Episode
kemarin ditutup dengan Nam Soon dan Heung Soo yang saling pandang, seperti yang kita tahu..ternyata Heung Soo dulu pernah menghajar Nam Soon, dan Nam Soon tentu terkejut atau takut kalau dia akan mendapat tambahan pukulan dari Heung Soo, bukan hanya dari Jung Hoo saja.
EPISODE 4
Heung Soo mengatakan, bahwa pasti hidup Nam Soon sangat menyenangkan apalgi dia menjadi ketua kelas. Heung Soo juga bertanya apa Nam Soon juga menyukainya?
Lalu masuklah Jung Hoo dan kawan-kawannya, yang kaget melihat Heung Soo. Mereka langsung mendekatinya.
“Wow siapa ini?”
“Dia kesini sendiri atas kemauannya”
Jung Hoo menanyakan apa Heung Soo mempunya rokok, sambil menggeledah kantong seragamnya. Heung Soo tanpa takut menyingkirkan tangan Jung Hoo di bajunya.
Heung Soo bilang, dia sudah berhenti merokok. Jung Hoo marah..”Brengsek..”
Tiba-tiba masuklah Guru Hm, menyuruh mereka diam dan kembali ke tempat duduknya. Guru Uhm meminta anak-anak untuk duduk diam dan belajar. Nam Soon bukannya mendengarkan guru Uhm, malah memperhatikan Heung Soo.
Di ruang kepala sekolah, dua laki-laki berjas tadi menanyai tentang kegiatan mengajar illegal yang Se Chan lakukan. Se Chan ingin member alasan, tapi Im Jung Soo menyela perkataan Se Chan, dan mengatakan bahwa Ha Gyung yang melaporkan dan bilang kalau Se Chan mengajarnya.
Se Chan sedikit kebingungan, tapi dia kahirnya membenarkan, kalau dia memang mengajar Song Ha Gyung. Se Chan menjelaskan kalau Ha Gyung adalah salah satu muridnya yang mengikuti lembaga bimbingan belajar di tematnya mengajar.
Para pemakai jas bertanya berarti Se Chan bukan pengajar illegal?
Se Chan tersenyum dan bertanya “Apakah mereka tahu, berapa banyak uang yang dia dapatkan dari mengajar online perjamnya?Orang tua mana yang bisa membayarnya lebih untuk itu?”
Se Chan mengatakan kalau dia datang ke Seungri untuk membantu dengan kemampuannya. Tapia pa itu pengajar illegal? Se Chan juga bertanya kenapa dia harus menjadi seperti itu?
Sepertinya kedua laki-laki berjas itu mulai percaya, dan untuk menyakinkan mereka, Se Chan menyuruh kedua pria itu untuk menyelidiki di lembaga tempatnya memberikan bimbingan belajar. Mereka bisa datang setiap waktu.
Se Chan akan pergi meninggalkan mereka dengan alasan akan siap-siap mengajar. Saat sudah berdiri, dan akan melangkah. Se Chan tiba-tiba berhenti, dan berbalik. Se Chan menanyakan siapa yang sudah menyebarkan gossip palsu itu pada mereka?
Mereka menjelaskan kalau hal itu tidak bisa diberitahukan pada Se Chan. Se Chan juga menebak, kalau mereka pasti akan berkata tentang Ha Gyung yang harus dilindungi privasinya.
Kedua laki-laki itu tidak bisa berkutik sama sekali.
Ha Gyung dipanggil untuk menemui In Jae. Ha Gyung terlihat sedikit gugup. In Jae berkata kalau sekarang Ha Gyung sudah boleh masuk ke kelas. In Jae bilang kalau dia harus mendengarkan cerita itu dari sisi Ha Gyung juga. In Jae menjelaskan kalau guru Kang yang menginginkan agar mendengarkan cerita dari pihak Ha Gyung.
“Itu pasti berat untukmu kan?”
Ha Gyung diam saja. Dia tidak menjawab sepatah katapun. Dan langsung menundukkan kepalanya, sebagai tanda dia akan segera pergi. In Jae sendiri seperti tidak percaya aka nada kejadian seperti ini.
Di toilet perempuan, ada Eun Hye dan kedua temannya..
Salah satu dari mereka sedang bergosip tentang kejadian Ha Gyung. Mereka tidak percaya kalau Ha Gyung berani berbohong tentang sekolah dan menghadiri sekolah lembaga bimbingan belajar elit?
Eun Hye yang mendengar itu semua dan seperti memikirkan sesuatu yang kelihatannya tidak baik.
Dua gadis tadi masih terus asik bergosip, mereka bilang Ha Gyung benar-benar berani sekali. Kyung Min bilang kalau Ha Gyung melakukan itu sudah lebih dari satu semester.
Dia bahkan bilang kalau Ha Gyung benar-benar maksimal sekali dalam berbohong, dan benar-benar seperti penipu.
Ternyata Gang Joo, ada di salah satu bilik kamar mandi. Dia langsung keluar dan berkata “Penipu?”
Gang Joo bertanya, apakah mereka melihat dan memastikan dengan mata kepala mereka sendiri?
Sepupu Eun Hye bilang, kalau dia mendengar itu semua dari Sepupunya.
Kyung Min bahkan menyalahkan Ha Gyung yang membuat Lembaga Bimbingan Belajar Se Chan jadi berantakan.
