Di
Episode 10, Heung Soo mengungkapkan isi hatinya yang sesungguhnya pada Nam Soon. Kalau seharusnya Nam Soon tidak meninggalkannya, karena setelah sepak bola hilang dia hanya punya Nam Soon. Heung Soo juga bertanya apa Nam Soon bahkan tidak merindukannya?
Nam Soon dan Heung Soo menangis malam itu.
Episode 11
Heung Soo melangkah menuju rumahnya. Nam Soon pun terus mengikutinya. Mereka hanya diam saja, membuat Nam Soon memanggil Heung Soo.Heung Soopun berhenti.
Nam Soon berkata kalau dia pergi beberapa kali mencari Heung Soo. “Mereka bilang kau pindah. Masih berharap kau muncul, aku pergi ke sekitar sekolah.Pergi ke rumahmu. Juga berkeliaran di sekitar toko buku komik.”
Heung Soo menjawab kalau dia tahu itu. Heung Soo kemudian berbalik memandang Nam Soon.
“Dengarkan aku Go Nam Soon, ayo berhenti disini. Tentang insiden itu. Dan mari kita pergi ke jalan kita. Tak ada harapan, itu ditakdirkan sejak awal. Kau dan aku..berteman lagi..Kau merasa menyesal saat kau melihatku, dan aku.. Kau menjadi menyesal..aku merasa tiudak nyaman, dan aku membenci itu”
Heung Soo kemudian berbalik dan melangkah pergi.
Di Seungri, Uhm Dae Woong menyerahkan masalah siswa 2-2, Nam Soon dan Heung Soo pada In Jae dan Se Chan. Tolong beritahu dia bagaimana mereka berdua akan mengatasinya. Se Chan bertanya berapa banyak waktu mereka untuk memberi tahu Uhm Dae Woong?
Dae Woong menjawab jangan terburu-buru, tapi juga jangan terlalu lama.
Setelah Dae Woong pergi, In Jae bertanya pada Se Chan apa insiden SMP bisa menjadi masalah? Se Chan mengangguk-angguk. Se Chan menjelaskan kalau Go Nam Soon adalah pelaku dan Park Heung Soo adalah korban. Dalam aturan tidak memperbolehkan pelaku dan Korban berada di satu sekolah yang sama. Dan peraturan itu sangat tegas.
In Jae bertanya bahkan jika insiden itu tidak terekam di transkip sekolah mereka? Se Chan menjawab meskipun tidak ada catatan yang tersisa mengenai itu, tapi karena sekolah tahu itulah masalahnya.
Kalau isu seperti ini sampai keluar bahwa sekolah tidak mencegah adanya pelaku dan korban di satu sekolah, maka akan buruk untuk citra sekolah.
In Jae berkata jadi harus menyingkirkan salah satu dari mereka. Mungkin itu sesuatu yang baik, karena pasti sulit bagi mereka untuk terus bertemu satu sama lain setiap hari.
Se Chan menawab kalau mereka harus melihat satu sama lain untuk bisa menutupinya. Se Chan bahkan menyebut mereka anak-anak yang beruntung.
In Jae bertanya apa Se Chan yakin mereka adalah anak-anak yang beruntung? Se Chan dengan bijak berkata kalau ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk saling memaafkan.
In Jae bertanya apa yang harus mereka lakukan?
Se Chan menjawab kalau untuk saat ini mereka pikirkan saja di rumah. Karena hari ini sudah melelahkan untuk mereka.
Keesokan paginya.
Kelas 2-2 sudah ramai, Kim Joong Hyun sedang asik dengan ponselnya melihat sesuatu. Ki Deok yang baru datang bertanya apa yang sedang Joong Hyun lakukan? Ternyata Joong Hyun sedang lihat kelas online. Dan pengajarnya adalah seorang perempuan cantik. Joong Hyun suka melihatnya.
Hae Seon yang baru datang langsung menghampiri sahabatnya Na Ri, dan melihat Na ri yang lesu dan tak bersemangat. Hae Seon berkata kalau ada lingkaran gelap di mata Na Ri. Sepertinya Na Ri serius belajar.
Na Ri menjawab kalau dia akan belajar, tapi tidak jadi. Karena dia malah pergi ke pusat perbelanjaan, dan mengobrol di IM sebentar. Kemudian merapikan alisnya dan tanpa dia sadar hari sudah pagi. LOL
Shin Hae Seon yang meliht wajah Na Ri berkata kalau sepertinya kelopak mata Na Ri tidak seimbang. Na Ri kaget dan langsung mengambil cermin melihat wajahnya, da ternyata itu benar.
