Tae Baek
yang sudah tahu identitas Ma Jing Ga, segera berlari mendatangi Ma Jing Ga. Sesampainya disana, Tae Baek langsung berlutut agar Ma Jing Ga mau menerimanya sebagai murid. Mengajarinya periklanan.
Ma Jing Ga yang melihat Tae Baek berlutut langsung menyebut Tae Baek bajingan gila. Ma Jing Ga kemudian menyuruh mereka melanjutkan permainan kartunya.
Tae Baek tidak beranjak dari posisinya dan Ma Jing ga juga tetap asik dengan kartunya.
Ma Jing Ga kalah dalam permainan, dan smeua menyuruhnya membayar. Karena kesal Ma Jing Ga menyalahkan Tae Baek, karena kedatangan Tae Baek makanya dia kalah. Ma Jing Ga bilang kalau dia dan Tae Baek sangat bertentangan. Hanya dengan melihat hasil desain Tae Baek waktu itu, dia tahu semua tidak akan bisa berhasil, jadi lebih baik Tae Baek pergi saja.
Tae Baek berkata “Aku..aku tidak punya tempat untuk kembali, dan aku tidak takut apa-apa lagi. Aku tidak akan bergera, sampai kau menerimaku sebagai muridmu.”
Ma Jing Ga yang merasa kesal, hanya bisa memejamkan matanya. Tae Baek begitu gigih, dan itu merepotkannya.
Ma Jing Ga berdiri dan berteriak, apa Tae Baek pikir dia akan menerima Tae Baek jika seperti itu? ma Jing Ga yang marah, kemudian melampiaskan kemarahan pada staf dan anaknya. Menyuruh mereka semua kembali kerja dan tidak mempedulikan tentang Tae Baek.
Ma Jing Ga langsung pergi, dan yang lainnya bertanya Ma Jing Ga mau kemana? Para staf malah memikirkan uang yang harus mereka dapat karena menang main kartu tadi.
Tae Baek yang tahu Ma Jing Ga keluar, segera menyusulnya.
Tae Baek langsung menggandeng Ma Jing Ga, dan Ma Jing Ga yang tahu itu Tae Baek langsung menyindir dan berkata kalau bukankah tadi Tae Baek bilang tidak mau bergerak? Ma Jing Ga menyuruh Tae Baek pergi.
“Maksudku..aku tidak akan meninggalkan guruku”
(Betul Tae Baek..tempel aja terus.)
Ma Jing Ga mengeluh, kalau peramal bilang dia akan menghadapi kendala tahun ini, dan itu ternyata benar.
Seorang bibi keluar dari tokonya saat melihat Ma Jing Ga, dan dengan ramah bertanya bagaimana kabar Ma Jing Ga? Bibi itu memanggil Ma Jing Ga dengan sebutan Bos Ma.
Ma Jing Ga menjawab kalau dia tidak baik, dan bertanya bagaimana dengan bisnis bibi ini?
Dengan senang bibi itu menjawab tentu saja, dan itu smeua berkat Bos Ma.
Ma Jing Ga berpesan kalau 50% yang penting dari usaha itu adalah lokasinya.
Bibi itu membenarkan, karena sesuai saran Ma Jing Ga dia pindah dan mengganti desain interiornya. Dan begitu dia mulai merubahnya semua pelanggan jadi berdatangan.
Tae Baek kemudian melihat toko yang dimaksud bibi itu.
Ma Jing Ga berpesan “terus ikuti toko roti.”
Ma Jing Ga bilang kalau dia memiliki mata yang baik mengenai lokasi.
Ma Jing Ga terus berjalan dan Tae Baek juga terus menempel padanya. Terlihat antrian panjang di sebuah toko. Pemilik toko yang melihat ada Ma Jing Ga disana kaget dan berseru memanggil Bos Ma.
Pemilik tokopun mendekati Ma Jing Ga, dan bertanya sudah berapa lama mereka tidak bertemu. Bibi itu juga bertanya apa Ma Jing Ga sudah makan? Ma Jing Ga menjawab, iya dia suah makan.
Ma Jing Ga bertanya untuk memastikan apa wanita itu mematikan salah satu lampu pada papan iklan? Tae baek dengan serius ikut mendengar.
Si Bibi mengangguk mengiyakan. Ma Jing Ga berkata “Itulah strategi untuk memiliki banyak pelanggan.”
Tae Baek seolah mendapatkan ilmu dari jalan-jalan ini, dan diapun menyimpannya di otak dengan baik.
Bibi itu beralih ke Tae Baek, dan bertanya apa Tae Baek karyawan baru? Dengan membungkuk hormat Tae Baek berkata kalau dia adalah murid Bos Ma.
Bibi itu bingung dan berkata “Murid?Apakah Bos Ma membuka akademi?”
Ma Jing Ga menegur Tae Baek dan berkata siapa bilang Tae Baek adalah muridnya.
Tae Baek masih bersikeras kalau dia tidak akan pergi sebelum Ma Jing Ga menerimanya sebagai murid. Ma Jing Ga mengatakan Tae Baek sangat gila, dan bertanya siapa Tae Baek. Tae Baek pun dengan mantap menjawab kalau namanya adalah Lee Tae Baek. Umurnya 28, dan pendidikan tertingginya adalah perguruan tinggi, tapi dikeluarkan.
Tae Baek dengan lantang menjawabnya.Sehingga orang yang disana ikut mendengar.
