Kang Ju pergi meninggalkan Doo Rim-Kyung yang sedang
ada di RS, dengan perasaan berat. Dia menangis, dan sebenarnya tidak
menginginkan ini terjadi.
Begitu juga dengan Doo Rim, setelah Kang Ju pergi, dia
tak berhenti menangis.
Di lobi RS, Kang Ju berpapasan dengan Yi Hyun. Yi Hyun
langsung menegaskan kalau takdir Kang Ju dengan Doo Rim-Kyung sudah berakhir
disini. Kang Ju tak menjawab dan memilih pergi.
Belum jauh Kang Ju melangkah terdengar suara Doo
Rim-Kyung yang berteriak dan memintanya jangan pergi. Langkah Kang Ju pun
terhenti, dia tak menoleh sama sekali. Sementara Yi Hyun, juga menghentikan
langkahnya. Dia berbalik dan melihat bahwa Doo Rim-Kyung lah yang berteriak
tadi.
Doo Rim-Kyung berlari dan langsung memeluk Kang Ju
dari belakang. Kang Ju terdiam, tak menyangka dipeluk Doo Rim-Kyung seperti
ini.
“Aku mencintaimu” ucap Doo Rim-Kyung
Tak mendapat respon, Doo Rim-Kyung mengulangi
pernyataan cintanya pada Kang Ju.
Kang Ju kemudian berbalik, dan melepaskan pelukan Doo
Rim-Kyung padanya sambil berkata
“Apa kau begitu bodoh? Apa kau tak mengerti dengan apa
yang aku katakan?”
“Aku tidak percaya tentang rumor kutukan itu.”
Kang Ju meminta agar Doo Rim-Kyung tidak mengorbankan
diri untuknya. Diapun memilih pergi dan tak mempedulikan isak Doo Rim-Kyung
yang semakin menjadi.
Sementara Yi Hyun melihat itu dar kejauhan dan entah
mengapa hatinya terasa sakit. Mampukah dia untuk tetap ada di sebuah sudut dan
menunggu Doo Rim?
Oh Jin Joo, menemani Doo Rim di RS. Jin Joo berpesan
agar Doo Rim tidak melakukan ini. Berhentilah menyukai Kang Ju, karena Doo Rim
tak berhak untuk itu. Bagaimana jika Kang Ju tahu Doo Rim bukanlah Yi Kyung?
Doo Rim menangis, hatinya begitu teriris, sakit sekali
rasanya. Dia kemudian bertanya
“Apa karena aku tidak cantik? Tidak pintar dan tidak
kaya, maka aku tidak boleh mencintai Choi Kang Ju?”
Jin Joo menjawab bukan seperti itu yang dia maksud,
dia hanya ga ingin Doo Rim semakin terluka. Jadi berhentilah mencintai Kang Ju.
“Jin Joo, sekalipun demikian, aku inign tetap bisa
memiliki Kang Ju. Aku sangat ingin memilikinya” ujar Doo Rim di sela air
matanya.
Malam ini, Choi Kang Ju frustasi sekali. Di sebuah
ruang yang biasanya dia datangi, ruang dimana menjadi tempat penghormatan
leluhur, terlihat Kang Ju membanting
semua barang yang ada. Dia melemparnya, dan membuat suasana rumah gaduh.
Dia bahkan memarahi ibunya yang mencoba mendekat dan
meminta ibunya untuk tak mempedulikan dia.
tiba-tiba ayah datang, dan langsung menampar Kang Ju.
Ayah kecewa melihat sikap Kang Ju. Kemudian ayah pun berkata
“Hatimu sendiri saja tidak bisa kau benahi, bagaimana
bisa kau mengharapkan hati orang lain. Jika kau tidak punya keberanian dalam
menghadapi ketakutanmu, lepaskan saja semuanya.”