Kalau Gang Joo tidak percaya dia bisa menghubunginya sepupunya.
Masuklah Ha Gyung ke dalam toilet, dan Kyung Min langsung menyuruh Gang Joo untuk bertanya langsung pada Ha Gyung. Gang Joo bertanya pada Ha Gyung tentang yang sekarang sedang Kyung Min bicarakan. Ha gyung diam saja, dan Kyung Min mengatakan kalau Ha Gyung bahkan menipu Gang Joo, temannya sendiri.
Kyung Min bahkan berkata bahwa dengan standart Ha Gyung yang tinggi, tentu dia tidak akan menganggap Gang Joo sebagai temannya.
Gang Joo menyangkalnya, dan berkata kalau dia dan Ha Gyung adalah teman. Itu sudah terjadi semenjak Ha Gyung masuk ke Seungri.
Eun Hye yang hanya melihat Ha Gyung diam saja, mulai ikut memojokkannya. Menanyakan apa Ha Gyung ga sadar keadaan yang ditimbulkannya saat ini. Eun Hye semakin menjadi-jadi mencaci Ha Gyung, Eun Hye bilang apa karena Ha Gyung pikir dengan dia belajar bersama orang-orang elit, membuat di juga menjadi salah satu diantara mereka.
Ha Gyung yang dari awal ga peduli dnegan semua ocehan mereka, langsung berbalik dan berniat ke luar toilet. Tapi tiba-tiba dia berhenti, dan berkata pada Gang Joo..
Ha Gyung meminta Gang Joo menutup mulutnya, dan tidak usah ikut campur.
Gang Joo melihat kepergian Ha Gyung dengan perasaan kecewa.
Heung Soo yang baru keluar dari kelas 2-2, bertemu dnegan Gang Joo yang akan masuk ke dalam kelas. Gang Joo menghadang jalan Heung Soo dengan menaruh kakinya di depan kaki Heung Soo. Gang Joo bertanya, kenapa Heung Soo tidak menendang kakinya? Heung Soo hanya melihatnya saja. Gang Joo mengingatkan kalau kemarin Heung Soo menendang tasnya, jadi kenapa sekarang tidak menendang kakinya?
Heung Soo tanpa berkata apa-apa, menendang kaki Gang Joo, menyebabkan dia sedikit kaget, dan hamper terjatuh.
Gang Joo geram sekali dan bersumpah, suatu hari nanti, dia yang akan menendang Heung Soo.
Di kelas 2-2, terlihat anak-anak sedang melas-malasan. Bahkan banyak yang tertidur saat guru Uhm memberi pelajaran. Guru Uhm menjelaskan kalau setiap siswa punya nomor masing-masing untuk setiap tugas yang harus dikerjakan
Guru Uhm menyebut, no 2, 24 dan 35 untuk maju ke depan untuk menyelesaikan tugas matematika. Tapi tiba-tiba Min Ki mengingatkan kalau di kelas 2-2, tidak ada yang memiliki nomer 35.
Guru Uhm menjawab, kalau nomer 35 akan dipakai oleh siswa transferan. Guru Uhm memanggil tiga nama, Gae Na Ri, Oh Jung Hoo, dan Park Heung Soo.
Jung Hood an Na Ri sudah maju ke depan, sedangkan Heung Soo masih diam di kursinya. Guru Uhm kembali memanggil Heung Soo, dan menyuruhnya segera maju ke depan.
Heung Soo hanya berdiri dan tetap di tempatnya, guru Uhm menyuruhnya maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Heung Soo dnegan berani menolaknya dengan alasan dia tidak bisa menyelesaikan soal-soal itu. Guru Uhm masih tetap dengan tegas menyuruh Heung Soo maju ke depan.
Heung Soo masih menolak, bahkan berani memandang tajam guru Uhm.
“Apa kamu menantangku?Apa kamu ingin tinggal kelas lagi?”
Kelas jadi sedikit gaduh, dan kaget dengan kata-kata guru Uhm. Menyadari bahwa Heung Soo lebih tua dari mereka.
Guru Uhm langsung menyuruh semuanya diam, dan melanjutkan kata-katanya, kalau Heung Soo ingin lulus. Heung Soo dengan lancangnya memotong kata-kata guru Uhm. Heung Soo meminta jangan membuatnya marah. Jung Hoo bahkan kaget dengan kata-kata Heung Soo yang begitu berani. Heung Soo dia akan datang diam-diam ke sekolah ini,jadi jangan membuatnya marah agar dia bisa mendapatkan ijazah kelulusannya di Seungri.
Guru Uhm sama sekali tidak percaya, dia menyuruh Heung Soo ke ruang guru, setelah pelajaran selesai. Heung Soo mengiyakan dengan santainya.
Guru Uhm lalu beralih ke Na Ri dan Jung Hoo, menyuruh mereka segera menyelesaikan tugas itu. Ki Deok memuji keberanian Heung Soo, dan menyebutnya yang terbaik.
Ki Deok bahkan bilang kalau Jung Hoo sekarang jadi terlihat lemah dengan adanya Heung Soo. Yi Kyung dan Ji Hoon ga nyangka kalau bos mereka dibilang lemah karena adanya Heung Soo.
Yi Kyung mengajak Ji Hoon untuk keluar meninggalkan kelas, tapi Ji Hoon tanya bagaimana caranya, sedangkan ada guru di kelas.
