[ Sebelumnya di Episode 17 ]
Episode 18
Jang Eun Joong berdiri di sebuah tempat,dimana di depannya terhampar air yang luas tergenang, dan di tempat inilah dia mengingat kembali apa yang Joo Ran katakan padanya, kalau dia bukan Jang Eun Joong, dan juga bukan Geum Man Bok. Hidupnya menyedihkan, apalagi jika Jang Eun Joong yang asli muncul, maka dia ga akan mendapatkan warisan sepeserpun.
Lalu dia teringat akan cinta Tae Ha yang begitu besar padanya, membuat Eun Joong-Bok berkata kalau sampai kapanpun dia ingin tetap menjadi putra Jang Tae Ha. Dia akan mewujudkan mimpi-mimpi Tae Ha.
“Aku adalah putramu. Untukmu ayah, itu bukan Ha Eun Joong. Kau akan memerlukan aku, Ayah.”
Shin Kang Ho datang dan melaporkan kalau semua memang seperti yang Eun Joong-Bok kira, dia langsung dibebaskan.
Eun Joong-Bok langsung mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, dan ternyata itu adalah kancing manset. Kang Ho menerima itu, dan sedikit kaget.
Eun Joong-Bok menjawab kalau dia membeli yang sama, Kang Ho hanya perlu menyerahkan itu kembali pada Ha Eun Joong sebagai bukti.
Kang Ho menjawab kalau dia pasti akan di bebaskan lagi. Dia yakin itu, karena Ha Eun Joong pernah menegaskan padanya, kalau Ha Eun Joong akan menangkap dalang dibalik semua ini.
Eun Joong-Bok menjawab, itulah sebabnya dia menyuruh Kang Ho datang ke kantor polisi membawa kancing manset itu.
Eun Joong-Bok juga bertanya apa Kang Ho sudah membawa buku rekening yang dia minta?
Kang Ho langsung menyerahkan buku rekening itu,dan buku rekening itulah yang akan diserahkan ke tim audit kepolisian.
Hwa Young benar-benar langsung menangis begitu melihat Ha Eun Joong di depannya. Eun Joong bingung dan berkata akan pergi saja, karena sepertinya dia datang di waktu yang kurang tepat. Hwa Young langsung meminta agar Eun Joong ga pergi.
Kini mereka duduk bersama, Hwa Young terus memandang Eun Joong. Putra yang selama ini sangat dirindukannya. Dia lagi-lagi menangis.
Ha Eun Joong serius dengan tujuannya kemari, dia datang untuk menanyakan kotak hitam mobil Hwa Young. Hwa Young berjanji akan menghubungi Eun Joong tentang kotak hitam itu, dia belum tahu apa itu sudah terhapus atau tidak.
Ha Eun Joong pun pamit undur diri dan berkata kalau dia akan menantikan informasi Hwa Young, jadi dia harap Hwa Young segera menghubunginya.
Saat Eun Joong berdiri, Hwa Young melihat kaki Eun Joong, yang ternyata Eun Joong memakai kaus kaki yang berbeda di kedua kakinya, membuat Hwa Young bertanya apa Eun Joong ga punya seseorang yang memperhatikan Eun Joong?
Eun Joong menghentikan langkahnya dan kembali menatap Hwa Young dengan heran. Hwa Young pun berkata kalau kaus kaki Eun Joong ga sama. Eun Joong pun langsung menunduk melihat kaus kakinya, yang memang beda antara kanan dan kiri.
Hwa Young semakin bertingkah aneh dengan bertanya berapa berat dan tinggi Eun Joong? Eun Joong jelas bertambah keheranannya. Tapi Hwa Young ga peduli dan bertanya lagi, apa Eun Joong sudah makan? Apa Eun Joong mau makan siang bersamanya, kapan-kapan?
Hwa Young bahkan menyebutkan tonkatsu sebagai makanan kesukaan Eun Joong. Eun Joong menjawab kalau dia ga suka makanan itu. Hwa Young kemudian berkata, kalau biasanya anak kecil suka dengan Tonkatsu. Lalu apa yang Eun Joong sukai?
Walau merasa aneh, Eun Joong menjawab kalau dia makan segalanya dengan baik. Dia tidak terlalu pilih-pilih dalam makanan.
Ha Eun Joong kemudian berkata, karena Hwa Young bekerja sama dengan baik untuk penyelidikan ini, maka dialah yang akan mentraktir Hwa Young kapan-kapan.
