[Episode Sebelumnya]
Perintah pembakaran jerami itu langsung dilakukan. Semua polisi bergerak ke Iltan dan menghanguskan tumpukan jerami yang ada. Tak boleh ada yang tersisa. Ha Moo Yeom datang, dan melihat apa yang polisi kerjakan. Moo Yeom pun teringat akan kalimat Maria yang memintanya untuk segera menemukan ending dari kasus ini. Jika tidak, maka selamanya Gap Dong tak kan tertangkap. Mengingat itu membuat Moo Yeom berniat menghubungi Maria.
Sementara itu malam ini di halte bis S, tampak seorang wanita mengenakan jaket merah sedang berdiri seolah menunggu seseorang. Wanita itu terlihat tanpa takut dan dengan santainya menunggu waktu sambil mengunyah permen karet. Dia adalah Maria Oh.
Maria sama sekali tak menyadari jika di belakangnya ada Tae Oh. Ryu Tae Oh berdiri menatap kearah wanita berjaket merah itu. Tae Oh pun berjalan sedikit mendekat. Kini dia berdiri di dekat telepon umum yang ada di samping halte. Matanya terus menatapi sosok wanita berjaket merah itu. Setelah tahu siapa si wanita, Tae Oh kemudian tersenyum sinis. Senyum magis yang selalu dia miliki.
Moo Yeom tak bisa menghubungi Maria. Ponsel Maria tak aktif, membuat Moo Yeom terpaksa meninggalkan pesan untuk Maria. Moo Yeom berkata
“Aku ingin memecahkan teka-teki ini tapi aku tak bisa melihat jawaban apapun. Apa kau tahu sesuatu lainnya?”
**
Tae Oh pun memberanikan diri mendekati Maria, dia berjalan sambil tersenyum ketika akan mendekati dokter itu. Begitu sudah dekat, Tae Oh pun memanggil Maria dengan sebutan dokter. Maria yang kaget bahkan menghentikan kegiatan mengunyah permen karetnya lalu menoleh dan mendapati sosok Tae Oh yang ternyata adalah orang yang menyapanya. Tae Oh bertanya apa Maria sedang menunggu seseorang.
Maria hanya melihat jam tangannya lalu bergumam ternyata orang itu tak datang.
Tae Oh kembali bertanya memangnya siapa yang Maria tunggu? Maria memilih tak menjawab dan bergerak pergi meninggalkan Tae Oh. Tae Oh pun menoleh menatap kepergian Maria. Tatapannya tajam.
Ketika Moo Yeom kembali melanjutkan perjalanannya, dia melihat seorang kakek yang marah-marah karena jeraminya dibakar oleh petugas polisi. Kakek itu adalah kakek yang pernah ditemui Lee Soon Shim dan diminta untuk menjaga tumpukan jerami yang kakek miliki, karena Lee Soon Shim berjanji akan membeli dan membawa jerami-jerami itu.
Polisi menjelaskan pada sang kakek kalau ini perintah atasan, sebelum hari ini berakhir tumpukan jerami di Iltan harus dimusnahkan. Kakek tetap tak mau, tapi polisi tak peduli. Mereka tetap mengambil tumpukan jerami yang kakek miliki dan membakarnya.
Moo Yeom mencoba cuek, dia bergerak kembali menuju mobilnya, tapi dia mendengar kalimat si kakek yang bergumam heran kenapa sampai sekarang Soon Shim ga juga datang dan mengambil jerami ini. Sekarang jerami akan dibakar, lalu dia harus bagaimana? Menyadari kalau kalimat si kakek menandakan ada orang hilang, radar Moo Yeom sebagai detektif pun berbunyi. Dia tahu ada sesuatu yang terjadi atas seorang bernama Lee Soon Shim tersebut.
Ryu Tae Oh ternyata menemani Maria sampai ke mobil rumahnya. Maria hanya berkata terima kasih pada Tae Oh karena Tae Oh sudah mengantarnya pulang. Dia bahkan meminta Tae Oh segera pulang. Ketika Maria berbalik akan melangkah ke Mobil rumahnya, Tae Oh tiba-tiba berkata kalau dia kedinginan. Jadi, tolong beri dia secangkir kopi.
