Wednesday 18 June 2014

Sinopsis A New Leaf Episode 12 Part 2

[Episode Sebelumnya]


Ceo Cha sudah mengumpulkan semua asosiasi BANK, dan mereka sedang rapat membahas masalah yang tengah melanda beberapa BANK besar di Korea. CEO Cha berkata kalau Hakim ga akan tahu semua kasus secara detail, karena kasus yang ditangani Hakim jumlahnya tak hanya satu.

Young Woo juga mempengaruhi para pemilik BANK akan pentingnya pengacara berbakat untuk menangani kasus ini walau peran media juga tak kalah penting untuk menarik simpati publik. Seorang pemilik BANK bertanya siapa yang akan memimpin kasus ini setelah Seok Joo mengundurkan diri?

Young Woo langsung memunculkan wajah Jeon Ji Won di layar dan menjelaskan pada semua pemilik BANK yang hadir kalau Ji Won adalah mantan Hakim yang baru saja berhenti.

“Jeon Ji Won adalah orang yang tepat untuk mempengaruhi Mahkamah Agung.”



Young Woo menjelaskan kalau masa jabatan Hakim Mahkamah Agung yang sekarang akan segera berakhir dan dia yakin Park Yang Tae adalah Hakim MA yang baru dan Yang Tae sangat dekat dengan Ji Won. Pihak BANK berkata bukankah kandidat terkuat yang akan jadi Hakim MA adalah Lee Chung Hee?

Young Woo membantah dan meyakinkan semua kalau dia yakin Yang Tae lah yang akan jadi ketua MA yang baru. Young Woo juga langsung meminta seluruh pihak BANK untuk menyewa firma hukumnya, karena jika satu BANK menyewa firma yang berbeda maka akan sulit penanganannya karena argument yang berbeda.

Pihak BANK pun bertanya hasil apa yang bisa didapatkan Firma Cha jika mereka semua mau bergabung? Dengan penuh percaya diri Young Woo berkata apa mereka tidak tahu bagaimana hebatnya Firma Hukum Cha? Apa yang tidak bisa dilakukan Firma Hukum lain, maka Firma nya pasti bisa melakukan itu.
Young Woo juga menjanjikan kalau pihak BANK hanya akan merugi sekitar 300 juta saja, dan itu adalah nominal terbaik yang bisa firmanya usahakan karena seharusnya pihak BANK merugi sekitar 1 triliun mengingat besarnya jumlah yang harus pihak BANK ganti pada perusahaan kecil itu.

Young Woo tak lupa memberitahu semua pihak BANK kalau lawan mereka tidak mudah, karena Lee Sun Hee adalah wanita yang tidak goyah terhadap tawaran atau sogokan apapun. Dulu Sun Hee ada di bagian kekerasan seksual, tapi sekarang Sun Hee ditugaskan ke bagian keuangan. Jadi itulah lawan terberat mereka untuk kasus ini.


Di kejaksaan, Sun Hee tengah bertugas. Dia tahu kalau kasus ini benar-benar masuk kategori penipuan. Pimpinan bertanya pada Sun Hee bagaimana hasil yang Sun Hee dapat? Sun Hee menjelaskan kalau pihak BANK memang memaksa beberapa perusahaan kecil untuk membeli opsi nilai tukar ini tanpa menjelaskan secara detail. Sebagian besar BANK menjual opsi ini dan target BANK hanya perusahaan kecil, karena BANK tahu bahwa perusahaan besar gaakan mau membeli opsi yang beresiko besar seperti ini. Jika pihak BANK bisa menjelaskan dengan detail, mana mungkin perusahaan kecil mau membeli, dan bahkan ketika perusahaan kecil mau membatalkan, pihak BANK berkata tidak bisa. Ini sudah masuk kategori penipuan.
Pimpinan tentu terkejut mendengar laporan Sun Hee.
Kasus ini berat karena sebagian besar BANK andil di dalamnya.


Cha Young Woo masih dengan segala rencana liciknya. Dia berkata karena di Negara mereka ada 5 firma hukum besar lainnya selain Firma Hukum Cha, maka ke 5 firma hukum itu akan menangani bagian kecil kasus ini agar pihak penggugat tak bisa menyewa ke 5 firma hukum itu, dan akan semakin menyulitkan penggugat.


