[Sebelumnya]
Ternyata dari tadi Geu Rae sama sekali belum keluar lift, dia naik kembali ke lantai 15 dan kini tampak sedang memukul-mukulkan kepalanya ke tembok sambil berkata “Dasar orang gila”
Kalimat itu jelas tertuju untuk dirinya sendiri.
Kim Seok Ho lagi-lagi dimarahi karena kerjanya yang lambat, diapun hanya bisa menunduk dan meminta maaf berkali-kali. Saat Manager Go mengajak Seok Ho merokok, Seok Ho dengan sigap menjawab kalau dia sudah berhenti merokok. Mangaer Go pun semakin kesal dan menjelaskan kalau maksudnya adalah ayo cari udara segar. Seok Hoo mengerti dan langsung mengikuti Manager Go yang terus mengomel.
Di atap, Manager Go berkata kalau dia mengerti sekali akan kesulitan Seok Ho, tapi setidaknya berusahalah untuk bekerja lebih cepat. Seok Ho pun mengangguk mengiyakan. Tiba-tiba ponsel Seok Ho berbunyi, tanpa melihat siapa yang menelpon Seok Ho langsung mematikan ponselnya dengan melepas batre ponselnya tersebut. Manager Go berkata kalau Seok Ho ga perlu bersikap berlebihan seperti itu. Seok Ho pun kembali memasukkan batere ponselnya.
Kemudain gantian ponsel Manager Go yang berbunyi. Manager Go menerimanya dan ternyata dari Manager Hwang. Manager Hwang bertanya dimana Seok Ho, Manager Go jelas menjawab kalau Seok Ho ada besamanya. Diapun memberikan ponselnya pada Seok Ho sambil menatap Seok Ho kesal, karena tadi pasti Manager Hwang sudah menelpon Seok Ho, tapi Seok Ho malah mematikan ponsel.
Manager Hwang berkata pada Seok Ho, kalau dia sudah menyimpoan kontrak Nam Hae Ak di Netcom. Hapus klausa 4 dan dapatkan tanda tangan ketua tim. Lalu segera bawa ke Nam Hae Ak. Buat dua salinan dan lakukan dengan cepat. Seok Ho pun langsung mengiyakan.
Jang Geu Rae akhirnya mendapat tugas. Dia duruh Dong Shik untuk memindahkan tanda terima ke kertas besar. Geu Rae pun langsung melaksanakannya. Saat Geu Rae sedang asik memindah tanda terima ke kertas besar dengan menempelkannya, Dong Shik bertanya apa yang Geu rae jadikan alas? Geu Rae menjawab ini kertas untuk di daur ulang. Dong Shik menjelaskan kalau Geu Rae jangan menjadikan kertas-kertas itu sebagai alas, karena jika tertempel maka akan terbawa. Lagipula kertas-kertas itu bisa saja penting jadi jangan asal saja menaruhnya untuk di daur ulang. Geu Rae pun paham dan mengangguk. Setelah selesai menempel, Dong Shik meminta Geu Rae ke Tim Urusan Umum. Geu Rae pun langsung melakukannya.
Saat itulah, Geu Rae dipanggil Seok Ho. Seok Ho berkata bolehkan dia meminjam lem? Geu Rae menjawab tentu saja, lem ada di atas meja kerjanya. Seok Ho pun mengucapkan terima kasih dan menjelaskan kalau kotak alat tulis divisinya selalu terkunci, sehingga saat dia butuh seperti ini dia harus mengemis dulu. Geu Rae tersenyum dan mempersilakan
Sesampainya di divisi Geu Rae dengan gaya militer Seok Ho memperkenalkan diri. Dia berkata ingin meminjam lem. Seok Ho langsung melihat lem di meja Geu Ra dan segera menggunakannya. Dia juga memakai alas kertas-kertas yang ada di atas meja kerja Geu Rae.
Seok Ho tergesa-gesa karena dia harus mengantarkan kontrak itu ke Nam Hae Ak, dan dia baru sadar ada kertas yang ikut menempel di kontrak yang dia bawa. Seok Ho tak melihat apa kertas itu dan dia hanya menaruhnya sambil lalu di lobi perusahaan sambil berkata pada resepsionis agar resepsionis membuang saja kertas ini. Tapi kertas itu terjatuh ke bawah dan tak ada yang tahu bahwa bisa saja itu kertas yang penting.
