[Sebelumnya]
Episode 3
Permainan Minoritas
Nam Da Jung akhirnya di wawancarai atas kebaikannya memberikan uang yang dia milii pada Guru Hyun. Reporter JVN bertanya apa Da Jung yakin guru Hyun akan mengembalikan uang Da Jung tersebut? Bukankah Guru Hyun sudah penah mengkhianati Da Jung? Da Jung tak menjawab.
Yoon Joo menyuruh reporter pergi, dia lalu memarahi Da Jung yang melakukan hal tersebut. Apa Da Jung ga tahu apa resikonya. Jika Da Jung kehilangan uang itu maka Da Jung harus mengganti uang itu ke JVN. Yoon Joo kemudian menepuk pundak Da Jung dan meminta Da Jung tetap kuat. Dia yakin ayah Da Jung mungkin melihat acara ini dan tersentuh setelah melihat apa yang Da Jung lakukan. Mungkin ayah Da Jung masih sulit untuk kembali karena hutang belum lunas, tapi dia berjanji akan membantu dengan menghubungi ayah Da Jung. Dan Jung pun mengangguk dan tersenyum tanda terima kasih.
Da Jung pulang ke rumahnya dengan langkah gontai. Dia menatap fotonya bersama sang ayah tanda bahwa dia sangat merindukan ayahnya. Sambil menahan tangis dan membelai wajah ayahnya di foto Da Jung bertanya apa yang dia lakukan sudah benar kan?
“Katakan padaku Ayah, yang kulakukan sudah benar kan?”
Salah satu penghuni penjara yang menjadi fans Da Jung langsung memarahi temannya karena malah menonton acara lain. Malam ini mereka harus melihat Liar Game untuk melihat apa yang terjadi pada Da Jung mereka
Adegan demi adegan yang terjadi di 7 hari Da Jung yang lalu terekam dengan jelas dan dinikmati oleh pemirsa yang menyukai acara ini. Bahkan acara ini semakin menarik dengan datangnya Ha Woo Jin. Ha Woo Jin mendapat predikat PENYELAMAT MISTERIUS.
Kang Do Young sebagai host menjelaskan mengapa tiba-tiba si Penyelamat Misterius ini muncul. Do Young tak lupa mengatakan tentang latar belakang Woo Jin yang baru saja keluar dari jeruji besi, namun ternyata seorang Profesor Psikologi di Seoul Univesity dan Woo Jin adalah Profesor termuda di Universitas tersebut.
JVN juga mendapatkan testimoni dari beberapa mahasiswa di Seoul University tentang Profesor Ha. Salah satunya dari mahasiswi Park Eun Jung. Dia berkata kalau Prof Ha itu cerdas, muda, tampan, dan seorang legenda.
Tentu saja penghuni penjara terkejut melihat wajah Ha Woo Jin di TV, mereka kenal jelas dengan Woo Jin karena selama ini satu sel dengan pria jenius tersebut.
Semua masyarakat pun asik menyaksikan acara tersebut. Mereka benar-benar memperbincangkan kemunculan Woo Jin si penyelamat misterius yang jenius.
Saat dimana wajah Da Jung muncul dan berkata dia akan memberikan semua uangnya untuk membayar hutang Hyung Jung Bum, seorang pria yang belum terlalu tua mendekati layar kaca besar itu. Dia mengusap wajah Da Jung kerinduan. Dia adalah ayah Da Jung, Nam Hyun Shik. Tampak sekali Hyun Shik merindukan putrinya. Dia menahan tangis, karena dia tak mungkin bisa kembali sementara keadaannya tidaklah semakin baik.
Da Jung dan Dal Go sedang minum Soju bersama, saat Dal Go sudah teler dan tertidur, tiba-tiba Da Jung melihat Woo Jin datang. Da Jung pun mengikuti Woo Jin yang ada di luar. Woo Jin lalu berkata setelah Da Jung ada didekatnya, bukankah Da Jung sudah berjanji untuk tak ikut acara itu lagi jika Da Jung menang? Apa Da Jung ga tahu kalau itu artinya Da Jung mengkhianatinya?
