Episode 6 kemarin berakhir saat Soo Jin dengan polosnya menjawab iya bahwa ayahnya bernama Jang Tae San, saat Moon Ill Suk bertanya padanya.
Episode 7Soo Jin bertanya, apa Ahjussi ini teman ayahnya? Tapi kalau iya, kenapa ahjussi ini terlihat lebih tua dari ayahnya?
Ill Suk hanya tersenyum dan bilang kalau Soo Jin mirip ayahnya.
Soo Jin semakin senang dan berkata selama ini dia pikir dia mirip ibunya. Ill Suk bertanya dimana ibu Soo Jin, karena dia ingin bicara dengan ibu Soo Jin?
Soo Jin menjawab kalau ibunya sedang pergi menemui dokter. Dia kemudian meminta agar ahjussi ini tidak memberitahu ibunya, kalau tadi baru saja dia bertemu dengan ayahnya. Kalau ibunya tahu, maka ibunya akan marah.
Jelas saja Moon Ill Suk kaget, bukankah Tae San sudah terseret arus sungai dan tewas?
Ill Suk yang bingung bertanya apa maksud Soo Jin? Soo Jin menjawab, loh katanya ahjussi teman ayahnya, kok malah ga tau sih?
Ill Suk yang ga percaya meminta Soo Jin mengulangi lagi perkataannya, dan Soo Jin pun kembali bilang kalau beberapa menit yang lalu ayahnya baru saja datang.
Soo Jin ga peduli dengan wajah heran Ill Suk dan bertanya kenapa ahjussi datang menemuinya? Apa ahjussi membawa pesan dari ayah untuknya?
Hyung Jin tiba-tiba memanggil, membuat Ill Suk langsung keluar dan berkata sampai jumpa lagi pada Soo Jin.
Diluar sudah ada petugas yang menunggu Ill Suk, dan Ill Suk beralasan kalau dia suka anak kecil, jadi ga bisa berhenti berbicara dengan anak yang manis di kamar tadi.
Ill Suk ternyata menemui direktur Rumah Sakit, dan memberikan sumbangan untuk rumah sakit ini, Direktur pun mengucap terima kasih banyak, karena sumbangan yang Ill Suk berikan sangat besar.
Saat Ill Suk akan keluar rumah Sakit, In Hye masuk dan memanggil Seung Woo yang terlihat akan menaiki lift. Seung Woo menoleh dan melihat itu In Hye, lalu menyebut nama In Hye. Ill Suk langsung ikut menoleh begitu mendengar nama itu.
In Hye bertanya apa yang dilakukan Seung Woo? Seung Woo menjawab kalau dia ingin bertemu Soo Jin. Ill Suk lagi-lagi terkejut mendengar nama Soo Jin disebut.
In Hye dan Seung Woo pindah ke sebuah kafe untuk bisa bicara lebih leluasa. Seung Woo menatap In Hye dan teringat lagi kenangan itu.
Flashback
Saat itu Seung Woo baru mengenal In Hye, dan bertanya, apa Ayah Soo Jin sedang wajib militer? Saat itu In Hye menjawab kalau dia benar-benar ga ingin membicarakan ayah Soo Jin, bahkan sampai dia mati.
Flashback End
Setiap Seung Woo memanggil nama In Hye seolah akan berkata sesuatu, In Hye selalu saja mengalihkan focus Seung Woo, dan bahkan berkata kalau buronan itu sudah dikabarkan tewas dan Seung Woo bisa beristirahat dengan tenang sekarang.
Seung Woo menatap In Hye, dan In Hye bertanya kenapa Seung Woo menatapnya seperti itu? Seung Woo menjawab kalau In Hye terlihat tenang. Dalam hati Seung Woo melanjutkan kalimatnya “Ayah Soo Jin tewas, dan kau tampak tenang sekali.”
In Hye menjawab kalau dia hanya perlu menunggu tanggal operasi Soo Jin, jadi bagaimana dia ga tenang. Seung Woo bertanya tapi kenapa In Hye menelponnya tadi? In Hye bilang ada yang ingin di bicarakan? In Hye menjawab kalau ini tentang ayah Soo Jin, tapi dia akan mengatakannya pada Seung Woo setelah operasi Soo Jin selesai.
In Hye tiba-tiba menggenggam tangan Seung Woo, dan berkata terima kasih pada tunangannya itu. Seung Woo jelas merasa sedikit terkejut. In Hye melanjutkan kalimatnya kalau dia berterima kasih karena Seung Woo ga pernah menanyakan tentang ayah Soo Jin, bahkan walau itu hanya sekali. In Hye juga meminta maaf pada Seung Woo, karena dari awal dia ga pernah menceritakan tentang pria itu.
Ternyata di lantai atas tempat itu, Ill Suk ada bersama Hyung Jin dan melihat In Hye bersama Seung Woo. Ill Suk bertanya pada Hyung Jin, bagaimana menurut Hyung Jin wanita itu?
Hyung Jin menjawab kalau sepertinya In Hye terlihat bahagia. Sepertinya In Hye ga peduli, Jang Tae San hidup atau mati.
Ill Suk berkata jika benar pendonor untuk putrinya adalah Tae San, ga mungkin In Hye tampak bahagia dan bisa tertawa dengan nyaman saat ini. Dia yakin kalau Tae San masih hidup.
Soo Jin sedang melihat foto ayah dan ibunya, lalu tiba-tiba In Hye datang, membuat Soo Jin langsung menyembunyikan foto itu di balik buku gambarnya. In Hye bertanya apa Soo Jin muntah lagi?
Soo Jin ga menjawab dan balik bertanya apa dia boleh tahu satu hal?
In Hye mengangguk, dan Soo Jin bertanya apa hal yang paling dibenci ibunya?
Saat Soo Jin akan mengucap kata ayah, terdengar ketukan di jendela, dan ternyata itu Seung Woo.
