[Episode Sebelumnya]
Goo Jo Ran menyuruh Ha Eun Joong segera menemukan Hwa Young, sebelum Jang Tae Ha membunuh ibu Eun Joong itu. Eun Joong panik, sementara Joo Ran tersenyum licik dan puas. Dia memang sengaja melakukan ini.
Eun Joon tanpa berkata sepatah katapun langsung melesat pergi meninggalkan Joo Ran sendiri.
Joo Ran tersenyum senang melihat Eun Joong pergi. Dalam hati dia berkata
“Anak mana yang bisa mencintai ayah yang mencoba membunuh ibunya? Kau harus menyelamatkan dia. Dengan begitu, Jang Tae Ha akan membencimu. Anak akan membenci ayahnya, dan ayah akan membenci anaknya. Kalian memang baru bertemu sebagai ayah dan anak, tapi silakan lanjutkan berkelahi satu sama lain, sampai mati.”
Episode 24
Ha Eun Joong datang ke rumah ayahnya, kebetulan Tae Ha memang sudah ada di rumah, dia terkejut melihat Eun Joong datang dan tentu juga merasa senang. Eun Joong membungkuk hormat ketika bertemu ayahnya. Tae Ha bertanya kenapa Eun Joong datang tiba-tiba? Eun Joong menjawab karena dia memikirkan Ketua Jang, maka tanpa dia sadari dia datang kesini. Tae Ha jelas senang mendengar kalimat anaknya itu. Tae Ha bahkan merasa memiliki semacam kontak batin dengan Eun Joong, karena dia juga memikirkan Eun Joong.
Eun Joong kemudian meminta ijin untuk menyapa ibu karena saat pertama datang kemari, dia belum sempat sedikitpun menyapa ibu dikarenakan ibu sakit.
Tae Ha merasa tak enak mendengar keinginan anaknya itu. Tapi kemudian dia menjelaskan kalau Hwa Young sedang ga ada di rumah. Hwa Young pergi mencari suasana baru di tempat yang jauh, mungkin karena sedang banyak pikiran.
Eun Joong dengan tampang sedih berkata kalau dia ingin melihat-lihat kamar ibunya, dia merasa ini mimpi bahwa ternyata dia masih memiliki seorang ibu, Tae Ha pun tak melarang keinginan putranya itu.
Ha Eun Joong masuk ke kamar ibu dan ayahnya, disana dia memeriksa seluruh ruangan untuk mencari petunjuk. Saat membuka laci meja, dia melihat ada ponsel ibunya, diapun mengambil ponsel tersebut, dan menaruh dalam saku celanannya.
Eun Joong beralih ke laci kedua. Laci itu terkunci, membuat Eun Joong menjadi sangat penasaran akan isi di dalamnya. Tapi, sepertinya ga mungkin untuknya membuka laci ini secara paksa karena pasti akan membuat keributan.
Sementara itu, Jang Tae Ha sedang menyiapkan anggur yang mahal untuk menyambut putanya. Dia bahkan menyuruh Ahjumma untuk memanggang lebih banyak daging, karena dia harus memberi makan Eun Joong nya dengan makanan yang lezat.
Eun Joong keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan, Tae Ha mendengar langkah Eun Joong langsung mendekat dan tersenyum menatap putranya itu. Tae Ha berkata kalau kamar Eun Joong sedang dibangun, Eun Joong bisa melihatnya dan katakan jika ada yang kurang karena dia akan melakukan apa saja untuk Eun Joong.
Tiba-tiba Eun Joong berkata kalau dia menemukan beberapa pil yang terjatuh di kamar ibunya, Eun Joong pun memperlihatkan pil-pil itu. Tae Ha kaget, dia langsung mengambil obat di tangan Eun Joong itu dan berkata biar dia saja yang membuang obat-obat ini.
