[Sebelumnya]
Daniel datang ke panti asuhan dan bertemu suster disana. Suster tersebut meminta maaf karena seharusnya dia ga menceritakan tentang adopsi. Daniel juga memina maaf karena sudah meminta hal yang sulit pada suster itu.
Suster itu berkata ga apa-apa, jika ini memang untuk Daniel maka dia pasti akan membantu, lagipula panti asuhan ini bisa berjalan baik juga karena bantuan Daniel.
Sebuah bola sampai di kaki Daniel, dan ternyata anak-anak panti yang laki-laki tengah asik bermain bola. Mereka berteriak pada Daniel dan meminta Daniel untuk menendang bola itu pada mereka. Anak-anak itu tmpak sangat riang.
Daniel pun tersenyum kearah mereka dan berlari sambil menggiring bola. Mereka akhirnya bermain bersama.
Dir Tak menyampaikan pada Lee Gun tentang kepergian Se Ra ke New York. Dir Tak meminta maaf karena seharusnya dia mengawasi Se Ra dengan lebih baik sehingga ga kecolongan seperti ini.
Lee Gun kecewa mendengar berita itu, lalu tiba-tiba ada pesan suara baru di ponselnya. Dari Se Ra. Lee Gun pun mendengarkan pesan tersebut.
“Gun…pertama-tama aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. ”
Di sela-sela Lee Gun mendnegar pesan suara Se Ra, nampak Se Ra yang memang sudah ada di dalam pesawat menuju New York.
“Tujuan perjalanan ke Macau ini, aku mengetahuinya. Dan ketika saat itu tiba, jantungku berdegup kencang bahkan saat aku hanya memikirkannya saja. Tapi aku memilih kembali ke Amerika. Hatiku sungguh sakit, membayangkan betapa kecewanya dirimu, Gun. Tapi Gun, aku berusaha untuk tidak tergoda. Namun setelah aku gagal mendapatkan peran di audisi kemarin, aku kembali ke Korea dengan hati yang teramat sakit. Inilah perasaanku yang sejujurnya Gun”
Tampak dimana Se Ra sudha dengan kostum baletnya dan nampak menawan. Dia meliuk-liukkan tubuhnya dengan begitu mahir, seolah balet adalah jiwanya.
Lalu kembali terdengar kata-kata Se Ra “Tolong biarkan aku menari balet sekali lagi saja. Aku tidak mau menikah dengan perasaan gagal dan kalah. Setelah ini, aku janji..aku akan kembali padamu Gun. Maafkan aku. Aku mencintamu.”
Kim Mi Young masih ada di ruang CCTV. Lee Gun mendekati Mi Young dan menatap Mi Young tajam. Lee Gun bertanya, Mi Young disuruh minta berapa padanya? Meski Mi Young sangat mencintai uang, tapi kok bisa-bisanya Mi Young tega melakukan hal seperti ini padanya? Mi Young membantah. Berkali-kali dia sudah bilang pada Lee Gun, kalau dia ga tahu apa-apa.
Lee Gun masih ga percaya dan meminta Mi Young jangan bersandiwara di depannya. Mi Young menjelaskan kalau nomer kamarnya 2006, jadi dia mengira itu kamarnya. Dia sungguh-sungguh ga tahu jika ternyata itu kamar Lee Gun. Lee Gun ga peduli dengan semua penjelasan konyol Mi Young. Emang Mi Young pikir dia akan percaya dengan omong kosong yang Mi Young katakan?
Manager hotel datang dan menjelaskan pada Lee Gun, kalau Mi Young memang benar tamu di hotel ini dan menginap di kamar nomer 2006.
Lee Gun masih ga percaya, dia berkata kalau dia harus melihat hal tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Mi Young setuju.
Kini, mereka tengah berdiri di kamar yang memiliki nomer sama. Nomer 2006. Lee Gun langsung tahu kalau kamar nomernya kebalik di angka 9. Nomer kamar miliknya adalah 2009, tapi angka 9 terbalik dan berubah menjadi 6. Dimana kamar Mi Young adalah 2006. Lee Gun sadar dia sudah menuduh Mi Young berbohong padanya.
Untuk menutupi rasa bersalahnya Lee Gun memarahi staf hotel sampai hal sesepele ini bisa terjadi. Lee Gun juga bertanya bagaimana Mi Young bisa membuka pintu yang bukan kamarnya Mi Young? Mi Young menjawab kalau dari awal pintunya sudah terbuka. Dia rasa seperti itu. Dia memang memasukkan kartu untuk membuka pintu, tapi rasanya pintu kamar Lee Gun memang sudah terbuka.
