Oke
kita lanjutkan kembali yak..
Nam Soon dan Heung Soo sudah meluapkan perasaan mereka satu sama lain. Malam itu mereka tidur bersama dengan perasaan yang damai.
Keesokan paginya, Nam Kyung Min datang lebih awal, ternyata dikelas sudah ada Ji Hoon. Sepertinya Ji Hoon sedang mencoba belajar deh. Walau akhirnya tertidur. Kyung Min menatap heran karena tidak biasanya Ji Hoon datang sepagi ini di kelas.
Nam Soon dan Heung Soo bangun kesiangan, mereka saling menyalahkan karena tidak membangunkan satu sama lain. Bahkan mereka pun berebut kaos kaki dan sama-sama mengkalim itu miliknya.
Saat akan berangkat, Heung Soo mencium sepatunya yang basah karena salju semalam. Heung Soo menyalahkan Nam Soon, karena Nam Soon sepatunya basah. Nam Soon kemudian mengambil sepatu Nam Soon lalu menciumnya juga.
LOL
Pada nyiumin sepatu ih..^^
Nam Soon menyuruh Heung Soo menunggu sebentar. Dia lalu masuk kembali ke kemar, dan mengambil sesuatu di bawah kolong tempat tidurnya. Nam Soon masih menimbang-nimbang, apa dia akan memberikan sepatu ini pada Heung Soo.
Heung Soo yang menunggu di luar, berteriak kenapa Nam Soon lama sekali, sehingga Heung Soo menyusul ke dalam.
Tapi sebelum Heung Soo sampai, Nam Soon sudah keluar dengan sepatu di genggamannya. Sepatu itu langsung di berikan pada Heung Soo. Heung Soo sendiri menerima sepatu itu dengan heran.
Nam Soon berkata kalau itu milik Heung Soo, apa Heung Soo lupa? Dulu Nam Soon berjanji akan membelikannya pada Heung Soo. Saat itu Heung Soo dulu meminta untuk dibelikan sepatu itu, kalau berhasil ke Seoul untuk berlatih sepak bola.
Heung Soo tersenyum dan bertanya jadi Nam Soon benar-benar membelinya ya? Nam Soon menjawab iya. “Tapi aku tidak pernah memberikannya padamu.”
Nam Soon bahkan berkata apa Heung Soo tidak tahu seberapa lama dia bekerja untuk mendapatkan sepatu itu? Heung Soo berkata harusnya Nam Soon membuangnya saja.
Nam Soon bertanya kemana dia harus membuangnya?
(Buang sini aja..^^)
Nam Soon menyuruh Heung Soo memakainya, lebih baik daripada sepatu Heung Soo yang bau tadi. Heung Soo berkata apa sepatu ini masih cocok untuknya? Ini kan sudah 3 tahun yang lalu. Nam Soon mengeluh dan menyuruh Heung Soo segera memakainya, mereka juga sudah terlambat. Apa Heung Soo ingin berurusan dengan guru Kang lagi?
Heung Soo pun menurut dan segera memakainya.
(Mereka swit ya, kayak suami istri baru rujuk. Haha)
In Jae menyerahkan ponsel milik Hae seon yang sudah dikembalikan. Hae Seon melihatnya dengan tatapan tidak percaya. Benarkah ini ponselnya? In Jae menjelaskan kalau seseorang memang telah menempatkannya di ruang Hilang dan Ditemukan. Dia berpesan agar Hae Seon bisa lebih hati-hati lagi, agar tidak mengalami kejadian yang sama suatu hari nanti. Hae Seon mengangguk tanda mengerti.
Dia senang sekali ponselnya sudah kembali dengan selamat, tanpa cedera sedikitpun (Lah memang orang yak..^^)
In Jae kemudian bertanya kenapa Hae Seon mengira Jung Hoo yang mengambil ponselnya? Hae Seon menjawab kalau semua anak dikelas juga mengira seperti itu, makanya dia melaporkan itu pada ayahnya.
In Jae menjelaskan kalau memang dimasa lalu Jung Hoo banyak melakukan kesalahan, tapi dia setuju untuk tidak melakukannya lagi sekarang. Jadi mari melihatnya dari sisi positif untuk saat ini. Jangan selalu melihatnya sebagai anak yang nakal.
Hae Seon menjawab kalau dia juga tidak selalu melihat Jung Hoo sebagai anak yang nakal. In Jae bertanya apa Jung Hoo melakukan sesuatu yang lain?
