Thursday, 31 July 2014

Sinopsis Fated To Love You (KDRAMA) Episode 7 Part 2

[Sebelumnya]

Menu sarapan pagi ini di kediaman Lee Gun adalah mie. Lee Gun makan ditemani nenek Wang dan juga Ibu Lee Yong. Ibu Lee Yong kembali menyindir Mi Young yang pagi-pagi sudah keluar, dan sepertinya Mi Young ga bisa mengurus rumah. Nenek Wang menjawab kesal kalau ngapain Mi Young harus mengurus rumah? Memperlakukan Mi Young seperti Ratu di rumah ini saja rasanya sangat kurang.

Nenek Wang lalu menyuruh Ibu Lee Yong segera mengambilkan Kimchi yang ada di dalam kulkas, ibu Lee Yong mana bisa membantah. Dia segera menuju kulkas, dengan perasaan sangat tidak suka. Ketika ibu Lee Yong membuka pintu kulkas untuk mengambil kimchi, tiba-tiba Lee Gun ingin muntah. Dia hoek-hoek dan membuat Nenek Wang bingung.




Kim Mi Young datang, tepat ketika pintu kulkas dibuka lagi oleh ibu Lee Yong. Gun kembali merasa ingin muntah, tapi ternyata Gun tak sendiri, Mi Young pun merasakan hal yang sama. Perut mereka bergejolak dan berasa ingin memuntahkan semua isi di dalamnya.

Lee Gun menyuruh agar pintu kulkas ditutup saja. Ibu Lee Yong merasa heran. Dia kemudian bertanya apa Lee Gun dan Mi Young mengalami yang namanya Morning Sickness? Yang ditanya malah hanya saling pandang. Semnetara nenek Wang berteriak kesenangan. Menurut nenek Wang hal ini harus dirayakan.

Nenek Wang bahkan berkata kalau Mi Young dan Lee Gun pasti merupakan pasangan dari surga, makanya bisa mengalami Morning Sickness bersamaan. Jodoh sekali. Nenek Wang juga menyuruh Lee Gun dan Mi Young makan bersama di kamar dan saling menyuapi serta melirik satu sama lain. Mi Young dan Lee Gun hanya bisa tertawa aneh dengan ide konyol nenek tersebut.


Ibu Lee Yong malah memanfaatkan kesempatan itu untuk menjahili Lee Gun dan Mi Young. Dengan santainya dia membuka dan menutup semua pintu kulkas dan menikmati setiap kali Lee Gun dan Mi Young hoek-hoek.


Mi Young dan Lee Gun akhirnya makan di ruangan lain, bukan di meja makan. Disana Lee Gun berkata kalau menurutnya ini sangat ga masuk akal. Mana bisa pria mengalami morning sickness padahal bukan dia yang hamil? Mi Young menjawab kalau itu mungkin memang bukan morning sickness. Dia yakin Lee Gun sebentar lagi akan baik-baik saja. Jadi tenang saja.


Mi Ja dan suaminya datang menemui Mi Young di rumah. Kedatangan saudara Mi Young tentu saja disambut bahagia oleh Nenek Wang. Mereka bahkan menyuguhi Mi Ja dan suaminya jus jeruk yang segar dan langsung dihabiskan oleh mereka berdua dengan sekali teguk.

Sementara itu Lee Gun dan Mi Young menampakkan kemesraan mereka dengan duduk berdampingan dimana tangan Lee Gun merangkup pundak Mi Young. Setelah mnghabiskan minuman enak itu, Mi Ja mengatakan tujuan ke Seoul yang ingin mencari rumah karena sebentar lagi suaminya kerja di kantor pusat dan itu ada di Seoul. Mi Ja juga berterima kasih pada Lee Gun karena berkat Lee Gun lah suaminya bisa kerja di kota besar. Lee Gun hanya tersenyum dan menjawab kalau nanti saat kantor pusat sudah siap, maka suami Mi Ja akan dihubungi.

