Pagi hari ini warga dibuat gempar oleh pemberitaan Ryu Tae Oh yang menjadi tersangka kasus pembunuhan berantai Iltan. Cha Do Hyuk melakukan siaran langsung untuk mengumumkan hal tersebut. Do Hyuk juga mengungkapkan kalau antara Tae Oh dan Gap Dong asli sama sekali tak ada hubungannya.
Dua orang wanita yang juga melihat siaran itu tampak lega. Wanita berambut pendek sebahu berkomentar pada wanita disampingnya kalau sekarang dia merasa lega karena akhirnya semua bisa hidup damai kembali.
Wanita yang memakai baju warna putih menimpali dengan bertanya dimana kira-kira Gap Dong asli? Wanita disebelahnya menjawab kalau dia juga ga tahu.
Sang Hoon dan ibu Maria berkunjung ke rumah Maria dimana ada Biksu Jinjo beserta anak asuhnya. Ibu Maria mengucakan terima kasih pada Biksu Jinjo karena Biksu Jinjo meramikan rumah ini, dia juga lega karena Maria ada teman. Biksu Jinjo pun gantian berterima kasih karena harga sewa rumah ini sangat murah dan dia senang sekali. Sang Hoo bercanda dengan berkata kalau dia merasa mereka sudah seperti besan saja.
Semuapun tertawa.
Tiba-tiba polisi mendapat kabar ada tengkorak yang ditemukan dan diduga tengkorak itu adalah tengkorak dari korban Gap Dong. Mu Yeom dan Hyeong Nyeon lah yang langsung menuju TKP untuk melihat. Benar saja, di tanah yang baru digali itu tampak tengkorak dan juga sebuah peluit. Hyeong Nyeon bergumam kalau dia ga yakin ini kejahatan Gap Dong. Seperti ada yang aneh.
Do Hyuk menemui Chul Gon. Dia meminta maaf karena dia ga bisa membuat Chul Gon kembali bekerja di kepolisian. Padahal dia sudah berusaha sekuat tenaga. Chul Gong ga masalah dia berterima kasih karena Do Hyuk mau membantunya. Sekarang urusan Gap Dong dia serahkan sepenuhnya pada Do Hyuk.
Han Sang Hoon sedang sibuk di kantornya, tiba-tiba Chul Gon datang. Chul Gon bertanya apa Sang Hoon ga butuh karyawan? Dia menawarkan dirinya untuk bekerja dengan Sang Hoon. Apapun yang Sang Hoon suruh akan dia kerjakan selama mereka bisa mendiskusikan soal Gap Dong. Bahkan sekalipun Sang Hoon menyuruhnya membuat minum, tak masalah baginya.
Sang Hoon tersenyum dan berkata kalau dia ga suka minuman manis, jadi jangan beri gula, dia juga menderita diabetes. Chul Gon tersenyum, dia tahu kalau Sang Hoon menerimanya. Dan dia cukup senang.
Ibu Tae Oh, bertemu dengan pengacara Kwon dan seorang pria yang sepertinya memberi nasihat untuk kasus Tae Oh. Pria tersebut menyarankan agar Tae Oh dibuat seolah mengidap Affluenza. (Affluenza menurut yang saya baca di Google biasa diderita orang-orang kalangan superkaya yang ga siap mental menerima kekayaan sehingga akhirnya menimbulkan masalah moral, dan emosi. Aku juga kurang paham, tapi intinya seperti itu.)
Ibu Tae Oh merasa itu sangat menarik, mungkin Tae Oh bisa diselamatkan dengan sakit Affluenza itu. Pria tersebut berkata kalau dulu ada kliennya yang juga diasumsikan mengidap affluenza dan masa hukuman dikurangi bahkan bisa dibebaskan. Ibu Tae Oh tampak puas dan akan mencoba cara itu.
Tae Oh teringat Maria. Diapun bertanya pada petugas apa dia bisa bertemu Maria? Petugas yang berjaga di sekitar sel Tae Oh menjawab kalau Maria lagi cuti sakit. Apa dia harus menelpon Maria? Tae Oh menjawab tak usah.
Kini, Ji Wool berhadapan dengan Ibu Tae Oh. Ibu Tae Oh tadi memang menelponnya dan mengajaknya bertemu. Walau dia heran dia menyanggupi pertemuan itu. Ibu Tae Oh bertanya, Ji Wool tahu kan kalau putranya sedang sakit? Mengidap penyakit lebih tepatnya. Ji Wool sedikit bingung harus menjawab apa? Apa psikopat termasuk penyakit? Ji Wool pun memilih diam.