Yi Hyun protes pada ibunya, akan apa sebenarnya tujuan
ibunya terhadap Doo Rim. Ibu tak mengerti, dan heran kenapa Yi Hyun menuduhnya.
Suasana sedikit panas, karena Yi Hyun yakin ibu menyembunyikan sesuatu padanya,
makanya sengaja membuat Doo Rim seperti ini. Yi Kyung marah karena Yi Hyun
berani memarahi ibu hanya karena Doo Rim.
Doo Rim sudah diperbolehkan keluar RS, dia langsung
menuju rumah Yi Kyung, dan ingin bertemu dengan ibu Yi Kyung.
Setelah duduk berhadapan, Doo Rim akhirnya berkata
“Aku ingin menjadi pengantin Choi Kang Ju. Sekalipun
hanya satu hari, dan setelah itu aku mati. Aku tidak menyesal.”
Jae Ran jelas pura-pura kaget, dia menolak usul itu. Apa
Doo Rim ga tahu betapa bahayanya keputusan Doo Rim ini?Apa Doo Rim yakin ga
akan berubah pikiran?
Doo Rim langsung mengangguk dengan mantap.
Doo Rim menjelaskan kalau dia hanya ingin menceritakan
semua pada Kang Ju. Jadi biarkan dia tidak menjadi Jang Yi Kyung, namun menjadi
dirinya sendiri.
“Sekalipun aku akan kehilangan Kang Ju, tapi aku tak
ingin membohonginya lebih lama lagi.”
Kini, Doo Rim-Kyung berhasil ada di mobil Kang Ju, dan
Kang Ju menatapnya dengan aneh. Doo Rim-Kyung tak masalah, dia malah tersenyum
dan berkata kalau dia ga akan keluar dari mobil ini meskipun Kang Ju mengusirnya.
Kang Ju pun tetap cuek.
Doo Rim-Kyung menatap Kang Ju sambil senyum-senyum
sendiri, membuat Kang Ju heran. Doo Rim-Kyung hanya berkata kalau sepertinya
dia terjangkit sakit rindu, buktinya setelah dia melihat wajah Kang Ju, dia
merasa benar-benar sehat.
Doo Rim-Kyung dengan bercanda meminta Kang Ju
bertanggung jawab, karena Kang Ju lah dia seperti ini
Dengan ketus Kang Ju menjawab kalau Doo Rim-Kyung
salah orang. Lebih baik dengan orang lain saja, karena dia ga peduli.
Akhirnya Doo Rim-Kyung berkata kalau dia ingin menjadi
mempelai Kang Ju. Kang Ju tersentak mendengarnya, dia sampai harus menepikan
mobilnya. Diapun langsung memarahi Doo Rim-Kyung.
Kesal karena Kang Ju tak percaya kata-katanya, membuat
Doo Rim-Kyung keluar mobil dan langsung berdiri di tengah jalan, tepat ketika
sebuah mobil akan lewat. Mobil tersebut langsung berhenti. Kang Ju panik
melihatnya, kemudian dia keluar dan menarik tangan Doo Rim-Kyung.
Kang Ju memarahi Doo Rim-Kyung. Sementara Doo
Rim-Kyung menyebut Kang Ju pengecut.
“Di dunia ini tak ada yang bisa mengetahui masa depan.
Kenapa hanya demi masa depan yang belum jelas, kita jadi takut melewati masa
ini. Tidak peduli sekuat apapun lawan kita, sekalipun harus hancur lebur,
tidakkah kau memiliki keberanian untuk menghadapinya? Aku yakin bisa
mengalahkan lawan itu, asalkan aku bersama denganmu, Kang Ju. Kau tahu, yang
paling kutakuti, adalah tidak akan pernah melihatmu lagi, Kang Ju. Aku tidak
ingin melepaskanmu, karena aku pasti akan menyesal seumur hidupku.”
Doo Rim-Kyung langsung memeluk Kang Ju, namun Kang Ju tak membalas pelukan itu.