Tiba-tiba ada yang memungut kertas itu, wajahnya nampak sedikit kesal. Dia adalah Direktur Eksekutif Choi. Diapun tahu kalau ini milik divisi Oh Sang Shik.
Direktur Eksekutif Choi membawa kertas itu dan tampak berkeliling ke semua divisi. Staf yang melihat kedatangan Dir Eksekutif Choi langsung membungkuk hormat.
Sampai akhirnya Dir Eksekutif berhenti di Divisi Sang Shik. Disana asisten Dir Eksekutif Choi hanya memberikan kertas yang di temukan Dir Eksekutif saat di lobi. Sang Shik terkejut melihat itu, dan langsung tahu ini adalah ulah Geu Rae. Sang Shik langsung meminta maaf, dan divisi lain tampak penasaran apa yang terjadi pada divisi Sang Shik.
Geu Rae ingin mengaku, tapi Sang Shik langsung menyuruh Geu Rae diam. Dia sudah cukup kesal kali ini. Sang Shik bahkan melotot kearah Geu Rae yang benar-benar membuatnya geram kali ini. Dir Eksekutif tak berkata apa-apa dan tersenyum singkat lalu menepuk pundak Sang Shik sambil berkata mari lakukan semua dengan baik. Sang Shik pun mengangguk mengiyakan. Dir Eksekutif pun berlalu pergi.
Setelah Dir Eksekutif Choi pergi, Dong Shik langsung memarahi Geu Rae. Dia bertanya apa Geu Rae berotak burung? Geu Rae hanya bisa menunduk dan meminta maaf. Sang Shik yang muak dengan Geu Rae menyuruh Geu Rae keluar, dia bahkan berteriak sekeras-kerasnya dan tentu saja semua mendengar.
Geu Rae tak beranjak sedikitpun, Sang Shik lalu berkata sekarang Geu Rae sudah tahu kan kenapa dia ga mau memberi Geu Rae kesempatan? Geu Rae diam saja. Sang Shik bertambah kesal dan bertanya apa Geu Rae tetap tak ingin keluar? Akhirnya Dong Shik menyuruh Geu Rae ikut dengannya. Geu Rae pun patuh.
Di atap perusahaan.
Geu Rae berlari bolak-balik menyusuri panjangnya jalan di atap itu, dan Dong Shik hanya diam saja. Entah sudah berapa kali Geu Rae berlari, tapi dia sama sekali tak mengeluh. Sambil berlari, Geu Rae hanya berkata “Biarkan kepala kamu tegak, fokus pada tugas kamu.” Itu yang terus menerus Geu Rae ucapkan.
Dong Shik walau kesal namun tetap kasihan melihat Geu Rae yang sedari tadi tak berhenti, dia pun akhirnya berkata pada Geu Rae agar Geu Rae melakukan dua putaran lagi, dan setelah itu Geu Rae boleh kembali ke kantor.
Dong Shik pun pergi. Saat Dong Shik pergi, Geu Rae mengutuk dirinya sendiri yang bodoh.
Geu Rae tak kual lagi berlari sehingga dia lebih memilih melakukannya dengan jalan jongkok. Padahal jika mau, Geu Rae bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk isirahat, toh Dong Shik juga sudah pergi. Tapi Geu Rae tak melakukannya. Dia tetap patuh pada perintah.
Divisi Manager Go memenangkan kontrak Nam Hae Ak yang berjumlah dua milyar, dan Manager Go langsung memuji Kim Seok Ho yang melakukan dengan bagus apa yang diperintahkan tadi. Divisi itupun bersorak sorai saking bahagianya.