Da Jung menjawab kaau dia ga mengkhianati Woo Jin kok. Woo Jin ga peduli dan langsung berkata jangan bilang jika Da Jung ga punya pilihan makanya Da Jung melakukan hal tersebut. Apa Da Jung ga bisa mengendalikan perasaan Da Jung? Dia tahu dengan membantu uru Hyun itu akan membuat Da Jung merasa lebih baik tapi hanya sesaat. Tapi apa Da Jung ga paham resiko apa yang akan Da Jung alami?
Da Jung menjawab dia tahu apa yang dia lakukan dengan sangat jelas. Dia emmang belum pernah bertemu dengan keluarga Guru Hyun. Tapi setelah apa yang terjadi pada ayahnya, dia tahu mungkin Guru Hyun ga akan bisa bertemu dengan keluarga Guru Hyun lagu jika hutang itu belum terlunasi. Rasa sakit seperti itu, sama dengan rasa sakit yang dia rasakan.
“Aku kira kau bisa membaca hati seseorang saat kau melihat mereka. Apa kau tidak tahu berapa banyak rasa sakit dan siksaan orang yang akan meninggalkan keluarganya. Bahkan orang sepertiku tahu rasa itu.”
Woo Jin tak tersentuh, dia malah menyebut Da Jung lebih bodoh daripada perkiraannya. Setelah itu Woo Jin bergegas pergi meninggalkan Da Jung.
(Nasib Dal Goo dimana,masak digotong Da Jung sih?)
Di sebuah kantor majalah.
Ja Young yang merupakan reporter melihat siaran dimana Guru Hyun sedang dipaksa untuk memberikan cap jempolnya pada rentenir yang datang menagih hutang Reporter wanita itu dengan yakin berkata kalau bagian ini pasti rekayasa. Bos reporter itu meminta agar dibuat berita dengan judul yang tepat agar berita itu menjadi topik hangat yang bisa menaikkan pendapatan mereka.
Saat Ja Young sudah sendiri, dia teringat kalau dia punya kliping berita dimana didalamnya terdapat berita tentang Woo Jin. Woo Jin temannya satu kampus dulu. Ja Young mencari kliping tersbut dan akhirnya menemukannya. Benar saja, di kliping berita yang dia miliki ibu Woo Jin yang merupakan CEO sebuah perusahaan non profit tapi kemudian diduga ada penggelapan dan sang CEO meninggal bunuh diri.
Di sebuah atap gedung, Woo Jin mengajak Ja Young bertemu. Disana Ja Young menjelaskan kalau dia bukan reporter di sebuah makalah utama lagi. Dia sekarang reporter untuk majalah gosip. Dia jadi khawatir Woo Jin ga akan menemuinya karena dia sekarang dia adalah reporter yang menulis tentang gosip. Woo Jin tak menghiraukan hal tersebut, dia hanya bertanya bagaimana dengan permintaannya. Ja Young menjawab dia sudah membawa itu kok, tapi kenapa dia harus memberikannya pada Woo Jin?
Woo Jin menjawab bukankah Ja Young bilang ingin bertemu dengannya itu artinya Ja Young penasaran tentang banyak hal kan? Woo Jin berkata jika Ja Young ingin menulis gosip, bukankah Liar Game adalah gosip terbaik saat ini.?
Ja Young bertanya memangnya Woo Jin akan ada di acara itu lagi? Woo Jin hanya menjawab siapa yang tahu untuk hal tersebut. Ja Young pun langsung menyerahkan dokumen yang Woo Jin minta.
Selagi Woo Jin membaca dokumen itu, Ja Young menjelaskan ada seorang pria jenius, profesor psikologi, menggunakan kecerdasan luar biasanya untuk merusak perusahaan tersebut dari sisi keuangannya. CEO perusahaannya itu dibunuh tak berapa lama kemudian. Pria itu kemudian ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Tepat setelah menjalani setahun penjara, karena memanipulasi harga saham pria itu muncul di sebuah acara TV bernama LIAR GAME dengan hadiah besar pemikatnya. Untuk satu tahun, bukankah terlalu banyak yang dilakukan pria itu?
Ja Young bertanya heran, kenapa Woo Jin tiba-tiba menginginkan ini semua? Apa Woo Jin berniat ikut di program acara itu? Woo Jin tak menjawab, dia hanya berkata “Atap dimana ibu saya bunuh diri adalah disini...Jadi aku akan memulainya dari sini.”
Ja Young terkejut. Woo Jin melanjutkan kalimatnya “Bagaiamana semua bisa terjadi, dengan siapa aku berurusan..aku akan mulai mencari tahu.”
