Wednesday, 5 November 2014

Sinopsis My Lovely Girl Episode 13 Part 2

[Sebelumnya]

Se Na masuk ke dalam kamarnya dan menghubungi Shi Woo. Shi Woo bertanya apa ini pertanda Se Na mau bekerja sama dengannya. Se Na membenarkan. Dia menerima tawaran Shi Woo. Shi Woo bertanya apa Se Na akan menjadi Yoon Se Na yang dulu? Shi Woo kemudian dengan penuh percaya diri berkata kalau begitu Se Na hanya boleh memikirkannya. Se Na menjawab, dia tak mau memikirkan Shi Woo.




Setelah telepon dengan Shi Woo usai, Joo Hong masuk dan Se Na langsung memberi tahu kalau dia akan mulai bekerja lagi. Joo Hong senang dan berkata kalau Se Na harus semangat lagi. Saat Joo Hong akan menaruh sesuatu di meja, dia melihat sebuah foto yang terselip di buku. Joo Hong mengambil itu, Se Na ingin mencegahnya namun sudah terlambat. Joo Hong akhirnya melihat foto kakak Se Na bersama Hyun Wook. Joo Hong yang heran bertanya bagaimana bisa kakak Se Na berfoto dengan Hyun Wook? Akhirnya Joo Hong bisa menyimpulkan bahwa So Eun dulunya adalah pacar Hyun Wook.
Joo Hong kemudian berkata apa karena ini Se Na batal pergi? Se Na mengangguk.

Joo Hong hampir menangis. Dia berkata ternyata Hyun Wook adalah orang yang tidak datang ke pemakaman kakak Se Na? Joo Hong bertanya dari semua pria kenapa Se Na haus mencintai Hyun Wook? Lalu sekarang bagaimana? Apa Se Na tetap akan menemui Hyun Wook? Se Na menjawab agar Joo Hong jangan khawatir karena dia akan mencoba untuk menjauhi Hyun Wook.
Joo Hong langsung memeluk Se Na. Dia ikut bersedih akan apa yang terjadi pada sahabatnya ini.


Shi Woo menemui Hae Yoon di kantornya, dia bertanya kalau dia ingin bertemu dengan Hyun Wook, tapi kok Hyun Wook ga ada di kantornya? Hae Yoon menjawab Shi Woo bisa bicara dengannya saja. Shi Woo memberitahu kalau dia dan Se Na sudah memutuskan akan bekerja sama lagi. Melihat Hae Yoon hanya diam, Shi Woo bertanya kenapa? Apa Hae Yoon ga setuju? Hae Yoon menjawab tidak, dia malah senang kok.


Se Na membuka studio musik, disana dia seolah melihat Hyun Wook tersenyum padanya.


Tapi ternyata itu hanya halusinasi Se Na saja, yang duduk di kursi itu adalah Shi Woo. Shi Woo tersenyum melihat Se Na sudah datang. Shi Woo berkata kalau dia sudah meminta persetujuan Hae Yoon untuk kerjasama mereka ini. Se Na pun duduk di samping Shi Woo dan dengan hati-hati bertanya apa Hyun Wook ga masuk? Shi Woo membenarkan, dan Se Na tak bertanya lagi.

Se Na bertanya kenapa Shi Woo mendengarkan lagu ini? Shi Woo menjawab kalau dia suka melodi lagu ini, tapi entah mengapa lama-lama dia jadi ga suka mendengarnya. Apa saat Se Na menulis lagu ini, Se Na memikirkan Hyun Wook? Untuk lagu selanjutnya, pikirkan dia saja. Itulah satu-satunya syarat dia untuk Se Na.


Jong Ho tampak marah-marah di telepon. Dia berkata meskipun dia sudah bukan lagi Presdir ANA, tapi dia bisa saja kembali dan memberikan keputusan yang tegas. Ini bukanlah ancaman. Jong Ho pun mengajak bertemu yang diteleponnya di Seoul minggu ini. Setelah telepon itu usai, Jong Ho tiba-tiba merasakan sakit kepala teramat sangat.