Lee Gun mencoba membuktikan ucapan Mi Young. Dia membuka pintu, dan menemukan balok kayu. Ternyata dengan balok kayu kecil inilah pintunya tak tertutup rapat.
Lee Gun masih marah bahkan ketika semua staf hotel sudah pergi. Mi Young yang kini hanya berdua saja dengan Lee Gun kembali meminta maaf untuk semua yang terjadi. Dia juga berkata bahwa kakak ipar dan Presdir Park sebenarnya adalah orang baik. Mi Young lalu bertanya kira-kira apa yang akan terjadi pada Presdir Park dan kakak iparnya. Dia ga mau Presdir Park dan kakak iparnya masuk penjara. Bisakah Lee Gun membantu untuk itu?
Lee Gun ga menjawab dia menatap Mi Young lalu melihat kaki Mi Young yang tanpa alas kaki. Berarti dari tadi Mi Young tidak memakai sandal atau sepatu, dan dengan kondisi seperti itu Mi Young masih mengkhawatirkan orang lain. Lee Gun ga menanggapi permintaan Mi Young dan malah berkata kalau urusan mereka ini belum beres. Jadi Mi Young harus ingat itu.
Kim Mi Young ingin kembali ke kamarnya, tapi sebelum dia sampai di depan kamarnya, dia mendnegar suara perempuan bersama Byun Ho. Percakapan perempuan itu dengan Byun Ho terdengar sangat mesra. Mi Young pun penasaran, dia lalu mendekat agar bisa melihat dengan jelas.
Lalu tampaklah adegan itu, dimana Byun Ho tengah asik memijat punggung seorang wanita seksi di atas tempat tidurnya. Mi Young masuk ke kamar itu, dan tentu terluka melihat apa yang dilakukan oleh Byun Ho. Byun Ho menyadari kehadiran Mi Young, dan tampak sedikit gugup.
Nona Kim yang sedari tadi menikmati pijatan Byun Ho menatap kearah Mi Young dengan tatapan mengejek, dia kemudian bertanya pada Byun Ho, apa wanita ini yang Byun Ho ceritakan sangat tergila-gila pada Byun Ho. Nona Kim bahkan mengejek lingkar hitam yang nampak jelas di mata Mi Young, menandakan bahwa semalaman Mi Young pasti habis bersenang-senang dengan orang lain. Mi Young terdiam mendengar hinaan itu.
Byun Ho yang tak tahu malu dengan santai berkata agar Mi Young ga usah heran dengan semua ini, anggap saja mereka semalam bertukar pasangan. Lagipula mereka datang ke Macau kan untuk bersenang-senang. Mi Young semakin terluka, dia hampir menangis dan bergetar saat berkata Byun Ho begitu tega padanya.
Nona Kim berdiri dan mendekati Byun Ho sambil terus menghina Mi Young. Mi Young yang melihat Nona Kim memakai anting miliknya meminta Nona Kim untuk melepaskan anting itu. Nona Kim tersinggung dan menyebut kalau anting Mi Young ini barang murahan. Dia kemudian melepas anting itu dan melemparnya. Setelah itu Nona Kim keluar meninggalkan Byun Ho dan Mi Young.
Mi Young memungut antingnya dengan perasaan sedih. Dia merasa terhina dengan semua perlakuan ini. Byun Ho menyuruh Mi Young membuang saja anting itu. Melihat Mi Young menangis, Byun Ho bertanya kenapa Mi Young menangis? Mi Young semakin kesal, dia akhirnya menyuruh Byun Ho pergi dari kamarnya ini. Byun Ho terkejut. Mi Young berkata kalau dia memesan kamar ini atas namanya. Jadi dia mau Byun Ho pergi saja.
Byun Ho dengan santai berkata kalau sepertinya Mi Young salah paham dengan semua ini.
“Apa kau pikir aku adalah kekasihmu? Aku bersikap baik padamu, karena kau polos dan begitu manis. Tapi sekarang kau coba mengaturku?”
Tanpa mereka sadari Lee Gun mendengar semua hinaan Byun Ho pada Mi Young. Lee Gun berniat mengembali kan sepatu Mi Young makanya dia datang ke kamar Mi Young dan tak sengaja mendengar percakapan itu. Lee Gun tertegun mendengarnya. Terdengar dengan jelas Byun Ho menyebut kalau Mi Young hanyalah gadis post-it seperti yang teman-teman kantor bilang.
“Kau hanyalah seorang gadis yang bisa kugunakan dan saat tidak kubutuhkan aku bisa membuangnya. Aku ini seorang pengacara? Apa masuk akal jika aku berkencan dengan wanita sepertimu? Mana mungkin bangsawan sepertiku berkencan dengan orang desa?”
