[Episode Sebelumnya]
Jang Yi Hyun melihat ciuman panas itu, dia pun memalingkan wajahnya karena tak tahan melihat Doo Rim dicium oleh Kang Ju. Apakah perasaan cinta sudah mulai bersemayam di hati Yi Hyun untuk Doo Rim?
Ciuman itu berlangsung lama, Doo Rim-Kyung berusaha melepaskan dirinya dari pagutan bibir Kang Ju. Setelah dia berhasil melepaskan diri, dia pun bertanya dengan marah, kenapa Kang Ju melakukan itu padanya?
Kang Ju balik bertanya apa setelah yang dia lakukan tadi, Doo Rim-Kyung masih menganggapnya bukan seorang pria? Lalu jika dia bukan pria, menurut Doo Rim-Kyung dia ini apa?
Doo Rim-Kyung yang marah menjawab kalau kata-katanya tadi hanya candaan saja, bagaimana bisa Kang Ju langsung mencium bibirnya, tanpa ijin pula.
“Sepertinya kau salah paham, aku bukanlah orang yang butuh ijin untuk melakukan sesuatu. Sudah syukur kau kuijinkan untuk menyentuh tubuhku. Disini, siapa yang membutuhkan ijin siapa?”
(Jadi menurut Kang Ju, harusnya Doo Rim-Kyung yang minta ijin untuk menyentuhnya. Hahaha..Sok jual mahal ih keduanya..)
Doo Rim-Kyung jelas tak terima, dia bertanya dengan nada kesal pada Kang Ju, memangnya dia ini dayang jaman Joseon dulu? Apa Kang Ju ga sadar, sikap Kang Ju sekarang ini bak seorang raja di jaman Joseon yang punya 3000 dayang.
Kang Ju dengan santai menjawab jika setelah menikah, bukankah pihak yang dirugikan itu pihak B. Pernikahan mereka ya seperti itu. Doo Rim-Kyung dengan wajah tak suka bertanya lalu apa sekarang Kang Ju memposisikan diri sebagai pihak A dan mempraktekkan diri sebagai pihak A? Kang Ju sama sekali tak tersulut amarah, dia hanya mengejek Doo Rim-Kyung yang otak batu.
Kang Ju kemudian berkata berhubung Doo Rim-Kyung lah si pihak B, seharusnya Doo Rim-Kyung bisa memahami posisi Doo Rim-Kyung sebagai pihak B. Harusnya Doo Rim-Kyung bisa melakukan tugas sebagai pihak B dengan baik, agar jangan sampai dia sebagai pihak A merasa dirugikan.
Kang Ju berdiri, dan akan melangkah pergi. Tapi kemudian dia berhenti, dan menatap pada Doo Rim-Kyung. Kang Ju bertanya, apa Doo Rim-Kyung masih belum mau pergi? Doo Rim –Kyung menjawab kalau kue ini harus dibawa pulang, sementara Kang Ju menyuruh Doo Rim-Kyung membuang saja kue itu. Doo Rim-Kyung mana mau, sia-sia kalau kue ini dibuang, padahal kue ini kan enak.
Selagi membungkus kuenya, Doo Rim-Kyung bergumam kalau disini dingin sekali. Kang Ju mendengar itu, dan kembali mendekati Doo Rim-Kyung. Doo Rim-Kyung kaget karena keceplosan ngomong, sehingga dia menutup mulutnya, sementara Kang Ju mengarahkan tinju pura-puranya kearah Doo Rim-Kyung. Setelah itu dia langsung menyampirkan jaketnya di tubuh Doo Rim-Kyung, agar Doo Rim-Kyung tak kedinginan lagi.
Tentu saja Doo Rim-Kyung terpana dengan perlakuan Kang Ju padanya. Kang Ju yang dingin, ternyata begitu hangat, dan entah mengapa dia menyukai itu.
Kang Ju kemudian berkata agar Doo Rim-Kyung ga salah paham padanya, dia melakukan ini bukan karena Doo Rim-Kyung menggemaskan, tapi karena Doo Rim-Kyung memalukan dengan pakaian seperti itu.
