[Episode Sebelumnya]
Oh Jin Joo menunggu dengan cemas, apakah Doo Rim berhasil? Ketika Doo Rim mendekat, Jin Joo membungkuk hormat pada Doo Rim, dan Doo Rim membalas itu dengan senyuman manis, pertanda kalau semua berjalan dengan baik. Setelah itu Doo Rim melangkah pergi.
Tak berselang lama, Jin Joo mendapat SMS dari Doo Rim dan dia langsung membacanya. SMS itu berbunyi
“Jin Joo, walau terkadang banyak hal yang berjalan tak sesuai dengan harapan kita, tapi lebih baik menggunakan cara kita sendiri untuk menjalani hidup ini. Jadi Jin Joo…hiduplah dengan baik dan terhormat. Semangat Jin Joo…!!”
Jin Joo tersentuh membaca SMS dari Doo Rim. Doo Rim memang benar-benar sahabatnya. Tak hanya ada saat suka, tapi saat seperti ini Doo Rim tetap menemaninya.
Walau tak membalas SMS itu, Jin Joo mengucapkan rasa terima kasihnya untuk Doo Rim.
Doo Rim pun mendengar kabar bahagia itu dari Kang Ju, Akhirnya Sek. Kim dibebaskan, dan semua berjalan dengan baik. Doo Rim-Kyung juga berkata yang penting cincinnya sudah ketemu, jadi tak usah pedulikan tentang siapa pelakunya. Kang Ju pun berpendapat sama seperti Doo Rim-Kyung.
Setelah Doo Rim selesai dengan telepon itu, dia menatap wajahnya di cermin dan tersenyum lebar sambil memuji dirinya sendiri bahwa apa yang dia lakukan hari ini sungguh hebat.
Choi Kang Ju masih ada di kantornya, dan akhirnya melihat makanan yang ditaruh Doo Rim-Kyung dimejanya. Dia melihat catatan yang Doo Rim-Kyung tinggalkan, entah mengapa setelah mengetahui makanan itu dari Doo Rim-Kyung, mata Kang Ju memancarkan ekspresi aneh. Akankah dia mencurigai Doo Rim-Kyung sebagai pencuri cincinnya?
Pikiran Kang Ju melayang pada kalimatnya yang sudah menuduh Sek. Kim akan tidak adanya orang lain yang masuk ke ruang kerjanya selain Sek. Kim? Padahal jelas-jelas Doo Rim-Kyung masuk kesini, dan menaruh makanan untuknya. Namun, yang tidak Kang Ju tahu, bahwa Doo Rim-Kyung datang sebelum cincin itu ada.
Belum sempat Kang Ju menuntaskan apa yang dia duga, Ru Mi datang dan berkata ingin menunjukkan sesuatu pada Kang Ju. Ru Mi pun menyodorkan ponselnya yang tentu berisi video dimana terlihat Doo Rim-Kyung menaruh cincin yang hilang ke tempat semula.
Doo Rim yang masih diliputi perasaan bahagia, mendapat telepon dari Kang Ju yang berkata kalau Kang Ju sekarang ada di depan rumahnya, dan ingin Doo Rim-Kyung segera turun.
Doo Rim jelas heran, namun tak menolaknya.
Setelah turun dan menemui Kang Ju, Kang Ju tak basa-basi langsung menunjukkan video dimana Doo Rim-Kyung terlihat mengembalikan cincin yang hilang ke dalam kotak. Kang Ju bertanya apa maksud semua ini? Doo Rim-Kyung jelas sangat kaget begitu melihat rekaman itu. Dia ingin menjelaskan pada Kang Ju, tapi Kang Ju langsung memarahinya. Kang Ju berkata kesal sampai kapan dia harus mengurus semua hal yang Doo Rim-Kyung kerjakan? Walaupun sikap-sikap Doo Rim-Kyung terkadang sulit dipahami, tapi bagaimana bisa Doo Rim-Kyung melakukan hal seperti ini? Dia ga bisa memaafkan kejadian ini, dan ga bisa menerimanya.
Doo Rim-Kyung hampir menangis, dan berkata agar Kang Ju tidak marah-marah seperti ini sebelum mendengar semua yang terjadi.
Kang Ju menjawab sambil berteriak, kalau dia sudah ga butuh penjelasan apapun dari Doo Rim-Kyung. Dia kemudian berkata
“Apa kau tidak berniat mencurinya? Begitu? Baiklah, anggap saja kau memang tidak berniat mencurinya. Kau juga bukan orang yang kekurangan sehingga harus mencuri cincin itu. Tapi ketika kau mengantar sandwich, kau melihat cincin itu, dan terpukau karena cincin tersebut sangat indah. Rencananya hanya ingin kau pakai sebentar, lalu kau kembalikan lagi. Tapi kau lupa, dan langsung keluar. Itulah gambaran yang ada di otaknya sekarang ini.”