Sementara itu di RS, dimana Seok Joo sedang mendengarkan keluhan rekan ayahnya. Dia kemudian menyarankan agar mereka menyewa firma hukum besar. Seorang dari mereka menjawab kalau mereka sudah melakukan itu dengan menghubungi firma hukum Sunjin. Tapi entah mengapa firma itu tiba-tiba menolak, padahal awalnya Sunjin mau menerima kasus mereka.
Sunjin beralasan kalau pihak BANK adalah lawan yang sulit sehingga Sunjin mengaku tak bisa melawan.

Seok Joo kemudian menawarkan agar perusahaan kecil mengajukan pailit saja. Jika pailit diajukan maka perusahaan kecil ga perlu membayar opsi itu tiap bulan karena kontrak dinyatakan batal. Salah satu dari mereka menjawab kalau mereka ga mau mengajukan pailit. Mereka berkumpul disini karena mereka ingin perusahaan mereka tetap hidup, makanya mereka ingin jalan keluar.

Seok Joo menjelaskan kalau dia belum bisa membantu karena dia tak punya kantor, dan jika dia punya, kasus ini adalah kasus yang berat dan tak bisa ditangani secara individual. Dia menyarankan beberapa opsi pada para pemilik perusahaan kecil itu, dan meminta mereka segera bergerak sebelum pihak BANK dibebaskan.
Seok Joo meminta mereka membentuk komite dan ajukan pengaduan. Setidaknya mereka harus mencari solusi di kasus pidana. Karena sehebat apapun Jaksa, jika ada banyak tekanan di bawah akan tetap menyulitkan.


Seok Joo mengantar ayahnya pulang, Shin Il berkata pada Seok Joo kalau dia ingin langsung istirahat, Seok Joo pun tahu bahwa dia harus pulang. Ketika Seok Joo sudah pergi Shin Il bergumam sendiri kalau dia merasa Seok Joo aneh, ada sesuatu yang terjadi pada putranya itu. Dia yakin sekali.


Hari ini Seok Joo mengajak Khan jalan-jalan. Ketika menemukan tempat duduk, Seok Joo beristirahat sebentar sambil mengelus-elus bulu-bulu Khan yang lembut. Seok Joo kemudian bergumam sendiri “Kenapa banyak orang naïf di dunia ini?”


Lee Mi Ri datang ke apartemen Ji Yoon dan sedikit tak yakin dengan nomor kamar Ji Yoon. Benarkah 301. Dia pun mencoba menengok nomer kamar disbeelah kamar Ji Yoon, yaitu kamar Seok Joo. Tepat ketika itu Seok Joo datang. Seok Joo jelas saja heran melihat ada gadis di depan kamarnya.

Mi Ri sepertinya belum sadar kalau pria yang menyapanya ini adalah Seok Joo. Tapi Mi Ri hanya merasa tak asing dengan wjaha Soek Joo, sehingga dia terus menatap Seok Joo membuat Seok Joo bertanya apa Anda kenal dengan wajahnya? Mi Ri kaget, dia sedikit terlonjak ketika menjawab tidak.

Dia bahkan jadi salah tingkah dengan memencet bel di kamar Ji Yoon berharap Ji Yoon segera keluar dan menyelamatkannya. Mi Ri panik sendiri, sementara Seok Joo cuek dan santai saja. Seok Joo malah mengira Khan menakuti gadis teman Ji Yoon itu.

Setelah Khan dimasukkan kedalam rumah, Seok Joo kembali mendekati Mi Rid an bertanya apa anjingnya menakuti Mi Ri?
Mi Ri yang menutup wajahnya dengan kedua tangan dengan jari-jari yang tak rapat mengingat kembali cerita Ji Yoon, tentang seorang pengacara yang hilang ingatan. Saat itu dia ga tahu kalau pengacara yang Ji Yoon maksud adalah Seok Joo.


Mi Ri pun yakin Seok Joo memang ga kenal dengannya, sehinga dia kembali santai dan berkata kalau anjing Seok Joo memang sedikit membuatnya takut. Dulu dia pernah digigit anjing, jadi dia teringat saja tadi.
Untung saja Ji Yoon langsung datang dan menyapa Mi Ri. Ji Yoon yang tahu ada Seok Joo langsung mengembalikan barang-barang Seok Joo yang masih tertinggal di kantor. Di dalamnya ada hard disk yang disembunyikan saat ada penyitaan beberapa waktu lalu.
Seok Joo menerima kardus itu dan berkata akan segera masuk ke kamarnya.