Setelah mengantarkan Doo Rim-Kyung di depan rumah, Kang Ju bersiap pulang. Tapi dia merasa Doo Rim-Kyung menatapnya, sehingga diapun mengalihkan pandangannya kearah Doo Rim-Kyung yang berdiri di luar. Doo Rim-Kyung langsung memalingkan wajah karena malu ketahuan sedang mengawasi Kang Ju. Sementara Kang Ju tersenyum simpul, melihat tingkah Doo Rim-Kyung yang malu-malu di depannya.
Setelah Kang Ju pergi, Doo Rim-Kyung tersadar kalau dia lupa mengembalikan jaket Kang Ju. Tapi Kang Ju sudah terlanjur pergi.
Lee Ru Mi di dalam mobil, mengingat kembali saat dia menanyai Jin Joo tentang lokasi IP yang terlacak di rumah Jin Joo.
Flashback
Ru Mi datang sambil menunjukkan bukti tentang sesuatu yang diunggah oleh seorang anti fans Grup Band Monster. Diapun bertanya apa orang yang mengunggahnya adalah Jin Joo? Ru Mi juga bertanya bagaimana Jin Joo bisa tahu detail ceritanya, apa Yi Kyung yang menceritakan pada Jin Joo?
Jin Joo jelas gugup, tapi dia langsung menggeleng dan menjawab kalau bukan Yi Kyung yang memberitahu.
Flashback End
Ru Mi yang sambil menyetir menggelengkan kepalanya. Dia mungkin yakin kalau dia hanya berprasangka saja, atau dia menggeleng karena yakin Jin Joo berbohong, dan ada sesuatu yang tersembunyi..
**
Malam ini Doo Rim sedang galau di kamarnya. Dia mengingat kembali ciuman Kang Ju, dan perhatian hangat dari Kang Ju. Sambil memegang bibirnya, dan memegang jaket Kang Ju, dia merasakan hatinya yang sedikit berbeda. Kemudian Doo Rim menatap gelang keberuntungannya, dan teringat akan kalimat wanita misterius yang memberinya gelang keberuntungan ini.
Saat itu sang wanita berkata kalau gelang keberuntungan ini akan mendatangkan cinta untuknya.
Lalu, apakah cinta itu adalah Kang Ju?
Doo Rim tersenyum simpul saat menyadari hatinya mulai tercuri, tapi ketika dia tersadar, senyumnya memudar, dan dia langsung melempar jaket Kang Ju keatas tempat tidur. Dia menggelengkan kepalanya sambil mengingatkan dirinya untuk tak boleh jatuh cinta dengan Kang Ju.
Dia bahkan berjanji akan menghajar Kang Ju, jika Kang Ju menciumnya tanpa izin seperti tadi. (Kalau pake ijin boleh dong….hihihi)
Doo Rim pun mempraktekkan tinju nya dan hajarannya jika Kang Ju sampai melakukan hal seperti tadi.
Ahjumma Ahn menyiapkan ubi jalar sesuai permintaan Kang Ju. Dia pun bertanya heran kenapa Kang Ju tiba-tiba ingin makan ubi jalar? Kang Ju hanya tersenyum manis dan berkata kalau dia mendengar dari seseorang bahwa makan ubi jalar dengan kimchi diatasnya akan menambah rasa nikmat.
Kang Ju pun mencicipi makanan itu, dan dia mengakui bahwa rasnaya memang sangat enak. Dia bahkan meminta Ahjumma Ahn untuk mencicipi juga.
Tentu saja Ahjumma Ahn tak menolaknya.
Presdir Choi, menyuruh Ahjumma Ahn untuk mengambilkan air, tapi ternyata Kang Ju yang datang. Kang Ju tak hanya membawa air minum sesuai permintaan ayahnya, tapi dia juga membawa ubi jalar dan kimchi.
Presdir Choi jelas heran, kenapa Kang Ju membawa ubi jalar dan kimchi segala?
Kang Ju tak menjawab, dia mengambil kursi dan segera duduk di dekat ayahnya. Setelah mereka duduk bersama, Kang Ju menceritakan tentang seseorang yang mengatakan padanya bahwa makan ubi jalar dengan kimchi sangat enak. Diapun meminta ayahnya untuk mencicipi.
Choi Il Doo pun tak menolak, dia langsung menggigit ubi jalar itu yang sudah ditaruh Kimchi diatasnya dan berkomentar kalau rasanya memang sangat enak. Rasa ubi di campur kimchi ini mengingatkan dia akan rasa di jaman dulu. Walaupun sekarang banyak makanan yang enak-enak, tapi rasa ubi jalar ini sampai sekarang belum tertandingi.
