[Episode Sebelumnya]
Episode 19
Oh Jin Hee menarik Chang Min agar mengikutinya, dan setelah sampai di tangga darurat, Jin Hee mengeluarkan stetoskop dan memasang itu ke telinga Chang Min, lalu bagian yang bundar dia tempelkan ke dadanya. Dia ingin Chang Min mendengar bahwa dadanya berdegup kencang saat bersama Chang Min? (Jangan-jangan dadanya berdebar karena habis lari-lari? Hihihi…)
Chang Min menatap bingung pada Jin Hee. Mereka hanya saling menatap dengan bunyi dag dig dug di telinga Chang Min.
Mereka terdiam cukup lama, kemudian Chang Min bertanya apa maksud semua ini? Jin Hee bukannya menjawab, dia hanya meminta Chang Min mendengarkan dengan baik-baik apa yang tertangkap oleh indra pendengar Chang Min saat ini.
Chang Min terdiam, dia terlihat sedikit gugup. Lalu Jin Hee bertanya apa Chang Min masih ga ngerti maksud semua ini?
“Jantungku berdebar karena dirimu. Sebenarnya, hal ini sudah lama. Tapi, aku hanya tak mau mengakuinya.”
Chang Min melepas stetoskop itu lalu memasangnya kembali ke telinganya dan kemudian berkata kalau dia ga bisa mendengar dengan jelas tadi. Jin Hee kaget dan jadi bingung. Chang Min melepas stetoskop itu lalu bertanya apa stetoskop ini rusak?
Jin Hee menjawab ga mungkin, dia pun mencoba memasang stetoskop itu di telinganya, dan menempelkan bagian bundar di dada Chang Min.
Jin Hee mencoba mendengarnya, dan kemudian berkata kalau stetoskopnya ga rusak kok. Buktinya dia bisa mendengar degup jantung Chang Min.
Chang Min tak percaya dan sekali lagi mencoba. Dia mengarahkan bagian bundar bukan ke dada Jin Hee, tapi malah ke payudara Jin Hee. Tapi tetap ga mendengar apa-apa. Jin Hee langsung memukul tangan Chang Min dan menutup bagian dadanya dengan tangan menyilang. Jin Hee menatap kesal pada Chang Min.
Im Young Gyu masuk ke ruang untuk residen, dan menemukan fortune cookies milik Chang Min. Dia pun dengan santainya mencicipi kue itu karena kebetulan dia sangat lapar. Tiba-tiba masuklah Chang Min yang jelas langsung marah mengetahui kuenya dimakan Young Gyu. Chang Min tiba-tiba memasukkan tangannya ke dalam mulut Young Gyu untuk mengambil tulisan yang ada di kue itu. Young Gyu berkata itu menjijikkan. Chang Min cuek saja, dan menjawab apa Young Gyu ga tahu tentang kue keberuntungan.
Setelah berhasil mendapatkan kertas itu, Chang Min langsung membaca tulisan yang tertera didalamnya.
“Seorang suami harus tahu bahwa istri adalah sebuah karya seni.”
Jin Hee sedang bersama anak dari nenek yang menderita kanker paru, dan Jin Hee menjelaskan kalau tumor nenek berhasil diangkat. Jika nenek sudah merasa lebih baik, maka pengobatan untuk kanker bisa segera mereka lakukan.
Chang Min terlihat sedang memeriksa kondisi nenek, ditemani suster Heo.
Anak nenek itu dan Jin Hee mendekat, lalu si anak bertanya dimana ibunya ditemukan? Jin Hee menjelaskan kalau nenek ditemukan di apotek. Mungkin saat itu nenek ingin menebus obat dan pulang ke rumah, karena tak ingin membuat sang anak khawatir. Jin Hee kembali meminta maaf karena sudah lancang memberitahu nenek tentang penyakit kanker tersebut.
Chang Min membela Jin Hee, dengan memberitahu si anak, kalau saja anak itu memberitahu ibunya lebih cepat, maka mungkin si ibu bisa lebih mudah menerima, dan pengobatan juga lebih cepat dilakukan. Kejadian seperti ini tentu tak akan terjadi. Anak laki-laki nenek itu pun merasa menyesal, dan tahu kalimat Chang Min benar adanya.