Maria yang sebenarnya tak ingin, kemudian menatap Tae Oh lalu mempersilakan Tae Oh masuk karena dia akan membuatkan kopi yang diminta Tae Oh, walau mungkin kopinya ga akan seenak kopi buatan Tae Oh di Kafe tempat Tae Oh bekerja. Sebelum Maria menyuruh Tae Oh masuk ke mobil rumahnya, Maria berpesan agar Tae Oh tak mengajukan pertanyaan apapun padanya.
Moo Yeom langsung menanyai si kakek, siapa wanita yang hilang itu dan berapa nomer ponsel wanita tersebut?
Kakek menjawab jujur kalau dia ga tahu, yang dia tahu wanita itu membuat kerajinan dari jerami. Kakek meminta Moo Yeom ga usah khawatir, dia yakin Soon Shim bukanlah korban Gap Dong, karena kejadian Soon Shim menghilang jauh sebelum insiden tentang Gap Dong ini muncul. Mungkin tepatnya ketika malam tahun baru.
Entah kenapa mendnegar keterangan dari sang kakek membuat naluri detektif Moo Yeom yang fokus ada kasus Gap Dong pun mulai bangkit. Dia teringat akan sepeda motor yang ada di Halte Bus S pada malam itu, dan saat dia menelpon Young Ae, Young Ae juga mengatakan bahwa tak ada laporan motor hilang. Dengan semua ingatan itu, Moo Yeom semakin yakin kalau Gap Dong sudah melakukan eksekusi pada Soon Shim.
Di kantor polisi, jam dinding menunjuk angka sebelas. Dimana satu jam lagi tanggal 7 januari akan berakhir, dan itu artinya tugas mereka akan Gap Dong yang menurut rumor akan melakukan kejahatan kedua di tanggal ini usai sudah. Para polisi tak sabar menunggu satu jam lagi itu karena tubuh mereka rasanya sangat letih.
Do Hyun terlihat sedang berbicara di telepon dengan memegang foto Moo Yeom yang jatuh pingsan ketika diserang di malam tahun baru itu. Do Hyun seolah tak percaya mendengar kabar dari si penelpon.
Lalu datanglah Chul Gon. Dia langsung mendekati Do Hyuk, dan Do Hyuk juga segera mengakhiri percakapannya di telepon. Chul Gon seolah tahu ada sesuatu sehingga dia bertanya pada Do Hyuk apa Do Hyuk akan terus menyembunyikan darinya?
Young Ae di telepon Moo Yeom, dan dia menerima panggilan itu dengan diam-diam, dia tentu tak mau Chul Gon mendengar. Moo Yeom ternyata ingin meminta bantuan Young Ae tentang sekolah kerajinan jerami. Young Ae pun memilih mencari tempat aman agar dia dan Moo Yeom bisa bicara dengan leluasa.
Chul Gon bertanya pada Do Hyuk kalau sepertinya Do Hyuk tampak gugup, apa sebenarnya yang Do Hyuk sembunyikan darinya? Do Hyuk pun tak punya pilihan, dia akhirnya memberitahu Chul Gon tentang laporan analisis yang dia terima. Dilaporan itu dikatakan kalau ada jerami di mantel Moo Yeom pada malam Moo Yeom pingsan. Bukti itu seolah membuat Chul Gon semakin yakin akan tuduhannya pada Moo Yeom selama ini, sehingga dia memerintahkan Do Hyuk untuk segera mencari dimana Moo Yeom berada.
Di dalam mobilnya, Moo Yeom masih terhubung dengan Young Ae. Young Ae memberikan informasi pada Moo Yeom kalau di Iltan hanya ada satu saja sekolah kerajinan jerami yang dikelola oleh gadis bernama Lee Soon Shim.
Moo Yeom pun memerintahkan Young Ae untuk mencari tahu keberadaanm Soon Shim.