Kang Ju pun tersenyum, kemudian ayah bertanya siapa yang mengajari Kang Ju makan ubi dengan cara seperti ini? Kang Ju dengan senyum tersipu menjawab kalau ada seorang makhluk luar angkasa yang mengajarinya.
Ayah tahu kalau itu pasti Yi Kyung. Kang Ju semakin malu, dia tak membenarkan pertanyaan ayahnya, hanya dia semakin tersenyum begitu mendengar nama Yi Kyung.
Pagi ini, Doo Rim datang ke ruang kerja Kang Ju, dimana tak ada orang disana. Dia membawakan makanan untuk Kang Ju. Karena tak ada satupun orang, Doo Rim memutuskan menaruh makanan yang dibawanya dengan memberi catatan agar Kang Ju nanti melihatnya.
Sek. Kim masuk ke ruangan Kang Ju, sambil membawa kotak cincin di tangannya. Dia menaruh kotak cincin itu diatas meja sang bos, setelah itu langsung keluar.
Doo Rim berniat membagi makanannya untuk karywan lain, terutama di bagian Jin Joo ditempatkan kerja. Disana dia menyapa semua karyawan yang sedang sibuk, sambil membagikan makanan yang dibawanya. Ru Mi tentu ada disana, dan melihat yang dilakukan oleh Doo Rim-Kyung.
Ru Mi sedang bersama staf lain dan bertanya Jin Joo dimana? Staf itu menjawab kalau Jin Joo baru mengambil selebaran event. Ru Mi bertanya lagi, kenapa sangat lama? Tapi ternyata Jin Joo kembali, dan sang staf memberitahu Ru Mi, bahwa Jin Joo sudah datang.
Jin Joo yang sedang mengangkat beberapa kardus berisi selebaran event, sedikit terkejut melihat Doo Rim memberinya makanan. Doo Rim berpura-pura biasa saja dan berkata agar Jin Joo ikut makan setelah itu baru kembali bekerja.
Jin Joo mengucapkan terima kasih dengan sopan, karena dia tahu identitas Doo Rim ga boleh terbongkar disini.
Lee Ru Mi mendekati Doo Rim-Kyung, dan mengajak Doo Rim-Kyung untuk bicara berdua dengannya. Doo Rim-Kyung pun langsung mengikuti Ru Mi. Setelah hanya berdua, Ru Mi bertanya, apa Doo Rim-Kyung tahu jika Jin Joo adalah anti fans Grup Band nya Kang In? Doo Rim-Kyung yang heran bertanya, apa maksud perkataan Ru Mi tersebut?
Ru Mi pun menceritakan tentang postingan aneh yang muncul di Grup Anti Fans Kang In, dan setelah dia melacak alamat IP nya, ternyata itu ada di rumahnya Jin Joo.
Ru Mi juga memberi tahu kalau postingan itu mengatakan dia dan Kang In sedang pacaran. Tertulis juga dengan detail apa yang terjadi di RS, ketika dia pingsan. seolah-olah si penulis postingan tersebut melihat kejadiannya secara langsung.
Doo Rim-Kyung tahu Ru Mi sedang menuduhnya. Ru Mi bahkan dengan pasti mengatakan kalau Doo Rim-Kyung sengaja menyuruh Jin Joo untuk memposting cerita tersebut.
Doo Rim-Kyung tanpa takut menjawab
“Kau kira, aku setali tiga uang denganmu?”
“Apa maksudmu?”
Doo Rim menjawab
“Kau kira aku tak tahu, jika video lomba makan kue itu diunggah oleh mu? Tapi setidaknya, aku ga akan menggunakan cara rendahan seperti itu untuk membalasmu.”
Ru Mi tak terima disebut rendahan. Tapi belum sempat dia membalas hinaan Doo Rim-Kyung, tibaa-tiba seorang staf wanita datang dan mengabarkan berita buruk pada Ru Mi. Staf tersebut mengatakan kalau cincin itu hilang.
