[Episode Sebelumnya]
Gu Jae In mengikuti Ah Mi yang naik bis, dan tampak Ah Mi sedang asik mendengarkan sesuatu di ponselnya. Jae In penasaran dan mendekatkan dirinya pada dekat Ah Mi. Dia mendengar Ah Mi bergumam
“Kalau kau tidak mundur, kau akan terluka dan aku tidak bisa membantumu.”
Ah Mi mengucapkan itu sambil memejamkan matanya dan menggoyang-goyang kepalanya. Seolah mengikuti irama musik. Jae In tertawa melihat tingkah Ah Mi yang lucu. Ah Mi tersadar dan kaget saat melihat ada Jae In di belakangnya.
Ah Mi ditemani Jae In sampai di depan rumah. Jae In memberitahu Ah Mi kalau Eun Joong berhenti jadi detektif dan memilih tinggal di rumah Jang Tae Ha. Ah Mi sedikit syok mendengar kabar itu, karena Eun Joong sama sekali ga menceritakan apapun padanya.
Melihat Ah Mi terkejut, Jae In malah semakin menjadi-jadi menjelekkan Eun Joong. Dia bertanya apa menurut Ah Mi, Eun Joong ga mungkin melakukan hal itu? Orang tua kaya dan merupakan pewaris Tae Ha Grup, siapa yang tak akan tergoda dengan kemewahan itu? Ah Mi memilih diam.
Eun Joong, melihat dari dalam mobil dan merasa sangat cemburu. Dia tak suka kedekatan Jae In dan Ah Mi.
Eun Joong mendekati Ah Mi, dan Gu Jae In memilih pergi. Setelah hanya berdua, Ah Mi menatap tajam pada Eun Joong dan bertanya
“Siapa kau? Apa aku mengenalmu? Namaku Woo Ah Mi, siapa namamu?”
Kini, Eun Joong dan Ah Mi duduk berdua di taman. Ah Mi meminta USB milik almarhum suaminya dikembalikan. Dia rasa Eun Joong sudah ga butuh USB itu.
“Aku salah membiarkanmu pergi ke kandang harimau untuk menangkap harimau. Kau tak bisa melakukan itu, jadi biarkan aku yang menangkapnya dengan tanganku sendiri.”
Ah Mi berkata kalau dia merasa asing dengan diri Eun Joong sekarang. Dia lebih suka dengan Eun Joong yang dulu. Eun Joong menatap Ah Mi dan meminta agar Ah Mi membiasakan diri karena ini adalah keputusannya. Dia sudah memutuskan menjadi pewaris Grup Tae Ha. Ah Mi cukup syok mendengarnya.
Ah Mi memilih berdiri dan berniat meninggalkan Eun Joong. Eun Joong kemudian berkata
“Ah Mi..sekalipun aku bertindak seperti orang gila, meskipun aku bertindak seperti orang tidak waras. Bisakah kau tetap percaya padaku? Percaya saja dan jangan tanyakan appaun. Bahkan disaat aku melakukan hal yang mungkin tak bisa dimaafkan, aku ingin kau tetap percaya padaku.”
Ah Mi sama sekali tak menatap Eun Joong, dia menjawab kalau dia ga bisa. Setidaknya dia benar-benar belum bisa percaya Eun Joong saat ini. Dia harap semoga hidup Eun Joong lebih baik. Ah Mi pun berlalu.
Go Joo Ran dan Kang Joo Pil datang ke kantor baru Gu Jae In. Disana Joo Ran dan Joo Pil akhirnya tahu kalau saham atas nama Jang Eun Joong sudah berpindah ke tangan Jae In. Joo Ran geram. Dia mengancam akan memberitahu Tae Ha tentang ini semua agar Jae In mendapat balasan setimpal. Tapi Jae In balik mengancam Joo Ran. Dia berkata jika Joo Ran berani melakukan itu maka saham yang dia miliki ga akan pernah dia berikan pada Joo Ha.
Yang dia inginkah hanyalah Ha Eun Joong disingkirkan. Joo Ha dan Joo Pil harus melakukan itu agar Joo Ha bisa mendapatkan sahamnya.
Eun Joong membawa seorang pemuda ke kantornya. Pemuda itu adalah hacker berpengalaman, dia menyuruh si pemuda bekerja untuknya dari jam 8 malam sampai jam 12. Pemuda itu bisa bermain laptop sepuasnya di tempat ini. Tapi lakukan apa yang dia suruh. Pemuda itu bertanya memangnya apa yang ingin Eun Joong suruh padanya? Eun Joong menjawab retas Grup Tae Ha.
Pemuda itu tertawa, dan berkata ini pasti jebakan kan? Dia melihat sekeliling untuk mencari kamera tersembunyi. Tapi memang ga ada. Eun Joong ga peduli dengan ocehan pemuda itu, dia kemudian juga menyuruh si pemuda meretas perusaan atas nama TH yang ada di kepulauan Virginia.
Pemuda itu tiba-tiba bertanya senang apa ini termasuk bagian dari penyelidikan. Eun Joong tersenyum membenarkan, dan si hacker itupun akhirnya mau. Dia cukup senang bisa membantu detektif seperti Eun Joong, walau dulu dia pernah ditangkap Eun Joong karena ketahuan meretas.