Chang Min bahkan berkata
“Sekalipun Anda sibuk, Anda harus memastikan merawat ibu Anda dengan baik. Jangan lupa untuk pergi berlibur dengan ibu Anda, sebelum semua terlambat.”
Chang Min terlihat sedih setelah mengucapkan kalimat itu, dia masih teringat ayahnya yang telah tiada, dan dia bahkan belum sempat berlibur dengan sang ayah.
Anak nenek itu kemudian berkata kalau dia berharap dokter melakukan yang terbaik untuk ibunya, tak peduli berapapun besarnya biaya, dia akan membayarnya.
Jin Hee menjawab kalau dokter tentu akan berusaha semaksimal mungkin.
Jin Hee dan Chang Min ada di ruang obat. Tiba-tiba Jin Hee berkata kalau dia merasa bahwa pengaruh Chang Min begitu besar untuknya sehingga dia bisa menjadi dokter seperti sekarang. Chang Min membantah itu, dan menjawab, kalau Jin Hee jadi dokter karena usaha Jin Hee sendiri.
Jin Hee kemudian berkata kalau selama ini dia mendapatkan bantuan juga dari Chang Min. Chang Min lagi-lagi membantah, dan bilang itu adalah usaha Jin Hee sendiri.
Tiba-tiba, tangannya mereka tak sengaja bersenggolan karena mengambil benda yang sama. Mereka pun jadi kikuk, dan Chang Min memilih pergi. Sementara Jin Hee mencium tangannya yang baru saja bersentuhan tanpa sengaja dengan tangan Chang Min.
Ah Reum sedang mengobati luka seorang pasien laki-laki. Laki-laki itu ternyata malah memandangi tubuh Ah Reum yang bagus, sehingga tiba-tiba dia tak merasakan sakit di kakinya yang terluka. Setelah Ah Reum selesai mengobati luka pasein itu, dia memberitahu agar pasien tak lupa minum obat. Ah Reum pun berniat pergi.
Namun, si pasien laki-laki yang genit tersebut, mengaduh kesakitan di bagian pahanya, dan meminta agar Ah Reum mengecek bagian itu.
Ah Reum yang ga tahu kalau itu hanya akal-akalan pasien saja, menjawab bukankah tadi tak apa-apa, kenapa sekarang berubah jadi sakit? Laki-laki tersebut menjawab, dia juga ga tahu. Tapi yang jelas sekarang rasanya sangat sakit.
Saat Ah Reum memegang paha si pasein, dia bertanya apa disini letak sakitnya? Pasien menjawab bukan, diapun menyuruh agar tangan Ah Reum keatas sedikit, karena sakitnya sedikit keatas. Ah Reum masih tak curiga sehingga dia menuruti keinginan si laki-laki genit tersebut.
Pasien itu kemudian bertanya parfum apa yang Ah Reum gunakan. Ah Reum pun mengerti bahwa dia cuma dikerjai oleh si laki-laki, sehingga dia berubah kesal, dan Chang Min yang ternyata juga ada di dekat Ah Reum, melihat itu semua. Chang Min juga sedang memeriksa kondisi pasiennya di ranjang sebelah Ah Reum, jadi dia tahu kalau laki-laki itu ternyata berniat tidak baik pada Ah Reum.
Chang Min pun mendekati Ah Reum, dan berkata pada pasien Ah Reum, kalau dia yang akan melanjutkan tugas Ah Reum. Laki-laki itu tentu tak suka. Dia menunjuk-nunjuk kearah Ah Reum dan menyuruh Ah Reum yang memeriksanya.
Saat tangan Chang Min mencoba memeriksa paha pasien, pasien itu langsung menepis dengan kasar, dan masih menyuruh Ah Reum yang memeriksanya. Ah Reum tampak kesal, dia tak menanggapi. Chang Min kemudian berkata apa Ah Reum sudah selesai mengobati pasien? Ah Reum mengangguk, dan Chang Min dengan tegas menyuruh pasien segera pergi karena pengobatan sudah dilakukan.
Pasein ngotot berkata kalau dia masih sakit, dan Chang Min yang sudah emosi, bertanya dimana yang sakit sambil menekan-nekan paha pasien. Pasein kesal lalu bertanya pada Chang Min, memangnya Chang Min siapanya Ah Reum sih?
