Hae Woo mengancam kakeknya, jika kakeknya ga mengembalikan Yi Soo dan Yi Hyun dalam keadaan selamat, maka bagaimanapun caranya, dia akan membongkar semua yang kakeknya tutupi.
Sedang Soo Hyun yang sudah membawa istri Byung Gi, dan menodongkan senapan ke kepalanya, untuk mengancam Byung Gi, ternyata tidak berpengaruh sama sekali bagi Byung Gi, dia tetap meminta Yi Soo masuk mobil, dan menyetir ke dalam laut.
Rencana Byung Gi sama sekali tidak berubah.
Episode 16
Hae Woo berkata kebenaran itu suatau saat tetap akan terungkap. Sang Gook bilang kalau dia ga tahu dengan kebenaran apa yang Hae Woo maksud. Tapi, dia selaku kakek Hae Woo sudah melakukan yang terbaik sebisa mungkin dalam hidupnya.
Hae Woo masih mencoba menyadarkan kakeknya dengan berkata kalau yang terpenting adalah bukan masa lalu, tapi masa sekarang. Meskipun kakeknya telah melakukan kesalahan dimasa lalu, namun jika kakeknya mengakui itu, dan..
Kalimat Hae Woo terputus karena kakeknya menggebrak meja, dengan keras saking marahnya. Sang Gook kemudian berkata siapa yang sedang Hae Woo ajari saat ini?
Hae Woo kaget, mendengar bentakan kakeknya, yang bahkan tidak pernah kasar padanya. Sang Gook berkata kalau dia ga tahu mengenai orang lain, tapi dia selalu yakin Hae Woo adalah orang yang bisa percaya padanya. Dan dia selalu berusaha menjadi orang yang terhormat di depan Hae Woo. Dia bahkan sudah berusaha dengan keras untuk itu.
Hae Woo berkata kalau dia masih berharap kakeknya mau jujur. Dia meminta tolong kembalikan Yi Hyun tanpa luka sedikitpun. Sang Gook yang kesal secara tidak langsung mengusir Hae Woo dari ruangannya karena sudah tidak ada lagi yang ingin dia katakan.
Hae Woo kemudian berkata
“Itu hanya istana pasir, hal yang ingin kakek lindungi, suatu hari akan runtuh, seperti istana pasir. Tak peduli seberapa besar istana itu terlihat, jika dibangun dengan kebohongan, suatu hari akan runtuh juga”
Sang Gook tanpa malu menjawab
“Kebohongan atau kebenaran itu adalah istana yang dibangun untukmu..Demi dirimu!!!”
Dengan berani Hae Woo menimpali
“Bagiku..Itu hanya sebuah penjara yang besar untuk menutupi kebohongan”
Dengan wajah penuh Akting, Sang Gook menangis dan berkata kalau hidupnya sungguh mengerika, karena bahkan cucunya sendiri yang dia sayangi tidak mempercayainya. Tiba-tiba Sang Gook bilang jika memang Hae Woo bisa membuktikan apa yang diyakini Hae Woo tadi, maka buktikanlah, karena dia ga punya apa-apa yang disembunyikan, seperti tuduhan Hae Woo tadi. Seolah tanpa takut, Sang Gook mengembalikan foto hitam putih itu pada Hae Woo dan berkata kalau sepertinya Hae Woo lah yang lebih membutuhkan foto ini.
Sang Gook kemudian berdiri, membelakangi Hae Woo setelah sebelumnya menyuruh Hae Woo segera keluar. Namun Hae Woo masih menatap kakeknya dengan rasa tidak percaya, kemudian Hae Woo berkata, kalau dia tahu betapa besar pengorbanan kakeknya dalam membesarkannya selama ini. Dia tahu itu sungguh-sungguh dilakukan kakeknya. Dia juga sangat menyayangi Kakeknya.
Sambil menahan tangis Hae Woo melanjutkan kalimatnya, kalau dia tetap harus melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Bukankah kakeknya sudah menyuruhnya untuk membuktikan, jadi jangan salahkan dia jika dia bisa mengungkap kebenaran itu. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membuktikannya. Wajah Sang Gook kesal sekali, karena Hae Woo bahkan sama sekali tidak tersentuh atau percaya dengan yang dia katakan. Setelah itu Hae Woo langsung keluar, dan Sang Gook seketika lemas, dan langsung mencari pegangan, agar tidak terjatuh.