Tae Ha mengalihkan pembicaraan dengan berkata kalau makan malam sebentar lagi siap, Eun Joong pun mengangguk. Tae Ha menyuruh Eun Joong melihat-lihat kamar Eun Joong, jika ingin ada yang ditambah nantinya.
Eun Joong mengangguk dan mematuhinya.
Sementara Eun Joong tak ada, Tae Ha bergegas kembali ke kamar dan mengecek laci kedua yang dia kunci. Ternyata di dalam laci itu, ada obat-obat terkutuk Hwa Young, dan Tae Ha memasukkan kembali obat-obat yang ditemukan Eun Joong tadi kedalamnya.
Ha Eun Joong, tidak memeriksa kamar yang sedang dipersiapkan untuknya. Dia malah masuk ke ruang kerja Jang Tae Ha dan menemukan beberapa surat yang sudah disetujui oleh Hwa Young, karena terdapat cap jempol Hwa Young di atas surat-surat penting itu. Bahkan ada salah satu surat yang ditujukan untuk menaruh Hwa Young di RS jiwa. Eun Joong sangat syok mendapati kenyataan ini.
Tiba-tiba Tae Ha masuk, dan melihat Eun Joong sedang serius melihat sesuatu. Lalu Tae Ha bertanya, apa yang sedang Eun Joong lakukan di mejanya? Eun Joong tak terkejut ataupun gugup, dia dengan santai menjawab kalau dia melihat ada buku ini diatas meja, dan penasaran makanya dia membaca.
Tae Ha tak curiga sama sekali.
Joo Ran ternyata sangat pintar, dia membuntuti orang kepercayaan Tae Ha yaitu, Shin Kang Ho. Kang Ho memang terlihat akan menuju luar kota, dan Joo Ran yakin ini ada kaitannya dengan hilangnya Hwa Young.
Di kediaman Myung Geun malam ini, hanya Ah Mi yang terlihat biasa saja. Ah Mi bahkan akan mengobati luka Myung Geun yang didapat karena lemparan batu tadi. Sementara Soo Young hanya terdiam masih tak percaya dengan fakta bahwa ayahnya penculik, dan bahwa Eun Joong bukanlah saudara kandungnya.
Soo Young berkata kalau ayahnya lebih baik mati saja. Ah Mi melarang Soo Young berkata seperti itu. Soo Young pun menjawab baiklah, kalau begitu biar dia saja yang mati. “Bagaimana bisa aku hidup dan menunjukkan wajahku? Bagaimana bisa aku bilang bahwa aku adalah pengacara, jika ternyata semua seperti ini. Berakhir sudah semuanya. Ayo kita mati saja, Ayah.”
Myung Geun membentak Soo Young, menyuruh Soo Young diam. “Aku tidak akan mati. Ayahmu akan terus hidup. Walau hanya sehari, aku akan tetap hidup sepanjang aku bisa. Karena aku seorang Ayah, aku tak bisa mati begitu saja.”
Soo Young kesal dengan sikap ayahnya yang menurut dia sangat egois, Soo Young pun berkata kalau dia ga kenal dengan ayahnya. Dia ga merasa menjadi putri ayahnya, jadi jangan berpura-pura kenal dengannya. Bahkan jangan menyebut namanya. “Aku akan hidup bersama Oppa saja, aku akan pergi dari rumah ini, jadi silakan ayah tinggal disini sendiri selamanya.”
Makan malam istimewa di rumah Jang Tae Ha kali ini, itu semua karena adanya Eun Joong. Tae Ha meminta Eun Joong mencoba anggur mahal yang bernilai 3,5 juta won. Eun Joong pun tak membantah. Tae Ha bertanya, bagaimana rasanya? Apa Eun Joong suka?
Eun Joong dengan jujur menjawab kalau ini pertama kalinya dia minum anggur mahal, jadi dia ga begitu yakin tentang rasa.