Chang Min geregetan sehingga dia menjawab kalau dia adalah suaminya Ah Reum
Chang Min sengaja menjawab seperti itu, agar pasien tak macam-macam lagi.
Jin Hee yang tadi kebetulan lewat, dan melihat kejadian tersebut jadi kaget begitu mendengar jawaban Chang Min. Matanya melotot tak menyangka kalau Chang Min akan berkata seperti itu pada pasien. Tidak hanya Jin Hee, Ah Reum pun tak kalah kagetnya.
Dia menatap Chang Min dengan heran.
Pasien genitpun takut, dan bergegas pergi.
Oh Jin Hee penasaran dan langsung menemui Chang Min yang tengah berjalan. Sambil melangkah bersama Jin Hee bertanya tentang kejadian tadi pada Chang Min. Jin Hee ingin memastikan kalau tadi Chang Min hanya berniat menyelamatkan Ah Reum saja. Chang Min heran dengan pertanyaan Jin Hee, tapi dia akhirnya membenarkan, kalau tadi dia memang hanya ingin menyelamatkan Ah Reum saja. Itu karena Ah Reum cantik, jadi banyak pasien laki-laki yang ingin diperiksa oleh Ah Reum.
Jin Hee cemburu karena mendengar Chang Min memuji Ah Reum, sehingga dia dengan nada sedikit tak suka membenarkan kalimat Chang Min bahwa Ah Reum memang memiliki tubuh yang bagus. Chang Min kemudian dengan jujur berkata bahwa dia merasa lega karena Jin Hee ga akan mengalami hal seperti Ah Reum, dan dia suka itu. Chang Min pun berlalu dengan senyum manis pada Jin Hee.
Jin Hee kesal, karena kalimat Chang Min itu sama saja dengan mengejeknya karena tubuhnya ga bagus seperti Ah Reum. Diapun ngomel-ngomel sendiri.
Kini, Jin Hee ada di ruang ganti. Dia masih saja teringat dengan ejekan Chang Min. Jin Hee kemudian menatap wajahnya di cermin, dan menggerai rambutnya. Dia memoleskan lipstick di bibirnya, dan bergumam kalau dia juga bisa punya masalah seperti Ah Reum tadi. Setelah itu Jin Hee berpose genit dengan memonyong-moyongkan bibirnya yang sudah terpoles gincu.
Jin Hee memanis-maniskan wajahnya di depan cermin, tanda bahwa dia juga cantik, dan tak kalah dengan Ah Reum. Laki-laki tentu juga akan menggodanya.
Tiba-tiba Ah Reum datang dan bertanya Jin Hee lagi apa? Jin Hee malu, dan langsung berpura-pura tak melakukan apapun, dia merasa konyol sekali melakukan hal tadi, dan berharap Ah Reum ga melihat kelakuan konyolnya.
Jin Hee berkata pada Ah Reum, apa Ah Reum masih ingat perkataannya yang menyuruh agar Ah Reum meluangkan banyak waktu bersama Chang Min? Ah Reum menjawab iya dia masih ingat kata-kata itu. Kenapa memangnya?
“Sepertinya benar, aku harus meluangkan waktu dan terus memperhatikan Chang Min” ucap Ah Reum.
Jin Hee membelalak kaget dan menatap Ah Reum tak percaya. Sejujurnya, dia tak ingin jawaban itu yang keluar dari mulut Ah Reum. Tapi kemudian Ah Reum tersenyum dan mengingatkan Jin Hee, kalau pelatihan magang ini kan setahun. Jadi tentu saja dia dan Chang Min akan terus bertemu. Jin Hee menarik nafas lega begitu mendengar kalimat itu yang keluar dari bibir Ah Reum.
Ah Reum bertanya kenapa memangnya, kok tiba-tiba Jin Hee bicara masalah ini dengannya? Jin Hee bingung menjawab apa, dia hanya berkata kalau dia juga ga mungkin menarik semua kata yang sudah terlanjur dia ucapkan pada Ah Reum (Kata yang Jin Hee nyuruh Ah Reum memperhatikan Chang Min.)