Malam ini Jang Tae Ha mengumpulkan semua anggota keluarga, termasuk suami Joo Ha--Jin Woong. Disana Tae Ha berkata rencana Hwa Young yang ingin menceraikannya. Joo Ha kaget dan Hwa Young menjelaskan kalau dia hanya ga ingin memberitahu berita buruk pada semua. Tae Ha menyela kalimat Hwa Young dan dengan sinis berkata kalau Hwa Young memang ingin merahasiakan ini kan? Bahkan Hwa Young juga merahasiakan dari putra kesayangan Hwa Young, itu tandanya Hwa Young hanya memikirkan diri Hwa Young sendiri.
Eun Joong sebenarnya juga bertanya-tanya, terlebih tadi dia sempat melihat nama pengacara ibunya, Gu Jae In. Dia yakin nama Gu Jae In adalah nama pemegang saham terbesar kedua di Grup Tae Ha. Lalu apa hubungan Jae In dengan ibunya?
Tae Ha bertanya bagaimana pendapat Joo Ha? Joo Ha menjawab jika ayahnya mau memberikan separuh kekayaan ayah pada ibunya, ibu kandungnya, maka dia setuju saja dengan perceraian itu. Apa yang diderita ibunya tidak sebanding dengan apa yang diderita Hwa Young. Joo Ha beralih menatap Hwa Young dan dengan sinis meminta Hwa Young tidak berlagak seperti korban disini.
“Kau ingin berpisah dengan ayah..tapi kau tak keberatan dengan uang ayah. Berhati nuranilah sedikit. Apa kau tak punya malu?” Joo Ha geram sekali pada Hwa Young.
Tae Ha kemudian menanyai pendapat Eun Joong. Belum sempat Eun Joong menjawab, Hwa Young meminta Tae Ha tak melibatkan anak-anak dalam masalah mereka, karena itu hanya akan menyiksa anak-anak mereka.
Eun Joong akhirnya mengeluarkan suara. Dia berkata ketika ayah dan ibu bertengkar, dia dan Joo Ha seolah terpaksa untuk ikut dalam arus pertempuran berlumpur yang ibu dan ayah ciptakan. Eun Joon pun mengatakan kalau dia berpihak pada ayahnya kali ini. Hwa Young membelalak kaget. Tak menyangka putranya akan membela Tae Ha.
Eun Joong juga berkata kalau kini ibu harus berjuang sendiri, tidak hanya melawan ayah, tapi juga melawan dia dan Joo Ha, karena ini sudah menyangkut Tae Ha Grup. Jika ibunya ga masalah melawan dia dan Joo Ha, maka ibunya bisa meneruskan gugatan cerai itu.
Semakin terpanalah Hwa Young.
Tae Ha tertawa senang dan berkata Eun Joong benar-benar putranya. Seperti itulah memang seharusnya putra Tae Ha bersikap.
Soo Young mabuk lagi. Ah Mi membawa Soo Young ke kamar sebelum dia memutuskan pergi ke lapangan berharap mungkin bisa bertemu Eun Joong disana. Hee Chan selalu mengantarkan Soo Young pulang, dan Ah Mi berterima kasih untuk itu. Hee Chan menjawab itu bukan masalah untuknya, karena dia dibayar untuk melakukan ini. Ah Mi heran lalu bertanya siapa yang membayar Hee Chan? Hee Chan menjawab tentu saja Ha Eun Joong. Eun Joong akan sangat marah kalau dia ga menemani Soo Young, atau tak melaporkan kondisi Soo Young. Ah Mi terpana akan fakta ini. Dia tahu Eun Joong tak sepenuhnya melepaskan semua.
Woo Ah Mi bergegas ke lapangan, berharap ada Eun Joong disana. Tapi tak ada yang ditemuinya. Lapangan itu kosong. Ah Mi kecewa dan bergumam kalau sepertinya Eun Joong memang ga pernah datang. Jadi kenapa kemarin Eun Joong bilang kecewa karena menunggunya. Nyatanya pagi ini Eun Joong ga ada. Ah Mi bergumam sendiri.
Tapi Eun Joong datang dan Ah Mi reflek berkata kalau dia hanya datang untuk melihat-lihat saja. Eun Joong tentu tak percaya terlebih melihat raket yang Ah Mi pegang. Dia tahu Ah Mi ingin menemuinya.
Eun Joong pun pura-pura bertanya kenapa Ah Mi bawa raket? Apa Ah Mi mau main bulu tangkis dengan orang lain?
Ah Mi jadi gugup, dan Eun Joong tersenyum geli melihatnya.
Eun Joong duduk di samping Ah Mi, dia bertanya apa yang ingin Ah Mi katakan padanya? Apa ini tentang rencana masa depan mereka? Ah Mi tak menanggapi gurauan Eun Joong, dia menyodorkan kartu namanya, dan bercerita kalau dia sudah dapat pekerjaan baru. Eun Joong melihat kartu nama itu, tampak jelas kalau firma hukum itu bernama Gu Jae In. Lagi-lagi dia bertemu nama ini.
Eun Joong penasaran dan bertanya siapa Gu Jae In? Dia mau Ah Mi menceritakan seperti apa orang yang bernama Jae In itu? Ah Mi yang heran menjawab kalau Jae In adalah orang yang Eun Joong kenal. Eun Joong jelas bingung. Dia merasa dia ga kenal dengan Jae In.
Ah Mi pun memberitahu siapa Jae In sebenarnya. Dan terkejutlah Eun Joong.
KOMENTAR :
Apakah mungkin Jae In mau ngasih saham dia untuk Joo Ha? Sementara Jae In sendiri sangat tamak..