Tae Ha tak marah akan keterus terangan Eun Joong, dia menjawab itu ga masalah, karena Eun Joong bisa mempelajarinya satu persatu nanti, dan dialah yang akan mengajari Eun Joong semuanya.
“Menjalankan perusahaan, menghadapi orang-orang, menangani uang, makan, berpakaian, dan banyak hal lagi. Semua akan aku ajarkan padamu.”
Eun Joong menjawab “Saya mungkin bukan putra yang membanggakan, tapi saya tidak akan menjadi putra yang memalukan Anda, Ketua Jang. Jadi, ajari saya segalanya.”
Tanpa mereka sadari, Eun Joong-Bok melihat itu semua. Melihat betapa sayangnya Tae Ha memperlakukan Ha Eun Joong. Diapun sangat tak suka. Terluka dan kecewa. Juga geram.
Tae Ha tahu kedatangan Eun Joong-Bok, dia pun bertanya ngapain Eun Joong-Bok kesini? Eun Joong-Bok menjawab kalau dia mau menyampaikan sesuatu. Tae Ha mengangguk dan menyuruh Eun Joong-Bok untuk ikut duduk. Ahjumma memberikan piring tambahan untuk Eun Joong-Bok, namun Tae Ha langsung melarang Ahjumma itu.
Tae Ha berkata pada Eun Joong-Bok, kalau Eun Joong-Bok bisa makan setelah dia dan putranya selesai makan.
Eun Joong-Bok terluka mendengarnya, namun dia tak marah, karena dia sangat menyayangi Tae Ha. Setidaknya seperti itulah yang dia rasakan.
Eun Joong-Bok malah bertanya pada Ha Eun Joong tentang penyelidikan Ha Eun Joong terkait kasus Gong Gi Chan dan kejadian malam itu. Apakah Ha Eun Joong sudah memutuskannya? Kalau dia jadi Ha Eun Joong, maka dia sudah memberi tahu semua pada Tae Ha. Dia jadi khawatir kenapa Ha Eun Joong sama sekali belum menyinggung hal itu.
Eun Joong tak terpengaruh, dia berkata kalau dia sudah melepas semua terkait kasus penyelidikan itu, karena dia takut akan mendengar berbagai fakta tak enak, makanya dia memutuskan berhenti. Eun Joong bahkan memberitahu Tae Ha, jika mereka bisa menghalangi Song Jae Moon, maka mungkin kasus ini bisa dilimpahkan ke Shin Kang Ho. Biar Kang Ho saja yang ditahan.
Eun Joong meminta ayahnya untuk mengeluarkan Song Jae Moon. Tae Ha kaget dan bertanya apa Eun Joong serius? Eun Joong menjawab iya dengan mantap.
Eun Joong juga memberitahu Tae Ha agar melakukan pemecatan dengan hati-hati, karena Song Jae Moon merupakan kepala polisi.
Eun Joong-Bok menatap tajam pada Ha Eun Joong seraya berkata dalam hati “Tidak,pasti bukan seperti itu. Kau seharusnya memberitahu jika pengakuan malam itu direkam. Fakta bahwa ada bukti, dan bukti itu diketahui polisi, kau harus memberitahu ayah. Apa sebenarnya rencanamu? Untuk alasan apa kau melakukan ini?”
Joo Ran sampai di tempat yang dituju Kang Ho, dia bersembunyi di balik pohon untuk mengintip apa yang dilakukan Kang Ho. Terlihat Kang Ho sedang bersama seorang ahjumma. Kang Ho menyuruh si ahjumma menjaga Hwa Young dan terus memberi Hwa Young obat yang sudah diberinya. Ahjumma mengerti dan senang karena mendapatkan bayaran besar hanya dengan menjaga si wanita itu.
Go Joo Ran berhasil masuk ke dalam rumah, dia juga berhasil menemukan kamar Hwa Young. Terlihat Hwa Young sedang duduk diatas tempat tidur, dengan kepala menunduk. Joo Ran menyentuh Hwa Young dengan telunjuknya, namun Hwa Young langsung jatuh ke lantai membuat Joo Ran kaget.
