[Sebelumnya]
Dal Goo dengan teganya membawa kabur hadia uang milik Da Jung dari reality show Liar Game yang Da Jung ikuti, saat Da Jung tengah terlelap. Tiba-tiba ponsel Dal Goo berdering mengagetkannya dan ternyata Woo Jin lah yang menelpon. Woo Jin bertanya, dimana Dal Goo sekarang? Apa Dal Goo sedang di rumah Da Jung? Dal Goo dengan santai menjawab kalau dia kan bukan anjing penjaganya Da Jung. Jadi dia tadi hanya mampir saja, memangnya kenapa?
Woo Jin menjawab kalau dia tidak membayar hutang 500 dolar dari uang permainan itu. Dal Goo berkata dia juga bertanya-tanya tentang itu. Kenapa lagi sekarang? Lupakan saja. Woo Jin bertanya, apa Dal Goo tahu kenapa dia menelpon Dal Goo? Dal Goo menjawab itu pasti karena Da Jung. Da Jung mendapatkan uang, tapi Da Jung nampak depresi. Dia kira Woo Jin mengatakan pada Da Jung untuk berhenti.
Dal Goo berkata kalau dia akan pergi. Da Jung sedang tidur jadi jangan telepon Da Jung. Woo Jin menjawab kalau dia memang ga brencana menelpon Da Jung. Woo Jin berkata sepertinya Dal Goo memang tidak ingin Da Jung bangun dari tidurnya. Dal Goo dengan santai meminta agar Woo Jin berhenti bersikap paranoid.
Dal Goo terus berbicara sambil berjalan, sementara Woo Jin mendengarkan juga dengan berjalan. Dal Goo ingin segera mengakhiri percakapannya dengan Woo Jin dengan berkata kalau dia sibuk, tapi Woo Jin masih saja mengajak Dal Goo bicara. Woo Jin berkata tentang hutang Nam Da Jung, apakan perusahaanmu mengatakan sesuatu? Seperti misalnya, mengambil dengan diam-diam uang hadiah Da Jung? Dal Goo tampak bisa menjawab dengan santai dengan berkata kalau dialah yang menagih, jadi perusahaannya ga tahu apa-apa.
Woo Jin bertanya benarkah? Dal Goo menjawab, bukankah Woo Jin juga tahu kalau Da Jung adalah gadis yang baik hati. Dia selalu bisa melewati kesulitannya satu demi satu. Kali ini Dal Goo benar-benar langsung mematikan ponsel setelah berkata kalau dia benar-benar sibuk.
Dal Goo sampai di tempatnya, saat dia akan membuka pintu. Dia baru menyadari ada Woo Jin dibelakangnya, kagetlah Dal Goo. Wo Jin melihat koper yang Dal Goo bawa, Dal Goo membela diri dan dengan gugup berkata kalau dia tidak mencuri ini. Woo Jin bertanya apakah itu untuk membayar hutang Da Jung? Da Jung bisa melunasi hutang, dan memberitahu stasiun TV akan membayar kembali perlahan-lahan. Woo Jin memutus kalimat Dal Goo dengan berkata kalau Da Jung akan digugat untuk pelanggaran kontrak dan mungkin akan kena denda juga.
Dal Goo tak peduli, menurutnya ini masih lebih baik daripada berurusan dengan preman. Woo Jin kemudian berkata bahwa ternyata kinerja Dal Goo begitu buruk, dan sepertinya Dal Goo ingin meningkatkan kinerja Dal Goo yang buruk itu. Woo Jin kembali berkata kalau bagi Nam Da Jung ini snagat buruk untuknya. Dia berjuang untuk membayar hutang ayahnya. Tapi sekarang hutang yang lebih besar akan menanti Da Jung.
Dal Goo mendekati Woo Jin, dia bertanya lalu bagaimana dengan Woo Jin? Woo Jin sendiri yang bilang Woo Jin akan membayar kembali hutang Da Jung. Siapa ya yang akhirnya membuat Da Jung ikut cara tersebut? Bukankah itu Woo Jin? Dal Goo ingin meninju Woo Jin, tapi Woo Jin hanya memiringkan tubuhnya santai dan Dal Goo lah yang akhirnya terjatuh.