Tampak sekali ketekatan terpancar di mata Woo Jin.
Woo Jin masuk ke ruangan dimana disana banyak sekali tertempel berita tentang Profesor Seoul University yang ditangkap karena melakukan penipuan. Bahkan ada juga berita dengan tajuk berbunyi sebuah kekuatan kuat di balik manipulasi harga saham. Woo Jin lalu teringat akan tawaran Do Young kala itu. Do Young dengan mantap berkata bahwa jika dia ikut permainan Liar Game maka dia bisa menemukan kebenaran di balik kematian ibunya.
Seorang reporter menanyai salah satu kontestan Liar Game yang sudah dieliminasi. Reporter tersebut bertanya bagaimana rasnaya ada di acara tersebut walaupun harus tersingkir sebelum babak pertama? Mantan kontestan itu tampak sangat marah saat mengemukakan pendapatnya tentang acara Liar Game. Menurutnya acara seperti itu tidak boleh terus dilanjutkan. Dia berkata seperti ini bukan karena dia sudah di eliminasi. Tapi karena acara itu benar-benar merusak moral.
Bukan hanya satu kontestan, kontestan lainpun juga ikut ditanyai. Wanita yang di wawancarai tersebut berkata bahwa dia tidak menyesal dieliminasi bahkan sebelum babak pertama. Tidak ada jaminan apapun apakan uang 10.000.000 dolar itu akan menjadi miliknya.
Yoon Joo melihat acara itu dan tampak khawatir. Do Young yang ada di sampingnya meminta Yoon Joo tenang saja. Yoon Joo bertanya bagaimana bisa Do Young begitu yakin? Do Young dengan santai menjawab, bahkan jika jumlah orang yang membenci program ini meningkat, itu malah akan menjadi iklan yang besar.
Dir Jang memanggil Do Young dan Yoon Joo. Dia bertanya pada Yoon Joo apa yang akan Yoon Joo jual sekarang agar rating mereka tetap di puncak? Apa Yoon Joo sekarang akan membuat membunuh untuk mendapatkan uang? Kalimat itu jelas sindiran untuk Yoon Joo mengingat insiden kreditur yang memaksa Hyun Jung Bum dengan siksaan dan juga aniaya yang terekam jelas dan disiarkan dengan sangat ‘indah’ di Stasiun JVN.
Yoon Joo meminta maaf, masalah kreditur yang datang ke lokasi Jung Bum adalah sebuah ketidaksengajaan. Dia tahu kalau tayangan itu akan menjadi kontroversi, tapi dia juga ga punya pilihan lain kecuali menyiarkannya. Yoon Joo berkata dia akan bertanggung jawab. Dir Jang bertanya tanggung jawab seperti apa?
Do Young akhirnya mulai berbicara kalau seharusnya Dir Jang ga berbicara semudah itu tentang menghentikan acara ini. Harga saham stasiun JVN juga sudah meningkat 60%. Jika program acara ini mereka hentikan sekarang, maka mereka ga bisa menebak apa yang akan terjadi nanti?
Dir Jang berkata di babak 1 mereka bersenang-senang dengan membuat image Nam Da Jung sebagai malaikat ditambah dengan tambahan Woo Jin, memang membuat program semakin menarik. Tapi di babak selanjutnya Woo Jin ga akan ikut kan? Lalu bagaimana selanjutnya? Do Young balik bertanya bagaimana jika Woo Jin ikut kembali dalam program ini?
Yoon Joo terkejut mendengar pernyataan Do Young.
Do Young lalu bertanya pada Dir Jang, apa Dir Jang ga punya seseorang yang bisa dijadikan pemeran utama? Jika Dir Jang bisa membuat kesepakatan maka seharusnya Dir Jang bisa menghilangkan tindakah pendisiplinan tersebut? Dir Jang menatap penuh makna pada Do Young, dan Do Young tahu Dir Jang mulai terpancing.
Dir Jang berkata anggap saja Woo Jin kembali lalu dia yang merupakan seorang kriminal kembali ke dalam program ini lalu memenangkan 10 juta dolar. Gambaran macam apa yang sebenarnya sedang kau buat? Bukankah dari awal sudah dia katakan untuk berhati-hati. Buatlah seseorang yang memang layak untuk menang.
