Episode 11
Na Hong Ran terkejut melihat Ma Te datang bersama Kwi Ji. Kwi Ji langsung berlari saat melihat Presdir Park dan berkata kalau dia dengan Ahjussi Park baru sakit. Kwi Ji bahkan memegang lengan Presdir Park, pertanda bahwa hubungan mereka cukup dekat. Presdir Park meminta Kwi Ji tak usah khawatir akan kondisinya.
Sayangnya, Presdir Park bahkan tidak menoleh pada Ma Te, atau menyapa Ma Te yang terus menatap pada ayahnya itu.
Ma Te kemudian mengalihkan pandangannya pada Na Hong Ran, dia berkata kalau ternyata mereka lebih sering bertemu dari yang dia kira.
Na Hong Ran menatap tak suka pada Ma Te, sedang Moon Soo tersenyum ramah. Saat otulah Presdir Park melihat Ma Te, dan Ma Te langsung memberi salam pada Presdir Park, dia berkata kalau ini pertama kali mereka berjumpa. Diapun memperkenalkan dirinya.
Presdir Park tak menyambut ataupun merespon kalimat Ma Te, fokusnya teralihkan pada David yang datang, dan Presdir Park pun menyambut David dengan ucapan selamat datang.
Ma Te terkejut menyadari bahwa David juga ada di pesta ini, bahkan presdir Park sendiri yang menyambut David secara pribadi.
“Terima kasih telah mengundangku, Ahjussi” itulah yang David ucapkan pada ayahnya, membuat Presdir Park tersenyum. David bahkan melanjutkan jika ayahnya juga menyampaikan salam untuk Presdir Park, karena ga bisa datang hari ini.
NA Hong Ran heran, dan Presdir Park menjelaskan kalau David adalah anak dari Joong Ma Go. David pun membungkuk hormat pada Hong Ran yang tersenyum menatapnya.
Melihat Ma Te yang masih keheranan padanya, David kemudian berkata, jika dia tahu Ma Te akan datang ke pesta ini, maka pasti dia akan mengajak Ma Te pergi bersama. David pun menjelaskan pada Presdir Park kalau David ada Presdir di tempatnya bekerja sekarang ini.
Melihat Presdir Park hanya diam saja padanya, Ma Te jadi sedih dan galau. Kwi Ji mendekati Ma Te dan bertanya ada apa? Kwi Jin pun berkata tunggu sebentar, dia kemudian pergi meninggalkan Ma Te.
Moon Soo datang menghampiri Ma Te yang sendiri, diapun mengenalkan dirinya pada Ma Te. Sementara David hanya melirik Ma Te dari tempatnya berdiri.
Ma Te bertanya apa ada yang ingin Moon Soo katakan padanya? Moon Soo hanya ingin mengajak Ma Te makan bersama lain waktu karena dia tertarik dengan Bo Tong Company. Ma Te menjawab tentu saja,kemudian Moon Soo pun beralalu.
Kini, Ma Te dan David tinggal berdua. Ma Te mengatakan jika dia salah menilai David. Dia menyepelekan David, karena mengira David ga diundang ke pesta ini. Jika dia tahu David diundang maka dia pasti ikut bersama David, terlebih ini adalah pesta yang sangat ingin dia datangi.
Tiba-tiba saja, David bercerita bagaimana dia dan Presdir Park kelihatan dekat. Itu karena ayahnya dan Presdir Park sering mincing bersama, dan ayahnya pernah memberikan ikan yang sangat banyak pada Presdir Park, makanya Presdir Park terlihat menunjukkan perhatian berlebih padanya. Mungkinkah David ingin agar Ma Te tidak salah paham? Atau agar Ma Te merasa tidak sedih, karena tidak diperhatikan Presdir Park?
Ma Te kemudian menoleh ke sekitar dan melihat Presdir Park sedang minum sendiri. Diapun langsung berjalan mendekati presdir Park.
Setelah dekat, Ma Te menyapa Presdir Park. Presdir menoleh dan Ma Te berkata bahwa ibunya sering berbicara tentang Presdir Park.
“Karena aku bertemu denganmu di dunia nyata, aku jadi tidak tahu apa yang harus aku katakan padamu.”
