In Jae
yang marah pada Se Chan karena kata-katanya pada Jung Hoo, membanting pintu dengan keras saat menutupnya, membuat Se Chan terlonjak kaget.
Se Chan heran kenapa In Jae marah padanya, padahal dia kan membantu In Jae dari ejekan Jung Hoo tadi.
Di ruangan konseling tadi In Jae melihat data-data Jung Hoo, membacanya dengan teliti. Disitu tertulis kalau Jung Hoo punya masalah dnegan ayahnya, dan cenderung bersifat kasar. In Jae melihat Jung Hoo dari jendela, dan terlihat Jung Hoo menendang barang yang ada di depannya.
Nam Soon sedang melaksanakan tugasnya mengantar paket makanan, tapi sepertinya dia melakukan kesalahan, sehingga si pemesan—seorang bapak-bapak, protes dan marah sekali karena pesanan esnya sudah mencair semua. Si bapak tidak mau membayar apa yang sudah dipesannya karena kesalahan tadi. Nam Soon mencoba menjelaskannya, tapi si Bapak tetap tidak peduli.
Nam Soon menelpon bosnya, dan mengatakan kalau seharusnya bos nya tidak meminta pesanan seperti ini, tapi Bos Nam Soon tidak mau mengerti dan malah menyuruh Nam Soon untuk tetap membayarnya.
Tiba-tiba Nam Soon teringat lagi perkataan Heung Soo, yang menginginkan dia pergi atau Heung Soo yang pergi.
Ha Gyung ada di sekitar tempat les privat, dia sepertinya masih ragu, atau entahlah dia hanya berdiri di luar gedung. Ha Gyung menghidupkan layar hapenya, melihat semua foto keluarganya terpasang sebagai wallpaper ponselnya. Dia ingin menelpon Gang Joo, tapi Ha Gyung ragu dan membatalkan niatnya. Sepertinya Ha Gyung merasa gengsi untuk menghubungi Gang Joo.
Keesokan paginya, anak-anak sudah mulai masuk sekolah. Nam Soon berdiri di gerbang sekolah. Lalu datanglah Heung Soo.
“Kau akan masuk?”
Nam Soon tidak menjawab, membuat Heung Soo berbalik dan pergi. Belum jauh Heung Soo melangkah, Nam Soon berkata kalau dia yang akan pergi. Nam Soon berjalan meninggalkan Heung Soo.
Ha Gyung yang sedang berada di dalam bis, tidak turun saat bis sudah sampai di depan SMA Seungri, Ha Gyung meminta supir untuk jalan lagi, dan saat itu Nam Soon masuk ke dalam bis. Nam Soon melihat Ha Gyung, mereka saling tatap, tapi sama-sama tidak peduli. Nam Soon duduk di belakang, dan Ha Gyung kembali melamun. Mereka semua larut dalam pikirannya masing-masing.
Gang Joo memperhatikan kursi Ha Gyung yang kosong. Dia menyentuh meja Ha Gyung. Gang Joo pasti cemas karena Ha Gyung tidak biasanya bolos. Gang Joo ingin menelpon Ha Gyung untuk menanyakan kabarnya, tapi dia membatalkan niatnya, karena pasti Ha Gyung tidak suka.
Di ruang guru, In Jae juga sedang cemas, dia mengirim sms untuk Ha Gyung. Menanyakan apakah dia benar-benar sakit?
Lalu mengirim pesan kepada Nam Soon juga menanyakan apakah Nam Soon sakit sehingga tidak masuk hari ini?Lalu tidak lupa mengirim pada Oh Jung Hoo, menanyakan kenapa tidak ke sekolah hari ini?
Nan Hee yang baru mengisi kelas 2-2, datang dan menanyakan pada In Jae kenapa kok wakil ketua kelas dan ketuanya kompak untuk tidak hadir hari ini?