Ha Eun Joong keluar dan melihat Ah Mi yang serius bekerja. Ah Mi sedang memberitahu seorang nenek kalau ada perubahan waktu, dan dialah yang akan menjemput nenek di Daegu jam 8 pagi.
Soo Young kemudian datang, dan bertanya apa urusan Eun Joong dengan Hwa Young sudah selesai? Eun Joong membenarkan dan bertanya dimana meja Soo Young? Soo Young pun menunjuk meja kerjanya.
Ha Eun Joong berkata kalau dia akan mentraktir Soo Young makan, dan minta agar Ah Mi ikut juga. Soo Young protes dengan bilang kalau gaji Ah Mi bhkan lebih tinggi daripada Eun Joong. Dari mereka bertiga, Eun Joong lah yang paling miskin.
Eun Joong kemudian mendekati Ah Mi yang sudah selesai dengan urusannya dan Eun Joong berkata dengan santai, meminta Ah Mi mentraktir dia dan Soo Young, karena Soo Young bilang, gaji Ah Mi lebih tinggi dari dia.
Ha Eun Joong keluar firma hukum itu diikuti oleh Soo Young dan Ah Mi. Sementara Yoon Hwa Young, melihat dari pintu samping kepergian Eun Joong, dia melihat putranya yang sudah ditemukan.
Hwa Young pun tersenyum senang. Putranya tumbuh dengan baik. Tinggi dan gagah.
Bahkan setelah Eun Joong menghilang, Hwa Young kembali berlari mendekati pagar,dan melihat sosok anak yang dirindukannya itu.
Makan siang mereka sudah dihidangkan, tapi Soo Young menggerutu dan berkata kalau Eun Joong bener-bener ga punya sopan santun. Selalu melakukan apapun yang Eun Joong inginkan. Tidak punya perhatian pula.
Soo Young kesal karena harus makan Sup Soondae di cuaca panas seperti sekarang? Harusnya Eun Joong bertanya dulu apa yang mereka inginkan.
Eun Joong berkata jika So Young ga mau, ya ga usah dimakan.
Kemudian Eun Joong beralih pada Ah Mi dan bertanya apa Ah Mi juga ga suka Sup Soondae ini? Ah Mi membenarkan membuat Eun Joong kaget, tapi kemudian Ah Mi tertawa dan bilang kalau tadi hanya bercanda. Dia suka kok Sup Soondae.
Tapi Ah Mi kemudian berkata, jika lain kali Eun Joong keluar makan dengan mengajak wanita lain, maka Eun Joong memang harus bertanya, apa yang diinginkan wanita itu, karena ada banyak wanita yang mungkin ga suka sama Sup Soondae.
Soo Young berkata kalau tadi Hwa Young benar-benar aneh. Hwa Young bahkan menangis setelah melihat Eun Joong. Kasus apa sih yang Eun Joong lakukan sehingga membuat representative menangis seperti tadi? Ini membuat posisinya jadi canggung.
Soo Young juga bercerita kalau Hwa Young bahkan memintanya memperlihatkan foto Eun Joong.
Eun Joong kaget mendengar cerita satu ini. Dia jadi ikut merasa ini aneh, tapi kenapa? Itulah yang dia tak tahu alasannya.
Ah Mi menatap Eun Joong, dan dia tahu kenapa Hwa Young tadi menangis, sepertinya Hwa Young sudah tahu kalau Ha Eun Joonglah putra asli.
Hwa Young kembali menatap foto itu, dia kemudian beralih pada wajah Myung Geun. Dia kemudian teringat akan kalimat Eun Joong-Bok bahwa kemungkinan penculiklah yang membesarkan Eun Joong asli.
Hwa Young juga mengingat kenangannya bersama Myung Geun, saat dia menangis di bahu Myung Geun, dan saat dia menggenggam tangan Myung Geun di RS.
Sambil terus menatap wajah Myung Geun di dalam foto, dia bertanya apa ini benar-benar Myung Geun yang menculik putranya? Tidak kan? Bukan Myung Geun kan?
“Jika kau penculik putraku, seharusnya kau tidak melakukan ini padaku.”
Hwa Young tiba-tiba sesuatu, dia langsung menuju ruang Eun Joong-Bok. Disana, Hwa Young langsung membuka laci Eun Joong-Bok, mencoba mencari sesuatu yang dipikirkannya.
Sampai saat pada laci bagian bawah, laci itu terkunci. Hwa Young mencari-cari kunci untuk membuka laci itu. Hwa Young kemudian memukul dan membuka paksa laci itu. Saat terbuka, tmpklah sketsa wajah Jang Eun Joong asli, putra yang dia minta agar Eun Joong-Bok mencarinya.