Nenek Wang lalu menyuruh Mi Young untuk mengajak Mi Ja dan suami Mi Ja melihat kamar Mi Young. Mi Ja dan suaminya jelas saja ga menolak. Tapi Mi Young dan Lee Gun jadi panik sendiri.
Mi Young beralasan kalau kamarnya sedang kotor. Mi Ja malah menawarkan untuk membantu membersihkan kamar Mi Young. Mi Young langsung menolak dan berkata biar dia bersihkan sekarang saja.


Dengan gerak cepat, Lee Gun dan Mi Young masuk kamar lalu membereskan semuanya. Bisa gawat kalau kakaknya tahu dia dan Lee Gun tak seranjang, apalagi banyak barang-barangnya yang ga dia taruh di kamar Lee Gun.

Setelah lumayan rapi, masuklah Mi Ja dan suaminya. Mi Ja mengendus-endus kamar itu dan berkata kalau dimana-mana bau. Lee Gun kaget dan bertanya memangnya di kamar ini ada bau apa? Dengan konyolnya Mi Ja menjawab “Sudah jelas…di kamar ini bau uang.”

Lee Gun yang mendengar candaan kakak iparnya langsung tertawa terbahak-bahak. Mi Ja menyuruh suaminya memotret dirinya di kamar ini, setidaknya dia punya kenang-kenangan di kamar yang mewah seperti ini. Setelah Mi Ja puas berfoto, Mi Ja menyuruh Lee Gun dan Mi Young yang gantian berfoto. Mi Young dan Lee Gun jelas tak menolak. Tak bisa tepatnya.


Lee Gun berpose sangat mesra dengan Mi Young. Dia memeluk erat tubuh Mi Young seolah tak ingin dilepaskan. Mi Ja yang melihat kemesraan Mi Young dan Lee Gun berkata kalau ibu tahu ibu pasti ga bersedih dan yakin Mi Young hidup bahagia disini. Lee Gun yang sudah selesai photo session dengan Mi Young membenarkan hal itu, dia dan Mi Young hidup dengan sangat bahagia.
Mi Young tertawa seolah membenarkan.


Mi Ja mengajak Mi Young dan suaminya naik kapal ferri bersama. Sebenarnya Mi Ja juga mengajak Lee Gun agar mereka bisa double date. Tapi Mi Young langsung berkata kalau Lee Gun sibuk hari ini. Lee Gun yang pada dasarnya bisa, hanya patuh saja dan membenarkan kalimat Mi Young bahwa dia sibuk hari ini.

Sesampainya diatas kapal Ferri. Mi Ja gantian yang menunjukkan betapa dia dan suaminya saling mencintai. Mi Young sampai malu melihat mesranya dua orang itu. Kali ini, Mi Ja dan suaminya bernarsis ria menggunakan tongsis. Sementara Mi Young hanya melihat saja di kejauhan. Dia cukup bahagia melihat kakaknya bahagia.


Tiba-tiba datanglah Lee Gun. Dia berdiri di samping Mi Young. Tapi Mi Young ga menyadari kehadiran Lee Gun, sampai akhirnya Lee Gun menjawil lengan Mi Young pelan. Mi Young kaget dan kata pertama yang dia ucapkan adalah maaf. Lee Gun heran kenapa bisa-bisanya saat kaget Mi Young juga meminta maaf. Mi Young ga menanggapi hal itu dan bertanya kenapa Lee Gun ada disini? Lee Gun menjawab kerjaannya sudah selesai.

Lee Gun memarahi Mi Young yang pergi sendiri padahal sudah menikah. Mi Young menjawab kalau pernikahan mereka kan cuma diatas kertas, jadi ga usah memikirkan hal semacam itu dan juga ga usah memikirkan apa kata orang. Lee Gun menjawab apa maksud Mi Young hanya di hadapan orang saja mereka menunjukkan pasangan yang romantis, dan setelah tak ada siapa-siapa mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Dia ga mau seperti itu. Dia mau jika Mi Young ada masalah Mi Young bisa bersandar padanya. Selama bersamanya, Mi Young bisa menggunakan bahunya yang lebar ini untuk bersandar.