Nam Soon yang baru datang melihat bangku Heung Soo masih kosong.
Kang Joo mendekati Ha Kyung, menyenggol lengannya agar Ha Kyung menoleh padanya. Ha Kyung pun memandang Kang Joo. dan Kang Joo langsung keluar sebagai tanda kalau dia ingin bicara dengan Ha Kyung, berdua saja.
Kang Joo menunggu Ha Kyung diluar kelas untuk mengajaknya berbicara. Ha Kyunpun menurutinya. Kang Joo bertanya apa Ha Kyung tidak akan berbicara apapun padanya? Ha Kyung menjawab kalau dia tidak ingin bicara apapun pada Kang Joo.
Kang Joo mswih bertanya “Sungguh ?”
“Apa harus ada?”
Kang Joo berkata kalau dia akan memberikan jawaban tentang keikutsertaannya di lomba esai setelah apel pagi nanti.
Ha Kyung malah menjawab jadi kenapa?
Kang Joo kesal dan berkata kalau ini bukan seperti dia membutuhkan lomba itu atau tidak.
Ha Kyung menyela dan bertanya “Tapi apa? Apa kau mengharapkanku untuk memohon padamu untuk menyerah dengan begitu aku bisa pergi? Bahkan jika kau menyerah,tidakkah kau bilang aku tidak memenuhi syarat?”
Kang Joo tidak percaya Ha Kyung berkata sesinis itu padanya. Kang Joo pun memutuskan masuk kembali ke dalam kelas, karena merasa percuma bicara dengan Ha Kyung yang keras kepala.
Saat Ha Kyung juga akan masuk kelas, terlihatlah Heung Soo baru datang.
Mereka sama-sama cuek, dan masuk ke dalam kelas.
Jo Bong Soo dan Jung In Jae sedang bersama. Sepertinya Jo Bong Soo yang mengajak In Jae bicara berdua. In Jae berkata kalau dia mengerti kebutuhan anak-anak. Dan dia juga merasa kalau cara mengajarnya memang kurang baik.”Dengan ketakutan akan ketulusanku, kekuatanku jatuh”
Jo Bong Soo tersenyum dan bertanya bagaimana menurut In Jae ketulusan anak-anak? “Agar ketulusanku untuk lulus, kau juga harus memahami bagaimana membaca ketulusan anak-anak.”
“anak-anak, mereka semua tidak bisa mengendalikan emosi mereka. Setiap saat itu memanas. Mereka begitu jelas terjebak dengan emosi mereka.”
Bong Soo juga menjelaskan kalau anak-anak tidak tahu mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya. In Jae mendengarkan itu dengan serius dan berkata kalau dia benar-benar merasa buruk, karena tidak tahu tentang anak-anak.
Jo Bong Soo menggeleng dan berkata tidak.”Itu berarti kau akan menuju jalan yang benar.”
Sampai detik ini In Jae hanya melebih-lebihkan saja. In Jae berlari pada masalah yang datang. “Setiap kali kau memukul dinding dan berbalik, kau tidak akan bisa menjadi seorang guru. Untuk saat ini kau bisa melihat disini dan disana. Kau juga akan melihatnya didalam air.Menemukan jawabannya adalah tugas seorang guru.”
In Jae masih memikirkan semua, dia termenung di ruangannya.
Dia mengingat saat kelompok Kyumng min mengatakan kalau kelas In Jae membuatnya frustasi. Kata-kata Nam Kyung Min yang menyebutnya melakukan ini hanya untuk kepentingannya sendiri.
Teringat saat Ha Kyung meminum banyak oban anti ngantuk, dan akhirnya pingsan. Saat itu Ha Kyung menyesal karena membuat tesnya kacau.
Teringat juga saat kang Joo yang diminta In Jae untuk menceritakan masalah yang terjadi di kelas 2-2. Kang Joo berkata kalau untuk orang dewasa semua pasti akan terlihat mudah.
Se Chan yang melihat In Jae termenung sedih, berdiri dari duduknya dan bertanya pada In Jae, bukankah mereka harus ke kelas?
Se Chan yang sudah keluar lebih dulu, disusul In Jae, dan In Jae memanggil Se Chan, membuat Se Chan menghentikan langkahnya. In Jae bertanya apa yang akan merka lakukan pada Nam Soon dan Heung Soo? Karena pasti guru Uhm akan bertanya tentang itu. Se Chan lagi-lagi menjawab kalau untuk saat ini mereka hanya bisa menghindari guru Uhm saja.
