[Sebelumnya]
Gu Jae In berhasil menemukan Batman, dia kemudian menakut-nakuti Batman dengan beberapa pasal yang bisa dikenakan untuk menghukum Batman atas apa yang sudah Batman lakukan. Batman bisa dipenjara, setidaknya sepuluh tahun lebih atau denda sebesar 30 ribu dolar. Jae In kemudian menunjukkan kartu namanya dan Batman lega mengetahui bahwa Jae In adalah pengacara. Jae In berkata kalau dia akan melindungi Batman, jadi lebih baik Batman ikut dengannya dan bawa laptop Batman.
Sidang atas kasus konstruksi Zeus dimulai. Ah Mi yang syok menatap tak percaya pada Eun Joong yang ada di depannya. Eun Joong sendiri, memilih diam karena dia tahu apapun yang dia katakan mungkin Ah Mi ga akan percaya lagi.
Ah Mi mengajukan gugatannya, sambil menatap tajam kearah Eun Joong, dan pengacara Eun Joong melakukan pembelaan dengan berdasarkan bukti perjanjian antara subkontraktor dan perusahaan TaeHa. Jika ada kesalahan, sesuai dengan surat perjanjian ini yang bertanggung jawab adalah subkontraktor dan bukan Perusahaan TaeHa.
Ah Mi tak takut, dia sudah memiliki pembelaannya dan langsung mengatakannya pada Hakim. Tapi ternyata itu ditolak mentah oleh Hakim. Pengacara Eun Joong bahkan mengingatkan Ah Mi kalau ini bukanlah masalah adilkan surat perjanjian itu atau tidak. Hakim kemudian meminta Ah Mi lebih memberikan bukti daripada hanya kata-kata.
Kemudian Ah Mi berdiri dan meminta Hakim mengabulkan permintaannya. Dia ingin menanyai Jang Eun Joong sebagai saksi, karena dia yakin Eun Joong lebih tahu perkara dan kesalahan yang terjadi di konstruksi Zeus.
Hakim mengabulkan permintaan Ah Mi untuk menanyai Eun Joong sebagai saksi. Ah Mi mulai bertanya apakah benar jika saat Eun Joong masih menjadi polisi Eun Joong memberitahunya bahwa kematian Gong Gi Chan bukanlah bunuh diri? Eun Joong menjawab dia ga ingat hal itu. Pengacara Eun Joong menyatakan keberatannya karena itu tak relevan dengan sidang kali ini.
Ha Myung Geun dan Jang Tae Ha hadir dalam persidangan dan mendengar semua yang Eun Joong katakan. Ah Mi tak menyerah, dia kembali mengingatkan Eun Joong akan eksperimen 60 kali yang Eun Joong lakukan untuk membuktikan bahwa kematian Gi Chan memang bukan bunuh diri.
Eun Joong lagi-lagi menjawab bahwa dia ga mengingat semua yang Ah Mi katakan tadi. Saat menjadi polisi, dia bertugas atas banyak kasus jadi mana bisa dia ingat setiap kasus yang dia tangani.
“Aku pikir Anda juga salah. Aku disini untuk membuktikan bahwa penanggung jawab yang diklaim penggugat, tidak dipikul Konstruksi TaeHa. Bahkan jika penggugat mengatakan bahwa ada batangan baja yang hilang, ahli di bidangnya sudah menyimpulkan tidak ada masalah dengan keselamatan terkait hilangnya batangan baja itu. Lebih baik layangkan gugatan saat gedung Zeus sudah runtuh. Jika Anda melakukan hal itu, maka Anda akan menang.” Jawab Eun Joong tegas sambil menatap Ah Mi. Tampak Ah Mi terluka mendengar jawaban Eun Joong. Dia berusaha menguatkan dirinya.
Jo Jin Woong mengajak Joo Ha melihat apa isi laptop Eun Joong mumpung Eun Joong sedang ada di pengadilan. Di dalam kantor Eun Joong, Jin Woong berkata kalau dia akan melakukan apapun untuk menyenangkan Joo Ha. Dia bahkan mengulurkan tangannya pada Joo Ha, dan awalnya Joo Ha ragu. Tapi kemudian Joo Ha menerima uluran tangan Jin Woong. Joo Ha kemudian bertanya, apa boleh dia tahu maksud dan tujuan Jin Woong padanya?
Jin Woong menjawab
“Bagiku, kau adalah mimpiku. Kau adalah mimpiku yang telah lama. Membuatmu bisa menjadi wanitaku adalah mimpiku. Karena aku sudah mendapatkan mimpiku, aku akan memenuhi mimpimu.”