Mi Young hanya menatap Lee Gun dengan tatapan yang membuat Lee Gun heran. Sampai akhirnya Mi Young bertanya kenapa Lee Gun menjual pabrik sabun di Pulau Yeowol ke tempat yang aneh? Mi Young hampir menangis saat berkata kalau menjual pabrik itu dan menjadikannya sebagai TPA limbah industri adalah hal yang salah.
Jika itu terjadi maka pulau Yeowol yang indah itu akan hancur.

Lee Gun tersenyum dan akhirnya mengerti apa yang terjadi selama ini. Dia ingin menjelaskan semua pada Mi Young, tapi teriakan marah Mi Ja menghentikannya.


Mi Ja dan suaminya ga memberikan kesempatan pada Lee Gun untuk menjelaskan. Suami Mi Ja malah langsung mencengkeram kerah kemeja Lee Gun dan Mi Ja menjambak rambut Lee Gun. Lee Gun meminta dilepaskan dan dia akan menjelaskan semuanya. Mi Young ikut panik, dan berusaha menyelamatkan suaminya.


Tapi tiba-tiba, Mi Ja merasakan sakit di perutnya yang teramat sangat. Terpaksa Lee Gun dan suami Mi Ja memapah Mi Ja, dan Mi Ja setiap dia kesakitan langsung menjambak rambut kedua pria disampingnya ini. Lee Gun dan suami Mi Ja hanya bisa berteriak-teriak sakit saat rambutnya ditarik Mi Ja.
Akhirnya ditengah rasa sakit itu, Lee Gun berkata kalau dia ga menjual Pabrik. Dia sungguh-sungguh ga menjual pabrik.


Ternyata sakitnya Mi Ja bukan hanya karena tadinya syok sama kabar pabrik dijual, tapi ternyata Mi Ja akan melahirkan. Lee Gun mencoba berkeliling di kapal untuk menemukan dokter. Tapi ternyata di anatar penumpang, tak ada satupun yang berprofesi dokter. Lee Gun bergumam, kenapa ga bisa kayak di film-film ya, pas nyari dokter, dokternya langsung ada? Akhirnya Lee Gun memutuskan kalau Mi Ja tetap harus melahirkan dan ga usah menunggu dokter.


Mi Ja yang kesakitan memegang tangan suaminya erat dan berkata jika nanti harus memilih siapa yang diselamatkan, maka pilih anaknya. Suami Mi Ja menangis dan meminta Mi Ja untuk ga berkata seperti itu. Mi Ja lalu dengan dramatis berkata “Jika aku mati dan kau menikah lagi, maka aku akan membunuhmu. Jadi besarkan anak kita sendiri.”

Lee Gun menyiapkan dasinya sebagai pegangan untuk Mi Ja. Dia menyuruh suami Mi Ja untuk ikut memegang dasi itu, jadi saat ada tarikan dari Mi Ja, suami Mi Ja menahannya.
Lee Gun tahu kalau kontraksi Mi Ja sudah lebih sering sehingga dia berkata kalau bayi sepertinya akan segera keluar.
Lee Gun pun mengajarkan Mi Ja untuk menarik nafas dan menghembuskannya lalu mengejan sedikit agar bayi terdorong keluar.


Suami Mi Ja malah pingsan saat disuruh melihat apakah kepala bayi sudah keluar apa belum. Dan Mi Young yang menggantikan suami Mi Ja untuk melihat apakah kpala bayi Mi Ja sudah keluar apa belum.  Sementara Lee Gun yang memberi aba-aba untuk Mi Ja mengejan. Sampai akhirnya sang bayi keluar juga. Mi Ja sukses melahirkan diatas kapal Ferry dengan dibantu Lee Gun.


Akhirnya bayi Mi Ja lahir dengan selamat. Sekarang Mi Ja sudah dipindah ke rumah sakit. Mi Ja berterima kasih banyak karena dngan bantuan Le Gun akhirnya dia bisa melahirkan bayinya ini dalam keadaan selamat. Mi Young pun ikut berkata kalau semua ini memang berkat Lee Gun. Jika ga ada Lee Gun, maka Mi Ja belum tentu bisa melahirkan dengan selamat. Ee Gun hanya bisa tersenyum mendengar pujian yang begitu banyak untuknya.


