Friday 28 February 2014

Sinopsis One Warm Word Episode 19 Part 2

[Episode Sebelumnya]


Anna dan Madam Choo kali ini berencana makan diluar, setelah terakhir kali mereka ga jadi karena Anna meninggalkan Madam Choo begitu saja. Anna memakai topi dengan hiasan jaring yang menurut Madam Choo sangat aneh. Anna menjelaskan kalau dia beli topi ini di Inggris. Madam Choo kemudian menyarankan agar Anna melepas topi itu karena topi itu lebih bagus dipakai untuk menangkap ikan. *LOL..dikiranya jaring nelayan kalii..*

Madam Choo bahkan bilang jika Anna menambah bunga diatas kepala Anna dengan topi itu maka Anna terlihat persis seperti orang gila. Anna terlihat kesal, dan kemudian bilang kalau sepertinya dia ga bisa melanjutkan acara makan diluar ini.

Madam Choo mulai takut ditinggal lagi, sehingga dia langsung berkata kalau Anna benar-benar terlihat cantik seperti wanita Inggris. Anna kemudian bertanya memannya wanita inggris itu seperti apa? Madam Choo berkata bisa ga mereka masuk dulu kedalam mobil, karena dia takut ditinggal lagi seperti dulu. Anna menjawab bahwa dia ga akan meninggalkan Madam Choo, apapun yang Madam Choo katakan, jadi tenang saja. 




Dalam hati Madam Choo berkata “Haruskah aku benar-benar memberitahunya atau tidak?”

Anna menatap Madam Choo, dia seolah mendengar yang Madam Choo katakan dalam hati, sehingga diapun membalasnya juga dalam hat “Katakanlah hal yang benar.”

Madam Choo kembali berkata “Kau pikir seseorang yang meninggalkanmu sekali, tidak akan meninggalkanmu lagi?”

Tapi, semua hanya dalam hati, Madam Choo kemudian berkata kalau Anna benar-benar terlihat cantik.
“Anna kau terlihat sangat elegan dan topi itu menambah keanggunanmu..seperti wanita inggris.”

Anna tersenyum mendengarnya.




Jae Hak mengajak Mi Kyung untuk melakukan negosiasi kedua terkait masalah perceraian mereka di suatu tempat. Tempat ini indah karena dikelilingi laut. Mereka berdua ada di dalam mobil, dan Mi Kyung berkata agar membiarkan anak-anak mereka untuk tetap ada di luar negeri melanjutkan sekolah. Jae Hak setuju atas ide tersebut. 

Kemudian Mi Kyung bertanya apa harus membicarakan masalah seperti ini dengan laut yang indah sebagai pemandangannya?
Jae Hak mengajak Mi Kyung keluar untuk merasakan hawa laut. Mi Kyung pun setuju.
Tetapi, ternyata di luar sangat dingin, sehingga Mi Kyung mendekap kedua tangannya untuk menghalau dingin. Jae Hak yang melihat itu segera melepas jaketnya dan akan memberikan pada Mi Kyung. Mi Kyung menolak dan bilang kalau Jae Hak bisa masuk angin, jadi pakai saja jaket Jae Hak. 

Jae Hak kemudian berkata jujur kalau dia sudah memesan sebuah kamar disini, haruskah mereka masuk kesana? Mi Kyung tertarik dengan ide itu. Diapun mengikuti langkah Jae Hak.




Kini, mereka ada di sebuah kamar dengan laut yang luas di depan mata. Mi Kyung bisa melihat keindahan itu tanpa takut dingin seperti tadi. Jae Hak berkata kalau ini memang dia rencanakan, karena mereka datang jauh-jauh kesini, maka dia ga mau Mi Kyung melewatkan pemandangan laut yang indah ini.

Mi Kyung tersenyum dan bilang, mungkin ini sedikit aneh, tapi dia merasa diperlakukan sangat baik saat proses perceraian mereka ini. “Setelah menikah, aku mengikat hidupmu denganku.”

Jae Hak menimpali kalimat Mi Kyung “Aku yang membuat kau tak bisa melihat kehidupan orang lain selain aku.”