“Mimpiku adalah menjadi pembuat iklan yang besar. Namun, aku ditolak 52 kali dalam wawancara dengan perusahaan iklan”
Tae Baek masih dengan tanpa malu bercerita kalau dia baru-baru ini bekerja di sebuah toko papan nama, untuk menghasilkan uang dan menutupi biaya hidupnya. Mengapa dia memilih bekerja di papan nama daripada tempat lainnya? Itu karena papan nama sejenis dengan iklan.
“Aku ingin bekerja dalam bisnis yang berhubungan dengan pembuatan iklan, meskipun aku melakukan pekerjaan paruh waktuku. Tapi bosku lari meninggalkan banyak hutang, dan aku tidak mendapatkan gaji selama 3 bulan. ”
Tae Baek bilang kalau dia mencoba menghidupkan bisnisnya yang bangkrut tapi dia dikalahkan oleh Bos Ma dalam kompetisi, dan sekarang dia benar-benar bangkrut.
Pengunjung-pengunjung berkata kalau Tae Baek keterlaluan karena menyalahkan Ma Jing Ga.
Ma Jing Ga membantah kalau itu bukan kesalahannya, karena Tae Baeklah yang menantangnya terlebih dulu.
Tae Baek berkata kalau apa yang dikatakan Ma Jing Ga benar.
“Aku kusam dan bodoh. Aku tidak memiliki riwayat pekerjaan yang baik. Aku bahkan tidak tahu apa itu iklan.”
Maka itulah dia ingin berada di bawah pengawasan Bos Ma. Dia ingin belajar iklan secara profesioal. Para pengunjung terlihat mengangguk-angguk mendengar pengakuan Tae Baek.
Tae Baek menghadap Ma Jing Ga.
“Aku berdiri di tepi jurang. Kau bisa mendorongku atau menarikku. Aku akan menerima keputusan yang kau buat.”
Pengunjung berteriak “Terima dia! Terima dia!”
Tae Baek memejamkan matanya menunggu jawaban Ma Jing Ga. Ma Jing Ga menaruh telunjuknya di jidat Tae Baek dan mendorong kepala Tae Baek kebelakang dengan telunjuknya itu. Tae Baekpun terdorong sedikit ke belakang.
Tae Baek membuka matanya, dan Ma Jing Ga berkata “Kau bilang kau ingin belajar tentang iklan kan?”
Masih dengan posisinya tadi Tae Baek menjawab “Ya ! Tolong ajari aku.”
Ma Jing Ga berkata “Kau mengajukan diri! Oke. Ikuti aku.!”
Tae Baek senang sekali, begitu pula para pengunjung. Mereka bersorak mengucapkan selamat pada Tae Baek.
Tae Baek pun segera mengikuti Ma Jing Ga, yang sekarang resmi jadi gurunya. Ternyata Ma Jing Ga membawa Tae Baek ke supermarket. Disana Tae Baek berkata kalau mereka sudah menghabiskan waktu 3 jam, untuk membeli barany yang harganya bahkan tidak sampai 10 dolar.
Ma Jing Ga beralasan kalau orang yang dapat memilih barang yang bagus, maka dia juga bisa membuat iklan yang bagus (Hubungannya dari mana Bos?)
Ma Jing Ga juga menyuruh Tae Baek mencatat setiap kutipan bagus yang keluar dari mulutnya. Tae Baek pun mematuhinya.
Tiba-tiba Ma Jing Ga menyuruh Tae Baek untuk bersiap. Tae Baek bertanya bersiap untuk apa? Ma Jing Ga menjawab kalau sebentar lagi akan ada diskon untuk daging perut babi (Huek…)
Jika Tae Baek tidak bisa mendapatkannya maka tidak akan ada pelajaran lagi. Tae Baek pun segera berlari. Bergabung bersama ahjumma lainnya. Ma Jing Ga tersenyum melihatnya.
Tae Baek berusaha mendapatkan perut daging babi yang sedang diskon diantara kerumunan para ahjumma. Sudah berhasil kedepan, ditarik lagi sehingga berada di belakang. Terdengarlah suara Ma Jing Ga
“Pikirkan pikiran pelanggan, batas waktu obral membuat orang gila, jika ada batas waktu maka orang mulai kehilangan kontrolnya.”
Tae Baek pun akhirnya mendapat daging perut babi itu.
Tae Baek sedang mengumpulkan kuitansi sedangkan Ma Jing Ga asik makan. Tae Baek yang melihat itu, mengatakan kalau ini tidak adil, dan curang. Mengumpulkan kuitansi lain kemudian mengganti nama disitu dengan nama karyawan gurunya. Ma Jing Ga marah dan menyuruh Tae Baek mengikutinya.
Ma Jing Ga berkata mengapa perusahaan-perusahaan besar melakukan SP? Tujuannya adalah untuk mendapatkan perhatian pelanggan pada produk mereka. Ma Jing Ga bertanya apa Tae Baek tahu apa arti SP? Ma Jing Ga kemudian menyebut Tae Baek seperti orang bodoh yang ingin membuat iklan.
SP itu adalah Promosi Penjualan.
Tae Baek pun tersenyum mendengarnya.
Ma Jing Ga menambahkan saat perusahaan melakukan SP tahunan, maka itu baik bagi perusahaan untuk mempromosikan produknya. Baik juga untuk pelanggan karena bisa meningkatkan rasa harapan. Ma Jing Ga bilang kalau semua informasi itu ditulis di kuitansi yang Tae Baek pilih tadi. Jadi kenapa itu curang? Itu semua yang mereka inginkan. Apa Tae Baek tidak berfikir seperti itu?