Tae Oh di bawa petugas karena ada yang mengunjungi Tae Oh. Dia berjalan menyusuri lorong dengan pengawalan petugas, dan saat itulah dia menatap Ho Seok. Ho Seok pun tampak menatap Tae Oh. Entah mengapa melihat Tae Oh, emosi Ho Seok meluap. Dia langsung menyerang Tae Oh membuat Tae Oh tersungkur jatuh. Dalam pegangan petugas yang menghentikan Ho Seok, Ho Seok dengan keras bertanya kenapa Tae Oh mengikutinya sebagai Gap Dong. Dialah Gap Dong asli.
Tae Oh diam, dia memegang pipinya yang bekas dicakar Ho Seok dan kini mengeluarkan darah.
Jaksa Park dengan stafnya dan Do Hyuk sedang membahas hukuman apa yang pas untuk Tae Oh. Staf disana berkata kalau lebih baik Tae Oh dituntut hukuman mati. Jaksa Park menjawab kalau akan ada protes dengan beralasan melanggar HAM. Dia menyarankan lebih baik hukuman seumur hidup saja.
Do Hyuk hanya diam mendengarkan, dia merasa cukup ngeri dengan semua hukuman itu.
Ternyata Pengacara Kwon lah yang menemui Tae Oh. Kini diruang yang hanya ada mereka berdua, pengacara Kwon memberitahu rencana ibu Tae Oh. Pengacara Kwon juga mengatakan kalau ibu Tae Oh sedang membujuk Ji Wool agar mau menikahi Tae Oh. Tae Oh terkejut dan bertanya untuk apa dia harus menikah dengan Ji Wool?
“Kau sangat mencintai Ji Wool, makanya waktu itu kau menculiknya. Untuk membuktikan kau mengidap Affluenza, maka kita perlu alasan untuk membuktikannya secara emosi. Jadi disini Ji Wool yang tulus mengertimu, mau menikahimu dengan alasan supaya kau sembuh” itulah kalimat yang pengacara Kwon ucapkan terkait rencana ibunya.
Mu Yeom datang menemui Biksu Jinjo. Biksu Jinjo bertanya bagaimana dengan penemuan tengkorak itu? Mu Yeom menjawab kalau sedang diselidiki saat ini. Biksu Jinjo berpendapat kalau penemuan tengkorak ini mengundang maksud. Mu Yeom heran lalu bertanya seperti apa jelasnya? Biksu Jinjo menjelaskan kalau munculnya tengkorak itu bukan tanpa maksud, pasti ada sesuatu yang ingin ditunjukkan dari ditemukannya tengkorak itu. Sesuatu tersebut yang harusnya Mu Yeom gali.
Mu Yeom merasa itu ada benarnya. Ya, penemuan tengkorak itu hanya awal. Awal dari sesuatu yang baru yang harus segera ditemukannya.
Mu Yeom yang mendengar kalau Maria masih ga enak badad, diapun berniat menjenguk Maria di rumah mobil. Tapi ketika Mu Yeom sudah bersiap mengetuk pintu, Mu Yeom membatalkan niatnya tersebut. Maria yang ada di kamar, ingin mengambil air minum, tiba-tiba dia mendengar suara Biksu Jinjo yang bertanya pada Mu Yeom, kenapa Mu Yeom ga jadi menjenguk Maria?
Maria pun tahu Mu Yeom ada di luar rumah mobilnya.
Affluenza yang akan pura-pura di derita Tae Oh sampai juga ditelinga Mu Yeom. Mu Yeom tentu bergegas ke pusat rehab untuk bertanya langsung pada Tae Oh. Tae Oh yang melihat kedatangan Mu Yeom berkata kalau dia tahu sekarang Mu Yeom akan menertawakannya kan? Tapi apa daya, semua ini keinginan ibunya. Ibunya yang merancang kalau dia nantinya akan didiagnosa menderita Affluenza. Mu Yeom tersenyum sinis dan bertanya apa Tae Oh anak mami? Apa ada Psikopat yang jadi anak mami seperti Tae Oh?
Kalimat itu seolah sindiran untuk Tae Oh.
Tae Oh ga mau menanggapi sindiran itu, dia bertanya pasti maksud Mu Yeom datang bukan hanya untuk menanyai tentang Affluenza itu kan? Mu Yeom menjawab benar. Dia ingin tanya benarkah Tae Oh da Gap Dong asli tidak saling berhubungan? Tae Oh menjawab kalau dia hanya akan mengaku pada Maria saja. Mu Yeom menjelaskan kalau dia bertanya bukan untuk penyelidikan, dia hanya ingin ngobrol santai dengan Tae Oh. Itu saja.