Lee Gun sudah tak tahan, dia melangkah masuk dna mendekati Mi Young. Lee Gun menaruh sepatu Mi Young di samping Mi Young, dan menyuruh Mi Young memakai sepatu ini. Lee Gun bahkan membantu Mi Young berdiri dan berkata kalau Mi Young ga usah berbicara dengan makhluk seperti Byun Ho. Byun Ho jelas saja tersinggung mendengarnya.
Lee Gun mengajak Mi Young pergi, tapi Byun Ho langsung bertanya memangnya Lee Gun siapa? Lee Gun menoleh dan menatap tajam pada Byun Ho. Dia kemudian tersenyum sinis lalu bertanya apa orang seperti Byun Ho yang disebut bangsawan?
“Kau itu hanya sampah. Orang sepertimu bahkan tidak pantas disebut orang desa.”
Byun Ho geram mendengar hinaan itu.
Kini, Lee Gun dan Mi Young hanya berdua. Lee Gun berkata kenapa Mi Young bodoh sekali? Kenapa mau mengambil anting yang jelas-jelas sudah selingkuhan dari pria yang Mi Young sukai. Mi Young hanya menjawab kalau anting ini miliknya. Dia menegaskan kata milik berkali-kali di depan Lee Gun.
Sambil menangis Mi Young bercerita kalau selama hidupnya dia tidak pernah beruntung ketika mengikuti undian, tapi tiba-tiba dia mendapatkan keberuntungan itu dengan bisa berlibur ke resor terbaik ini bersama seorang yang dia sukai. Keinginannya sederhana saja, dia ingin mencintai seseorang dengan sepenuh hatinya. Hanya itu.
Mi Young pun tersedu setiap mengingat apa yang terjadi padanya hari ini.
Lee Gun kesal melihat Mi Young terisak, dia berkata kenapa Mi Young harus menangis. Seharusnya Mi Young bisa menunjukkan bahwa hidup Mi Young belum berakhir pada Byun Ho. Tunjukkan sesuatu yang keren di hadapan pria itu. Bukannya menangis seperti ini.
Lee Gun bahkan mengejek pilihan Mi Young. Setidaknya jika mata Mi Young yang buruk, otak Mi Young harusnya tidak.
Mi Young kembali bercerita kalau julukannya di kantor adalah gadis post-it, semua teman seperti itu padanya, tetapi hanya Byun Ho yang berbeda. Karena itulah dia benar-benar suka pada Byun Ho. Dia sangat berharap pada liburan kali ini agar hubungannya dan Byun Ho bertambah baik, makanya dia juga mempersiapkan segalanya. Lee Gun ikut sedih dengan cerita Mi Young. Dia merasa bernasib sama seperti Mi Young. Lee Gun lantas berkata bagaimana bisa orang yang menyakiti mereka masih bisa baik-baik saja, sementara mereka disini sangat terluka?
“Kenapa orang yang terluka selalu akhirnya menjadi yang paling menderita?”
Lee Gun lalu mengajak Mi Young pergi. Mi Young bertanya mereka mau kemana? Lee Gun menjelaskan kalau sekarang dia akan membuat Mi Young bukan lagi menjadi gadis post-it. Akan dia tunjukkan pada lelaki itu betapa hebatnya Mi Young.
**
Mi Young diajak ke salon untuk di Make over. Staf di salon yang ternyata laki-laki melambai terkejut melihat bentuk Mi Young. Mereka menyebut kalau susah melakukan Make Over pada perempuan seperti Mi Young. Seorang staf lagi yang juga sama melambainya berkomentar kalau biaya untuk make over ini bisa dua kali lipat.
Lee Gun ga peduli, mau dua kali lipat atau tiga kali lipat yang penting dia ingin Mi Young berubah. Mi Young bergumam kalau dia rasa penampilannya ga bermasalah deh. Lee Gun ga peduli dengan pendapat Mi Young, dia malah langsung melepas kacamata Mi Young karena menurutnya kacamata Mi Young ini adalah benda yang pertama kali harus disingkirkan. Mi Young tak bisa berkutik dan menurut saja.
Staf di salon bergegas melaksanakan perintah Lee Gun. Mereka menggandeng Mi Young dan menarik Mi Young dengan paksa. Mi Young mencoba berontak, tapi usahanya itu sia-sia belaka.
