[Episode Sebelumnya]
FINAL EPISODE
Pagi ini Eun Jin sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk suami dan putri kecilnya. Dia menyiapkan makanan yang tampak lezat dan tentu sehat untuk orang-orang yang dicintainya.
Setelah itu Eun Jin beralih ke kamar untuk membangunan Yoon Jung.
Saat Eun Jin membangunkan Yoon Jung, Yoon Jung malah semakin merapatkan tubuhnya yang mungil ke ayahnya, seolah masih ingin memejamkan mata. Eun Jin pun membangunkan Sung Soo dan mengajak semua untuk sarapan. Sung Soo bergumam, apa dia ga bisa tidur sebentar lagi? Dia masih ngantuk…
Eun Jin menjelaskan kalau Sung Soo harus bangun agar Yoon Jung juga bangun.
Akhirnya Sung Soo mau bangun, dan membangunkan Yoon Jung. Dia membuat Yoon Jung geli dengan menggelitik pinggang Yoon Jung, sehingga Yoon Jung pun langsung bangun. Mereka tertawa bersama pagi ini.
Sun Ah menyiapkan makan pagi untuk keluarganya, disana Dae Ho juga sudah siap untuk menyantap hidangan di meja. Na Ra ga ada karena sedang di kamar membujuk dan membangunkan Eun Young. Sun Ah berkata kalau dia sudah menyuruh Eun Jin untuk datang, karena siang nanti mereka akan melakukan foto keluarga. Foto remake kata Sun Ah.
Dae Ho tidak yakin apa Eun Jin akan datang, karena Eun Young sedang di rumah sekarang. Dia terlihat sedih mengenai hal ini.
Di meja makan pagi ini.
Sung Soo mengajak Eun Jin untuk ke rumah ibu mertua. Eun Jin kemudian menceritakan kalau tadi Sun Ah juga menelponnya dan menyuruh dia datang karena akan ada pemotretan untuk foto keluarga.
Yoon Jung yang sudah selesai makan, pergi ke kamar mandi karena Eun Jin menyuruh Yoon Jung untuk gosok gigi dulu.
Setelah tak ada Yoon Jung, Sung Soo bertanya apa Eun Jin ga masalah bertemu dengan Eun Young?
Eun Jin tak menjawab, dia malah berkata kalau Eun Young pasti ga ingin melihatnya.
Sung Soo kesal, dan berkata kalau yang dia tanyakan adalah bagaimana perasaan Eun Jin? Akankah baik-baik saja jika Eun Jin bertemu dengan adik ipar?
Eun Jin menjawab dia juga ga tahu. Apa yang bisa dia lakukan? Sepertinya dia ga bisa melakukan apapun.
Sung Soo bertambah kesal dan berkata kalau Eun Jin sudah melakukan segalanya. Lebih tepatnya, Eun Jin selalu melakukan semua untuk menyelesaikan segala, jadi bagaimana mungkin Eun Jin bilang, Eun Jin ga bisa melakukan apapun? Padahal jika Eun Jin mau, Eun Jin bisa saja untuk hanya diam. Jadi, sekarang jangan melakukan apapun. Diam saja.
Eun Young akhirnya bangun, dan bertanya kenapa Ibu ga membangunkannya dan malah hanya menunggu? Ibunya masih saja kaku padanya, lalu bagaimana bisa ibunya menerima Eun Jin kembali dengan mudah? Na Ra menjawab kalau dia sudah memukul Eun Jin sebanyak yang dia bisa. Padahal itulah pertama kalinya dia memukul Eun Jin.
Eun Young bertanya benarkah? Na Ra berkata sepertinya Eun Young suka mendengar dia memukul Eun Jin. Eun Young mengelak, dia bilang kalau dia ga benci pada Eun Jin.
Na Ra kemudian bilang bukan hanya dia yang memukul Eun Jin, tapi seluruh kota juga memukul Eun Jin. Pasti Eun Young suka kan mengetahui itu.
“Dia dimarahi oleh senior di kelasnya, dan bahkan ada yang bilang aku ibu yang psycho. Kau pasti lebih dan lebih menyukainya.”
“Ibu, itu tidak benar. Kenapa mereka mengatakan kau seperti itu?”