Ji Yoon dan Mi Ri menikmati waktu bersama. Mi Ri masih merasa takjub karena Seok Joo ga mengenalinya. Tapi kemudian dia bertanya pada Ji Yoon kenapa Ji Yoon mau berhenti kerja? Ji Yoon menjawab kalau ga ada Seok Joo di firma dan dia merasa ga nyaman aja.

Mi Ri heran dan berkata bukankah Ji Yoon belum dapat kerjaan? Apalagi Ji Yoon cuma magang di sana, dia menyarankan agar Ji Yoon betah di firma itu sampai bisa diterima kerja dan benar-benar menjadi karyawan sungguhan.


Shin Il menelpon putranya dan meminta Seok Joo datang malam ini karena Pengacara Seo In Ho ingin bertemu dan membahas masalah penipuan pihak BANK pada perusahaan kecil. Seok Joo tentu tak menolak. Saat bertemu, In Ho memuji Seok Joo yang merupakan pengacara hebat karena para jaksa pun selalu kalah jika berhadapan dengan Seok Joo. Seok Joo merendah mendapat pujian seperti itu. Dia juga menjelaskan kalau dia sudah bukan karyawan firma hukum Cha lagi.

In Ho menawarkan Seok Joo kerja di firmanya jika Seok Joo mau. Seok Joo menolak dengan sopan dan beralasan kalau dia mau istirahat dulu dari pekerjaannya untuk sementara.
Setelah basa-basi sederhana itu, mereka pun fokus pada pertemuan malam ini. Seok Joo menjelaskan semua yang dia tahu pada In Ho.

Seok Joo berharap semua diselidiki dengan adil, agar perusahaan kecil tak menderita dengan adanya opsi yang mencekik ini. In Ho bertanya apa Seok Joo benar-benar ga bisa menerima kasus ini? Terlepas apakah nanti mereka menang atau tidak di sidang pidana, tapi sidang perdata juga akan diadakan. Apakah Seok Joo ga ingin membantu?

Seok Joo meminta maaf karena saat ini dia ga berencana mengambil kasus manapun. Dia hanya membantu ayahnya saja, karena ini masalah teman-teman ayahnya. In Ho pun tak memaksa.


Setelah In Ho pulang, kepala Seok Joo kembali terasa sakit, Shin Il melihat itu dengna cemas. Dia bertanya apa Seok Joo baik-baik saja? Seok Joo kemudian duduk di samping ayahnya dan berkata kalau dia memang sedikit ga sehat, tapi dia sudah periksa dan kata dokter dia hanya butuh istirahat.

Seok Joo tiba-tiba bertanya seperti apa ibunya? Shin Il kemudian menjelaskan kalau ibu Seok Joo adalah orang yang keras hati. “Meski tidak ada kosmetik di meja riasnya, dia tetap bilang kalau dia tak bisa menerima suami yang menyerah pada keadilan.”


Seo In Ho benar-benar mengajukan pengaduan atas nama komite persatuan korban. Dia menulis gugatan itu untuk 7 BANK besar di Negara ini termasuk City BANK. Kabar itupun langsung sampai ketelinga Young Woo, dan membuat Young Woo terkejut. Dia bahkan langsung menelpon semua staf untuk rapat dadakan hari ini.


Young Woo rapat dengan pemilik ketujuh BANK, dan juga beberapa stafnya termasuk Jeon Ji Won. Young Woo memberitahu pihak BANK kalau In Ho adalah Mantan Ketua Kejaksaan Pusat Satuan Investigasi, dan kini In Ho tengah mengajukan aduan sebagai komite persatuan korban. Dan jika In Ho yang merupakan mantan kejaksaan mengambil kasus ini, maka kejaksaan akan malu jika tidak menyelidiki dengan benar.

Young Woo menjelaskan kalau Ji Won akan menangani kasus ini. Ji Won lalu mendengarkan sebuah rekaman dimana jelas sekali terdengar percakapan seseorang dari salah satu BANK yang tengah membicarakan opsi nilai tukar tersebut. Tampak jelas bahwa pihak BANK memang sengaja melakukan hal tersebut pada perusahaan kecil.

