[Sebelumnya]
Lee Gun tiba-tiba menarik tubuh Mi Young ke pelukannya ketika Mi Young beranjak pergi dan berkata memilih tidur di sofa saja. Kim Mi Young tentu mersa kaget berada dalam dekapan Lee Gun seperti ini. Lee Gun malah memeluknya semakin erat dan berkata kalau ini menyalahi kontrak kesepakatan mereka tadi.
“Jangan pedulikan aku. ” ucap Lee Gun sambil melepaskan pelukannya pada Mi Young secara tiba-tiba. Mi Young tentu merasa heran degan perlakuan Lee Gun yang berubah 180 derajat hanya dalam hitungan detik.
Mereka berdua pun berusaha agar bisa terpejam malam ini tanpa suara detak jantung yang dag dig dug dan tentu mengganggu bagi keduanya. Lee Gun menutupi wajahnya dengan bantal sementara Mi Young berbalik membelakangi Lee Gun sambil menarik selimutnya. Hatinya berdebar tak karuan.
Lee Gun melihat Mi Young yang ternyata sudah pulas tertidur. Dia merasa heran bagaimana bisa Mi Young tidur dalam keadaan seperti ini, Lee Gun bahkan berkata
“Dasar Siput” pada Mi Young. Tapi kemudian dia menepuk-nepuk pundak Mi Young berharap Mi Young semakin terlelap.
Keesokan paginya, Lee Gun yang sudah terlihat tampan dengan pakaian olahraga berniat memulai hari dengan lari pagi. Dia menatap jari manisnya dengan penuh senyum yang kini sudah terselip cincin pernikahan disana. Setelah puas tersenyum menatap cincin pernikahannya itu, Lee Gun mulai berlari. Dia tampak bersemangat.
Tiba-tiba Daniel lewat dan menyapa Lee Gun sambil terus berlari. Lee Gun kesal karena merasa didahului oleh Daniel. Diapun mempercepat larinya. Akhirnya kedua orang itu malah sibuk berlari dan berusaha berada di depan. Tak ada satupun yang mau mengalah.
Lee Gun sudah mulai lelah. Dia berjalan sudah terseok-seok. Lee Gun menyuruh Daniel untuk menyerah saja. Daniel menjawab kalau di dalam kamusnya ga ada kata menyerah. Dengan santainya Lee Gun menjawab
“Akan kubelikan kamus baru untukmu”
Sampai akhirnya Daniel terjatuh karena sebenarnya dia juga sangat kelelahan. Lee Gun tertawa puas melihat Daniel tersungkur dan kalah. Tak berpaa jauh dari tempat Daniel jatuh, Lee Gun pun ikut terjatuh. Mereka berdu sama-sama lelah dan tak sanggup lagi untuk berlari.
Kini, keduanya beristirahat bersama. Lee Gun memuji desain yang Daniel buat untuk kerjasama mereka ini. Daniel menjawab tentu saja, karyanya memang luar biasa. Daniel kemudian meminta maaf karena tak sengaja berbohong dan mengaku Romo pada Lee Gun. Lee Gun menyuruh agar Daniel menyimpan kata maaf itu nanti saja, dia akan terus mengawasi Daniel mulai sekarang.
Kemudian Lee Gun berdiri dan mengulurkan tangannya seakan ingin membantu Daniel berdiri. Daniel tersenyum menyambut uluran tangan Lee Gun. Tapi ternyata ketika Daniel mencoba bangkit seraya berpegangan pada tangan Lee Gun, Lee Gun dengan santai melepaskan pegangan tersebut membuat Daniel kembali terjatuh di rerumputan. Lee Gun hanya berkata kalau tadi itu dia hanya mengajak Daniel berjabat tangan. Lee Gun tertawa dan pergi meninggalkan Daniel. Sementara Daniel hanya tersenyum menghadapi tingkah konyol Lee Gun.