Ah Reum tertawa, dia sama sekali tak marah dan bilang pada Jin Hee, kalau dia sebenarnya sudah tahu bagaimana perasaan Jin Hee. Jin Hee kaget, lalu bertanya benarkah perasaannya terlalu terlihat? Jin Hee pun berkata dia sangat menyesal karena sudah bilang seperti itu dulu pada Ah Reum.
(Aaaa….jadi suka sama Ah Reum…suka banget..)
Oh Chang Min setelah selesai dengan tugas magangnya di RS, dia menengok ibunya di rumah yang harus diinfus. Sung Ja menjelaskan kalau keadaan Sung Suk sudah jauh lebih baik. Chang Min berkata jujur, kalau dia senang ada Bibi Sung Ja menemani ibunya disini. Sung Ja hanya tersenyum seolah tanda bahwa itu bukanlah masalah untuknya.
Sung Ja kemudian berkata akan menyiapkan makan malam, sehingga dia keluar meninggalkan Chang Min berdua saja dengan Sung Suk.
Sung Suk bangun, dan bertanya bagaimana kabar Chang Min? Chang Min menjawab kalau dia baik-baik saja. Sung Suk bertanya lagi, lalu bagaimana kabar Jin Hee? Chang Min menjawab kalau Jin Hee juga baik-baik saja.
“Katakan padanya, aku ingin bertemu, dan ada yang ingin aku sampaikan padanya.” ucap Sung Suk.
Chang Min mengira ibunya akan mengamuk lagi di depan Jin Hee, sehingga Chang Min menyuruh ibunya untuk memperhatikan kondisi kesehatan ibunya saja dulu.
“Sekarang ayahmu sudah tiada…aku merasa seperti aku yang membuat ayahmu seperti itu” Sung Suk hampir menangis mengatakan hal tersebut.
“Jika aku tahu ini akan terjadi, maka aku akan memegang tangannya bahkan jika itu hanya sekali saja. Seharusnya aku tak merengek padanya” lanjut Sung Suk sedih.
Chang Min tahu ibunya gundah, diapun menggenggam tangan sang ibu. Sung Suk tetap melanjutkan ceritanya, bahwa sejak dia dan Tae Suk menikah, dia selalu berfikir bahwa Tae Suk kecewa memiliki istri sepertinya, dan sekarang dia merasa dialah yang menyebabkan Tae Suk pergi lebih dulu daripada dia.
Sung Suk tak sanggup menahan tangisnya.
“Dia pergi…karena dia tak tahan denganku” ucap Sung Suk, di sela isak tangisnya.
Chang Min menenangkan ibunya, dan berkata kalau itu tak seperti yang ibunya kira. Chang Min pun memeluk sang ibu dan ikut merasa sedih dengan apa yang ibunya rasakan.
Pagi ini, Jin Hee sibuk memilih baju mana yang akan dia kenakan. Semua isi lemari sudah dia keluarkan, dan dia bergumam kalau sepertinya dia ga punya satupun baju yang bagus. Ibu kemudian masuk, diikuti Jin Ae, dan ibu bertanya kenapa berantakan sekali kamar Jin Hee? Ada apa memangnya?
Jin Hee ga menjelaskan dan dengan tampang gusar dia menyalahkan Jin Ae yang punya selera berbeda tentang pakaian dengannya. Coba saja mereka punya selera berpakaian yang sama, minimal dia bisa meminjam baju Jin Ae.
Ibu bertanya, memangnya pakaian seperti apa yang dicari Jin Hee? Jin Hee merengut sambil menghempaskan tubuhnya di sofa lalu menjawab dia juga ga tahu pakaian seperti apa yang dia cari.
Di UGD, Chang Min sudah bersiap memeriksa pasien. Ada pasien wanita dengan pakaian seksi yang datang ke UGD, dan berkata pada Chang Min kalau telinganya sakit.
Chang Min menjelaskan kalau pasien juga mengalami demam dan batuk, jadi dia harus memeriksa yang itu juga. Pasien wanita menggeleng, tanda tak mau, dan berkata kalau dia ingin Chang Min periksa telinganya saja.
Wanita itu terbatuk, dan Chang Min bertanya apa bisa dia periksa punggung pasein? Pasien wanita pun menyebut Chang Min aneh, bagaimana caranya memeriksa punggungnya? Apa Chang Min ga lihat kalau gaunnya ini one piece?
