Episode ini kembali lagi dimulai dengan cuplikan-cuplikan adegan di beberapa episode sebelumnya.
Disela-sela itu, ada penjelasan Robert Yune tentang Cheon Young Bo yang tidak menganut paham kanan atau kiri, dan beberapa fakta tentang Cheon Young Bo lainnya.
Lalu diakhir cuplikan-cuplikan itu terdengar suara Yi Soo yang bilang
“Sekali kau melakukan kesalahan, itu tak akan pernah terhapus.”
Episode 15
Yi Soo menangis saat mengetahui jika yang tersisa hanya sepatu Yi Hyun di apartemennya, dia mendekap erat sepatu itu dan dengan tatap tajam dia bertekad akan melakukan apapun demi adiknya ini.
Yi Soo masih mencoba menelpon Yi Hyun, tangannya bergetar tanda dia sangat cemas. Tapi ternyata yang menerima bukan Yi Hyun, sepertinya teman kerjanya, yang mengabarkan kalo ponsel Yi Hyun ketinggalan dan saat ini Yi Hyun sedang pergi.
Yi Soo langsung menutup telepon itu, dan menghubungi Soo Hyun. Soo Hyun yang sedang ada di kantor melihat Yi Soo yang menelponnya, mencoba bersikap biasa saat menerima, karena ada rekan kerjanya diruang itu.
Yi Soo langsung bilang kalau Yi Hyun diculik. Yi Soo meminta Soo Hyun segera memeriksa ruang CCTV tempat Yi Hyun kerja sekarang juga.
Soo Hyun langsung lemas mengetahu Yi Hyun diculik. Dia bergegas pergi membuat rekan kerjanya heran.
Yi Soo benar-benar cemas dan sangat bingung akan keberadaan Yi Hyun saat ini. Perasaannya sungguh kacau. Tapi kemudian tatap mata Yi Soo berubah tajam, dia segera menghubungi Sang Gook.
Sang Gook yang sedang tidak di ruangannya, tentu tidak tahu jika Yi Soo menelpon, ponselnya tertingga di ruangannya itu. Yi Soo masih menanti Sang Gook mengangkat teleponnya. Dia bergumam “Angkat..angkat Cheon Young Bo”
Sementara itu Sang Gook masuk ke ruangannya dipapah Hae Woo. Hae Woo dengan hati-hati mengantarkan kakeknya itu ke kursi, dan mereka pun saling duduk saat ini. Sang Gook berkata kalau dia tahu Hae Woo pasti kecewa padanya. Tapi saat itu dia tidak bisa memaafkan Cheon Young Bo. Hae Woo hanya menatap dalam diam cerita kakeknya.
Sang Gook melanjutkan ceritanya kalau Cheon Young Bo lan yang melaporkan In Suk, kakek buyut Hae Woo kepada pemerintah Jepang, dan membuat ayahnya itu mengalami banyak kesulitan di Penjara. Young Bo juga bergabung di militer Korut dan membunuh ayahnya tanpa ampun. Setelah itu Cheon Young Bo membakar rumahnya dan seluruh desa. Cheon Young Bo itu sudah merenggut banyak nyawa tidak berdosa (Sepertinya si Kakek menderita amnesia akuut..hihihi)
Dengan terisak Sang Gook berkata kalau saat itu ibunya juga meninggal. Sang Gook menangis menunjukkan ekspresi sedih agar Hae Woo percaya padanya.
Hae Woo hanya melihat itu tanpa berkata. Sang Gook kembali kebohongannya dengan berkata kalau ayahnya sangat menyayangi Cheon Young Bo. Bahkan ayahnya menganggap Young Bo seperti putranya sendiri. Dia juga menganggap Young Bo sudah seperti adiknya. Kemudian nada suara Sang Gook mulai keras dan bilang kalau saat dia bertemu Young Bo itu adalah kesempatan yang diberikan langit padanya. Jika saat itu dia membiarkan Young Bo pergi, maka tidak akan ada kesempatan lagi. Dan pasti itu akan membuatnya menyesal seumur hidup. Meskipun memang yang dia lakukan sekarang ini terasa sia-sia. Tetapi pada saat itu, dia tidak bisa membuarkan Young Bo hidup.