Mi Kyung menggeleng dan beralasan kalau itulah yang dia inginkan. Pilihannyalah mengikat hidup mereka bersama-sama.
Karena kesalahannya itulah, dia membayar semua sekarang. Coba sedari awal dia tidak mengikat hidup Jae Hak, mungkin semua tidak akan seperti ini.


Mi Kyung beralih duduk di sofa, dan Jae Hak mengikutinya. Mi Kyung bertanya tentang real estate yang kata Jae Hak hanya tersisa satu. Kenapa Jae Hak meninggalkan yang satu itu?
Dimana lahannya? Apa dia tahu? Jae Hak menjawab kalau lahan real estate yang satu itu adalah lahan yang tidak Mi Kyung ketahui. 

Mi Kyung bertanya lagi, lalu apa yang akan mereka lakukan tentang lahan itu? Apa mereka akan memasukkan kedalam daftar property yang harus mereka bagi saat bercerai nanti?
Jae Hak menjawab tidak, dan Mi Kyung bertanya heran, kenapa tidak?

“Karena itu milikmu…”

“Milikku?” ucap Mi Kyung tak percaya.

Mi Kyung kemudian berdiri membelakangi Jae Hak dan menyuruh Jae Hak memasukkan real estate itu ke dalam daftar property mereka agar bisa dibagi nantinya. Jae Hak menjawab tidak, karena itu milik Mi Kyung, maka Mi Kyung harus menerimanya. 

Mi Kyung bercanda apa itu agar Jae Hak bisa mendapatkan yang lebih banyak darinya? Jae Hak menimpali candaan itu dengan menjawab tentu saja, dia sudah memberikan sesuatu, maka seharusnya Mi Kyung juga memberikannya sesuatu.



Kim Sung Soo, Eun Jin dan Yoon Jung sedang menghabiskan waktu libur bersama. Sung Soo dan Eun Jin menemani Yoon Jung di arena bermain anak. Yoon Jung terlihat gembira melalui harinya. Lalu Sung Soo tiba-tiba berkata kalau dia sangat kecewa pada Eun Jin waktu itu. Eun Jin bingung dan bertanya kapan memangnya?

Sung Soo pun menjelaskan hari dimana dia mengajak Eun Jin makan malam, padahal dia sudah memesan tempat di restoran prancis, dan sudah membeli satu tangkai mawar merah. Tapi, Eun Jin malah mau pulang, memandikan Yoon Jung lalu tidur. 

“Sayang..ayah Yoon Jung..Aku tidak suka hal-hal istimewa lagi. Aku hanya ingin hidup normal. Memandikan Yoon Jung, dan menidurkannya. Hal-hal biasa seperti itu sangat berharga. Ada suatu saat dimana aku memang ingin hidup dengan istimewa. Jauh, sebelum masalah ini datang. Tetapi ternyata tidak ada kehangatan dalam keistimewaan itu.”

Eun Jin berkata kalau hal-hal biasa itu menjadi sangat bermakna untuknya saat ini. “Jangan coba memberiku sesuatu yang istimewa. Karena kita saja sudah istimewa.”
*Haduh..kalimat cetar lagi nih..setelah Sung Soo, Eun Jin juga mengeluarkan kalimat senice ini..*




Tiba-tiba Yoon Jung datang dan bertanya apa dia boleh minum kopi. Eun Jin melarang dan bilang, nanti kalau Yoon Jung sudah SMA baru boleh minum kopi. Yoon Jung dengan lucunya bertanya kira-kira itu umur berapa? Eun Jin tak menjawab dan malah bertanya apa Yoon Jung mau es krim? Yoon Jung berubah senang dan bilang kalau dia mau es krim stlobeli..*ups…Strawberi maksudnya. Hihihi..*



Anna dan Madam Choo sudah sampai di sebuah kafe, disana ada yang menatap Anna sambil senyum-senyum, membuat Madam Choo merasa malu, karena sepertinya orang-orang yang menatap Anna sedang mengejek cara berpakaian Anna. Madam Choo pun memberitahu Anna kalau banyak orang yang melihat mereka sekarang karena topi Anna itu. Lalu datanglah dua orang yang tadinya senyum-senyum melihat Anna dan bertanya apa Anna adalah Choi Hwa Jung? *Itu nama aslinyaaa…*

Anna menggeleng dan berkata bukan, mungkin hanya mirip saja. Kedua pengunjung itu bahkan memuji topi Anna yang sangat bagus sehingga membuat Anna terlihat cantik. Madam Choo membelalak tak percaya dengan pujian itu. Smenetara Anna hanya tersenyum penuh makna pada Madam Choo. Semua ejekan Madam Choo tadi, seolah tak berarti.