Lalu datanglah, ibu Mi Young, dan Mi Suk – kakak tertua Mi Young ditemani Kyung Chul. Ibu senang karena akhirnya dia pounya cucu juga. Sementara Mi Ja tiba-tiba menangis saat menatap ibunya. Mi Ja berkata kalau sekarang akhirnya dia tahu besarnya perjuangan seorang ibu ketika melahirkan. Makanya sekarang dia akan menjadi putrid yang baik untuk ibunya. Ibu memeluk Mi Ja dan berkata kalau Mi Ja sekarang sudah dewasa. Kemudian ibu menatap pada Mi Young dan berkata kalau sebentar lagi giliran Mi Young yang akan merasakan susahnya melahirkan.

Kim Mi Young mendekati sang ibu dan berkata kalau dia akan selalu menjadi putrid yang baik untuk ibunya walaupun dia belum melahirkan. Ibu lalu beralih ke Le Gun. Dia menatap Lee Gun dan berkata agar putranya itu segera mendekat. Dia pun memeluk Lee Gun dan mengucapkan terima kasih karena dia dengar Lee Gun lah yang membantu Mi Ja melahirkan. Lee Gun tentu senang di peluk ibu mertuanya itu.


Mi Suk tiba-tiba berterima kasih pada Lee Gun karena sudah mmbangun pusat pelayanan masyarakat di Pulau Yeowol. Mi Young bingung dan bertanya apa maksudnya itu. Kyung chul akhirnya menjelaskan kalau di tanah bekas pabrik di bangun pusat pelayanan masyarakat. Kyung Chul menjelaskan kalau diPusat Pelayanan Masyarakat itu ada mesin pemijat, ada treadmill, dan ada mesin pemijat kaki. Mi Young mendengar penjelasan Kyung Chul dengan mulut menganga saking herannya.Diapun menatap dengan penuh senyum pada Lee Gun. Senyum tulus dan penuh rasa terima kasih.
Sementara Lee Gun suka sekali melihat senyum Mi Young padanya. Berasa senyum Mi Young sangat berharga untuknya.


Mi Ja menaari Lee Gun untuk menggendong bayinya. Lee Gun awalnya sedikit takut. Tapi ibu mertua memaksanya dengan alas an kalau dia sebentar lagi juga akan menjadi ayah. Akhirnya Lee Gun mau. Begitu bayi mungkin tersebut ada digendongan Lee Gun, dia merasa sangat takjub. Dia berkata pada Mi Young kalau bayi ini kecil sekali. Mirip seperti ET. Dengan konyolnya Lee Gun bertanya dari bintang mana bayi ini berasal?


Malam harinya Lee Gun ga bia tidur, dia pun keluar dan berada di kawasan Mi Young. Lee Gun sengaja mengluarkan suara, dan Mi Young pun terbangun, Melihat Lee Gun belum tidur, Mi Young bertanya apa Lee Gun butuh sesuatu? Lee Gun pun sengaja duduk di samping Mi Young, dan berkata agar malam ini Mi Young tidur di ranjang saja, biar dia yang tidur disini. Mi Young menolak, karena disini memang tempatnya. Lee Gun tersenyum menatap Mi Young dan menyebut kalau Mi Young sangat keras kepala. Mi Young hanya memasang senyum manis menanggapi kalimat Lee Gun barusan.


Karena Lee Gun terus memaksa, akhirnya Mi Young memutuskan menerima tawaran Lee Gun untuk tidur di kamar. Ternyata di kamarpun Mi Young belum bisa tidur. Dia mengambil ponselnya dan berniat mengirimi pesan untuk Lee Gun. Lee Gun sendiri merasa sangat tidak nyaman tidur di sofa. Dia sudah berganti posisi berkali-kali namun matanya tetap belum bisa terpejam. Le Gun pun mengeluh dan bergumam sendiri “Bagaimana bisa dia tidur disini. Rasanya sangat tidak nyaman.”