In Jae berkata bagaimana dengan waktu berikutnya? Apa mereka akan menghindar lagi?
Se Chan menjawab kalau lain kali mereka pasti bisa.Mereka bisa memikirkan sesuatu saat lain kali itu.
In Jae bertanya bagaimana memberitahu nam Soon dan Heung Soo tentang ini? Se Chan menolak, jangan sekarang untuk memberithau mereka.
Yi Kyung masuk kelas dan langsung menghampiri Ji Hoon. Yi Kyung mengajak Ji Hoon keluar untuk bicara. Ji Hoon menolak, dan berkata kalau dia akan pergi nanti. Yi Kyung memaksa. Dia menarik kerah seragam Ji Hoon, membuat Ji Hoon bangkit dari duduknya secara paksa. Ji Hoon menepis tangan Yi Kyung dan berkata kalau lonceng sudah berbunyi. Yi Kyung semakin marah, dan mencengkeram seragam Ji Hoon, tapi kemudian melepasnya lagi.
Yi Kyung bertanya apa yang dilakukan Ji Hoon pada Jung Hoo?
Ji Hoon yang tahu pertanyaan Yi Kyung, memilih duduk kembali di kursinya. Yi Kyung bilang dia membuat Ji Hoon berdua dengan Jung Hoo untuk berdamai.
Nam Kyung Min kesal, karena Yi Kyung berisik dan menegur Yi Kyung. Yi Kyung langsung menghampiri Kyung Min. Yi Kyung berkata kalau Kyung Min bertindak akrab akhir-akhir ini. Kyung Min sama sekali tidak takut. Kyung Min berkata agar Yi Kyung tidak merusak suasana kelas, dan keluar seperti Jung Hoo, atau duduk tenang dikelas. Lakukan salah satu dari itu.
Yi Kyung mengejek Kyung Min yang kalau ada Jung Hoo mana berani berkata seperti ini. Kyung Min membenarkan dengan nada mengejek kalau dia memang tidak berani berkicau jika ada Jung Hoo. Tapi yi Kyung dan Ji Hoon adalah kasus yang berbeda, dia tidak takut dengan mereka. Kyung Min berkata kalau Ji Hoon dan Yi Kyung tidak ada apa-apanya tanpa Jung Hoo.
“Aku menghindar sepanjang waktu karena kalian kotor. Tapi sekarang aku tidak bisa menghindari kalian lagi. Jadi harap tenang.”
Yi Kyung merasa sangat marah dan mengambil meja untuk melemparnya kearah Kyung Min. Tapi Ji Hoon segera menghentikan Yi Kyung.
Nam Kyung Min masih belum terlihat gentar.
Masuklah Se Chan dan In Jae yang melihat kejadian di kelas, dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan? Yi Kyung yang namanya dipanggil oleh In Jae langsung menoleh, dan menyadari dia sedang dalam posisi mengangkat meja siap untu melempar kearah Kyung Min. In jae meminta Yi Kyung menurunkan mejanya.
Ji Hoon memegang Yi Kyung dan menyeretnya ke belakang, sementara itu Kyung Min masih menatap garang pada Yi Kyung.
In Jae meminta Kyung Min menemuinya sebentar setelah kelas selesai.
Se Chan menempatkan dirinya didepan kelas, dan In Jae di belakang kelas. Se Chan berkata kalau dia tidak memiliki pengumuman baru pada mereka semua. Se Chan meminta Kang Joo dan Min Ki menemuinya sebentar.
Kang Joo dan Min Ki akan pergi menemui Se Chan. Min Ki berhenti dan melihat ponselnya. Ternyata ibunya mengirim sms pada Min Ki, menyuruh Min Ki untuk tetap berpartisipasi di lomba esai, tidak peduli apapun alasannya. Min Ki benar-benar setres karenanya.
Se Chan bertanya apa min Ki, dan Kang Joo sudah memutuskannya? Kang Joo berkata kalau dia akan melakukannya. Se Chan beralih ke Min Ki, terlihat Min Ki hanya menunduk seperti enggan tapi kemudian dia berkata kalau dia juga memutuskan untuk ikut lomba itu.
Setelah menyatakan kesediann mereka, Min Ki, dan Kang Joo pamit pergi.
Sebelum mereka beranjak, Se chan bertanya kenapa wajah mereka bukannya senang tapi malah terlihat tidak bersemangat? Seolah terpaksa? Mereka hanya diam, dan Se Chan tidak ingin memaksa akhirnya membiarkan mereka berdua pergi.