Ki Deok, masih ga percaya dengan kata-kata Heung Soo di kelas tadi. Ki Deok bilang ini adalah yang terbaik semenjak Seungri di buka. Ki Deok juga mengatakan kalau guru Uhm bahkan ga bisa berkutik dengan satu kata dari Heung Soo tadi..
Bahkan Ki Deok mengatakan kalau Heung Soo lah yang top sekarang, sedangkan Jung Hoo sudah ga ada apa-apanya lagi.
Min Ki bertanya apa mungkin guru Uhm membiarkan saja ini semua?
Mereka lalu bertanya bagaimana pendapat Gang Joo? Gang Joo diam saja, lalu Ha Gyung datang dan ingin mencuci tangannya juga. Dia sedikit kaget ada Gang Joo disana, tapi Ha Gyung cuek, dan tetap menuju keran, tanpa menyapa Gang Joo. Gang Joo yang melihatnya, dan masih teringat perkataan Ha Gyung di toilet tadi masih merasa kesal. Gang Joo segera meninggalkan mereka semua. Ha Gyng sepertinya juga merasa bersalah pada Gang Joo, tapi dia tetp terlihat cuek.
Saat jam makan, ada siswa yang tiba-tiba datang dan mengatakan kalau dia punya berita yang ekslusif sekali tentang Heung Soo. Semuanya pun akhirnya penasaran, dan ikut mendengarkan. SIswa itu bilang kalau Heung Soo punya masa lalu yang kelam. Semua penasaran masa lalu tentang apa?
Siswa itu menjelaskan kalau Heung Soo merupakan petarung terbaik di Gyeonggi, dan dia dikenal dnegan julukan Tsunami.
Siswa itu juga memperingatkan agar mereka jangan sekali-sekali menyinggungnya, karena itu berbahaya sekali. Ki Deok bahkan memuji Heung Soo yang begitu mengesankan..
Di ruang guru, guru Uhm sedang berbicara pada Heung Soo, dan In Jae mencoba mencuri dengar. Guru Uhm marah dengan kata-kata Heung Soo. Guru Uhm bilang kalau Heung Soo yang sudah membuatnya marah, jadi bagaimana bisa Heung Soo menyuruhnya untuk tidak membuatnya marah. Guru Uhm memperingatkan agar Heung Soo tidak menimbulkan masalah, tidak bolos, dan jangan melakukan apapun, yang menyebabkan poin Heung Soo berkurang. Heung Soo mengiyakan dengan santainya.
Guru Uhm juga mengancam, kalau sampai Heung Soo tertangkap basah melakaukan hal-hal yang dilarang, maka guru Uhm akan lebih ketat lagi mengawasinya.
Heung Soo menjawa iya, dan guru Uhm akhirnya memperbolehkannya keluar.
In Jae langsung mendekati guru Uhm, dan bertanya apa Heung Soo menyebabkan masalah?Guru Uhm menjawab belum dan menjelaskan kalau sepertinya Heung Soo akan bisa lulus dari sekolah Seungri. Guru Uhm juga bilang, selama kita tidak membuatnya marah, dia akan datang ke sekolah dengan tenang, dan tidak menimbulkan masalah. In Jae yang sedikit bingung mencoba menerima kata-kata guru Uhm tentang Heung Soo..
Di kantin Ki Deok, dan yang lainnya masih menikmati makanannya. Terjadi keributabn kecil, karena Ki Deok, dan temannya saling berebut makanan. Teman Ki zdeok marah karena dia tidak boleh mengambil makanan Ki Deok padahal sudah memberikan berita bagus tentang Heung Soo padanya.
Teman Ki Deok masih menyebutkan fakta tentang Heung Soo yang diketahuinya. Dia bilang Heung Soo sudah bisa menaklukkan kota saat dia baru menjadi murid kelas 8.
Bahkan Heung Soo juga menjadi ketua dari beberapa kelompok.
Min Ki juga merasa tertarik, dan bertanya lalu sekarang bagaimana?
Teman Ki Deok bilang, kalau sekarang Heung Soo pension dan memilih kembali ke sekolah.
Tiba-tiba Heung Soo datang ke kantin, dan teman Ki Deok langsung berseru “dia datang..dia datang..”
Nam Soon yang melihat heung Soo, menyodorkan piring makanannya pada Heung Soo.
Heung Soo tersenyum dan langsung menerimanya. Meja yang dimana ada Gang Joo serta teman-temannya tadi merasa heran, karena Heung Soo bahkan tidak mengantri dan mau saja menerima makanan Nam Soon.
Gang Joo ga tahan, langsung berdiri dan meninggalkan teman-temannya.
Heung Soo duduk di meja yang berhadap-hadapan dengan Jung Hoo serta kawan-kawannya. Jung Hoo dan teman-temannya pindah ke meja Heung Soo. Jung Hoo berkata kalau mereka harus meluruskan semuanya tentang siapa yang berkuasa di Seungri.
Heung Soo menjawab, kalau Jung Hoo hanya perlu melakukan yang terbaik saja.
Jung Hoo bilang dia tidak bisa melakukannya. Heung Soo yang awalnya cuek, menatap Jung Hoo dan bertanya apa gunya memulai keributan di sekolah, dan melihat guru-guru berkumpul seperti anjing?