Pihak BANK yang hadir terkejut dan bertanya lalu bagaimana jika itu bocor? Apa yang harus mereka lakukan? Ji Won menjawab kalau langkah pertama mereka adalah membuat surat perintah penggeledahan dan penyitaan ditidakan. Jika Sun Hee mendapat surat perintah itu, maka semua akan terbongkar. Dan mereka akan kalah di gugatan pidana bahkan perdata.


Kim Seok Joo dan Park Sang Tae makan bersama. Sang Tae memuji Seok Joo yang benar-benar ahli memanggang karena daging ini enak sekali. Setelah makan itu Sang Tae membantu Seok Joo mengenalkan beberapa pihak yang mungkin bisa membantu Seok Joo dalam kasus nilai tukar ini.
Ada beberapa BANK yang tidak tersangkut opsi ini dan bisa Seok Joo hubungi. Seok Joo jelas saja tak menolak.


Seok Joo tak mau menunggu lama, dia langsung menghubungi pihak BANK yang tak mengambil opsi nilai tukar dan bertanya beberapa hal.
Seok Joo menjelaskan kalau dia hanya membantu perusahaan kecil, dan saat ini dia sedikit bingung harus bertanya pada siapa.
Pihak BANK yang dihubungi Seok Joo setuju membagi informasi asal namanya disembunyikan. Seok Joo tak masalah dengan itu.


Selagi menunggu inforamsi dari pihak BANK yang dihubungi Seok Joo tadi, Seok Joo dan Sang Tae menghabiskan waktu dengan main games. Sang Tae memberi tahu Seok Joo kalau mantan Hakim Jeon Ji Won kerja di Firma Cha saat ini, dan begitu masuk Ji Won langsung menangani kasus Seok Joo
Seok Joo merasa lega karena setidaknya ada yang membantu CEO Cha setelah dia keluar.

Sang Tae kemudian menceritakan masa sekolah mereka dulu. Dulu Seok Joo belajar 7 hari dalam seminggu sementara dia hanya 6 hari, karena di hari sabtu dia pergi main.

“Hanya makan enak, tidur enak, menghasilkan sedikit uang, dan mengeluarkan sedikit juga. Itulah aku. Bagaimanapun aku sudah bahagia dengan semua itu.”

Seok Joo menatap aneh, dan protes kenapa mereka bisa lulus barengan, bukankah dia lebih rajin daripada Sang Tae. Sang Tae menjawab kalau Seok Joo lulus dengan nilai terbaik, jadi Seok Joo ga perlu merasa seperti itu.


Telepon yang ditunggu Seok Joo datang juga. Pihak BANK yang ditelponnya tadi sudah menghubungi balik dan memberikan informasi yang luar biasa mencengangkan. Penelpon memberitahunya kalau memang ada angka tersembunyi yang sangat besar. Perbedaan harganya pun sangat besar. Jika benar ketujuh BANK besar itu menjual pada perusahaan kecil tanpa penjelasan yang benar, maka ini dipastikan penipuan.
Seok Joo pun tak menunggu lama, dia langsung mengirim laporan itu pada Seo In Ho.


Lee Ji Yoon menemui CEO Cha dan melapor kalau dia ingin pindah dari apartemen itu karena Seok Joo juga sudah ga dikantor.Alasan dia dipindah ke sebelah apartemen Seok Joo adalah untuk membantu Seok Joo ketika masih kerja di Firma CHA. Tapi karena sekarang sudah ga, maka lebih baik dia pindah.

CEO Cha menjawab kalau kontrak sewa apartemen itu adalah sampai akhir tahun, jadi kalaupun Ji Yoon keluar kamar itu akan tetap kosong. Ji Yoon bisa memakai sampai sewa berakhir. Tapi kalau Ji Yoon bersikeras maka dia ga akan memaksa. Ji Yoon pun mengucapkan terima kasih dan segera pergi.


Tim Ji Won sedang rapat bersama CEO Cha. Mereka mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan ketika sidang berlangsung. Ji Won sudah mempersiapkan jawaban dengan cermat untuk membantah semua tuduhan.
Young Woo memuji Ji Won yang teliti sekali mengerjakan kasus ini.


Sun Hee bergegas untuk bisa mengurus surat perintah penggeledahan dan penyitaan. Pimpinan sudah setuju, dia berharap surat perintah bisa segera dia dapatkan.