Soo Jin tersenyum senang melihat Seung Woo, begitu juga Seung Woo.
Soo Jin pun langsung turun dari tempat tidurnya, dan langsung mendekati Seung Woo yang ada diluar jendela, mereka berkomunikasi melalui telepon yang memang tersambung keruangan Soo Jin,dan memang disediakan untuk Soo Jin agar bisa berhubungan dengan orang-orang yang menyayanginya.
Seung Woo bilang kalau Soo Jin terlihat lebih cantik dari 3 hari yang lalu. Soo Jin bertanya kata Ibunya Om Seung woo lagi sibuk? Apa Om Seung Woo berhasil menangkap penjahat itu, makanya bisa menemuinya?
Seung Woo ga menjawab itu dan mengalihkan pembicaraan bahwa menunggu 10 hari supaya bisa bertemu Soo Jin rasanya sangat lama.
Soo Jin cemberut dan menjawab itu karena Om Seung Woo ingin segera menikahi ibunya kan?
Seung Woo tersenyum dan menjawab “Ding dong deng." Soo Jin bertanya apa Om Seung Woo sangat menyukai ibunya? Seung Woo menjawab “Deng”
Soo Jin heran dan bertanya lagi apa sekarang Om Seung Woo sudah ga menyukai ibunya lagi?
Seung Woo menjawab bukan karena ibu Soo Jin, tapi karena dia ingin segera mendengar Soo Jin memanggilnya ayah.
Soo Jin heran dan Seung Woo berkata kalau Soo Jin sudah berjanji akan memanggilnya ayah jika dia sudah menikahi ibu Soo Jin. Soo Jin menggaruk-garuk kepalanya yang ga gatal dan bilang..eh iya ya..
Dalam hati Seung Woo berkata “Maafkan aku Soo Jin.”
Tae San melanjutkan kembali perjalanannya, dan teringat saat dia bertemu Soo Jin tadi. Dia bertanya sendiri bagaimana bisa bocah mungil itu tersenyum seperti tadi padahal dia sedang kesakitan?
Tae San sedih dan berkata siapa yang menurunkan sifat tangguh itu pada Soo Jin? Dia seolah mengukuhkan diri bahwa dia memang ayah Soo Jin dengan pertanyaannya tadi.
Luka di pundak Tae San kembali terasa sakit, dan Tae San langsung meminum antibiotiknya.
Seung Woo yang sudah di kantor mendapat telepon jika tubuh Tae San masih belum ditemukan, dia meminta segera dikabari jika mayat Tae San sudah ditemukan.
Kantor yang terlihat sepi, membuat Seung Woo heran diapun menelpon Il Do, dan ternyata ponsel Il Do ga aktif. Seung Woo merasa heran kenapa Il Do ga mengaktifkan ponselnya, ini diluar kebiasaan Il Do.
Seorang petugas yang dipanggil Seung Woo, Kim Soo Kyung menjawab kalau semua staf sedang tidak tidur. Tapi tadi kepala bagian mendapat tugas mendadak, makanya semua staf dikerahkan.
Seung Woo heran kenapa kepala bagian tidak menelponnya, jika memang ini tugas mendadak? Soo Kyung menjawab kalau dia juga ga tahu tentang itu.
Taek Nam ada bersama Sang Hoon, mereka sedang dalam perjalanan akan menangkap Tae San. Di jok belakang mobil, terlihat Park Chul Kyu (Kim Jae Man) sedang pulas tertidur.
Taek Nam berkata kalau dia frustasi sekali, bikin bau mulutnya ga enak. Sang Hoon memberikan permen karet pada Taek Nam, agar Taek Nam merasa segar kembali.
Taek Nam hanya berkata “Mulut yang harus bicara belum terbuka, dan mulut yang untuk bertanya belum boleh terbuka.”
Itu adalah perumpamaan Taek Nam atas situasi yang membingungkan untuknya ini, sedang Sang Hoon hanya tersenyum geli mendengarnya.
5 Jam yang lalu
Sang Hoon yang mendapat sinyal dari ponsel In Hye saat ditelpon Tae San langsung mengabarkannya pada Jae Kyung.
Jae Kyung melaporkan ini pada Jung Woo. Dia sudah mendapat informasi tentang keberangkatan kapal ke Filipina dari Busan hari ini, dan hanya ada satu kapal saja yang akan berangkat.
Jae Kyung menolak bantuan polisi kali ini, karena dia yakin ada mata-mata di kepolisian, dan Jung Woo bertanya bagiamana jika Jae Kyung kehilangan Tae San lagi?
Jung Woo kemudian menyuruh Jae Kyung melakukan seperti yang biasa jae Kyung lakukan, yaitu tanpa mengikuti prosedur. Itu kan yang biasa Jae Kyung lakukan, lalu kenapa sekarang ga?
Jae Kyung tersenyum dan bilang apa ini sindiran untuknya karena sudah menyadap telepon In Hye, tanpa memberitahu Jung Woo?
Tapi karena itu dia dapat petunjuk tentang Tae San kan?
Jung Woo hanya diam, walau sebenarnya dia mengakui itu.
Kemudian Jung Woo memerintahkan agar Jae Kyung membawa tim lainnya, tapi tidak perlu membawa Seung Woo, karena saat ini Seung Woo sedang terbawa emosi, maka bisa saja Seung Woo mengacaukan segalanya.
Jae Kyung menjawab kalau rasanya itu ga mungkin, smeua detektif pasti akan menghubungi Seung Woo. Bagaimana bisa?
Jae Kyung mengambil semua ponsel milik tim detektif. Termasuk juga milik kepala bagian. Taek Nam berkata kalau saat ini mereka sedang mengejar buronan, jadi bagaimana bisa tidak membawa ponsel? Jae Kyung menjawab kalau mereka ga butuh ponsel atau alat komnikasi lainnya kali ini.