Sun Ah kemudian datang dan mengabarkan kalau Eun Jin sepertinya tidak akan datang untuk acara hari ini. Na Ra menjawab kalau dia juga yakin Eun Jin ga akan datang, jadi kenapa membuat acara yang ga masuk akal seperti itu? Na Ra pun keluar meninggalkan Eun Young dan Sun Ah.
Setelah hanya berdua, Eun Young bertanya apa Sun Ah menelpon Eun Jin? Sun Ah membenarkan dan bercerita kalau dia ingin membuat foto keluarga lagi. Sun Ah kemudian mengambil foto keluarga di meja rias kamar itu dan menunjukkannya pada Eun Young lalu bertanya apa Eun Young ingat gambar ini?
Eun Young menatap foto itu dan menjawab dia ga ingat kapan foto ini diambil? Sun Ah kemudian berkata kalau orang tua tentu ga suka lihat anak-anak bertengkar di depan mereka. Ibu dan Ayah mertua sedang mengalami waktu yang sulit, jadi dia ingin melakukan ini sebagai menantu.
Jae Hak sudah bangun lebih dulu, sementara Mi Kyung masih tertidur pulas. Jae Hak memesan sarapan pagi lalu menaruhnya diatas tempat tidur dengan hati-hati. Setelah itu dia membuka tirai jendela, dan matahari yang bersinar langsung menyapa dengan hangat sehingga membangunkan Mi Kyung karena silau sinarnya.
Setelah Mi Kyung bangun dan duduk, Jae Hak menyuruh Mi Kyung untuk makan, karena ini sudah waktunya. Dia juga berkata kalau selama menikah, dia rasa dia belum pernah menyiapkan makanan untuk Mi Kyung.
Mi Kyung tersenyum dan berkata kalau Jae Hak selalu melakukan segala sesuatu dengan sempurna selagi Jae Hak menginginkannya. Dia tersentuh dengan semua ini.
Mi Kyung pun mencicipi makanan itu, dan entah kenapa dia tiba-tiba berhenti dengan garpu masih di mulutnya. Seolah dia teringat akan sesuatu atau sedang memikirkan sesuatu.
Wajah Mi Kyung berubah sendu, dan Jae Hak bertanya kenapa?
Mi Kyung menjawab kalau dia bermimpi, bahwa setelah bercerai nanti dia ingin hidup bahagia dan berkencan dengan pria yang 10 tahun lebih muda darinya, agar Jae Hak melihat itu.
“Itu adalah balas dendam yang aku impikan. Tapi kenyataannya, aku merasa kau akan baik-baik saja meskipun tanpa aku. Aku juga ingin menebus kesalahanku padamu, tapi itu menyakiti egoku untuk hidup bersamamu lagi. Kau benar-benar jahat, tapi kenapa hatiku selalu mengarah padamu. Kenapa aku sebaik itu padamu? Jika kita membuat kenangan seperti ini, bagaimana aku bisa berpisah denganmu tanpa harus menyesalinya?”
Mi Kyung menangis, dan Jae Hak hanya menatapnya. Kemudian Jae Hak menyuruh agar Mi Kyung melanjutkan makan. Dia menyodorkan garpu lagi pada Mi Kyung, lalu Mi Kyung menerimanya. Selagi memotong makanan yang akan dia makan, Mi Kyung berkata kalau dia akan tetap berpisah dengan Jae Hak.
“Sekarang aku tidak bisa hidup dengan cara yang kita lakukan, aku tidak bisa kembali ke rumah itu.”
Jae Hak menjawab dia mengerti dan dia kembali menyuruh Mi Kyung untuk makan. Mi Kyung memilih menyeruput minumannya.
Song Min Soo, sedang melihat tempat yang akan dia jadikan restoran udon. Lalu tiba-tiba datanglah sekretaris Jae Hak. Dia berkata kalau tadi agen real estate menelponnya dan bilang bahwa Min Soo ada disini, makanya dia datang. Min Soo bertanya kenapa datang kemari?
Sekretaris Jae Hak menceritakan kalau dialah yang memilih tempat ini dan Jae Hak yang memutuskan untuk menandatangani kontrak pembeliannya.