Woo Jin bertanya apa Dal Goo ingat kreditur yang mendatangi guru Hyun? Itu adalah perbuatannya Kang Do Young. Dal Goo terkejut kaget. Dia yang masih di bawah menatap Woo Jin tak percaya. Woo Jin kembali berkata mungkin nanti akan ada cara yang lebih berbahaya dari pada berhutang ke stasiun TV dan dilecehkan kreditur. Dal Goo mulai panik, dia bertanya lalu bagaimana jika Da Jung kalah? Dal Goo bahkan meminta Woo Jin untuk terus membantu Da Jung.
Woo Jin berkata kalau Liar Game adalah permainan bertahan hidup. Dia dan Da Jung harus bertahan hidup secara terpisah. Woo Jin berjalan pergi. Tiba-tiba Dal Goo berteriak, dan bertanya lalu bagaimana bisa Da Jung bertahan hidup jika sendiri? Woo Jin tak peduli. Dia terus melangkah tanpa sedikitpun membalikkan badannya.
Dal Goo yang sebenarnya sangat menyanyangi Da Jung jadi berkata sendiri, seandainya saja ayah Da Jung tak menginvestasikan uangnya pada perusahaan L atau apalah itu, maka semua ga akan seperti ini. Mengapa ayah Da Jung membeli saham dengan uang pinjaman. Dan ternyata saham itu adalah saham yang korup. Woo Jin yang memang masih disekitar itu mendengar teriakan Dal Goo yang memaki ayah Da Jung. Saat mendengar semuanya, Woo Jin akhirnya menoleh. Wajahnya tampak berubah. Woo Jin bertanya apa maksud kalimat Dal Goo tadi? Diinvestasikan dalam apa?
Dal Goo akhirnya bercerita, kalau ayah Da Jung mendengar dari seseorang bahwa harga saham akan melonjak. Perusahaan itu bernama Perusahaan L. Woo Jin juga menyebut Perusahaan L bebarengan dengan Dal Goo yang menyebutkannya membuat Dal Goo terkejut heran, bagaimana bisa Woo Jin tahu. Dal Goo bertanya apa ada yang salah? Woo Jin menjawab tidak ada. Dia akhirnya memutuskan untuk benar-benar pergi, tanpa peduli teriakan Dal Goo.
LIAR GAME
Episode 5 [Game Eliminasi I]
Pagi ini Da Jung bangun, dan terkejut karena uangnya hilang. Da Jung pun panik. Tapi ternyata saat mata Da Jung melihat ke atas, disanalah koper uangnya. Bahkan koper uangnya dirantai. Lalu ada secarik kertas didekat koper uangnya itu. Kertas kecil itu bertuliskan, “Aku hampir berlari dengan itu. Jadi jaga itu baik-baik.”
Tiba-tiba ponsel Da Jung berdering dan ternyata Kang Do Young yang menelponnya. Do Young bertanya apa hari ini Da Jung ada waktu? Da Jung yang heran bertanya balik, apa hari ini ada syuting? Da Jung menjelaskan kalau dia harus kerja hari ini. Dia sudah terlalu sering melewatkan pekerjaan karena sibuk syuting Liar Game. Do Young pun tak memaksa. Telepon terputus, dan Da Jung menatap ponselnya heran.
Da Jung sedang menggosok gigi, tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata ada SMS. Da Jung membaca SMS itu yang berbunyi “Aku dengar kamu tidak bisa datang hari ini. Good Luck. Berjuang !”
Da Jung heran kenapa dia diberi ucapan Good Luck? Setelah itu ponsel Da Jung berdering lagi dan kali ini adalah telepon. Dia langsung menerimanya, dan dan Do Young bertanya berapa banyak waktu yang Da Jung butuhkan? Da Jung semakin heran. Diapun bergegas melihat ke jendela, dan ternyata Do Young sudah ada di depan rumahnya. Do Young tahu Da Jung sudah mengintipnya sehingga dia langsung mematikan ponsel.
Ternyata Do Young mengajak Da Jung pergi bersama. Mereka duduk berdampingan di mobil dan Da Jung bertanya kemana mereka akan pergi? Do Young menjelaskan kalau mereka ada pemotretan untuk sebuah majalah fashion. Da Jung kaget, dan Do Young menjelaskan kalau aktris yang harusnya jadi model dibatalkan tiba-tiba. Majalah itu meminta pada stasiun TV untuk dicarikan seorang model, jadi lah yang dipilih. Da Jung berkata kenapa dia ga diberitahu apa-apa? Do Young menjawab bukankah sekarang Da Jung sudah dia beritahu walaupun mendadak? Do Young juga berkata bahwa ini sangat mendesak. Kamu harus syuting juga. Da Jung bertanya kenapa? Do Young pun berkata apa dia perlu membacakan kontrak Da Jung disini?