Joo Ran pun mendekati Hwa Young lagi, yang kini terlihat sangat memprihatinkan. Dia menyentuh pundak Hwa Young dan berkata ini dia. Apa Hwa Young ga ingat dia?
Kondisi Hwa Young benar-benar parah, bibirnya sudah kering, dan tubuhnya lemah. Dia hanya bilang bahwa dia punya seorang putra, dan nama putranya adalah Eun Joong. “Aku kehilanga putraku, aku harus menemukan dia, aku harus menemukan Eun Joong ku.”
Joo Ran tak menyiakan kesempatan ini, dia mengambil ponselnya dan mulai merekam Hwa Young. Hwa Young berkata “Suamiku..mencoba untuk membunuhku. Jang Tae Ha mencoba membunuhku. Tolong selamatkan aku. Tolong..”
*kasihan lihat Hwa Young*
Joo Ran puas, dan menyimpan rekaman itu, dia berkata kalau rekaman ini bisa dia gunakan untuk memeras Jang Tae Ha. Joo Ran kemudian menatap Hwa Young. Dia berkata pada Hwa Young kalau ini hukuman untuk Hwa Young, jadi lebih baik Hwa Young terima saja.
Joo Ran akan pergi, tapi Hwa Young dengan sekuat tenaga menahan Joo Ran, dia memegang kaki Joo Ran dengan tubuh yang sudah tergeletak di lantai.
Joo Ran bilang kalau dia ga masalah jika Hwa Young mati dalam keadaan seperti ini, tapi jika Hwa Young diselamatkan sesuai rencananya, dia juga ga masalah. Hwa Young memegang erat kaki Joo Ran, namun dengan kondisi seperti ini dia tetap tak bisa. Joo Ran pun meninggalkan Hwa Young yang terlihat meneteskan air mata.
Ha Eun Joong sudah selesai dengan makan malamnya, tepat saat dia keluar Kang Ho datang. Kang Ho bertanya apa Eun Joong bisa mengemudi sendiri? Eun Joong bisa menunggunya karena dia hanya akan bertemu sebentar dengan Ketua Jang. Awalnya Eun Joong menjawab sepertinya dia bisa pulang sendiri, tapi tiba-tiba sebuah pikiran melintas diotaknya membuat dia berkata kalau dia setuju diantar oleh Kang Ho dan dia akan menunggu di dalam mobil.
setelah Kang Ho masuk ke dalam, Eun Joong bergegas memeriksa GPS dengan melihat pencarian terakhir yang dituju Kang Ho tadi. Setelah menemukan yang dicarinya, Eun Joong langsung mencatat alamat itu.
Di dalam ruang kerja Tae Ha, Kang Ho hanya melapor kalau dia ga punya hal-hal penting yang akan dia sampaikan. Tae Ha pun menyuruh Kang Ho pulang. Kang Ho mengangguk patuh.
Kini, Tae Ha dan Eun Joong-Bok sudah duduk berdua. Eun Joong-Bok langsung mengeluarkan pistol yang menjadi barang bukti malam itu. Eun Joong-Bok juga memberitahu bahwa di dalam pistol ini harusnya ada rekaman yang merekam semua pengakuan Ketua Jang. Tapi ternyata pengakuan itu tak ada. Dia mencuri dengar pembicaraan Song Jae Moon terkait masalah ini.
Dia yakin Ha Eun Joong sedang menyembunyikan perekam itu.
“Ketua Jang, putra anda, jangan terlalu mempercayainya. Jujur saja, saya sedikit curiga. Jika dia mengambil bukti untuk melindungi Anda, harusnya dia sudah memberitahu ini pada Anda. Dia seharusnya sudah memberikan USB dan perekam itu pada Anda. Tapi dia tidak memberitahu Anda apapun. Saya khawatir tentangmu, Ayah.”