Sementara itu, Sang Shik melihat kembali kertas yang ditemukan Dir Eksekutif Choi di lobi. Dia melihat ke bagian bawah dan terkejut karena di bawah kertas itu tercetak samar nama Kim Seok Ho. Sang Shik pun teringat saat Seok Ho meminjam lem dan melakukan pengeleman di meja Geu Rae. Sang Shik yakin saat itulah, kertas ini ikut tertempel, dan karena kertas penting itu basah bekas lem membuat nama Seok Ho ikut tercetak disana. Sang Shik pun sadar dia sudah salah memarahi Geu Rae dan mengusir Geu Rae tadi. Sang Shik menyesal, menyalahkan Geu Rae yang sebenarnya dengan kuat berusaha agar bisa mendapatkan kesempatan seperti yang lain.
Sang Shik menolek ke divisi Manager Go, dan tampak kesal karena sebenarnya ini adalah kesalahan dari intern di divisi Manager Go. Tapi Manager Go malah tertawa dan bersenang-senang diatas penderitaan divisinya.
Manager Go Dong Ho mengajak Sang Shik bertemu, disana dia pamer akan kehebatan intern di divisinya. Dia berkata walau Seok Ho terkesan lambat tapi ternyata Seok Ho sangat teliti. Bahkan Seok Ho juga mendapat pujian dari Dir Eksekutif Choi.
Sang Shik muak mendengar pamernya Dong Ho atas keberuntungan yang baru saja Dong Ho alami. Sang Shik berkata kalau tadi Seok Ho meminjam lem batang di Divisinya. Dong Ho menjawab kalau dia selalu lupa memberikan kunci penyimpanan alat tulis kantor. Dong Ho terus melanjutkan celotehannya tentang Seok Ho yang merupakan pengantin baru. Seok Ho juga merupakan kepala keluarga saat ini.
Sang Shik langsung memperingatkan Dong Ho agar Dong Ho menjaga dengan baik Seok Ho, agar jangan sampai sat evaluasi terjadi hal yang buruk pada Seok Ho, karena itu akan berujung sia-sia. Dong Ho tak terima internnya dibilang melakukan kesalahan. Dia menjawab meskipun Seok Ho lamban, tapi Seok Ho ga mungkin melakukan kesalahan apapun.
Geu Rae kembali ke kantornya, dia berjalan sedikit pincang dengan peluh yang banyak. Geu Rae langsung duduk dan tampak dia sangat kelelahan. Saat itulah, seorang intern yang tampak sombong dan angkuh datang menemui Geu Rae. Intern tersebut bernama Han Seok Yool.
Seok Yool mengulurkan tangannya mengajak Geu Rae salaman, tapi Geu Rae tak menanggapi itu dan Seok Yool hanya tersenyum biasa. Dia berkata tujuannya kesini adalah karena dia juga intern dan saat ada ujian presentasi makanya dia kembali ke Seoul, karena dia sebenarnya di ditugaskan di Ulsan. Dia ingin mengajak Geu Rae menjadi rekan untuk presentasinya.
Geu Rae mengajak Seok Yool biacra empat mata di atap. Disana Geu Rae bertanya apa alasan Seok Yool mengajaknya menjadi rekan untuk ujian presentasi? Seok Yool tersenyum dan mulai memamerkan kehebatannya. Dia berkata “Aku masuk ke perusahaan ini seminggu sebelum peserta magang yang lain masuk. Aku ambil jurusan Teknik Mesin, dan memenangkan saatikut beberapa lomba. Tapi, menyentuh mesin sama sekali bukan minatku. Aku lebih tertarik pada mekanisme penjualan.”
Geu Rae tak berkomentar, dia masih mencoba mendengar karena mungkin Seok Yool akan menjawab pertanyaannya bukan malah menyombong seperti ini. Tapi ternyata, Seok Yool masih belum puas memamerkan kehebatannya dalam hal penjualan sehingga perusahaan ini mengakui kehebatannya dan mengirimnya ke pabrik Ulsan.
Akhirnya Geu Rae berkata kalau Seok Yool sungguh luar biasa. Menyebalkannya, semakin dipuji membuat Seok Yool semakin mengoceh tentang kehebatan kinerja dan sudah membuat Geu Rae muak. Diapun berjalan pergi meninggalkan Seok Yool tanpa peduli Seok Yool yang terus berteriak memanggilnya.