Da Jung adalah bintang acara stasiun TV JVN yang menghasilkan banyak uang. Jadi mulai sekarang Da Jung harus tahu nilai Da Jung.
Da Jung sudah mulai di dandani. Setelah selesai berdandan, dia mencoba berbagai macam baju, dan meminta pendapat Do Young. Do Young selalu menggeleng jika baju yang Da Jung pakai tak cocok.
Sampai akhirnya saat Da Jung keluar dengan dres yang menampakkan keanggunan Da Jung, Do Ypung tersenyum tanda dia setuju.
Sesi foto pun berlangsung. Da Jung tampak manis dan benar-benar imut. Da Jung dan Do Young berpose sendiri-sendiri.
Setelah sesi foto usai, Do Young berkata kalau Da Jung masih punya janji lain. Jadi ayo segera pergi. Da Jung berkata kalau dia harus ganti baju dulu. Do Young memberitahu kalau itu ga perlu. Ga usah ganti baju, dan segera pergi saja. Baju itu tampak cocok untuk Da Jung. Do Young melangkah duluan, seorang staf mengembalikan baju pertama yang Da Jung pakai tadi, dan Da Jung menerimanya sambil mengucapkan terima kasih. Setelah itu dia langsung menyusul Do Young.
Da Jung sudah sampai di tempat tujuan bersama Do Young. Da Jung bertanya dimana ini? Do Young menjawab ini rumahnya. Dia ingin mengundang Da Jung untuk makan malam dirumahnya. Da Jung bertanya heran kenapa harus makan malam di rumah Do Young? Apakah ini juga termasuk dalam kontrak? Atau apa dia pesuruh Do Young? Do Young menjawab bukan seperti itu. Da Jung bertanya lalu seperti apa? Da Jung memberitahu kalau dia bisa melakukannya dengan dirinya sendiri.
Da Jung ingin pergi, tapi Do Young memberitahu kalau dia juga mengundang Ha Woo Jin. Da Jung kembali bebralik menatap Do Young. Do Young menjelaskan kalau Liar Game menjadi populer tak lepas karena Woo Jin dan juga Da Jung. Jadi dia hanya ingin mengucapkan terima kasih secara pribadi.
Akhirnya Da Jung mau memenuhi undangan itu, walau Woo Jin belum datang. Mereka mengawali dengan minum wine bersama. Do Young menceritakan tentang bagaimana bisa enaknya anggur itu. Pada tahun 1947. Terjadi panas mengerikan di Prancis, dan ada lebih 15 ribu tunawisma dan orang tua yang sendirian tewas. Namun, karena panas itu manisnya buah anggur menjadi naik. Dan anggur terbaikpun lahir. Entah mengapa setelah mendnegar cerita Do Young tentang asal muasal enaknya Anggur ini, membuat Da Jung merasa berslah telah meminumnya.
Da Jung kemudian bertanya kenapa Woo Jin belum datang? Do Young menjawab entahlah, kenapa Da Jung ga mencoba menelpon Woo Jin?
Ja Young menemui Woo Jin di atap biasa mereka bertemu dan Ja Young sudah mengetahui tentang cerita bagaimana ayah Da Jung bisa terlilit hutang dan bangkrut karena balas dendam Woo Jin. Woo Jin mengangguk. Yoon Joo berkata bahkan jika itu bukan Woo Jin, saham itu toh tetap akan jatuh. Siapapun yang berinvestasi dengan meminjam uang adalah salah. Jadi ini bukanlah salah Woo Jin. Woo Jin kemudian tiba-tiba bertanya, lalu bagaimana jika Da Jung dan dia ikut di acara Liar Game bukan karena kebetulan? Ja Young menjawab meskipun itu konspirasi, dia tetap punya pendapat sendiri. Yoon Joo juga berkata lalu apa yang akan Woo Jin lakukan?
Karena Kang Do Young memanfaatkan sejumlah besar uang itu,mungkin dia tidak merasakan tekanan apapun. Dia benar-benar ga bisa mengerti tentang Do Young. Memangnya Do Young siapa? Dewa atau apa? Seperti apa Do Young itu? Dia seseorang yang baik atau?