Hae Woo yang sejak tadi diam akhirnya bertanya memangnya kapak Kakeknya bertemu dengan Cheon Young Bo lagi? Sang Gook menjawab pada bulan februari, tahun 1951.
Hae Woo berkata kalau bukankah itu saat terjadi pembantaian warga sipil di Geochang? Sang Gook membenarkan dan bilang, kalau era itu memang benar-benar mengerikan. Dia merasa tidak ingin kembali lagi ke masa itu.
Dengan hati-hati Hae Woo bertanya bagaimana kakeknya tahu kalau kebakaran itu disebabkan oleh Young Bo?
Sang Gook sedikit kaget dan menjawab, kalau dia tahu dari para saksi mata. Hae Woo merasa ini aneh. Gerak matanya menunjukkan kalau ada yang tidak sesuai dari cerita kakeknya ini.
Sang Gook berkata kalau dia hidup dengan rasa bersalah sampai saat ini.
(Huekkk…)
Tapi karena sekarang dia sudah melakukan pengakuan pada Hae Woo, maka dia merasa sedikit lega. Bebannya terasa lebih ringan. Hae Woo yang masih penasaran bertanya kembali kenapa kakeknya berfikir kalau Young Bo lah yang menyebabkan kebakaran desa itu? karena menurutnya ga mungkin Young Bo menyalakan api tanpa alasan atau tujuan apapun. Sang Gook seolah tahu Hae Woo sedikit curiga padanya dan menjawab kalau mungkin saja Young Bo sudah gila. Perang membuat banyak orang menajdi tidak waras. (Lha yo kamu itu udah gila kakek..^^)
Hae Woo semakin yakin ini aneh, tapi dia hanya diam. Sang Gook pun bertanya kenapa Hae Woo mengira dia adalah Cheon Young Bo?
Hae Woo langsung meminta maaf, dia hanya salah paham saja.
Sang Gook yang sangat ingin tahu bertanya kembali, kenapa Hae Woo bisa salah paham? Apa alasannya?
Dengan tersenyum Hae Woo menjawab kalau dia ga bisa ngasih tahu alasannya pada kakek. Hae Woo pun menyuruh kakeknya segera istirahat, karena dia juga akan naik ke kamarnya.
Diluar ruangan kakeknya, Hae Woo masih berdiri di depan pintu. Mengingat semua penjelasan kakeknya yang menurutnya sangat aneh. Dia teringat kembali dengan penjelasan Robert Yune, kalau tidak ada yang tahu, apakah kebakaran di desa itu disebabkan Young Bo, karena sebelum tentara Korut mundur, desa itu sudah terbakar. Dan orang yang selamat dari kebakaran, dibunuh saat pembantaian warga sipil di Geochang. Hae Woo seolah yakin kakeknya berbohong.
Yi Soo masih mencoba menghubungi Sang Gook, sepatu Yi Hyun pun masih ada di genggamannya. Tapi kemudian panggilan itu diterima oleh Sang Gook yang bertanya ada apa pada Yi Soo. Yi Soo langsung bertanya dimana Yi Hyun? Sang Gook dengan tenang bertanya apa maksudnya?
Dengan mencengkeram erat sepatu Yi Hyun, Yi Soo kembali bertanya dimana Yi Hyun? Sang Gook berkata kayaknya Yi Soo lagi marah, dan sepertinya ada hal buruk yang terjadi?
Yi Soo mengancam Sang Gook, kalau ga mengatakan dimana Yi Hyun, maka kebohongan Sang Gook akan terbongkar. Semua orang di dunia ini dia pastikan akan mengetahui siapa Sang Gook sebenarnya.
Yi Soo bertanya apa mau Sang Gook? Sang Gook tertawa kecil, dan berkata kalau Yi Soo ga punya apapun yang dia inginkan. Kemudian Sang Gook langsung mematikan telepon, membuat Yi Soo geram.
Tepat saat Sang Gook memutus percakapan,ada nomer tidak dikenal mengubungi Yi Soo, dan yi Soo yakin sekali itu orang yang menculik Yi Hyun.
Yi Soo langsung menerimanya. Dan di seberang sana, kakek Choilah yang menghubungi Yi Soo dan berkata kalau sepertinya telepon Yi Soo sibuk terus dari tadi.
Yi Soo bertanya ini siapa?