Beranikah dia kehilangan Doo Rim-Kyung, jika mereka akhirnya bersama?
Sek. Kim mulai pedekate dengan Jin Joo, tapi Jin Joo
malah bertanya tentang Kang Ju. Kenapa Kang Ju sampai membatalkan pernikahan.
Sek. Kim pun akan memberitahu suatu rahasiapada Jin Joo, asal Jin Joo bisa
menjaga rahasia ini. Jin Joo pun mengangguk.
Presdir Choi menemui ibu mertuanya tanpa memberitahu
terlebih dulu, membuat Ny. Seo merasa heran. Ny. Seo bertanya kenapa Presdir
Choi menemuinya? Presdir Choi balik bertanya, bukankah ibu mertuanya tahu
kenapa dia datang kesini? Presdir Choi langsung berkata tentang supir Ny. Seo
yang bernama Hong Man Soo. Ny. Seo kaget dan bertanya kenapa tiba-tiba bertanya
tentang orang itu padanya?
Presdir Choi lagi-lagi tak menjawab, dan kemudian
melanjutkan kalimatnya, jika Hong Man Soo juga sangat tahu akan kecelakaan yang
dialami istri pertamanya, 30 tahun lalu. Terkejutlah Ny. Seo. Akankah
kejahatannya yang sudah tertutup rapat akhirnya terbongkar?
Akhirnya, Kang Ju memutuskan melawan musuhnya itu
seperti apa yang Doo Rim-Kyung katakan. Dia memiliki keberanian jika dia
bersama Do Rim-Kyung, persis seperti apa yang Doo Rim-Kyung sampaikan padanya.
Mereka akan kuat jika mereka bersama.
Kini, Kang Ju ada di rumah Yi Kyung, dia berlutut di
depan ibu Yi Kyung dan berkata ingin memulai kembali dari awal dengan Yi Kyung.
Ny. Ma menolak semua itu. Kang Ju bahkan berkata kalau dia sangat mencintai Yi
Kyung. Tapi Ny. Ma tak peduli, dia kemudian berkata
“Yang ingin kupertahankan adalah nyawa Yi Kyung, bukan
cinta.”
(Jleb banget.)
Sementara itu, Yi Kyung
melihat dan mendengar semuanya. Diapun tersenyum sinis
Tapi, Ny. Ma tentu lebih
licik, dia berkata seperti itu di depan Kang Ju, tapi malah memberitahu Doo Rim
jika Kang Ju datang ke rumahnya, dan ingin memulai kembali dengan Doo Rim.
Kang Ju heran melihat Doo
Rim-Kyung datang, tapi dia senang. Doo Rim-Kyung malah sengaja mengejek
Kang Ju yang ternyata bisa berlutut di depan ibunya semalam, seharusnya dia tak
melewatkan kejadian itu.
Doo Rim-Kyung bahkan
tertawa dan bilang coba kalau dia ada disana semalam, pasti rasanya senang
sekali.
Tiba-tiba Doo Rim-Kyung langsung
memeluk Kang Ju. Dia lega sekali, karena dia bisa bersama memulai kembali dengan
Kang Ju, lelaki yang dia cintai.
Choi Kang Ju pura-pura
marah dan berkata harusnya Doo Rim-Kyung ga boleh seperti ini di kantornya.
“Kau..dulu pura-pura
polos dan lugu, ternyata sekarang terlihat sangat berpengalaman.”
“Memangnya gara-gara
siapa aku begini?” jawab Doo Rim-Kyung tak mau disalahkan.
Yi Hyun masuk ke kamar Yi Kyung, dan disana tiba-tiba
terdengar suara ponsel yang berdering. Yi Hyun heran, dan mencoba mencari
dimana ponsel yang bebrunyi itu. Ternyata Yi Hyun menemukan ponsel tersebut di
dalam laci meja rias Yi Kyung.