Park Gi Suk hanya terdiam saja, mungkin hatinya ikut bergejolak. Dia jelas tahu bahwa Ma Te adalah putranya, tanpa Ma Te memperkenalkan diri padanya, tapi dia juga tahu, dia ga boleh menunjukkan hal itu, karena bisa saja Na Hong Ran mengacau.
Melihat Presdir Park hanya diam, Ma Te pun menyebut nama ibunya.Dia hanya ingin tahu seperti apa reaksi Presdir Park setelah mendengar nama ibunya? Akankah Presdir Park bisa mengenali dia sebagai putra Presdir Park?
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang menyapa Ma Te. Ma Te menoleh dan wanita itu berkata kalau dia sedikit ga mengenali Ma Te karena Ma Te berganti gaya rambut. Ternyata wanita itu adalah salah satu temannya Jaek Hee.
Alhasil wanita itu malah jadi penasaran kenapa Jaek Hee membatalkan pernikahan dengan Ma Te? Apa benar Jaek Hee yang membatalkan pernikaha itu? Karena sepertinya dia ga percaya.
Ma Te tentu tidak nyaman, terlebih ada Presdir Park didekatnya mendengar semua ini.
Ma Te pura-pura ga mengerti apa yang sedang dibicarakan si wanita. Kemudian Kwi Ji yang tadi tiba-tiba menghilang, datang mendekati Ma Te dan menatap sinis pada si wanita. Dia bahkan bertanya, siapa wanita ini?
Wanita itu ga peduli, dan kembali berkata kalau berita yang dia dengar Ma Te sekarang kencan dengan Myo Mi, kenapa sekarang datang dengan gadis yang terlihat masih muda ini. Ma Te bertambah salah tingkah dibuatnya. Dia sempat melihat kearah Presdir Park, dan tentu merasa sangat malu dengan semua ini. Tapi kemudian datanglah Hong Ran yang memberitahu Gi Suk, kalau direktur Kim mencari Gi Suk.
Ma Te sedih sekali, dia berjalan keluar dan mencoba berpegangan agar tubuhnya tak ambruk. Semua kacau, dan berjalan tak sesuai dengan yang dia harapkan. Na Hong Ran melihat itu, dan mendekat sambil mengejek Ma Te, kalau dia ga bisa melihat Ma Te dengan air mata.
Ma Te menoleh dan Hong Ran berkata kalau Ma Te ingin menunjukkan diri pada presdir Park yang menurut Ma Te adalah ayah Ma Te, dengan label seorang Casanova. Jika presdir tahu dia punya anak seorang Casanova seperti Ma Te, maka Presdir tentu akan kecewa.
Ma Te tak terpengaruh dan malah berkata kalau itu menjadi pesan penyemangat untuknya dari Hong Ran.
Dengan penuh sindiran Hong Ran berkata kalau pesta ini adalah pesta yang menyenangkan, tapi sayang ada anjing dan sapi yang ikut masuk. Membuat martabat pesta ini menjadi rendah.
“Dari sampah, sampai sapi dan anjing..”
Hong Ran langsung memotong kalimat Ma Te sebelum Ma Te sempat melanjutkannya, dia berkata masih ada satu lagi, agar Ma Te ga salah paham.
Hong Ran bilang, entah itu tas biasa dari toko kecil, atau tas mewah dari departemen store, keduanya tetap sampah.
Ma Te terluka sekali mendengarnya, bukankah itu artinya walau dia menjadi kaya bahkan mungkin sekaya Na Hong Ran, dia tetaplah sampah dimata wanita tua itu.
Park Gi Suk mendekati David yang terlihat seorang diri. Gi Suk berkata kalau David kan bisa memanggilnya Hyung daripada Ahjussi. (LOL)
David menyunggingkan senyum tipisnya mendengar candaan ayahnya itu. Tapi kemudian senyumnya menghilang dan dia berkata kalau dia merasa ini bukan tempat yang tepat untuk mencari tahu tentang kebenaran kelahirannya.
David kembali berkata kalau menurut cerita ayahnya (Joong Ma Go), ayahnya dan Presdir Park sering memancing bersama. Gi Suk yang sepertinya memang suka bercanda menjawab, mungkin sekarang dia harus buka bisnis memancing. (Gubrak..)