Ru Mi bergegas ke ruang Kang Ju, diikuti Doo Rim dibelakangnya yang terus bertanya sepenting apa cincin yang hilang itu? Ru Mi menjawab kalau cincin itu koleksi khusus Presdir Kaneko, yang akan dijual besok, saat acara ulang tahun Mall, dan akan dipajang dengan khusus pula.
Sesampainya di kantor Kang Ju, terlihat Sek. Kim dimarahi oleh Kang Ju. Kang Ju bertanya dimana cincin itu? Sek. Kim menjawab kalau bukan dia pelakunya, dia sungguh-sungguh. Sek. Kim menceritakan semuanya pada Kang Ju, kalau setelah serah terima dari pihak keamanan di tempat parkir tadi, dia langsung menaruhnya di meja Kang Ju.
Dia juga sudah memeriksa, dan cincin itu masih ada.
Kang Ju tetap dengan tuduhannya berkata setelah Sek. Kim menaruh di mejanya, tak ada lagi orang yang masuk ke ruangannya ini. Lalu siapa jika bukan Sek. Kim pelakunya? Apa cincin itu punya kaki sendiri, untuk kabur?
Sek. Kim tak tahu lagi bagaimana harus berkata pada Kang Ju.
Kang Ju mengambil catatan tentang bukti ibu Sek. Kim yang sedang sakit parah, dan adik-adik Sek. Kim yang masih harus dibiayai oleh Sek. Kim. Terlebih Sek. Kim mengajukan pinjaman, dan dia menolak, karena pinjaman yang diajukan Sek. Kim sudah melampaui batas. Kang Ju meminta Sek. Kim mengaku, karena jika Sek. Kim mengaku sekarang, maka dia masih bisa memaafkan Sek. Kim.
“Sudah kubilang bukan aku, kenapa kau tidak percaya?” ucap Sek. Kim putus asa.
Kang Ju langsung menampar Sek. Kim, dan Doo Rim-Kyung terkejut melihatnya. Dia langsung mendekati Sek. Kim lalu bertanya apa Sek. Kim baik-baik saja? Kang Ju yang melihat adanya Doo Rim-Kyung langsung berkata
“Orang yang disampingku lebih menakutkan. Berpura-pura polos dan lugu, tapi malah menikam dari belakang. Kau tak ada bedanya dengan dia.”
Doo Rim-Kyung menatap Kang Ju marah. Kang Ju tak peduli, dan menyuruh Doo Rim-Kyung segera keluar. Kang Ju juga berkata kalau dia lebih peduli akan pamerannya yang jadi berantakan karena cincin itu hilang. Jika Doo Rim-Kyung mau ikut campur urusan orang, harusnya dipikir-pikir dulu. Lihat situasi dan tempatnya dulu.
Kang Ju pun menyuruh stafnya yang lain untuk segera menjebloskan Sek. Kim ke penjara. Doo Rim-Kyung semakin terkejut mendengarnya.
Setelah semua staf pergi, Doo Rim-Kyung bertanya bagaimana bisa Kang Ju melakukan semua itu pada Sek. Kim? Sek. Kim adalah orang yang selalu berada di sisi Kang Ju.
“Dia bagaikan bayanganmu yang selalu setia menemanimu.”
“Karena itulah, dia semakin tak bisa dimaafkan. Jika dia tak ada hubungannya denganku, aku bisa menutup sebelah mata. Tapi dia berbeda, dia adalah orang kepercayaanku. Orang yang selalu ada disisiku.”
Doo Rim-Kyung benar-benar tak habis mengerti dengan kerasnya hati Kang Ju.
Doo Rim-Kyung memutuskan menemui Sek.Kim yang sedang di interogasi di kantor polisi. Dia tahu percuma meminta Kang Ju mencabut laporan. Di kantor polisi, Doo Rim-Kyung ikut prihatin dengan apa yang Sek. Kim alami. Dia menenangkan Sek. Kim dengan berkata kalau Sek. Kim pasti akan segera bebas, terlebih jika tidak ada bukti yang memberatkan. Jadi dia mau Sek. Kim bersabar sebentar.
Sek. Kim mengucapkan terima kasih karena Doo Rim-Kyung sudah mengkhawatirkannya. Doo Rim-Kyung juga meminta agar Sek. Kim ga membenci Kang Ju karena kejadian ini. Sek. Kim menjawab kalau dia sama sekali ga punya fikiran untuk membenci Kang Ju. Ini memang kelalaian dia, jika saja dia lebih memperhatikan mungkin kejadiannya ga seperti ini.