Hae Seon menjelaskan tentang denda keterlambatan, yang ternyata digunakan Jung Hoo, tapi Nam Soon menutupi dan mengakui sebagai kesalahannya.
In Jae terlihat sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Hae Seon. Dia jelas tidak tahu tentang ini.
Hae Seon kemudain masuk ke kelas dengan perasaan senang. Kelompok Ga Eun menyebutnya sebagai sebuah keajaiban, karena ponsel Hae Seon benar-benar ditemukan kembali. Mereka bergosip, kalau hal ini sudah jelas bahwa yang mengambil adahal teman mereka sendiri. Kebetulan kyung Min dan Eun Hye masuk kelas dan mendengar semuanya.
Hae Seon sendiri lebih memilih pergi keluar, karena malas mendengar mereka semua.
Kelompok Ga Eun berkata kalau pasti orang tersebut menaruh ponsel di ruang Hilang dan Temukan kemarin malam, atau dini hari tadi. Kyung Min langsung berkata kalau sepertinya dia tahu siapa orang itu? (Pasti dia ngiranya Ji Hoon, kan Ji Hoon yang pagi-pagi buta datang ke sekolah)
Eun Hye pun dengan semangat bertanya siapa orangnya? Kelompok Ga Eun juga ikut mendengarkan siapa orangya?
Kyung Min berkata kalau ada seseorang yang datang lebih awal daripada dia pagi tadi. Eun Hye menjawab kalau itu tidak mungkin. Lalu kembali bertanya siapa orangnya?
Kyung Min menjawab “Lee Ji Hoon”
Mereka semua langsung menoleh kebangku Ji Hoon yang sedang kosong. Eun Hye berkata tidak mungkin Ji Hoon.
Kyung Min berkata coba kalian pikir, seseorang yang biasa datang semaunya ke sekolah, tadi pagi dengan lebih awal dari siapapun.Apakah itu tidak aneh?
Temen Kyung Min, menjawab pasti memang dia orangnya yang meletakkan ponsel Hae Seon di ruang Hilang dan Temukan. Kelompok Ga Eun juga semakin yakin kalau memang Lee Ji Hoon pelakunya.
Na Ri sedang menulis cerminan kesalahannya dan hukuman apa yang pantas untuknya. Dia menulis berlembar-lembar dan selalu salah. Memulai lagi, dan salah lagi, hingga sudah banyak kertas yang dia gunakan.
Saat sudah merasa pas dengan kata-kata yang disusunnya. Na Ri membereskan kertas-kertas yang salah tadi, dan membuangnya ditempat sampah. (Ini nih,,ceroboh..buang di tempat sampah rumahnya aja apa,,biar ga ada yang tahu gitu..^^)
In Jae dan Se Chan masuk ke kelas. Se Chan berdiri di depan,sedang In Jae dibelakang. Se Chan berkata kalau ponsel Hae Seon sudah ditemukan. jAdi sekarang kembalikan pikiran mereka semua dan fokuskan pada pelajaran, karena ujian sebentar lagi.
Tiba-tiba Nam Soon dan Heung Soo membuka pintu kelas dengan tergesa-gesa, mereka terlambat. In Jae memandang mereka dengan tatapan aneh. Se Chan kemudian berkata kalau sepertinya mereka berdua sangat dekat, datang terlambat aja bareng.
Ha Kyung terlihat tersenyum karenanya. Nam Soon dan Heung Soo sih sedikit salah tingkah karena sindiran Se Chan tadi. Se chan pun menyuruh mereka berdua untuk segra duduk di bangku mereka masing-masing.
Se Chan kemudian berkata kalau mereka berdua dikurangi 1 poin. Dia juga berkata pada mereka semua, kalau semua kesalahpahaman pada Park Heung Soo telah dihapuskan. Nam Soon langsung memandang Heung Soo dengan tersenyum. Heung Soo sendiri memandang Nam Soon tanpa ekspresi. LOL
Tiba-tiba In Jae meminta Nam Soon untuk menemuinya sebentar. Mereka berdua bicara di perpustakaan sekolah. Hanya berdua saja tentunya. In Jae mungkin ingin meminta kejelasan tentang denda keterlambatan yang dipakai dengan tanpa ijin itu.
Sebelumnya In Jae bertanya apa Nam Soon dan Heung Soo sudah baik-baik saja sekarang? Nam Soon mengangguk tanda iya. Kemudian barulah In Jae bertanya tentang denda keterlambatan yang Nam Soon gunakan. Nam Soon jadi salah tingkah karena ketauan. In Jae berkata kalau Nam Soon tidak bolah menggunakan apa yang bukan miliknya, tidak peduli seberapa mendesaknya situasi saat itu. Nam Soon mengakuinya dan meminta maaf.