David kemudian bertanya kenapa Presdir menghubunginya?
“Aku mengubungimu, karena ingin bertemu denganmu.”
David pun memberitahu rumor yang dia dengar tentang Ma Te yang merupakan adik sepupunya. (Sepupu?) Gi Suk menjawab daripada mengurus adik, mendingan David mikirin kakak David. Davidpun mengalihkan pandangannya pada Moon Soo yang ada di seberang nya.
Moon Soo langsung tersenyum kearah ayahnya yang sedang bersama David, dan Gi Suk juga membalas senyum itu. Kemudian Gi Suk kembali berbicara serius dengan David, dia bertanya kenapa David ga tinggal saja di tempat David seharusnya berada, dan memakai nama asli David, yaitu Joon Ha?
“Aku bukan Joon Ha, aku David.”
Setelah berkata itu, David langsung pamit pulang karena dia merasa ga suka dengan suasana pesta. Davidpun membungkuk pada Presdir Park, kemudian berlalu pergi.
Dokgo Ma Te, berjalan lunglai malam ini, dia sudah melepas jasnya, dan dalam hati berkata apa ibunya sudah melihat semuanya tadi? “Aku terlihat sangat bodoh kan? Apa aku benar-benar hanya seoonggok sampah?”
Lalu Bo Tong menelponnya, dan Ma Te memilih tidak menerima panggilan Bo Tong itu. Perasaannya benar-benar kacau malam ini.
Setelah sampai apartemennya ternyata Bo Tong sudah menunggu. Bo Tong berkata kalau dia sangat khawatir pada Ma Te makanya menunggu di depan seperti tadi. Ma Te tak menjawab pertanyaan Bo Tong, dan langsung merebahkan dirinya di sofa.
Bo Tong tentu cemas, dia mendekat dan langsung memegang kening Ma Te sambil bertanya apa Ma Te sakit? Bo Tong pun terkejut menyadari Ma Te demam.
Kali ini, Bo Tong sudah menyelimuti Ma Te, dia juga menyuruh agar Ma Te minum obat. Wajah Ma Te tanpa ekspresi. Bo Tong berkata kalau dia akan kembali besok pagi. Tapi, tanpa diduga Ma Te meminta Bo Tong untuk tidak pergi.
Bo Tong menoleh dan Ma Te melanjutkan kalimatnya, kalau Bo Tong jangan pergi sampai dia tertidur.
Melihat dan mendengra Ma Te yang begitu lesu, membuat Bo Tong bertanya apa telah terjadi sesuatu hari ini? Kenapa Ma Te terlihat begitu tak bertenaga?
Ma Te memilih tak menjawab dan memejamkan matanya. Bo Tong kembali berkata “Oppa, ada yang ingin aku ungkapkan.”
Ma Te membuka matanya kembali, dan Bo Tong bercerita tentang saat Yoo Ra datang ke kantor waktu itu. Dia jujur menceritakan kalau dia juga ada disana dan mendengar semuanya. Dia benar-benar ga sengaja mendengar hal tersebut. Saat itu, dompetnya jatuh, dan dia membungkuk untuk mengambilnya, lalu tiba-tiba Yoo Ra dan Ma Te sudah ada disana, makanya dia memilih untuk bersembunyi.
Dia juga tahu kok alasan Ma Te tetap ingin datang ke pesta malam ini. Ma Te tak marah mendengarnya, dia hanya berkata kalau Bo Tong pasti terkejut.
Bo Tong menjawab iya benar, dia memang terkejut, tapi seketika dia juga kehilangan tenaganya. Ma Te bertanya kenapa?
“Apa maksudmu kenapa? Karena semua semakin buruk dan buruk, makanya aku marah. Oppa, kau sudah cukup bagus. Tapi sekarang karena kau adalah anak dari sebuah perusahaan yang besar sekali. Itu berarti game over untukku.”
Ma Te dengan santai menjawab, kalau menurutnya itu bagus, berarti Bo Tong ga usah menempel padanya terus menerus. Mendengar jawaban Ma Te seperti itu, Bo Tong pun cemberut.
Tapi, Ma Te kemudian berkata kalau dia ini hanya ting sampah. Bo Tong marah dan berkata kenapa Ma Te bicara seperti itu.