Tae Baek menjawab kalau Ma Jing Ga pandai berrasionalisasi. Ma Jing Ga pun menuyuruh Tae Baek segera pergi. Tae Baek pun tanpa membantah segera melakukannya dengan membawa semua kuitansi yang dia kumpulkan tadi. Memasukkan semua kuitansi itu kedalam kotak. Kuitansi-kuitansi itu akan diundi dan hadiahnya antara lain adalah mobil.
Tae Baek dengan kepayahan membawa smeua belanjaan Ma Jing Ga, dan setelah sampai di tempat Ma Yi Cha membantu Tae Baek membawa barang-barang itu. Saat itu Ma Jing ga bertanya “kau tahu apa itu iklan kan? Kau dipecat!”
Tae Baek kaget kok tiba-tiba dipecat? Apa maksudnya?
Ma Jing ga berkata kalau dia hanya tidak punya apa-apa lagi utnuk diajarkan pada Tae Baek, makanya Tae Baek dipecat saja. (haha..alasan terkonyol ini mah..^^)
Tae Baek menjawab kalau yang harus dipelajarinya masih banyak. Bukankah Ma Jing Ga bilang kalau yang dia buat hanya papan nama saja bukan iklan? Tapi Ma Jing Ga tidak mengajari apa maksud dari kata-kata itu.
Ma Jing Ga berkata “Apa iklan? Apa yang dapat membuat produk laku? Untuk mendapat itu, kita harus menangkap apa yang pembeli inginkan. Papan iklanmu tidak melakukan itu. Kau hanya berhasil bagimu untuk menjadi puas. Itu hanyalah selembar kayu, bukan iklan.”
Ma Jing Ga menyuruh Tae Baek segera pergi kalau sudah mengerti. Tapi Tae Baek berlutut lagi dan meminta Ma Jing Ga menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Tae Baek bilang kalau dia akan berusaha sebaik mungkin menempatkan gairah dan usahanya.
Ma Jing Ga bertanya benarkah? Tae Baek tentu menjawab Ya.
Ma Jing ga membawa Tae Baek ke tempat yang berisi boneka-boneka. Ma Jing Ga menyuruh Tae Baek memancing boneka itu, dan kalau Tae Baek berhasil mendapatkan satu saja, maka Tae Baek akan diterima menjadi murid.
Tae Baek pun menyanggupi,dan meminta Ma Jing Ga tidak ingkar janji. Ma Jing Ga menjawab kalau anaknyalah saksinya. Ma Jing Ga bersiap meninggalkan Tae Baek.
Tinggallah Tae Baek sendiri, berusaha mengambil satu saja boneka didalam kotak. Tae Baek sudah membeli banyak koin untuk menangkap boneka-boneka itu. tapi usahanya pertama gagal.
Tae Baek mencoba lagi, toh koinnya masih banyak. Tapi yang berikutnya tetap saja gagal. Entah sudah berapa kali Tae Baek mencoba, tapi tetap tidak membuahkan hasil.
Di Geumsan, semua petinggi sedang rapat. Salah seorang diantara mereka berkata kalau masalah yang paling serius saat ini adalah Geumsan konstruksi corp. Orang itu mengatakan kalau diperlukan pekerja tambahan.
Laki-laki yang pernah ditemui Addie dan Ah Ri saat main golf dikantornya berkata kalau seharusnya dari pihak Addie bisa menjadi jembatan. Addie hampir selesai dengan proyek mobil Dae Sung, dan berarti itu tandanya tidak ada yang mendesak untuk dikerjakan lagi.
Addie mewakili pihaknya menjawab, kalau mereka tidak berfikir akan bisa melakukannya. Mereka masih punya proyek Dae Sung untuk dilakukan dan masih ada proyek lainnya.
Laki-laki itu mengingatkan Addie kalau Geumsan konstruksi juga merupakan saudara dari Geumsan Advertising. Memang apa yang lebih penting daripada pekerjaan saudara?
Addie masih dengan dingin menjawab kalau laki-laki itu punya hubungan darah dengan Geumsan jadi tidak peduli dnegan apa-apa yang terjadi. Namun, bagi Addie, Dae Sung dan Geumsan, semuanya adalah periklanan yang sama.
Laki-laki itu terkekeh geli. Dia mengatakan kalau Addie bekerja di mana ayahnya yang jadi ketua dan berkata kalau hubungan darah tidak penting. Itu sangat bertentangan menurutnya.
Addie menjawab kalau dia bergabung di Geumsan, karena menurutnya Geumsan bagus untuk membuat iklan yang juga bagus. Kalau dia merasa berada di suatu posisi yang tidak bisa dia atasi, maka dia akan mengundurkan diri.
Han Chul menghentikan perdebatan mereka. Laki-laki itu kemudian berbicara pada Han Chul kalau dia memang mempunyai anak yang hebat (dengan nada menyindir pastinya.)
Dengan amarah laki-laki itu meninggalkan ruang rapat.
Diluar ruang rapat. Laki-laki itu (Maaf belum tahu namanya, apa dia direktur pelaksana Hwang atau bukan aku masih belum yakin.)
Laki-laki itu berjalan keluar ditemani salah satu stafnya, dna stafnya bertanya apa baik untuk mereka meninggalkan ruang rapat seperti tadi?
Laki-laki itu menjawab kalau Addie masih terbiasa dengan gaya Amerika. Dia akan menunjukkan pada Addie apa itu gaya Korea.