Jong Ho akhirnya di RS, dokter memberitahu kalau Jong Ho harusnya menjaga kesehatan Jong Ho. Hindari masalah pekerjaan. Jong Ho menjawab dia juga sudah berusaha untuk menghindari masalah pekerjaan itu, tapi masalah selalu datang. Dokter mengingatkan Jong Ho bahwa peluang Jong Ho sembuh dari pendarahan otak lebih rendah dibanding peluang pasien kanker stadium akhir. Jong Ho meminta sang dokter ga usah khawatir, karena dia ga akan mati sekarang. Jong Ho bahkan masih bisa bercanda dengan berkata mana mungkin dia mati saat masih ada banyak wanita cantik di dunia ini. Dokter berkata serius kalau kondisi Jong Ho bukanlah sebuah lelucon.


Jong Ho menemui Hyun Wook dan berkata kalau seorang presdir ga baik mengambil cuti lama-lama. Jika Hyun Wook sudah merasa baikan kembalilah bekerja. Hyun Wook menjawab kalau ayahnya lah yang harus menjalankan perusahaan bukan dirinya. Jong Ho berkata bukankah dari awal dia sudah bilang bahwa dari awal dia memang berniat memberikan kursinya itu untuk Hyun Wook. Jong Ho memberitahu kalau CEO Jang akan datang, jadi Hyun Wook harus menyambutnya. Bahkan jika Hyun Wook ga mau, Hyun Wook tetaplah seorang presdir. Hyun Wook menjawab kalau dia akan mempertimbangkannya.

Jong Ho memberikan sesuatu untuk putranya, dan Hyun Wook menerima itu. Jong Ho berkata agar Hyun Wook ga menolak pemberiannya ini karena mungkin saja ini adalah pemberiannya yang terakhir.


Hyun Wook melanjutkan kebersamaannya dengan sang ayah dengan minum bir. Jong Ho bertanya sendiri kapan terakhir kali dia minum dengan Hyun Wook? Hyun Wook bertanya apa ayahnya diperbolehkan minum wine? Tiba-tiba ayah Hyun Wook bertanya, jika hari ini adaah hari terakhir Hyun Wook, maka apa yang akan Hyun Wook lakukan? Hyun Wook tak menjawab dan berkata kalau ayahnya pasti sudah mabuk.

Jong Ho masih saja berkata aneh-aneh. Dia berkata ingin memancing dan Hiking di hutan. Dia ingin ke tempa-tempat itu dengan Hyun Wook. Itulah yang terfikirkan olehnya. Jong Ho kemudian berkata pasti permintaannya itu terlalu besar kan? Jong Ho tertawa, kemudian dia mengenang masa-masa kecil Hyun Wook dulu saat Hyun Wook berumur 7 tahun dan mereka mancing bersama. Dia masih ingat betapa bersemangatnya Hyun Wook saat itu Hingga kail Hyun Wook malah tertancap di pergelangan tangannya. Bekas luka itu masih ada dan selalu mengingatkan dia akan masa itu.

Saat itu Hyun Wook terlihat sangat ketakutan, Hyun Wook benar-benar sangat lucu dulu. Hyun Wook hanya terdiam dan bertanya kenapa ayahnya seperti ini. Jong Ho hanya berkata maaf pada Hyun Wook.

“Maaf karena tak mengurusmu saat ibumu pergi, dan maaf atas apa yang terjadi pada So Eun. Aku benar-benar minta maaf. Aku mengerti kenapa kau bisa kecewa padaku. Setelah uangku terkumpul, dan setelah aku membangun perusahaan, aku menoleh ke blakang dan menyadari ternyata terlalu banyak hal yang terlewatkan. Aku sungguh ingin menjadi ayah yang baik bagimu. Tapi aku sudah gagal. Aku bahkan membuatmu mengatasai masalah perusahaan. Aku selalu merasa malu padamu. Meskipun aku berhaap kau akan bersikap lembut padaku, tapi aku sadar aku tak pantas mendapatkannya.”

Hyun Wook hanya terdiam. Dari dalam lubuk hatinya dia pasti sangat tersentuh dengan apa yang selama ini ayahnya rasakan dan dia tak mengetahuinya.


Seorang staf menemui Hae Yoon dan memberitahu kalau rapat sudah dimulai. Hae Yoon pun akan segera ke ruang rapat. Staf itu berkata dia tak yakin bisa menemukan pemecahan masalah ini. Mereka tetap perlu mendengar keputusan Hyun Wook atas masalah ini. Hae Yoon berkata lalu jika Hyun Wook belum ada apa mereka akan diam saja? Mereka tetp harus menyelesaikan ini hingga Hyun Wook kembali.


Saat Hae Yoon keluar ruangan, Hyun Wook sudah ada didepanya dan bertanya dia dengar ada masalah serius? Hae Yoon membenarkan dan berkata kalau sekarang mereka juga akan mengadakan rapat.