Eun Young ga diperbolehkan lagi tinggal di Officetelnya, dan harus tinggal di rumah bersama ayah dan ibu. Eun Young protes tapi Dae Ho berkata kalau dia akan menjual Officetel Eun Young. Eun Young kaget dan ga setuju. Dia menjelaskan kalau kejadian ini terjadi karena Eun Young terus merengek tinggal jauh dari orang tua. Eun Young membela diri, kalau itu adalah masalah khusus. 

Dae Ho berkata jika memang Eun Young ingin menikah dengan Min Soo, maka Eun Young bisa melakukannya. Dia dan Na Ra tak akan ikut campur. Yang terpenting adalah apa yang Eun Young dan Min Soo inginkan.
Dae Hoo juga menawarkan diri untuk menemui kakak Min Soo, Eun Young langsung melarang dan bilang, kalau itu maslaah dia dan Min Soo, jadi biarkan saja. 

Na Ra kemudian bilang kalau dia akan memberikan cinta seperti yang selama ini Eun Young ragukan, makanya dia mengajak Eun Young untuk tinggal di rumah ini bersama, biar Eun Young tahu seberapa sayangnya dia dan Dae Ho pada Eun Young. Eun Young merasa tak enak hati mendengarnya. 



Song Mi Kyung melanjutkan negosiasi perceraiannya yang romantis dengan Jae Hak. Kali ini mereka makan bersama. Mi Kyung bertanya apa jalanan ga macet saat mereka pulang nanti? Jae Hak !melihat jamnya dan kemudian menjawab mungkin akan macet, jadi lebih baik mereka pulang agak nanti saja. 

Mi Kyung tiba-tiba berkata kalau ini sedikit aneh, dia merasa kalau dia sedang berselingkuh. Jae Hak hanya menatap Mi Kyung. Mi Kyung menjelaskan kalau dia sama sekali ga sedang menggoda Jae Hak. Jadi Jae Hak jangan salah paham.
Lalu Mi Kyung berkata “Aku tahu kau masih mencintainya. Kau pasti juga menyesal, karena kau tidak bisa melindunginya disaat dia sedang kesulitan. Kau tahu kenapa aku tidak bisa membawamu kembali, padahal aku masih mencintaimu? Itu karena, jika aku membawamu kembali, maka aku juga harus membawanya kembali "(Eun Jin yang dimaksud)


Mi Kyung memaksa Jae Hak untuk pulang sekarang saja, kalau di jalan macet yang mereka bisa menunggu sampai jalanan kembali lancar. Ketika sampai di depan lift, Jae Hak bertanya apa Mi Kyung ga mau tidur disini malam ini? Mi Kyung balik bertanya kenapa harus menginap? Jae Hak menjelaskan kalau ini kenangan terakhir mereka sebelum bercerai. “Apa kau tidak ingin menciptakan kenangan indah untuk kita sebelum bercerai?”

Mi Kyung terlihat galau, tapi kemudian dia setuju untuk bermalam disini.


Na Eun Young tidur bersama orang tuanya malam ini. Dia mengeluh karena ini rasanya terlalu pengap. Dia pun seolah merajuk pada kedua orang tuanya. Eun Young bangun dan bilang kalau dia mau ke Officetelnya saja, Na Ra langsung mencegah Eun Young dengan memegang tangan putrinya itu. Eun Young merengek dan meminta Dae Ho agar membelanya. Tapi Dae Ho tak bergeming, dia setuju dengan yang dilakukan sang istri.