Baek Ji Yoon sedang serius dengan kerjaannya, sedang rekan-rekannya bahkan ada yang tertidur di meja. Ji Yoon melihat jamnya terus, dan Ketua Tim Lee juga terlihat gemas dengan keadaan ini. Ketua Lee memarahi mereka yang punya stamina lemah. Salah satu mereka memegang perut dan berkata kalau dia sebentar lagi akan meledak.Jadi dia harus ke kamar mandi. Ketua Lee berkata kalau dia harus segera kembali dan mengisi sebanyak yang dia bisa. Harus 10 kali ide. Laki-laki itupun menyanggupinya.
Laki-laki yang satunya malah sedang asik menelpon dna berbicara saham yang akan naik. Ketua Lee memandangnya dengan tajam, membuat laki-laki itu salah tingkah.
Ji Yoon terus-menerus melihat arlojinya, dan Ketua Lee menghampiri Ji Yoon. Ketua Lee berkata pasti sulit, karena Ji Yoon sellau melihat ke arlojinya sepanjang waktu. Ji Yoon jadi salah tingkah dan meminta maaf pada Ketua Lee. Tapi bisakah dia pulang lebih awal hari ini? Ketua Lee bertanya kenapa? Apa ada masalah? Melihat gelagatnya Ji Yoon tahu kalau dia tidak akan dapat ijin itu, Ketua Lee bahkan menyuruh Ji Yoon membuat 20 kali ide.
Ji Yoon bingung dan berkata apa maksudnya?
Ketua Lee berkata kalau boleh saja Ji Yoon pulang lebih awal, tapi harus menyelesaikan 20 kali ide. Ji Yoon pun senang dan menyanggupinya. Tapi kemudian Ketua Lee meminta Ji Yoon untuk tidak terlambat. Ji Yoon pun mematuhinya.
Dengan senang Ji Yoon melangkahkan kakinya keluar. Di depan lift dia bertemu Ah Ri. Ji Yoon pun menunduk sedikit untuk memberi hormat pada Atasannya itu. Ah Ri yang melihat Ji Yoon dan hanya melirik dengan sebelah mataya, itupun hanya sebentar saja. Ah Ri berkata kalau Ji Yoon memang terlihat menarik. Ji Yoon ga ngerti dan bertanya apa maksud Ah Ri?
Ah Ri dengan ketus menjawab kalau Ji Yoon bahkan berani semobil dengan direktur setelah acara promosi.(Addie maksudnya.)
Ji Yoon akan menjelaskannya, tapi Ah Ri merasa itu tidak perlu (Terus ngapain nanya..?)
Ah Ri bilang “Semakin kau mencoba menjelaskannya, itu akan semakin salah paham”
Ji Yoon salah tingkah, dan tidak mampu menjawab apapun.
Ah Ri membalikkan badannya memandang Ji Yoon dengan tajam dan berkata “Jika kau tidak ingin ada kesalahpahaman, maka lakukan sesuatu dnegan benar.”
Ah Ri berkata kalau dia akan turun duluan. Dia berfikir akan tidak nyaman bagi mereka berada di satu lift.
Ji Yoon tidak berfikiran yang sama dengan Ah Ri, sehingga dia memtuskan ikut masuk ke lift. Dia menganggap tidak masalah satu lift dengan Ah Ri, mungkin juga karena dia dikejar waktu.
Ah Ri yang tahu Ji Yoon begitu berani, menatapnya dengan sinis.
Di dalam Lift Ji Yoon berkata kalau dia tidak ingin merasa nyaman didekat Ah Ri, tapi dia tidak melakukan apapun yang akan membuat kesalahpahaman. Namun dia sangat berterima kasih atas nasihat Ah Ri.
Ah Ri bertanya apa yang harus dilakukan? Dia tidak berniat untuk merasa nyaman dengan karyawan magang. Dengan pandangan yang sinis Ah Ri menanyakan apa hubungan Ji Yoon dengan Lee Tae Baek? (ini orang emang kepoooo banget..-_-)
Ah Ri berkata kalau Ji Yoon dan Tae Baek terlihat terlalu akrab. Apakah dia salah dengan penilaiaanya?
Ji Yoon menjawab sopan kalau Ah Ri tidak salah untuk itu, karena mereka memang dekat satu sama lain. Ji Yoon kemudian bertanya apa hubungan Ah Ri dengan Tae Baek? Ah Ri malah balik bertanya apa yang tae Baek katakan tentang hubungannya bersama Ah Ri?
Ji Yoon menjawab kalau Tae Baek sedikit kenal dengan Ah Ri. Ah Ri pun membenarkan hal itu. Kalau dia dan Tae Baek hanya sedikit kenal.
Ah Ri pun keluar dan Ji Yoon masih terpaku di dalam lift hingga lift tertutup kembali.
Addie Kang sedang melihat CV milik Ji Yoon. Ingin memastikan apakah benar dugaannya tentang Ji Yoon merupakan putri bungsu Presiden Baek dari perusahaan BK?
Addie mendengar informasi yang didapatnya dulu, kalau beredar rumor Ji Yoon menikah, tapi ternyata itu tidak benar.
Kemudian Addie mengingat kata-kata Presiden Baek saat di acara promosi, kalau putri bungsunya diharapkan ke Amerika, tapi dia malah memilih kerja di perusahaan komerisal. Mengubah jurusannya tanpa memberitahu ayahnya.
Addie memikirkan semua itu.
Addie masuk ke ruangan tim AE, sepertinya akan rapat.