Dilain tempat, In Jae juga sedang menanyai Kyung Min. In Jae bertanya pasti Kyung Min memiliki waktu yang sulit? (In Jae ini kayaknya kata-kata andalannya deh.)
In Jae berkata kalau karena kelasnya Kyung Min jadi stress, suasana kelaspun jadi gelisah. Kyung Min harus memberitahunya apa yang membuat Kyung Min terganggu? Mungkin saja In Jae bisa membantu.
Kyung Min menjawab tolong naikkan nilai saja. Itu akan membantu.
In Jae melihat Kyung Min masih membawa buku catatannya.Bahkan saat bertemu gurupun, Kyung Min masih membaca pelajaran. In Jae bertanya apa yang bisa dia lakukan untuk menaikkan nilai? Kyung Min menatap In Jae dan berkata kalau In Jae tidak perlu melakukan apa-apa, cukup diam, maka itu akan sangat membantu nilai siswa-siswa naik.(Kurang ajar ya..-__-)
Kyung Min meminta agar In Jae tidak perlu membuat kelas baru atau hal semacam itu. dan juga tidak perlu membawa Oh Jung Hoo kembali serta jangan memihak siapapun.”Jangan bertanya hal-hal seperti apa impian kita, aku tidak bisa menahannya bahkan jika kau merasa ini terlalu kasar. Kau tahu bahwa aku kasar.”
In Jae bertanya ada lagi? Keluarkan semua jika masih ada yang ingin Kyung Min katakan.
Kyung Min malah merasa tidak enak dan berkata kalau dia seperti ini karena dia terburu-buru. Menjadi cengeng seperti ini sangat tidak nyaman untuknya.
“Anak-anak seperti Min Ki, ibu mereka yang akan mengurus semuanya. Keluarga Song Ha Kyung, menyediakan dirinya dengan segala sesuatu yang dia inginkan, seperti les tambahan misalnya. Aku? Aku harus melakukan semuanya sendiri. Tidak ada cukup waktu, dan semua orang terus bicara.”
In Jae yang mendengar itu, mencoba memahaminya dan mengangguk. In Jae menambahkan bahwa guru hanya memberitahu cara membaca puisi. Pasti itu juga semakin membuat Kyung min kesal kan? In Jae berterima kasih karena Kyung Min mau jujur padanya.
Apa masih ada lagi yang Kyung Min katakan?In Jae berjanji akan mencari cara bagaimana agar dia bisa menggunakan waktu Kyung Min secara efektif.
Kyung Min menolak dan berkata kalau dia tidak perlu hal-hal seperti itu.
In Jae pun mengangguk, dan berkata dia tahu apa yang dimaksud Kyung Min. In Jae juga meminta agar Kyung Min datang kapan saja yang dimau untuk memberi tahu apa yang dia rasakan.
Im Jung Soo memanggil Se Chan dan In Jae ke ruangannya. Jung Soo meminta agar wakil dari Seungri adalah Ha Kyung dan Min Ki. Se Chan heran kenapa Jung Soo tiba-tiba melakukan itu? Mereka sudah memlih Kang Joo dan Min Ki untuk lomba itu.
Jung Soo menjawab kalau karena itulah dia datang dengan ide ini. Apa Se Chan dan In Jae tidak tahu kalau universitas S merupakan penasihat pada kontes ini? IUtulah sebabnya mereka harus memilih siswa yang juga berorientasi pada Universitas S. Ha Kyung dan Min Ki adalah orang yang tepat untuk mewakili.
Jung Soo bilang kalau Song Ha Kyung kurang memiliki spesifikasi penghargaan, maka Ha Kyung adalah orang yang pas daripada Lee Kang Joo. dan kalau mereka membantu Ha Kyung utnuk mendapatkan penghargaan itu adalah tepat untuknya masuk ke universitas S nantinya.
In Jae berkata kalau Jung Soo mengirim Min Ki dan Ha Kyung dalam setiap lomba disekolah, kenapa harus ada kontes (perlombaan). Itu akan percuma, karena yang dipilih bukan yang sesuai dengan kemampuan, tapi malah Ha Kyung dan Min Ki.
Jung Soo tidak mengubris hal itu, dan malah berkata untuk bisa mendiskualifiksi Kang Joo, mereka harus memastikan hal ini tidak menimbulkan pertanyaan dari manapun. Secara kebetulan, jika siswa itu berpartisipasi dalam kontes, mereka bisa mendorong siswa seperti menerima penghargaan.