Oh Sang Shik kembali memandang kertas yang berisi naskah kontrak dan tercetak nama Seok Ho disana. Dia bisa saja menggunakan ini saat evaluasi para intern. Tapi Sang Shik kembali mengingat perkataan Dong Ho bahwa Seok Ho adalah kepala keluarga saat ini dan baru saja memiliki bayi. Sang Shik pun galau. Dia sebenarnya juga ga pada Seok Ho, tapi dia juga menyesal karena Geu Rae akhirnya dimarahi atas apa yang sebenarnya tidak Geu Rae lakukan.
Akhirnya Sang Shik memutuskan menghancurkan kertas itu di mesin penghancur kertas. Biar kesalahan ini ditimpakan padanya.
Oh Sang Shik kembali ke kantornya dan dia melihat kursi Geu Rae kosong. Sang Shik mengira Geu Rae sudah pulang. Diapun mulai kembali marah-marah dan berkata sendiri apa Geu Rae benar-benar melakukan apa yang dia bilang tadi? Dia suruh keluar, dan Geu Rae benar-benar melakukannya? Sang Shik hampir melanjutkan ngamuknya, tapi untung saja dia melihat tas Geu Rae yang masih ada dikursi. Sang Shik pun tak jadi marah-marah.
Jang Geu Rae sudah datang dan Sang Shik melihat kedatangan Geu Rae sambil melirik. Tampak Geu Rae tengah beberes membuat Dong Shik bertanya apa yang Geu Rae lakukan? Geu Rae diam saja dan malah membungkuk meminta maaf. Dong Shik seolah tahu kalau mungkin saja Geu Rae memutuskan berhenti, sehingga Dong Shik ingin memarahi Geu Rae. Tapi Sang Shik menghentikan Dong Shik dan malah mengajak Dong Shik dan Geu Rae minum bersama.
Kini mereka tengah minum bersama, tampak Sang Shik lah sudah sangat mabuk. Saat itulah, Sang Shik memuji pekerjaan Geu Rae tentang memisahkan semua file pada folder yang sama. Sang Shik berkata bahwa itu adalah cara yang paling logis. Geu Rae jelas saja terkejut mendengar pujian itu untuknya. Tapi ada kekurangan dalam sistem folder itu. Sistem tersebut ga bisa digunakan untuk penyelesaikan piutang. Geu Rae mengangguk tanda dia paham.
Sang Shik kembali melanjutkan jika sistem folder milik Geu Rae digunakan dari tahap perencanaan maka sistem yang Geu Rae buat jauh lebih baik..bahkan sangat jauh lebih baik daripada sistem panduan milik perusahaan mereka.
Sang Shik kemudian berkata kalau masalah kertas naskah tadi, itu bukanlah kesalahan Geu Rae. Dong Shik bingung dengan pembelaan Sang Shik yang tiba-tiba, tapi Sang Shik malah berteriak kesal meminta Dong Shik tidak salah paham pada Geu Rae. Itu bukan Geu Rae pelakunya.
Saat akan pulang, Sang Shik sudah sangat mabuk sehingga Geu Rae dan Dong Shik berusaha menjaga tubuh Sang Shik agar tak jatuh. Ketika itulah mereka bertemu tim Manager Go yang juga baru bersenang-senang karena memenangkan kontrak senilai 2 Milyar.
Sang Shik berkata pada Dong Ho agar Dong Ho mempersiapkan perlengkapan kantor di Divisi Dong Ho agar intern Dong Ho ga perlu meminjam lem batang ke Divisinya. Dong Ho yang juga mabuk parah berkata heran kenapa Sang Shik terus saja membahas lem batang dari tadi. Dong Ho bahkan sengaja berkata kalau Sang Shik sepertinya selalu ga suka jika dia yang berhasil. Apa Sang Shik iri padanya? Sang Shik tersenyum sinis, dan kemudian berteriak pada Dong Ho agar Dong Ho mendengarkan apa yang akan dia katakan kali ini. Dengarkan baik-baik.