Wanita itu bahkan membuka tirai yang tadi ditutup Chang Min, karena dia mengira Chang Min berniat tak senonoh padanya. Chang Min tertawa kecil dan berkata kalau wanita ini salah paham padanya. Dia juga berkata baiklah, kalau begitu dia akan periksa telinga saja.
Ketika Chang Min akan memeriksa telinga pasien, paha Chang Min menyentuh paha si wanita, dan wanita itu jadi marah, lalu mendorong tubuh Chang Min, sehingga Chang Min terlempar ke ranjang sebelah.
Sang Hyuk, dan suster Heo datang. Sang Hyuk langsung membantu Chang Min berdiri. Kemudian Chang Min bertanya apa pasien ingin diperiksa oleh dokter wanita saja?
Wanita itu setuju dan memberi alasan kalau dia ga nyaman diperiksa oleh Chang Min. Chang Min menahan marahnya, dia kemudian berbisik pada Sang Hyuk menanyakan dimana keberadaan Jin Hee?
Sementara itu, Jin Hee juga sedang menangani pasiennya yang aneh. Pasien itu memegang celana bagian depannya sambil terus berkata tunggu dulu-tunggu dulu. Chang Min masuk dan Jin Hee langsung merapat pada Chang Min sambil berkata kalau Chang Min harus melihat pasiennya yang aneh ini.
Pasien meminta agar dokter segera melihat bagian tubuhnya yang sakit, dan pasien mengisyaratkan kalau bagian tubuhnya yang sakit, ya yang dia pegang tadi. Dan yang dipegang pasien adalah bagian depan celananya. Mengetahui itu Chang Min menyuruh Jin Hee keluar karena dia yang akan memeriksanya.
Setelah hanya ada Chang Min, pasein langsung membuka celananya dan berkata kalau disinilah bagian yang sakit. Chang Min melihat itu, dan terkejut bagaimana bisa bagian vital pasien jadi seperti itu?
Jin Hee ternyata mengintip dari luar, dan ikutan syok.
Pasien menjelaskan kalau dia ketahuan berselingkuh oleh istrinya, makanya sang istri menuangkan air panas di organ vitalnya. Chang Min menjawab, kalau sepertinya itu luka bakar tingkat dua. Tapi sepertinya pasien sudah melakukan pertolongan pertama dengan baik, jadi sepertinya luka itu akan segera pulih. Pasien menjawab tentu saja dia melakukan pertolongan pertama dengan baik. Ini kan hidupnya. (LOL)
Sang Hyuk dan Young Ae sedag menikmati makan bersama, dan mereka juga sedang membahas kasus pria yang alat kelaminnya disiram air panas tadi. Young Ae membela sang wanita, dan Sang Hyuk merasa perbuatan wanita itu berlebihan. Walaupun sang suami selingkuh, mana bisa menyiram air panas, di bagian paling penting untuk hidup pria?
Sang Hyuk kemudian bertanya, apa jangan-jangan Young Ae juga akan seperti itu padanya?
“Apa maksudmu? Apa kau akan berselingkuh dariku?” tanya Young Ae dengan mata melotot.
Kemudian datanglah Chang Min bersama Jin Hee yang mengeluh kalau pasien hari ini aneh-aneh. Chang Min bertanya apa Jin Hee tahu pasien wanita dan pria yang aneh tadi adalah pasangan suami istri? Jin Hee pun kaget dan bertanya balik benarkah?
Young Ae malah bergumam kalau itu hebat, karena pasiennya suami istri, nah dokter yang memeriksa juga suami istri.
Sang Hyuk langsung menyenggol istrinya yang sudah kelepasan bicara.
Sang Hyuk dan Young Ae melanjutkan perdebatan mereka dengan bahasan kalau pasien sekarang bisa dengan mudah menuduh dokter melakukan pelecehan seksual, sama seperti yang dialami Chang Min tadi. Padahal Chang Min sama sekali ga berniat menyentuh paha pasien, tapi pasien merasa berbeda. Chang Min bergumam, kalau dia bisa gila ada di tengah-tengah Sang Hyuk dan Young Ae.