Sementara itu, Ji Won yang licik mulai menghubungi Hakim Park Yang Tae. Dia membuat sang Hakim mau membantunya meniadakan surat perintah penggeledahan dan penyitaan yang akan segera di lakukan Sun Hee saat ini.

Yang Tae menerima mentah-mentah penjelasan dan pembelaan Ji Won terhadap kasus nilai tukar ini dan malah memuji Ji Won yang professional sebagai pengacara. (Professional dilihat dari mana? -_-)


Sun Hee terkejut mendapat balasan dari Hakim kalau surat perintah yang dia ajukan untuk tujuh BANK itu ditolak dengan alasan yang tidak masuk akal.


Pimpinan pun tak percaya dengan alasan konyol ditolaknya suart perintah yang Sun Hee ajukan. Seharusnya 99% surat perintah yang mereka minta disetujui, tapi kenapa hasilnya seperti ini. Benar-benar aneh.
Sun Hee lalu bertanya apa dia perlu mencari bukti lagi agar mereka bisa kembali meminta surat perintah penggeledahan dan penyitaan? Pimpinan setuju dengan niat Sun Hee.


Tapi Sun Hee dan pimpinan dikejutkan dengan datangnya Jaksa Agung ke kantor mereka. Jaksa Agung marah-marah karena kasus ini bocor sampai media tahu, dan bagaimana bisa surat perintah diminta tanpa sepengetahuan dia. Sun Hee dan pimpinan saling pandang, karena merasa aneh. Bukankah Jaksa Agung tak menangani hal-hal semacam ini.

Pimpinan Sun Hee menjawab kalau dia akan meminta kembali surat perintah setelah mengumpulkan bukti yang cukup. Jaksa Agung menolak dan meminta ini semua dihentikan.


Setelah Jaksa Agung pergi, Pimpinan Sun Hee bertanya pada staf disampingnya sejak kapan memangnya Jaksa Agung mengurusi hal seperti ini? Mereka kan bukan akan menahan konglomerat, rasanya kok berlebihan sekali. Staf yang ditanyai berkata kalau 4 BANK besar yang terkena kasus nilai tukar ini adalah alumni Jaksa Agung. Lalu staf itu balik bertanya pada Sun Hee, apa Sun Hee yakin dengan gugatan itu? Sun Hee menjawab dengan mantap kalau dia yakin sekali dia bisa. Tapi setidaknya dia harus mendapat surat perintah penggeledahan dulu untuk penyelidikan lebih lanjut.

Staf itu kemudian menjawab “Jaksa Agung ga bisa terang-terangan menghalangimu, jadi kita coba lagi meski akan ada pertarungan yang sengit karena ini.”


Ditolaknya surat perintah penggeledahan itu sampai juga di telinga Seok Joo. Media online ramai membicarakannya, dan Seok Joo membaca salah satu yang ada di media. Kemudian Seok Joo memutuskan menelpon Sun Hee. Setelah Sun Hee menerima panggilan Seok Joo, Seok Joo langsung mengajak Sun Hee bertemu. Sun Hee mengingatkan Seok Joo kalau firma hukum Cha sedang diperiksa juga terkait kasus ini, jadi kenapa Seok Joo memintanya bertemu?
Sun Hee menceritakan dengan sedikit kesal kalau situasi sedang buruk sekarang. Surat yang dia ajukan ditolak bahkan sebelum dua jam. Dia yakin firma hukum Cha ikut campur dalam kasus ini.

Seok Joo akhirnya memberitahu kalau dia sudah keluar dari firma hukum Cha. Diapun kembali mengajak Sun Hee untuk bertemu. Sun Hee setuju dan mengajak Seok Joo bertemu sekarang juga.


KOMENTAR :

Berharap setidaknya Seok Joo membantu Sun Hee. Berharap semoga Seok Joo bisa kembali mengingat semua dan akhirnya memutuskan menjadi pengacara jujur dan adil.
Episode 13 di blognya Puji yaaaa^^

2 comments:

  1. ga ada romantis nya... kasus dan kasus... agak jenuh c.. tp lumayan buat dbaca.... makasih ya mbak ayu...

    ReplyDelete
  2. Lha truussss Jyoon cuma jd plgkap ta dsni (tepokjidat),,,tp eps ini menarik juga JWon vs Sunhee+seokjoo...smga cpt d update eps 13nya...gomawo author IU

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^