Saat sudah diluar ruangan kakeknya, ponsel Hae Woo memberi isyarat jika Ponsel Yi Soo sudah hidup, dan GPS pelacak sudah menyala kembali. Dengan segera Hae Woo keluar, dan akan menyusul Yi Soo.
Saat akan masuk mobil, Hae Woo melihat suaminya yang sudah pulang. Joon Young langsung bertanya kemana Hae Woo akan pergi? Hae Woo menjawab kalau ada sesuatu yang mendesak, Joon Young langsung memegang lengan Hae Woo yang akan masuk mobil untuk mencegahnya, dan bertanya apa itu benar-benar sesuatu yang sangat penting? Hae Woo menjawab kalau dia nanti akan menceritakannya pada Joon Young, Hae Woo langsung masuk mobil, dan tidak mempedulikan suaminya itu.
Sementara itu Bang Jin dan detektif Na juga sedang mengikuti sinyal di ponsel Kim Joon yang sudah terlacak posisinya. Detektif Na bertanya bukankah sebaiknya mereka meminta bantuan yang lain? Bang Jin menjawab kalau keselamatan Yi Hyun lebih penting, maka sekarang mending mereka lihat situasi di TKP seperti apa.
Sementara itu Yi Soo bertanya apa Chairman Jo lebih penting daripada nyawa istri Byung Gi? Byung Gi tersentak, namun dia tetap menyuruh Yi Soo untuk masuk ke dalam mobil, sesuai rencana yang dia katakan tadi. Yi Soo meminta agar Byung Gi tidak melakukan sesuatu yang nantinya akan Byung Gi sesali.
Byung Gi malah bilang agar Yi Soo ga berteriak-teriak dan segera masuk ke mobil.
Yi Soo tersenyum dan berkata sungguh kesetiaan yang luar biasa, dia jadi tersentuh.
Byung Gi bertanya apa Yi Soo ingin adiknya mati?
Yi Soo kesal dan menatap Yi Hyun. Yi Hyun langsung menggelengkan kepala, tanda dia tidak setuju kakaknya mengikuti perintah si penculik.
Byung Gi semakin menekankan pistolnya ke pelipis Yi Hyun, dan berkata cepat pada Yi Soo.
Yi Soo melirik sedikit ke Soo Hyun, yang seolah tahu isyarat Yi Soo itu. Kemudian Yi Soo berbalik, dan siap membuka pintu mobilnya.Yi Soo pelan sekali dalam bergerak, seolah sudah merencanakan sesuatu, dan Soo Hyun yang melihat Yi Soo menundukkan kepala, langsung membuka kaca mobilnya dan menembak ke luar, mengalihkan perhatian Byung Gi, dan itu berhasil. Saat itulah Yi Hyun berlari, dan Yi Soo langsung melindungi Yi Hyun dari tembakan Byung Gi, sehingga peluru Byung Gi menyerempet bahunya.
Yi Soo berhasil mendekap Yi Hyun dan bersembunyi di balik mobilnya.
Sedang Soo Hyun yang melihat Byung Gi akan mengejar Yi Soo, segera memajukan mobilnya, membuat Byung Gi sembunyi di balik truk yang dipakainya menyekap Yi Hyun tadi.
Yi Soo yang setidaknya aman saat ini, langsung membuka, kain yang menutup mulut adiknya. Dan Yi Hyun langsung menyebut kata Oppa, saat dia sudah bebas berbicara saat ini. Yi Soo juga melepas ikatan tangan Yi Hyun. Sehingga sekarang Yi Hyun benar-benar bebas.
Yi Hyun melihat tangan kakaknya yang berlumuran darah, dan snagat khawatir karenanya. Yi Soo berkata ga apa-apa dan meminta Yi Hyun untuk tetap di belakangnya.
Saat Yi Soo berdiri, Yi Hyun memegang tangan Yi Soo, dan Yi Soo memandang adiknya itu yang terlihat sangat khawatir. Mengusap lembut kepala adiknya, untuk menenangkan.
Yi Soo kemudian mengintip, keadaan di sana. Apakah Soo Hyun baik-baik saja?
Soo Hyun yang sedang mengamati pergerakan Byung Gi, mencoba bergerak mendekat. Byung Gi sendiri terlihat habis mendapat telepon dari seseorang, Sang Gook pastinya. Soo Hyun yang mendapat isyarat dari Yi Soo untuk mendekat jadi tidak waspada lagi sehingga tengkuk Soo Hyun dipukul Byung Gi dari belakang, membuat Soo Hyun terjatuh, Yi Soo berteriak memanggil nama Soo Hyun. Yi Soo ingin mendekat, namun Byung Gi menodongkan pistolnya kearah Yi Soo, membuat Yi Soo mundur, dan Byung Gi langsung masuk ke mobil Soo Hyun. Dia langsung melaju tentu dengan membawa istrinya tercinta.