Taek Nam berkata kalau Jae Kyung harus janji akan mengatakan segalanya setelah Tae San tertangkap. Jae Kyung pun setuju.
Tim lainnya bahkan heran karena Jae Kyung juga menyewa mobil untuk penangkapan kali ini. Jae Kyung dan Sang Hoon hanya tersenyum saja.
05:42 PM
Jae Kyung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuat Il Do dan Sang Ho sedikit ketakutan.
Dae Jun mengabarkan kalau polisi masih mencari jasad Tae San, dan Ill Suk heran dan bertanya apa polisi belum tahu kalau Tae San masih hidup?
Hyung Jin kemudian bilang kalau Jaksa Park baru saja pergi dengan semua tim tanpa membawa detektif Im Seung Woo.
Ill Suk jelas semakin kaget, dan semakin yakin ini pasti ada sesuatu.
Busan
Sebentar lagi Tae San akan sampai di pelabuhan, dan dia bisa bersembunyi dengan aman sampai Soo Jin dioperasi.
Tae San bergumam kalau Busan sudah banyak berubah.
Dia berhenti di tempat In Hye dulu mengajar balet, dan kembali teringat pada pertemuan keduanya dengan In Hye.
Flashback
Tae San masih sering mengunjungi tempat In Hye mengajar balet.
Suatu hari, saat Tae San melewati lagi tempat In Hye mengajar, dia melihat In Hye yang teregsa-gesa keluar dan memberhentikan taksi yang lewat, tapi ternyata dua orang ahjumma menyerobot taksi In Hye, dan mendorong In Hye sampai In Hye terjatuh.
Saat In Hye menoleh, dia melihat Tae San dan Tae San sudah siap untuk menyalakan motornya agar In Hye ga ingat padanya, tapi In Hye berlari dan menghadang motor Tae San, sehingga Tae San pun terpaksa berhenti.
In Hye berkata kalau dia harus cepat-cepat ke Eun Sae Won Dae, jika terlambat dia bisa mati. Dia juga akan membayar Tae San kok. Tapi melihat sikap Tae San yang selalu menunduk, membuat In Hye langsung membuka kaca helm Tae San, dan langsung tahu kalau Tae San adalah pemuda yang waktu itu.
Tanpa menunggu persetujuan Tae San, In Hye langsung duduk di jok belakang motor Tae San dan bilang kalau dia harus sampai dalam 10 menit, jadi tolong selamatkan dia.
In Hye bahkan menunduk dengan lucunya.
Ga punya pilihan lagi, Tae San pun memberikan helmnya pada In Hye, dan In Hye tersenyum senang.
Saat sudah sampai, In Hye langsung berlari dengan masih memakai Helm. Tae San pun berteriak mengingatkan In Hye tentang helmnya.
Tapi karena sepertinya In Hye tergesa-gesa, dia ga mendengar teriakan Tae San. Tae San pun akan segera pergi.
Saat akan menstarter motornya, In Hye memanggil Tae San, dan dengan bingung berkata bagaimana ini sambil menunjuk helm di kepalanya, dan melihat jam ditangannya.
Dia benar-benar terburu-buru dan ga tahu apa yang harus dia lakukan.
Sedetik kemudian In Hye langsung berlari lagi masuk kedalam, meninggalkan Tae San yang tersenyum karena melihat tingkah In Hye yang lucu.
Tae San menyadari kalau dia tersenyum, hal yang sangat jarang dia lakukan.
Flashback End
Tae San sudah menghilangkan bengkak diwajahnya, dan tersenyum mengingat kenangan indahnya bersama In Hye dulu. Tapi dia kemudian mengumpat dirinya sendiri karena mengingat kenangan itu, setelah menyakiti hati In Hye. Apalagi In Hye akan segera menikah.
Lalu ada seorang pria yang bertanya apa Tae San mencari seorang supir?
Tae San ingat pesan Chi Guk yang bilang,kalau ada yang bertanya seperti itu, maka Tae San harus memberi kunci mobil, dan dia harus mengatakan kalau dia akan ke Dal Mat Yi Hill (Melihat bulan)
11:10 PM
Jae Kyung meneropong ke pelabuhan dan Taek Nam yang juga ikut meneropong kaget saat melihat jika itu benar-benar wajah Jang Tae San. Tim juga ada disana.
Jae Kyung berkata pada Sang Hoon, agar menangkap Tae San saat Tae San sudah naik ke kapal.
Yang lainnya heboh dan bertanya bagaimana Jae Kyung bisa tahu kalau Tae San akan naik kapal malam ini.
Dia hanya menjawab, kalau dia bocorkan informannya, maka siapa yang mau jadi informan lagi. Iya kan?
Tae San disuruh bersembunyi di salah satu bagian kapal, karena nanti akan ada inspeksi. Tae San mengangguk. Dia juga sudah diberikan air dan roti jika nanti lapar.
In Hye melihat jam, dan tahu sebentar lagi Tae San akan berangkat, dia berdoa agar Tae San baik-baik saja, dan bisa kembali dengan selamat saat hari operasi Soo Jin.
Soo Jin yang sibuk menggambar bertanya pada ibunya apa ibunya mau mendengar cerita yang sedang dia tulis saat ini?
In Hye pun mengangguk.
Soo Jin mulai bercerita “jaman dahulu sekali, gunung dan matahari saling jatuh cinta. Mereka sangat saling mencintai, tapi tetap saja mereka berpisah.”
In Hye bertanya kenapa mereka bisa berpisah, padahal mereka saling mencintai?
Soo Jin menjawab “Jadi matahari selalu datang menemui gunung, matahari sangat menyukainya, sampai matahari ga mau pulang. Karena matahari selalu ada disamping gunung, membuat pohon-pohon ga bisa tidur. Bunga-bunga dan burung-burung juga ga bisa tidur.”