Ma Te bilang kalau tadi dia sudah ketemu ayahnya. Tapi, ayahnya bahkan ga bisa mengenalinya. Itu makanya dia berkata dia hanya sampah. Bo Tong menjawab kenapa ga langsung saja berkata pada ayah Ma Te, kalau Ma Te adalah anak Presdir Park.
“Ibuku..berjanji pda ayah..saat aku bertemu dengannya..aku akan membawakan passwordnya.”
Bo Tong terkejut mendengat kata password. Dia pun bertanya apa itu sebabnya, Ma Te tanya pada dia, apa ibu Ma Te menceritakan tentang password? Kenapa bisa Ma Te tidak tahu tentang Password tersebut?
Ma Te menjawab Hong Yoo Ra lah yang memiliki password itu.
Bo Tong menjawab kenapa Ma Te ga meminta langsung saja pada Yoo Ra? Tapi kemudian Bo Tong meralat ucapannya dengan bilang, biar saja dia yang mengambil Password itu dari Yoo Ra. Ma Te meminta agar Bo Tong berhenti main-main. Yoo Ra ga akan memberikan Password itu dengan mudah.
Bo Tong menarik nafas dan berkata dengan tulus, agar Ma Te bisa segera hidup bahagia dengan ayah Ma Te, dan menjadi seorang Chaebol.
“Dan aku..” ucap Bo Tong sedih..
Ma Te melanjutkan kalimat mengambang Bo Tong, kalau Bo Tong jadi ga akan bisa dibandingkan dengannya yang merupakan anak chaebol. Bo Tong semakin sedih, dan menjawab itu benar. Dia ga akan bisa dibandingkan.
“Aku bahkan ga bisa dibandingkan dengan kotoran di jempol kakimu”
(Ampuun…)
Ma Te menjawab santai kalau dia akan barkan Bo Tong menjadi jempol kakinya. Bo Tong kaget dan dengan senang bertanya, benarkah? (Hadewh…jitak kepala Bo Tong dulu, biar sadar.)
Ma Te menjawab benar, tapi hanya kaki sebelah kiri saja. Apapun itu Bo Tong tersenyum mendengarnya. Mau kiri atau kanan untuknya yang penting jadi jempol kaki Ma Te. Dia bahkan mengucapkan terima kasih pada Ma Te. (Yang lihat bisa ikutan setres gara-gara Bo Tong. Hihihi)
Keesokan paginya, Ma Te pun terbangun, dia melihat kuku di kelingking kakinya berubah menjadi warna pink.
Ma Te pun teringat akan kalimatnya pada Bo Tong semalam.
Kwi Ji menelpon Ma Te dan langsung marah-marah karena langsung meninggalkannya semalam. Ma Te pun minta maaf pada Kwi Ji, dan berterima kasih karena Kwi Ji sudah meluangkan waktu untuknya.
Saat Ma Te akan menutup telepon, Kwi Ji berkata kalau Ma Te bahkan rela menghabiskan uang begitu banyak untuk datang ke pesta semalam, lalu kenapa langsung pergi saat pesta belum selesai?
Ma Te ga jadi menutup teleponnya, dan menjawab kalau itu sudah cukup menurutnya, bukankah dia juga sudah makan malam bersama Kwi Ji dan menghadiri pesta itu bersama?
Kwi Ji yang ga rela hubungannya dengan Ma Te berakhir begitu saja, langsung berkata kalau dia ingin melakukan hal itu lagi. Dia akan mengirimkan uang di kotak yang cantik untuk Ma Te.
“Aku sudah cukup. Putri kecil. Apa kau tak tahu siapa yang sedang aku kencani sekarang?”
Kwi Ji tertawa dan bertanya apa sekarang Ma Te sedang berbicara tentang Myo Mi?
“Sadarlah pangeran. Myo Mi pergi ke perancis setelah dia menjualmu. Kau bilang kau adalah pacarnya, bagaimana kau tak tahu tentang itu?”
Ma Te kaget tak percaya Myo Mi menjualnya. Kwi Ji menjelaskan kalau Myo Mi mendapat tawaran syuting film di perancis. Film yang bagus walau Myo Mi memang ga dibayar banyak, makanya untuk itu Myo Mi melakukan investasi.