Jung Hoo langsung mengajak Heung Soo menyelesaikannya diluar. Heung Soo tersenyum dan mengangguk “Kalau itu yang kamu mau..”
Jung Hoo mungkin kesal karena Heung Soo santai menanggapinya, Jung Hoo lau berdiri, dan menyiramkan kuah sayur di piring makannya ke piring milik Heung Soo. Lalu Jung Hoo pergi meninggalkan Heung Soo.
Heung Soo yang awalnya cuek, sepertinya mulai marah. Dia berdiri membawa piring makannya, dan mendekati Jung Hoo yang sudah akan berjalan keluar. Heung Soo memanggil mereka, dan melempar piring makannya, sehingga membuat Jung Hood an teman-temannya menyingkir agar tidak terkena. Setelah itu pergi meninggalkan Jung Hoo.
Gang Joo yang tadi tiba-tiba keluar dari kantin, berlari menyusul Nam Soon. Gang Joo memarahi Nam Soon, yang tidak bisa menjaga makanannya dengan baik.
Nam Soon ringan menanggapi, kalau Gang Joo terlalu banyak berfikir. Nam Soon lalu meninggalkan Gang Joo sendiri. Gang Joo berkata dia benar-benar dibikin resah oleh banyak orang.
(Gang Joo apa suka Nam Soon ya?)
Di lapangan, anak-anak sedang bermain bola. Ada Ha Gyung sedang membaca buku dan Gang Joo mendekatinya. Gang Joo menyemangi teman-temannya yang bermain bola, dan Ha Gyung yang menyadari kehadirang Gang Joo menggeser duduknya agak menjauh. Gang Joo memberikan makanan ringan untuk Ha Gyung, karena tadi dia tidak mengambil jatah makan siangnya. Ha Gyung cuek dang a menanggapi pemberian Gang Joo..
“Kemana seragam sekolahmu?Apa kau menjualnya?”
Ha Gyung yang tidak mau diganggu, mengambil earphone dan memasangnya. Gang Joo walau kesal, masih mencoba ramah, dengan bertanya apa yang Ha Gyung dengarkan?
Gang Joo lalu dengan santai meminta satu earphone untuknya agar mereka bisa mendengarkan bersama-sama. Tapi Ha Gyung mengambilnya.
“Kamu bahkan tidak akan bisa memahami walau ikut mendengarkan BBC headline news.”
Gang Joo mulai marah, dia bilang kalau Ha Gyung sudah bertindak terlalu jauh. Dia bisa gila karena tingkah Ha Gyung.
“Kenapa kamu yang jadi gila?Apa aku berbuat salah padamu?”
“Kamu membohongiku. Bagaimana bisa kamu melakukannya padaku?”
Gang Joo bilang seharusnya Ha Gyung memberitahunya. Ha Gyung menjawab, apa alasan dia harus memberitahu Gang Joo?Siapa Gang Joo sehingga dia harus menceritakan semua padanya.
Kata-kata tadi benar-benar menyakiti gang Joo, dia langsung berdiri, dan bilang, kalau dia memang bukan siapa-siapa. Dan langsung pergi meninggalkan Ha Gyung. Ha Gyung sedikit merasa bersalah, tapi keegoisannya membuat dia tetap seperti ini.
Di ruang guru, In Jae sedang ,membaca data siswa. In Jae membaca data Min Kyung dan Hae Rim. Keduanya sepertinya bermasalah. Karena di lembar pengenalan diri, bagian latar belakang..Hae Rim menulis kenapa ibunya harus melahirkannya ke bumi, dan membuat hidupnya berat?
Kemudian Se chan juga masuk ke ruang guru, dan langsung ke mejanya. In Jae bilang kalau dia pertama yang akan dilakukannya adalah konseling.
Se Chan bertanya konseling untuk apa?
In Jae menjelaskan konseling pribadi..menurut In Jae pengenalan diri anak-anak begitu berantakan. Se chan masih beranggapan kalau rencana study anak-anaklah yang harus menjadi prioritas saat ini..
In Jae menjawab, meskipun begitu..pertama kali tetap harus tahu latar belakang mereka.
Se Chan menjawab, kalau begitu kita melakukan tugas kita masing-masing..In Jae dengan konselingnya, dan Se Chan dengan rencana study mereka.
In Jae lalu bertanya bagaimana kalau Se Chan hanya membuat sulit anak-anak?
Se Chan menjawab apa mungkin dia akan membuat anak-anak merasa sulit? Se Chan lalu dengan enteng berkata kalau bukankah In Jae yang selama ini selalu menyulitkan anak-anak.
Sedang asik bertengkar, Wakil Kepala Sekolah datang dan menanyakan apa yang sedang mereka kerjakan. Soo Chul memarahi mereka yang selalu beradu arumen. Kalau mereka seperti itu terus, lalu apa yang mereka kerjakan?Kalau mereka punya pikiran yang berbeda, minimal salah satu dari mereka harus menghasilkan.
In Jae mengatakan kalau dia lebih mengutamakan penaglaman..
Tapi Soo Chul langsung memotong kata-kata In Jae dan bilang, Apa In Jae pikir pengalaman lebih baik daripada bakat?
“Guru Jung..apa kamu bisa memegang anak-anak dengan baik?”
Soo Chul bilang kalau Guru Kang bisa melakukan semua hanya dalam sekejap.