Ponsel Lee Gun bergetar dan ternyata ada pesan kakao dari Mi Young. Mi Young berkata terima kasih untuk hari ini. Lee Gun tersenyum senang. Dia akan membalas pesan itu tapi ternyata Mi Young sudah mengirimi pesan lanjutan. Mi Young berkata “Mulai sekarang aku akan berhati-hati agar aku tidak menjadi beban bagimu.”

Lee Gun menatap kamar nya dimana ada Mi Young disana. Lalu tiba-tiba ponselnya berbunyi lagi, dan masih pesan kakao dari Mi Young. Kali ini pesan itu berbunyi “Saat waktunya tiba…seperti post-it, tanpa sisa aku akan pergi sesuai kontrak. Jadi jangan khawatir.”

Setelah membaca pesan itu, entah mengapa raut wajah Lee Gun berubah sedih.


Pagi ini di kantornya, Lee Gun menatap fotonya bersama Se Ra. Tiba-tiba Sek Tak datang dan berniat menyerahkan dokumen pada Lee Gun, tapi Lee Gun tiba-tiba berkata agar Sek Tak segera mencarikan tiket ke New York untuknya. Minggu depan dia berniat menemui Se Ra. menurutnya situasi ini ga baik untuk Se Ra maupun Mi Young. Jadi dia berniat memberitahu Se Ra semuanya. Sek Tak ikut bersedih karena dia tahu Lee Gun pasti galau akan situasi ini. Diapun menjawab akan segera memesankan tiket untuk Lee Gun.


Malam ini di ruangannya, Lee Gun asik melihat profil Daniel Pitt. Tapi tiba-tiba dia mendnegar suara aneh dan menyeramkan di luar sana. Lee Gun penasaran dan berniat untuk memeriksa. Sambil membawa bonek Hulk besar dia berniat menemukan dan menangkap si pemilik suara menyeramkan itu.

Suara itu seperti suara di film horror, dimana ada tawa menakutkan yang didengarnya. Tawa melengking persis tawa para setan di film horror. Lee Gun berjalan mengendap-endap dengan masih memegang boneka hulk di tangannya. Tapi ternyata yang membuat suara semenyeramkan itu adalah Mi Young.

Mi Young dengan rambut terurai yang ditaruh didepan wajah, mencoba membaca buku cerita yang dibelinya di Ji Yeon. Dia tampak menghayati peran dalam buku cerita tersebut. Lee Gun lega melihat Mi Young. Dia mendekat dan dngan sedikit kesal dia memarahi Mi Young yang malam-malam begini bukannya tidur malah membuat suara menyeramkan seperti hantu. Bagaimana bisa dia tidur mendengar suara seperti itu?


Lee Gun duduk di samping Mi Young dan bertanya Mi Young sedang apa? Mi Young malu dan berniat ga memberi tahu Le Gun kalau dia tengah membaca buku cerita. Tapi Lee Gun memaksa, sehingga akhirnya dia terus terang juga. Mi Young memberitahu kalau membaca cerita bagus untuk bayi dalam kandungan. Lee Gun merasa tertarik. Dia mengambil buku bacaan itu dan melihat isinya. Lee Gun merasa aneh karena gambar di dalam buku cerita ini sangat menyeramkan. Bukankah masih banyak buku bacaan yang ceria dan lucu? Tapi akhirnya Lee Gun melanjutkan membaca buku cerita itu untuk anaknya. Anak yang masih berada dalam kandungan Mi Young.
Saat Lee Gun membaca cerita, tampak ada animasi dari cerita yang Lee Gun bacakan. Sementara Mi Young senang mendengar Lee Gun mau membacakan cerita untuk bayi mereka.


Lee Gun datang ke kamarnya malam ini, ada Mi Young disana. Mi Young bangun dan mendengar apa yang akan dikatakan Lee Gun padaya. Lee Gun berkata “Jangan hidup seperti gadis pos-it. Saat kau hidup bersamaku, dan menjadi orang yang tak berarti, bukan seperti itu maksudku. Mi Young kau adalah lem super. Apa kau lupa itu? ”

Mi Young tersentuh. Dia sedari kemarin menunggu pesan balasan dari Lee Gun, dan ternyata Lee Gun sudah membalas pesannya itu bukan melalui tulisan, tapi secara langsung di depannya. Dia tersenyum dan menatap Lee Gun dengan tatapan penuh terima kasih.