Jung Soo menyindir Se Chan karena mulai terlalu banyak ikut campur dalam kehidupan anak-anak, padahal tugas Se Chan adalah menaikkan nilai siswa. Alasan kenapa dia membawa Se Chan ke sekolah adalah, karena Se Chan seorang dosen bukan guru.
Se Chan berkata bukankah dia di Seungri sebagai guru, bukan Dosen. Jadi jangan salahkan dia jika dia beperan menjadi guru di sekolah ini.
Jung Soo tidak bisa membantah karena merasa kalah debat dengan Se Chan.
Ha Kyung mengampiri meja Nam Soon, dan Nam Soon terlihat sedang tertidur seperti biasanya. Ha Kyung membangunkan Nam Soon, dengan menepuk lengannya. Nam Soon pun bangun. Ha Kyung betanya apa Nam Soon hanya akan tidur saja? Nam Soon menjawab kenapa? Ha Kyung mengatakan kalau guru Matematika menyuruh Nam Soon untuk mengumpulkan catatan semua siswa di kelas.
Nam Soon pun berdiri untuk melaksanakannya.
Tiba-tiba Ha Kyung bertanya apa Nam Soon tidak kasihan padanya? Nam Soon tidak paham maksud Ha Kyung. Ha Kyung menjelaskan kalau semua tugas ketua kelas, semenjak Nam Soon tidak masuk dia yang meng handlenya.
Nam Soon meminta maaf untuk itu.
Ha Kyung berkata sudah berapa lama Nam Soon tidak ada di kelas. Nam Soon dengan polos menjawab sudah cukup lama.
Nam Soon berkata dia tahu Ha Kyung memiliki waktu yang sulit.Maka dari itu dia yang akan membawa catatan itu ke ruang guru.
Ha Kyung pun pergi, dan Heung Soo menatap Nam Soon..(Cakepnya..^^)
Dan Nam Soon yang salah tingkah dengan Ha Kyung, menggaruk-garuk kepalanya, sambil menatap Heung Soo yang juga sedang menatapnya (Imuuuttnya..^^, mereka malah kayak orang pacaran yak..saling pandang memandang..Haha..^^)
Kang Joo melihat pengumuman yang tertempel di papan infprmasi. Tentu saja itu berkaitan dengan Lomba Essai. Pemilihan kembali peserta Lomba Essai. In Jae yang kebetulan lewat, dan kaget melihat kok pengumuman itu sudah ditempel sekarang? In Jae berkata pada Kang Joo kalau dia sebenarnya ingin memberitahu terlebih dulu.
In Jae mencoba menjelaskan, tapi kang Joo menyela lagi. Kang Joo berkata kalau pada akhirnya yang dikirim Min Ki dan Ha Kyung kan?
In Jae kemudian membantah, tapi Kang Joo berkata kalau itu sudah benar. Dengan tersenyum Kang Joo bilang, semua sudah tepat. Bahkan jika dia yang mendapatkan penghargaan itu, dia tidak akan bisa mempergunakannya.
In Jae mencoba mengajak Kang Joo berbicara sebentar.
Kang joo menjawab kalau saat ini dia sedikit merasa malu. Semua anak sudah tahu dia yang terpilih, tapi tiba-tiba posisinya diganti begitu saja. Jadi dia butuh waktu untuk memulihakn perasaannya. Dan akan menemui In Jae nanti.
Kang Joo pergi ke kamar mandi, dan mengangis disana. Siswa yang juga masuk ke kamar mandi, merasa heran mendengar suara tangis, di dalam bilik kamar mandi. Kang Joo tidak bisa menahan perasaannya, dan berkata kalau ini sangat menjengkelkan.
Di ruang guru, In Jae yang baru masuk, langsung bertanya siapa yang menempel pengumuman kontes esai. Seorang guru perempuan menjawab kalau itu dia yang melakukan, karena kepala sekolah yang menyuruhnya. In Jae mencoba mengerti dan memakluminya.
Ji Hoon masuk ke ruang guru, dan In Jae menyambutnya. In Jae berkata tentang keinginan Ji Hoon masuk ke SMK. Itu agak sulit. Kadang-kadang SMK membuka tempat di awal tahun ketiga.Ji Hoon bisa mengirim aplikasinya pada saat itu. Ji Hoon menyanggupinya. Kemudian In Jae berkata, kalau semua tidak akan menjadi mungkin kalau Ji Hoon bolos atau terlambat lagi. Dan juga meminta Ji Hoon untuk belajar.