Addie kemudian melihat kursi Ji Yoon kosong. Addie pun bertanya keberadaan Ji Yoon pada yang lainnya. Ketua Lee menjawab kalau tadi Ji Yoon ijin puang lebih awal, dan dia membolehkannya. Ada apa?
Addie menjawab tidak apa-apa. Ah Ri memandang Addie dengan tatapan tidak percaya,dan beragam pikiran ada di otaknya. Apa benar Addie tertarik dengan Ji Yoon?
Ternyata Ji Yoon datang di tempat abu ibunya disemayamkan. Disana terpampang foto Ji Yoon kecil dan ibunya, juga poster iklan mobil Dae Sung. Ji Yoon bertanya apa ibunya bisa melihat itu? Ji Yoon dengan bangga berkata kalau itu adalah salinan yang dia tulis. Dia melakukannya dnegan baik untuk pertama kalinya.
Ji Yoon tidak datang sendiri ternyata, ada bibinya juga. Bibinya berkata kalau kakaknya tidak perlu khawatir karena Ji Yoon sangat kuat sama seperti kakaknya. Ji Yoon sangat mirip dnegan kakaknya, dan tidak perah mendengarkan kata-katanya sebagai bibi. Ji Yoon cemberut biubinya mengatakan itu padanya.
Presiden Baek ternyata juga datang ke tempat abu istrinya. Mereka bertigapun bertemu didalam. Bibi Ji Yoon memandang tidak senang pada Presiden Baek, kakak iparnya. Ji Yoon juga menampakkan wajah tidak suka melihat ayahnya. TapI untuk menghormati Ji Yoon tetap membungkuk hormat pada ayahnya. Ayah Ji Yoon mengajak putrinya untuk bicara. Tapi Ji Yoon menolak dan meminta maaf karena dia akan masuk duluan. Ayah Ji Yoon meminta putrinya untuk kembali ke rumah. Ji Yoon menolaknya dan berkata kalau dia cukup nyaman di tempatnya sekarang.
Bibi bertanya dnegan ketus kalau Ji Yoon kembali ke rumah, adakah yang akan menyambutnya? Tidak ada tempat sedingin itu di dunia ini. Bibi bilang kalau Ji Yoon bahkan tidak bisa makan dan tidur dengan nyaman disana.
Ji Yoon menyuruh bibinya untuk berhenti. Dan menyuruh bibinya untuk masuk duluan.
Tinggallah mereka berdua, ayah dan anak.
Ternyata Ayah Ji Yoon mengajak putrinya makan bersama. Makan-makanan mewah terhidang di meja. Tentunya dnegan anggur yang berkualitas bagus.
Ayah Ji Yoon berkata kalau tinggal jauh di luar rumah, membuat orang menatap aneh. Ji Yoon menjawab kalau dia tidak pernah berfikir kalau rumah ‘presiden’ adalah juga rumahnya.
Manggilnya Presiden lo, bukan ayah. Ada apakah ini..?*Mata melotot..^^*
“10 tahun aku tinggal di rumahmu, tidak ada yang menerimaku sebagai keluarga”
Presiden Baek menjawab “Semua anggota keluarga tidak selalu hidup dengan bahagia.”
Ji Yoon dengan hampir menangis menjawab “tapi mereka tidak dikecualikan dalam foto keluarga.”
Wow..apa Ji Yoon anak tiri keluarga Baek?
Presiden berkata kalau itu hanya di masa lalu saja. Presdien Baek juga meminta Ji Yoon agar tidak membicarakan hal-hal yang tidak menyenangkan.
“Orang yang mencoba untuk mengatakan hal-hal tidak menyenangkan adalah Anda, Presdir. Apakah itu untuk kepentingan keluarga Anda, atau karena aku, yang terbaik untuk meninggalkan itu sekarang. Aku sedang melakukan pekerjaan di bidang iklan,yang merupakan mimpiku.”
Presiden Baek menyela kata-kata Ji Yoon dengan berkata kalau dia tidak menyuruh Ji Yoon berhenti bekerja di bidang itu.Dia hanya ingin Ji Yoon bekerja di tempat yang tepat dan penuh percaya diri.
Ji Yoon menjawab kalau dia tahu itu tidak sesuai dengan keinginan Presiden, tapi tolong jangan bicara sembrono.
Lagi-lagi Presiden Baek menyela kata-kata Ji Yoon. Presiden Baek bilang menjadi karyawan magang dengan mengganti nama apakah hal itu patut dibanggakan?
(Apa lagi inii..ganti nama?Teruuss namanya siapah?)
“Aku tidak akan hidup sebagai putri CEO Baek dari grup BK, Ji Hyun.tapi sebagai Baek Ji Yoon. ”
(O..namanya Baek Ji Hyun..oke..^^)
“Aki ingin bekerja mulai dari bawah seperti orang lainnya. Jadi tolonglah mengerti aku.”
Ji Yoon sudah mulai akan beranjak pergi, tapi dengan cepat Presiden Baek berkata kalau hanya dengan Ji Yoon menginginkannya. Ji Yoon tidak perlu memulai di tempat yang sama seperti yang lain. Ji Yoon memandang Presiden Baek, dan Presiden Baek melanjutkan kata-katanya. Ji Yoon menjadi karyawan magang, mencuri tempat seseorang. Ji Yoon tentu kaget mendengarnya.
Di jalan Ji Yoon masih memikirkan kata-kata presiden Baek.
“Ada banyak orang yang putus asa, membutuhkan ekerjaan yang lebih daripadamu. Kau sudah cukup bekerja sebagai pekerja biasa. Ayo pulang.”