Eun Young kemudian jujur kalau dia disini, maka dia ga bisa melaukan sesuatu yang dia inginkan. Na Ra bertanya, memangnya sesuatu apa itu? Eun Young jujur berkata kalau ada hal yang ingin dia katakan pada Min Soo. 
Dae Ho langsung bangkit dari tidurnya dan bilang kalau begitu ayo temui Min Soo dan katakan semua yang ingin Eun Young katakan. Dae Ho bahkan berkata akan mengantarkan Eun Young untuk menemui Min Soo. Eun Young langsung menolak dan memegang tangan ayahnya.




Akhirnya, Eun Young sampai juga di depan rumah Min Soo ditemani kedua orang tuanya. Dae Ho dan Na Ra meminta Eun Young segera turun dan menemui Min Soo. Eun Young protes dengan bilang, apa dia anak kecil yang harus selalu ditunggui. Na Ra menjawab kalau sekarang dia dan Dae Ho hanya akan fokus pada Eun Young agar Eun Young ga merasa ditinggalkan lagi. Eun Young merasa bersalah dan meminta maaf dengan megatupkan kedua tangannya, memohon agar ayah dan ibunya tak seperti ini terus padanya.


Eun Young berhasil menjejakkan kakinya di rumah Min Soo. Dia terkejut saat melihat Min Soo ada diluar, begitu juga Min Soo, dia tak menyangka Eun Young datang ke rumahnya. Merekapun saling bertatapan. walau sedikit canggung tapi Min Soo mencoba berkata kalau mereka lama ga jumpa.

Eun Young tersenyum dan bertanya apa Min Soo baik-baik saja? Min Soo membenarkan dan bertanya balik, bagaimana dengan Eun Young? Eun Young jujur bilang kalau dia baru saja sakit. Dia juga bertanya kenapa Min Soo ga menemuinya padahal Min Soo sudah datang ke RS? Min Soo menjawab kalau dia hanya ingin tahu kondisi Eun Young, dan mengetahui Eun Young baik-baik saja, itu sudah cukup untuknya.

Eun Young menahan tangisnya saat mencoba berkata bahwa dia sudah bisa mengerti pilihan dan keputusan Min Soo untuk putus dengannya. Min Soo terlihat juga hampir menangis mendengar pengakuan Eun Young. Dia juga mengucapkan terima kasih pada Eun Young karena sudah mengerti dirinya.

“Aku sangat senang bisa mengenal dan mencintaimu, Oppa.”

“Aku juga senang bisa mencintai dan mengenalmu. Itu suah cukup bagiku untuk memaafkan takdirku yang mengerikan.”

“Jadi Oppa, jangan mengalami masa sulit karena aku.”

Air mata mulai hampir menetes di pipi Eun Young dan Min Soo, namun mereka mencoba kuat dan tegar. Eun Young kemudian jujur kalau pada awalnya dia ingin membalas semua yang dialaminya ini dengan menjadi orang jahat. Tapi, dia ingat akan Min Soo, dan semua yang Min Soo katakan, sehingga dia memikirkan kembali keinginannya itu. “Jika aku melakukannya, maka cinta kita mungkin ga akan menjadi apapun. Dan tentang kakakku, tidak bisakah kau memahaminya, walau kau tidak memaafkannya? Aku tidak tahu kenapa dia seperti itu, tapi kakakku bukanlah orang yang jahat.”

“Aku tidak tahu apakah aku pantas memaafkan, tapi yang jelas aku sudah memaafkannya.”

Eun Young dan Min Soo pun sama-sama mengucapkan terima kasih. Eun Young kemudian bilang kalau dia berharap Min Soo ga melupakannya. Dia rasa dia tetap ga bisa menerima kalau nanti Min Soo bersama wanita lain. Min Soo menjawab kalau dia ga akan mungkin melupakan Eun Young, dan dia juga ga berfikir untuk mencari wanita lain. 

Eun Young kemudian mendekat, dia kemudian berkata “Sebenarnya aku ingin meminta kau memelukku, tapi jika kau memelukku, maka aku mungkin ga akan bisa meninggalkanmu”

Dengan penuh haru Min Soo menjawab dia juga tahu itu, dan dia ga akan memeluk Eun Young. Mereka bertatapan lama sebelum akhirnya Eun Young berbalik pergi. Eun Young terus melangkah tanpa berbalik lagi, dia tahu jika dia berbalik dan menatap Min Soo, mungkin hatinya akan goyah kembali. Padahal dia sudah berjanji bisa menerima keputusan Min Soo tentang hubungan mereka.