In Hye kemudian bertanya lalu apa yang terjadi?
Soo Jin menjawab “Maka, gunungnya panas dan berkeringat, akhirnya dia marah ke matahari karena ingin tidur. Tapi walaupun gunung itu tidak dapat tidur selama 100 hari, dia tetap sangat menyukai matahari.”
In Hye menjawab “Apa karena itu matahari sangat marah dan mereka akhirnya berpisah?”
Soo Jin menjawab “Betul. Itu mungkin saja terjadi kan?”
In Hye bertanya lalu kemana matahari pergi?
Soo Jin sambil berfikir menjawab, mungkin matahari pergi ke bulan. Cerita yang menyedihkan ya?
In Hye membenarkan.
Dan Soo Jin melanjutkan kembali gambarnya.
(Kita pasti tahu, kalau gunung adalah Tae San dan mataharinya adalah In Hye.)
Tae San yang sedang bersembunyi, tiba-tiba mendengar sesuatu, dan tutup dilubang tempatnya bersembunyi dibuka mendadak. Terlihatlah Jae Kyung dan tim lainnya mengarahkan pistol kedalam, ke tempat dimana Tae San berada dan tidak bisa kabur lagi. Tae San jelas kaget mengetahui dia terkepung. Dia menangis sedih, dan bertanya bagaimana ini? Sambil memegang boneka Soo Jin, Tae San mencoba bergerak, dia sudah sempat mendorong Chul Kyu, namun akhirnya dia tetap tertangkap.
Tae San langsung diborgol.
Saat Tae San sudah digiring keluar, Jae Kyung mengingat kembali percakapannya bersama Jung Woo, beberapa jam yang lalu. Jung Woo berpesan agar Jae Kyung bisa membuat Tae San percaya pada Jae Kyung, karena semua yang sudah dilalui Tae San, membuat Tae San pasti ga akan percaya siapapun.
Jae Kyung berkata pada yang lainnya, kalau biar dia yang mengantar Tae San. Taek Nam bilang kalau Jae Kyung terlalu ikut campur, mungkin karena Jae Kyung jadi jaksa diusia muda. Sang Ho bilang kalau yang satu menyetir, maka yang lainnya mengawal, bagaimana jika ternyata Tae San kabur lagi?
Jae Kyung menjawab kalau dia ga akan ceroboh kok.
Taek Nam bertanya jadi dia disini hanya jadi penonton saja? Dia bahkan bersabar dan tutup mulut untuk semua hal yang membingungkannya dan menuruti Jae Kyung ke tempat ini. Park Chul Kyu juga mulai kesal dengan sifat egois Jae Kyung dan bilang “Apa kita tampak seperti anjing pemburu, menggigit dan menyerang jika disuruh?”
Sang Ho juga bilang, jika memang demikian harusnya Jae Kyung menangkap Tae San sendiri dan ga minta bantuan dari tim mereka. Jae Kyung akhirnya mengalah, tapi dia berpesan agar Tae San tidak ditanyai apapun selama perjalanan nanti.
(Iya nih, kesel aku sama Jae Kyung)
Seung Woo yang sudah tahu ponsel Il Do aktif, langsung menelpon dan memarahi Il Do. Il Do meminta maaf dan menjelaskan kalau jaksa Park mengajak mereka melakukan tugas rahasia. Jadi dia ga ada pilihan selain mematikan ponsel.
Seung Woo kaget dan Il Do bilang, kalau jaksa Park yang menyuruh semua untuk ga memberitahu Seung Woo.
Il Do juga bilang kalau mereka berhasil menangkap Tae San.
Seung Woo awalnya ga percaya, tapi Il Do mengatakan dengan sungguh-sungguh kalau Tae San masih hidup, dan mereka berhasil menangkap Tae San saat akan menyelinap keluar busan. Ini jelas mengagetkan Seung Woo.
Di dalam mobil yang membawa Tae San, dia bertanya pada Jae Kyung darimana Jae Kyung tahu dia akan ke Busan? Jae Kyung menjawab karena dia sudah tahu, maka lebih baik Tae San tutup mulut saja.
Tae San berfikir bagaimana bisa? In Hye ga mungkin membocorkan rahasia ini?
Tae San kemudian teringat pada Chi Guk, dan mengira ini ulah Chi Guk.
Lalu apa yang harus dia lakukan sekarang?
Seung Woo masih mencoba menelpon Jae Kyung, setelah tadi saat tersambung, tiba-tiba Jae Kyung mematikan ponselnya, karena tahu Seung Woo menelponnya, dan pasti akan bertanya macam-macam.
Tapi kemudian ada SMS yang berisi kalau Seung Woo jangan menghubunginya terus, karena dalam 2 atau 3 jam tim akan sampai di Seoul.
Seung Woo teringat kalimat Il Do bahwa jaksa Park melarang yang lain untuk memberitahunya, itu berarti Jae Kyung ingin menyingkirkannya. Tapi kenapa? Seung Woo geram sekali.
03:50 AM
Mobil yang membawa Tae San masil melaju lancar, namun tiba-tiba ada mobil yang berjalan di depan mobil mereka. Mobil itu berjalan lambat sekali, membuat Jae Kyung berkata pada Sang Hoon untuk menyalip saja mobil di depan itu, daripada mereka semakin lama sampai di Seoul.
Saat ingin menyalip itu, ada truk besar dari arah berlawanan, membuat Sang Hoon kembali lagi ke jalurnya tadi.
Truk besar itu tiba-tiba membuka di bagian sampingnya, membuat Il Do dan yang lain heran, lalu bertanya apa itu? Ternyata di dalam truk ada Kim yang siap mengarahkan pistolnya ke dalam mobil Tae San.