Kim Mi Young takjub dengan segala karya Daniel yang dipajang di pameran ini. Dia benar-benar kagum. Daniel berkata kalau sebenarnya dia ingin mengaku identitsnya saat dia mengundang Mi Young di pameran ini agar dia terlihat hebat. Tapi sepertinya dia gagal. Mi Young menggeleng dan berkata kalau Daniel memang hebat kok. Daniel pun tersenyum mendengarnya.
Saat sedang asik melihat karya Daniel, tiba-tiba ada wartawan yang tertarik melihat Daniel disini. Daniel kaget, dia langsung memeluk Mi Young agar kehadiran Mi Young ga tercium wartawan, dan agar Mi Young terhindar dari gossip. Daniel yang masih memeluk Mi Young bertanya, apa Mi Young tahu cara kepiting berjalan?
Akhirnya mereka mulai berjalan dengan gaya kepiting sampai menuju sebuah kursi yang besar dan cukup untuk menyembunyikan Mi Young disana.
Daniel menyuruh Mi Young segera keluar lewat pintu darurat ketika dia menghadapi wartawan. Mi Young bertanya apa benar Daniel baik-baik saja sendiria menghadapi wartawan itu? Daniel menjawab kalau dia harus melindungi adiknya. Sekarang kan mereka sudah jadi saudara. Apa Mi Young lupa?
Lee Yong dan ibunya kembali menemui tetua yang mereka suap. Lee Yong bahkan berharap kalau mosi untuk memberhentikan Lee Gun sebagai Presdir disetujui. Tetua yang mereka suap mengingatkan Lee Yong dan ibunya untuk ga melakukan hal gegabah seperti kemarin terkait kontrak penjualan Pabrik Sabun, karena jika sampai Lee Yong dan ibunya melakukan hal gegabah, maka semua akan tamat.
Lee Gun dan Mi Young baru selesai mengikuti kelas hamil. Dan tiba-tiba perut Mi Young berbunyi tanda lapar. Lee Gun berkata kalau dia sudah menantikan hal itu dan sekarang dia mau mereka makan siang bersama. Apa yang ingin Mi Young makan?
Ternyata Mi Young lagi pengen makan Ikan Pari mentah yang diiris. Lee Gun yang awalnya berniat untuk makan bersama, hanya bisa menutup hidungnya karena tak tahan dengan bau dari ikan pari tersebut. Sementara Mi Young terus saja lahap memakannya.
Lee Gun berkata kalau Mi Young benar-benar unik. Selera Mi Young saja unik. Mi Young hanya tersenyum dan menatap kearah Lee Gun. Tiba-tiba mata Mi Young melihat cincin pernikahan mereka yang ada di jari manis suaminya itu. Mi Young merasa sangat senang saat melihatnya.
Mi Young kemudian bertanya apa Lee Gun sudah memutuskan akan menamai apa bayi mereka ini? Hanya panggilan saja, bukan nama sebenarnya. Lee Gun menjawab bagaimana kalau mereka putuskan saja sekarang, apa Mi Young sudah punya ide? Mi Young menjawab bagaimana kalau Gae Ddong?(Hampir terdengar seperti kotoran anjing.)
Lee Gun tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Dan ternyata di lubang hidung Lee Gun ada dua buah kapas yang dia gunakan untuk menghambat bau ikan Pari. Lee Gun menjawab kalau dia ga suka nama itu. Lee Gun beralasan kalau dia ga suka Anjing.
Mi Young menjelaskan kalau ada yang bilang padanya, jika nama panggilan bayi mengandung nama provinsi maka bayi itu akan berumur panjang. Lee Gun tetap ga mau, yang lain saja, jangan Gae Ddong. (Untung bukan Gap Dong.)
Mi Young tampak kecewa dan memberitahu Lee Gun kalau dulu saat dia masih berupa janin, ibunya memberi nama Gae Ddong padanya. Itu sebabnya dia sangat kuat. Bukankah Lee Gun juga sudah pernah melihat dia berlari, dan larinya sangat kencang.