Soo Hyun mencoba untuk menembak, namun rasanya sulit karena jarak Byung Gi mulai menjauh.
Setelah Byung Gi berhasil meloloskan diri, Soo Hyun langsung bergabung bersama Yi Soo dan Yi Hyun. Yi Soo bertanya pada Yi Hyun apa Yi Hyun baik-baik saja? Yi Hyun mengangguk. Yi Soo memeluk adiknya, dan Yi Hyun menangis di pelukan kakaknya itu. Soo Hyun berkata kalau peluru tadi sempat menyerempet bahu Yi Soo. Soo Hyun berkata kalau Yi Soo harus menghentikan pendarahannya dulu.
Yi Hyun menangis membuat Yi Soo bertanya apa Yi Hyun terluka? Yi Hyun menjawab kalau Yi Soo lah yang terluka, Yi Hyun ingin Yi Soo ke rumah sakit dulu. Yi Soo berkata jangan khawatir. Yi Hyun yang cemas berkata kalau darah Oppanya sangat banyak. Yi Soo menjawab dia ga apa-apa kok. Yi Hyun kemudian melihat ke sekeliling dan bertanya sebenernya ada apa ini? Yi Soo hanya tersenyum dan beralih ke Soo Hyun lalu berkata kalau sebaiknya mereka pergi dulu dari sini.
Soo Hyun yang mengemudikan mobil, sedang Yi Soo duduk di belakang, dengan Yi Hyun yang bersandar di bahunya, tertidur mungkin karena capek. Kemeja putih Yi Soo memang sudah berlumur darah. Tapi dia cukup senang karena Yi Hyunnya selamat. Kemudian Yi Soo mematikan ponselnya kembali.
Sementara itu Byung Gi juga melajukan mobilnya, dan melihat istrinya yang sudah terlelap. Dia lalu menggenggam tangan istrinya, tanda bahwa dia memang mencintai istrinya.
Yi Hyun dan Yi Soo sampai di suatu tempat, Yi Hyun berkata meskipun ia tidak bisa mengenali Yi Soo, seharusnya Yi Soo memberitahunya. Yi Soo meminta maaf, namun Yi Hyun langsung cepat-cepat menggeleng. Dia berkata kalau seharusnya dia yang meminta maaf, dia menyesal karena tidak bisa mengenali Yi Soo.
Yi Soo menggenggam erat tangan Yi Hyun, dan berkata tentu saja Yi Hyun ga bisa mengenalinya, karena penampilannya yang berubah.
Yi Hyun menggeleng lagi, dan bilang tidak. Yi Soo tidak berubah sedikitpun dimatanya, dia hanya tidak bisa mengenali Yi Soo. Itu saja. Yi Hyun sambil tersenyum berkata kalau Oppanya masih sama persis seperti dulu.
Yi Hyun kemudian bertanya tapi kenapa Yi Soo hidup sebagai Kim Joon? Apa ada pekerjaan bahaya yang Yi Soo lakukan? Yi Soo menenangkan Yi Hyun dan menjawab kalau bukan begitu. Yi Hyun bertanya benarkah? Kalau begitu coba ceritakan padanya. Yi Soo menjawab kalau nanti dia pasti akan menceritakannya pada Yi Hyun, semuanya. Sekarang dia harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu. Karena dia ga bisa jika tidak merampungkan semua ini. Yi Hyun mulai menangis lagi dan meminta Yi Soo menghentikan apapun yang sedang Yi Soo lakukan itu. Dia meminta agar Yi Soo hidup dengannya. Bukankah dulu Oppanya pernah berjanji akan berjalan-jalan dan makan dengannya setiap hari. Ayo wujudkan semua janji itu. Dia bisa gila karena menghkawatrirkan Yi Soo. “Aku takut bahwa sesuatu mungkin terjadi lagi padamu Oppa..”
Yi Soo menjawab kalau Yi Hyun ga perlu khawatir. Sebentar lagi ini akan selesai, dan dia bisa menepati janjinya itu. Yi Hyun bertanya memang apa yang harus Yi Soo lakukan? Yi Soo menjawab saat semuanya berakhir nanti, dia akan menceritakkannya pada Yi Hyun. Yi Soo meminta agar Yi Hyun tidak mengkhawatirkan apapun saat ini, dan juga jangan merasa tidak nyaman.