Min Soo sedikit terkejut karena ternyata ini bukan dari Madam Choo, tapi dia menyembunyikan rasa kagetnya itu. sekretaris Jae Hak bahkan berkata kalau Min Soo beruntung punya kakak ipar yang sangat baik dan menyayangi Min Soo. Sekretaris Jae Hak juga menawarkan bantuan untuk menata tempat ini, dan Min Soo menjawab kalau dia akan melihat-lihat dulu, setelah dia memutuskan dia akan menelpon sekretaris untuk meminta bantuan.
Madam Choo datang ke apartemen Anna. Madam Choo melihat sekeliling, dan berkata kalau Apartemen Anna terlalu sempit. Anna tak tersinggung dan menyuruh agar Madam Choo duduk. Dia juga berkata kalau dia sudah memasak kepiting goreng bawang putih.
Madam Choo berbasa-basi dengan berkata bagaimana mungkin dia baru datang tapi langsung makan.
Cuma, yang namanya Madam Choo, melihat makanan enak langsung saja disantap.
Anna bertanya bagaiman rasanya?
Madam Choo menjelaskan kalau ini sangat enak dan garing.
Anna kemudian bertanya bagaimana dengan Mi Kyung, apa Mi Kyung jadi bercerai? Madam Choo menjawab kalau dia ga tahu, karena sekarang Mi Kyung dan putranya sedang melakukan perjalanan bersama
Madam Choo merasa ini terlalu rumit.
Anna menjelaskan kalau perceraian memang rumit. Madam Choo berkata seperti itu, karena Madam Choo ga pernah bercerai. Tanpa dosa, Madam Choo berkata karena Anna sudah pernah bercerai sekali, maka akan sangat mudah untuk Anna bercerai lagi.
Anna kaget dan Madam Choo menjelaskan kalau dia maunya Anna bercerai saja.
“Kenapa?”
“Itu karena kau terlalu sibuk. Kau sangat sibuk, sehingga kau jadi tak punya waktu untukku.”<br />
Anna kesal, tapi dia kemudian berkata kalau dia jadi meragukan identitas seksual Madam Choo, karena Madam Choo terlihat lebih suka menempel padanya.
Madam Choo marah dan bilang kalau dia adalah wanita normal, lalu dia melanjutkan makannya lagi.
*LOL
Di perjalanan kembali ke rumah masing-masing, Mi Kyung ada bersama Jae Hak. Mi Kyung berkata disaat Jae Hak menganggapnya seperti ibu Jae Hak, maka dia juga menganggap Jae Hak seperti ayahnya. Jadi dia mengharapkan perlindungan seorang ayah di diri Jae Hak, dan Jae Hak melakukannya dengan baik.
Jae Hak hanya tersenyum menanggapi itu.
Setelah sampai di Officetelnya Mi Kyung bertanya siapa yang akan memberitahu anak-anak mereka? Jae Hak bertanya balik, kenapa harus memberitahu anak-anak padahal Mi Kyung masih belum yakin. Mi Kyung menjawab dia yakin tentang perceraian ini, hanya saja emosinya memang terbolak-balik karena suasana yang mereka ciptakan.
“Kenapa emosiku harus begitu kotor dan tidak bersih?”
Jae Hak pun bertanya apa dia harus membersihkannya untuk Mi Kyung? Mi Kyung bertanya balik, bagaimana caranya? Jae Hak tiba-tiba mendekati Mi Kyung dan menjawab kalau dia akan mencium Mi Kyung. Mi Kyung terpana mendengarnya.
Dia bertanya kenapa harus menciumnya? Jae Hak menjawab, karena dia memang ingin mencium Mi Kyung.
Mi Kyung menjawab ga mau, dan berbalik masuk. Tapi Jae Hak mengikuti Mi Kyung dan seketika langsung memutar balik tubuh Mi Kyung sehingga kini mereka kembali berhadapan.
Mi Kyung terpana, dan seolah terhipnotis. Dia tak mengelak sama sekali saat Jae Hak memegang kedua tangannya. Jae Hak berkata
“Aku tahu aku egois dan selalu mementingkan diri sendiri, dan sampai saat ini kau masih milikku.”
Tanpa menunggu jawaban atau persetujuan Mi Kyung, Jae Hak langsung mencium Mi Kyung, dan lampu Officetel Mi Kyung pun mati. Mi Kyung tak menolak ciuman itu, dan malah membalasnya. Seolah telah lama mereka tak pernah berpagutan mesra seperti ini. Ciuman itu lama, dan tentu membangkitkan gejolak mereka berdua.