Moo Yeom sampai di depan rumah Soon Shim. Di depannya pintu rumah Soon Shim tampak banyak selipan surat dan koran yang sepertinya tak pernah diambil oleh pemilik rumah. Melihat hal itu semakin yakinlah Moo Yeom, kalau hal buruk mungkin sudah terjadi pada Soon Shim.
Young Ae kembali menelpon Moo Yeom mengabarkan penemuannya kalau selama seminggu ini Soon Shim sama sekali ga menggunakan ponsel atau kartu kredit. Young Ae bahkan ikut berkata kalau ini sangat mencurigakan.
Moo Yeom beteriak memanggil Soon Shim dan menggedor-gedor pintu rumah Soon Shim, namun tetap tak ada jawaban. Lalu keluarlah petugas keamanan yang bertanya pada Moo Yeom. Moo Yeom tentu langsung mendekati sang petugas keamanan lalu bertanya dimana pemilik rumah itu? Petugas menjawab kalau Soon Shim jarang kesini, dan tempat mengajarnya juga bukan disini. Moo Yeom yang penasarang meminta petugas itu memberitahu dia dimana letak sekolah tempat Soon Shim mengajar.
Tim polisi pun segera mencari tahu keberadaan Moo Yeom. Do Hyuk semobil dengan Chul Gon, dan Chul Gon teringat akan beberapa hal tentang Moo Yeom. Hal-hal yang meyakinkan dia kalau Moo Yeom adalah Gap Dong, sama seperti ayah Moo Yeom dulu.
Do Hyuk berkata pada Chul Gon kalau dia belum yakin jika Moo Yeom adalah tersangka. Sementara Chul Gon langsung menukas kalimat Do Hyuk dengan bilang bahwa dia malah sangat yakin kalau memang Moo Yeom lah sang pelaku. Mungkin itu karena dia, dialah yang membangkitkan monster dalam diri Moo Yeom, sehingga akhirnya Moo Yeom menunjukkan sisi asli Moo Yeom.
Ha Moo Yeom mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia harus segera sampai ke tempat dimana Soon Shim mengajar. Dia harus menuntaskan rasa penasarannya. Sampai akhirnya Moo Yeom tiba juga di gudang itu.
Moo Yeom melihat gudang itu yang dipasangi gembok, lalu sebelum dia membukanya dia melihat jam ditangannya dimana sekarang sudah menunjukkan pukul 12 malam kurang lima menit. Moo Yeom tahu dia tak punya banyak waktu sehingga dia langsung berusaha membuka pintu yang terkunci itu.
Akhirnya pintu pun berhasil di buka, dan aroma yang terhirup begitu Moo Yeom membuka pintu adalah aroma tak sedap, sehingga dia langsung menutup hidungnya.
Moo Yeom melangkahkan kakinya untuk masuk. Di gudang itu memang hanya ada tumpukan jerami. Moo Yeom pun mengobrak-abrik jerami itu untuk mengetahu adakah mayat di dalamnya seperti sebagaimana Gap Dong menyembunyikan korban.
Di mobil rumah Maria, terlihat dia sedang memebuatkan kopi untuk Tae Oh. Maria mengajak Tae Oh mengobrol hal-hal ringan tapi Tae Oh malah tiba-tiba bertanya kenapa Maria ada di halte bis S tadi? Dia sudah dari tadi ingin bertanya, tapi tadi Maria berpesan agar dia ga tanya apa-apa.
“Aku jadi takut kalau itu jawaban yang mengerikan.” Lanjut Tae Oh sambil menatap Maria.
Maria ikut menatap Tae Oh, dia heran mendengar kalimat Tae Oh kalau Tae Oh takut mendengar jawaban mengerikan darinya. Memangnya Tae Oh pikir dia akan jawab apa? Apa dia akan berkata mengenai Gap Dong?
Tae Oh kaget menatap Maria dan kemudian Maria berkata
“Kau benar..aku memang sedang menunggu Gap Dong”
Tae Oh tak menyembunyikan rasa terkejutnya, entahlah apa itu asli atau hanya pura-pura saja, tapi dia memang kaget mendengar betapa terus terangnya Maria akan pertanyaannya tadi, walau sebenarnya bisa saja Tae Oh memang sudah tahu dari awal.