In Jae menjelaskan kalau Ha Gyung sudah mengabarkan dia sakit, makanya tidak bisa masuk.In Jae cemas karena Jung Hoo juga tidak masuk hari ini, dan para guru mengatakan kalau Jung Hoo sudah biasa sering tidak masuk. In Jae menjelaskan kalau, Jung Hoo mendapatkan tujuh absen lagi maka dia bisa tinggal kelas. Lalu masuklah se Chan ke ruang guru, In Jae langsung mengajak Se Chan untuk bicara. Se Chan heran, tapi tetap mengikuti In Jae.
Di atap sekolah, In Jae menanyakan apa yang akan Se Chan lakukan pada Jung Hoo? Se Chan bingung dan menanyakan maksud In Jae?
“Kau harus minta maaf padanya.”
“Aku?Kenapa?’
In Jae menjelaskan kalau kata-kata Se Chan yang kemarin tentu menyakiti perasaan Jung Hoo. Mengatakan bahwa sekolah tidak menginginkannya. Kata-kata itu tidak pantas diucapkan seorang guru pada siswanya.
“Jika kau tetap memanjakan siswamu seperti itu.Kau pikir, kau tak akan menyakiti mereka?Jika kau selalu menunggu dan melindungi mereka, kau pikir kau akan mendapatkan akhir yang bahagia?”
Se Chan juga bertanya apa In Jae sungguh-sungguh akan bertanggung jawab akan Oh Jung Hoo?Se Chan meminta In Jae berhenti sekarang.Kalau tidak, maka In Jae akan terluka.
In Jae bertanya berarti Se Chan bukannya tidak mau bertanggung jawab?Tapi karena takut. In Jae lalu pergi meninggalkan Se Chan sendiri.
Kembali ke Nam Soon dan Ha Gyung.
Di dalam bis, mereka masih sibuk sendiri, dan bis juga masih terus melaju.
In Jae memanggil Gang Joo ke ruang guru, In Jae menanyakan kebenaran tentang alasan Ha Gyung tidak masuk hari ini?”Terjadi sesuatu di kelas kan?”
Gang Joo ragu-ragu, tapi In Jae terus mendesak Gang Joo untuk mengatakan, agar In Jae bisa mencari jalan keluar terbaik untuk mereka.
Gang Joo bilang, ini pasti terlihat mudah di mata orang dewasa.
Semua masalah mereka akan dianggap mudah oleh orang dewasa.
Setelah Gang Joo, Ki Deok juga dipanggil ke ruang guru. Dan In Jae juga menanyakan pada Ki Deok, tapi Ki Deok mengatakan dia tidak tahu apapun. Ki Deok bilang kalau semua yang terjadi di kelas tidak bisa diselesaikan In Jae hanya kerana alasan TAHU saja. Ki Deok menyuruh In Jae melupakannya. Ki Deok bilang, ini benar-benar gila. Beberapa orang tangguh muncul, jadi seseorang harus berada pada situasi yang sulit. Ki Deok juga bilang kalau bahkan dia dan teman-temannya tidak tahu siapa teman mereka sebenarnya, dan siapa yang musuh. In Jae frustasi sekali dengan semua jawaban murid-muridnya.
Di Bus yang ada Nam Soon dan Ha Gyung, sang sopir menginformasikan kalau pemberentian berikutnya adalah SMA Seungri. Nam Soon tersadar, dan memencet tombol di samping tempat duduknya, menandakan dia akan turun disini. Nam Soon sudah bersiap-siap, tapi dia melihat Ha Gyung. “Kau tak turun?”
Ha Gyung cuek, dan tidak menjawab. Pintu bis sudah terbuka, tapi tiba-tiba Nam Soon membatalkan niatnya, dan meminta maaf pada supir, karena tidak jadi turun. Nam Soon menatap Ha Gyung. Ha Gyung yang merasa di lihat Nam Soon berkata “Jangan campuri urusanku.!”