Woo Jin tiba-tiba berkata padanya bahwa Do Young bertanya padanya apa balas dendamnya setahun lalu berhasil?Jika dia menang dalam acara Liar Game itu, maka dia akan mengetahui kebenarannya. Yoon Joo terkejut.
Ponsel Woo Jin berdering dan Da Jung lah yang menelpon. Woo Jin langsung menerimanya dan Da Jung mengatakan semua. Woo Jin jelas tampak bingung karena dia sama sekali tak diundang ke acara makan malam di rumah Kang Do Young. Tapi Woo Jin tentu tak mengatakan hal itu pada Da Jung.
Setelah telepon usai, Da Jung menatap heran pada Do Young, apa Do Young benar-benar mengundang Woo Jin kesini? Do Young dengan pintranya berkata sepertinya Woo Jin ga menerima undangannya makanya Woo Jin ga datang. Do Young meminta maaf jika dia jadi terlihat licik.
Akhirnya Da Jung terpaksa melanjutkan acara makan malam itu. Di sela-sela acara makan, Do Young bertanya apa Da Jung ga penasaran kenapa Woo Jin membantu Da Jung? Da Jung menjawab entahlah, awalnya dia penasaran, tapi sekarang sudah tidak lagi. Do Young bertanya apa Da Jung pernah mendengar tentang ibu Woo Jin?
Do Young pun akhirnya menceritakan tentang ibu Woo Jin. “Ibunya adalah seorang pekerja amal yang dihormati dan juga direktur sebuah yayasan. Dia membantu banyak orang yang membutuhkan. Jika aku bisa katakan, kepribadian mu hampir sama dengan ibu Woo Jin.”
Da Jung jelas saja kaget, dan Do Young berkata kalau ibu Woo Jin dan Da Jung sama-sama memiliki rasa empati untuk setiap rasa sakit yang orang lain rasakan. Tidak semua orang bisa seperti itu. Ibu Woo Jin dan Da Jung memiliki sifat tersebut. Ibu Woo Jin dan Da Jung yang sama-sama membayar hutang orang lain, membuat kalian semakin mirip.
Kang Do Young melanjutkan ceritanya bahwa setahun yang lalu, ibu Woo Jin ditipu oleh seorang investor yang potensial, dan karena itulah ibu Woo Jin bunuh diri. Da Jung terkejut.
Do Young kembali melanjutkan, Woo Jin adalah orang yang bisa membaca hati orang-orang. Tapi ternyata Woo Jin ga bisa membaca hati orang yang paling dekat dengan Wo Jin sendiri, yang sedang kesakitan. Karena itulah luka Woo Jin semakin besar. Dan tidak akan pernah cukup walau dengan menipu perusahaan tersebut. Dia bahkan mencoba membunuh CEO itu. Dia juga tak mengerti tentang ini.
Da Jung yang tersentuh berkata jadi karena itulah Woo Jin masuk penjara? Do Young kembali berkata kalau mungkin karena itulah Woo Jin melihat ibunya dalam diri Da Jung. Woo Jin tentu tak ingin melihat Da Jung hancur di depan matanya, karena itu sama saja seperti dia melalui rasa sakit yang sama untuk kedua kalinya. Do Young berkata dia tak bermaksud membebani Da Jung dengan semua cerita ini.Seharusnya dia tak menceritakan semua tadi. Da Jung berkata tak masalah. Entah mengapa dia merasa sedikit mengerti dengan apa yang Woo Jin rasakan.
Tiba-tiba Ha Woo Jin datang, dia langsung duduk dan bertanya apa Do Young sedang memberitahu Da Jung tentang hal omong kosong mengenai dirinya? Do Young menjawab santai, bukankah memang biasanya begitu, orang yang tak adalah yang akan diperbincangkan. Do Young mengajak Da Jung untuk kembali bersulang minum wine. Tapi entah mengapa situasi malah menjadi bertambah canggung. Woo Jin melihat ke sekeliling rumah Do Young, dan dia menatap pada sebuah hiasan dengan lilin cantik dan lukisan diatas tempat itu. Do Young tertarik dengan lukisan itu sehingga dia mengamatinya dengan serius.