Tae San melihat itu dan terkejut.
Kim berhasil menembakkan pistol yang langsung mengeluarkan asap itu, dan tentu saja membuat mobil menjadi hilang kendali, akhirnya terjadi kecelakaan, tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Namun mobil yang ditabrak oleh Sang Ho, marah dan langsung menghajar Sang Ho, serta menghancurkan ponsel Sang Ho. Orang-orang itu jelas merupakan orang suruhan Ill Suk.
Semua dihajar oleh dua preman itu, yang merasa mobilnya ditabrak. Sedang Jae Kyung masih memegang Tae San. Tapi kemudian preman itu memukul tengkuk Jae Kyung, membuat Jae Kyung langsung pingsan.
Tae San mencoba lari, namun gagal, dan akhirnya dia pingsan, lalu berhasil ditangkap oleh suruhannya Ill Suk.
Jae Kyung yang tersadar, langsung mengambil mobil pengemudi lain yang kebetulan melihat kejadian itu, sambil menghafal pelat mobil yang membawa Tae San. Sedang Seung Woo masih mengikuti arah yang ditunjukkan oleh pelacak di ponselnya yang sudah dia setting untuk melacak Jae Kyung. Tapi tiba-tiab pelacak itu menandakan tanda bahaya. Membuat Seung Woo bingung.
Taek Nam menyuruh Il Do menghubungi 112, tapi Sang Hoon langsung berkata jangan dan menyuruh mereka menunggu sampai Jae Kyung menghubungi mereka. Chul Kyu dan yang lainnya jelas marah. Sang Hoon bilang kalau ini termasuk investigasi rahasia Jae Kyung, jadi operasi hari ini bahkan ga diketahui siapapun.
Taek Nam kesal dan bertanya apa maksud Sang Hoon diantara timnya ada pengkhianat? Sang Hoon menjawab bisa jadi.
Il Do bertanya bagaimana bisa Jae Kyung menghubungi mereka, kalau HP mereka aja hancur semua.
Sang Hoon kemudian teringat ponselnya, dan berkata sambil tersenyum kalau HP miliknya masih sehat kok.
Jae Kyung menemukan selendang dan kacamata di mobil yang dia pakai ini, dan langsung saja Jae Kyung menggunakannya untuk penyamaran, agar dua mobil di depannya tidak curiga.
Seung Woo datang dan tentu Il Do heran kok bisa Seung Woo tahu mereka ada disini. Seung Woo heran melihat yang terjadi, dan bertanya apa ada kecelakaan? Il Do hanya mengangguk, dan Seung Woo langsung melihat kedalam mobil, yang ternyata kosong, dia kemudian bertanya dimana Tae San?
Semua menjelaskan pada Seung Woo apa yang terjadi, dan Seung Woo kesal jadinya. Bagaimana bisa 6 orang berhasil dilumpuhkan dengan mudahnya, apalagi mereka adalah detektif. Ini sulit dipercaya.
Taek Nam membela diri, dan bilang kalau orang-orang itu sangat ahli, membuat dia dan yang lainnya ga bisa berkutik. Bahkan mereka ga bisa melihat wajah orang-orang itu.
Il Do bahkan bilang kalau mereka seperti disergap oleh hantu.
Seung Woo langsung memerintahkan agar Il Do melihat CCTV mulai dari jalur ini. Seung Woo menjelaskan pelaku menggunakan senjata api gas air mata, dan menggunakan peredam, itu tandanya pelaku adalah orang yang sangat hati-hati, jadi periksa jalur yang juga tidak ada CCTVnya.
Saksi mata yang mobilnya diambil Jae Kyung mendekati para detektif itu dan bilang kalau tadi dia mendengar suara tembakan. Seung Woo langsung bertanya apa ahjussi tadi mengendara sambil mabuk, ahjussi itu menjawab tidak. Seung Woo kemudian bertanya lagi, apa di mobil ahjussi ada kotak hitamnya?
Ahjussi itu membenarkan, dan Seung Woo langsung menunjukkan ID nya, lalu meminta ponsel ahjussi itu.
Kim yang menyetir mobil, menyuruh agar kedua anak buahnya memeriksa Tae San, mungkin kamera itu ada ada Tae San. Mata Kim tidak lepas dari mobil yang mengikutinya di belakang. Dia tentu saja curiga.
Kim memilih menghentikan mobilnya untuk melihat, apakah mobil di belakangnya benar-benar sedang mengikutinya, tapi Jae Kyung tahu Kim curiga sehingga dia dengan santai terus melaju melewati mobil Kim.
Setelah mobil Jae Kyung berlalu, Kim memutar balik mobilnya.
Jae Kyung tentu langsung ikut putar balik kembali mengikuti mobil Kim. Tapi jelas Jae Kyung kehilangan arah, dia berhenti di penunjuk jalan, dan jadi bingung kemana mobil tadi melaju.
Jae Kyung berfikir walau sedikit sulit, kemana sekiranya mobil itu akan bersembunyi. Dia harus menemukan Tae San sebelum orang-orang Ill Suk mendapatkan kamera itu dan membunuh Tae San.
Tae San akhirnya dibawa ke suatu tempat, dia diikat dan di dudukkan di kursi. Sampai saat ini Tae San masih belum sadar dari pingsannya.
Tapi kemudian anak buah Moon Ill Suk menyiram muka Tae San dengan air, membuat Tae San langsung tersadar, dan di depannya sudah ada Ill Suk yang berkata “Lama tak jumpa, Tae San.”
Tae San terkejut dan melihat kesekeliling kalau ditempat ini sudah ada anak buah Ill Suk lainnya. Ill Suk bertanya kenapa Tae San kabur membawa barang orang dan menimbulkan banyak masalah? Ill Suk menyuruh Tae San memberikan kamera digital itu padanya.