“Ayo turun.Aku hanya tak ingin turun sendirian. ”
Ha Gyung akhirnya menyetujui ajakan Nam Soon untuk turun bersama.
Nam Soon dan Ha Gyung berjalan bersama. Nam Soon bilang, coba kalau mereka turun di halte yang tadi, pasti mereka tidak perlu berjalan. Ha Gyung tetap terlihat cuek, Nam Soon lalu bertanya apa anak-anak mengganggunya? Ha Gyung menjawab, kalau dia bisa mengatasi semuanya. Nam Soon bertanya kenapa Ha Gyung merasa harus ke bibingan belajar?
Nam Soon merasa heran karena Ha Gyung cukup pintar.
“Karena sekolah kita tidak mempunyainya.”
Nam Soon bingung, punya apa?
Nam Soon lalu bercanda dengan sedikit bergaya dan berkata “anak laki-laki tampan?”
(Ihhh Nam Soon..lucu ya kamu..^^)
Ha Gyung tersenyum, dia bilang di sekolah tidak ada persaingan. Nam Soon bertanya, bersaing untuk apa?
“Masuk ke universitas S.”
“Kenapa kau selalu membicarakan universitas S?”
“Karena mereka semua lulus dari universitas S. Seluruh keluargaku.”
(Ouu..itu ternyata alasan selama ini. Sepertinya Ha Gyung tertekan dengan keadaan keluarganya, yang semua lulusan universitas terkemuka, membuat dia merasa juga harus bisa masuk ke sana.)
Ha Gyung ganti bertanya pada Nam Soon, kenapa Nam Soon disebut pesuruh oleh anak-anak?”Apa kau setakut itu padanya?”
Nam Soon hanya mengangguk saja. Ha Gyung bertanya siapa orang itu? Nam Soon menghela nafasnya “Kami dulu dekat, dulu..kami sahabat baik.”
Hanya itu yang Nam Soon katakan, dia langsung melangkah menjauhi Ha Gyung.
Nam Soon menyuruh Ha Gyung untuk lebih cepat berjalan. Ha Gyung bilang, bagaiman mungkin mereka masuk sekolah bersama-sama? Lalu Nam Soon meminta Ha Gyung masuk lebih dulu. Ha Gyung membalikkan kata-kata itu pada Nam Soon.
Nam Soon bersiap-siap untu melompati tembok untuk bisa masuk ke Seungri.
Ha Gyung yang melihat kaget dengan lompatan Nam Soon yang cepat dan tentunya keren.(kata-kata terakhir dari saya ya..^^)
Nam Soon masuk ke kelasnya, dan Byun Ki Deok menyambut Nam Soon dengan pertanyaan, Nam Soon dari mana saja. Heung Soo melirik Nam Soon yang sudah duduk di tempatnya.
Nam Soon sendiri juga langsung melihat Heung Soo.
Datanglah Young Woo ke tempat Nam Soon (Aku suka sekali sama Young Woo^^)
“Aku mengkhawatirkanmu”
Gang Joo juga datang, dan berkata kalau bagus sekali ketua dan wakilnya sama-sam tidak datang. Gang Joo juga bilang kalau Nam Soon bahkan tidak kaget saat tahu Ha Gyung absen. Gang Joo bertanya dimana Ha Gyung? Karena Nam Soon tidak menjawab, maka Gang Joo memutar kepala Nam Soon dengan paksa agar menatapnya.(Lucu..^^)
Nam Soon masih diam, Gang Joo gemas dan menjewer Nam Soon, mengatakan kalau seharusnya Nam Soon mengajak Ha Gyung sekolah, kalau tadi melihatnya.
Heung Soo yang tidak tahan, keluar dari kelas, dan merokok di tempat sepi. Saat sedang mencari korek api, Nam Soon datang. Nam Soon mengambil dan membuang rokok Heung Soo ke tong sampah. “Kau bilang kau sudah berhenti?”