Doo Rim-Kyung pun bertanya apa Sek. Kim mencurigai seseorang?
Sek. Kim mengingat seseorang, tapi dia kemudian menggeleng, dan berkata sepertinya ga mungkin jika orang itu pelakunya. Dia ga yakin. Doo Rim-Kyung memaksa agar Sek. Kim menceritakan kronologi yang Sek. Kim tahu.
Flashback
Saat itu, Sek. Kim menerima cincin dari petugas keamanan dan sudah mengeceknya sebelum mengantar cincin itu ke meja Kang Ju.
Di area parkir, juga ada Oh Jin Joo yang sedang menerima kardus berisi selebaran event yang tentu atas suruhan Ru Mi.
Tiba-tiba saja kardus yang dibawa Jin Joo jatuh membuat selebaran yang ada di dalamnya tercecer, dan Sek. Kim melihat itu. Sek. Kim membatalkan langkah kakinya yang akan meninggalkan area parkir dan lebih berniat untuk membantu Jin Joo. Sek. Kim bahkan bertanya apa Jin Joo baik-baik saja?
Jin Joo menjawab dia ga apa-apa kok. Akhirnya Sek. Kim membantu Jin Joo, dengan terlebih dulu menaruh kotak cincin itu di sampingnya.
Flashback End
Sek. Kim berkata pada Doo Rim-Kyung, hanya saat itulah dia meletakkan kotak cincin tersebut, tapi dia yakin Jin Joo bukanlah orang yang demikian.
**
Doo Rim jadi berfikir, setelah dia keluar dari kantor polisi dia teringat akan Jin Joo, dan hutang yang Jin Joo miliki pada rentenir. Doo Rim berharap bukanlah Jin Joo pelakunya.
Doo Rim memutuskan kembali ke tempat Jin Joo kerja, dan di area parkir, dia tiba-tiba mendengar ada suara seorang lelaki dan saat dia menoleh, dia mendapati Jin Joo tengah dibawa paksa oleh para rentenir yang sebelumnya pernah datang ke rumah Jin Joo.
Di dalam gudang, Jin Joo disudutkan ke dinding oleh para rentenir itu, dan Jin Joo kemudian mengeluarkan cincin yang disimpannya sedari tadi. Cincin yang mirip dengan cincin yang hilang tadi. Jin Joo menunjukkan cincin itu sambil berkata kalau cincin ini adalah barang asli, dan jika dijual maka harga cincin ini lebih dari cukup untuk membayar hutang-hutangnya.
Tiba-tiba pintu gudang terbuka, dan muncullah Doo Rim. Doo Rim langsung mendekat, dan terkejut melihat cincin yang sedang dipegang Jin Joo. Dia menatap tak percaya pada Jin Joo, sementara Jin Joo salah tingkah dan mencoba menyembunyikan cincin itu di genggamannya.
Rentenir itu mencoba menggoda Doo Rim, tapi Doo Rim menatap tajam pada kedua rentenir, membuat kedua rentenir tersebut ingat akan seorang wanita yang pernah menghajar mereka. Wanita dengan dandanan sangat aneh. Mengingat itu, kedua rentenir pun ga berani dan langsung pergi. Terlebih Doo Rim sudah mengancam akan memasukkan kedua nya kedalam peti mati, dan akan langsung mengubur keduanya.
Sedangkan Lee Ru Mi berkutat di ruang CCTV untuk melihat siapa sebenarnya pelaku dibalik hilangnya cincin ini. Benarkah Sek. Kim? Lalu terlihatlah gambar dimana Doo Rim-Kyung sedang menarik tangan Oh Jin Joo.
Melihat hal itu, Ru Mi jadi tahu, sesuatu telah terjadi. Dia pun tersenyum sinis.
Di dalam gudang, sambil menangis Jin Joo meminta maaf karena sudah melakukan hal tercela. Dia menyesal sekali. Dia ketakutan mengingat rentenir-rentenir itu akan kembali menemuinya.