Tertulis nama “Semoga kau berbahagia”
Yi Hyun kemudian memeriksa ponsel tersebut, dan dia
menemukan di daftar panggilan tertulis kata ibu. Yi Hyun syok, saat melihat
tanggal dimana panggilan itu terjadi. Panggilan dengan ibunya, yang ternyata
terjadi tepat saat dimana Yi Kyung menghilang.
Yi Hyun pun semakin curiga dengan rahasia yang
disembunyikan ibunya dan Yi Kyung.
Peramal datang lagi ke restoran Doo Rim, dan terkejut
ketika melihat Doo Rim memakai gelang yang sama dengan hantu yang menemuinya.
Peramal pun bertanya, dari siapa Doo Rim menerima gelang ini? Doo Rim yang
heran menjawab kalau dia dapat gelang ini dari seorang wanita, dan kata wanita
itu gelang ini gelang keberuntungan. Peramal galau, apakah dia harus memberitahu Doo Rimkalau bahaya sedang mengancam Doo Rim, atau lebih baik dia diam saja?
Malam ini, Kang Ju berdiri lagi di ruangan itu.
Ruangan dimana sang hantu wanita sempat muncul padanya ketika hatinya sedang
kacau.
Dengan mantap Kang Ju berkata
“Anda bilang, Andalah yang menjaga pemilik rumah ini
kan? Andalah yang bertanggung jawab untuk rumah ini. Tapi aku? Aku akan menjaga
pemilik hatiku. Jika memang ini adalah takdirku, maka aku akan menghadapinya.
Sekalipun aku akan hancur luluh, demi pemilik hatiku, aku akan mencobanya.”
Setelah Kang Ju pergi, hantu wanita itu muncul.
Doo Rim-Kyung menunggu Kang Ju di mall, padahal Kang Ju sudah meminta Doo Rim-Kyung menunggu di kantornya saja, namun Doo Rim-Kyung ga mau, karena dia ingin Kang Ju menemukannya di dalam Mall. Kang Ju pun tak menolak. Dia berkata kalau dia akan segera sampai.
Sudah malam
dan tiba-tiba lampu di mall mati. Doo Rim-Kyung jelas kaget. Tapi dia kemudian
tersenyum, karena melihat ada bulan di atas, dan tak hanya satu. Cahaya dari bulan buatan itu cukup membuat Mall tak gelao lagi. Doo Rim-Kyung
jelas sangat senang karenanya.
Kemudian segulung benang rajut warna merah
menggelinding mendekati kaki Doo Rim-Kyung. Doo Rim-Kyung mengambil itu. ternyata Kang Ju lah yang memegang ujungnya. Doo Rim-Kyung tersenyum senang
karena Kang Ju sudah datang.
Dia juga memuji Kang Ju yang bisa dengan mudah
menemukan dia.
“Aku ada dimana, kau juga
pasti disana.”
Kang Ju menyuruh Doo
Rim-Kyung mengikat benang merah itu di jari Doo Rim-Kyung.
“Dewa asmara telah
mengikat kita bersama-sama. Sekalipun kita telah terpisah ribuan mil jauhnya.
Begitu takdir kita mengikat, kita tak akan bisa terputus selamanya. Sekalipun
kita harus mengarungi hati yang penuh duri, aku tidak akan pernah melepaskanmu
lagi.”
Kang Ju lalu memasangkan
kalung ke leher Doo Rim-Kyung sambil menyatakan cintanya pada Doo Rim-Kyung,
dan mengajak Doo Rim-Kyung untuk mau menjadi istrinya.
Doo Rim-Kyung kaget, dan
tak percaya. Dia merasa Kang Ju kurang lama menyatakan cinta padanya.