Nam Soon lalu mengarahkan kepalanya ke CCTV yang ada di sana agar Heung Soo tahu kalau disini ada kamera pengawas.
“Pergilah. Sebelum aku memukulmu”
“Pukul saja aku. Aku tak tahu harus kemana selain ke sekolah.”
“Benar-benar omong kosong.”
Heung Soo melangkah menjauhi Nam Soon, tapi tiba-tiba berhenti. Dia berbalik menghadap Nam Soon.
“Kau aktor yang hebat. Anak-anak tampaknya berfikir kau pria normal.Kau juga berbohong tentang usiamu?Mereka memperlakukanmu seperti teman mereka. Aku yakin itu sedikit menegangkan.Bertanya-tanya, apa masa lalumu akan terbongkar karenaku?”
Nam Soon menjawab, itu bukan hal yang masalah.
Heung Soo tidak percaya, dia berkata “Kau fikir saat mereka tahu kau orang yang seperti apa..mereka masih akan memeprlakukanmu sama?Siapkan dirimu. ”
Heung Soo berkata tak ada rahasia yang abadi.Akhirnya Heung Soo benar-benar meninggalkan Nam Soon.
(Hmm..ada masa lalu seperti apa ya..dan berarti tentang umur? Nam Soon sebaya dengan Heung Soo..Apakah ini?Jadi makin penasaran..^^)
Ha Gyung masih belum berani melompat tembok, untuk masuk ke sekolah. Gang Joo tiba-tiba sudah ada diatas, dan bertanya apa yang dilakukan Ha Gyung disana? Ha Gyung bilang kalau Gang Joo ga akan melihatnya lagi. Ha Gyung mengaku merasa tidak enak dengan Gang Joo atas sikapnya. Gang Joo menjawab, kenap tidak mengaku lebih awal. Ha Gyung bilang kalau dia berfikir Gang Joo akan membencinya. Ha Gyung juga bilang kalau Gang Joo pasti kecewa kalau tahu dia berbohong ikut bimbingan belajar. Karena itulah Ha Gyung takut menceritakannya.
Gang Joo yang medengar merasa tersentuh demngan pengakuan Ha Gyung. Dia bersiap melompat turun, tapi roknya tersangkut, dan menyebabkan robek yang cukup besar saat dia berhasil turun.
Gang Joo kaget dan berkata, kalau pasti ibunya kaan membunuhnya jika tahu seragamnya sobek.
Ha Gyung marah-marah dan bilang kenapa harus melompat, dna merusakkan seragam.
Ha Gyung langsung melihat, dan bertanya apa Gang Joo terluka. Ha Gyung berusaha membetulkan rok Gang Joo. Gang Joo senang, karena Ha Gyung sudah kembali seperti yang dia kenal. “Aku merindukanmu Song Ha Gyung”
Ha Gyung salah tingkah, dan Gang Joo tersenyum senang.
Gang Joo mengajak Ha Gyung bolos sekolah.^^
(Memang moment yang indah ya..^^)
In Jae di ruang guru sedang mebaca tentang tugas pengenalan diri yang diberikannya untuk anak-anak. Datanglah Joo Bong Soo. Bong Soo bertanya apa tugas In Jae menyenangkan? In Jae membantahnya. “Ini tidak menyenangkan”
In Jae bilang mereka semua mengisi dengan jawaban yang hampir sama satu sama lain. In Jae bilang kalau mereka tidak bersungguh-sungguh mengerjakannya.
Bong Soo membantahnya, karena menurt dia ada kesungguhan di dalam jawaban itu.
Bong Soo lalu menunjuk pada satu kalimat “Aku tidak ingin memberitahu guruku apapun tentangku”
Itu adalah kesungguhan.^^
In Jae tersenyum dan mengangguk “Kau benar.”
Bong Soo pun meninggalkan In Jae yang frustasi dengan jawaban anak didiknya.