Eun Joong-Bok juga memberitahu Tae Ha, tentang kanker yang diderita Myung Geun. Dia dengar Myung Geun hanya punya waktu 3 bulan saja. dia benar-benar ga tahu apa rencana Eun Joong sebenarnya. Pada siapa sebenarnya Ha Eun Joong membalas dendam, benarkah pada Myung Geun, atau malah pada Ketua Jang?
Jang Tae Ha pun seolah terpengaruh mendapat keterangan seperti ini dari Eun Joong-Bok.
Ha Eun Joong sudah sampai di tempat ibunya disekap. Dia tahu ada CCTV yang dipasang di rumah itu, sehingga dia berniat menghancurkan CCTV tersebut. Ahjumma yang mendengar alarm berbunyi langsung lari untuk melihat keluar. Dia kaget saat tahu CCTV sudah tak ada dan berteriak kalau ada pencuri. Ahjummapun meninggalkan rumah karena takut.
Setelah Ahjumma pergi, Eun Joong langsung masuk dengan leluasa. Diapun melihat tangan dan kaki ibunya terikat. Eun Joong langsung melepas ikatan itu, dan memeluk ibunya. Dia menatap ibunya yang lemah dan sedih sekali karenanya. Hwa Young ditengah pikirannya yang kacau karena obat, dia tetap mamou mengenali putranya. Dalam dekapan Eun Joong, dia meminta Eun Joong memanggilnya ibu.
Eun Joong meneteskan air mata sambil bibirnya berucap kata ibu berkali-kali. “Ibu akan baik setelah beberapa hari, dan setelah ibu sembuh, aku akan membawa ibu untuk makan di restoran bersama.”
Eun Joong pun menangis sambil memeluk ibunya.
Ha Eun Joong berhasil membawa Hwa Young, dia mengendarai mobil dengan tatapan sangat marah. Mungkinkah amarahnya karena ulah Jang Tae Ha pada ibunya. Tapi, jika melihat tatapan mata Eun Joong dan begitu eratnya tangan Eun Joong menggenggam kemudi, bisa dipastikan bahwa bisa saja Eun Joong menghabisi orang yang sudah membuat ibunya seperti ini. Namun, akal sehat Eun Joong masih berfungsi, sehingga diapun akan tetap pada rencananya.
Eun Joong menepikan mobil, karena melihat ibunya kedinginan. Eun Joong pun lalu menyelimuti ibunya dengan baju-baju miliknya yang ada di mobil, bahkan juga memakaikan kaus kaki untuk ibunya agar ibunya merasa hangat.
Kini, Ha Eun Joong sampai di depan rumah Ha Myung Geun. Dia menggendong ibunya dan langsung menaruh ibunya di depan pintu pagar rumah itu. Sebelum pergi Eun Joong menekan bel, agar Myung Geun keluar dan bisa membawa ibunya masuk. Ha Eun Joong yakin, ibunya aman di rumah ini.
Ha Myung Geun keluar rumah, dan terkejut mendapati pengacara Yoon tergeletak di depan rumahnya. Dia mencoba membangunkan Hwa Young, namun Hwa Young tetap tak sadarkan diri. Melihat pakaian yang menjadi selimut Hwa Young dan juga sepatu kets milik Eun Joong, Myung Geun yakin Eun Joong lah yang mengantar Hwa Young kerumah ini.
Myung Geun awalnya akan mencari Eun Joong,tapi kemudian beralih kembali pada Hwa Young. Dia rasa ini memang bukan waktu yang tepat untuk mencari Eun Joong, karena Eun Joong pasti ga suka. Myung Geun pun langsung menggendong Hwa Young dan membawa Hwa Young masuk ke rumah.
Sementara itu, Ha Eun Joong yang sedari tadi ada di balik tembok, akhirnya menampakkan diri setelah Myung Geun masuk ke dalam, dia lega karena Hwa Young aman di tangan Myung Geun.