Jadi bakat atau kemampuan adalah yang utama. Se Chan yang mendapatkan pujian, tentu merasa senang, dan senyum-senyum sendiri.
Soo Chul juga meminta kalau In Jae harus bisa menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat Kang Se Chan.
Sebelum pergi Soo Chul masih meminta In Jae untuk peduli pada nilai anak-anak. Apalagi sebentar lagi mereka akan ada ujian tengah semester.
Soo Chul juga bilang, kalau pasti akan ada perbedaan besar di dua kelas, jadi apa yang akan In Jae lakukan? Soo Chul mengatakan kalau sekarang anak-anak akan mengabaikan guru-guru yang tidak bisa mengajar dengan baik.
Soo Chul melangkah ke mejanya, dan sesampainya di meja..So Chul masih memarahi In Jae. Dia menanyakan tentang kelas dua yang akan berubah jam makan siangnya. Apa In Jae sudah mengurus itu semua..?
Soo Chul bilang kalau itu adalah tugas sederhana, kenapa belum juga mampu dikerjakan In Jae?
In Jae mau menjelaskan tapi Soo Chul bahkan tidak member kesempatan.
Soo Chul menyuruh In Jae segera meyelesaikannya.
In Jae hanya pasrah menjawab iya.
Se Chan tersenyum senang, dan pergi meninggalkan In Jae.
In Jae kesal sekali.
In Jae tiba-tiba mengambil kertas-kertas di meja Se Chan, berlari menyusulnya keluar, dan saat sudah bertemu. In Jae langsung menyerahkan kertas-kertas tadi dengan kasar pada Se Chan. Se Chan kaget menerimanya. Se Chan protes, dia ga mungkin bisa menyelesaikan semuanya kalau ditambah dengan ini?
In Jae menjawab kalau Se Chan pasti bisa melakukannya dengan bakat yang Se Chan miliki.
In Jae juga menegaskan kalau konseling harus dimulai hari ini.
In Jae bilang, coba saja dari awal sudah ada konsultasi lebih dulu dengan Ha Gyung, pasti ga akan ada kejadian seperti ini.
In Jae bertanya..apa Se Chan ga tahu seberapa cemasnya Ha Gyung? Mungkin dia ingin menceritakan kejadian sebenarnya pada seseorang?
Se Chan menjawab, kalaupun iya Ha Gyung ingin menceritakannya, tentu bukan kepada In Jae. Se Chan bilang, kalau In jae tidak terlalu tahu tentang anak-anak, bahkan Se Chan juga berpesan agar In Jae jangan terlalu masuk ke dalam kehidupan anak-anak. Se Chan juga bertanya, apa sekolah yang bertanggung jawab dengan kehidupan anak-anak?
In Jae dengan ramah menjawab, kalaupun sekolah tidak bertanggung jawab dengan kehidupan siswanya, minimal mereka punya tempat untuk bersandar. Untuk mengadu.
“Guru Jung, apakah kamu mau bersandar padaku?”
“Apa aku gila? Aku tidak akan pernah mau melakukannya”
Se Chan bilang seperti itu mereka nanti. Apa mereka mau melakukan apa yang tidak mereka sukai. Se Chan bahkan mengatakan kalau kenyataannya anak-anak tidak menyukai sekolah. Setelah itu, Se Chan mengambil tangan In Jae dan mneyerahkan kembali kertas-kertas tadi si tangannya. Se Chan bilang, In jae yang harus mengurusnya.
Se Chan sudah melangkah, dan In Jae berkata dengan bersandar di dinding. Dia bilang konseling tetap harus dilakukan, In Jae mengira kalau Se Chan tetap mendengarnya, dan langsung menyerahkan kertas tadi dengan kasar kea rah Se Chan, tapi ternyat itu bukan Se Chan. In Jae yang menoleh langsung kaget. In jae pun meminta maaf atas kesalahannya.
Di kelas 2-2, Nam Soon menghampiri Heung Soo, dan memberinya buku pelajaran literature ke dua. Heung Soo malah bertanya kenapa Nam Soon tidak membelikannya untuknya roti juga? Semua anak memandang mereka, Nam Soon segera pergi.
Salah seorang siswa berkata sekarang Nam Soon ada dibawah kendali Park Heung Soo. Siswa di samping Ki Deok bilang itu tidak mungkin.Heung Soo pasti sudah memberikan uang utnuk menyuruh Nam Soon.
(Ada-ada saja ya mereka)
Ki Deok tiba-tiba berlari keluar dan mengejar Nam Soon yang sedang melangkah ke kantin.Menanyakan apa benar Nam Soon akan melakukannya?
Nam Soon tidak mau menjawab, dia terus melangkah.
Ki Deok menghentikan langkahnya dan bilang, kalau pasti Nam Soon berharap Heung Soo akan membantunya agar bisa lepas dari kekerasan yang Jung Hoo lakukan.
Nam Soon dia saja dan terus melangkah, berniat membelikan roti seperti yang diminta Heung Soo.
Nam Soon masuk ke kelas dengan roti dan minuman ditangannya. Langsung kemeja Heung Soo, dan memberikannya.
Siswi-siswi berkata apa sekarang Nam Soon sedang tunduk pada Heung Soo?Mereka merasa heran, karena selain mengambilkan makanan, memberikan buku, bahkan Nam Soon juga membelikan roti untuk Heung Soo.