Tae San bingung dan dalam hati bertanya kenapa Ill Suk masih menanyakan kamera itu padanya, lalu ingatan Tae San melayang saat dia menemukan Man Suk tewas. Bukankah saat itu anak buah Ill Suk sudah mendapatkan kamera digitalnya, maka dari itu Man Suk dibunuh. Tapi kenapa Ill Suk masih meminta itu darinya?
Tae San menjawab kalau dia ga tahu kamera itu. Ill Suk mengancam, kalau dia akan menarik lidah Tae San keluar jika Tae San masih menjawab ga tahu. Jika Tae San menitipkannya pada seseorang, siapa nama orang itu?Dan jika Tae San menyembunyikannya disuatu tempat, katakan dimana tempatnya. Maka dia akan membebaskan Tae San dengan mudah.
Tae San tentu ga percaya, dia ingat Chi Guk yang berkata kalau dia bodoh sehingga bisa 3 kali terpedaya oleh Ill Suk. Dalam hati Tae San berkata “Kau harus keluar dalam keadaan hidup Tae San, jangan percaya bajingan ini lagi.”
Tae San lalu bertanya kenapa Ill Suk melakukan ini padanya? Awalnya, dia melakukan ini sesuai janjinya, lalu yang kedua,karena dia ga dapat melakukan perintah Ill Suk. Walau dia ga melakukan kesalahan, dia tetap mau saat itu. Tapi sekarang, apa alasan untuk menjebaknya lagi? Apa salahnya kali ini?
Ill Suk menjawab yang pertama memang karena menjalankan perintahnya, yang kedua juga, lagipula Tae San ga pernah bilang kalau keberatan.
Tae San menjawab kalau Ill Suk mengancamnya, jadi bagaimana bisa? Selain dia, Ill Suk juga mengancam membunuh orang lain.(In Hye yang dimaksud)
Ill Suk berkata lalu apa dia membunuh wanita itu? Tae San menjawab, jika dia ga mau dipenjara, maka Ill Suk pasti membunuh wanita itu.
Ill Suk menjawab seujung jaripun dia tak menyentuh wanita itu. Tae San saja yang sudah ketakutan lalu menawarkan diri masuk ke penjara, jadi bukan salah dia dong? (Haduh pengen tak garuk-garuk deh mukanya pake parutan kelapa..gemes banget. Hihihi )
Tae San berkata “Lalu, jika saat itu aku ga bersedia, aku ga mau, apa yang akan kau lakukan?”
Ill Suk menjawab “Aku harus membunuh wanita itu dan juga membunuhmu.”
Tae San kesal dan berteriak lalu apa maksud semua ini? Ill Suk menjawab setelah Tae San dicampakkan ibu Tae San, Tae San datang padanya dan minta pekerjaan. Dia adalah orang yang merampas makanan dari adik dan kakak kandungnya sendiri, dan mampu bertahan hidup tanpa kelaparan di usianya yang tujuh tahun. Lalu Tae San? Tae San hanya seorang bajingan yang ga punya senjata apa-apa untuk melindungi diri sendiri, nah itu salah siapa coba?
Tae San berkata, lalu menurut Ill Suk ini adalah salahnya?
Ill Suk menjawab “Kau takut kepadaku, karena kau berhati lembut. Kau tidak dapat lari dari ancamanku, karena kau adalah pengecut. Kau sendiri yang menentukan pilihan itu. Kau adalah berandalan yang tak berguna.”
Tae San bertanya lalu kenapa sekarang Ill Suk ga bertanya dulu padanya? Apa dia mau dibunuh oleh Ill Suk atau tidak? Kenapa Ill Suk ga bertanya padanya, maukah dia mati untuk Ill Suk, untuk menjadi tumbal Ill Suk?
Ill Suk menjawab kalau Tae San adalah berandalan yang akan melakukan perintahnya tanpa menolak. Karena Tae San adalah berandalan yang ga bisa berbuat apa-apa. “Lihat saja jalan hidupmu, kau adalah manusia yang tidak memiliki ambisi dan kekuatan. Kau sendiri yang bilang ga masalah mati sekarang atau besok. Jadi kenapa aku harus memberimu pilihan? Apa ada pertanyaan lagi?”
Tae San bertanya bagaimana jika dia memberi kamera itu? apa yang akan Ill Suk lakukan?
Ill Suk mencodongkann tubuhnya medekati Tae San lalu berkata apa Tae San mencoba bernegosiasi dengannya? Tae San menjawab, kalau dia dibiarkan hidup, maka dia akan memberikan kamera itu pada Ill Suk. Dengan tersenyum tipis Tae San berkata kalau dia tahu, Ill Suk akan tetap membunuhnya jika dia memberikan kamera itu, jadi buat apa dia berikan pada Ill Suk?
Ill Suk berkata kalau Tae San sepertinya punya nyali sekarang setelah kena tembak.
Dia kemudian berdiri, dan mengeluarkan pisau lipatnya dan berkata akan melihat luka tembak Tae San, yang menyebabkan Tae San jadi bernyali.
Tae San kesakitan, saat Ill Suk menarik paksa bajunya sehingga luka itu tersenggol. Ill Suk bertanya siapa yang merawat luka Tae San, karena sepertinya luka Tae San mulai sembuh?
Tae San diam saja, membuat Ill Suk mencekik leher Tae San. Ill Suk kembali bertanya siapa yang merawat luka Tae San? Tae San menjawab kalau dia sendiri yang merawat lukanya. Dia sama sekali ga memberitahu tentang Chi Guk yang masih hidup.
Jae Kyung akhirnya sampai di tempat yang dia yakini Tae San ada didalamnya. Dia merasa heran kenapa mobil itu ga ada, apa bukan disini tempatnya? Apa dia salah dalam menduga lokasinya?