“KUBERITAHU PADAMU. BERI TIMMU SEBUAH LEM BATANG. MENGERTI!!!” Sang Shik berteriak tepat di depan wajah Dong Ho membuat Dong Ho heran karena Sang Shik terus saja membicarakan masalah perlengkapan kantor.
“Anakmu..anak magangmu itu. Dia menaruh lem di dokumen milik divisi kami tapi hanya anak ku yang dimaki karena itu.”
Seok Ho tersadar akan kesalahannya, dan dia meminta maaf pada Geu Rae. Geu Rae sendiri cukup terkejut karena dibela oleh Manager Oh sedemikian rupa. Sang Shik tahu Geu Rae terkejut, sehingga dia meminta Geu Rae untuk menegakkan kepala Geu Rae mulai sekarang. Geu Rae hanya diam. Dia tak percaya akan kejadian yang baru saja terjadi.
Oh Sang Shik sudah sampai di rumahnya, dia langsung masuk kamar anak-anak dan membangunkan mereka yang tentu saja mereka semua menjerit karena masih mengantuk. Istri Sang Shik datang dan langsung memukul Sang Shik karena Sang Shik terus saja mabuk setiap malam. Istri Sang Shik pun langsung menyeret Sang Shik agar keluar dari kamar anak mereka.
Seok Ho juga sudah sampai rumah. Dia berusaha masuk dengan sangat pelan agar tak membangunkan istrinya. Tapi istri Seok Ho tetap bangun dan Seok Ho meminta maaf sudah membangunkan istrinya.
Ternyata bayi Seok Ho belum tertidur padahal istri Seok Ho sudah capek dan akhirnya menyerah dengan memilih tidur duluan. Seok Ho menggendong anaknya, yang langsung tertawa saat Seok Ho mengajak sang anak bercanda.
Jang Geu Rae tentu saja juga sudah sampai di kamarnya, dia mengingat kembali apa yang dikatakan Manager Oh saat bertemu Manager Go tadi. Dia mengingat tiap kalimat yang berisi pembelaannya untuknya dan itu membuatnya sangat terharu. Geu Rae bahkan hampir menangis karena merasa bahwa dia tak sendiri. Geu Rae menulis di buku yang ada di depannya. Dia menulis sebuah kalimat disana sambil menahan tangisnya. Kalimat itu berbunyi “Itu bukan tugas untuk dilakukan sendirian.”
Pagi ini Jang Geu Rae masuk kerja dengan luapan semangat. Dia sampai tak mendengar panggilan Young Yi di belakangnya karena Geu Rae sudah masuk ke dalam lift.
Begitu sampai, Geu Rae langsung menghampiri Seok Yool dan menerima tawaran Seok Yool untuk bekerja sama dalam ujian presentasi hari ini. Seok Yool tak menjawab, dia hanya menghela nafasnya.
Celotehanku :
Oh Sang Shik, bener-bener baik dan bijaksana ya kalau dipikir-pikir. Dia juga ga mau memberatkan Seok Ho jika sampai disaat evaluasi intern dia membeberkan kesalahan Seok Ho yang satu ini. Padahal jika dia mau dia bisa melakukannya. Tapi itulah Sang Shik.
Jang Geu Rae juga akhirnya berhasil mengembalikan semangatnya dan bertekad untuk bekerja sebaik mungkin, terlebih betapa Manager Oh membelanya semalam. Itu sungguh membuatnya terharu.
Sebagai sesama magang di usia yg tdk lagi muda, suka banget dg cerita misaeng ini.
ReplyDeleteLanjutkan sampai akhir ya mb, mksh
Akhirnya karakter shang shik yg aku harapkan keluar juga....ahjussi satu ini mmg cocoknya karakter seperti,seperti di king 2 heart yang jadi raja bijaksana banget....gumapshimnida bak ayu....suka sama drama ini.....
Deletebaca dari episode 1 aku benar2 kasian sama jang geu rae hidupnya kayaknya sedih banget:( jadi gak tega tiap ngeliatnya
ReplyDeletegomawo unnie yg udh buat sinopsis ini:)
~indriy
aQ kagum dech, sama k'bijaksanaan ny sangshik. thank's & tetap smangt ya....
ReplyDelete