Kakek Choi yang sebenarnya ada di luar gedung starVille bertanya Yi Soo ingin menyelamatkan adiknya kan? Yi Soo bertanya apa yang kau inginkan?
Kakek Choi dengan enteng menjawab, kalau dia menginginkan nyawa Yi Soo dan juga dokumen asli milik Prof Kang Hee Soo dulu, yang benar-benar asli.
Yi Soo menyetujuinya.(Menyetujui apa mas? Ngasi nyawa gitu?)
Yi Soo bertanya dimana mereka akan bertemu?
Kakek Choi menjawab, kalau Yi Soo mau bertemu dengannya, pertama Yi Soo harus menemukan dokumen itu dulu. Yi Soo langsung menjawab kalau dia memiliki dokumen asli itu. Kakek Choi mengingatkan Yi Soo kalau nyawa adik Yi Soo tergantung pada Yi Soo. Jadi Yi Soo ga boleh berbohong. Yi Soo berkata dia ga bohong. Itu benar, dia memiliki dokumen asli Kang Hee Soo.
Kakek Choi berkata kalau Chairman Yoshimura pasti memiliki dokumen itu juga.
Yi Soo kaget dan bertanya apa maksudnya?
Kakek Choi ga menjelaskan dan hanya bilang kalau waktu Yi Soo ga banyak karena adik Yi Soo dalam bahaya saat ini.
Yi Soo dengan tegas berkata “Jika..kau berani satu jaripun menyentuh Yi Hyun. Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri.”
Kakek Choi balas mengancam, jika Yi Soo macam-macam maka Yi Soo ga akan pernah bisa melihat Yi Hyun lagi. Dan untuk tempat dimana mereka bertemu, dia akan memberitahunya setelah Yi Soo menemukan dokumen itu.
Percakapanpun berakhir.
Sementara itu Young Hee, seperti biasa mendengar semua pembicaraan dan tentu terkejut mengetahui Yi Hyun diculik.
Bang Jin yang sudah melihat rekaman CCTV perpus langsung pergi ke apertemen Kim Joon, dan hampir diserempet sebuah mobil Box besar yang didalamnya ada putri kesayangan Bang Jin. Ada Yi Hyun.
Untung saja Bang Jin berhasil menghindar sebelum terserempet. Dan dia segera melanjutkan langkahnya memasuki gedung apartemen itu.
Di dalam mobil itu terlihat Yi Hyun yang sepertinya pingsan dengan mulut disumpel kain dan tangan yang terikat.
Yi Soo menelpon Soo Hyun dan berkata kalau mereka sudah ga punya waktu, jadi mereka harus bergegas.
Sementara itu diluar pintu, Bang Jin sudah berdiri di depan apartemen Kim Joon.
Bang Jin mengingat saat Kim Joon yang bertanya apa Hae Woo mencari apartemen hanya dengan mengandalkan kuncinya saja? Dan saat itu Kim Joon menyarankan untuk bertanya pada petugas apartemen, karena pasti petugas akan memberitahu dengan jelas, kunci itu untuk apartemen nomer berapa.
Yi Soo mengeluarkan kotak senjatanya, dan mengambil sebuah pistol. Dan dengan wajah sangat geram, Yi Soo seolah ingin menarik pelatuk pistol itu yang sedang digenggamnya.
Yi Soo pun melangkah keluar.
Saat Bang Jin akan menekan bel, Kim Joon sudah membuka pintunya, dan mereka berdua sama-sama kaget. Bang Jin mengajak Kim Joon untuk bicara. Kim Joon menjawab kalau saatnya ga tepat, dia ada urusan penting saat ini.
Bang Jin masih mencoba menghalangi jalan Kim Joon, dengan menahannya. Bang Jin bilang sebentar saja, ini ga akan memakan banyak waktu. Kim Joon menjawab kalau ada yang harus dia lakukan sekarang, dia benar-benar ga bisa.
Kim Joon langsung berlalu dan Bang Jin hanya menatapnya heran. Tapi kemudian Bang Jin memanggil Kim Joon dengan sebutan Yi Soo. Membuat Kim Joon berhenti. Dia emncoba tidak peduli, dan langsung memasuki lift. Adiknya lebih penting dari hal ini.
Bang Jin mengejar Yi Soo, dan tepat saat itu lift yang dinaiki Yi Soo mulai menutup.