Ha Gyung dan Gang Joo ternyata ada di bimbingan belajar tempat Ha Gyung mengambil les disini. Gang Joo sedang marah pada bagian administrasi, karena tidak mau mengembalikan uang Ha Gyung. Padahal sudah jelas tertulis, uang akan dikembalikan jika yang bersangkutan tidak bisa hadir lagi di lembaga bimibingan belajar ini.
Petugas administrasi masi meolak mengembalikan karena itu adalah kesalahan siswa sendiri. Gang Joo menanyakan paa yang salah? Petugas itu masih mengatakan kalau ituadalah kesalahan siswa, jadi tidak ada pengembalian. Apalagi lembaga juga banyak menerima keluhan dari orang tua.
Ha Gyung menghampiri dan menarik Gang Joo menjauh, saat itu Ha Gyung melihat daftar yang tertempel di dinding. Gang Joo melihat itu, dan lamngsung menghampiri petugas administrasi tadi. Gang Joo bilang, kalau Ha Gyung bahkan berada di posisi ketiga terbaik di tempat ini. Gang Joo bertanya Apa ini kesalahan siswa? “Apa masalahnya?”
Gang Joo berkata, apa orang tua siswa lainnya mengeluh karena dia terlalu pintar, sehingga mereka khawatir akan dikalahkan oleh Ha Gyung?
Lalu datanglah karyawan laki-laki yang menyuruh untuk diberikan saja uang gantinya. Petugas itu bilang karena sudah seminggu, maka uang yang dikembalikan hanya 70% saja.
Gang Joo lalu berbalik badan dan melihat Ha Gyung, sambil membentuk tanda PEACE di jarinya.
Gang Joo menarik Ha Gyung, dan berkata kalau harusnya mereka memasang pengumuman di depan gedung, kalau Song Ha Gyung masuk ke universitas S dari lembaga bimbingan belajar Se Chan. Dan membuatnya sebagai iklan. Tapi sekarang mereka kehilangan kesempatan itu. Gang Joo semangat sekali, sedangkan Ha Gyung cuek saja. Ha Gyung mengajak Gang Joo segera pergi.
Kembali ke Seungri.
Di ruang konseling, ada Nam Soon yang menemui In Jae. In Jae bertanya kenapa Nam Soon terlambat? In Jae juga bertanya apa Nam Soon benar-benar tidak ingin menulis lembar pengenalan diri? Nam Soon menjawab bahwa tidak ada yang bisa dia tulis.
In Jae menjelaskan , kalau dia melihat catatan tentang Nam Soon, dan ternyata Nam Soon mengikuti tes kualifikasi saat akan masuk ke Seungri. In Jae bertanya, berarti Nam Soon sama seklai tidak lulus SMP? Nam Soon menjawab, kalau dia berhenti ditengah jalan.
“Dimana? Di Seoul?”
“Bukan. Di Gyeonggi.”
In Jae menanyakan alasan Nam Soon berhenti?Nam Soon menjawab,kalau dia harus melakukan kerja paruh waktunya.
Lalu tiba-tiba ponsel In Jae berdering.
In Jae menerimanya,dan ternyata dari bapak Oh Jung Hoo. Bapak Jung Hoo ingin bertemu dengan In Jae, dan In Jae menyanggupinya. In Jae meminta alamat rumah Jung Hoo. Lalu In Jae berkata pada Nam Soon, kalau mereka akan bicara lagi nanti. Nam Soon mengerti dan segera pamit pergi.
In Jae terburu-buru mengambil tasnya di ruang guru, dan para guru menanyakan kenapa In Jae tergesa-gesa?
In jae menjawab kalau ayah Jung hoo ingin menemuinya.
Kwon Nam Hee mengingatkan agar In Jae jangan pergi sendiri. Nam Hee mengatakan kalau pada tahun ajaran yang lalu, ayah Jung hoo datang dan mengacaukan semuanya karena dia mabuk. Se Chan yang sudah siap keluar, berhenti dan serius mendengarkan.