Ji Hoon sedikit merasa berat, dan berkata kalau tentang belajar dia benar-benar tidak tahu apa-apa.
In Jae menenangkan kalau semua orang juga seperti itu. Dia kaan memberitahu Ji Hoon dimnaa saat untuk memulainya. Ji Hoon pun menjawab Iya.
Se Chan bertanya dimana Lee Yi Kyung? Dan apa yang dia lakukan? Ji Hoon hanya diam, dan Se Chan menyuruh Ji Hoon membawa Yi Kyung ke hadapannya. Kalau sampai Yi Kyung tidak muncul hari ini. Tidak akan ada belas kasihan lagi. Ji Hoon menjawab Iya.
Melihat kedatangan guru Uhm, Se Chan dan In Jae bergegas akan pergi dengan alasan akan menyiapkan pelajaran. Uhm dae Woong memanggil mereka, membuat langkah mereka terhenti. Mereka pun dengan setengah hati, berbalik menghadap Guru Uhm.
Nam Soon yang sedang bersiap ke ruang guru, berpapasan dengan Kang Joo. Nam Soon memanggilnya. Kang Joo pun berbalik. Nam Soon mengatakan kalau cuma Kang Joo saja yang belum mengumpulkan catatan ini. Kang Joo menjawab dengan wajah masam, kalau dia akan memberikannya besok. Kang Joo siap pergi, tapi Nam Soon kembali memanggilnya.
Nam Soon mengusap-usap kepala Kang Joo lembut dan berkata kalau Kang Joo pintar karena tahu cara menangis.Kang Joo marah, dan meninju perut Nam Soon “Jangan main-main denganku”
Kang Joo pun pergi dan Nam Soon masih memegang perutnya yang tadi ditinju Kang Joo.
Di ruang guru, Dae Woong berkata kalau masalah ini tidak bisa ditunda lagi. Seperti yang mereka tahu salah satu dari Nam Soon dan Heung Soo harus segera dipindahkan. Dae Woong berhenti bicara, In Jae dan Se Chan kaget karena tiba-tiba Dae Woon tidak melanjutkan ceramahnya. Mereka menoleh ke belakang, dan mendapati Nam Soon berdiri disana. Nam Soon mengetahui semuanya. Nam Soon kaget.
Kang Joo yang masuk kelas, berhenti di meja Ha Kyung, Kang Joo berkata “Apa Ha Kyung puas?”
Ha Kyung bertanya apanya? Kang Joo mengatakan kalau sekolah akan memilih ulang peserta Lomba Essai.
Ha Kyung bertanya lalu kenapa dia harus puas atau merasa baik? Tidak ada jaminan kalau dia yang akan menjadi nomer 1.
Kang Joo berkata kalau kesempatan ini hanya dibuka untuk Min Ki dan Ha Kyung.
Ha Kyung bertanya siapa yang bilang itu? Kang Joo berkata apa kurang jelas? Semua ini tentu untuk memilih Ha Kyung dan Min Ki.
Ha Kyung meminta Kang Joo jangan langsung menyimpulkan seperti itu. Kang Joo berkata kalau dia bahkan sudah bertanya secara khusus pada Guru Jung. Guru Jung tidak bisa menjawab dan membuat dia yakin kalau dugaannya benar.
Anak-anak mulai bergosip. Mengatakan kalau guru Jung luar biasa. Dia kahirnya hanya mengirimkan anak-anak yang berada di atas saja. Meskipun dia menganjurkan kalau anak-anak yang tidak pintar juga ikut dan pasti bisa. Apa itu bukan munafik namanya?
Shin Hae Seon dan Na Ri juga ikut bergosip. Fakta kalau yang melakukan adalah guru Jung, bukan guru Kang membuatnya tidak merasa bahagia. Na Ri berkata kalau guru Jung adalah guru yang paling bisa dipercaya, tapi kenapa dia melakukan ini? Ini sedikit mengecewakan.
Kembali ke Nam Soon.
In Jae mencoba menjelaskan kalau ada peraturan yang tidak membolehkan pengganggu dan korban berada di satu sekolah.
Kang Joo yang sudah sampai ruang guru berhenti di depan pintu,dan mendengarkan semuanya.
Nam Soon menjawab mantap, kalau dia saja yang dipindahkan jangan Heung Soo. Kang Joo kaget dan memilih bersembunyi. Se Chan meminta agar masalah ini dirahasiakan dari Heung Soo.
Se Chan malah menanyakan apa yang akan dilakukan Nam Soon setelah sini? Nam Soon menjawab bukankah itu bukan sesuatu yang bisa dia pilih.