Tidak hanya sketsa itu saja yang Hwa Young temukan, tapi juga beberapa informasi tentang Ha Myung Geun yang berhasil dikumpulkan oleh Eun Joong-Bok. Ternyata benar, Ha Myung Geun lah penculik itu. Hwa Young menangis bahkan berteriak dengan kencang saat mengetahui semua ini. Apa yang sudah dilakukannya pada sang penculik. Dia bahkan menangis, dan tertawa bersama dengan Myung Geun.
Soo Young pergi dulu, karena tiba-tiba saksi untuk sidangnya besok, membaatalkan diri menjadi saksi. Dia meninggalkan Eun Joong dan Ah Mi berdua.
Ah Mi tiba-tiba berkata apa tidak bisa detektif lain yang menyelidiki kasus suaminya? Eun Joong terkejut dan bertanya kenapa?
Ah Mi beralasan kalau kejadian yang terjadi belakangan ini membuat Ahjussi Ha khawatir. Ha Eun Joong mencoba tak mempedulikan alasannya itu, dan mengajak Ah Mi untuk pergi. Ah Mi terus meminta, dan Eun Joong bertanya, apa Ah Mi mengkhawatirkannya? Jika iya, maka itu tidak perlu, karena dia sudah punya seseorang yang mengkhawatirkannya.
Eun Joong langsung mengeluarkan boneka kekhawatiran yang diberikan Ah Mi padanya.
Eun Joong berjalan lebih dulu, dan Ah Mi masih berdiam di tempatnya, dalam hati dia bertanya, bagaimana bisa dia membiarkan Eun Joong tetap menangani kasus itu, jika kenyataannya nanti akan menyakiti Eun Joong.
Ah Mi dan Eun Joong jalan bersama. Ah Mi meminta Eun Joong kembali ke kantor, dan tidka perlu menemaninya sampai kantor. Eun Joong beralasan kalau dia sangat kenyang, jadi dia ingin berjalan dan mengantarkan Ah Mi sampai ke firma hukum.
Ah Mi berkata agar Eun Joong ga terus memperlakukannya seperti anak kecil. Itu membuatnya tak nyaman. Perhatian Eun Joong terasa berlebihan padanya.
Eun Joong berhenti dan menatap Ah Mi. Dia berkata, jika saja dia melakukan penyelidikan dengan benar, maka rumah Ah Mi ga perlu terbakar.
Sepeda yang ada di TKP, jika saja sepeda itu dikerjakan dengan benar. Ah Mi malah penasaran karena Eun Joong menyebut sepeda, dan bertanya ada apa dengan sepeda Gi Chan?
Eun Joong memilih tak memberitahu Ah Mi, dengan berkata ga ada apa-apa kok.
Ha Eun Joong kemudian berkata kalau dia melakukan semua ini, karena dia merasa menyesal pada bayi Ah Mi. Ketika Ah Mi di RS saat kehilangan bayi, dia berjanji pada bayi itu, kalau dia akan menjaga Ah Mi. Jadi jika hal ini membuat Ah Mi ga nyaman, dia harap Ah Mi bisa menahannya, karena inilah janji yang dia buat dengan bayi Ah Mi.
Mereka memutuskan kembali berjalan, tapi tiba-tiba ada pengendara motor yang sepertinya kehilangan keseimbangan sehingga hampir menbrak Eun Joong, Ah Mi mencoba menyelamatkan Eun Joong agar tidak tertabrak motor itu.
Sementara sang pengendara motor terjatuh.
Eun Joong dengan suara keras bertanya kenapa Ah Mi melakukan hal tadi? Apa tadi Ah Mi sudah gila?
Ah Mi syok, tak percaya Eun Joong malah memarahinya dan bukan berterima kasih.
Eun Joong bahkan bertanya apa Ah Mi ga punya otak untuk berfikir?
Ah Mi yang syok berkata kenapa Eun Joong berteriak padanya?
“Baik. Aku memang tidak punya otak, tidak bisa berfikir, apa kau puas?! Meskipun aku menyelamatkamu, kau malah memarahiku. Itulah kau.” Ah Mi kesal sekali.
Dia berkata bagaimana bisa dia memiliki waktu untuk berfikir, kalau di depannya tadi Eun Joong hampir terluka.
Untuk meluapkan kekesalannya, Ah Mi memarahi pengendara itu yang seorang pelajar SMU. Dia berkata, apa pelajar itu punya dua nyawa?