Hal pertama yang Mi Young lakukan adalah mandi. Dia berendam di bathup yang penuh busa sabun dan bunga mawar. Setelah itu Mi Young dipijat agar sebuah otot-otot tubuh Mi Young yang tegang menjadi lemas. Mi Young yang ga pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya tentu merasa sedikit terkejut. Bahkan ketika waxing dilakukan di bulu kakinya, berkali-kali Mi Young menjerit kesakitan.
Setelah semua itu selesai, kini saatnya Mi Young di dandani. Rambut Mi Young pun di tata dengan cantik begitu juga riasan di wajah Mi Young. Saat memilih gaun, para staf salon sedikit bingung karena tubuh Mi Young yang pendek sementara gaun-gaun yang tersedia adalah untuk wanita-wanita dengan postur tubuh tinggi.
Dan kini, Mi Young pun sudah siap dibawa kehadapan Lee Gun. Dua staf salon yang nampak lemah gemulai itu menghampiri Lee Gun yang tengah menunggu dengan berpose seksi. Lee Gun yang menyadari kehadiran kedua pria jadi-jadian itu langsung berdiri dan menoleh kearah mereka.
Kedua staf salon tersebut berkata kalau mereka sudah menciptakan maha karya yang luar biasa. Mi Young yang sudah bersiap melangkah kearah Lee Gun. Dia memakai gaun perak yang luar biasa bagus dan berjalan malu-malu. Lee Gun terpana melihat kecantikan Mi Young. Dia bahkan terdia beberapa saat menikmati cantiknya wajah Mi Young. Sungguh jauh berbeda dari Mi Young yang dilihatnya tadi.
Kini, Lee Gun dan Mi Young sudah tampil bak pasangan serasi yang tampan dan cantik. Lee Gun meminta Mi Young untuk percaya diri saja, karena sekarang ini Mi Young adalah ratu. Tidak akan ada yang bisa memandang rendah pada Mi Young. Bersikap wajar saja dan anggap tempat ini seperti rumah Mi Young. Lee Gun kemudian mengambil tangan Mi Young dan melingkarkan di tangannya.
Lee Gun dtaang ke klub kasino, karena dia yakin Byun Ho ada disini. Benar saja, Byun Ho yang tak sengaja mendapati Mi Young begitu takjub melihat kecantikan wajah Mi Young dan penampilan Mi Young yang sangat berbeda. Byun Ho tentu saja ada bersama Nona Kim.
Lee Gun yang tahu di meja mana Bun Ho bermain, langsung ikut bergabung disana. Mi Young mencoba bersikap biasa saja dan duduk di kursi yang sudah disiapkan Lee Gun untuknya.
Lee Gun ikut bermain poker bersama semua yang ada di meja itu. Dia bermain dengan sangat santai, seolah yakin jika nanti dialah yang akan menang.
Lee Gun megikuti alur permainan Byun Ho, dimana kini memang hanya tinggal mereka berdua saja yang bertahan. Pemain lainnya mundur karena Byun Ho menaikkan nominal taruhan. Lee Gun santai saja mengikuti apa yang Byun Ho mau.Benar saja Byun Ho menang dan merasa sangat senang. Nona Kim pun juga merasakan hal yang sama.
Lee Gun hanya menatap kemenangan itu dengan biasa saja. Ini baru permulaan. Nikmati saja dulu sebelum nanti merasakan kekalahan yang teramat menyakitkan. Sementara Mi Young cemas karena chips Lee Gun bisa-bisa habis jika kalah terus.
Byun Ho yang sedang merasakan efek kemenangan degan bangga berkata kalau ini karena dewi keberuntungan yang duduk disampingnya. Diapun mencubit pipi Nona Kim dengan mesra.
Presdir Park dan kakak ipar Mi Young terdampar di sebuah warung. Mereka ada di depan warung itu dan tampak sangat kelaparan melihat pengunjung warung yang makan dengan lahap. Tapi Presdir Park berkata kalau mereka ga boleh senang sendirian sementara Mi Young mungkin tengah menderita ditangan Lee Gun dan itu karena ulah mereka.
Permainan di meja kasino masih berlangsung, dan Byun Ho masih mendapatkan keberuntungannya. Tapi saat ini, tiba-tiba saja Lee Gun mempertaruhkan semua chips yang dia miliki, dan hanya menyisakan satu saja. Satu chips berwarna merah. Mi Young syok melihat apa yang Lee Gun lakukan. Nona Kim meminta Byun Ho mundur saja, tapi sebagai lelaki Byun Ho menolak itu dan mengikuti apa yang Lee Gun mau. Toh chipsnya masih banyak jika mengikuti alur Lee Gun. Tapi ternyata memang kali ini masih menjadi keberuntungan Byun Ho, karena Byun Ho lah pemenangnya. Dia sangat senang dan bersorak begitu mengetahui chipsnya bertambah banyak. Dia dan Nona Kim begitu menikmati kemenangan ini. Tapi Lee Gun sama sekali tak tampak takut. Dia hanya menunggu saat dimana dia akan menang, dan ketika saat itu tiba maka dia pastikan kekalahan yang sangat menyakitkanlah yang akan Byun Ho terima.