In Jae berkata kalau dia sedang memikirkan hukuman untuk mereka berlima. Tapi karena denda keterlambatan adalah tanggung jawab Nam Soon, maka hanya Nam Soonlah yang akan dihukum, apa Nam Soon mengerti?
In Jae menyuruh Nam Soon untuk menulis dua lembar penuh tentang kesalahannya, dan setiap baris harus diisi.
In Jae juga berkata kalau sepertinya semua siswa percaya pada Nam Soon sehingga hanya mendiamkan saja yang Nam Soon lakukan. Nam Soon menjawab kalau bukan karena dia. Mereka semua hanya tidak ingin mengecewakan In Jae yang baru saja kembali mengajar. In Jae pun akhirnya menyuruh Nam Soon kembali. Tapi sebelum Nam Soon pergi, In Jae bertanya kenapa Nam Soon memaksakan diri untuk membantu Jung Hoo?
“Karena dia mungkin akan dikeluarkan dari sekolah”
In Jae kemudian bertanya apa yang akan berubah jika Jung Hoo tetap bersekolah? Nam Soon menjawab “Setidaknya dia bisa makan dengan nyaman”
In Jae tersenyum dan mengangguk,ya..makanan.^^
Tapi kemudian dengan tampang serius In Jae bertanya apa jangan-jangan Nam Soon ke sekolah juga hanya untuk dapat makan saja?
Dengan mantap Nam Soon menjawab “aku datang untuk makan dan juga tidur, karena aku seorang siswa”
LOL
In Jae menambahkan belajar juga tugas seorang siswa. Nam Soon pun tertawa mendengarnya.
Na Ri menemui Se Chan yang sedang sendiri di ruang guru. Sepertinya Na Ri akan menyerakan tulisan yang diminta Se Chan, tentang cerminan kesalahannya. Na Ri berkata kalau dia sudah menyia-nyiakan 10 halaman hanya untuk menulis ini.
Se Chan bertanya apa hukuman yang ingin Na Ri terima? Na Ri menjawab kalau dia sendiri tidak bisa menentukannya. Dia tidak ingin mendapatkan pukulan, atau berjalan disekitar sekolah karena menurutnya itu memalukan. Se Chan bertanya jadi apa Na Ri tidak akan dihukum sampai Na Ri bisa memutuskannya?
Na Ri kemudian mendapat ide dan berkata kalau dia punya buku sastra yang belum pernah dia baca sejak dia membelinya, jadi bagaimana kalau hukumannya yang berkaitan dengan buku sastranya itu?
Se Chan menyetujuinya dan menyuruh Na Ri selama 2 minggu menyelesaikan 5 halaman setiap harinya.
Na Ri harus menyerahkannya setelah kelas selesai.
Oh Jung Hoo seperti biasa sedang menyelesaikan hukumannya, memisahkan sampah sesuai dengan kategori sampah itu. Saat sedang memeasukkan kertas-kertas kedalam tempatnya, seorang petugas datang menaruh sampah dan melihat yang Jung Hoo lakukan. Sang petugas mengatakan kalau untuk sampah kertas, Jung Hoo harus membuka kertas itu agar tidak terlipat baru memasukkannya. Jung Hoo kesal tapi tetap mematuhinya.
Saat membuka sebuah kertas yang sudah terremas-remas, Jung Hoo kaget membaca isinya. Tulisan Na Ri tentang pengakuan kesalahannya. Sekarang Jung Hoo tahu kalau na Ri lah yang mengambil ponsel Hae Seon kemarin.
Saat jam istirahat Na Ri tidak bersemagat seperti yang lainnya. Dia menaruh kepalanya di meja, disaat semua siswa berhamburan keluar kelas. Hae Seon yang sudah keluar kelas, kembali masuk dan menghampiri meja Na Ri. Hae Seon bertanya apa Na Ri tidak akan makan? Na Ri bangkit dan menjawab kalau dia tidak selera makan. Hae Seon memegang tangan Na Ri dan bertanya apa Na Ri masih sakit? Na Ri menjawab kalau masih terasa sedikit. Hae Seon kemudian berkata kalau Na Ri benar-benar aneh. Kenapa Na Ri tidak mau menatapnya? Apa Na Ri marah padanya karena dia tidak mengirim sms sama sekali saat Na Ri sakit kemarin? Hae Seon kemudain menjelaskan kalau kemarin ponselnya hilang. Hae Seon mengajak Na Ri untuk makan siang bersama sambil menggoyang-goyang tubuh Na Ri. Apalagi ada sesuatu yang ingin dikatakannya pada Na Ri.