Ah Mi kemudian menjadi lebih lunak, karena tahu sepertinya pelajar ini sedang mengantarkan pesanan, Diapun bertanya berapa banyak yang didapat pelajar ini untuk kerja paruh waktu?
Karena kerusakan ini, apa pelajar harus mengganti semuanya?
Eun Joong melihat dari tempatnya berdiri, apa yang Ah Mi lakukan.
Ah Mi kemudian bertanya, siapa nama pelajar itu? Pelajar menjawab kalau namanya Kim Soo Hyun.
Ah Mi tersenyum dan malah bertanya apa teman-teman sekolah sering mengejek Soo Hyun karena nama Soo Hyun itu? Soo Hyun membenarkan dan Ah Mi mengajarkan satu cara agar Soo Hyun bisa keluar dari ejekan itu.
Ah Mi berkata kalau Soo Hyun harus bisa lebih terkenal dari Kim Soo Hyun yang membintangi The Moon Embraces The Sun.
Ha Myung Geun datang ke pusat donor organ. Dia menemui petugas, dan petugas bertanya apa Myung Geun datang untuk mendaftar sebagai pendonor organ? Myung Geun membenarkan, dan berkata kalau saat ini dia sedang kena penyakit, apa masih mungkin untuknya menjadi pendonor?
Petugas bertanya, penyakit seperti apa itu? Myung Geun menjawab kalau dia kena kanker pancreas. Petugas menjawab kalau mendonorkan organ mungkin tidak bisa, tapi kornea mata bisa. Myung Geun senang dan berkata dia setuju untuk yang itu. Petugas pun menyuruh Myung Geun mengisi formulir.
.
Jang Joo Ha meminta ibunya untuk bicara berdua dengannya. Hwa Young pun menyetujui hal itu. Joo Ha berkata kalau dia sudah memikirkan semua ini, dan sepertinya dia tahu siapa pengungkap masalah konstruksi Zeus. Orang itu adalah Ha Myung Geun, yang merupakan penculik adiknya, Eun Joong. Dia juga yakin kalau Myung Geun mendekati ibunya dengan sengaja, pasti ada alasan di balik itu.
Jadi dia mau ibunya menghentikan semua ini, karena ini bisa menyakiti ayah, dan Grup Tae Ha.
Hwa Young bertanya darimana Joo Ha tahu? Joo Ha menjawab kalau dia tahu ini dari Shin Kang Ho. Joo Ha juga bilang kalau Kang Ho lah yang mengikuti ibunya saat di RS. Bahkan mengambil foto Hwa Young saat itu, dia sudah meminta agar Kang Ho ga melaporkan pada ayah. Tapi ibunya tahu bagaimana Kang Ho, kejadian itu pasti akan tetap dilaporkan ke ayah.
Di ruang kerja Tae Ha, sudah ada Kang Ho dan Eun Joong-Bok, Kang ho melaporkan kejadian di polisi beserta kalimat Ha Eun Joong, yang menegaskan kalau target detektif itu adalah Tae Ha. Tae Ha geram mendengarnya. Dia berkata kalau dia harus melindungi kepalanya, dan untuk itu dia harus memenggal kepala Ha Eun Joong.
Eun Joong-Bok mendengar kebulatan tekad ayahnya untuk menghabisi Ha Eun Joong, anak asli yang tidak diketahui ayahnya itu. Apakah dia senang?
Jang Tae Ha beralih pada Eun Joong-Bok, dan bertanya apa rencana Eun Joong-Bok untuk masalah ini? Eun Joong-Bok terdiam lama, dan Tae Ha berkata jika Eun Joong-Bok ingin melepaskan tangan dari masalah ini, ga apa-apa kok. Eun Joong-Bok langsung menjawab kalau dia ga akan melepaskan diri dari masalah ini, meskipun dia ga menyukainya, tapi dia tetap akan melakukannya, karena ini adalah demi ayahnya.
Tae Ha memuji senang dengan berkata kalau inilah putranya. Dia bahkan meminta Kang Ho untuk melindungi Eun Joong-Bok dengan baik, karena Eun Joong-Bok adalah putranya. Kang Ho mengiyakan permintaan Tae Ha tersebut.
Saat mendengar akan ada yang masuk, Tae Ha langsung berteriak agar tidak ada yang masuk dan mengganggunya, karena dia sedang ada urusan penting.
Eun Joong-Bok memberitahu apa rencananya, dia akan menyuruh Kang Ho kembali ke kantor polisi dengan bukti kancing manset itu. Tanpa mereka sadari, Yoon Hwa Young mendegar semua rencana, yang akan menjerumuskan putra aslinya dalam bahaya.