Doo Rim-Kyung kecewa, dia ga menyangka Kang Ju tak percaya dengan yang dia katakan. Terlebih Kang Ju berkata kalau Doo Rim-Kyung adalah orang yang ceroboh. Kebiasaan Doo Rim-Kyung adalah lakukan dulu, baru berfikir akibat yang akan terjadi. Bukankah itu adalah keahlian Doo Rim-Kyung?
“Sampai kapan aku harus membersihkan SAMPAH mu? Sampai kapan?!!!”
Doo Rim-Kyung lagi-lagi ingin berkata, tapi Kang Ju memotong kalimatnya dan bilang lebih baik pernikahan mereka dipertimbangkan lagi, apakah harus lanjut atau lebih baik batal? Kang Ju juga meminta untuk sementara waktu mereka tidak berhubungan dulu, untuk mendinginkan kepala mereka.
Ketika Kang Ju melangka pergi, Yi Hyun datang, dan Kang Ju tak peduli, dia tetap meninggalkan Doo Rim-Kyung.
Yi Hyun pun langsung mendekati Doo Rim-Kyung. Doo Rim-Kyung hampir menangis saat mencoba berkata pada Yi Hyun. Tapi Yi Hyun kemudian bilang, jika memng Doo Rim-Kyung ga bisa menceritakan padanya, ga apa-apa kok.
“Walaupun aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku yakin kau tak berbuat seperti itu.”
Sesampainya di rumah, Jae Ran langsung bertanya dengan marah, sebenarnya apa yang terjadi? Yi Hyun membela Doo Rim dengan berkata, bukankah ibunya juga sudah mendengar semua penjelasan Doo Rim? Doo Rim melakukan itu demi teman Doo Rim?
Jae Ran bertanya memangnya siapa teman Doo Rim itu? Segera antarkan dia bertemu teman Doo Rim. Yi Hyun meminta ibunya untuk tenang, jika ibunya ikut campur maka semua malah akan bertambah rumit.
Jae Ran bertanya kesal pada Yi Hyun, apa menurut Yi Hyun ini hanya persoalan biasa? Ini sama saja Yi Kyung yang dituduh pencuri.
Doo Rim merasa menyesal sehingga dia hanya menunduk saja. Tapi kemudian Doo Rim berkata biar dia yang menyelesaikan masalah ini. Jae Ran bertanya kesal pada Doo Rim, bagaimana cara Doo Rim akan menyelesaikan masalah ini? Cara satu-satunya adalah dengan membuat teman Doo Rim mengaku, tapi jika ternyata teman Doo Rim menyangkal, maka Doo Rim lah yang menjadi kambing hitam. Jae Ran tak terima karena sama saja itu memperburuk citra Yi Kyung?
Doo Rim membela Jin Joo, dengan berkata kalau Jin Joo, bukanlah orang yang demikian. Dia yakin sekali.
Tiba-tiba Yi Hyun bertanya siapa yang memberikan video itu pada Kang Ju? Bagaimana orang itu bisa tahu kalau Doo Rim akan mengembalikan cincinnya? Doo Rim ikut berfikir, dan mulai menerka jika Ru Mi lah yang paling mungkin menjebaknya dalam situasi seperti ini.
Jae Ran mendesah dan berkata akhirnya Ru Mi bisa membuat masalah juga untuk mereka.
Di ruang ganti staf, semua membicarakan tentang tunangan Rep. Choi yang mengambil cincin lalu mengembalikannya ke tempat semula, dan menurut kabar, pernikahan Rep. Choi pun kemungkinan besar dibatalkan. Jin Joo adalah salah satu staf yang ada di ruang ganti, dan ikut mendengar semua. Dia tentu merasa bersalah, karena semua ini adalah perbuatannya, dan Doo Rim yang kena getah akibat apa yang dia lakukan.
Malam ini, saking galaunya Kang Ju minum sendiri di sebuah bar dan tak peduli saat melihat nama Ru Mi tertera di panggilan masuk ponselnya.
Ketika sampai di halaman rumah, ibu menyambut Kang Ju dan bertanya apa Kang Ju habis minum-minum? Kang Ju tak menjawab, dia memilih masuk, tapi ibunya kemudian berkata bahwa Ru Mi baru saja menelpon dan menceritakan semuanya. Kemudian ibu bertanya sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa bisa Yi Kyung mencuri cincin?