Kwi Juga bercerita kalau Myo Mi sudah menolak tawaran ayahnya selama 3 tahun, tapi akhirnya Myo Mi menyerah, dan menerima investasi penuh dari ayahnya, dan sebagai imbalan, Myo Mi jadi pemeran utama di film tersebut. Bahkan Myo Mi berharap memenangkan penghargaan festival film di Cannes.
“kau sudah dicampakkan, dia menjualmu untuk masa depannya. Sebagai ganti agar dia tak menemuimu lagi. SS Grup memutuskan berinvestasi padanya”
Ma Te syok, dan tak sanggup lagi mendengar semua yang dikatakan Kwi Ji. Bahkan dia tak merespon saat Kwi Ji berteriak memanggil namanya. Mungkinkah Ma Te sakit hatinya, karena yang dilakukan Myo Mi?Diapun memutuskan mencoba menghubungi Myo Mi.
Tapi, ternyata nomer Myo Mi tak aktif.
Ma Te bergumam sendiri, bukankah ini waktu yang sempurna? “Hidup dan mati, Kim In Jung memanfaatkamu. Lalu sekarang kau memanfaatkanku dan pergi ke perancis. Tepat sekali, di waktu dan saat yang bersamaan.”
Myo Mi ada di dalam mobil, bersiap ke bandara untuk melakukan perjalanan syutingnya, dan dengan wajah sedih dia berkata dalam hati “Ma Te aku bisa membuatmu terkenal, tapi aku tidak bisa menyokongmu. Yang kau butuhkan sekarang adalah seseorang punya cukup kekuataan untuk menyokongmu.”
Kwi Ji ngambek dengan tidak mau menyentuh makanannya. Ibu Kwi Ji menaruh sendok di tangan Kwi Ji dan bertanya sampai kapan Kwi Ji ga mau makan? Kwi Ji dengan kesal menaruh sendoknya kembali ke meja, dan berkata agar Ma Te dibawa kesini baru dia mau makan.
Ibu menjawab kalau Ma Te ga menginginkan Kwi Ji, itu tanda yang sudah jelas terlihat. Apa dia harus menculik laki-laki itu? Kwi Ji bertambah kesal dan menjawab bagaimanapun caranya, dia mau Ma Te di bawa untuk bertemu dengannya. Jika tidak, maka dia akan mati saja.
Ibu tambah setres dengan sikap Kwi Ji dan bahkan hampir akan memukul Kwi Ji, tapi dia mengurungkan niatnya itu. Sedang Kwi Ji sih cuek saja.
Di kantornya, Ma Te terlihat sedang sibuk, lalu kemudian ada yang datang dan menunjukkan sebuah kotak padanya. Kotak pizza dengan pita yang cantik diatasnya. Saat itulah Ma Te melihat sekretaris Yoon tersenyum padanya, dan Ma Te tahu ini pasti tentang Kwi Ji, diapun berubah ekspresi menjadi tak suka. Dia bahkan geleng-geleng kepala melihat sekretaris Yoon.
Ma Te mencoba cuek, tapi sekretris Yoon ga menyerah, dia datang lagi dengan 3 kotak pizza, saat Ma Te dan stafnya sedang bersama. Ma Te dengan bahasa tubuh menolak lagi tiga pizza itu.
Sekretaris Yoon pun pergi.
Staf Ma Te yang perempuan, yang bernama Choi Do Hee berkata, kalau Kwi Ji benar-benar professional. Dia kemudian beralih pada Bo Tong dan bertanya apa benar bos mereka sudah putus dengan Myo Mi?
Bo Tong menjawab kesal agar Do Hee ga mengurus masalah orang lain, dan urus saja masalah Do Hee sendiri.
Perjuangan sekretaris Yoon ga selesai sampai disitu saja, kali ini Sekretaris Yoon kembali datang dengan berkotak-kotak pizza, bahkan sekretaris Yoon harus menghitung sendiri berapa jumlah kotak pizza itu. Ma Te yang ada di dalam ruangannya, berdiri mendekati jendela. Sekretaris Yoon senang karena Ma Te akan menerima pemberian kali ini, tapi ternyata Ma Te menutup jendelanya, dan Sekretaris Yoon kembali kecewa.