Bang Jin ditelepon Soo Hyun yang mengabarkan kalau sepertinya Yi Hyun diculik. Bang Jin kaget, dan Soo Hyun menjelaskan kalau dia memeriksa CCTV tempat kerja Yi Hyun dan melihat ada orang yang mengikuti Yi Hyun. Bang Jin bertanya siapa? Soo Hyun menjawab kalau dia ga tahu. Bang Jin meminta agar Soo Hyun segera mengirim capture gambar CCTV itu padanya. Soo Hyun menurutinya, dan meminta Bang Jin segera memeriksanya.
Bang Jin langsung menelpon detektif Na, dan meminta rekannya itu untuk memeriksa rekaman CCTV di depan tempat kerja Yi Hyun sekarang juga.
Soo Hyun memasuki mobilnya, di dalam mobil Soo Hyun bahkan mengumpat. Dia kesal dan frustasi sekali dengan kejadian ini. Soo Hyun merasa dia bodoh sekali, sehingga Yi Hyun bisa diculik.
Yi Soo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia harus segera menemukan Yi Hyun. Yi Soo mengingat saat dia mengajak Yi Hyun makan siang waktu itu, dan bahkan Yi Hyun tidak mau menyentuh Spaghetti karena Yi Hyun teringat dirinya. Karena saat Yi Hyun makan Spaghetti, saat itulah dirinya dinyatakan meninggal. Mengingat itu, membuat hati Yi Soo semakin perih. Dia menginjak pedal gasnya, dan menambah kecepatan mobilnya semakin kencang.
Young Hee bergegas keluar, wajahnya pun tampak khawatir. Sepertinya dia juga mengkhawatirkan Yi Hyun. Saat itu ponsel Young Hee Berdering dan Kim Joon lah yang menelponnya. Young Hee langsung mengangkat telepon itu. Suaranya yang terlihat khawatir langsung dirubah menjadi biasa saja.
Kim Joon bertanya dimana Yoshimura saat ini? Young Hee menjawab kalau mungkin Chairman ada di hotel saat ini. Saat Kim Joon akan menutup telepon, Young Hee berkata tunggu sebentar. Kim Joon pun tidak jadi menutup teleponnya dan mendengarkan kalimat Young Hee yang bilang kalau biar dia yang mencari Yoshimura, nanti kalau sudah ketemu, baru dia kabari Kim Joon lagi. Kim Joon setuju.
Di kantornya, Hae Woo masih berfikir. Bang Jin kemudian menelponnya, dan Hae Woo langsung menerima panggilan itu. Hae Woo langsung kaget tentu saja, mendengar kabar Yi Hyun diculik. Hae Woo bertanya Bang Jin ada di mana, dia akan kesana sekarang.
Dengan masih memakai kecepatan tinggi, Yi Soo melajukan mobilnya. Dia teringat dengan permintaan kakek Choi tentang dokumen asli yang dimiliki Kang Hee Soo. Dan kenyataan bahwa Yoshimura mungkin memilikinya. Saat itu Hae Woo menelpon Yi Soo. Yi Soo bingung haruskah dia menerima panggilan Hae Woo.
Hae Woo menanti dengan cemas pada Yi Soo yang tidak menerima panggilannya.
Akhirnya Yi Soo memilih menerima telepon Hae Woo, dan Hae Woo langsung bertanya dimana Yi Soo sekarang ini? Yi Soo menjawab kalau dia harus menngurus sesuatu.
Hae Woo bertanya apa Yi Soo sudah tahu siapa yang menculik Yi Hyun? Hae Woo bertanya apa waktunya tidak tepat untuk bicara di telepon? Apa Yi Soo mendapat telepon ancaman? Hae Woo meminta Yi Soo percaya padanya. Dia akan membantu. Yi Soo menjawab “Jika kau melangkah, maka Yi Hyun akan semakin berada dalam bahaya besar.”
Hae Woo bertanya apa maksudnya? Yi Soo menjawab “Penculik ini lebih takut padamu, bukan aku.”
Hae Woo semakin bingung, apa maksudnya?
Yi Soo berkata kalau nyawa Yi Hyun bergantung pada ini. Jadi Hae Woo jangan bertindak gegabah. Yi Soo langsung menutup teleponya.
Hae Woo semakin bingung, kenapa Yi Soo berkata seperti itu?