Setelah mereka saling melepaskan diri, Mi Kyung menatap Jae Hak dan berkata kalau tadi dia bohong, saat menolak keinginan Jae Hak menciumnya.
“Aku adalah seorang wanita yang berusaha keras untuk mencintaimu, daripada mencintai diriku sendiri.”
Kemudian Mi Kyung memegang wajah Jae Hak dengan kedua tangannya, dan mendekatkan bibirnya ke bibir Jae Hak. Ciuman kali ini adalah keinginannya. Ini adalah hasrat terdalamnya sebagai wanita yang begitu mencintai suaminya. Ciuman ini terlalu panas, untuk hanya menjadi kenangan bagi mereka nantinya.
Song Min Soo datang ke rumah Madam Choo untuk membuatkan makanan, dia memasak makanan yang terlihat menggugah selera Madam Choo, yang pada dasarnya memang suka makan.
*Motto Madam Choo : Hidup untuk makan. hihihi*
Madam Choo langsung menyantap steak itu dan memuji masakan Min Soo yang enak, terlebih dia memang suka daging. *Iyalah, yang ga disuka cuma bubur. hihihi*
Kali ini Jae Hak dan Min Soo sama-sama memanjat. Kegiatan yang sangat disukai Jae Hak. Awalnya Jae Hak mengajak Min Soo minum, namun Min Soo menolak dan bilang kalau minum hanya akan menyakiti egonya saja. Padahal kalimat itu adalah kalimat andalan Jae Hak.
Terlihat Jae Hak sudah hampir sampai di atas, sementara Min Soo masih sedikit di bawah. saat sedang asik memanjat itulah, Jae Hak bertanya apa Min Soo masih menyalahkannya? Min Soo menjawab tidak, dia bahkan berterima kasih atas restoran yang diberikan Jae Hak untuknya.
Jae Hak yang mengelak dan beralasan kalau restoran itu dipilihkan oleh ibunya. Dia selalu memberitahu Min Soo, kalau Min Soo adalah bagian dari keluarganya, tapi kenapa Min Soo ga bisa menganggap dia adalah keluarga. Min Soo menjawab bahwa dulu dia selalu menghubungkan kehidupannya dengan kakaknya sehingga dia selalu ga suka dengan orang yang menyakiti kakaknya. Tapi, dia tahu Jae Hak selalu bersikap seperti ayah untuknya.
Jae Hak terharu, namun dia menyembunyikan rasa itu dan berkata bahwa sekarang dia rasa dia semakin tua, dan memanjat jadi terasa susah. Min Soo membalas kalimat itu dengan berkata bahwa dia masih muda.
Dia kemudian bersemangat memanjat dinding itu lagi, dan berusaha mengalahkan Jae Hak.
Tapi Jae Hak tetaplah ahli, Dia kemudian tertawa saat melihat Min Soo kesusahan dan bilang, bukankah tadi dia sudah mengajak Min Soo untuk minum saja, tapi Min Soo ga mau, dan malah mengajaknya memanjat.
Benarlah, kini Jae Hak dan Min Soo beralih ke sebuah bar dan memilih minum. Min Soo menceritakan kalau dia dan kakaknya sudah memutuskan untuk menjaga jarak dalam hubungan kakak adik, sehingga satu sama lain tidak saling mempengaruhi. Jae Hak gantian bercerita tentang perkembangan hubungan dia dengan Mi Kyung.
Min Soo kemudian bertanya apa itu artinya Jae Hak dan Mi Kyung ga akan bercerai?Jae Hak tersenyum dan bilang, dia dan Mi Kyung tetap akan bercerai tapi setelah berkencan.
Min Soo merasa itu tak masuk akal. Jae Hak menjelaskan yang namanya hubungan suami istri itu tetap akan sama, walapun dia dan Mi Kyung berpisah. Toh, setelah bukan suami dan istri dia dan Mi Kyung masih harus bertemu karena kedua anaknya. Hubungan itu tergantung bagaimana suami istri itu memutuskan dan menjalaninya.