Yoon Joo kesal dan bertanya lalu apa maksud Dir Jang, mereka harus memenangkan orang yang Dir Jang pilih untuk menang? Apakah begitu? Yoon Joo yang bertambah kesal mengingatkan Dir Jang kalau program mereka ini adalah Program Reality Show.
Dir Jang mencondongkan tubuhnya kearah Yoon Joo dan bertanya apa Yoon Joo tahu bagaimana jika program ini berakhir buruk? Yoon Joo tak hanya dipecat. Dia juga sama, dan perusahaan ini akan juga hancur. Ada banyak hal yang dipertaruhkan untuk acara semacam itu.
Yoon Joo berteriak dan berkata kalau begitu pecat saja dia sekarang, ga usah nunggu nanti. Do Young menjadi penengah. Dia berkata untuk menjaga program tetap adil kontestan akan ditambah. Itu juga sebagai hiburan pertunjukkan nantinya. Dir Jang nampak setuju.
Yoon Joo tak percaya dengan kalimat Do Young. Dia lalu bertanya pada Dir Jang, siapa kontestan pilihan Dir Jang tersebut? Dir Jang hanya tersenyum tanpa menjawab siapa orangnya.
Yoon Joo yang kesal minum-minum di bar bersama Do Young. Disana dia bertanya apa sekarang mereka akan mengikuti script saja sekarang? Do Young menjawab alasan permainan ini adalah untuk menghibur. Yoon Joo kemudian bertanya kenapa Do Young membelanya tadi? Do Young menjawab anggap saja itu loyalitas sebagai rekan kerja. Yoon Joo pun tertawa.
Kemudian Do Young berkata kalau permainan ini akan lebih mengejutkan karena berlangsung, tidak peduli apa yang terjadi dari sekarang dengan kesepakatan yang sudah dia dan Dir Jang buat. Tapi dia yakin Dir Jang akan membiarkan mereka menangani program acara ini. Ini semacam barter.
Tiba-tiba Yoon Joo bertanya kenapa Do Young memulai acara ini? Do Young menjawab bukan dia, tapi mereka---dia dan Yoon Joo. Yoon Joo pun tertawa mendengar jawaban Do Young. Dia lalu melanjutkan bahwa tetap saja ide acara ini dari Do Young. Do Young gantian tertawa. Dia berkata kalau dia sedang membangun Colosseum untuk era ini. Yoon Joo bertanya bukankah setelah Colosseum diisi dengan warga negara Romawi, kekaisaran berada di jalan kehancuran? Do Young balik bertanya apakah itu benar? Kemudian dia melanjutkan, baiklah kita lihat apakah Colosseum kali ini akan hancur atau tidak. Yoon Joo sedikit heran dengan jawaban Do Young, dan dia menatap aneh pada rekan kerjanya itu.
Kini tim JVN mencoba mewawancarai manager di tempat Da Jung bekerja part time. Seorang pria dengan rambut kribo menjelaskan bahwa Da Jung benar-benar orang yang sangat tulus, dan juga baik. Da Jung juga maskot di coffee shop ini.
Da Jung yang sedang melaksanakan tugas part timenya melihat itu dan Sung Ja disampingnya berkomentar kalau Manager mereka memang benar-benar terlihat lihat saat memberikan keterangan. Benar-benar seperti pamer. Tiba-tiba seorang siswa SMA datang dan dengan malu-malu meminta tanda tangan Da Jung sambil berkata bahwa dia adalah fans beratnya Da Jung. Pelajar itu bahkan mengajak Da Jung untuk tos sambil berkata agar Da Jung terus berjuang.
Awalnya Da Jung ingin menghubungi Woo Jin, tapi tiba-tiba Da Jung mendapat telepon dari Liar Game yang berkata di babak kedua ini pemenang dari babak pertama akan bertemu besok jam dua siang di studio 1. Jangan sampai terlambat. Jika tidak muncul di lokasi yang ditentukan dan waktu yang sudah ditetapkan maka secara otomatis pemenang di babak pertama akan membayar biaya penalty.
Telepon itupun langsung terputus.
Inilah hari dimana putaran kedua dari permainan Liar Game.Do Young menjelaskan kalau di babak pertama sudah ada 20 orang yang dieliminasi, dan sekarang masih tersisa dua puluh peserta. Nam Da Jung nampak berdiri sebagai salah satu peserta tersebut.