Setelah Eun Young benar-benar pergi, Min Soo tak kuasa lagi menahan tangisnya. Hatinya sakit, ingin sekali dia berlari memeluk Eun Young, dan bisa bersama kembali. Ingin sekali dia masih bisa merajut hari-harinya dengan Eun Young, yang mampu membuat harinya berwarna. Tapi inilah keputusannya. Dia harus menerima semua yang sudah dia putuskan. 


Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Min Soo. Eun Young masuk mobil dan langsung menumpahkan air matanya disana. Na Ra dan Dae Ho hanya mampu melihat. Mereka hanya membiarkan Eun Young menangis sepuasnya.



Malam ini, Sung Soo bertanya pada Eun Jin apa dia sudah bisa tidur di kasur? Eun Jin tersipu malu mendengarnya. Sung Soo tahu itu adalah sinyal positif dari Eun Jin. Sehingga diapun meminta Eun Jin mendekat. Eun Jin masih malu-malu, membuat Sung Soo langsung menarik tangan Eun Jin.

“aku hanya akan memegang tanganmu. Jadi percaya saja pada Oppa.”

Eun Jin tersenyum mendengar kalimat Sung Soo. Tanpa diduga masuklah Yoon Jung dengan bantalnya dan berkata kalau dia ingin tidur bersama ayah dan ibunya malam ini. 




Sung Soo langsung lemes mendengar keinginan putrinya, itu berarti dia dan Eun Jin ga bisa tidur berdua saja. Sung Soo kemudian menyuruh Yoon Jung agar bisa tidur sendiri mulai sekarang. Yoon Jung yang polos menjawab kalau dia akan tidur dengan ayahnya sampai ayah dan ibunya membuatkan dia adik. *LOL

“Aku tahu, jika ayah akan membuatkanku adik, maka ayah harus memberikan benih bayi pada ibu. Apakah ayah akan memberikan benih bayi pada ibu atau tidak, aku akan memastikannya.” *dikira pohon kalii yaa..hihihi*

Eun Jin tertawa geli mendengar kalimat Yoon Jung, begitu juga saya..hahaha
Sung Soo mencoba menjelaskan pada putrinya walau dia sedikit bingung harus bagaimana menjelaskannya. Tapi Sung Soo berkata kalau yang namanya benih bayi, bukan sesuatu yang bisa dilihat orang saat proses pemberiannya. 

Yoon Jung yang polos menjawab “Aku baik-baik saja, aku tidak akan memberitahu siapapun bahwa aku melihat ayah memberikan benih bayi pada ibu.”
*Wkwkwk..sumpah bagian ini ngakak guling-guling…hihihi*

Sung Soo jadi bingung dan menyenggol Eun Jin, menyuruh Eun Jin yang menjelaskan pada Yoon Jung. Eun Jin berkata pada Yoon Jung kalau sepertinya hari ini ayah belum mau memberikan benih bayi pada ibu, jadi mereka bisa tidur bersama.
Yoon Jung senang, sementara Sung Soo semakin galau. Hari pertamanya tidur di ranjang kacau karena anaknya sendiri.
*LOL





Setelah mereka tidur bersama, Yoon Jung yang ada di tengah mengambil tangan ayah dan ibunya lalu menyatukan kedua tangan itu sehingga saling menggenggam. Kemudian dia menoleh menatap ayah dan ibunya dengan penuh senyum sebelum akhirnya memejamkan mata. 



Sementara itu, Jae Hak dan Mi Kyung yang memutuskan bermalam bersama, menikmati malam mereka dengan minum-minum. Mi Kyung kemudian berkata, mungkin jika dulunya Jae Hak ga kaya seperti sekarang, dia akan khawatir tentang perceraian karena ga ada satupun aset yang bisa dibagi. Itu membuatnya cemas akan bagaimana caranya bertahan hidup.