Bealih ke kantor Ma Jing Ga, GRC Disana Ma Jing Ga, anaknya dan para staf sedang asik menikmati makanannya. Ma Yi Cha bertanya pada ayahnya kenapa ayahnya melakukan itu pada Tae Baek. Apa ada hubungannya dengan iklan? Ma Jing Ga menjawab,tidak peduli dimana dia bekerja yang terpenting adalah ketekunan.
“kalau kau tidak punya ketekunan, kau akan segera tamat, dan membuang sia-sia masa pelatihanmu.”
Ma Yi Cha menjawab kalau dia tidak berfikir ketekunan ada hubungannya dengan menang di mesin capit. Ma Jing Ga tersenyum dan berkata kalau mesin capit itu sangat licin.
Staf pria membenarkan hal itu dan bercerita kalau dia pernah menghabiskan seluruh gajinya di mesin capit, tapi sia-sia.
Tae Baek masih di mesin capit itu, dan hari sudah berganti malam. Dengan tangan bergetar karena dingin Tae Baek masih terus berusaha. Tae Baek mencoba mengambil uang di ATM, tapi sepertinya saldo tidak mencukupi. Tae Baek terbelalak kaget karena ternyata saldonya tinggal 0, dan dengan tangan yang bergetar Tae Baek membuka tanganhya dan melihat kalau yang tersisa hanya 3 koin saja.
Tae Baek kembali lagi ke mesin capit, dan memegang koin di tangannya. Sebelum memasukkan koin itu Tae Baek bergumam “Kehidupan iklan Lee Tae Baek,tergantung padamu. Aku mengandalkanmu. ”
Tae Baek bahkan mencium koinnya itu, dan dnegan tangan yang bergetar mencoba memasukkan koin itu ke lubangnya. Tapi karena tangannya bergetar, koin itupun jatuh dna menggelinding dengan cepat, melewati saluran irigasi disana. Dan masuk dengan sukses kedalamnya.
Tae Baek berjongkok di depan saluran irigasi itu, memandang sedih karena koin satu-satunya pun melayang kesana.
Keesokan paginya, Ma Jing Ga yang baru keluar dari kantornya GRC, kaget melihat Tae Baek memamerkan sebuah boneka kecil padanya. Tae Baek membuat boneka itu terayun-ayun ditangannya.
Ma Jing Ga kaget dan segera mendekati Tae Baek, mengambil boneka itu untuk memastikannya. Tae Baek berkata tepati janji Ma Jing Ga. Ma Jing Ga malah bertanya bagaimana Tae Baek mendapatkannya?
Tae Baek menjawab, kalau dia memberitahu apa Ma Jing Ga akan menerimanya sebagai murid? Ma Jing Ga masih penasaran bagaimana Tae Baek bisa menang? Tae Baek bertanya apa Ma Jing Ga benar-benar ingin tahu?
Ma Jing Ga menjawab Ya. Karena ini benar-benar sulit dilakukan.
Tae Baek kemudian berkata beri dia 10.000 won dulu baru dia akan memberitahukannya. Ma Jing Ga kaget. Tapi kemudian dia mengeluarkan uang di sakunya, dan dnegan ragu-ragu memberikannya pada Tae Baek yang sudah menengadahkan tangannya.
Tae Baek langsung mengambil uang itu.
Tae Baek berkata kalau dia tidak mengambilnya dari mesin capit. Sebaliknya dia menang atas seseorang.
Flashback
Tae Baek bercerita kalau setiap jam 7, pemilik mesin capit datang untuk mengambil uangnya. Pemilik merasa senang karena uang yang terkumpul lebih banyak dari biasanya.
Tae Baek ada disana, sepertinya dari semalem belum pulang.
Saat itu Tae Baek berajanji akan memberikan 10.000 won, kalau dia mendapatkan bonekanya.
Flashback end
Ma Jing Ga berkata kalau yang Tae Baek lakukan adalah hal curang. Tae Baek mengelak kalau Ma Jing Ga hanya menyuruhnya mendapatkan boneka itu bukan menang dari mesin capit itu. Ma Jing Ga menyebut Tae Baek penipu.
“Penipu? JIka aku tidak memiliki ketekunan, aku tidak akan menemukan pemiliknya. Kau tidak akan menemukan anam muda sepertiku terus menerus setiap hari.”
Ma Jing Ga tersenyum dan berkata janji adalah janji. Tae Baek senang dan berkata berarti Ma Jing Ga mau menerimanya sebagai murid. Dengan penuh rasa senang Tae Baek langsung memeluk Ma Jing Ga dan mengucapkan terima kasih.
Ma Jing Ga yang tidak pernah dipeluk, merasa risih, dan melepaskan diri dari pelukan Tae Baek, dan menyuruh Tae Baek memanggilnya dengan sebutan Bos saja.
Ma Jing Ga bilang, selama 3 bulan pelatihan bayarannya 300.000 won per bulan.Tae Baek kaget dan mengulang pertanyaan itu. Ma Jing Ga bertanya apa itu terlalu murah? Kalau ga mau ya sudah. Ma Jing Ga pun melangkah pergi.
Tae Baek mengejar Ma Jing Ga, dan berkata bukan itu maksudnya. Tae Baek bilang dengan 300.000 won dia bisa beli banyak sekali mie kacang hitam.
Addie bertemu dengan ayahnya. Ayah marah-marah dengan apa yang Addie katakan di rapat. Ayahnya juga bilang kenapa Addie harus main-main dengan direktur Hwang.(O..berarti bener namanya direktur Hwang?)