Yi Hyun bertanya “Kita akan bertemu lagi kan?”
Yi Soo menjawab iya. Yi Hyun bertanya lagi kalau dia bisa kan menguhubungi Yi Soo? Yi Soo menjawab tentu saja bisa.
Yi Hyun menunjukkan jari kelingkingnya pada Yi Soo, mengajak Yi Soo untuk berjanji tidak menghilang secara tiba-tiba seperti dulu. Yi Soo pun menautkan jari kelingkingnya di jari Yi Hyun, dan Yi Hyun tersenyum senang.
Soo Hyun menunggu dengan sabar kedua kakak beradik itu melepas rindu. Saat terdengar langkah mereka mendekat, Soo Hyun berkata kalau ada klinik swasta yang dia tahu disekitar sini, jadi Yi Soo bisa mengobati luka Yi Soo disana. Yi Hyun berkata kalau Oppanya harus merawat lukanya itu. Yi Soo berjanji akan mengurus lukanya ini. Kemudian Yi Soo berkata pada Soo Hyun agar bisa menjaga Yi Hyun dengan baik, dan Soo Hyun juga harus berhati-hati. Soo Hyun menjawab kalau Yi Soo ga perlu mengkhawatirkannya, yang terpenting adalah luka Yi Soo bisa sembuh. Soo Hyun membuka pintu mobil, sebagai pertanda agar Yi Hyun masuk ke dalam. Yi Hyun hanya diam saja, dan Soo Hyun berkata kalau dia tahu Yi Hyun punya banyak pertanyaan padanya, tapi nanti dia akan menjelaskan semua di perjalanan.
Yi Hyun setuju, dan berpesan pada Oppanya untuk tetap pergi ke Rumah Sakit dan itu harus. Oppanya juga harus makan dengan baik. Yi Soo tersenyum dan mengangguk setuju.
Yi Hyun juga ga lupa meminta Yi Soo untuk menghubunginya. Jika menelepon melelahkan, maka kirimi dia pesan setiap hari. Yi Soo menjawab kalau dia akan melakukannya.
Yi Hyunpun berjalan mendekati mobil, namun kemudian dia berbalik lagi, dan berkata kalau lain kali Oppanya harus mentraktirnya Spaghetti. Yi Soo pun setuju.
Setelah di dalam mobilpun, Yi Hyun masih mengingatkan Yi Soo untuk mengiriminya SMS. Yi Hyun merasa ga ingin kehilangan Oppanya lagi.
Saat mobil melaju, Yi Hyun menoleh ke belakang melihat Yi Soo. Seolah tak percaya dia bisa kembali bertemu dengan kakanya yang 12 tahun memang dia yakini belum meninggal. Rasa bahagia itu menyelimuti hatinya.
Bang Jin bertambah bingung,karena ponsel Yi Soo tidak bisa dilacak lagi. Bagaimana ini? Detektif Na ikut merasakan kegundahan hati seniornya itu. Tiba-tiba Bang Jin mendapat pesan yang mengabarkan kalau Yi Hyun ga terluka. Dan akan segera tiba di rumah. Segera Bang Jin meminta detektif Na memutar mobil, membuat detektif Na bingung. Tapi tanpa bertanya detektif Na melaksanakan perintah Bang Jin.
Hae Woo yang juga sedang pusing, mendapat telepon dari Bang Jin yang mengabarkan kalau Yi Hyun selamat, dan tidak terluka. Hae Woo berkata kalau dia akan segera ke rumah Bang Jin, namun Bang Jin menolak, biar dia yang menanyai Yi Hyun dan setelah itu baru dia akan menghubungi Hae Woo. Hae Woo ingin protes, tapi Bang Jin berkata ini demi Yi Hyun, jadi dia ingin Hae Woo bisa mengerti. Akhirnya Hae Woo mengalah.
Hae Woo ingin menghubungi Yi Soo, namun sebelum panggilan itu tersambung, Hae Woo mematikannya.
Young Hee terkejut mendapati tamunya adalah Kim Joon. Kim Joon berkata kalau dia sedikit terluka, dan tangannya ga bisa menjangkau lukanya itu, jadi apakah Young Hee bisa membantunya?