Nan Hee juga membenarkan dan mengatakan kalau ayah Jung Hoo juga merusak kursi. Nan hee meminta agar In Jae tidak menemuinya, dan menyuruh ayah Jung Hoo datang besok pagi di sekolah.Itu lebih aman untuk In Jae. In Jae menjelaskan, kalau ayah Jung Hoo ga mau bertemu di sekolah, jadi In Jae tetap akan datang ke rumahnya. In jae berjanji akan menghubungi mereka jika terjadi sesuatu padanya nanti.
In Jae segera berlari keluar. Para guru masih membicarakannya.
Se Chan masuk ke mobilnya, memasang sabuk pengaman.Lalu dia melihat In Jae berlari-lari keluar gedung. Se Chan memanggilnya sebelum semakin jauh, dan meminta In Jae masuk ke dalam mobilnya. Se Chan akan mengantarkan In Jae. In Jae menolak, karena dia akan naik bis yang ada di depan.
Se Chan mengatakan kalau dia kan ikut dengan In Jae. In Jae beralasan, kalau dia tidak mungkin pergi dengan mobil sebagus itu. Se Chan menjwab, meskipun In Jae merasa tidak nyaman, tapi bersabar dan masuklah.
“Tidak. Bukan begitu. Rasanya tidak pantas mengendarai mobil seperti itu ke rumah Jung Hoo. Terutama sebagai guru yang akan bertemu orang tua siswa. ”
Se Chan masih berusaha mengajak In Jae, dan bilang kalau mobilnya bisa diparkir di tempat lain, lalu mereka bisa berjalan untuk ke rumahnya Jung Hoo. “Cepatlah masuk”
In Jae pun tidak menolak.
Gang Joo memesan makanan banyak sekali, dan Ha Gyung kaget melihatnya. Ha Gyung bertanya apa Gang joo benar-benar akan memakan semuanya?
Gang Joo mengiyakan dan berkata bukankah Ha Gyung akan mentraktirnya?
Ha Gyung yang melihat Gang Joo makan dengan lahapnya bertanya apa seenak itu? Gang Joo hanya tersenyum dan menikmati makanannya. Gang Joo lalu bertanya, bagaimana Nam Soon tahu buku Emas itu milik Ha Gyung? Ha Gyung menjawab,kalau dia tidak sengaja bertemu Nam Soon saat di bimbingan belajar. Gang Joo bertanya kenapa? Apa yang dilakukan Nam Soon disana?
Ha Gyung bukannya menjawab, tapi malah balik bertanya kenapa Gang Joo begitu peduli pada Nam Soon?
Nam Soon yang siap dengan tugasnya mengantar makanan. Mendapat telepon dari Oh Jung Hoo. Nam soon heran dan menerimanya. “Ada apa?”
Jung Hoo mengatakan kalau dia sekarang sedang bersama Park Heung Soo, dan mereka akan bertarung melam ini. Jung Hoo menyuruh Nam Soon datang, karena Nam Soon adalah pesuruhnya. Nam Soon kaget dan bertanya dimana Jung Hoo?
In Jae dan Se Chan sudah sampai di rumah jung Hoo, tapi ternyata tidak ada orang disana. In jae mneggedor-gedor pintu dan memanggil bapak Jung Hoo. Tapi tidak ada jawaban. Se Chan bertanya apa In Jae benar ini rumahnya? In Jae melihat lagi ke kertas yang bertuliskan alamat jung Hoo.In Jae menjawab, kalau alamat rumah ini benar sesuai dengan yang dia tulis.
Se Chan masih bertanya, apa benar In Jae disuruh datang oleh orang tua Jung Hoo? Jangan-jangan In Jae hanya mimpi? Se Chan bahkan bertanya apa In Jae yakin bapak Jung Hoo dalam keadaan sadar memintanya datang?
In Jae mencoba menghubungi ponsel bapak Jung hoo tapi tidak ada jawaban juga. Se Chan mengajak In Jae untuk pergi saja, karena sepertinya sia-sia berada disini.