Ma Te sedang bersiap diri, dia menatap dirinya di depan cermin. Setelah cukup puas dengan penampilannya, Ma Te pun beranjak pergi.
Ternyata Ma Te bertemu dengan Presdir Kang. Saat mereka sudah duduk berhadapan, Presdir Kang memuji wajah Ma Te yang cantik, dan dia yakin Ma Te ga akan kepalaran dengan wajah secantik itu.
Presdir Kang bahkan menyebut Ma Te bajingan, dan dia belum pernah bertemu bajingan yang tidak sopan seperti Ma Te.
Ma Te berkata kalau dia terus menerus mendapat pesan untuk menemui Kwi Ji, Presdir Kang menjawab kenapa Ma Te ga melakukannya? Ma Te menjawab santai, jika dia harus melakukan itu, maka Presdir Kang harus membantunya.
Presdir Kang bertanya, seberapa banyak memangnya yang Ma Te minta?
“Tolong berikan padaku, SS Home Shopping.”
Presdir Kang awalnya terkejut tapi sedetik kemudian dia tertawa, dia berdiri mendekati kursi Ma Te dan memanggil sekretarisnya. Sekretris pun mendekat dan membungkuk hormat menanti titah sang Ketua.
Presdir Kang memerintahkan sekretarisnya untuk memberi tahu Kwi Ji kalau Ma Te sudah hilang, dan sudah dikubur. Dia masih mencoba meminta Ma Te mengulangi permintaan Ma Te tadi?
Ma Te tanpa takut menatap tajam Ketua SS grup ini, sebelum Ma Te berkata Presdir Kang sudah mengancam agar Ma Te menjawab pertanyaannya, jika Ma Te ga ingin hancur. Dengan penuh keberanian Ma Te berdiri dan menjawab syarat yang dimintanya. Masih sama dan tak berubah. Dia menginginkan SS Home Shopping.
Presdir Kang sedikit terkejut tapi dia langsung menyuruh sekretarisnya membawa Ma Te pergi. Sekretaris itupun langsung memegang kedua lengan Ma Te, dan Ma Te menepiskannya sambil terus menatap Presdir Kang. Itu sebagai tanda, dia bisa pergi sendiri tanpa harus dipegang seperti tadi oleh sekretaris Presdir Kang.
Dalam langkahnya meninggalkan Presdir Kang, Ma Te berkata dia membutuhkan SS Home Shopping untuk bisa menjatuhkan Na Hong Ran.
Sementara itu,di lain tempat Na Hong Ran sedang berbicara dengan seseorang ditelepon, seseorang yang dipanggilnya Nyonya Kim. Setelah telepon usai, Hong Ran berkata sebelum dia mendapat banyak beban, apa dia harus membuang sampah terlebih dulu?
Park Moon Soo, di kantornya terlihat sedang tak bersemangat. Kemudian seseorang menelponnya, dan Moon Soo memanggil orang itu Manajer Kim. Moon Soo bertanya bagaimana kabar manajer Kim? Di seberang sana Manajer Kim berkata kalau semua berantakan.
Mendengar suara manajer Kim yang seperti sedang mabuk, membuat Moon Soo bertanya apa Manajer Kim minum? Manajer Kim membenarkan. Dia juga berkata ini terakhir kalinya dia berkata agar Moon Soo ga merasa bersalah, ini benar-benar salahnya. Moon Soo bingung dan bertanya apa maksudnya terakhir kali? Memangnya dimana Manajer Kim sekarang? Moon Soo begitu khawatir karena kata-kata Manajer Kim terdengar begitu putus asa.
Park Moon Soo langsung bergegas menemui Manajer Kim yang berkata ada di sebuah kamar hotel. Saat pintu kamar dibuka, manajer Kim terlihat sehat, sedang di dalam kamar ada beberapa pria yang sedang asik berjudi dengan tumpukan uang di meja. Wajah Manajer Kim terlihat menyesal, tanpa Moon Soo tahu apa maksudnya.
Lalu datang segerombol polisi yang menyergap tempat itu, dan tentu langsung menangkap Moon Soo atas tuduhan melakukan bisnis illegal. Dia menatap tak percaya akan jebakan Manajer Kim padanya.