Soo Hyun berhasi mengantarkan Yi Hyun dengan selamat sampai rumah. Yi Hyun berkata agar Soo Hyun segera pergi, karena katanya ga mau ketahuan ayahnya. Soo Hyun berkata kalau dia akan melihat Yi Hyun masuk dulu. Yi Hyun berucap terima kasih, tapi Soo Hyun menjawab kalau seharusnya dialah yang berterima kasih. “Terima kasih, karena sudah bertahan dengan berani disana.”
Yi Hyun hanya terdiam, membuat Soo Hyun mendorong kening Yi Hyun pelan, dan Yi Hyun hanya diam.Soo Hyun berkata agar Yi Hyun segera masuk, dan saat Yi Hyun berbalik, tiba-tiba Soo Hyun berkata “Lain kali, kita nonton bersama ya”
(Yeeaaayyy…akuu mau..*Ini kan Yi Hyun, Ay yang diajak nonton..-_-*)
Yi Hyun berbalik tanpa menjawab, membuat Soo Hyun bertanya apa Yi Hyun ga suka nonton film? Yi Hyun yang sedikit malu, hanya menyuruh Soo Hyun segera pergi.
Young Joo yang cemas menunggu putrinya, sangat senang saat Yi Hyun datang. Dia langsung memeluk putrinya itu. Young Joo terisak, begitu pula Yi Hyun. Berkali-kali Young Joo mengucap terima kasih pada TUHAN karena sudah menyelamatkan Yi Hyun.
Young Hee mengobati luka Kim Joon dalam diam, dia membersihkan dan memberikan pertolongan pertama pada luka bosnya itu. Young Hee khawatir sekali, sedang Kim Joon mnegernyit menahan sakit. Setelah selesai, Young Hee berkata kalau Kim Joon masih beruntung, karena peluru itu hanya meyerempet bahu Kim Joon saja. Untuk saat ini pertolongan pertama sudah dilakukan, tapi Kim Joon tetap harus pergi ke rumah sakit. Young Hee merasa Kim Joon perlu meminum beberapa antibiotic untuk luka tembak. Kim Joon yang sedang mengancingkan kemejanya menjawab kalau dia punya antibiotic itu. Young Hee kaget, dan Kim Joon berkata kalau itu wajar saja karena dia kan pernah jadi Yakuza, Young Hee jangan melupakan fakta itu.
Kim Joon ga lupa mengucap terima kasih pada sekretarisnya itu.
Young Hee bertanya bagaimana bisa Kim Joon terluka?Kim Joon ga menjawab dan hanya berkata agar Young Hee istrirahat dengan baik. Young Hee tiba-tiba memanggil Kim Joon dan Kim Joon pun berbalik menatap Young Hee. Young Hee berpesan agar lain kali Kim Joon bisa lebih berhati-hati. Kim Joon tersenyum ramah pada Young Hee.
Joon Young yang kecurigaannya muncul lagi, memeriksa laptop istrinya. Dia harus mencari sesuatu itu. Apakah benar istrinya ada main denga Kim Joon? Joon Young mengklik dokumen yang ternyata berisi profil data diri Kim Joon. Joon Young kaget, dan membacanya sampai selesai. Entah kenapa tiba-tiba ingatan Joon Young kembali saat dia menemukan kalimat di papan kaca kerja Hae Woo yang bertuliska mengapa Yi Soo memiliki wajah ang berbeda? Semua ingatan tentang ketidak sengajaan Hae Woo yang datang bersama Kim Joon, juga mampir di otak Joon Young, dan semua itu ibrat puzzle yang mulai lengkap susunannya. Dia seolah memiliki keyakinan, kalau Kim Joon adalah Han Yi Soo.
Hae Woo memtuskan kembali ke rumah, walau tidak segera masuk ke dalam. Dia masih berhenti dan berfikir tentang semua di dalam mobilnya.
Tiba-tiba Yi Hyun menelpon, dan Hae Woo senang sekali. Hae Woo bertanya apa Yi Hyun sudah pulang? Apa Yi Hyun baik-baik saja. Yi Hyun membenarkan dan berkata kalau dia baik-baik saja.Hae Woo berkata itu melegakan. Yi Hyun yang terlihat ragu untuk mengatakannya, dan Hae Woo tahu itu, membuat dia berkata kalau Yi Hyun bisa mengatakan apapun padanya. Tapi ternyata Yi Hyun memilih diam, dan bilang kalau nanti dia akan menghubungi Hae Woo lagi. Hae Woo bertanya apa Yi Hyun bertemu Yi Soo? Yi Hyun akhirya berkata kalau benar kan ternyata Hae Woo sudah tahu tentang Oppanya?