Hae Woo langsung keluar dari kantor, tanpa peduli perkataan rekannya yang ingin mengabarkan keputusan komite disiplin. Tapi Hae Woo ga peduli.
Bang Jin yang sudah mendapat capture CCTV di toko Yi Hyun, langsung bertanya pada rekan kerja anaknya itu, apa kenal dengan orang ini? Rekan kerja Yi Hyun menerima ponsel Bang Jin, dan melihat foto yang ada disana. Seorang laki-laki bertubuh besar. Rekan kerja Yi Hyun berkata kalau laki-laki ini datang segera setelah toko buka. Dia bermain game sepanjang hari. Selain itu apa ga ada lagi yang mencurigakan? Teman Yi Hyun mengangguk, dan bilang ga ada.
Setelah itu Bang Jin menelpon Soo Hyun, dan bertanya sekarang Soo Hyun ada dimana? Soo Hyun menjawab, kalau dia sedang mencari orang yang tertangkap kamera CCTV itu. Bang Jin sepertinya ingin ikut, namun Soo Hyun menolak, dan bilang kalau lebih baik mereka mencari secara terpisah saja.
Soo Hyun mengingat Yi Soo yang memintanya bergegas, karena mereka sudah ga punya waktu.
Yi Soo sudah sampai di Giant Hotel, dan bergegas masuk untuk menemui Yoshimura. Tapi kemudian Young Hee menelpon Yi Soo, dan Yi Soo langsung menerimanya. Young Hee berkata kalau Chairman sedang ada di bar hotel bersama seorang tamu.
Yi Soo langsung pergi ke bagian resepsionis, dan meminta kunci suite room. Resepsionis itu menjawab kalau Chairman tinggal disana sekarang. Dengan tersenyum Yi Soo berkata kalau dia tahu, tapi ada dokumen yang diminta Chairman dan dia disuruh mengambilnya.
Yi Soo berhasil mendapatkan kunci kamar Yoshimura dan bergegas menuju kesana. Dia sudah ga berfikir akan resiko apapun yang akan dihadapinya nanti. Yi Soo pun langsung masuk ke kamar itu, dan tepat setelahnya sekretaris Yoshimura melihat apa yang Yi Soo lakukan.
Didalam kamar Yoshimura, Yi Soo mencoba melihat ke segala arah, dimana kira-kira dokumen itu berada. (kenapa aku yang tegang ya..kayaknya Yi Soo meninggalkan kepintarannya karena panic sekali.)
Sementara itu terlihat Yoshimura sedang minum bersama dengan Jo Eui Sun. Yoshimura terlihat tidak bersemangat.Eui Sun bertanya apa Yoshimura ingat akan kerjasama yang Yoshimura tawarkan padanya dulu? Yoshimura dengan malas menjawab kalau bukankah Eui Sun sudah menolaknya. Eui Sun bertanya siapa yang menolak? Dia kan CEO Hotel Gaya, dialah yang membuat keputusan.
Yoshimura akhirnya menoleh dan berkata ya harusnya memang seperti itu. Eui Sun kemudian bilang oleh karena itulah dia mempertimbangkan lagi tawaran itu. Pihak hotel Gaya ingin keluar dari tradisi lama, dan mencoba sesuatu yang baru serta menantang.
Yoshimura bertanya apa Chairman Jo juga berfikiran yang sama?Dengan membentak Eui Sun mengingatkan kalau dialah CEO nya, dan keputusan ada ditangannya. Pendapatnyalah yang paling penting. Yoshimura menoleh menatap Eui Sun dan bertanya apa ada sesuatu yang istimewa yang sudah Eui Sun pikirkan?Eui Sun tersenyum senang dan menjawab kalau tentu saja dia punya sesuatu yang istimewa, karena dia adalah bank ide berjalan. Hahaha..
Sekretaris Yoshimura datang dan membiskkan sesuatu ke telinga Yoshimura.
Yi Soo mencari dengan segera di laci-laci meja dokumen itu. Dia sangat terburu-buru. Dan membuka setiap dokumen yang ada, namun dia belum berhasil. Yi Soo beralih ke meja lain, dna melihat suatu kotak, dia berharap menemukan sesuatu, namun kotak itu berisi banyak sekali Flashdisk.
Yi Soo mengambil satu yang mungkin berisi apa yang dia cari.