Ill Suk mengeluarkan semua isi tas Tae San, yang memang adanya hanya obat-obatan. Ill Suk berkata kalau Tae San bahkan punya antibiotic. Dae Jun bilang kalau antibiotic ga bisa didapat tanpa resep dokter deh. Ill Suk menimpali keterangan Dae Jun dengan bilang, itulah yang dia maksud.
Kemudian Ill Suk mendekati Tae San dan mencengkeram baju Tae San lalu bertanya siapa yang telah merawat Tae San? Tae San menjawab kalau dia ke RS sendiri, dan merawat lukanya juga sendiri.
Ill suk menjauh dari Tae San dan menyuruh Kim serta Dae Jun mendekat, dia menyuruh Kim untuk mengecek setiap rumah sakit atau apotik di sekitar sini lalu temukan siapa orang yang membantu Tae San? Dae Jun bertanya kenapa nyuruh Kim, nanti dia bikin kacau lagi? Bagaimana kalau mereka mengancam Tae San menggunakan anak Tae San?
Ill suk bertanya apa menurut Dae Jun, Tae San mau mengorbankan nyawanya untuk anak yang bahkan tidak dia besarkan? Hidup dan mati Tae San itu adalah kamera digital.
Dia kemudian menyuruh Dae Jun agar membuat Tae San buka mulut.
Ill Suk mendekati Tae San dan langsung menempelengnya lalu bertanya dimana kamera digital itu? Tae San sampai terjatuh karena kuatnya tamparan Ill Suk.
Jae Kyung menyelinap, tapi dia ketahuan sehingga terjadilah pertempuran antara Jae Kyung dan dua anak buah Ill Suk.
Kedua anak buah Ill Suk berhasil dilpumpuhkan oleh Jae Kyung, tapi ternyata Kim datang dan langsung melempar tubuh Jae Kyung, membuat Jae Kyung tak sadarkan diri.
Di dalam gudang itu, Tae San babak belur dihajar Ill Suk. Tae San mulai melemah, namun Ill Suk masih terus menghajar Tae San.
Dae Jun datang dan melaporkan kalau Jae Kyung sampai ke tempat ini.
Jo Seo Hee sedang rapat dengan dua orang laki-laki. Dua orang itu mengatakan kalau Seo Hee lah yang lebih cocok untuk posisi ketua. Tidak ada alasan untuk Seo Hee mundur setelah acara lelang amal nanti.
Seo Hee menjawab kalau dia tetap pada keputusannya.
Tiba-tiba ponsel Seo Hee Berdering dan tertulis di layar kalau Ill Suk yang menelponnya, Seo Hee langsung menolak panggilan itu, membuat salah satu dari pria yang bersama Seo Hee bertanya kenapa ga Seo Hee terima, sepertinya itu telepon penting?
Akhirnya Seo Hee menerimanya juga.
Seo Hee berkata pada Ill Suk, kalau Ill Suk menelpon disaat yang tidak tepat. Ill Suk menjawab kalau dia menangkap Jaksa Park. Tentu ini menarik untuk Seo Hee.
Seo Hee berpindah tempat agar lebih leluasa berbicara dengan Ill Suk, dan mendengar semua kabar yang tidak dia tahu tentang Tae San yang menyelinap pergi.
Seo Hee berkata sesungguhnya tanpa Ill Suk sadari, Ill Suk sudah melindungi Tae San.
Ill Suk meminta agar Seo Hee ga marah-marah dulu, sekarang dia harus bagaimana?
Seo Hee menjawab kalau ini kan masalahnya Ill Suk, kenapa bertanya padanya?
Ill Suk bilang kalau untungnya, Jae Kyung ga liat dia. Jadi dia bisa biarkan saja Jae Kyung di depan rumah, lagipula, ga ada yang membuntuti Jae Kyung kok.
Seo Hee menjawab apa menurut Ill Suk, Jae Kyung akan tinggal diam? Apa yang akan Ill Suk lakukan kalau Jae Kyung menyelidiki dan akhirnya bisa menangkap Ill Suk? Tinggal 9 hari lagi, lelang amal akan diadakan. Apa Ill Suk tahu apa yang akan terjadi jika pas acara itu, Ill Suk ga datang? Jadi ga ada pilihan lain buat Ill Suk selain membunuh Jae Kyung.
Telepon pun selesai, dan Ill Suk langsung menyuruh Dae Jun agar mencari tahu mobil yang dipakai Jae Kyung saat datang ketempat ini, lalu masukkan kedalam sungai.
Jae Kyung tersadar dalam kondisi tubuh terikat di kursi, dan dia melihat Ill Suk di depannya. Ill Suk langsung berkata kalau sebagai perempuan, Jae Kyung sama sekali ga punya rasa takut.
Jae Kyung menjawab kalau Ill Suk pun ga punya rasa khawatir.
Beraninya Ill Suk menculik jaksa dari republic Korea?
Ill Suk menjawab memang sih Jae Kyung jaksa, tapi kalau Jae Kyung masih hidup.
Jae Kyung bertanya jadi maksunya Ill Suk mau membunuhnya? Apa Ill Suk pikir dia datang sendirian?
Ill Suk berkata Jae Kyung berisik sekali, dan akan segera pergi, tapi Jae Kyung bertanya siapa yang memberitahu Ill Suk kalau dia akan ke Busan?
Ill Suk menjawab Jae Kyung benar-benar bernyali sekali.
Flashback
Ill Suk,Kim, Dae Jun dan Hyung Jin sedang rapat. Kim menggelar peta dimeja, sambil berkata kalau Jae Kyung dan Tim meninggalkan Busan Jam 00.12, maka akan sampai disini (sambil menunjuk satu tempat di peta) dalam waktu 4 jam jika menggunakan bus. Yang kita perlukan 1 truk sampah, 1 truk kecil, 2 mobil jip, 2 mobil sedan, dengan nomer plat yang berbeda-beda.