Nam Soon yang tahu sedang dibicarakan, cuek dan merebahkan kepalanya di meja.
Heung Soo mulai tidak suka dibicarakan terus, memandang Ki Deok, dan menyuruhnya untuk memakan roti yang dibelikan Nam Soon tadi.
Ki Deok senang sekali dan langsung menyambarnya. Lalu mengucapkan terima kasih sambil membungkuk pada Heung Soo dan memanggilnya dengan sebutan kakak.
Ki Depok sedang dihajar oleh Jung Hoo dan dua teman di toilet pria. Ki Deok heran, karena dia merasa tidak melakukan apa-apa. Yi Kyung dan Ji Hoon bertanya tentang roti yang dimakan Ki Deok? Apakah roti itu enak, dan membuat Ki Deok merasa lebih baik setelah memakannya.
Ki Deok menjelaskan kalak Heung Soo hyung yang memberikan padanya. Jadi bagaiman mungkin dia bisa menolaknya?Ki Deok juga bilang, kalau mereka ga tau bagaiman Heung Soo,apa yang dia katakana, ya itu harus dilakukan.
Ji Hoo yang geram berkata sambil menjewer kedua telinga Ki Deok. Ji Hoon bertanya apa sekarang Ki Deok tunduk pada Heung Soo?
Ki Deok beralasan kalau Heung Soo Hyung memeiliki karisma yang luar biasa.
Jung Hoo memandangnya dengan tidak suka.
Mereka menanyakan apakah Ki Deok juga membelikan Heung Soo roti?
Ki Deok menggeleng dan bilang kalau dia hanya memakan dan Nam Soon yang membelikannya.
Kagetlah mereka kalau ternyata Go Nam Soon yang membelikan roti itu.
Jung Hoo berkata, setelah mengambilkan makan siang, sekaramg dia juga membelikan Heung Soo roti?
Ki Deok menambahkan Nam Soon juga membelikan Heung Soo susu dengan memakai uangnya sendiri.
Yi Kyung dan Ji Hoon makin kesal,dan menyuruh Ki Deok segera keluar.
Setelah Ki Deok keluar, Jung Hoo berkata kalau sekarang Nam Soon benar-benar tunduk pada Heung Soo.
Jung Hoo menyuruh Yi Kyung dan Ji Hoon mencari tahu tentang Heung Soo.
Di kelas 2-2, In Jae menerangkan kalau hari ini mereka akan melakukan konseling, dan di belakang kelas, sudah ada Se Chan yang membagikan lembar konseling pada anak-anak. Walau dengan wajah yang malas, tapi Se Chan tetap membagikannya. Anak-anak malah rebut dan tidak mendengarkan In Jae. In Jae meminta mereka diam. Mereka masih tetap ribut, membuat In Jae memukul meja dengan bukunya menyuruh mereka diam dan memperhatikan.
Se Chan ikut bicara, dia meminta pada anak-anak kalau ada yang sedang berbicara di depan, berhenti dulu dari kegiatan kalian dan perhatikan yang sedang berbicara.
In Jae akhirnya bisa berbicara dengan tenang, dan mengatakan kalau konseling untuk pertama kali adalah bagi anak-anak yang belum merubah atau mengumpulkan lembar pengenalan diri, yang ditugaskan In Jae beberapa waktu lalu.Orang pertama yang mendapat giliran adalah Oh Jung Hoo. Keduanya adalah Lee Yi Kyung, kemudian Lee Ji Hoon, dan selanjutnya Goo Nam Soon. In Jae mengatakan, bahkan mereka bisa datang kapan saja untuk menemuinya di ruang guru, walaupun itu bukan giliran mereka untuk konseling. Nam Soon yang mendengarkan, tiba-tiba mengeluarkan lembar pengenalan diri yang ditulisnya di dalam laci. Sepertinya lembar itu, belum sampai ke tangan Jung In Jae. In Jae juga bilang, kalau mereka merasa malu, dan merasa itu sangat rahasia, mereka bisa menulis email padanya.In jae juga meminta pada Park Heung Soo, untuk mengumpulkan tugas pengenalan diri yang ditugaskannya.
Saat jam pelajaran berakhir, Jung Hoo dan kedua temannya langsung kabur, waktu In Jae menyuruh mereka melakukan konseling. In Jae kesal, dan mengeluarkan ponselnya. Se Chan melihatnya dari jauh, dan masih menganggap apa yang dilakukan In Jae tentang bimbingan konsultasi ini percuma saja.
Jung Hoo, Yi Kyung dan Ji Hoon berpapasan dengan Guru Jo, dan mereka kaget. Guru Jo menanyakan kenapa Jung Hoo dan lainnya tidak menjawab, saat dipanggil guru mereka sendiri.
“Kita sedikit sibuk”
“Kalau kalian akan kabur dari guru wali kelas kalian, kalian bisa memilih untuk keliling lapangan sekolah denganku. Jadi bagaimana? Guru wali kelas lebih baik dari aku kan?”
“Kalau begitu, kembalilah.”
Tanpa bisa berkutik, Jung Hoo, Yi Kyung dan Ji Hoon menurut dengan perkataan guru Jo.
Nam Soo yang awalnya ingin mengejar Heung Soo, membatalkan niatnya saat melihat In Jae yang gelisah.