“Beberapa orang memutuskan hidup bersama karena saling mencintai, namun beberapa lainnya memilih berpisah juga karena saling mencintai. Semua itu bergantung pada apa yang kita pilih.”
jelas Jae Hak panjang lebar.
Min Soo seolah teringat akan Eun Young, apakah dia dan Eun Young juga termasuk pasangan yang memutuskan berpisah karena saling cinta.
Malam ini, Eun Jin sedang menemani Yoon Jung membaca dongeng.
“Ada sebuah pohon di masa lalu, dan pohon itu memiliki anak laki-laki yang sangat dicintainya. Setiap hari anak itu datang ke pohon.”
Yoon Jung menguap karena merasa sudah mengantuk. Eun Jin bertanya apa Yoon Jung lelah? Yoon Jung membenarkan tapi dia juga bilang kalau dia sudah janji bakal membacakan cerita ini untuk ibunya. Eun Jin tersenyum dan membelai kepala putrinya dengan penuh sayang.
Sung Soo datang dan bertanya kenapa Yoon Jung belum tidur? Yoon Jung menjawab dia ingin ayah dan ibunya tidur di kamarnya. Sung Soo bertanya kenapa akhir-akhir ini Yoon Jung ga bisa tidur sendirian sih?
Yoon Jung menjawab kalau dia masih menjaga matanya untuk mengawasi ibu dan ayahnya.
Sung Soo pun berkata baiklah, kalau begitu dia dan Eun Jin akan tidur bersama di kasur Yoon Jung yang sempit ini. Sung Soo sudah mulai akan memposisikan dirinya, tapi Eun Jin melarang dan bertanya bagaimana bisa mereka tidur bertiga disini? Sung Soo pun hanya tersenyum, dia kemudian berkata kenapa cuma Eun Jin yang dibacakan cerita?
Yoon Jung menjawab kalau gitu dia juga akan membacakan cerita ini untuk ayahnya.
Yoon Jung pun membacakan dongeng itu lagi.
“Setap hari anak itu datang ke pohon dan mengumpulkan daun yang jatuh.”
Akhirnya Yoon Jung tertidur juga. Sung Soo masih menemani Eun Jin disana, dan dia mengajak Eun Jin kembali ke kamar mereka agar Yoon Jung ga terganggu. *Halah..kamu kalii yang ga mau keganggu.hihihihi*
Di dalam kamar, Sung Soo dengan santai berkata kalau sikap Yoon Jung yang seperti itu akan berakhir jika mereka benar-benar bisa memberi Yoon Jung adik. Eun Jin tak menanggapi itu dan malah teringat kalau ibu Sung Soo sudah harus kembali ke rumah sakit untuk check up. Setelah Eun Jin selesai memberi lotion pada tangannya, dia segera berbaring di samping Sung Soo.
Sung Soo berkata bahwa mereka akan cepat menua. Eun Jin tersenyum mendengarnya. Tiba-tiba Sung Soo menatap Eun Jin, dan menaruh lengannya di bawah kepala Eun Jin, Eun Jin melihat itu dengan heran. Tapi, dia tersenyum. Sung Soo berkata kalau sekarang dia merasa nyaman. Eun Jin menjawab bahwa dia juga merasa sama.
Eun Jin menatap lama wajah istrinya, kemudian dia berkata
“Aku mencintaimu..”
Sung Soo bahkan mencium kening Eun Jin, membuat Eun Jin tersipu malu.
Sung Soo kemudian mematikan lampu, dan kembali berbaring di samping Eun Jin.
“AKu mencintaimu, Na Eun Jin…”
Eun Jin hanya diam, namun hatinya begitu membuncah. Kalimat itu seolah melambungkannya ke awan. Sung Soo pun bertanya kenapa Eun Jin ga membalas kata cintanya.
“Aku mencintaimu, Kim Sung Soo.”
Sung Soo pun memeluk Eun Jin.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Iri banget ya lihat Eun Jin dan Sung Soo. Sangat romantis.
Kenangan mereka semasa muda aja romantis, dan bikin ngiler. Hahaha
Kalau lihat ciuman Mi Kyung dan Jae Hak. Menurutku itu ciuman terpanas sepanjang episode One Warm Word. Ciuman mereka sepertinya terlalu panas, dibanding ciuman Sung Soo dan Eun Jin yang terkesan lembut. Hihihihi