Hong Yoo Ra melihat berita itu di sosial media. Dia jelas tak percaya dengan penangkapan Moon Soo, mantan suaminya itu. Dia terlihat langsung menghubungi seseorang, dan tak ada jawaban. Apakah dia menghubungi Moon Soo? Tapi yang jelas, mata Yoo Ra berkaca-kaca karena berita ini, dia geram sekali. Mungkinkah Yoo Ra tahu ini adalah ulah Na Hong Ran. (Aku sih yakin ini kerjaan Hong Ran. )
Di Bo Tong Company, Do Hee lagi-lagi bergosip tentang putusnya Ma Te dengan Myo Mi. Menurutnya ini akan snagat buruk untuk Ma Te, presdir mereka. Bo Tong yang kesal, karena Do Hee selalu saja membicarakan Ma Te, langsung bertanya pada Do Hee, apa Do Hee pernah ditangkap karena melakukan tindak kekerasan?
Bo Tong berdiri membawa penggarisnya dan berniat memukulkan itu pada Do Hee, David tentu mencegah dan Bo Tong minta dilepaskan karena dia harus memberi pelajaran pada mulut Do Hee itu.
Ma Te datang dan bertanya ada apa ini? Bo Tong kembali menjadi lembut dan menjawab kalau ga ada apa-apa, anak baru hanya sedang tidak waras hari ini. Bo Tong kembali menatap Do Hee dan berkata, kalau saat ini Ma Te juga sedang malu dengan semua pemberitaan.
Do Hee yang ga mau urusan bertambah panjang mencoba mengalihkan pembicaraan dengan bertanya pada Ma Te apa Ma Te akan pergi ke pestanya Kwi Ji hari ini?
Bo Tong heran dan Do Hee menjelaskan kalau Kang Kwi Ji, memposting di SNS akan ada pesta hari ini. Bahkan nama Ma Te juga ada didaftar nama-nama penjual.
Dengan konyolnya Do Hee menyarankan agar Ma te datang ke pesta itu dengan memakai kostum spiderman yang seksi.
Ma Te menatap kesal pada Do Hee dan berkata sepertinya Do Hee lebih tertarik tentang kehidupan pribadi daripada pekerjaan. Ma Te pun menyuruh semua kembali berkeja, tapi lagi-lagi dengan wajah tak berdosanya Do Hee bertanya, apa Ma Te ga diundang ke pestanya Kwi Ji, kok Ma Te sampai ga tahu?
Di dalam ruangannya, Ma Te mencoba berfikir. Kemudian Bo Tong masuk dan bertanya tentang makan malam Ma Te. Ma Te menjawab kalau dia ga makan. Bo Tong berkata kalau ga baik makan sendiri, karena Ma Te nantinya akan merasa sepi.
Saat Bo Tong akan pergi, Ma Te memanggilnya membuat Bo Tong menoleh. Ma Te berkata, apa Bo Tong ingat pernah berkata padanya, kalau dia lebih berharga dari perusahaan top? Apa Bo Tong punya bukti untuk yang Bo Tong katakan itu.
Bo Tong mengerjapkan matanya bingung, dan menjawab kalau dia ga punya bukti itu. “Tapi aku merasa yakin. Keyakinanku sendiri”
Bo Tong keluar ketika Ma Te menyuruhnya, karena Ma Te akan menerima panggilan yang masuk di ponselnya. Ternyata itu Kwi Ji yang berkata kalau Ma Te pasti sudah lihat tentang pestanya itu kan?
Ma Te berpura-pura tak tahu, dan Kwi Ji langsung berkata jika dia mengundang Ma Te maka dia mau Ma Te segera datang.
Ma Te menjawab dia sedang ada rapat penting, dan lagipula ini sudah telat untuk datang ke pesta.
Kwi Ji berkata, katanya tadi Ma Te ga tahu tentang pesta ini, kenapa sekarang Ma Te tahu jika Ma Te sudah terlambat? Ma Te menyadari kekeliruannya, padahal dia ingin jual mahal di depan Kwi Ji, tapi malah dipermalukan oleh kebodohannya sendiri.
Kwi Ji berkata akan menyiapkan limo untuk Ma Te sehingga Ma Te bisa datang ke pestanya.