Joo Ha malah menanggapinya dengan bercanda membuat Jin Woong kesal. Joo Ha bahkan berkata kalau hati Jin Woong itu hanya sebesar USB ini? Jin Woong yang kesal bertanya lalu jika hatinya hanya sebesar USB itu, berapa besar kapasitas yang dia miliki? 16 GB atau 32 GB?
Melihat Joo Ha memegang USB, membuat Jin Woong bertanya apa USB itu milik Joo Ha? Joo Ha menggeleng, mereka pun tersadar dan langsung menyalakan laptop Eun Joong untuk bisa melihat isi USB itu.
Saat Jin Woong dan Joo Ha melihatnya, USB itu hanya berisi lokasi ramen pedas yang ada di Myeongdong dan lokasi restoran lainnya.
Sidang usai, ruang pengadilan sepi. Hanya ada Eun Joong dan Ah Mi. Ah Mi mendekati Eun Joong dan bertanya apa Eun Joong juga akan datang ke sidang berikutnya? Eun Joong menjawab mungkin dia akan datang.
Ah Mi kemudian berkata bahwa dia senang melihat Eun Joong baik-baik saja. Dia mencoba untuk mendukung Eun Joong, tapi sekarang dia bingung bagaimana ini akan berakhir? Atau bagaimana caranya mengakhiri ini? Tapi sekarang dia tahu, bahwa inilah cara untuk mengakhiri semua. Berkat Eun Joong, dia bisa mengatasi kesulitannya dalam kehangatan. Ah Mi meminta Eun Joong menjaga diri Eun Joong, dan berharap semoga Eun Joong menemukan seseorang yang lebih baik.
Eun Joong terdiam. Dia tak mampu menjawab. Dia bahkan tak bisa menahan agar Ah Mi tak melepaskannya. Dia bahkan tak bisa mengatakan agar Ah Mi tetap disampingnya. Sementara Ah Mi, hatinya pun terluka akan perpisahan ini. Tapi dia lebih sakit akan apa yang Eun Joong lakukan tadi padanya. Ah Mi berjalan meningggalkan Eun Joong, dengan tangis yang tak bisa ditahannya.
Eun Joong akhirnya mengejar Ah Mi. Ah Mi dia bahkan menarik tangan Ah Mi membuat Ah Mi menatap Eun Joong. Eun Joong berkata bukankah dia sudah meminta agar Ah Mi percaya padanya terlepas dari apapun yang dia lakukan, jadi kenapa Ah Mi malah meminta ini berakhir? Ah Mi yang sedih menjawab bahwa ini juga sangat berat untuknya. Ah Mi kemudian berkata kalau dia menerima hati Eun Joong karena dia merasa kasihan pada Eun Joong. Setiap saat dia bersama Eun Joong, dia merasa itu sebuah kesalahan.
“Mencemaskan dan memikirkanmu setiap hari, adalah kesalahan bagiku. Aku merasa berdosa pada Oppa dan bayiku. Setiap saat aku melakukan hal yang salah. Tapi, aku juga ingin bersama-sama denganmu. Aku ingin membuatmu tertawa. Meskipun aku hanya bisa bermain bulu tangkis denganmu. Meskipun aku tidak bisa melakukan apa-apa untukmu. Aku meyakinkan diriku, untuk tetap bersamamu sampai aku sudah tidak diperlukan lagi.”
“Kalau begitu tetaplah seperti itu Woo Ah Mi. Tetap pada keputusanmu itu.”
Ah Mi menggeleng, dia berkata kalau alasan dia menerima Eun Joong adalah karena Eun Joong terus mengingatkannya pada kematian Oppa dan bayinya disaat yang lain melupakan kejadian itu. Tapi sekarang dia ga mau melakukan kesalahan yang lebih besar lagi. Dia harus berhenti sebelum dia melakukan kesalahan yang lebih besar dari ini.
Eun Joong menolak. Dia ga bisa menerima keputusan ini. Sekalipun Ah Mi berkata akan hidup dengan orang yang sudah meninggal, dia akan tetap bersama Ah Mi. Sekalipun Ah Mi lari menjauh darinya, dia akan tetap disamping Ah Mi. Sampai Ah Mi bisa menerima dia seutuhnya.
“Aku akan menunggumu. Jadi, kau juga tunggulah aku. Saat kau dan aku selesai menunggu, maka mari kita saling mencintai dengan benar, Ah Mi. Mari kita lakukan itu.”
Ternyata Jang Tae Ha mendengar itu semua. Tae Ha ada di dekat Eun Joong dengan Myung Geun yang juga bersamanya. Tae Ha mendekat dan bertanya apa maksud semua yang Eun Joong katakan tadi? Tae Ha tampak marah dan bertanya apa ini gadis yang Eun Joong ceritakan bahwa Eun Joong tengah mencintai seseorang?
