NOTES :
Karena ada kendala di Lepinya aNNa, maka dengan sangat terpaksa episode 18 belum bisa diposting.Untuk itulah aku langsung posting episode 19 ini. Jika kalian sudah membaca dari episode awal, kalian tetap ga akan kebingungan kok mengikuti alur di episode ini. Link akan di posting jika aNNa juga sudah posting episode 18 nyaa..
**[]**
Jae Joon akhirnya mengakui identitas dirinya yang asli, bahwa dia adalah Lee Sung Hoon. Joon Gyu syok mendengarnya. Dia langsung memegang dadanya. Sakit sekali. Jae Joon berkata “Terima kasih telah membuat hidupku berarti.”
Air mata menetes di pipi Jae Joon. Joon Gyu geram, dengan tangan gemetar dia bertanya bagaimana bisa Jae Joon melakukan ini padanya. Lalu tak lama kemudian, Joon Gyu pun terjatuh dan nyaris tak sadarkan diri. Nafasnya mulai sesak, dan jantungnya juga terasa sangat sakit.
Sementara diluar, Soo Hyun panik sekali. Dia meminta sekretaris ayahnya segera mengambil kunci cadangan untuk ruang ayahnya ini. Sambil terus menggedor-gedor pintu, Soo Hyun berteraik memanggil sang ayah.
Jae Joon mendnegar teriakan Soo Hyun, tapi dia tak peduli. Dia tengah menikmati kejatuhan Joon Gyu, orang yang sangat dibencinya sedari dulu. Kini, di depannya Joon Gyu tampak tak berdaya. Lelaki tua yang bahkan tak bisa membantu dirinya sendiri. Tapi, tiba-tiba Jae Joon melangkah mendekati tubuh Joon Gyu yang terbaring lemah. Apakah dia berubah fikiran dan akan melakukan pertolongan pertama pada jantung Joon Gyu yang mungkin sebentar lagi akan berhenti berdetak?
Pintu berhasil terbuka dan Soo Hyun langsung mendekati tubuh ayahnya yang terbaring tak berdaya, dia memeriksa denyut nadi ayahnya dan tahu bahwa ayahnya masih hidup. Soo Hyun langsung menyuruh sekretaris ayahnya untuk segera menyiapkan ruang operasi. Sekretaris itupun bergegas melaksanakan perintah Soo Hyun.
Jae Joon bersedih melihat Soo Hyun terluka dan itu karena ulahnya. Dia melihat betapa Soo Hyun terguncang melihat kondisi ayahnya yang kini berjuang melawan maut dan itu karena perbuatannya. Tim dokter datang dan segera membawa Oh Joon Gyu ke ruang operasi.
Sebelum Soo Hyun pergi ikut mengantar ayahnya ke ruang operasi, dia sempat berkata pada Jae Joon, kalau dia ga akan pernah memaafkan Jae Joon atas apa yang Jae Joon lakukan pada ayahnya ini. Soo Hyun pergi meninggalkan Jae Joon, yang kini nampak syok. Dia bahkan harus berpegangan pada sofa di ruang itu untuk menyeimbangkan tubuhnya, agar dia tak limbung dan terjatuh. Ini benar-benar membuatnya tersiksa. Bukankah seharusnya dia bahagia menyaksikan Joon Gyu terbaring dan tinggal menunggu mati, sama seperti ayah dan ibunya dulu? Tapi kenapa, dia tak sanggup melihat luka dan kemarahan di mata Soo Hyun yang tertancap jelas untuknya?
Jae Joon pun menteskan air matanya atas semua yang terjadi. Entahlah, apakah itu tanda penyelasannya?
Park Hoon adalah orang yang mengoperasi Joon Gyu, ada Soo Hyun disana menunggu dengan cemas. Melihat Soo Hyun yang tampak gelisah melihat jalannya operasi membuat Hoon meminta Soo Hyun keluar saja, karena operasi akan segera selesai dan dia pastikan semua baik-baik saja. Dia terganggu melihat Soo Hyun yang hanya berdiri dan menonton saja. Soo Hyun tak membantah, dia pun keluar ruangan itu.