Oh Jin Hee tanpa sengaja melihat dr. Gook, dan langsung berlari mendekat sambil memanggil dr. Gook. dr. Gook berhenti dan menoleh kearah Jin Hee yang tersenyum padanya sambil berkata kalau Jin Hee senang melihatnya sudah kembali bekerja. dr. Gook hanya menjawab iya dengan singkat, dan langsung pergi.
Jin Hee mengikuti dr. Gook sampai diruangan dr. Gook. Dia lalu bertanya apa dr. Gook mulai bekerja hari ini? dr. Gook menjawab iya. Dan Jin Hee bergumam syukurlah. Dia tersenyum lega mengetahui dr.Gook sudah kembali.
Jin Hee kemudian bertanya lagibapakah ada pengobatan efektif untuk pasien yang mengidap kanker paru-paru kemarin? dr. Gook menjawab ada dengan singkat dan datar.
dr. Gook kemudian melanjutkan kalau biayanya sangat besar. Jin Hee menjawab bahwa wali tak mempermasalahkan biaya.
dr. Gook mengucap syukur, lalu berkata kalau biasanya anak-anak jarang mau menghabiskan uang yang besar untuk orang tua mereka. Jin Hee menjawab mungkin memang banyak yang begitu, tapi sebenarnya anak-anak juga selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang tua mereka.
Jin Hee kemudian terlihat akan mengatakan sesuatu, namun dia membatalkannya. dr. Gook bertanya apa yang ingin Jin Hee katakan? Jin Hee tersenyum lalu bertanya apa dr. Gook menikmati waktu libur dengan baik?
Awalnya dr. Gook menjawab iya. Tapi sedetik kemudian dr. Gook berkata tidak, dan jawaban terahhir itu membuat Jin Hee kaget.
dr. Gook kemudian berkata
“Selama kau jadi dokter, jika ada yang tiba-tiba memberitahumu bahwa hidupmu hanya tinggal setahun lagi, maka apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan terus hidup selama setahun itu dengan bekerja sebagai dokter? Atau kau berhenti jadi dokter, sehingga kau bisa hidup lebih lama?”
Jin Hee bingung dengan pertanyaan itu, tapi kemudian dia berkata kalau perjuangannya untuk bisa menjadi dokter sangat sulit, jadi dia ga mungkin melepaskan pekerjaannya ini. Tapi, bagaimanapun hidup juga penting. Dia harus tetap hidup, agar dia bisa terus menjadi dokter. Jin Hee lalu bertanya kenapa dr. Gook menanyakan hal seperti itu padanya?
dr. Gook menjawab kalau dia hanya beristirahat selama dua minggu, dan entah kenapa dia merasa dua minggu terlalu lama sehingga dia sulit melewatinya. Jin Hee sedih mendengar jawaban dr. Gook. Dia mencoba mencari kalimat yang pas untuk dr. Gook.
.
“Sepertinya Anda harus berkencan jika masa itu terjadi. Saat Anda menikah atau berkencan dengan seseorang, maka hari libur akan sangat berharga bagi Anda. Itu juga akan memberi energy yang baru sehingga Anda semangat lagi untuk bekerja.”
dr. Gook tersenyum mendengar jawaban Jin Hee, dan dia merasa jawaban itu ada benarnya.
Jin Hee keluar ruangan dr. Gook dan terdiam lama di depan pintu. Dia seolah memastikan bahwa rasanya ini memang bukan untuk dr. Gook. Sementara dr. Gook masih menegadahkan kepalanya, dan terlihat terdiam. Mungkinkah dia meresapi apa yang Jin Hee katakan tadi padanya?
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Berharap jika Sung Suk ketemu Jin Hee, dia sadar dan mendukung Jin Hee sama Chang Min. Akhirnya adegan konyol banyak terjadi di part 1 ini. Hihihi
Suka sama Ah Reum, yang legowo banget menerima kalau Jin Hee ternyata masih suka sama Chang Min, dan Chang Min pun begitu.
Aku berharap Ah Reum dapet yang terbaik deh. Sama Young Gyu? Bolehlah…
Lucu banget pas scene Jin Hee yang bergaya genit di depan cermin. Ketawa-ketawa sendiri aku lihatnya.