Di ruang rapat, Hyun Wook meminta agar situasi yang terjadi dijelaskan padanya. Tae Min menjelaskan kalau CEO Jang ingin menarik investasi dan ada rumor yang beredar baghwa CEO Jang akan berinvestasi di perusahaan Jae Young. Jadi sepertinya Jae Young lah dalang semua ini.

Hyun Wook langsung berkata kalau CEO Jang sekarang ada di Seoul. Jadi cari tahu keberadaannya, dan beritahu dia. Hyun Wook juga berkata kalau album Shi Woo juga akan segera dirilis. Tae Min memberitahu bahwa Yoon Se Na sedang mengerjakan lagu di album Shi Woo. Dia juga berharap album Shi Woo kali ini akan meledak.


Saat rapat sudah usai, Hae Yoon memanggil Hyun Wook dan berkata terima kasih karena telah kembali. Hyun Wook tersenyum dan menjawab kalau Hae Yoon sudah dengan baik menggantikannya.


Hyun Wook menemui para trainee, dia berkata kalau debut mereka ga akan tertunda hanya karena masalah perusahaan. Tapi masalahnya adalah pada kemampuan mereka semua. Akan ada pelatihan bulanan, jadi dia harap semua bersiap. Salah seorang trainee bertanya mereka bisa percaya pada Hyun Wook kan? Hyun Wook menjawab sambil tersenyum. Dia berkata selain dia, mereka akan percaya siapa lagi?

Dia tahu mereka sudah menjadi trainee selama 2-5 tahun, dia tak mengesampingkan usaha keras mereka. Apapun yang terjadi, dia pastikan mereka akan debut.


Hyun Wook tak sengaja bertemu dengan Se Na dan Shi Woo. Shi Woo bertanya bukankah Hyun Wook cuti? Hyun Wook menjawab kalau dia tak diijinkan cuti lama-lama. Hyun Wook bertanya bagaimana lagu Shi Woo? Shi Woo menjawab semua berjalan lancar. Hyun Wook melirik pada Se Na, dan Se Na berkata kalau mereka akan melakukan yang terbaik. Hyun Wook memberitahu kalau dia akan melakukan pelatihan bulanan. Jadi dia menunggu hasil terbaik Se Na. Shi Woo menjawab kalau Hyun Wook ga perlu mengkhawatirkan dia dan Se Na.


Hyun Wook dan Hae Yoon datang menemui CEO Jang yang ternyata sudah lebih dulu bersama Jae Young. Jae Young berkata kalau ternyata Hyun Wook sudah kembali. Hyun Wook membalas kalimat itu dengan berkata kalau Jae Young memang selalu mengganggunya saja. Jae Young dengan tanpa takut berkata kalau dia akan terus membayang-bayangi langkah Hyun Wook. Jae Young berkata kalau sepertinya Hyun Wook akan membicarakan sesuatu yang penting dengan CEO Jang, maka lebih baik dia pergi.


Hyun Wook dan Hae Yoon sudah duduk berhadapan dengan CEO Jang. Hyun Wook langsung bertanya kenapa CEO Jang menarik investasi CEO Jang pada ANA? CEO Jang dengan santai menjawab kalau dia sekarang sudah ga percaya pada ANA lagi. Hyun Wook kemudian bertanya lalu CEO Jang akan bekerja sama dengan Jae Young? CEO Jang menjawab mungkin.

Hyun Wook bertanya lagi, berarti CEO Jang belum memutuskan? Kalau begitu berikan dia kesempatan. CEO Jang bertanya kenapa dia harus memberi kesempatan pada Hyun Wook? Hyun Wook menjawab ANA akan segera membaik dan saat itu CEO Jang ga akan punya alasan untuk bisa menarik investasi CEO Jang pada ANA. CEO Jang bertanya apa waktu sebulan cukup? Hyun Wook mengangguk. Dia menyanggupinya.


Se Na ada di rooftop ANA. Saat dia disini. Dia teringat ketika dia dan Hyun Wook mendengarkan lagu dengan berbagi earphone bersama. Saat itu dia dan Hyun Wook tersenyum bersama. Mengingat itu membuat Se Na semakin sulit melupakan Hyun Wook.
Ponsel Se Na berdering, Shi Woo lah penelponnya. Shi Woo memberitahu kalau Se Na dicari Hyun Wook.