Addie menjawab kalau ayahnya adalah CEO dari Geumsan Advertising. Masalah tadi adalah dengan ayahnya bukan dengannya. Apa ayahnya tidak paham? Han Chul menjelaskan apa Addie tidak ingat kalau Direktur Hwang keponakan dari Ketua Geumsan? Seorang CEO yang dipekerjakan sepertinya tidak bisa berani menyentuh Direktur Hwang.
Addie dengan dingin bertanya apa tempat seperti ini yang dipilih ayahnya dengan mengabaikan keluarga?
Ayah semakin marah dan berteriak “APA?”
Addie kemudian berkata kalau ayahnya tidak khawatir tentangnya dan tidak khawatir tentang posisinya. Addie juga berkata dia akan melakukan konstruksi Geumsan. Jadi jangan khawatir dengan posisi ayahnya.
Dengan perasaan jengkel Addie ingin pergi dari tempat ayahnya, tapi kemudian ayahnya berkata cobalah untuk Addie berada di posisi ayahnya, maka apa Addie akan berbeda sepertinya?
Addie menjawab tanpe menoleh dan mantap berkata “Aku akan berbeda.”
Setelah menjawab itu Addie langsung meninggalkan ruang kerja ayahnya.
Direktur Hwang bertemu dengan Ah Ri, dan menyuruh Ah Ri mengerjakan konstruksi Geumsan dengan kepala Kang, dan melakukannya dengan baik. Ini adalah salah satu kesempatan untuk kemajuan karir Ah Ri.
Ah Ri menjawab kalau ini malah lebih mirip bahaya untuknya daripada kesempatan. Ah Ri menjelaskan kalau konstruksi Geumsan dikenal dengan pembuat tuntutan yang konyol dan lebih suka mengandalkan selebritis top. Klien ini pasti memiliki konflik dengan kepala Kang.
Direktur Hwang menjawab kalau Kepala Kang akan memiliki waktu yang sulit. Bukankah perlu baginya untuk mendapatkan Amerikanisasi?
Ah Ri menjawab kalau kesepakatan seperti ini tidak berse, maka ini akan menjadi pukulan penting untuk karirnya sebagai AE.
Direktur Hwang kemudian memajukan tubuhnya dan dengan lembut berkata itulah tugas Ah Ri agar bisa membujuk Addie dengan lembut, agar hal yang Ah Ri takutkan tidak terjadi.
Addie mengadakan rapat dan memberitahu kalau konstruksi Geumsan adalah juga bagian dari yang akan dikerjakan Timnya mulai sekarang. Semua staf memandang tidak suka, dan salah satu dari mereka protes, kalau mereka masih punya audisi untuk iklan mobil Dae Sung. Kalau masalah Geumsan dipikirkan semua maka itu artinya Addie menginginkan mereka semua mati.
Addie menjawab yang terpenting adalah bekerja keras. Lee Eun Hye berkata mungkin karena Addie lama di Amerika jadi Addie tidak tahu kalau di bidang konstruksi ini Geumsan lebih dikenal sebagai Klien. Mendadak melimpahkan pekerjaan ini pada mereka dan meminta mereka menganggap ini sebagai pekerjaan serta harus bekerja keras. Lalu apa yang harus mereka lakukan?
115
116
117
Ah Ri berkata kalau Addie harus merubah strategi untuk saat ini. Pertama, Addie harus menyusun pertemuan dengan Konstruksi Geumsan.
Addie berkata tidak perlu melakukan itu. Ketua Tim Lee akan memantau pengambilalihan dan melaporkan secara singkat padanya tentang tren terbaru.
Dan Baek Ji Yoon untuk proyek kali ini, Addie mengharapkan Ji Yoon bekerja sebagai penulis iklan bukan bekerja sebagai karyawan magang. Ji Yoon yang tiba-tiba dipanggil seperti itu tentu kaget, apalagi setelah mendengar perkataan Addie. Tapi Ji Yoon senag karena mendapatkan kepercayaan seperti ini.
Semua staf rapat kaget,dan Ah Ri memandang tidak suka padanya. Addie berkata kalau konstruksi Geumsan adalah industry terkenal.
Tae Baek mulai mendapatkan pelajaran pertamanya. Saat itu Tae Baek diminta membawa bertumpuk-tumpuk brosur iklan. Dan Tae Baek melihatnya dnegan sedikit tidak percaya. Ma Jing Ga hanya mengingatkan kalau dia pernah berkata dasar-dasar iklan adalah untuk membaca pikiran konsumen.
Bos Ma(aku akan menulis Bos Ma ya mulai saat ini untuk nama Ma Jing Ga.)
Ma Jing ga bilang kalau Tae Baek harus memperhatikan ekspresi orang saat melihat brosr ini. Sampai terdengar suara pikiran mereka.
Tae Baekpun mengerti dan mulai membagikan brosur-brosur itu. Ada yang menerima tapi tentu ada yang cuma cuek saja. Bahkan banyak dari mereka hanya melihat dan setelah itu membuangnya begitu saja. Tae Baek mengeluh dia tidak bisa membaca pikiran seseorang jika tidak melihat wajah mereka.
Dengan menggigil Tae Baek kembali ke GRC, kantor Ma Jing Ga.
Orang laki-laki yang wajahnya bukan dari Korea berkata kalau Tae Baek menghabiskan waktu yang cukup lama. Tae Baek menjawab kalau laki-laki itu sangat baik di Korea. Laki-laki itu menjawb tentu saja dia kan sudah tinggal selama 10 tahun disini.