Na Ri menoleh dan menatap Hae Seon kemudian bertanya apa Hae Seon tidak akan main game lagi? Hae Seon menjawab apa Na Ri pikir dia hanya memegang ponsel setiap saat. Setelah semua yang terjadi, dia jadi merasa sedikit muak. Hae Seon berkata kalau hari ini dia ingin menghabiskannya bersama Na Ri.
Di ruang makan, Nam Soon dan Heung Soo satu meja. Mereka makan siang bersama tanpa canggung lagi sekarang. Jung Hoo yang juga mengambil makan siangnya, hanya melewati meja Yi Kyung dan Ji Hoon, dia lagi-lagi memilih satu meja dengan Nam Soon dan Heung Soo.
Heung Soo memandang Jung Hoo dan menyuruhnya makan bersama teman-temannya. Ji Hoon dan Yi Kyung tanpa aba-aba langsung membawa makan mereka ke meja Nam Soon dan Heung Soo, sehingga sekarang mereka berlima di satu meja.
Nam Soon kini bertambah heran dengan kelakuan mereka. Diapun berpandangan dengan Heung Soo. Seolah memiliki pikiran yang sama. Mereka berdua berdiri dan berniat pindah meja, tapi Ji Hoon bertanya apa dia dan teman-temannya begitu memalukan?
Nam Soon dan Heung Soo tidak peduli dan pindah meja lain,kali ini Nam Soon dan Heung Soo tidak satu meja, tapi saling membelakangi. Jung Hoo kemudian bertanya pada teman-temannya siapa sih Gae Na Ri? Ji Hoon dan Yi Kyung jelas kaget dan mengangkat kepala mereka lalu menatap Jung Hoo heran. Yi Kyung kemudian menunjuk kearah Na Ri yang sedang makan bersama Hae Seon. Ji Hoo juga menoleh ketempat yang ditunjuk Yi Kyung.
Kelompok Ga Eun yang juga sedang makan langsung menghampiri meja Hae Seon dan Na Ri. Mereka jelas akan bergosip. Salah satu dari mereka langsung berkata kalau ponsel Ha Seon sepertinya Ji Hoon yang mengambilnya. Na Ri tentu kaget walau tetap terlihat tenang. Hae Seon tentu tidak percaya, kemudian mereka menjelaskan kalau Kyung Min melihat Ji Hoon datang lebih awal dari biasanya. Jadi itu pasti Ji Hoon yang meletakkannya di ruang Hilang dan Temukan.
Bukankah aneh kalau seorang Ji Hoon yang biasanya tidak peduli pelajaran datang lebih awal dan membukan bukunya.
Na Ri hanya diam. Entahlah dia sepertinya merasa bersalah, atau mungkin kenapa bisa tuduhan itu mengarah ke Ji Hoon.
Ji Hoon menemui In Jae di ruang guru, meminta ijin sebulan penuh untuk tidak ikut sesi belajar setelah sekolah, karena dia harus bekerja. In Jae bertanya apa Ji Hoon harus bekerja? Ji Hoon menjawab iya. Dia berkata awalnya dia berfikir kalau hanya beberapa hari saja bekerja, tapi ternyata dia harus melakukannya selama sebulan.
Tapi Ji Hoon berjanji akan datang lebih awal sebelum kelas dimulai untuk mengerjakan beberapa soal, dan dia sudah memulainya pagi ini. Ji Hoon sedikit malu saat mengatakannya.
In Jae senang dan langsung menepuk-nepuk punggung Ji Hoon lalu berkata kalau itu sesuatu yang bagus. In Jae kemudian berkata kalau dia juga akan datang lebih awal menemani Ji Hoon belajar, jadi kalau ada yang tidak Ji Hoon mengerti, In Jae akan membantunya.
Ji Hoon tentu merasa senang, karena In Jae mendukungnya.
Ji Hoon bekerja di sebuah rumah makan, dan Yi Kyung datang menghampiri. Ji Hoon kemudian menemui Yi Kyung dan menyerahkan gajinya hari ini. Mereka berdua sedang mengumpulkan uang untuk membeli kembali benda yang dijual Jung Hoo yang dipakainya untuk melunasi denda keterlambatan.