Kang Ju memilih tak menjelaskan apapun, dan meminta ibunya tak ikut campur. Dia bisa kok menyelesaikan masalahnya ini sendiri.
Malam ini, Yi Kyung dan ibunya tengah berbicara di telepon. Ibu menenangkan Yi Kyung kalau pernikahan ini ga mungkin batal, karena tujuan ibu Kang Ju bukanlah membatalkan pernikahan, tapi menikah. Dia yakin ibu Kang Ju malah akan mempercepat pernikahan ini.
“Toh, pengantin wanita pertama hanya dijadikan tumbal.”
Oh Jin Joo, memutuskan menemui Sek. Kim di kantor polisi. Sek. Kim akhirnya dibebaskan karena terbukti tak bersalah. Saat Sek. Kim akan pergi meninggalkan kantor polisi, terdengar suara Jin Joo memanggilnya. Sek. Kim pun menoleh dan terkejut melihat adanya Jin Joo. Dia bertanya heran kenapa Jin Joo ada disini? Jin Joo mendekat, lalu kemudian berlutut di depan Sek. Kim, membuat Sek. Kim heran. Sek. Kim lalu bertanya kenapa Jin Joo seperti ini?
Jin Joo menahan tangisnya lalu berkata kalau dialah yang mencuri cincin itu.
Jin Joo menundukkan kepalanya dalam-dalam dan meminta maaf pada Sek. Kim. Sek.Kim tak menyangka mendengar yang Jin Joo katakan, dia terlihat sedikit syok. Tapi kemudian dia ikut berlutut di depan Jin Joo, dan menggenggam tangan Jin Joo, sambil berkata kalau itu bukanlah masalah, jadi Jin Joo jangan menangis.
“Sebenarnya, cincin itu sudah pernah kucuri sebelum engkau. Pertama kali melihat cincin itu, aku juga sangat ingin mencurinya. Asalkan ada cincin ini, aku bisa membantu ibuku untuk melunasi biaya RS yang sudah menunggak. Aku juga bisa membiayai sekolah adikku. Jadi, sebenarnya dalam hati aku sudah mencuri cincin itu. Aku tidak berhak menghakimimu Jin Joo, jadi berhentilah menangis.”
Jin Joo malah semakin menangis dan terus berkata maaf pada Sek. Kim. Dia sangat menyesal.
Tanpa mereka sadari, Na Doo Rim menyaksikan semuanya. Dia tahu Jin Joo menyesali perbuatannya, dan menurut Doo Rim, itu lebih dari cukup. Dia sudah merasa senang, walau masalahnya sendiri malah semakin rumit.
Pagi ini, Sek. Kim sudah kembali bertugas, begitu melihat Rep. Choi datang, dia dan resepsionis langsung membungkuk hormat. Kang Ju tentu merasa tak enak dengan kejadian kemarin. Sek. Kim juga meminta maaf pada Kang Ju, karena semua adalah kesalahannya.
Sek. Kim bahkan membungkuk kembali sebagai tanda permintaan maafnya pada Kang Ju.
Kemudian Sek. Kim mengabarkan kalau ada yang menunggu Kang Ju di ruangan Kang Ju.
Ternyata yang menunggu Kang Ju adalah Oh Jin Joo, Kang Ju langsung bertanya ada urusan apa menemuinya? Jin Joo berkata kalau ada yang ingin dia sampaikan pada Rep. Choi.
Jin Joo bertekad akan jujur kali ini, walau dia dipecat, dia tak peduli.
Kim Myung Hee menemui peramal itu lagi. Sebelum pulang, dia mengingatkan kembali pada peramal itu agar tak mengatakan apapun pada siapapun mengenai semua yang dia ceritakan. Peramal itu mengerti dan menjawab kalau dia mencari makan dengan menjaga rahasia ini, jadi mana mungkin dia akan membocorkan semua. Tapi jika sampai rahasia itu bocor, maka itu adalah takdir, dan bukan kesalahannya.
Dia pun hanya taat pada perintah TUHAN saja.
Setelah Myung Hee pergi, peramal itu menepuk dadanya, dan dia bergumam kenapa dia jadi seperti ini, dia bagaikan musuh dalam selimut.
Dia juga berkata bukankah seharusnya pernikahan tersebut dibatalkan?
Ini membuatnya aneh.
Kali ini, terlihat Myung Hee dan Jae Ran bertemu. Jae Ran berkata kalau masalah cincin ini tentu membuat Myung Hee kaget. Myung Hee menjawab dia bisa mengerti kok mengapa Doo Rim-Kyung melakukan itu. Tapi bagaimanapun, perbuatan tersebut terlalu tergesa-gesa. Berita diluarpun menyebar kalau pernikahan dibatalkan. Jadi, apa ga lebih baik pernikahan anak-anak mereka percepat saja.