Di ruangan Hyun Wook sudah ada Shi Woo, dan Se Na langsung duduk di samping Shi Woo. Se Na masih saja tampak canggung, padahal Hyun Wook sudah bersikap biasa saja. Hyun Wook kemudian berkata kalau proyek Shi Woo kali ini sangat penting bagi perusahaan. Shi Woo menjawab, tenang saja Hyun Wook ga usah khawatir. Hyun Wook kemudian beralih pada Se Na. Dia bertanya pada Se Na apa Se Na bisa menyelesaikan lagu Se Na akhir bulan ini? Se Na menjawab dia akan mengusahakannya. Tak usah buru-buru, yang penting tulislah lagu yang bagus.
Shi Woo berkata agar Hyun Wook ga usah mengkhawatirkan dia dan Se Na, mendingan Hyun Wook mengkhawatirkan perusahaan saja. Mereka adalah tim yang hebat, dan selera mereka juga sama. (LOL)


Shi Woo dan Se Na ada di ruang musik, dan disana Shi Woo duduk berdampingan dengan Se Na. Shi Woo bertanya kenapa Se Na cemberut? Se Na menjawab dia hanya merasa tertekan karena proyek ini begitu penting. Shi Woo bertanya lagi, apa Se Na yakin hanya karena itu?

Se Na tak menjawab dan mengalihkan pembicaraan. Dia bertanya, Shi Woo ingin lagu dengan konsep seperti apa? Shi Woo menjawab “Aku ingin bersamamu. Aku ingin kau hanya akan memikirkan aku. Aku tak mau ada orang lain dalam hatimu. Sebuah lagu cinta dengan perasaan seperti itu.” Ucap Shi Woo mengaburkan maksud sebenarnya.

Shi Woo kemudian mengajak Se Na pergi. Se Na bertanya kemana? Shi Woo menjawab kalau mereka harus mengusir wajah cemberut Se Na. Terus duduk seperti ini maka lagu mereka pun tak akan selesai.


Ternyata Shi Woo mengajak Se Na ke sebuah kafe. Disana, Shi Woo hanya terus memandangi wajah Se Na. Se Na yang merasa sedikit risih berkata kalau dari tadi Shi Woo belum minum sama sekali? Shi Woo menjawab kalau dia baru sadar kalau banyak remaja yang terpikat akan ketampanannya, dan sekarang dia ingin mencuri hati seorang wanita. Se Na tak menanggapi, dan Shi Woo berkata biasanya Se Na akan menertawainya. Bukankah yang tadi lucu?

Se Na minum lagi walau tampak kepayahan. Shi Woo bertanya apa Se Na memang kuat minum? Se Na menjawab dia hanya ingin melupakan semuanya sekarang. Shi Woo berkata memangnya apa yang Se Na pikirkan, ceritakan padanya karena dia akan jadi pendengar yang baik. Se Na hanya berkata kalau sebenarnya dia pusing mau nulis lagu apa. Dia ingin melakukan yang terbaik, tapu sungguh pikirannya sedang blank saat ini. Dan dia tak tahu harus bagaimana lagi.

Shi Woo berkata apa Se Na sedang mengalamai White Block karena Hyun Wook? Sebenarnya seperti apa hubungan kalian? Se Na menjawab hubungannya dan Hyun Wook adalah hubungan terlarang. Shi Woo bertanya apa Se Na dan Hyun Wook pacaran dan sekarang putus? Se Na ga menjawab dan berkata kalau sepertinya dia sudah mabuk dan dia pengen minum air putih. Shi Woo pun berdiri untuk mengambilkan air. Saat baru beberapa langkah, Shi Woo berbalik dan melihat Se Na terpejam. Shi Woo sedih melihat kondisi Se Na yang seperti ini.


Se Na tertidur di mobil Shi Woo saat Shi Woo akan mengantarkan Se Na pulang. Dia menatap Se Na yang terpejam.


Joo Hong menidurkan Se Na di kamar Se Na. Saat itulah Joo Hong berkata kalau seharusnya Se Na berhenti saja dari ANA. Se NA akan terus terluka jika terus berada disana akan akan selalu bertemu Hyun Wook. Bukankah lebih baik Se Na tak bertemu dengan Hyun Wook, karena Se Na dan Hyun Wook ga akan bisa bersatu. Ternyata Se Na mendnegar semua yang Joo Hong katakan dan dia menjawab “Tapi aku merindukannya. Aku merindukannya..walau rindu itu begitu menyiksaku” Se Na menangis saat mengatakan hal tersebut.