Tae Baek bertanya dimana Bos Ma? Ma Yi Cha menjawab kalau ayahnya tidur.
Dari ruangannya bos Ma berteriak dan bertanya pada Tae Baek bagaimana brosurnya?
Tae Baek menjawab kalau dia sudah memberikan semua pada mereka. Bos Ma keluar dan bertanya apa Tae Baek bisa mendengar suara mereka?
“tidak sama sekali. Aku harus melihat untuk mendengar. Semua orang hanya pergi saat aku memberikannya pada mereka?”
Bos Ma menjawab kalau itulah intinya. Orang-orang iklan harus bisa menangkap perhatian orang, dan itu tidak mudah.
Tae Baek bertanya apa yang harus dia lakukan sekarang?
Bos Ma menyuruh Tae Baek memeriksa brosur ini dengan yang asli apakah mungkin ada salah ketik.
Tae Baek bertanya brosur lagi?
Bos Ma menjawab pada saat brosur salah ketik, maka bisnis akan berakhir.
Tae Baek dengan yakin berkata kalau dia bisa menyelesaikannya dalam waktu 30 menit. Bos Ma langsung menyuruh Tae Baek membacanya keras-keras 100 kali setiap brosur. Tae Baek kaget.
Tae Baek mana mungkin menolak, dia membacanya dengan keras.
“Tembok besar Cina
Toko kerajinan jjangjangmyun
Pengiriman cepat.
Jjangjangmyun $ 4,50
Jjambbong $ 4,50
Jjangmyun kering $ 5,00”
Bos Ma malah asik tidur saat Tae Baek keras-keras membaca brosur. Tapi ternyata Bos Ma tidak sepenuhnya tertidur, dia menyuruh Tae Baek mengeraskan suaranya karena dirasa kurang.
Tae Baekpun menyanggupinya
“Daging Babi Manis dan Asam $ 12
Daging ayam Pedas $ 13”
Bos Ma nyeletuk kalu restoran itu dijalankan oleh seorang gangster. Jika Tae Baek tidak melakukannya dnegan benar, maka gangster itu pasti akan mengubur Tae Baek di gunung. Para staf yang mendengarkan itu tentu tertawa.
Tae baek walaupun malu tetap melanjutkannya
“Sepiring Jjambbong $ 13
Sepiring Jjajang $ 12
Semangkuk Lada Beras $ 5,50”
Haripun sudah malam, Tae Baek terus berteriak membaca brosurnya tadi.
“Semangkuk Beras, Mie segar, tempat khusus. Semangkuk gurita nasi $ 7 ”
Di Geumsan, Ji Yoon juga masih bekerja. Addie melihatnya dan bertanya apa Ji Yoon lembur lagi? Ji Yoon kaget dan menoleh. Dia menjelaskan kalau sedang melihat bahan konstruksi Gemusan. Addie dengan lembut berkata kalau ini karena dia. Karena dia yang membuat Ji Yoon bekerja untuk konstruksi Gemsan. Ji Yoon dengan tersenyum berkata kalau bukan keran itu. Dia malah bersyukur karena Addie memberikannya kesempatan yang hanya karyawan magang disini.
Addie bertanya tentang orang tua Ji Yoon. Apakah mereka tidak keberatan Ji Yoon bekerja seperti ini?
Ekspresi Ji Yoon langsung berubah dan bilang kalau Orang tuanya sudah meninggal.
Addie kaget dan berkata kalau dia tiak tahu itu dan meminta maaf pada Ji Yoon. Ji Yoon menjawab tidak apa-apa.
Addie berkata “David oglesby pernah berkata iklan terbaik berasal dari pengalaman pribadi. Pengalaman yang kau miliki akan menjadi nutrisi yang baik bagi pembuat iklan”
Ji Yoon dengan tersenyum berkata terima kasih.
Addie bercakap-cakap dengan seseorang ditelepon, masih penasaran dengan putri bungsu Presiden Baek. Informasi itu menyebut kalau putri bungsu Presiden Baek belajar di DartMouth Amerika. Addie mendengarkan sambil melihat Ji Yoon yang sedang bekerja. Ji Yoon terjatu mungkin krena lelah.
Addie kemudian meminta foto putri bungsu Presiden Baek itu. Sambil terus memandangi Ji Yoon. Si penelepon menjawab kalau dia akan mengusahakannya dan segera mengirim pada Addie jika sudah mendapatkannya.
Addie memutus percakapan teleponya dan melihat Ji Yoon yang ceroboh karena kepalanya terantuk meja saat sedang mengambil barang yang terjatuh tadi. Addie terseyum sedikit melihatnya.
Bersambung ke part 2 ya..
KOMENTAR :
Aku suka Ma Jing Ga, dia unik, lucu dan pintar. Bahkan dia tidak terlalu terlihat pintar, tapi ternyata dia jenius, brilian. Aku suka setiap scene Ma Jing Ga. Haha
Apakah Addie akan menyukai Ji Yoon? Atau penasaran saja dengannya.Penasaran akan identitas Ji Yoon yang sebenarnya?
Ji Yoon masih teka-teki menurutku, tapi mungkin Ji Yoon anak tiri dari Presiden Baek. Mungkin dulu ibu Ji Yoon menikah dnegan presiden Baek, dan tidak begitu diterima di keluarga Presiden Baek, apalagi anak-anaknya.
Entahlah..^^