Permainan terus berlanjut. Lee Gun yang sudah kehabisan chips meminta chips tambahan karena Byun Ho menantangnya lagi. Byun Ho yang merasa diatas awan merasa maruk sehingga ingin terus bermain. Satu Chips yang tersisa tadi terus dipegang Lee Gun ditangannya seolah satu chips merah ini akan menjadi penentu kemenangannya nanti.
Lee Gun kemudian menunjukkan chips itu di hadapan Mi Young dan meminta Mi Young mendoakannya. Mi Young tentu saja tak menolak. Dengan konyolnya dia mengambil chips itu dan mendekatkan pada keningnya seraya berdoa dalam hati. Setelah selesai, Mi Young mengembalikan chips berwarna merah itu pada Lee Gun.
Lee Gun menerima chip itu dan menaruh diatas kartunya lalu menutup kedua benda itu dengan gelas yang ada di meja. Dia yakin, inilah saatnya untuk menang.
Setelah itu, dengan penuh keyakinan Lee Gun mempertaruhkan chips yang dia miliki, dan hanya menyisakan satu saja. Chips merah yang sudah didoakan Mi Young tadi. Mi Young terkaget-kaget melihat kenekatan Lee Gun.
Byun Ho mengintip kartu yang dia miliki, dia yakin sekali kalau kali ini dia akan menang. Kartunya Full House AS. Jadi mana mungkin dia kalah.
Dia kemudian berkata pada Lee Gun kalau ini bisa saja tipuan.
Lee Gun tertawa dan memberitahu Byun Ho kalau ada tiga hal yang diperlukan penjudi untuk menang.
“Pertama adalah kesabaran untuk menunggu giliran. Kedua, tekad bermain sampai titik penghabisan. Dan ang terakhir…yang terakhir akan kukatakan nanti setelah kau menjadi sangat putus asa.”
Byun Ho merasa tertantang. Dia kemudian menjawab kalau dia pastikan dia ga akan mendengarkan yang ketiga karena dia ga akan mencapai titik putus asa itu. Byun Ho pun mengikuti alur permainan Lee Gun dengan mempertaruhkan semua chips miliknya. Lee Gun tampak puas melihat hal tersebut.
Bersambung ke part 3
Celotehanku :
Keren iiiih gayanya Lee Gun. Suka liatnya. Oya ada yang tanya kenapa aku ga joinan sama koreandramasuperaddicted untuk nulis drama ini, karena blog tersebut juga buat, dan memang lebih cepet daripada aku. Hehehe.
Tapi aku memang ingin menikmati sendiri kali ini. Kalian tahu kan, beberapa bulan kemarin project yang aku ambil semua joinan, ga ada yang aku sendiri, sekarang jadi kangen nulis satu drama dan menikmatinya sendiri.
Biar kalian lebih sering mampir kesini aja sih.. Hahaha
Iya bener Mbak Ayu, sebelumnya sempet bertanya-tanya "Dengan siapa Mbak Ayu Joinan kali ini?" ternyata ngrecap sendiri.. Kalau di Koreandramasuperaddicted itu mah biasanya emang selalu ngrecap sendiri.. hihihi...
ReplyDeleteTetap semangat Mbak bikinnya,, aku mah baca dan share link saja, ga' sempet DL sih... hehehe
Jang nara kenapa gak dipasangin sama choi jin hyuk aja :D
ReplyDelete#ngarep
Keren.....geli sendri liat gaya lee gun yg suka ngakak ga karuan, wlpun sdh nonton tetepppppp sja bca sinopny mba iu..lanjut ya mba, lbh enak buat sdri mba, jd kta yg mau bca ga pucing bolak balik..hahahaha mianhae mba iu, kerja kerasnya ttp sllu dinantikan...
ReplyDeleteHAhaaha ngakak waktu mbak ayu blang." Lee Gun yang menyadari kehadiran kedua pria jadi-jadian itu langsung berdiri dan menoleh kearah mereka."
ReplyDeleteThanks for writing.. fighting.!
Semangat ya mbak, tetap ditunggu kelanjutannya, kan tiap org mempunyai ke khasnya sendiri dalam menulis n aq sangat menikmati perbedaan itu
ReplyDeleteini baru seru =))
ReplyDelete