Do Young entah tahu apa yang diamati Woo Jin atau sengaja berpura-pura tak tahu. Tapi dia hanya berkata kalau Woo Jin dan Da Jung banyak membawa keberuntungan bagi TV JVN. Dia berharap Woo Jin dan Da Jung bisa mengerti mengapa dia mengadakan makan malam ini. Woo Jin berkata kalau dia dan Da Jung hampir saja menyelesaikan babak dua dalam permainan yang hadiahnya lebih dari 1 juta
Woo Jin kemudian dengan santai berkata peserta lain akan marah jika tahu hanya dia dan Da Jung yang diundang untuk acara makan malam ini. Do Young beralasan akan melakukannya satu persatu sekaligus sebagai acara perkenalan. Woo Jin kemudian bertanya pada Do Young, bagaimana bisa peserta terpilih untuk permainan ini?
Do Young menjawab melihat dari aspek usia, jenis kelamin, pekerjaan dan juga pendapatan. Dari ribuan akhirnya mereka mempersempit ribuan orang yang memiliki syarat yang mereka inginkan .Woo Jin kembali berkata lalu kemampuan seperti apa tepatnya? Do Young menjawab entahlah, mungkin yang bisa menghibur. Do Young langsung tertawa dan akhirnya berkata setidaknya yang seperti Da Jung. Tangan Do Young pun menunjuk ke arah Da Jung.
Woo Jin bertanya lagi, apa tidak ada yang koneksi di dalamnya? Saat itulah, Do Young yang akan meminum winenya terhenti sejenak mendengar pertanyaan Woo Jin. Do Young menjawab, jika yang Woo Jin maksud adalah guru Hyun dan Da Jung, staf JVN baru mengetahuinya dalam proses. Itu hanyalah suatu kebetulan.
“Jika hubungan yang kamu maksud adalah tentang semua manusia yang membutuhkan uang. Semakin mereka meninginkannya, maka akan semakin menarik”
Da Jung dan Woo Jin jalan pulang bersama. Masih terngiang cerita Do Young tentang kehidupan Woo Jin yang sesungguhnya. Dia menatap Woo Jin dengan tatapan sedih. Sementara, Woo Jin juga mengingat bagaimana ayah Da Jung ditipu tentang harga saham oleh sebuah perusahaan. Mereka berdua sama-sama memikirkan satu sama lain, walau tak mengatakannya.
Woo Jin tiba-tiba berhenti dan bertanya pada Da Jung. Jika Ayah Da Jung berhutang dan itu akibat perbuatan orang lain, bagaimana perasaan Da Jung? Da Jung menjawab mungkin dia akan sangat membenci orang tersebut. Woo Jin menoleh menatap Da Jung dan berkata apakah hanya itu? Hanya membenci? Da Jung kemudian menjawab mungkin terbersit di benaknya untuk balas dendam pada orang itu. Karena memang sulit untuk memaafkan. Woo Jin tak berkata apapun dan langsung melanjutkan langkahnya.
JVN Stasiun
Rekaman permainan pemungutan suara
Sepertinya fans Da Jung banyak sekali. Mereka berbaris dan membawa tulisan semoga Da Jung beruntung. Dal Goo datang dan menatap heran pada semua yang berbaris dan akan menyakiskan acara ini. Dal Goo menyusup dan melanggar antrian, sehingga seorang pria menegurnya dan berkata kenapa Dal Goo memotong antrian. Dal Goo diam saja, tapi setelah berkali-kali diperlakukan seperti itu, Dal Goo langsung menoleh ke belakang dan berkata kalau tadi dia ke toilet dan sudah bergegas kembali. Pria itu tak percaya dan berteriak di telinga Dal Goo sambil berkata kalau dia sudah tiga jam mengantri disini.
Dal Goo menjadi geram dia berbalik dan menatap kesal pria tersebut. Tapi ternyata pria itu mengenal itu Dal Goo karena Dal Goo pernah muncul di acara Da Jung dan Guru Hyun. Pria itupun tak jadi marah.
Kang Do Young sudah membuka acara. Do Young berkata kalau dia akan memperkenalkan 9 kontestan yang akan bermain di Permainan Pemungutan Suara ini. Semua peserta pun masuk ke panggung diiringi suara riuh penonton yang hadir di studio. Woo Jin adalah yang tak ada diantara peserta karena dia adalah pemenang di babak sebelumnya.