Kang Do Young kembali berkata bahwa ada beberapa yang dulunya menjadi asisten peserta namun sekarang akhirnya menjadi peserta dan telah membayar biaya partisipasi.
Do Young yang awalnya ada di tengah-tengah peserta kini berada di depan, menatap semua yang hadir menonton dan berkata bahwa di putaran ke dua ini ada 22 peserta dan hadiahnya adalah dua juta dolar.
Tiba-tiba seorang peserta bertanya bukankah Do Young berkata ada 22 peserta di putaran kedua ini, tapi yang dia lihat hanyan 21? Do Young membenarkan dan menjelaskan kalau dia akan memperkenalkan peserta terakhir di putaran kedua permainan ini. Saat Do Young mempersilakan peserta terakhir masuk, nampak Ha Woo Jin yang berjalan mantap ke tengah panggung. Da Jung yang mengenal Woo Jin jelas terkejut karena ternyata Woo Jin ikut acara ini. Sementara Woo Jin mencoba bersikap cuek saja.
Saat Da Jung menanyai Woo Jin. Woo Jin hanya menjawab kalau mereka musuh saat ini.
Kali ini peserta disuruh naik bis dan dikatakan mereka akan sampai ke tempat tujuan dalam satu jam. Woo Jin ada di bangku paling belakang sendiri. Peserta lain mulai melirik kearah Woo Jin seolah penasaran dan ingin tahu. Sementara Da Jung duduk dengan seorang gadis berkacamata, gadis itu menerangkan pada Da Jung kalau di babak pertama dia menyusun strategi, belajar simulasi berdasarkan skenario. Dia bahkan punya Plan A, B, dan C. Gadis itu berkata sambil membuka buku catatannya, dan Da Jung tampak menikmati cerita gadis tersebut.
Gadis berkacamata bercerita kalau lawannya tersingkir saat dia menggunakan Plan B. Lawannya menggunakan kekerasan fisik. Gadis berkacamata itu menunjukkan luka di lehernya dan dia menjelaskan ini akibat tertabrak. Gadis tersebut tak berhenti memberitahu Da Jung mengenai rencananya, dan Da Jung yang polos terus saja mendengarkan. Kali ini adalah Plan F milik si gadis. Lalu diakhir kalimat si gadis berkata kalau dia bukan lawan yang mudah. Da Jung tertawa sambil terus mengangguk.
Kemudian si gadis bercerita tentang Betrayer X. Betrayer X datang untuk membantu peserta, tapi si Betrayer X menipu semua orang termasuk peserta dan bergabung dalam permainan ini sendiri.Da Jung bertanya, apa betrayer X itu ada disini? Gadis berkacamata mengangguk. Da Jung yang penasaran mencoba melongok ke belakang dan dia mendapati sosok pria di kursi belakang memakai kacamata hitam dan tampak sangat dingin menyeramkan. Da Jung pun takut. Dia mengira mungkin saja pria tadi adalah si Betrayer X?
Para peserta sudah sampai di lokasi tujuan mereka, setelah mereka menunjukkan kartu identitas mereka untuk proses verifikasi maka mereka akan menerima ponsel untuk digunakan di putaran kedua ini. Ponsel itu bisa digunakan untuk mendapatkan segala informasi seputar game dan juga bisa untuk berkomunikasi sesama peserta. Penggunaan internet dan komunikasi diluar di blokir. Ponsel pribadi akan dipegang oleh kru.
Setelah melewati segala proses itu, para pserta masuk ke sebah ruangan dimana sudah ada kursi tersusun rapi disana. Tapi ruangan itu sepi, hanya ada layar TV besar di depan mereka yang langsung menyala dan menampakkan wajah Kang Do Young. Do Young berkata kalau ini adalah putaran kedua Liar Game. Do Young menjelaskan kalau pemungutan suara akan berlangsung di ruangan tersebut, semua fasilitas yang ada bisa digunakan sebebasnya. Namun selama pertandingan tidak ada yang boleh mengambil langkah keluar. Do Young lalu berkata dengan lantang kalau inilah Putaran Kedua Liar Game dengan Tema “MINORITAS PERMAINAN.”
“Semua orang tahu siapa mendapat suara terbanyak berarti banyak pula yang setuju, itu adalah cara paling dasar untuk memutuskan sesuatu dalam demokrasi. Lalu apa permainan minoritas? Orang yang memiliki kekuranganlah yang akan menjadi pemenang. Salah satu peserta akan dipilih secara acak.”