Hae Woo meminta maaf karena ga memberitahu Yi Hyun tentang Yi Soo. Yi Hyun menjawab ga apa-apa kok. Tapi dia hanya merasa sedikit cemas karena sepertinya Oppanya melakukan hal yang berbahaya. Apa Hae Woo tahu apa yang dilakukan Yi Soo? Hae Woo ga tahu harus menjawab apa, dan akhirnya Yi Hyun bilang kalau Oppanya terluka banyak tadi. Kalimat itu cukup membuat Hae Woo khawatir. Sambil menangis Yi Hyun bilang, kalau Oppanya bahkan ga mau ke rumah sakit. Dia sangat khawatir, dan tidak tahu harus berbuat apa.
Saat itu terdengar suara Bang Jin yang datang dan menanyakan Yi Hyun, membuat Yi Hyun berkata kalau ayahnya sudah datang dan dia harus menutup telepon ini.
Yi Hyun menghapus air matanya, dan Bang Jin langsung menerobos masuk ke kamar putrinya itu. Bang Jin langsung memeluk Yi Hyun, karena lega putrinya selamat, dan bahkan tidak terluka.
Bang Jin bertanya kalau Yi Hyun pasti masih sangat terkejut kan? Yi Hyun membenarkan. Bang Jin mengucap syukur berkali-kali karena Yi Hyun berhasil selamat.
Hae Woo yang masih di mobil, merasa sangat emas dengan keadaan Yi Soo. Yi Soo yang terluka banyak kata Yi Hyun. Akhirnya Hae Woo memutuskan pergi menemui Yi Soo, dan Joon Young melihat itu semua dari atas kamarnya. Dan seketika itu juga Joon Young mengepalkan tangannya, tanda dia sangat marah dan kecewa. Entah dia marah dengan Hae Woo, atau dengan Yi Soo, tapi perasaan itu tidak bisa dia bohongi sudah hinggap dihatinya.
Yi Soo yang sudah sampai apartemen langsung berbicara dengan Soo Hyun dan bertanya apa adiknya sampai dengan selamat? Soo Hyun membenarkan, dan bertanya bagaman luka Yi Soo? Yi Soo berkata kalau dia baik-baik saja kok.
Yi soo bertanya apa Soo Hyun sudah memeriksa panti jompo itu, tempat istri Byung Gi dirawat? Soo Hyun menjawab kalau sesuai perkiraan kalau Byung Gi menurunkan istrinya disana, dan langsung menghilang. Soo Hyun juga bilang, kalau dia ga tahu kemana perginya Byung Gi. Soo Hyun berkata kalau mereka harus menangkap Byung Gi dengan cara apapun. Semakin dia memikirkannya, dia menjadi semakin kesal.
Yi Soo berkata apa Chairman Jo akan mengampuni Byung Gi? Soo Hyun heran dan bingung, lalu Yi Soo menjelaskan kalau Byung Gi adalah tangan kanan Sang Gook yang sangat setia, dan juga yang paling tahu semua tentang Sang Gook. Seseorang seperti Sang Gook yang kedoknya bahkan sudah hampir terbongkar, kemudian Soo Hyun bertanya apa menurut Yi Soo dia ga akan menyingkirkan tangan kanan yang sangat setia itu? Yi Soo menjawab dengan mantap, jika itu Chairman Jo, dia yakin dia sanggup melakukannya. Soo Hyun bilang kalau menyingkirkan Byung Gi juga ga semudah itu. Yi Soo berkata, Tapi sebelum itu mereka harus menemukan Byung Gi terlebih dulu. Karena Byung Gi, adalah bukti sempurna untuk menggulingkan Chairman Jo ke tanah.
Bersambung ke part 2 ya..
KOMENTAR :
Haduh..jangan sampe Joon Young jadi orang yang jahat karena kecewa dikhianati atau apapun lah alasannya. Soo Hyun semakin cakep menurutku, entahlah dia pake krim wajah apa kok bisa mulus begitu. Hehehe.
Kemana ya Byung Gi?
Semoga aja langit membalas kejahatannya bersama dengan si Sang Gook palsu itu.
Bersabar untuk part 2 nya ya..
Terima kasih untuk yang sudah berkunjung, dan mau memberikan komentar di blog ini ya.^^