Myung Hee kemudian melanjutkan, kalau dia sudah memilih tanggal. Walau dia tahu perbuatan ini lancang, karena seharusnya penentuan tanggal dilakukan pihak wanita, cuma ini hanya mempermudah saja. Terlebih keluarganya sudah punya seorang peramal yang dipercaya untuk menentukan hari baik pernikahan anak-anak mereka.
Myung Hee meminta agar Jae Ran dan Yi Kyung bisa mendiskusikan manakah di hari-hari itu yang baik untuk menikahkan Kang Ju dan Yi Kyung. Jae Ran menerima kertas tersebut dan melihat beberapa hari baik yang sudah ditulis untuk pernikahan ini.
Jae Ran setuju saja dengan ide Myung Hee, dia kemudian menyeruput minumannya sambil menatap tajam pada Myung Hee, dalam hati dia berkata kalau dia sudah tahu apa yang ada di pikiran Myung Hee, dan apa yang sudah Myung Hee rencanakan. Tapi, dia pastikan Myung Hee ga akan bisa melanjutkan rencana itu sesuai harapan Myung Hee.
Kini, Myung Hee sedang ada bersama putrinya dan melihat Doo Rim sedang melayani pelanggan di restoran Doo Rim yang ada di desa. Yi Kyung benar-benar terpana melihat betapa miripnya dia dengan Doo Rim. Seandainya dia bilang mereka kembar, pasti orang-orang akan percaya.
Jae Ran menjawab mungkin inilah yang namanya kesempatan yang diberikan oleh TUHAN untuk mereka. Yi Kyung heran dan bertanya, apa maksud ibunya? Jae Ran menjawab kalau mereka kan sudah tahu alasan kenapa ibu Kang Ju memilih Yi Kyung sebagai calon pengantin Kang Ju, maka gunakan saja Doo Rim sebagai pengganti.
Dengan wajah geram, Jae Ran meminta agar putrinya mendengar saja apa yang dia katakan. Dia akan membuat Yi Kyung lah yang menjadi menantu Taeyang Grup. Sekalipun harus menghilangkan satu nyawa, maka dia akan melakukannya. (Maksudnya meskipun harus menumbalkan Doo Rim, maka ibu Yi Kyung akan melakukannya)
Yi Kyung terkejut, dan bertanya apa memangnya yang ada di pikiran ibunya? Jae Ran hanya terdiam, dan Yi Kyung melanjutkan kalau dia memang belum tahu apa rencana ibunya, tapi dia ga mau menjalankan pernikahan ini. Dia takut. Yi Kyung masih ga tahu dan mengira kalau ibunya akan menumbalkan dia.
Jae Ran marah dan bertanya apa Yi Kyung ga merasa sakit hati dengan perlakuan ibu Kang Ju, sekarang ini ibu Kang Ju hanya menganggap nyawa Yi Kyung itu seperti sebuah lelucon. Sampai kapan memangnya Yi Kyung akan hidup seperti ini? Apa Yi Kyung ingin menjalani hidup selamanya sebagai seorang pecundang?
Walaupun sekarang ini apa yang mereka lakukan bisa menikam mereka, tapi selama Yi Kyung mendengarkna apa yang dia katakan, maka Yi Kyung akan bisa menggenggam sebuah golok yang hebat di dunia ini.
Di apartemen Yi Kyung, Jae Ran langsung menunjukkan hari baik yang sudah di pilih ibu Kang Ju. Yi Kyung berkata sepertinya yang ibunya bilang benar, kalau ibu Kang Ju terlalu tergesa-gesa dengan semua ini. Sampai-sampai ibu Kang Ju memilih hari baik, yang seharusnya dilakukan pihak wanita.
Dengan mantap Yi Kyung berkata kalau dia ga bisa memaafkan ibu Kang Ju. Jae Ran yang duduk di sofa menjawab karena itulah Yi Kyung harus bisa menjadi menantu keluarga Taeyang. Dengan kepala tegak, dan martabat yang tinggi.
Kemudian Jae Ran mendekati putrinya dan kembali berkata kalau Yi Kyung bisa menggagalkan rencana ibu Kang Ju, dengan mendapatkan posisi menantu keluarga Taeyang, maka akan menjadi siksaan terberat untuk ibu Kang Ju. Untuk memuluskan rencana mereka, mereka harus membuat Na Doo Rim yang melakukannya. Hanya sampai hari pernikahan.