“Aku akan menunggu sebentar lagi”
Se Chan mengingatkan kalau In Jae ga akan bisa bertanggung jawab tehadap hidup Jung Hoo seberapa lamapun menunggu.
“Karena aku tak bisa bertanggung jawab..aku bahkan tidak bisa membantunya. ”
Se Chan bertanya, apa In Jae benar-benar berani atau hanya keras kepala? In Jae menjawan keduanya.
“Kalau begitu aku akan pergi dulu”
In Jae mengucapkan terima kasih atas usaha Se Chan. Se Chan membalikkan badannya, dan berkata kalau dulu saat wajib militer dia menjadi pekerja umum, dan dia bekerja di taman hiburan. In Jae menjawab, pasti itu terasa mudah untuk Se Chan.
Se Chan melanjutkan ceritanya, kalau ada sesuatu yang selalu dikatakan seorang ibu yang kehilangan anaknya padaku. Kalau Se Chan tidak mengawasi anaknya,padahal dia hanya pergi sebentar, tapi sekarang karena Se Chan tidak mengawasinya anaknya hilang.
“Jadi maksudku adalah..bahkan seorang ibu bisa kehilangan anaknya.”
Se Chan lalu pergi meninggalkan In Jae.
Ji Hoon dan Jung Hoo sedang menunggu Heung Soo dan Nam Soon. Lalu datanglah heung soo.
Jung Hoo langsung bertanya tentang gossip yang menyebar kalau Heung Soo adalah petarung hebat di Gyunggi. Heung Soo tertawa dan bertanya, jadi Jung Hoo percaya kebohongan itu? Heung soo meminta biarkan saja dia sekolah dnegan damai.
Jung Hoo menjawab, kalau dia tidak bisa membiarkan Heung soo sekolah dengan damai. Heung Soo berbalik ingin pergi meninggalkan mereka, tapi Ji Hoon menahan dan mendorongnya. “Kau mau kemana brengsek?”
Heung Soo menjawab, kalau mereka sangat menjengkelkan. Datanglah Nam Soon. Heung Soo heran, dan Jung Hoo menjelaskan kalau dia memanggil Nam Soon, karena Nam Soon adalah pesuruhnya, sehingga heung soo tidak akan menangis atau merengek kalau pertarungan mereka tidak adil.
Heung Soo dihajar Jung Hoo di depan Nam Soon, sepertinya Heung Soo sengaja untuk tidak melawan, karena ada Nam Soon.(Aku masih bingung apa maksud Heung soo tidak melawan sama sekali, sepertinya memang ada rahasia tentang nam Soon yang tidak kita tahu.^^)
Di rumah Jung Hoo, In Jae masih menunggu. In Jae mencoba menelpon Jung Hoo.
Di tempat Jung hoo, dia sedang menghajar Heung Soo dengan membabi buta, Nam Soon mencoba menghalangi dengan menjadi tameng untuk Heung Soo. Jung Hoo menyuruh Nam Soon minggir. Ji Hoon yang melihat Jung Hoo seperti kesetanan dalam memukul Heung Soo, merasa taku. Dan saat itu Ji Hoon melihat ponsel Jung Hoo bergetar, Ji Hoo mengangkatnya dan ternyata guru Jung In Jae yang menelpon.
In Jae langsung menanyakan dimana Jung Hoo karena sekarang dia ada di rumah Jung Hoo. Ji Hoon langsung mengatakan kejadian sebenarnya.
In Jae segera menelepon Se Chan memintanya untuk datang dan mengantarnya ke tempat dimana Jung Hoo dan lainnya sedang berkelahi.