“Bagaimana jika Gap Dong ga bisa berhenti sepertimu? Apa yang kau pikirkan tentang itu?”
Tae Oh tertarik, dia langsung mendekati Mu Yeom dibalik terali besinya dan bertanya apa Mu Yeom tahu kira-kira alasan apa yang dipakai Gap Dong untuk tidak berhenti sepertinya?
“Kaulah alasannya”
“Apa maksudmu?”
Mu Yeom menjawab, bukankah itu aneh. Kenapa Gap Dong berhenti padahal jelas-jelas Tae Oh saja ga bisa berhenti.
Tae Oh memikirkan kalimat Mu Yeom tersebut.
Ma Ji Wool tengah galau. Penawaran ibu Tae Oh tadi membuatnya ekstra keras untuk berfikir jawaban apa yang akan diambilnya. Ibu yang melihat Ji Wool sedari tadi bertopang dagu bertanya pada Ji Wool ada apa? Ji Wool tak menjawab dia malah balik bertanya apa yang ibunya lakukan jika ibunya punya uang sebanyak 5 juta dolar?
Ibu Ji Wool menjawab dengan senang seolah membayangkan uang itu memang ada. Dia berkata kalau pertama-tama dia akan buka usaha restoran ayam. Lalu beli sepeda motor, dan juga beli banyak makanan enak.
Ji Wool datang ke tempat biksu Jinjo untuk mengantarkan makanan yang dititipkan ibunya untuk Mu Yeom. Biksu Jinjo menerima dengan senang hati dan tak lupa mengucap terima kasih pada Ji Wool. Mengetahui Maria sakit, Ji Wool pun berniat menemui Maria.
Kini, Ji Wool dan Maria sudah duduk berhadapan. Awalnya mereka hanya diam, lalu mata Ji Wool menatap foto masa kecil Maria bersama sahabat Maria. Foto itu sudah terbingkai manis dengan pigura di atas meja Maria. Maria tahu pandangan Ji Wool ke foto masa kecilnya dan Hye Jin lalu bertanya ada apa? Apa sesuatu terjadi?
Ji Wool tampak sedih, dia kemudian berkata “Sebenarnya apa yang salah dengan hidupku? Kenapa aku harus miskin dan tak berdaya?Aku juga ga bisa dicintai oleh orang yang sangat aku cintai. Selama ini aku ga pernah membenci siapapun. Kesalahanku satu-satunya adalah mencintai seseorang terlalu besar. Apa yang aku lakukan dikehidupanku sebelumnya? Kenapa aku harus menerima semua ini? Unni, kau lebih tua dariku. Jelaskan padaku. Apakah yang aku lakukan salah? Dimana salahku?”
Maria merasa iba dengan yang Ji Wool rasakan diapun menjawab kalau Ji Wool sama sekali ga salah. Ji Wool kemudian bilang kalau dia tahu hidup Maria lebih sulit daripadanya. Dia tahu kalau Maria pasti pernah merasa seperti yang dia rasakan? Setidaknya ketika Gap Dong hampir membunuh Maria, dan ketika Hye Jin meninggal, Maria pasti pernah merasakan perasaan yang sama sepertinya. Maria terkesiap mendengar penuturan Ji Wool. Dia merasa itu benar. Sangat benar.
Flashback
Ketika itu, dia dan Hye Jin memandang hamparan ilalang yang membentang dihadapan mereka. Hye Jin mengeluh kenapa hidupnya seperti ini? Kenapa dia miskin dan tak berdaya. Hye Jin lalu berkata pada Jae Hee yang sekarang adalah Oh Maria. Hye Jin adalah gadis yang memakai mantel merah saat itu. Dia menatap Jae Hee dan berkata kalau Jae Hee kan lebih dewasa daripadanya, jadi Jae Hee pasti bisa menjelaskan kenapa semua bisa terjadi seperti ini? Apakah ada kesalahan yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya?
Haruskan mereka berdua lari dari rumah?
Maka, malam itu diputuskan Jae Hee akan pergi dari rumah. Dia menyeret kopernya dan melangkah mantap melewati padang ilalang itu. Tiba-tiba langkahnya terhenti karena dia mendengar sesuatu. Jae Hee tampak takut. Dia menoleh ke belakang, dan seketika seseorang langsung menangkapnya.