Yi Kyung kini tanpa ragu menjawab kalimat ibunya
“Ibu, aku pasti akan menjadi menantu keluarga Taeyang. Setelah itu aku akan menginjak-injak mereka semua dibawah kakiku. Mau itu ibu Kang Ju yang menganggap nyawaku tak berharga, atau itu Ru Mi yang menganggapku remeh. Aku akan mengembalikan semua penderitaan dan penghinaan yang aku terima, sebanyak dua atau tiga kali lipat.”
Jae Ran tersenyum dan berkata kalau Yi Kyung memang putrinya.
Hari ini, Ru Mi diminta datang untuk bertemu Myung Hee, dan tentu Ru Mi menyanggupinya. Jae Ran meminta maaf sudah membuat Ru Mi datang di sela-sela kesibukan Ru Mi, dan Ru Mi menjawab itu bukanlah masalah. Ru Mi pun langsung bertanya sebenarnya apa yang ingin Eomonim katakan padanya?
Myung Hee langsung berkata kalau dia tahu masalah cincin itu adalah ulah Ru Mi. Ru Mi pun sedikit terkejut, dia ingin menjelaskan tapi Myung Hee kemudian berkata bahwa dia tahu kenapa Ru Mi melakukan hal tersebut. Tapi apapun yang Ru Mi lakukan pernikahan Kang Ju dengan Yi Kyung akan berjalan sesuai rencana awal. Jadi Ru Mi ga usah melakukan hal-hal aneh seperti itu.
Ru Mi terpana mendengarnya.
Myung Hee mengulurkan tangannya, dan Ru Mi walau heran menyambut uluran tangan itu. Kemudian Myung Hee berkata kalau semua ini demi kebaikan Ru Mi, jadi Ru Mi jangan merasa tak enak. Dia senang dan merasa tenang karena Ru Mi bisa ada di sisi Kang Ju.
Ke depannya, dia berharap agar Ru Mi bisa terus menemani Kang Ju dan membantu Kang Ju.
Ru Mi kemudian bilang bahwa dia ga bisa kehilangan Kang Ju. Eomonie juga sudah tahu seperti apa perasaan dia pada Kang Ju? Hatinya sangat tertekan karena ini.
Ru Mi pun menangis tersedu di depan Myung Hee.
Kemudian Myung Hee mengambil garpu dan menaruhnya di samping cangkir kopi yang ada di depannya. Lalu dia bertanya apa menurut Ru Mi sebuah garpu bisa dipasangkan dengan cangkir kopi? Cangkir kopi tentu lebih sepadan jika dipasangkan dengan sendok, bukan garpu.
Setiap benda punya fungsi dan pasangan sendiri-sendiri, sama seperti manusia. Setiap manusia pasti memiliki posisi yang sesuai untuk mereka. Lebih jelasnya lagi adalah, pernikahan Kang Ju akan tetap berjalan sesuai rencana. Sekalipun Ru Mi berniat mengganggu, maka itu akan sia-sia saja. Lagipula, itu tak diperblehkan.
“Karena itu, kau tak usah terlalu memutar otak, dan berusaha. Tenang-tenang sajalah. Ada keuntungannya juga untukmu Ru Mi”
Ru Mi sudah tak bisa mendengar semua itu, dia hanya mampu menangis. Myung Hee juga ga mungkin menenangkan Ru Mi, di lebih memilih pergi. Sebelum benar-benar pergi, Myung Hee masih melirik sedikit kearah Ru Mi sambil berkata dalam hati
“Ru Mi, sekalipun sekarang ini kau snagat menderita, kau harus bersabar dan menunggu. Asalkan kau bisa bersabar dan menunggu, maka kau akan memperoleh apa yang kau inginkan. Sama seperti yang aku lakukan, 30 tahun lalu.”
Persdir Choi, di ruangannya terlihat tengah asik membaca. Tiba-tiba ada yang menelponnya, dari nomer yang selalu mengganggunya belakangan ini. Ketika Presdir Choi menerima panggilan itu, tak ada suara si penelpon. Sementara di sebuah tempat, terlihat seorang yang habis menelpon, dan didepannya terdapat piringan hitam yang memutar sebuah lagu. Lalu, terlihat pula foto seorang gadis kecil di ruangan tersebut.
Siapakah dia? dan apa hubungannya dengan Presdir Choi?
Bersambung ke part 3 (Di blog duwekkelori.blogspot.com)
KOMENTAR :
Semakin membuat penasaran.
Ni drama penuh misteri...bikin prnasaran...srru ada hantu x lg...tp aq paling suka author blog ini...tulisanx bkin enak bacae...keep fight n healty
ReplyDelete