Tiba-tiba saat Lee Gun akan bangkit berdiri dan pergi, dia seketika terjatuh dan berteriak kesakitan sambil memegang punggungnya. Mi Young menjadi panik, dan mencoba memindahkan Lee Gun ke tempat tidur. Melihat Lee Gun kesakitan membuat Mi Young berkata kalau lebih baik Lee Gun tidur di ranjang. Biar dia di sofa saja. Mi Young pun berniat pergi.

Lalu seketika Lee Gun tampak sehat dan mencegah kepergian Mi Young. Dia menarik tangan Mi Young, membuat Mi Young duduk kembali di kasur dan kini tengah berhadapan dengan Lee Gun.
Lee Gun memarahi Mi Young dan menyebut Mi Young bodoh. Apa bisa wanita hamil tidur dengan nyaman di sofa? Mi Young menjaab kalau dia tahu Lee Gun juga ga nyaman tidur di sofa. Kemudian dengan gugup Lee Gun mengusulkan agar mereka tidur bersama saja.


Mi Young terkejut dan Lee Gun meminta Mi Young jangan salah paham. Mereka tidur bersama hanya sampai bayi itu lahir. Daripada tidur terpisah dan tidak nyaman satu sama lain. Lee Gun berkata kalau dia ga akan menyentuh sehelai rambut Mi Young. Apa Mi Young punya perasaan aneh padanya? Mi Young langsung menggeleng cepat dan menjawab tidak. Dia ga punya perasaan aneh pada Lee Gun.

Lee Gun tertawa, dan mengatakan hal yang sama. Dia juga ga punya perasaan apapun pada Mi Young. Lee Gun kemudian berkata “Kalau begitu ita bisa tidur bersama di ranjang ini, seoerti sepasang benda.”

“Ya..seperti benda.” Jawab Mi Young sambil tersenyum.

“Kalau begitu, orang yang pertama meninggalkan ranjang dan pindah ke sofa atau orang yang sengaja jatuh dari tempat tidur ke lantai adalah orang yang memiliki perasaan pada yang lainnya. ”

Mi Young mengangguk dan menyetujui ide gila tersebut. Merekapun akhirnya berbaring di ranjang yang sama, dan sama-sama menggumamkan kalau mereka adalah benda. Ya, sepasang benda.


Saking kikuknya, Lee Gun dan Mi Young saling berbalik dan membelakangi satu sama lain. Lee Gun berkali-kali mengingatkan kalau dia hanyalah benda. Dia mencoa memejamkan matanya sambil terus bergumam “hanyalah benda..hanyalah benda…”

Kim Mi Young melakukan hal yang sama, dia kemudian berbisik pada dirinya sendiri “Ini pasti bukan rasa gugup, ini ketidaknyamaan. Ya, ketidaknyamaan.”

Lee Gun membuka mata dan tiba-tiba berkata kalau dia bukan benda. Lalu dia menutup katanya dan bergumam bahwa dia benda, sedetik kemudian dia membuka mata dan berkata dia bukan benda. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya keduanya berbalik bersamaan. Dan sama-sama terkejut.


Keduanya sama-sama merasakan jantung mereka yang berdetak kencang. Berdebar dengan irama yang berbeda dari biasanya. Akhirnya Mi Young berkata kalau lebih baik dia tidur di sofa saja. Itu lebih baik.
Mi Young bangkit dan berniat pergi, tapi tangan Lee Gun menariknya dan tiba-tiba memeluk tubuhnya.
Mi Young terkejut mendapati Lee Gun memeluknya erat.


Celotehanku :

Lama kalii yaa postinganku ini. Aku absen beberapa hari karena masih ada di Madiun. MAsih dalam rangka mudik. Waktu aku nulis ini aku juga masih di Madiun. Aku sempetin nulis dan minjem Lepi sodaraku supaya kalian ga kelamaan menunggu.