Lalu siapkan 5 orang professional, dan 4 orang asisten yang tidak punya hubungan dengan Ill Suk. Saat ini baru jam setengah 1, dan dia butuh semua itu sebelum jam 3.
Flashback End
Jae Kyung juga bertanya dari siapa Ill Suk mendapat info? Bukankah Ill Suk akan membunuhnya?Jadi biarkan dia tahu siapa yang memberi Ill Suk info ini?
Ill Suk menggeleng dan menjawab “Aku ga mau ekorku tertangkap, bahkan oleh hantu sekalipun”
(Lah..kamu manusia apa hewan ya,,kok berekor?hihihi..Fokus Ay…)
Ill Suk mengisyaratkan anak buahnya untuk menutup mulut Jae Kyung dengan lakban.
Seung Woo menemukan mobil yang dipakai Jae Kyung, di tepi sebuah sungai. Diapun langsung menelpon Il Do, dan menyuruh Il Do agar mencari tahu, dimana Jae Kyung pergi 20 menit yang lalu sebelum sampai ditempat ini.
Jae Kyung ternyata dibawa ketempat dimana Tae San juga berada. Kondisi Tae San sedikit buruk, karena dihajar habis-habisan oleh Ill Suk tadi. Ill Suk berkata kalau kalian berdua pasti sudah saling mengenal kan? Jae Kyung jelas kaget melihat Tae San, begitu juga sebaliknya.
Ill Suk bertanya, apa Tae San lupa kalau Jae Kyung ini adalah putri dari Park Ho Shik? Awalnya Tae San lupa, tapi sedetik kemudian dia langsung teringat akan masa lalunya dulu, saat menggantikan Ill Suk atas tuduhan menikam seorang pria bernama Park Ho Shik. Bahkan di pengadilan saat itu, dijelaskan kalau bekas luka di punggungnya di dapatkan karena dia menghindari serangan pisau dari Park Ho Shik saat dia berkelahi.
Bahkan dua teman Ho Shik yang juga ada di pengadilan, bersaksi bahwa memang Tae San lah yang menusuk Park Ho Shik malam itu.
Ill Suk berkata pada Tae San, karena itulah Jae Kyung terus mengejar Tae San. Jae Kyung ingin menangkap dan memenjarakan Tae San lagi, dan membalas kematian ayah Jae Kyung dulu.
Jae Kyung saat itu langsung menggeleng ketika Tae San menatapnya. Dia berharap Tae San ga percaya akan keterangan Ill Suk.
Ill Suk berkata kalau selama ini Tae San pasti sangat menderita. Kemudian Ill Suk memberi pistol pada Tae San dan menyuruh agar Tae San menembak Jae Kyung.
Jelas Jae Kyung kaget. Begitu pula dengan Tae San. Dia tidak langsung mengambil pistol yang sudah terulur kearahnya.
Ill Suk berjanji akan menyelamatkan Tae San jika Tae San mau melakukan yang diperintahkannya. Alasan dia ingin membunuh Tae San adalah karena Jae Kyung. Jika Jae Kyung bisa disingkirkan, tidak ada alasan baginya untuk membunuh Tae San lagi.
Jae Kyung lagi-lagi menggeleng, saat Tae San menatapnya.
Tae San berkata kalau Jae Kyung adalah jaksa yang masih aktif, mana bisa dia membunuh Jae Kyung. Ill Suk menjawab, kalau dia akan membiarkan Tae San pergi dengan kapal, yang hari ini gagal Tae San lakukan. Jadi Tae San bisa pergi ke Filipina atau manapun dan hiduplah di negeri itu. Tawaran ini jelas menggiurkan untuk Tae San, tapi bisakah dia mempercayai Ill Suk lagi?
Tae San ragu, tapi dia teringat akan Soo Jin yang kesakitan dan menanti sumsum tulang belakangnya agar tetap hidup. Ill Suk berkata agar Tae San segera membuat keputusan, bunuh Jae Kyung, lalu berikan kameranya sehingga tetap hidup, atau Tae San ikut mati bersama Jae Kyung.
Jae Kyung rasanya ingin berteriak, menyerukan jangan pada Tae San, tapi apa daya mulutnya dilakban, sehingga dia hanya bisa terus menggeleng saat Tae San menatapnya.
Tae San akhirnya mengambil pistol yang diberikan Ill Suk padanya. Dia berdiri dan menatap Jae Kyung lalu berkata “Aku akan bunuh dia dan pergi mencari kamera digital itu untukmu.”
Ill Suk menjawab silakan, dan Tae San bergerak mendekati Jae Kyung yang meronta-ronta tubuhnya.
Tae San langsung mengarahkan pistolnya pada Jae Kyung.
Soo Jin mencoret kembali satu hari di kalender 14 harinya, kalender yang dia beri nama Kalender kelahiran Kembali Seo Soo Jin. Tepat saat itu, Tae San menarik pelatuk pistolnya.
KOMENTAR :
Woo…menegangkan, jelas tentu saja,
Aku yang nulis aja ikut tegang. Hehehe
Aku jadi sebel nih sama Jae Kyung, terkadang aku pikir dia memang egois banget, tapi mungkin memang karakternya dibuat seperti itu.
Jae Kyung ga mungkin dong mati, dia termasuk pemeran yang penting juga di drama ini.
Tae San sendiri ga mungkin mau dipecundangi untuk ke sekian kalinya oleh Ill Suk, bagaimanapun dia tahu, kalau dia membunuh Jae Kyung, maka mungkin dia akan dikirim ke penjara lagi, atau malah dibunuh oleh Ill Suk ditempat itu juga.
Suka banget waktu scene, Tae San ketemu sama Soo Jin, mengharukan sekali. Memang bener kata Ill Suk, hati Tae San itu lembut.
Hehehe
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^