Lalu nampak gambar wajah Nam Da Jung di layar, lalu di samping gambar Da Jung ada pertanyaan berbunyi “Apakah salah jika seseorang mempercayai orang lain?”
Do Young melanjutkan “Peserta akan diberi pertanyaan ya dan tidak. Dalam setiap permainan, pemain akan menerima dua kartu yang tercetak nama mereka. Saat pemungutan suara satu kartu yes or no harus dimasukkan ke dalam kotak. Setelah penilaian dihitung, sisi minoritasah yang dipilih menjadi pemenang. Dan orang yang bisa bertahan menjadi yang terakhir adalah pemenang sesungguhnya putaran kedua ini. Tapi jika diputaran terakhir tersisa dua orang, mereka bisa membagi hadiah tersebut.”
Seorang peserta bertanya apa yang sudah kalah bisa bergabung sebelum ada satu yang bertahan? Do Young jelas bisa mendengar pertanyaan ini karena ini adalah teleconference. Do Young menjawab kalau yang kalah akan dapa bersaing untuk bergabung kembali ke dalam permainan. Bahkan jika peserta itu dieliminasi di tengah—tengan permainan. Jadi jangan sampai lengah. Bekerjalah sampai akhir.
Do Young kemudian memulai pertanyaan uji coba untuk putaran kedua ini. Dia bertanya apakah Anda seorang wanita? Karena ini hanyalah uji coba maka tidak ada tambahan waktu. Setelah selesai, merekapun memasukkan jawaban Yes or No mereka ke dalam kotak suara.
Hasil Voting menunjukkan bahwa 17 orang menjawab Yes dan 5 orang menjawab No. Maka hanya peserta minoritaslah yang menang di permainan ini. Da Jung nampak terkejut karena bahkan yang pria ada yang menjawab Yes saat pertanyaan ini. Gadis berkacamata disampingnya berkata dia saja menjawab No untuk pertanyaan itu, karena dia tahu wanita disini sedikit, jadi pasti pria akan menjawab Yes, dan lihat buktinya yang menjawab No lah yang menjadi minoritas. Minoritas = Pemenang
Do Young kembali menjelaskan tak peduli pertanyaan itu benar atau tidak, hanya ada satu faktor penting apakah peserta bisa menjadi minoritas? Karena disini, minoritaslah yang menang. Bukan mayoritas.
Lalu dia juga berkata penanya pertama akan dipilih secara acak dari peserta sendiri, dan ternyata yang pertama adalah Buldog. Semua tertawa saat mendengar nama itu disebut.
Buldog maju ke depan dan menjelaskan kalau itu adalah nama asli dia. Semua akan berakhir jika dia sudah menggigit. Setelah sempat berfikir sejenak, Buldog menemukan pertanyaan Yes Or No nya ini. Buldog berkata “Aku telah membunuh seseorang”
Itu adalah pertanyaan Buldog, peserta hanya perlu menjawab Yes Or No. Do Young berkata kalau ini awal yang menarik. Peserta nampak ada yang takut tapi ada juga yang tak percaya dengan cerita Buldog. Do Young lalu menjelaskan dalam dua jam pemungutan suara akan dimulai. Waktu votingnya akan diberitahu melalui ponsel. Dia harap semua bisa mengumpullkan tanpa gagal seperti tadi.
“Secara resmi Putaran kedua Liar Game dimulai” teraik Do Young lantang.
Dan di akhir kalimatnya Do Young selalu berpesan Jangan Pernah Percaya Siapapun.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Aku sebel sama bapaknya Da Jung, dia kayak berasa sengaja ngindarin hutang gitu lo walau dia bilangnya keluar untuk cari kerja, tapi ya apa salahnya tinggal sama anaknya dan bekerja. Kalau dia hilang tak tahu rimbanya seperti sekarang sama saja dia menimlakan semua hutangnya pada Da Jung. Toh mending hidup bersama anak walau hidup susah. Itulah pemikiran simpelku.
Mampukah Da Jung melewati putaran kedua ini dengan menjadi minoritas? Kalau Woo Jin mah ga usah ditanya. Dia kayak main air di Liar Game, semua berasa mudah. Tapi yang aneh disini, gimana bisa permainan ini menyimpan misteri kematian ibunya Woo Jin?
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^