Lee Gun mengalah dia menyetujui nama itu, karena menurutnya kotoran anjing lebih baik daripada kotoran sapi. (Ampuunnn..nama anak kok pake unsur kotoran-kotorang begitu lo..-_-)
Lee Gun datang ke kantor. Tadi dia dan Mi Young semobil. Setelah supir mengantar Lee Gun ke kantor, maka supir akan membawa Mi Young kembali pulang. Tapi tiba-tiba Lee Gun berubah pikiran. Dia kembali ke luar dan dengan jarinya dia membentuk tanda siput di kaca mobil.
Saat Mi Young menurunkan kaca mobil, dia tersenyum melihat wajah Lee Gun. Lee Gun kemudian mengajak Mi Young untuk melihat-lihat kantornya.
Kedatangan Lee Gun dan Mi Young ke kantor tentu menarik perhatian semua staf. Mi Young berjalan di belakang Lee Gun dan sedikit menjauh. Mi Young berkata
“Semua orang melihat kita. Aku akan mengikutimu diam-diam.”
“Kim Mi Young, kau ingat? Kau bukan gadis post it lagi. Jadi jangan sembunyi di belakangku. Berjalan di sisiku dengan penuh percaya diri. ”
Mi Young tersenyum dan tangannya sudah di genggam oleh Lee Gun. Merekapun berjalan bersama menuju lift.
Kejutan datang saat Lee Gun masuk ke ruangannya. Dia melihat seseorang duduk di kursinya dan dia terkejut. Orang itu adalah Nam Se Ra. Se Ra tak menyadari kehadiran Mi Young, sehingga dia langsung mengahambur memeluk Lee Gun. Se Ra juga berkata kalau dia sangat merindukan Lee Gun. Mi Young hanya mampu menatap itu dari tempatnya berdiri dengan berbagai perasaan di hatinya.
Kim Mi Young memilih pergi. Dia diam-diam berbalik dan mulai melangkah. Tapi Lee Gun memintanya untuk ga pergi. Mi Young pun menghentikan langkahnya. Se Ra bertanya heran memangnya wanita itu siapa? Mi Young tahu Lee Gun akan mengakui yang sebenarnya tentang status mereka, sehingga Mi Young bergegas menyapa Se Ra dan memperkenalkannya sebagai sekretaris Nenek Wang.
Lee Gun hanya bisa menatap tak percaya kearah Mi Young.
Mi Young berkata apa dia bisa meminta waktu Presdir Lee sebentar? Lee Gun tak bisa menjawab dan hanya bisa mengikuti Mi Young. Se Ra berkata kalau dia akan menunggu Lee Gun disini.
Ketika hanya berdua, Mi Young berkata kalau lebih baik Se Ra ga tahu sekarang, karena Se Ra ga mungkin bisa menerima hal ini.
“Dia sama sekali belum siap”
“Lalu bagaimana denganmu?” tanya Lee Gun.
Mi Young menjawab kalau dia juga belum tahu bagaimana perasaanya, tapi yang jelas ga baik memberitahu Se Ra tentang semuanya saat ini. Terlebih Se Ra sedang berbahagia karena bisa bertemu dengan Lee Gun.
Lee Gun menguatkan dirinya untuk kembali ke ruangannya dimana ada Se Ra menunggu. Begitu masuk Lee Gun langsung tertawa terbahak-bahak sementara Se Ra langsung mengapit kepala Lee Gun di bawah ketiaknya. Se Ra bertanya sekretaris Nenek Wang tadi agak bodoh kan? Lee Gun ga menjawab dan berkata kalau sekarang Se Ra semakin kuat saja. Se Ra pun bertanya apa Lee Gun bahagia bertemu dengannya? Se Ra menjadikan tangannya seperti mic dan seolah mewawancarai Lee Gun. Lee Gun menjawab tentu saja dia sangat senang. Senang sampai ga bisa dibayangkan dan diungkapkan. Se Ra tersenyum bahagia mendengar pengakuan Lee Gun.