Nam Soon memnaggil In Jae, dan mengatakan kalau dia ingin melakukan kosultasi besok. Belum sempat In Jae menjawab, datanglah Jung Hoo dan teman-temannya, dengan dibelakang mereka ada Jo Bong Soo.
In Jae kemudia meminta Nam Soon menyelesaikan tentang pengenalan dirinya besok. In Jae ynag melihat Jo Bong Soo berhasil membawa Jung Hoo dan kawan-kawannya, membungkuk mengucapkan terima kasih, dan Jo Bong Soo hanya tersenyum serta mengisyaratkan dengan tangannya, kalau itu bukan masalah besar.
Ha Gyung masuk ke kelas, dan mengeluarkan buku-buku pelajarannya di dalam laci meja. Dia sedikit kaget mendapati bukunya sudah penuh dnegan coretan disana-sini. Ha Gyung merasa marah sekali.
Gang Joo yang menemukan buku pelajaran Ha Gyung di lantai, mengambilnya dan menyerahkan pada Ha Gyung.
Gang Joo tidak langsung menyerahkannya, dia menahan buku itu, sehingga Ha Gyung berusaha menariknya. Tapi pegangan Gang Joo pada buku itu juga kuat, membuat Ha Gyung mengangkat kepalanya menatap Gang Joo.
Saat itu Gang Joo bilang kalau seperti yang semua anak tau, kalau Ha Gyung lebih baik daripada dirinya, yang tidak pernah dianggap ada. Ha Gyung tidak menanggapi, dan langsung merebut bukunya di tangan Gang Joo. Gang Joo tetap melanjutkan kata-katanya, dia berpesan agar ha Gyung tetap melanjutkan keinginannya untuk masuk ke universitas S.Meskipun Ha Gyung masih akan merasa tidak puas.
Gang Joo juga bilang, bahkan kalau Ha Gyung berhasil masuk ke universitas S, kenyataan bahwa dia berasal dari SMA Seungri, tidak akan pernah berubah.
Setelah itu Gang Joo mengambil tasnya dan berniat meninggalkan kelas.
Ha Gyung merobek sampul buku literature pelajarannya,meremas dan membuangnya. Gang Joo yang melihat merasa kaget.
Heung Soo sudah hampir melewati gerbang sekolah, dan Nam Soon menyusulnya. Nam Soon berjalan di belakangnya. Heung Soo sepertinya sadar ada Nam Soon dibelakangnya, dan segera berhenti melangkah. Heung Soo membalikkan badannya menatap Nam Soon, dan Nam Soon langsung mengambil tas Heung Soo, membawa di pundaknya, dan mengajak Heung Soo pulang bersama.
Heung Soo menatap tajam Nam Soon “Apa sekarang kamu berakting sebagai teman yang baik? Apa kamu takut?Kamu yang pergi atau aku yang pergi? Kita tidak bisa pergi bersama. Karena setiap kali aku melihatmu, aku ingin memukulmu. ”
Heung Soo bilang kalau dia lebih suka Nam Soon yang pergi. Nam Soon pandai dalam melarikan diri. Nam Soon ga peduli, dan tetap mengajak Heung Soo pulang bareng.
Gang Joo yang dari tadi melihat, mengambil paksa tas Heung Soo yang di bawa Nam Soon. Gang Joo memarahi Nam Soon yang sebagai ketua kelas, apa membelikan roti saja tidak cukup?Gang Joo juga bilang apa sekarang Nam Soon akan membawa Heung Soo.
Nam Soon mencoba merebut tas Heung Soo yang dibawa Gang Joo. Tapi Gang Joo tidak mempedulikannya dan langsung melempar tas itu pada Heung Soo. Gang Joo bilang kalau dia tidak begitu yakin seberapa kuat Heung Soo, tapi menurutnya Heung Soo hanyalah sesuatu yang menempel di sudut. Gang Joo juga meminta agar Heung Soo tidak menyentuh seorangpun. Heung Soo tidak peduli, dan akan melangkah. Tapi Gang Joo membentangkan kedua tangannya lebar-lebar menghadang Heung Soo.
“Katakan..kau tak akan mengganggu seseorang..”
Heung Soo langsung menyentuh kening Gang Joo dengan telunjuknya, membuatnya bergeser.
Setelah Heung Soo pergi, Gang Joo mengepalkan tangannya dan seperti mengarahkannya pada Nam Soon, Gang Joo kesal sekali dan mengatakan kalau seharusnya Nam Soon cemberut pada Heung Soo, bukan padanya.
Nam Soo meminta agar Gang Joo tidak ikut campur urusannya.
Gang Joo ga peduli dan meminta agar Nam Soon jangan merendahkan diri lagi pada Heung Soo.Gang Joo mengatakan kalau dia mengkhawatirkan Ha Gyung, dan sekarang malah Nam Soon membuatnya juga khwatir.
“Kenapa kau mengkhawatirkan itu?”
“Baik..lupakan saja.Aku orang bodoh yang mengkhawatirkan orang lain, bukan diriku sendiri. ”
Gang Joo kesal sekali, dan langsung meninggalkan Nam Soo.
Di ruang konseling, Yi Kyung dan Ji Hoon sedang menunggu diluar, sepertinya didalam ada Jung Hoo.