Tapi kemudian Yi Soo membuka laptop Yoshimura, dia membuka setiap file di laptop itu, dan sepertinya masih tanpa hasil.
Yoshimura datang ditemani sekretarisnya.(Haduuhh, jantungku mana? Tolong ambilin..^^)
Tepat saat Yoshimura akan membuka pintu kamarnya, Young Hee datang dan langsung memanggil Yoshimura. Yoshimura bertanya ada apa?
Karena Young Hee berbicara sedikit keras, di dalam Yi Soo mendengar dan tahu jika Yoshimura sudah di depan pintu. Young Hee berkata kalau kayaknya CEO Jo mabuk. Yoshimura menatap tajam pada Young Hee. Apakah dia merasa Young Hee membohonginya?
Yoshimura berkata kalau dia mengerti dan tetap memilih untuk masuk ke dalam.(Tarik nafas..ga berani liat kelanjutannya..)
Young Hee memandang dengan takut masuknya Yoshimura ke dalam, dia khawatir pada Yi Soo. (Yeeayy,,paling ga ini pertanda Young Hee baik. )
Dan ternyata Yi Soo tidak bersembunyi, dia berdiri dengan gagahnya menanti Yoshimura. Mata mereka saling menatap tajam. Young Hee pun ada disana, dan cemas melihat Yi Soo kepergok. Wajah Young Hee benar-benar khawatir.
Hae Woo yang sedang menyetir, sudah mendapat lokasi dimana Yi Soo berada.
Kembali ke Yi Soo, Yoshimura bertanya apa yang Yi Soo lakukan disini? Yi Soo tanpa basa-basi bertanya dimana dokumen asli yang dimiliki ayahnya? Itu ada pada Yoshimura kan? Yoshimura hanya diam, membuat Yi Soo melanjutkan kalimatnya “Aku..harus mengambilnya”
Sekretaris Yoshimura ingin maju menghajar Yi Soo, namun Yi Soo langsung bersiap mengeluarkan pistolnya yang sudah di siapkan tadi. Sedang Yoshimura langsung menahan sekretarisnya untuk tidak melawan Yi Soo. Yoshimura meminta semuanya untuk segera keluar, dan meninggalkan dia serta Yi Soo disini. Young Hee masih menatap khawatir pada Yi Soo, dan dengan terpaksa menuruti perintah Yohimura untuk keluar.
Kini dua pria gagah itu saling berhadapan dan menatap tajam. Yoshimura bertanya lembut “Apa maksudmu Joon?”
Yi Soo bilang kalau seharusnya dia yang lebih banyak bertanya. Dimana dokumen itu? Yoshimura bertanya berikan alasan kenapa Yi Soo ingin mengambilnya?
Yi Soo berkata kalau apa mungkin kecelakaannya bukan perbuatan Chairman Jo, tapi perbuatan Yoshimura? (Bisa jadi, aku aja heran kok Yoshimura bisa nongol di TKP Yi Soo dulu.)
Yoshimura menjawab kalau orang yang mengincar Yi Soo itu adalah Chairman Jo. Dia tahu itu, karena dia mengawasi Yi Soo. Karena itulah dia bisa menolong Yi Soo. (Tapi aku masih aneh.)
Yi Soo berkata kalau dia selalu penasaran, bagaimana bisa saat itu Yoshimura menolongnya. (Sehati dong kita mas Nam Gil..hehehe)
Yi Soo berkata lagi, kalau satu-satunya orang yang punya kesempatan menolongnya,seharusnya memang penjahat yang memang sudah ada di TKP itu. Tidak mungkin orang itu membiarkan aku hidup.
Yoshimura menjawab mungkin orang itu yakin kalau Yi Soo sudah mati, karena itu adalah kecelakaan besar dimana sulit bagi seseorang untuk bisa bertahan hidup. Jika saat itu dia terlambat sedikit saja, maka mana mungkin Yi Soo bisa hidup sampai sekarang. “Langit telah memberikanmu kesempatan untuk hidup sekali lagi.”
Yi Soo menjawab kalau dia ga ngerti apa maksud Yoshimura. Kenapa Yoshimura menyelamatkan? Yoshimura menjawab apa Yi Soo ga ingat, kalau Yi Soo hidup, maka kesempatan itu akan datang. Yi Soo bertanya kesempatan apa maksunya?