Ternyata Woo Jin ada semobil dengan Ja Young. Disana Ja Yiung bertanya kenapa Woo Jin melacak rumah peserta yang tereliminasi di babak kedua? Woo Jin menjawab kalau dia dan Da Jung ternyata berhubungan dengan perusahaan L. Jadi dia harus tahu apa jika ada yang lain yang juga berhubungan. Woo Jin bertanya apa Yoon Joo sudah mencari tahu siapa yang tidak mengembalikan uang setelah tereliminasi? Yoon Joo menjawab 5 dari 13 orang mengembalikan uang tanpa paksaan. 5 lainnya mengembalikan dengan pinjaman bank atau dengan meminjam ke rentenir. 3 lainya tidak mengembalikan dan tidak bisa dihubungi. Woo Jin bertanya apa 3 orang itu menghilang?
Yoon Joo menjawab, entahlah mungkin 3 orang itu mengmembawa lari hadiahnya karena tidak bisa mengembalikannya. Yoon Joo kemudian bertanya pada Woo Jin apa Woo Jin ingat dengan Lee Myun Jin? Myun Jin masuk final di babak kedua. Myun Jin sempat berjanji untuk bertemu dengannya, tapi tiba-tiba menghilang. Woo Jin mencoba berfikir dan bergumam kalau dia yakin Myun Jin ingin mengatakan sesuatu pada Ja Young. Woo Jin pun berkata kalau ayo mereka mulai dari Lee Myun Jin.
Di studio, Do Young menjelaskan kalau ke 9 peserta akan mengikuti permainan pemungutan suara. Do Young bertanya pada peramal yang aku lupa namanya, apa yang peramal itu bawa? Peramal itupun membuka kain yang menutupi benda yang dibawa, dan ternyata si peramal membawa seekor burung. Dia menjelaskan kalau hewan ini memiliki kekuatan yang melebihi dirinya. Kekuatan yang dirasuki roh.
Do Young tertawa mendengarnya dan bertanya apa roh itu memberiathu si peramal peserta mana yang akan pergi kali ini? Tapi Do Young tak ingin mendengar jawaban si peramal karena dia langsung beralih pada Jamie. Do Young berkata kalau d babak kedua kelicikan Jamie sangat menonjol. Dia tahu kalau Jamie lulusan Unviersitas bergengsi dengan masa depan yang cerah.
Jamie yang memang sombong menjawab kalau takdirnya itu sangat kuat. Do Young menjelaskan kalau di permainan kali ini hanya ada satu yang akan tereliminasi. Do Young pun berkata kalau mereka akan pindah ke tempat dimana Permainan Pemungutan Suara akan dilakukan. Do Young meminta penonton untuk tidak pergi karena semua yang ada disini butuh dukungan penonton.
Dal Goo menelpon Woo Jin dan berkata kalau Do Young akan ada di lapangan dari awal permainan ini. Woo Jin bertanya apa permainannya? Dal Goo menjawab dia ga tahu detailnya apa. Tapi mereka bilang bisa membawa peserta kemanapun mereka mau.
[Babak 3 : Permainan Pemungutan Suara ]
Ternyata para peserta di bawa ke tempat yang bagus dan duduk sambil mendnegarkan penjelasan Do Young. Do Young sekali lagi berkata kalau ini adalah game eliminasi. Seperti yang para peserta tahu, dalam sebuah perusahaan ada yang namanya PHK dan PHK dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan agar tidak jadi bangkrut. Maka mari katakan bahwa kalian adalah karyawan dalam sebuah Mall yang besar ini. Tapi karena keadaan ekonomi memburuk, atasan pun mengeluarkan perintah untuk mengevaluasi karyawan berdasarkan kinerja dan produktivitasnya. Jika saat evaluasi itu terjadi, dan ada karyawan dengan evaluasi yang buruk, maka karyakan itulah yang akan di PHK.
“Kalian akan mengevaluasi yang lain dan satu orang yang mendapat nilai terendah, maka orang itulah yang akan di PHK. Aku akan jelaskan aturannya. Silakan lihat layar.”
Di layar terpampanglah, sebuah ponsel dengan gambar Nam Da Jung.
Do Young lalu berkata “Setiap kalian memberikan bintang untuk orang yang kalian harap tetap bertahan. 3 bintang diberikan setiap kali pada seseorang selain diri kalian sendiri. Setelah 10 kali, orang yang mendapatkan jumlah bintang terkecil akan tereliminasi. Semua pemilihan akan dilakukan melalui aplikasi dari ponsel. Kalian emmeiliki waktu 1 jam istirahat di setiap babaknya.”
Peserta pun mulai berbisik, kalau waktu istirahat i jam itu sebenarnya adalah waktu untuk menyusun strategi. Do Young kembali berkata berdasarkan evaluasi karyawan, peserta boleh melakukan kesepakatan dengan peserta lain atau membuat kontrak menggunakan aplikasi.