Jung Hoo menyingkirkan Nam Soon yang berusaha melindungi Heung Soo. Jung Hoo kembali beralih ke Heung Soo dengan menanyakan benarkah berita yang menyebutkan kaki Heung Soo dulu pernah terluka?Jung Hoo berkata kalau sepertinya mulai hari ini Heung Soo bahkan tidak akan pernah bisa berjalan lagi. Jung Hoo memungut batu yang ada di bawahnya, berniat melemparkan itu ke Heung Soo. Nam Soon melihatnya dengan kaget. Sebelum Jung Hoo melemparkan batu yang dipegangnya, dia menginjak kaki Heung Soo. Membuat Heung Soo kesakitan.
Jung Hoo sudah mulai melempar, tapi Nam Soon tiba-tiba bergerak. Dia menyeran Jung Hoo. Menendang dadanya, tanpa ragu. Nam Soon meminta agar Jung Hoo tidak mengganggu Park Heung Soo lagi. Nam Soon dengan ahlinya melawan Jung Hoo. Menendang dan memukulnya. Sama sekali tidak terlihat Nam Soon yang lemah. Heung Soo mencoba bangkit dan melihat pertarungan itu. Lalu tersenyum dan berkata “Ternyata kau belum mati, Go Nam Soon”
Heung Soo mengingat kejadian dulu, saat Nam Soon di hajar oleh teman-temannya SMP, dan Heung Soo tertawa kejadian itu. Dia membantu Nam Soon bangkit dengan mengulurkan tangannya pada Nam Soon, dan tersenyum. Heung Soo bahkan membersihkan seragam Nam Soon yang kotor akibat perkelahian tadi. Teman-teman yang tadi menghajarnya pun ikut membersihkan dan bertepuk tangan. Sepertinya memang bukan sengaja menghajar Nam Soon. Lalu ada apa ya?*penasaran*
Jung Hoo benar-benar tidak berkutik akan apa yang dilakukan Nam Soon padanya. Jung Hoo yang biasanya tangguh, sekarang sama sekali tidak berdaya.
In Jae dan Se Chan sudah sampai di tempat kejadian, dan berusaha mendekati tempat kejadian.
In jae menuruni tempat itu, tanpa memikirkan keselamatannya. Meminta agar anak-anak menghentikan perkelahian mereka. Se Chan yang juga ikut turun, terlihat takut dan lebih hati-hati.
In Jae terjatuh, dan Kang Se Chan segera menolongnya.
In Jae melihat mereka berkelahi, dan sudah hampir sampai. Saat itu mobil polisi datang. Sinar lampu mobil menyoroti Nam Soon, dan Jung Hoo. Nam Soon terkejut, sedangkan Jung Hoo benar-benar lemas tak berdaya. Jung In Jae yang melihat dari jauh juga tak kalah kaget melihat ternyata Nam Soon yang menghajar Jung Hoo, bukan sebaliknya. Kang Se Chan juga sepertinya tidak menyangka Nam Soon mampu melkakukan hal itu.
KOMENTAR :
Satu kata untuk episode ini MENGEJUTKAN. Aku bahkan awalnya mengira kalau Nam Soon akan tambah parah dengan kedatangan Heung Soo, yang disebut-sebut pemimpin geng dimasa dulu. Tapi ternyata memang ada hubungan yang dekat antara Nam Soon dan Heung Soo sewaktu mereka di Gyunggi dulu.
Melihat adegan terakhir, dimana Nam Soon begitu lihainya berkelahi. Aku jadi berfikir, apakah Nam Soon yang sebenarnya yang memiliki julukan Sang “Tsunami”?
Maaf ya, agak lama dalam memposting, minggu ini agak sibuk. Semoga masih setia menunggu. Aku pastikan bahwa sinopku sangat lengkap, karena aku tidak melewatkan per adegannya..
Semoga puas ya..
Dan bersabar menunggu episode selanjutnya..
Terima kasih..^^
kerennn
ReplyDeleteTerima Kasih, semoga suka ya..^^
Deletejadi pengen nonton langsung hehe :)
ReplyDeleteTerima kasih. Keren.
ReplyDelete