Melihat wajah Tae Oh yang keheranan Maria bertanya kenapa menatapnya seperti itu? Apa dia ga boleh menunggu Gap Dong? Tae Oh hanya bertanya lalu apa yang akan Maria lakukan kalau ketemu Gap Dong?
“Apa kau akan meninjunya dengan tangan lembutmu? Kau bisa terluka.” Tae Oh terlihat khawatir. Apakah itu hanya acting saja? Entahlah..
Maria hanya tersenyum mendengar nada khawatir mantan pasiennya itu.
Dia kemudian berkata
“Aku Maria. Bukankah Gap Dong takut padaku?”
Kemudian Maria menyuruh Tae Oh untuk jujur padanya karena sekarang giliran Tae Oh. Tadi dia sudah mengatakan alasan kenapa dia ada di halte bus S. Tae Oh tentu tak menyangka akan mendapat pertanyaan itu, sementara Maria terus mendekatkan diri kearahnya.
“Kenapa kau pergi kesana, Tae Oh? Apa Kau Gap Dong?”
Tae Oh semakin terkejut, dia hanya menatap Maria tanpa berkata apapun.
Chul Gon dan tim polisi sudah sampai di gudang kerajinan jerami itu. Sementara di dalamnya, Moo Yeom masih sibuk mencari di balik tumpukan jerami. Dia menuju satu tempat dimana ada tumpukan jerami yang belum sempat dilihatnya. Disana dia mendengar suara siulan khas milik Gap Dong. Suara siulan yang selalu terdengar sebelum Gap Dong beraksi menghabisi target.
Dengan perasaan berdebar, Moo Yeom mencoba membuka tumpukan jerami itu. Disanalah ternyata suara itu berasal. Tiba-tiba saat dia sedang menyingkap tumpukan jerami itu, terlihatlah sepasang tangan yang sudah membeku. Moo Yeom terkejut, yang dia takutkan ternyata terjadi juga. Moo Yeom menyentuh tangan mayat itu dan mencoba mengambil sesuatu yang sedang di genggam tangan korban. Mayat tersebut menggenggam rekaman yang ternyata berisi siulan yang tadi didengarnya.
Lalu tepat saat itu terdengar suara seseorang yang memanggil namanya. Dia pun menoleh dan mendapati Yang Chul Gon sudah ada di tempat ini. Chul Gon melihat Moo Yeom dengan korban, dan semakin meyakinkan Chul Gon kalau Moo Yeom adalah pelaku. Chul Gon bahkan sempat-sempatnya berkata kalau dia senang bertemu Moo Yeom. Ada kepuasan tersendiri di balik kalimatnya itu. Kepuasan akan bukti yang tak mungkin bisa meloloskan Moo Yeom dari hukuman. Chul Gon pun melanjutkan kalimatnya.
“Gap Dong memang telah kembali”
Moo Yeom menatap tajam Chul Gon. Dia yakin melihat Chul Gon tersenyum tipis seolah mengejeknya. Hal yang selalu Chul Gon lakukan jika berhadapan dengannya dan dia benci hal itu.
KOMENTAR :
Gap Dong itu kan hanya sebutan untuk pelaku pembunuhan berantai di Iltan. Itu yang selalu dikatakan Sang Hoon. Jadi jika Tae Oh melakukan pembunuhan lagi selain Soon Shim, maka benar sebutan Gap Dong akan tersemat di diri Tae Oh.
Lalu siapakan Gap Dong pertama? Tentu bukan Ha Il Shik..atau bisa jadi iya? Tapi salah satu pria berkacamata di RSJ juga mencurigakan, namun jika mengingat pertemuan Tae Oh di RSJ dengan Gap Dong asli, sepertinya si Gap Dong asli tak berkacamata. Entahlah..
Silakan menebak-nebak sendiri akan siapakah Gap Dong pertama? Hihihihi