Do Young pun menyuruh para peserta untuk segera membuka aplikasi tersebut di ponsel mereka. Saat membukanya terlihat tulisan 300 ribu dolar. Da Jung kaget begitu pula yang lainnya. Do Young menjelaskan bahwa 300 ribu dolar itu telah ditambahkan. Anggap saja itu bonus karena sudah bertahan sejauh ini. Do Young berkata uang tersebut boleh digunakan di babak ini. Bagi siapa yang bertahan di Permainan Pemungutan Suara ini, maka akan ditukar dengan uang. Tentu saja untuk bertahan, uang 300 ribu dolar tadi harus digunakan dengan bijaksana. Do Young kemudian menjelaskan kalau dengan uang 300 ribu dolar itu peserta untuk membeli dan menjual barang peserta. Atau bisa dikatakan berdagang.
Peserta juga boleh membuat kontrak dan membeli barang di Mall ini. Jual kepada siapa dan dengan harga berapa. Atau jika kontrak. Kontrak barang dengan siapa, setuju atau tidak? Jika setuju pilih ya dan kirim. Kontrak yang dibuat dalam permainan akan dikirim staf secara nyata. Jika kontrak dilanggar, maka hadiah akan disita. Tapi jika peserta bisa memanfaatkan dengan baik selain uang 300 ribu dolar akan ada hadiah tambahan.
Si peramal dengan santainya bertanya pada Direktur Jung, apa Direktur Jung mau membeli burungnya ini? Dia jual murah. Seorang peserta berkata mereka ga perlu semua itu, di tempat ini penuh dengan barang berharga, jadi ini pasti jebakan. Da Jung lah yang tampak paling bingung akan apa yang dia lakukan.
Pengacar berkata bahkan jika mereka menghindari eliminasi dengan menghabiskan uang, itu akan berefek d babak berikutnya. Tidak membeli lebih penting daripada menjual. Da Jung yang mendengar dari tempat duduknya hanya bisa menganggukan kepala seolah setuju dengan kalimat si pengacara.
Do Young menjelaskan kalau peseta bisa memberi barang yang tidak masuk engan harga tinggi. Setelah 1 jam, evaluasi pertama diadakan disini. “Jangan percaya pada siapapun.”
Dal Goo yang ada di studio namun masih bisa melihat berlangsungnya acara Da Jung mengirim SMS begitu panjangnya, dan sepertinya itu untuk Woo Jin. Dal Goo mengeluh kalau jarinya bisa putus jika menulis SMS sepanjang ini.
Peserta sedang makan kecuali Jamie yang tidak ada di meja Da Jung dan kawan-kawan. Sung Joon meminta Da Jung segera makan. Da Jung oun tersenyum. Tapi ternyata Da Jung berkali-kali melihat pada aplikasi di ponselnya dan dia jadi tersu berfikir. Da Jung bertanya pada peserta lainnya, apa ini uang bonus sungguhan? Pengacar menjawab kalau mereka berhutang 300 ribu dolar. Hadiah akan disita jika mereka dieliminasi, jadi sama saja percuma. Akan buruk jika mereka lengah sebentar saja, jadi pikirkan satu orang yang harusnya dieliminasi.
Da Jung menjawab untk itulah dia memikirkannya juga. Pasti ada cara untuk mereka bisa bertahan sampai akhir. Waktu babak sebelumnya, yaitu babak minortas, mereka beranji akan membagi hadiah dan mereka lolos. Jadi mulai sekarang mari mereka berjanji termasuk Woo Jin juga. Siapapun yang menang nanti, harus membagi rata 10 juta. Semua pun setuju. Karena setiap orang terjamin akan mendapat 1 juta. Peserta lain berkata kalau ini memang benar layak dicoba.
Tiba-tiba peserta berkata kalau cara itu mungkin bisa dipakai di babak selanjutnya saja. Da Jung langsung bilang kalau itu digunakan mulai sekarang. In Gi berkata kalau semua sudah emmutuskan siapa yang akan di PHK. Pengacara melanjutkan kalimat In Gi bahwa tanpa berdiskusi pun mereka sudah tahu siapa orang yang akan di PHK. Pippi si peramal ikut berkata bahkan roh pun tahu siapa orangnya. Tim Da Jung melirik pada Jamie dan Bulldog yang tampak hanya berdua saja. Jamie menjulurkan lidahnya sedikit tanda mengejek dan tak takut pada tim Da Jung.