Ji Hoon bertanya apa yang akaan dikatakan Yi Kyung didalam nanti?
Yi Kyung menjawab dengan bercanda, kalau nanti dia akan menjawab “Guru..aku sudah bekerja keras dalam hidupku”
Ji Hoon tertawa mendengarnya, lalu Yi Kyung gentian bertanya apa yang akan dikatakan Ji Hoon nanti?
“Aku sudah menetapkan pikiranku..”
Mereka kembali tertawa..Yi Kyung menatakan ini konyol, dan mengajak Ji Hoon pergi. Ji Hoon pun menyetujuinya.
Di dalam memang benar ada Jung Hoo,dan In Jae.
In Jae sedang serius melihat data Jung Hoo. In Jae bekata kalau Jung Hoo sudah kehilangan banyak jam pelajaran karena kebanyakan absen. In Jae bilang, kalau seperti ini terus maka Jung Hoo akan kesulitan untuk lulus.
Jung Hoo sama seklai tidak menanggapi.
“Apa kau ingin lulus?”
Jung Hoo tetap diam..dia memainkan kukunya. Santai, seolah tidak ada In Jae di depannya.
“Apa kau sedang punya masalah? Apa keluargamu di rumah baik-baik saja?”
Jung Hoo tersenyum mendengarnya. Jung Hoo akhirnya menatap In Jae, dan bertanya kenapa In Jae menanyakan hal itu? In Jae menjawab, karena dia penasaran.
Jung Hoo kembali tersenyum sinis..
“Kalau begitu..kalau kondisi di rumahku tidak baik.Apa yang bisa kau lakukan untukku?”
Jung Hoo meminta In Jae tidak terus menemuinya, karena dia orang yang sibuk. Setelah itu Jung Hoo berdiri, dan akan berjalan meninggalkan In Jae. In Jae mencoba menahannya, tapi Jung Hoo tidak peduli.
“Guru..kenapa kau berpura-pura? Jangan bertindak seolah kau peduli”
Jung Hoo langsung keluar, dan In Jae masih mengejarnya. In Jae bilang kalau Jung Hoo ga bisa pergi begitu saja. Jung Hoo membalikkan badannya menghadap In Jae dan bertanya apa yang diinginkan In Jae darinya? Apa In Jae ingin digendong Jung Hoo sebelum dia pergi..(ini anak..ishhh…ngeselinn..)
In Jae marah dan meminta Jung Hoo menjaga ucapannya.
In Jae mengatakan, kalau Jung Hoo mungkin seperti ini agar terlihat tangguh. In Jae meminta Jung Hoo menghentikan ini. Jung Hoo membalas dan berkata kalau In Jae juga terlihat tangguh. Jung Hoo menjelaskan kalau In Jae ga akan dianggap serius kalau bertindak lemah. Jung Hoo bilang, kalau dia tidak berpura-pura tangguh..”Aku benar-benar tangguh.Jadi kumohon..menjauhlah dariku.”
Jung Hoo tersenyum lagi, lalu mengejek In Jae yang lebih pendek dari Byun Ki Deok di kelas, karena itulah ga ada yang takut pada In Jae. Jung Hoo juga berpesan agar In Jae benar-benartangguh, agar ada yang mau mendengarkannya.
Saat itu Se Chan ada di belakang mereka, dan mendengarkan kata-kata Jung Hoo. Jung Hoo juga bilang kalau In Jae itu tidak ada apa-apanya.
Jung Hoo membalikkan badannya, bersiap melangkah lagi, tapi di depannya ada guru Kang.
Kang Se Chan bertanya bagaiman dengannya? “Aku berfikir..aku lebih tangguh darimu.”
Jung Hoo sama sekali tidak mampu berkutik. Se Chan bilang kalau Jung Hoo harus mendnegarkannya.
“Oh Jung Hoo..Jika kau tak suka..kau bisa berhenti sekolah. Kau mungkin ingin melepaskan amarahmu pada setiap orang, karena kau muak dengan hidup, tapi kau tak bisa melkaukan pada teman di luar sekolahmu.Atau mungkin pada anjing di lingkunganmu.”
Se Chan bahkan menyuruh Jung Hoo mengeluarkan tangannya dari saku celana, saat sedang berbicara padanya. Se Chan berkata, Jung Hoo meremehkan In Jae karena dia tidak bisa memukul ataumenghukummu. “Kau pikir kau bisa melakukan appaun yang kau inginkan?Itu berarti..kau hanya bisa patuh..kalau kau dipukuli?Itu berarti..orang sepertimu hanya takut pada kekerasan.Sekolah ini juga tidak begitu sennag punya murid sepertimu, jadi kau bisa berhenti.”
In Jae yang sadar keadaan tidak baik, meminta Jung Hoo segera pergi, karena mereka bisa biacara lain kali. Jung Hoo pun menurutinya untuk segera pergi.
In Jae menatap tajam pada Se Chan atas sikapnya tadi. Tanpa berkata apapun, In Jae pergi meninggalkan Se Chan. Masuk ke ruangan konsultasi tadi, dan membanting keras pintu saat menutupnya, membuat Se Chan terlonjak kaget. Se Chan bingung dan berkata sendiri, kenapa In Jae harus marah padanya?
Bersambung ke part 2 ya..
Eonn aku tggu sinopsismu yg it's ok that's love yaa
ReplyDelete