Dalam hati Eun Joong berkata, “Rumah sakit dan Hotel, mungkin akan berbahaya. Aku akan segera menjemputmu Ibu, bertahanlah. Itu tidak akan lama. Jadi, Bu tinggallah disini meskipun tidak nyaman.”
Ha Myung Geun membawa Hwa Young ke kamar, disana tiba-tiba Ah Mi datang dan kaget melihat ada Hwa Young dirumah ini. Ah Mi bertanya kenapa Hwa Young ada disini? Myung Geun meminta agar Ah Mi merahasiakan masalah ini dulu. Dia juga mau Ah Mi menutup mulut Soo Young juga.
Joo Ha kali ini ada ditengah keluarga Jin Woong. Chi Guk terlihat memuji Joo Ha dan Jin Woong yang katanya serasi. Tapi ternyata berbeda dengan istri Chi Guk, istri Chi Guk terlihat tidak menyukai Joo Ha. Istri Chi Guk bahkan berkata kalau Joo Ha terlihat seperti kakaknya Jin Woong.
“Kau tahu, kami selalu mengadakan ritual menghormati leluhur lebih dari 20 kali dalam setahun. Karena kami mengizinkanmu tinggal bersama keluargamu, maka kaulah yang harus mengadakan ritual penghormatan leluhur.”
Joo Ha sama sekali tak merasa sakit hati. Dia berkata kalau dia baru tahu jika Jin Woong adalah anak tertua. Dia juga ga yakin bisa mengadakan ritual leluhur 20 kali seperti yang Nyonya Jo bilang.
Nyonya Jo kesal dan bertanya jika Joo Ha ga yakin lalu apa Joo Ha akan membatalkan pernikahan ini?
Dia bahkan sudah mengumumkan ke semua kerabat dan teman-teman bahwa putranya akan menikah.
Joo Ha menjawab kalau dia tetap akan menangani ritual leluhur itu. Tapi dia mau mendapatkan kekuasaan penuh atas pelaksanaannya.
Nyonya Jo menjawab kalau Joo Ha bisa mendapatkan kekuasaan penuh itu. Dia akan memberikannya.
Joo Ha beralih pada calon ayah mertuanya, dia kemudian dengan manis berkata “ayah..aku akan menyingkirkan ritual penghormatan leluhur.”
Chi Guk yang awalnya tersenyum saat menatap Joo Ha, seketika berubah ekspresi. Joo Ha menambahkan kalau dia akan masuk agama Kristen seperti keluarga Jo. “Maka dari itu, dalam kasih Tuhan, tidak akan ada ritual penghormatan leluhur di dalam keluarga Jo.”
Tanpa rasa bersalah, Joo Ha meneguk minumannya dengan gaya yang anggun.
Setelah pertemuan itu, Jin Woong dan Joo Ha bertemu lagi dan hanya berdua. Jin Woong berkata sepertinya Joo Ha sangat membencinya, padahal jika mereka menikah maka Joo Ha harus mau tidur dengannya. Joo Ha juga harus melahirkan anak dari benihnya. Jika anak sudah lahir, maka Joo Ha akan menyesal sudah membenci dirinya.
Lalu, Jin Woong mengungkit-ungkit hubungan Joo Ha dengan Eun Joong yang ternyata adik Joo Ha sendiri. Apa artinya Joo Ha terbuai dan tercuri hati oleh adik Joo Ha sendiri? Joo Ha malas menatap Jin Woong, sehingga dia memilih memalingkan muka, mungkin juga karena malu. Tapi kemudian Jin Woong menyuruh Joo Ha untuk menatapnya. “Jangan berikan hatimu..dan jangan terbuai oleh orang itu. Musuh Jang Joo Ha adalah adikmu sendiri. Ingat itu baik-baik.”
Bersambung ke part 2