Untuk menjaga gengsinya Ma Te menjawab kalau dia sudah ga mood datang ke pesta itu, jadi nikmati sendiri saja pesta Kwi Ji. Kwi Ji kesal, dan Ma Te menjawab “Tanya ayahmu, kenapa aku jadi ga mood.”
Kwi Ji sudah tahu permintaan Ma Te tentang SS Home Shopping, tapi jika ayahnya mengabulkan hal itu, apa Ma Te mau melakukan keinginannya? Ma Te terdiam, dan Kwi Ji berkata agar Ma Te datang saja ke pesta, dan dia akan bicara dengan ayahnya tentang SS Home Shopping itu.
Ma Te masih tak bergeming dan menjawab dia sudah berbicara langsung dengan ayah Kwi Ji, dan keinginannya ditolak.
Kwi Ji menukas, ayahnya ga akan mati jika tanpa SS Home Shopping. “Tapi, tanpa Kang Kwi Ji, ayahnya ga akan bisa hidup. Kau tahu maksudku kan?”
Ma Te keluar ruangannya dimana para staf masih bekerja. Saat tahu Ma Te akan menghadiri pesta Kwi Ji, Bo Tong berubah cemberut.
David Choi terganggu dengan wajah Bo Tong yang cemberut sehingga dia mengambil bonekanya, dan bertanya, apa Bo Tong cemberut karena ingin ke pesta itu juga?
Bo Tong menjawab bukan begitu. Apa menurut David itu pesta menyenangkan yang akan membuatnya iri? Tidak kan? Dia hanya merasa sedikit penasaran. Itu saja.
“Jadi karena kau penasaran, haruskah David Oppa yang tampan ini membawamu kesana?”
Melihat Bo Tong hanya beraksi sedikit, membuat David kembali berkata pada boneka yang dipegangnya, “Apa kau lupa bagaimana caranya Bo Tong-ie? Kalau begitu lebih baik, Oppa pulang saja.”
Saat David akan beranjak, Bo Tong buru-buru berkata “Hey..baik..aku akan pergi. Tolong bawa aku kesana”
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Really suka sama David sekarang ini, habis Ma Te sibuknya ngurusin diri sendiri. Apa hebatnya sih jadi anaknya chaebol? Perasaanku, hanya Bo Tong yang terus ada saat Ma Te susah, atau sedih, tapi Ma Te malah selalu membuat Bo Tong susah dan sedih.
Beberapa perhatian Ma Te belakangan kemarin padaBo Tong, hanya karena dia ga mau tersaingi saja oleh David. Belum terlihat tulus.
Heran deh, dia sibuk kesana kemari menebar pesonanya, hanya untuk nantinya bisa diakui anak dari Park Gi Suk.
Untung saja itu kehidupan drama, ga kebayang kalau harus seperti itu di dunia nyata. Ngalor ngidul ga jelas, malah bikin pusing. -_-
Tapi, Na Hong Ran memang licik, dan apakah Ma Te benar akan mendapatkan SS Home Shopping? Kalau aku jadi bapaknya Kwi Ji, aku suruh Ma Te nikah sekalian sama Kwi Ji, biar dapet SS Grup sekalian, apa Ma Te masih mau?
Mungkin ga..hihihi
part 2nya?
ReplyDeletepart 2 nya cepetan ya mbaaa:))) makin penasaran:D semangat mbaa~!!^^
ReplyDeletewah,,daebak!! ternyata ud ada....
ReplyDeleteaq suka ama David,,entah knp drama ini lbh menonjolkan hub David-Bo Tong drpd Ma Te-Bo Tong
semangat mbak ayu!!!!!!!
Bner..akuu makin kesini..makin suka sama David..
ReplyDeletesmga Bo Tong sadar dan tahu kalau David lebih pntes dcintai de..
pngennya si David jadi sama Bo Tong..^^
Onnie kok sinopsisnya lama diposting...
ReplyDeleteDitungguuu banget lanjutannyaaaa.. #penasaran
ReplyDeletearghhh.... penasarannnn... makin seru aja. semangat buat nulis sinopsisnya. FIGHTINGGGG, unnie (^_^)9
ReplyDeleteSeru...
ReplyDeleteSmua blog ko isi sinopsisx sama ya mbk. Apa msh saudara yaa. Hehehe
ReplyDeleteCritax lucu d menarik.