Episode 19
Soo Hyun memilih menemui Jae Joon di ruangannya. Jae Joon bertanya bagaimana kondisi ayah Soo Hyun? Soo Hyun menjawab kalau ayahnya baik-baik saja. Soo Hyun betanya apa ini rencana Jae Joon sesungguhnya? Dari awal Jae Joon memang hanya ingin kematian ayahnya kan?
Jae Joon yang duduk membelakangi Soo Hyun menjawab kalau dia juga ga tahu ayah Soo Hyun akan pingsan seperti tadi. Soo Hyun ga percaya dengan alasan itu, dia bahkan menyebut Jae Joon pembohong. Lalu kenapa Jae Joon garus mengunci pintu segala tadi? Jae Joon menjawab kalau dia hanya ga ingin ada gangguan?
“Gangguan untuk apa maksudmu? Apa untuk membunuh ayahku?” tanya Soo Hyun tajam.
Jae Joon akhirnya menatap Soo Hyun. Dia berkata kalau dia hanya ingin ayah Soo Hyun minta maaf atas apa yang sudah dilakukan pada ayah dan ibunya dulu. Hanya itu, dan apa susahnya sih? Soo Hyun tetap ga percaya, dia berkata jika tadi dia ga menerobos masuk, maka pasti ayahnya sudha mati, dan Jae Joon lah pembunuh ayahnya.
“Kau anggap dirimu dokter dengan jiwa sekotor itu? Ada orang sekarat di depanmu, dan kau hanya diam saja. Bagiku, kau bukanlah dokter. Kau pembunuh.”
Jae Joon terdiam, syok mendengar ucapan Soo Hyun. Dia kemudian menjawab bahwa apa yang Soo Hyun katakan adalah benar. Dia memang bukan seorang dokter. Dia adalah pembunuh yang dibutakan oleh dendam.
“Tapi, tidakkah kau bisa memahami perasaanku?”
“Apa? Memahamimu?” tanya Soo Hyun
Jae Joon menjelaskan kalau apa yang Soo Hyun rasakan sekarang sama dengan yang dia rasakan 20 tahun lalu saat dia harus kehilangan kedua orang tuanya. Jadi,seharusnya Soo Hyun bisa memahami alasan kenapa dia melakukan semua ini?
“Kau melakukan kesalahan padaku, dan sekarang kau ingin aku bersimpati padamu? Aku tidak bisa melakukannya. Tinggalkan RS ini sekarang.”
Jae Joon tak mau membantah, diapun menyetujui keinginan Soo Hyun itu. Dia akan pergi meninggalkan RS ini sekarang.
Soo Hyun melihat kondisi ayahnya setelah dioperasi, ada Hoon disana. Soo Hyun tak lupa mengucap terima kasih pada Hoon. Hoon hanya menjawab dengan senyuman. Hoon kemudian berkata kalau dia sebenarnya ga tahu apa yang terjadi. Tapi jika tadi Joon Gyu ga dapat pertolongan pertama maka bisa berakibat sangat fatal. Hoon berkata seperti itu tanpa melihat kearah Soo Hyun, padahal Soo Hyun sudah berlalu pergi. Soo Hyun ga sempat mendengar apa yang Hoon katakan.
Soo Hyun tengah galau. Dia duduk sendiri di anak tangga dan mengenang semua tentang Jae Joon. Ciuman hangat mereka di depan RS, dan yang terkahir adalah perbuatan jahat Jae Joon pada ayahnya tadi. Soo Hyun bingung sendiri dengan perasaannya. Berkali-kali dia menggelengkan kepala tanda agar dia tak terus memikirkan Jae Joon, dan memang lebih baik Jae Joon pergi dari Myung Woo.
Han Jae Joon, dia tengah berkemas. Memasukkan semua barang miliknya kedalam kotak kardus sebelum dia pergi. Saat itu tiba-tiba Jae Joon menatao miniatur kastil yang dia bangun dan selalu menjadi pengingat akan tujuannya ada di RS ini.
Dia ingin sekali mengahncurkan miniatur itu, tapi entah mengapa dia tak sanggup melakukannya. Matanya tertahan pada sosok putri di kastil itu. Sosok putri menghuni kastil tersebut.