Yoshimura menjawab kalau dia dan Yi Soo punya tujuan yang sama, menghancurkan Chairman Jo.
Yi Soo tersenyum sinis dan bertanya Jadi Yoshimura memanfaatkannya? (Malah ngobrol aja..Yi Hyun tuh inget..-_-)
Yoshimura menjawab kalau Yi Soo bukan orang bodoh yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Dia hanya membantu Yi Soo untuk mencapai tujuan Yi Soo. Yi Soo merasa sudah terlalu banyak bicara dan bertanya dimana dokumennya?
Yi Soo mengeluarkan pistol yang disembunyikan di balik jasnya. Yoshimura menatap pistol itu. Yi Soo berkata kalau dia ga ingin menyakiti Yoshimura.
Yoshimura berkata kalau Yi Soo adalah putranya. Jika Yi Soo menginginkannya, tentu akan dia berikan. Bahkan nyawanya sekalipun. (Jambu ga ya ini..Janji-janji busuk..hehehe)
Tiba-tiba nomer tidak dikenal itu kembali menelpon Yi Soo, Yi Soo tahu itu nomer penculik adiknya. Dia menerima panggilan itu sambil tetap menatap Yoshimura. Kakek Choi bertanya apa Yi Soo sudah menemukan dokumennya? Yi Soo menjawab kalau dia butuh jaminan, bahwa adiknya akan aman-aman saja.
Yoshimura mendengar percakapan itu, dan seolah tahu kenapa Yi Soo seperti ini. Kemudian terdengarlah panggilan Oppa, di seberang sana. Suara Yi Hyun. Yi Soo senang sekali, dan Yi Hyun dengan derai air mata bertanya apa benar ini Oppanya? Yi Soo menjawab iya, benar. (Mulai deh cengengku kumat..)
Yi Hyun yang terisak bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Oppa tidak menghubunginya? Kenapa tidak datang mencarinya? Yi Hyun juga bilang kalau dia sangat merindukan Yi Soo.
Yi Soo hampir ikut menangis dan berkata maaf pada adiknya itu. Dia berjanji akan segera datang. Jadi Yi Hyun jangan takut, dan tetap menunggunya.
Telepon pun berpindah ke Kakek Choi, yang bertanya apa dokumen itu sudah Yi Soo temukan? Yi Soo bertanya kemana dia harus mengantar dokumen itu? Kakek Choi berkata kalau dia dengan Yi Soo suka sekali laut. Yi Soo kesal, karena penculik ini bertele-tele dan membentak kakek Choi, dengan bertanya kemana dia harus pergi?
Kakek Choi meminta Yi Soo datang ke pantai Gwang-jin, tidak akan mudah menemukannya, karena berada di lokasi yang terpencil. Kakek Choi mengancam Yi Soo, jika ingin Yi Hyun selamat, jangan pernah melibatkan Jaksa Jo Hae Woo.
Yoshimura yang sudah tahu titik permasalahannya, menyerahkan Flashdisk pada Yi Soo. Yoshimura berkata kalau ini dokumennya. Yi Soo langsung mengambil dan melihat apakah benar atau tidak, dengan membukanya di Laptop Yoshimura. Dan ternyata benar, dokumen itu berisi Fakta tentang Cheon Young Bo.
Sementara itu Young Joo yang sedang sibuk di restoran ayam kakaknya, ditelepon Bang Jin yang mengatakan Yi Hyun diculik. Young Joo bingung,dan Bang Jin menyuruh Young Joo segera pulang. Dan jika ada telepon aneh segera hubungi dia.
Young Joo lemas seketika, Putri yang dia sayangi diculik. Membuat Young Joo langsung menangis dan memanggil-manggil nama Yi Hyun. Apa yang harus dia lakukan dengan Yi Hyunnya.
Bersambung ke Part 2
KOMENTAR :
Menegangkan. Sumpah..
Ini bikin jantungku berdegup lebih kencang seperti genderang mau perang..Aku sedang ingin bercinta..karena..*Nah, malah nyanyi.*
Young Hee ternyata baik, dan aku cukup senang mengetahui itu. Semoga Yi Bersaudara baik-baik saja deh.
Bersabar untuk part 2 nya ya..
Terima Kasih yang sudah berkunjung, dan mau memberikan komentarnya di blogku ini.^^