“Bagaimana bisa kau menyukai gadis lusuh seperti ini? Ini tidak bisa terjadi. ! Kau mengerti?!” teriak Tae Ha geram
Ponsel Hwa Young yang disadap oleh Tae Ha berdering, dan Tae Ha tentu langsung menerima panggilan itu untuk juga mendengar apa yang Hwa Young katakan pada Gu Jae In. Ternyata Hwa Young berkata kalau dia ingin membuka kembali kasus konstruksi Tae Ha di tahun 88 dulu . Jae In tampak menolak dan bertanya apa ibunya benar-benar ingin menghabisi Tae Ha? Hwa Young menjawab maksudnya bukan seperti itu. Dia hanya ingin Tae Ha bisa memulai awal yang baru. Dia juga ingin keadilan bisa ditegakkan.
Jae In yang tak setuju bertanya, bagaimana bisa Tae Ha memulai awal yang baru jika ada di penjara? Jae In bahkan meminta Hwa Young menghentikan niat Hwa Young tersebut. Hwa Young menjawab “Seseorang tewas. Menutup mata dan telinga agar aku atau kita nyaman, aku tak bisa hidup seperti itu.”
Hwa Young berkata kalau dia punya kotak hitam terkait insiden itu, dan dia akan jadikan itu sebagai bukti. Tae Ha yang mendengar semua tampak terkejut.
Dia geram dan frustasi.
Ha Myung Geun sengaja masuk ke mobil Eun Joong, ketika mobil Eun Joong sudah bisa dibuka. Eun Joong yang memang menyalakan mobilnya, cukup terkejut menyadari Myung Geun yang langsung duduk dan ada di dalam mobilnya. Tapi akhirnya Eun Joong masuk dan duduk di belakang kemudi dengan Myung Geun disampingnya.
Myung Geun tahu kalau Eun Joong yang membersihkan dinding dan gerbang di pintu depan rumah. Dia bertanya Eun Joong mau dicat warna apa gerbang dan pagar itu? Di rumah ada warna hijau, hitam dan juga biru langit. Ibu Eun Joong ingin dicat dengan warna biru langit. Hwa Young bilang, dari kecil Eun Joong selalu suka warna biru langit.
Eun Joong sebenarnya sangat terharu, tapi dia tak boleh lemah dan menunjukkannya dihadapan Myung Geun. Dengan dingin Eun Joong meminta Myung Geun mengatakan apa yang ingin Myung Geun katakan dan setelah itu keluar dari mobilnya. Myung Geun menahan tangisnya dan mengajak Eun Joong untuk pulang bersamanya.
“Ayo pulang bersama Ayah, Eun Joong. Aku tidak berfikir akan bisa hidup tanpamu. Untuk meninggalkanmu seperti sekarang, kupikir aku tak bisa pergi. Jadi ayo pulang ke rumah kita, Eun Joong. Ini bukan tugasmu, jadi kembalilah. Buang jauh semuanya dan jangan tersakiti lagi. Kau bisa hidup bersama ibumu bersama Soo Young, dan Ah Mi. Hiduplah seperti itu, Eun Joong. Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, aku hanya bisa melihat bom waktu yang kau bawa dan aku merasa gelisah karenanya. Bagiku dan ibumu, jika ada sesuatu yang harus dilindungi sampai akhir itu adalah kau, Eun Joong. Bagi kami, kaulah yang terpenting. Jadi, jangan persembahkan dirimu sebagai korban. ”
Eun Joong yang sedari tadi terdiam akhirnya bersuara. Dia berkata “Hiduplah sehari lebih lama, maka aku akan kembali. Akan aku usahakan tiak terlambat. Gerbang pintu itu, tolong bukalah dengan tanganmu.”
Eun Joong menatap ayahnya itu dengan wajah sendu. Ada kesedihan yang tak bisa dia ungkapkan. Ada rindu yang tak bisa dia jabarkan saat ini. Dia pun berusaha menahan tangisnya. Membiarkan matanya merah dan berkaca-kaca.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Aduh..nangis aku di bagian ini. Lihat kesedihan Eun Joong. Lihat sayangnya Myung Geun, semua membuat haru. :(
Mbak ayu d lanjutkan Y̶̲̥̅̊ά̲̣̣ ,d tnggu,({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) sinopsisna, aq jga ikut brkaca2,dh hmpir 1thn dramanya lum slsai dsni,tapi ttp d tnggu,
ReplyDelete