Jae Hee memberontak, tapi tubuhnya yang kecil tak bisa berkutik ketika diseret masuk ke dalam padang ilalang itu. Saat itulah, Hye Jin datang dan melihat boneka Jae Hee. Diapun melihat Jae Hee tengah dibekap mulutnya oleh seorang pria. Hye Jin takut. Dia berusaha menutup mulutnya agar tak berteriak.
Flashback End
Mu Yeom ada bersama Sang Hoon dan Chul Gon. Dia cukup senang karena Chul Gon bergabung bersama Sang Hoon. Chul Gon kemudian bertanya foto apa itu yang Mu Yeom pegang? Mu Yeom menjelaskan tentang penemuan tengkorak itu. Sang Hoon berpendapat kalau bisa saja ada maksud tersembunyi di balik temuan tengkorak ini. Mu Yeom seolah menemukan kembali tekadnya, dia berkata kalau mereka ga bisa mengakhiri ini begitu saja. Mereka harus menemukan keluarga korban untuk mengungkap yang sebenarnya.
Kemudian Sang Hoon menunjukkan sesuatu pada Chul Gon dan Mu Yeom. Mereka pun beralih ke layar computer Sang Hoon. Sang Hoon menjelaskan kalau temannya sesama profiler di Australia mengirimkan sebuah software canggih padanya. Software ini bernama GeoPros. GeoPros adalah sesuatu yang masih dikembangkan saat ini. Dengan GeoPros kita bisa menemukan kejahatan berantai yang terhubung ke suatu titik. Dia sudah mencobanya, dengan memasukkan nama Tae Oh dari kejahatan pertama sampai keenam, dan ternyata itu menghubungkan ke beberapa titik.
Tampak di layar monitor sebuah warna kuning. Sang Hoon menjelaskan kalau warna kuning itu adalah lokasi studio milik Tae Oh. Lalu dia mencoba memasukkan nama Gap Dong terdahulu. Hanya satu kasus saja, dan ternyata itu menghubungkan ke daerah sekitar kuil Gwaneum.
Mu Yeom dan Chul Gon sama-sama kaget. Mereka tampak berfikir. Tiba-tiba Mu Yeom teringat masa remajanya, setelah ayahnya meninggal.
Flashback
Tahun 1995, setelah terjadinya kejahatan ke 8
Mu Yeom tampak mencatat semua penjelasan seseorang disampingnya. Dia menulis sebuah nama—Kim Eun Ji. Wanita itu pemilik rumah cafĂ©.
Mu Yeom bertanya apa polisi wanita ga bawa senjata saat itu? Pria disamping Mu Yeom menjawab tentu saja bawa tapi polwan itu tak bisa menggunakan senjata tersebut. Panggilan akrab wanita itu adalah Cry baby.
Mu Yeom lantas menuliskan nama panggilan aneh tersebut di buku catatannya.
Flashback End
Mu Yeom memperingatkan Sang Hoon untuk tak menuduh Biksu Jinjo adalah Gap Dong. Sang Hoo menjawab bukan itu yang dia maksud. Chul Gon bertanya lalu apa? Apa Sang Hoon curiga dengan detektif yang tinggal di sekitar daerah kuil tersebut? Sang Hoon mengiyakan, walau dia sendiri tidak yakin.
Mu Yeom pun mulai waspada. Tentu..bisa saja Gap Dong asli adalah seorang detektif. Tapi siapa?
Bersambung ke part 3
KOMENTAR :
Siapa mayat tengkorak itu? Lalu kenapa ada peluit juga? Apa ini juga ada hubungannya dengan Do Hyuk? Tapi bukankah gadis pemilik peluit sudah mati di kasus ke berapa..entah aku sampai lupa? Berarti ada gadis lain? Oya, maukah Ji Wool meneima tawaran menikah dengan Tae Oh? Baru ini aku denger nama penyakit yang awalnya aku kira influenza...tai ternyata bukan.
Sampai searching di Google biar makin jelas nulisnya.
Affluenza..penyakit..atau syndrome yang aneh. Penyakit karena ga siap mental dengan kekayaan melimpah..hihihihi
Tambah seru!!
ReplyDeletekeren mbak...
ReplyDeleteSemangat!!!! Penasaran ji wool mau ngak yah nikah ma tae oh ???
ReplyDeletedi tunggu part selanjutnya unni
ReplyDeletesemoga di part selanjutnya ada scene ji wool tae oh ^^
sesujuu bgdd klo ji wool am tae oh :D
ReplyDeleterela aku kalo Tae Oh dan Ji Wool nikah <3 ..
ReplyDelete