Oya, selamat Idul Fitri yaaa. Maafkeun segala salah dan dosa saya selama ini. Baik yang sengaja ataupun tidak. Saya lebih banyak salah daripada kalian sebagai pembaca. Semoga ikhlas dalam memaafkan yaaa..

Apakah ada yang juga merasa kalau alur drama ini sedikit lumayan cepat. Perubahan emosi Lee Gun yang drastis dan juga Mi Young terasa sekali disini. Aku ga tahu kenapa, apa karena drama ini Cuma 16 episode? Eh, di forum ada yang bilang drama ini diperpanjang jadi 20 Episode. Entahlah..

Ada juga yang menganggap drama ini lebay mengingat tokoh Lee Gun di versi Taiwannya ga seancur Jang Hyuk disini. Wotever forever deh yaa…yang jelas aku suka sama drama ini, karna sangat menghibur..

Yang masih menikmati lebaran..mungkin bisa berbagi serunya lebaran kalian?
Hihihi..

12 comments:

  1. Makasih Û∂ã♓ dSempet"in nulis sinop, mohon maaf lahir bathin jg :) tetep Sέ♍äπƍάτ.." Dan sehat selalu.

    ReplyDelete
  2. Minal aidzin mba ayuuu, mohon maaf lahir batin yaaa
    Akhirnya keluar jg hihii, bkan dramanya emang smpe 16 eps aja ya mba?
    Kalo aku si gak peduli mba jang hyuknya lebay ato gak, berhubung aku emang gak tau versi taiwannya, yg penting drama ini lucu bisa ngocok perut hihiii

    ReplyDelete
  3. Iya sih mba agak cepet alurnya, tp kalau episodenya 16 sih msh wajar2 aja cepatnya, tp kalau 20 -_-
    tp sebenarnya msh bnyk konflik2 yg belum diatasi, seperti keinginan berat Sera utk balik lg sm Lee Gun, dan lee Gun sendiri mngkn bakal dilema lg milih Sera atau Mi Young, Daniel jg msh dlm pencarian adiknya dan keinginannya utk mendptkn Mi Young. belum lg ada suatu kejadian yg buat Mi Young dan Lee Gun pisah lalu ketemu dan menikah (dgn cinta) lg. hhe itu brdsrkn versi taiwan, siapa tau klau ep.lebih panjang ceritanya jg beda.
    dan karakter ethan ruan di FTLY jg lembut, gk sekasar lee gun. malah wktu mi young ketahuan hamil si ethan malah langsung ngedatangin mamanya miyoung. tp kalau karakternya sm jg gk rame kan? malah bnyk yg jatuh cinta sm FTLY versi korea krn kekocakan jang hyuk plus ketawanya yg aneh ^^

    ReplyDelete
  4. Mat idul fitri jga mbk ayu, kalo aq lbih suka versi korea lbh lucuu , jang nara lbih cckk drpd arts taiwn aplgi jang hyuk. ..ampn d :-):-)

    ReplyDelete
  5. Akhirnya yg ditunggu- tunggu ada juga:)
    semangat terus ^^

    ReplyDelete
  6. Drama menghibur,di tunggu episode selanjut'y.gomawo

    ReplyDelete
  7. Taqabbalallah minna wa minkm y sist... Kl sy ud nontn yg versi taiwnnya mang g se lebay janghyuk tp g pa"lah biar ad warna gt... Tetp menghibur n sy suka... Gomawo n d tunggu lnjutanya... ^^

    nasya

    ReplyDelete
  8. :* ♏αα º°˚ ˚°καçϊϊϊн....¨;;) sinopsis nya ya...mohon maaf lahir dan bathin,...ditunggu episode selanjutnya.!

    ReplyDelete
  9. Terharu banget ama sikap LG...Awesome....

    ReplyDelete
  10. mohon maaf lhir & btin jg mb,,,
    te2p smngat buat sinop ny
    gomapseumnida

    ReplyDelete
  11. Belum nonton yang versi Taiwan... yang pasti drama ini sangat menghibur :D

    ReplyDelete
  12. Liat sinopsis nya aja udh seru,apalagi nonton cd nya.
    gmawo sinopsisnya.

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^