Se Ra berkata kalau dia libur 4 malam 5 hari di Seoul, jadi dia mau Lee Gun menemaninya. Lee Gun setuju. Kini mereka ada di tempat Se Ra menginap. Se Ra memeluk Lee Gun dari belakang. Dia berkata
“Leganyaa…aku merasa hidup kembali”
Lee Gun hanya terdiam, dia tak tahu apa yang tengah dirasakannya saat ini. Lee Gun kemudian melepaskan pelukan Se Ra, dan menatap Se Ra sambil memegang tangan gadisnya itu. Sebenarnya ada yang ingin Lee Gun katakan, tapi Se Ra berkata lebih dulu seolah tak memberinya kesempatan. Se Ra berkata kalau mulai sekarang hanya ada Lee Gun. Dia hanya akan menomor satukan Lee Gun daripada baletnya, karena dia ga mungkin bisa hidup tanpa adanya Lee Gun. Lee Gun hanya tersenyum tak bisa menjawab.
Kim Mi Young malam ini membacakan dongeng lagi untuk putranya. Kali ini lebih manusiawi. Tidak seperti sebelumnya. Sambil mebaca dongeng itu, Mi Young mencoba berinteraksi dengan janinnya. Tiba-tiba Mi Young teringat Lee Gun, dia mengambil ponselnya dan berharap ada pesan dari Lee Gun, tapi ternyata nihil. Mi Young pun mencoba tersenyum walau dia mungkin sangat kecewa.
Sementara itu, Lee Gun tengah membaringkan Se Ra di ranjang. Se Ra nampak sudah terpejam, tapi tiba-tiba Se Ra berkata sambil menggenggam tangan Lee Gun
“Kau tahu kan Gun, hanya kau tempatku bersandar. Aku ingin menikah denganmu Gun.”
Gun menatap Se Ra dengan tatapan sedih. Se Ra tampaknya mengigau. Lee Gun hanya menulis sebuah pesan di post it untuk Se Ra yang berbunyi
“Semoga wawancaramu besok sukses, kita bicara lagi nanti, ada yang ingin ku katakan.”
Pagi ini, Mi Young tengah sibuk mengiris bawang Bombay yang sangat banyak, karena dia ingin membuat acar bawang. Ibu Lee Yong datang dan bertanya apa semalam Lee Gun ga pulang? Pasti Gun berselingkuh. Akhirnya Lee Gun mewarisi sifat ayah Lee Gun. Mi Young terdiam, tapi kemudian dia berkata kalau semalam Lee Gun menelponnya kok dan memberitahunya kalau Lee Gun sibuk sehingga ga bisa pulang. Lagipula Lee Gun bukan orang yang seperti itu. Suka berselingkuh.
Ibu Lee Yong lalu berkata
“Kau seperti wanita simpanan yang mencuri Lee Gun dari kekasihnya. Kesedihan wanita simpanan tak akan ada yang tahu. Kapanpun dia bisa kehilangan cintanya. Jadi jangan hanya mengandalkan Gun seperti orang bodoh. Kau harus memikirkan dan menyiapkan masa depanmu. Tak ada yang bisa disalahkan ketika mereka mencampakkan wanita simpanan.”
Mi Young terdiam memikirkan kalimat yang memang sangat benar adanya. Tapi dia mencoba tak memikirkannya terlalu jauh.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Se Ra datang, dan sepertinya Lee Gun mulai gamang. Tapi Gun punya sikap yang tegas dibalik tingkah konyolnya. Dia pasti akan segera membuat keputusan dan memberi tahu Se Ra tentang pernikahannya dengan Mi Young.
Lalu apakah Se Ra bisa menerimanya begitu saja? Atau mungkin dia akan berubah peran menjadi perempuan jahat yang akan merebut Lee Gun dari tangan Mi Young?