Pacar Joo Hong datang ke rumah Hyun Wook dan berkata pada Hyun Wook kalau keadaan Se Na saat ini sangat memprihatinkan. Se Na mabuk-mabukkan malam ini. Sepertinya Se Na kesal karena ga jadi pergi ke AS Jadi berbaikanlah dengan Se Na. (LOL)
Pria yang keren pasti akan minta maaf lebih dulu. Hyun Wook menjawab singkat kalau dia akan mengingat semua kalimat Gong Chul.


Malam itu Hyun Wook datang ke dekat rumah Se Na. Melihat dari jauh karena dia tahu dia tak mungkin datang untuk mengunjungi Se Na, betapapun inginnya dia.


Sementara Se Na di kamarnya, menatap foto Hyun Wook. Dia sudah menekan kata hapus di foto itu dan tinggal menyentuh Ya untuk benar-benar menghilangkan foto Hyun Wook di ponselnya. Tapi ternyata dia tak bisa dan hanya memeluk ponselnya saja sambil memejamkan mata


Shi Woo datang menemui Hyun Wook di kantornya. Hyun Wook bertanya ada apa? Shi Woo berkata mungkin lagu ini akan lama selesainya. Hyun Wook bertanya memangnya kenapa? Shi Woo menjawab itu bukan urusan Hyun Wook. Dia akan mengatasinya sendiri.

Hyun Wook berkata bukankah sudah sewajarnya Shi Woo dan Se Na mendiskusikan masalah dengannya sebagai presiden jika masalah itu memang itu ada. Shi Woo menjawab Hyun Wook ga perlu mengkhawatirkan itu, baginya Hyun Wook adalah alasan kenapa Se Na bisa seperti ini. Jika lagunya tak selesai tepat waktu, dia tak mau Se Na di ganti, karena dia akan selalu percaya pada Se Na. Setelah itu Shi Woo pun beranjak pergi.


Se Na ada di rootop sendirian, dan wajahnya tampak memancarkan kesedihan. Hyun Wook yang juga datang ke rooftop melihat Se Na lalu mendekatinya. Hyun Wook memberikan sesuatu pada Se Na. Se Na bertanya apa itu? Hyun Wook menjelaskan kalau ini mungkin bisa membantu Se Na dalam membuat lagu, dia dengar dari Shi Woo, Se Na sedang kesulitan membuat lagu.

Se Na menjawab kalau Hyun Wook ga usah khawatir, lagu tetap akan dia selesaikan sesuai jadwal. Hyun Wook menjawab tapi Se Na bahkan belum mendapatkan inspirasi. Jadi pergilah cari inspirasi. Se Na menjawab dia ga butuh itu. Hyun Wook berkata waktu semakin dekat, dan Se Na bahkan belum memulai apapun. Dia tahu betapa tertekannya seorang penulis di saat-saat seperti ini. Jadi, ini akan membantu Se Na.

“Tolong janga bersikap seperti ini. Perasaanku muncul karena sikapmu yang seperti ini. Jangan baik padaku, jangan khawatirkan aku, dan jangan membantuku.”

Hyun Wook meminta maaf. Dia hanya ingin membantu Se Na sebagai Presiden. Se NA menjawab Hyun Wook ga perlu melakukan itu, karena dia bisa melakukannya sendiri, jadi Hyun Wook jangan khawatir. Hyun Wook berkata tapi dia tetap saja khawatir.

“Aku takut kau begini karena ku.” Ucap Hyun Wook.

Se Na menjawab “Itulah kenapa aku ingin kau tak membantuku lagi. Kau tahu betapa kerasnya aku sudah mencoba, jadi tolong biarkan aku sendiri”

Ternyata Shi Woo juga datang ke rooftop dan melihat Se Na sedang bersama Hyun Wook. Shi Woo mendengar semuanya.


Saat Se Na berbalik akan pergi, barulah dia menyadari bahwa ada Shi Woo yang sudah mendengar semuanya. Shi Woo mendekati mereka berdua dan menatap tajam kearah Hyun Wook, lalu tiba-tiba Shi Woo menggenggam tangan Se Na di depan mata Hyun Wook. Shi Woo lalu berkata jangan mengganggu Se Na. Hyun Wook tak menjawab apapun, dan mereka bertiga hanya saling menatap dalam diam.


No comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^