Woo Jin dan Ja Young sampai juga di rumah Myun Jin, dan saat mereka memecet bel rumah itu, tak ada jawaban. Woo Jin menggunakan alat dan memainkan triknya untuk membuka pintu itu. Akhirnya pintu terbuka, dan Ja Young pun ikut senang. Woo Jin berkelakar dengan berkata ternyata tinggal di penjara ada gunanya juga. Karena mereka bisa mempelajari apa yang tak ada di buku.
Woo Jin masuk ke dalam, dan langsung melihat ke sekeliling. Dia berkata sepertinya tidak ada tanda perlawanan di sini, dan sepertinya Myun Jin hanya membawa barang yang penting saja. Sepertinya Myun Jin juga kabur di malam hari.
Woo Jin melihat sesuatu dan berkata kalau Myun Jin seoertinya menyanyangi anjing Myung Jin, tapi kenapa Myun Jin meninggalkannya ya? Ja Young menjawab ga mungkin, Myun Jin pasti membawa anjing tersebut. Woo Jin pun memperlihatkan benda yang ditemukannya tadi pada Ja Young. Woo Jin bertanya bukankah itu terlihat tak asing?
Mereka pun ingat akan anjing di depan rumah yang mereka temui saat mereka menaiki tangga menuju kamar Myun Jin.
Ja Young dan Woo Jin mulai menanyai petugas keamanan di sekita Myun Jin tinggal, dan ahjussi itu menjelaskan kalau memang ada tetangga Myun Jin yang mendengar Myun Jin beberes dan pergi mendadak malam itu. Woo Jin bertanya kapan tepatnya? Ahjussi itu menjwab sepertinya sabtu yang lalu sekitar jam 11 malam. Woo Jin bertanya bolehkan dia lihat rekaman CCTVnya? Ahjussi melarang, dia beralassan kalau semua rekaman itu palsu, orang jarang datang kemari. Woo Jin melihat ahjussi sedikit gugup, dan Woo Jin pun mencurigai sesuatu.
Woo Jin lalu bertanya, jika ada beberapa pria masuk ke rumah seorang wanita pada malam hari lalu menculiknya , Ahjussi tidak mungkin tak tahu hal tersebut kan? Karena itu sangatlah tidak biasa. Ahjussi semakin gugup. Dan Woo Jin terus menyudutkan dengan berkata kalau Ahjussi juga pasti mencatat setiap mobil yang datang dan pergi kan? Bisa dia lihat catatan itu? Ahjussi semakin gugup dan bertanya Woo Jin polisi. Woo Jin dengan tenang bertanya apa Ahjussi mau dipanggilkan polisi sekarang? Dia tidak tahu berapa Ahjussi dibayar, tapi Ahjussi akan menjadi komplotan jika Myun Jin memang diculik.
Akhirnya Ahjussi memberikan catatannya, dan Yoon Joo memeriksa catatan itu. Yoon Joo berkata sejak malam hingga pagi tak ada mobil yang masuk. Woo Jin menjawab mereka mungkin datang sebelumnya dan menunggu. Mereka bicara dengan Myun Jin selama itu, dan catatan mereka pergi pun tak ada. Woo Jin lalu menunjuk sebuah plat mobil 6993. Masuk jam dua siang hari itu, namun tak ada catatan keluarnya. Woo Jin pun mengucapkan terima kasih pada Ahjussi dan pergi meninggalkan tempat itu.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Sayang Woo Jin ga bisa ikut di game yang ini karena dia sudah menang di babak sebelumnya. Tapi ternyata memang ada hubungan antara Da Jung dan Woo Jin dengan Perusahaan L Company. Ada apa di balik itu. Apakah Do Young juga mengetahui sesuatu di dalamnya? Ah aku penasaran banget.
Kesel lihat Jamie, dan aku memang berhaap di game kali ini dialah yang tereliminasi. Tapi, bisakah Da Jung melewati game ini tanoa bantuan Woo Jin, dan bisakan Woo Jin menemukan misteri hilangnya Myun Jin? Apa Myun Jin juga dikaitkan dengan L Company? Entahlah...
Keep up your great work ! Thank you for making liar game's synopsis, i enjoyed it so much ��
ReplyDeletePart 2 uda ready kah
ReplyDelete