Kang Ju hanya tersenyum,
dan langsung mencium Doo Rim-Kyung. Ciuman itu tentu berbeda dari ciuman mereka
sebelumnya. Ciuman ini lama, dan mereka menikmatinya. Hati mereka semakin bersatu dengan panasnya ciuman malam ini. Dewa asrama membuat hubungan mereka seolah makin tak terpisahkan.
Kang Ju mengantar Doo
Rim-Kyung ke rumah, dan setelah Kang Ju pergi. Yi Kyung muncul. Ru Mi dari jauh
meihat itu, dan terkejut. Akhirnya dia jadi tahu rahasia dibalik semua ini. Yi
Kyung yang selama ini menemani Kang Ju ternyata bukanlah Yi Kyung yang asli.
Yi Kyung berkata kalau
secara tidak langsung mereka berdua adalah istri Kang Ju.
“Yang satu adalah istri
yang akan mati, dan yang satu adalah istri yang tetap hidup.”
Yi Kyung juga memberitahu kalau rumah Kang Ju memiliki
penunggu, dia ga yakin apa setelah Doo Rim bertemu dengan penunggu rumah itu,
Doo Rim masih kukuh dengan keputusan Doo Rim?
Malam ini, Myung Hee membuka kembali buku harian Sun
Hwa, cinta pertama suaminya.
“Hari ini aku telah menerima lamarannya, rasanya
bagaikan mimpi. Karena terlalu bahagia, aku malah merasa takut. Takut jika
kebahagiaan ini akan hancur. ”
Myung Hee membalik lembar berikutnya yang kali ini
berbunyi
“Ini adalah pertama kalinya aku bertemu wanita asing
itu. Dia bertanya padaku, sekalipun aku harus kehilangan nyawaku, apa aku masih
tetap ingin menikah dengannya?”
(Apakah itu si hantu atau ibu Myung Hee?)
Doo Rim pulang ke restorannya, dan dia tak menyangka
jika si wanita pemberi gelang kini ada di depannya. Doo Rim bertanya heran
kenapa wanita itu ada disini?
Wanita tersebut kemudian berkata
“Apa kau masih merasa, gelang itu akan membawa
kebahagiaan? Harga dari sebuah cinta adalah nyawamu.”
Tiba-tiba lampu padam, membuat Doo Rim kaget. Saat dia
melihat wanita itu, wanita itu tiba-tiba berubah menjadi sedikit menyeramkan.
Pakaian wanita itu berganti menjadi hitam.
KOMENTAR :
Review episode ini mengejutkan, campur aduk antara
senang, sedih lucu, dan bahagia.
Aku semakin yakin kalau kutukan itu kemungkinan besar
tidak ada, dan memang hanya rumor warga setempat saja, dulunya.
Yang aku heran kan adalah si hantu.
Kenapa aku heran?
Kayaknya si hantu emang sengaja membuat perasaan Doo Rim terombang-ambing. Setelah sebelumnya dia berkata bahwa gelang keberuntungan itu akan menyelamatkan Doo Rim dari segala hal buruk, sekarang si hantu berkata lain. Dia bahkan bertanya apakah Doo Rim percaya akan kekuatan gelang keberuntungan itu?
Padahal jelas-jelas saat Doo Rim membuang gelang itu, si hantu bersikukuh agar Doo Rim memakainya, karena keberuntungan akan mengikuti Doo Rim. Hantu juga bilang agar Doo Rim percaya saja kata-katanya. Lha sekarang, si hantu berkata lain.
Apa yang akan dilakukan Ru Mi begitu mengetahui Yi Kyung bukanlah Yi Kyung yang asli? Yaaa...bisa saja dia lapor sama ibu Kang Ju. Tapi, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Yang jelas, pernikahan tetap terlaksana, dan itu ada di episode 10.
Makin ga sabar?
Sama...saya jugaaa...
Aku malah lebih penasaran sama si Hantu. Hahaha
Berasa peran utamanya adalah si hantu deh..hihihi
Review ini mungkin akan menambah rasa penasaran
kalian. ^_*