Di atap sekolah, Nam Soon merenungkan semuanya. Dia berdiri di pinggi tembok, sambil memejamkan matanya. Seolah ingin merasakan dan mengingat udara Seungri sebelum meninggalkannya nanti.
Saat jam makan siang, semua sudah mengantri untuk mendapatkan jatah makanannya. Heung Soo juga ikut mengantri disana. Heung Soo segera duduk untuk menyantap makan siangnya. Nam Soon pun memilih meja yang sama dengan Heung Soo.
Heung Soo bertanya apa yang Nam Soon lakukan?
Nam Soon dengan tersenyum menjawab kalau anggap saja dia kebetulan. Kebetulan duduk di depan Heung Soo. Mungkin Nam Soon ingin menciptakan kenangan yang manis dengan sahabatnya ini, sebelum pergi.
Heung Soo berdiri berniat pindah, tapi Nam Soon memanggilnya, dan mengajak Heung Soo untuk makan bersama walau hanya sekali saja. Heung Soo pun duduk kembali mendengar permintaan Nam Soon yang terdengar tulus itu.
Nam Soon terus makan walau mulutnya sudah penuh, dan Heung Soo hanya melihatnya. Apa Heung Soo tahu perasaan yang berkecamuk di hati Nam Soon?
Nam Soon ada di ruang guru, menemui guru Uhm. Dae Woong berkata kalau pemindahan pasti akan meninggalkan catatan buruk. Jadi Nam Soon diminta untuk bicara dengan ayahnya tentang hal ini, dan kemudian akan melihat sekolah mana yang cocok untuk Nam Soon masuki. Nam Soon menjawab kirim dia kemana saja. Guru Uhm berkata kalau dia harus memberi tahu kepala sekolah dulu, dan sekolah yang akan Nam Soon tempati nantinya. Nam Soon bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan? Guru Uhm menjawab mungkin satu minggu.
Kang Se Chan yang juga ada disana seperti juga ikut memikirkan.
Kang Se Chan masuk ke kelas 2-2, dan menyuruh Nam Soon serta Heung Soo mengikutinya. Se Chan memberitahu kalau Nam Soon mendapatkan hasil lebih buruk saat duduk dan berusaha menjawab dengan serius, tapi hasilnya bagus saat menebak secara acak. Untuk sastra korea, Nam Soon benar 17 saat menebak acak, dan hanya 9 saat benar-benar mencoba menjawab. Oleh karena itu rankingnya Nam Soon 8.
Sedangkan Heung Soo, ternyata hasilnya tidak cukup baik. Peringkat ke 7. Nam Soon tersenyum mendengarnya.
Se Chan yang melihat Nam Soon tersenyum menegur Nam Soon karena menganggap kalau sedikit perbedaannya antara peringkat 7 atau 8. Nam Soon benar-benar ada di peringkat 8, dan Heung Soo jika dia serius maka dia bisa ada di peringkat ke 6.
Dengan polosnya Nam Soon bertanya apa berarti Heung Soo bisa ke perguruan tinggi?Se Chan menjawab kalau itu tidak mungkin untuk mereka berdua. Bagaimanapun lupakan nilai untuk saat ini. Dari 160 pertanyaan, Go Nam Soon benar 18 dan Heung Soo mendapatkan 48 yang benar.
Apa yang akan Nam Soon lakukan untuk pertanyaan yang tidak Nam Soon jawab?
Se Chan melemparkan kertas kecil. Dan menyuruh Nam Soon menulis sebanyak 142 lembar. Karena dia hanya menjawab 18 saja, dari 160 pertanyaan.
Sedangkan Heung Soo akan menulis 112 lembar. Depan dan belakang harus penuh semua.
Jika tulisan tangan mereka lebih besar dari jari kelingking guru Jung, maka kertas itu tidak masuk hitungan.
Go Nam Soon garuk-garuk kepala mendengarnya, merasa susah dan bertanya apa dia tidak bisa untuk memindahkan meja saja seperti dulu.
Heung Soo bertanya apa yang akan mereka tulis?
Se Chan menjawab keluarkan buku teks sastra 2, buka halaman secara acak, dan menulis secara terus menerus apa yang mereka baca, sampai terpenuhi targetnya.
Min Ki menemui guru Jung. In Jae bertanya apa Min Ki menemuinya tentang masalah Lomba Essai? Min Ki galau, bingung harus menjawab apa.