Jae Hak tak marah dia malah menjawab bahwa sepertinya, dia ga akan mungkin bertemu wanita lain lagi selain Mi Kyung. Mi Kyung menatap Jae Hak dan bertanya apa gunanya kalimat seperti itu sekarang? Toh akhirnya mereka juga akan bercerai.

Mi Kyung juga jujur berkata kalau sebenarnya dia sedikit khawatir tentang apakah nanti dia bisa hidup sendiri atau tidak? Jae Hak menenangkan Mi Kyung dengan berkata kalau dia akan menjaga Mi Kyung dan Min Soo sampai merasa nyaman. 
Mi Kyung terpana mendengarnya.

Mi Kyung dengan santai memanggil nama Jae Hak. Jae Hak tersenyum kaget mendengar Mi Kyung memanggil namanya dengan nada santai. *kalau di indonesia, mungkin seperti ini, kok ga manggil mas…kanda..atau lainnya, malah manggil nama doang*

Jae Hak pun melakukan hal yang sama, memanggil nama Mi Kyung dengan nada bercanda. Mi Kyung bertanya, apa pernah Jae Hak memanggilnya Mi Kyung-ah? Jae Hak menjawab sepertinya tidak. Sepertinya setelah menikah, mereka selalu memanggil sayang satu sama lain. Tiba-tiba Mi Kyung memanggil Jae Hak dengan sebutan Oppa sambil tertawa, Jae Hak mendapatkan kejutan lagi dengan panggilan itu. 

Mi Kyung tertawa terbahak-bahak setiap dia menyebut kata Oppa untuk Jae Hak. Sementara Jae Hak dia menatap Mi Kyung, dan mungkin baru tahu bahwa ini cinta yang berbeda daripada cintanya pada Eun Jin.

Tiba-tiba, Jae Hak meminta Mi Kyung mendekat padanya. Mi Kyung sok jual mahal dan menjawab kalau dia bukan wanita murahan yang akan mendekat saat disuruh mendekat.
Jae Hak pun mengalah dan akhirnya mendekati Mi Kyung. Dia duduk di samping Mi Kyung. 
“Sandarkan kepalamu di bahu Oppa..”

“Aku bukan wanita yang mudah menyandarkan kepala ketika disuruh.”

Jae Hak pun tak memaksa, dia hanya diam. Tapi entah karena apa, akhirnya Mi Kyung menyandarkan kepalanya di bahu Jae Hak. Dia seolah tak bisa menolak momen ini untuk dikenangnya nanti. Jae Hak pun menaruh tangannya membelai kepala Mi Kyung. Seolah memberi kenyamanan pada istrinya ini, disaat-saat terakhir mereka sebagai suami istri.







KOMENTAR :

Satu hal yang aku suka, Eun Jin dan Sung Soo. Sweetu Couple bingiittsss…hihihi
Lucunya juga pas Yoon Jung datang. Aku sumpah inget itu terus… dan pengen ketawa terus.
Hahaha..

Seperti apa episode terakhir? Pasti kita berharap Hepi Ending. 
Rasanya akan sia-sia jika drama ini gantung ga jelas. Hahaha
Aku pengen Eun Young dan Min Soo bisa balik lagi, Eun Jin dan Sung Soo punya anak kedua mereka. Mi Kyung dan Jae Hak?
Bingung untuk ending dari pasangan ini.
Mi Kyung sangat mencintai Jae Hak, tapi dia juga bilang kalau dia menerima Jae Hak kembali, itu berarti dia harus menerima kenangan akan Eun Jin juga yang hadir dalam hidup Jae Hak, dan sepertinya Mi Kyung sulit melakukannya.

Sepertinya memang benar ya, yang dibilang Sung Soo. Kenangan indahlah yang menyelamatkan hubungan mereka yang ada di tepi jurang. Mungkin bener kalau orang-orang bilang, saat kita bosan pada pasangan kita, maka kita harus kembali memutar memori manis saat bersama. Saat kita merasa jengkel sama pasangan kita, mungkin kita harus mengingat saat dimana kita tertawa dan bahagia bersama. Kenangan indah itulah yang menyelamatkan kita dari kalimat perpisahan.^^

No comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^