Eun Joong-Bok juga akan mengirim sebuah surat tanpa nama berisi rekening Kang Ho ke bagian audit kepolisian, dan dengan semua itu, maka Ha Eun Joong akan dilepaskan dari posisinya.
Sebelum penyelidikan akan Ha Eun Joong dan kasus Kang Ho ini, Kang Ho harus dikirim segera ke luar negeri.
Jang Tae Ha bertepuk tangan senang dengan rencana brilian putranya. Sementara itu diluar ruangan, Hwa Young menangis tak percaya mendengarnya. Dia mengepalkan tangan, tanda dia sangat geram dengan rencana Eun Joong-Bok. Dia jadi tahu Eun Joong-Bok sudah lama menemukan Ha Eun Joong sebagai Jang Eun Joong asli.
Kemudian dia pelan menutup pintu ruang itu, dan terlihat oleh Eun Joong-Bok.
Eun Joong-Bok tahu ada yang mendengar pembicaraan mereka.
Eun Joong-Bok yang melihat itu, meminta ijin pada ayahnya untuk keluar sebentar. Dia mencari dan masuk ke ruang ibunya, dan tidak ada siapapun disana.
Saat dia keluar, muncullah Hwa Young yang menatap dengan wajah sedih pada Eun Joong-Bok.
Yoon Hwa Young mendekati putranya dan langsung menempeleng putranya itu. Dia kecewa, sangat kecewa. Eun Joong-Bok dibesarkannya, dan tega melakukan ini padanya. Tamparan itu tidak sekali dilayangkan Hwa Young, tapi dua kali. Dua kali dia menampar Eun Joong-Bok saking kecewanya.
Eun Joong-Bok akhirnya mengaku kalau dia memang sudah menemukan putra asli ibunya, dan karena itulah dia ingin menyingkirkan Eun Joong asli. Dia tahu ibunya ga akan mungkin bisa menyingkirkan Eun Joong asli, maka dialah yang akan melakukannya.
Eun Joong-Bok bahkan berteriak keras di depan ibunya. Hwa Young dengan tegas berkata “Jangan sentuh putraku. Jangan sentuh Eun Joong ku. Jangan sentuh dia, apa kau mengerti?”
Eun Joong-Bok kembali terluka mendengar ibunya menyebut Ha Eun Joong sebagai putra. Jika Ha Eun Joong adalah putra ibunya, maka siapa dia? Bukankah dia juga Eun Joong? Dia juga putra ibunya.
“Tidakkah ibu bisa melihatku sebagai putra ibu?”
Karena sangat kecewa dan sakit hati dengan ibunya, Eun Joong-Bok kembali berteriak . Dia bahkan mencengkeram pundak ibunya, menanyakan apa arti dia di mata ibunya? “Saya adalah Eun Joong, ibu. Saya adalah Jang Eun Joong”
Itulah yang diteriakkan Eun Joong-Bok berkali-kali di depan ibunya. Hwa Young menyuruh dengan tegas Eun Joong-Bok berhenti melakukan apa yang sedang Eun Joong-Bok rencanakan saat ini.
“Jika kau terus seperti ini, jika kau tidak mau berhenti. Ibu tidak punya pilihan lain selain memberitahu ayahmu bahwa Ha Eun Joong adalah Jang Eun Joong. Dengan begitu aku akan melindungi putraku. Aku akan melindungi dia atasmu”
Hwa Young kembali lunak, dan menggenggam tangan Eun Joong-Bok, dengan nada memohon dia meminta Eun Joong-Bok berhenti melakukan ini agar dia juga bisa melindungi Eun Joong-Bok.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Yah, mungkin bisa tahu bagaimana perasaan Eun Joong-Bok, yang merasa ibunya tidak sepenuhnya menyayangi dia, tapi kenapa dia ga bisa berfikir lebih positif lagi, mungkin karena Eun Joong-Bok ga mau posisinya digantiin sama orang lain. Pewaris Tae Ha hanya dia, itulah yang dia fikirkan.
Aku terenyuh banget deh waktu pertemuan antara Hwa Young sama Ha Eun Joong, ikutan nangis.
wahhh.. eonnir DAEBAK.. lagi lagi aq pertamaxx.. makin suka ma jln ceritanya.. emang sedih dan kecewa pastinya bila jd, geun man bok. tp, harus lbih bersyukur jg krn, dia sudah ckup hidup dlm kemewahan.. eonnie.. lanjutt truss ya.. SEMOGA TETAP SEHAT.. dan HWAITING^^!!!..
ReplyDelete