Nam Soon dan Heung Soo mencoba menyelesaikan tugas Se Chan. Se Chan memeriksa tulisan Nam Soon. Dan berkata kalau tulisan Nam Soon masih terlalu besar, dan kertas yang satu ini tidak masuk hitungan.
Heung Soo sudah terlihat capek, dan Se Chan bertanya apakah mereka mau tahu cara cepat keluar dari masalah ini?
Heung Soo langsung menoleh menatap Se Chan dengan ekspresi ingin tahu. Nam Soon juga tentu saja, ingin tahu cara cepat keluar dari tulis-menulis seperti ini.
Nam Soon dan Heung Soo ternyata di bawa ke ruang olahraga. Se Chan sudah memegang bola basket ditangannya. Se Chan mencoba bergaya dengan memutar bola basket dengan satu jarinya, tapi tidak berhasil dan bola malah jatuh. Nam Soon dan Heung Soo yang melihat itu dengan tatapan mengejek Se Chan.
Se Chan berkata setiap poin yang mereka dapatkan itu bisa melepaskan setuiap halaman dari tugas mereka tadi. Se chan melempar bola basketnya ke Nam Soon, dan Nam Soon menerimanya. Lalu Nam Soon mencoba memasukkannya ke dalam ring. Nam Soon pun sukses melakukannya.
Setelah itu mereka berebut untuk mendapatkan bola, dan memasukkannya ke dalam ring. Heung Soo dan Nam Soon terlihat senang dengan tugas kali ini. Bermain basket bersama.
Mereka yang puas bermain, merasa capek dan merebahkan diri di lantai. Se Chan mendatangi dan melihat mereka. Nam Soon dan heung Soo yang tahu ada Se Chan, langsung bangkit dari posisi tidurnya. Se Chan berkata pada Heung Soo, apa yang akan Heung Soo lakukan saat Nam Soon dipindahkan? Heung Soo punya halaman lebih banyak untuk ditulisnya sendiri. Heung Soo menatap Nam Soon, dan Nam Soon hanya menunduk mendengar Se Chan akhirnya memberitahu Heung Soo. Se Chan menyadari hari sudah malam, dan meninggalkan mereka berdua.
Yi Kyung ternyata datang menemui Se Chan, dan Se Chan menyindir Yi Kyung karena datang terlalu awal. Se Chan kemudian bertanya apa yang dilakukan Yi Kyung di kelas pagi tadi? Yi kyung menjawab kalau dia hanya kesal tadi. Se Chan bertanya apa Yi Kyung akan melakukannya juga kalau dia yang membuat Yi Kyung kesal? Yi Kyung berkata kalau tidak seperti itu sebenarnya.
Se Chan bertanya apa karena Kyung Min seorang gadis, maka Yi Kyung menganggap dia mudah jika Yi Kyung menggunakan kekuatan untuk menghadapinya? Seperti seorang pecundang.
Yi Kyung mencoba membantah dan berkata kalau anak-anak terlalu berlebihan. Meskipun Jung Hoo melakukan kesalahan, tapi ketika Jung Hoo ada mereka bahkan tidak mampu berkata sepatah katapun. Ketika Jung Hoo tidak ada mereka langsung berbicara yang buruk. Mengganggunya dan Ji Hoon.
Se Chan menjawab mereka berbicara buruk, karena menganggap Jung Hoo dan kalian berdua buruk bagi mereka. Mereka seperti itu karena kalian selalu mengganggu. Apa Yi Kyung tetap tidak bisa menyadarinya?
Wajah Yi Kyung mulai sedih dan berkata kalau Jung Hoo seperti itu karena dia punya alasan. Se Chan bahkan tidak tahu bagaimana hidup Jung Hoo yang sebenarnya? Se Chan bisa berkata seperti itu karena Se Chan tidak tahu seperti apa kehidupan Jung Hoo. “Jung Hoo, jika kau mengenalnya, dia orang yang baik. Dia benar-benar menyedihkan”
Se Chan mencoba mengerti tapi kemudian berkata bagaimanapun alasannya berkelahi disekolah tetap tidak dibolehkan. Yi Kyung menjawab iya, dan Se Chan memperbolehkannya pergi.
Nam Soon dan Heung Soo bersiap pulang. Heung Soo bertanya tentang Nam Soon yang dipindahkan. Heung Soo berkata pasti Nam Soon merasa nyaman karena akan pergi?”Apa kau bahagia?”
Nam Soon menjawab tidak, dia tidak bahagia, dan benar-benar terganggu oleh itu. Nam Soon pun melangkah pergi. Heung Soo hanya menatapnya saja.
Bersambung ke part 2