Flashback
Ketika Sek. Kim membantunya saat selebaran event yang dia bawa berceceran di lantai, saat itulah dia mencoba mengambil cincin yang Sek. Kim taruh. Begitu melihat Sek. Kim sibuk membantunya, dan tak memperhatikan kotak cincin itu, maka dia segera mengambil cincin tersebut lalu menaruh kotaknya ke tempat semula, sehingga Sek. Kim sama sekali tak curiga.
Flashback End
Doo Rim mendengar cerita Jin Joo kemudian berkata kalau gara-gara ulah Jin Joo lah, Sek. Kim kini ditahan di kantor polisi. Doo Rim tak segan memarahi Jin Joo, dan bilang kalau Sek. Kim bahkan adalah orang yang sangat mempercayai bahwa bukan Jin Joo lah pelaku pencurian itu, tapi bagaimana bisa Jin Joo melakukan hal seperti ini pada orang yang sangat percaya pada Jin Joo?
Doo Rim ga menyangka Jin Joo bersikap seperti ini. Jin Joo seperti orang yang tak dikenalnya. Jin Joo semakin menyesal, dan kemudian dia berkata.
“Pada awalnya, aku juga berfikir asalkan aku bekerja dengan giat, aku akan bisa mendapatkan banyak uang. Bisa seperti orang lain yang membeli tas-tas mahal. Bisa makan, makanan mewah di restoran-restoran yang mahal. Tapi tahukah kau apa yang terjadi? Satu hari liburpun aku tak punya. Setiap hari aku selalu bekerja dengan keras. Pada saat orang lain makan semangkuk sup jeroan dengan harga 7000 won, maka aku hanya makan kimbab yang harganya 1000 won. Tapi, pada akhirnya aku tetap tak bisa mengumpulkan uang. Hutangku malah semakin menumpuk. ”
Walau Doo Rim ikut menangis mendengar penderitaan dan kesusahan Jin Joo, tapi Doo Rim berkata bahwa apa yang Jin Joo katakan tadi tidak bisa dijadikan pembenaran atas apa yang sudah Jin Joo perbuat. Jin Joo menjawab kalau dia tahu kok, dia akan bertanggung jawab dan ga akan melarikan diri.
Doo Rim kaget dan bertanya memangnya apa yang akan Jin Joo lakukan? Jin Joo menjawab bahwa dia akan menjelaskan pada Rep. Choi tentang kelakuannya. Doo Rim mengingatkan kalau itu hanya akan membuat Jin Joo dipecat.
Jin Joo menghapus air matanya lalu berkata dia ga apa-apa jika memang harus seperti itu. Toh hidupnya juga sudah terpuruk.
Jin Joo juga meminta maaf pada Doo Rim karena sudah membuat Doo Rim kecewa. Dia pun bertanya apa setelah ini Doo Rim ga mau jadi temannya?
“Dibandingkan dengan kehilangan pekerjaan, aku lebih takut kehilanganmu Doo Rim.”
Tiba-tiba Doo Rim mendapat ide, dia berkata pada Jin Joo bagaimana jika mereka mengembalikan cincin itu secara diam-diam ke tempat semula, jadi Jin Joo ga perlu mengaku dan tetap bisa bekerja. Dia yang akan melakukannya. Ga akan ada yang curiga jika dia keluar masuk ke ruangannya Kang Ju, karena semua tahu dia adalah tunangannya Kang Ju.
Kini, dengan diam-diam Doo Rim masuk ke ruang kerja Kang Ju. Dia langsung menuju meja Kang Ju, dan menaruh cincin itu ke kotaknya. Tanpa Doo Rim sadari, sebuah kamera ponsel merekam kegiatannya, yang menunjukkan bahwa dialah sang pencuri.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Yah, memang benar apa yang dilakukan Jin Joo ga bisa dibenarkan. Bagaimanapun, itu akan menjadi sejarah dalam hidup kita. Dan kita sudah mencatatkan sejarah kita dengan label pencuri.
Aku senang sama sikap Doo Rim, yang memang tegas walau dia juga merasa kasihan sama hidup Jin Joo, dia juga ga membenci Jin Joo karena apa yang sudah Jin Joo lakukan.
Lalu siapakah yang merekam? Tentu saja Ru Mi, siapa lagi orangnya yang selalu ingin menjatuhkan Doo Rim-Kyung?
suka sinopnya ditunggu ya part 2nya
ReplyDeletelanjut mb ....mksh sinopny
ReplyDelete