Yi Kyung memuji Ji Hoon yang sudah bekerja keras. Saat Yi Kyung akan mengambil amplop gaji Ji Hoon, Ji Hoon menahannya dan berkata kalau uang gaji ini sama berharga seperti darahnya.
Tapi Yi Kyung tidak peduli dan langsung mengambilnya. Yi Kyung berkata jangan khawatir karena dia akan segera bekerja di toko daging, jadi dia juga akan segera mengumpulkan uang.
Tiba-tiba Ji Hoon bertanya kenapa Yi Kyung begitu peduli pada Jung Hoo? Yi Kyung tersenyum dan membalikkan pertanyaan itu pada Ji Hoon. Ji Hoon pun ikut tersenyum sepertinya memang rasa persahabatan yang membuat mereka peduli pada Jung Hoo, karena mereka memang saling menyayangi satu sama lain sebagai sahabat.
Ji Hoon hanya tidak ingin Jung Hoo jadi preman.
Yi Kyung berkata walau Jung Hoo seorang yang pemarah, kalau tidak melihat dia selama hidup mereka, rasanya akan sangat sulit. Kata-kata itu dibenarkan juga oleh Ji Hoon.
Ji Hoon kemudian berkata akan sangat menyenagkan kalau mereka bertiga bisa memiliki toko dan mengelolanya bersama-sama (ya ampun niat dan impian yang sederhana tapi indah yak..^^)
Yi Kyung kemudian menyetujuinya, mengatakan itu ide yang bagus sekali. Merekapun tertawa bersama.
Keesokan paginya di Seungri, Ha Kyung melihat pengumuman yang ditempel di papan. Ternyata disana tertulis ranking kelas. Dan di kelas 2-2, yang meraih ranking 1 adalah Lee Kang Joo, bukan dirinya. Ha Kyung tentu terpana melihatnya, tidak menyangka posisinya digeser oleh Kang Joo, sahabatnya sendiri. Dia tidak tahu, apakah dia harus sedih atau bahagia melihatnya.
In Jae yang kebetulan lewat melihat Ha Kyung dan menghentikan langkahnya. Akhirnya In Jae tahu kenapa Ha Kyung terdiam di depan papan pengumuman. In jae bertanya apa Ha Kyung kecewa mengetahui ini? Ha Kyung jujur menjawab iya. In jae menyemanagti Ha Kyung dnegan berkata kala dalam hal yang lain, Ha Kyung sangat pintar.
Ha Kyung berkata kalau dia bahkan hampir mati dalam menyiapkan spesifikasinya. Dan mengetahu hal ini membuatnya bertambah kesal. Ha Kyung hampir menangis saat itu.
In Jae memgang lengan Ha Kyung, tanda dia ingin menguatkan Ha Kyung. Ha Kyung bertanya apa dia terlihat seperti orang jahat karena kesal saat tahu Kang Joo yang ranking 1? In Jae mencoba menjawab bahwa ini bukan terlihat seperti Ha Kyung kesal karena Kang Joo yang berada di posisi pertama. Ha Kyung membantah dan berkata kalau Dia benar-benar kesal karena Kang Joo ada di peringkat pertama, apapun bentuknya dia merasa sangat kesal.
“Aku memilki hati yang buruk. Akan lebih baik jika kami berdua gagal. Tapi memilki hati semacam ini, membuatku sangat merasa bersalah pada Kang Joo. Apa aku sangat berlebihan?”
In Jae bertanya mana yang lebih besar, merasa bersalah pada Kang Joo dan ingin minta maaf? Atau memaklumi kelakuan dan perasaan diri sendiri?
Ha Kyung memilih yang pertama. Perasaan bersalah dan rasa ingin minta maaf pada Kang Joo lah yang terbesar.
In Jae tersenyum mendengarnya dan berkata kalau itu pilihan Ha Kyung, berarti dia belum terlalu berlebihan. Ha Kyung masih dalam taraf baik-baik saja.
In Jae kemudian berpesan bahwa belajar itu bukanlah sesuatu yang harus lebih unggul dari pada orang lain, tapi yang terpenting adalah melakukannya dengan baik. “Jika kau terus membandingkan dirimu dengan orang lain, itu akan membuatmu frustasi”
Ha Kyung menjawab kalau dia tahu itu, tapi rasanya sangat sulit. “Bukan karena belajar yang sulit, tapi karena belajarlah aku merasa semua menjadi sulit.”
Bersambung ke part 3