Kim Chi Gyu datang menemui Jae Joon dan berkata kalau ada rumor yang baru saja menyebar. Dia lalu menceritakan rumor bahwa Jae Joon ternyata adalah anak dari orang tua korban mal praktek RS Myung Woo dan datang kembali ke RS ini untuk balas dendam. Chi Gyu berkata kalau rumor itu sangat lucu, dia yakin kalau rumor itu hanya isapan jempol belaka. Jae Joon menjawab kalau rumor itu memang benar. Itu adalah kenyataan. Chi Gyu pun terkejut tak percaya.
Jae Joon kemudian mendekati Chi Gyu. Dia berkata kalau dia akan segera pergi dari RS ini. Dari dulu sebenarnya dia ga suka dengan tempat ini. Jae Joon menepuk pundak Chi Gyu dan berpesan agar Chi Gyu terus belajar dengan rajin. Agar suatu saat nanti Chi Gyu bisa jadi dokter yang hebat. Chi Gyu bahkan ga bisa menjawab apapun, dia terdiam karena syok dengan apa yang diakui oleh Jae Joon tadi.
Sebelum pergi, Jae Joon keliling RS. Dia pergi ke tempat dimana dia bisa mengingat Soo Hyun. Kenangan yang manis saat bersama Soo Hyun di RS ini. Setelah itu Jae Joon masuk ke ruang dimana operasi biasa dilakukan. Di ruangan inilah, dia dan Soo Hyun selalu menjadi tim. Dia ingat betapa menyenangkannya melakukan operasi bersama dengan wanita yang ternyata sangat dia cintai.
Jae Joon kemudian melangkah ke ruang dimana Joon Gyu dirawat. Dia melihat dari luar. Lalu Soo Hyun datang dan bertanya apa yang dilakukan Jae Joon disini? Jae Joon menjawab kalau dia berniat menyerahkan surat pengunduran dirinya. Soo Hyun menjawab itu ga perlu, yang penting Jae Joon segera pergi.
“Aku tidak pernah ingin melihatmu lagi, tidak pernah. Ingat itu.!! Jadi jangan pernah dekati RS kami lagi.”
Jae Joon hanya bisa mengangguk dengan hati yang perih. Sebesar inikah rasa benci Soo Hyun padanya? Sampai-sampai Soo Hyun ga pernah mau melihatnya lagi? Jae Joon pun melangkah pergi meninggalkan Soo Hyun.
Han Jae Joon menemui Park Hoon. Dia tentu berniat pamitan dengan Hoon sebelum dia pergi. Hoon yang tahu Jae Joon datang langsung bertanya kenapa Jae Joon melakukan semua ini? Jae Joon menjawab jujur kalau dia sudah ga sabra untuk melakukannya. 20 tahun dia menunggu, dan begitu ada kesempatan dia merasa ingin segera melakukannya.
Hoon lalu bertanya apa sekarang Jae Joon sudah merasa lebih baik? Jae Joon menjawab kalau balas dendamnya gagal. Hoon berkata kalau menurutnya itu bukan gagal, tapi Jae Joon menyerah karena Jae Joon mencintai Soo Hyun. Dia juga tahu kalau Jae Joon lah yang melakukan CPR pada Joon Gyu, makanya Joon Gyu masih bisa diselamatkan.
Hoon berdiri dan mendekati Jae Joon. Dia menyarankan agar Jae Joon memberitahu apa yang sudah Jae Joon lakukan untuk menyelamatkan Joon Gyu pada Soo Hyun, lalu minta maaf. Jika Jae Joon ga memberitahu yang sebenarnya maka Soo Hyun akan terus salah paham dan membenci Jae Joon.
“Begini lebih baik..Jadi dia bisa cepat melupakan aku.” Jawab Jae Joon
Jae Joon kemudian berkata kalau dia ga ingin jadi dokter lagi. Dia akan mengundurkan diri. Hoon terkejut dan bertanya kenapa? Jae Joon menjawab itu karena dia ga memenuhi syarat sebagai dokter dimata Soo Hyun.
“Aku jadi dokter hanya untuk balas dendam. Aku juga tidak pernah punya rasa kewajiban sebagai seorang dokter untuk mengobati pasien. Awalnya kupikir kau hanyalah orang asing saat kita pertama bertemu. Tapi semakin aku memikirkannya, semakin aku menyadari bahwa akulah orang asing yang sebenarnya. Kau mengajari pelajaran yang berharga. Setiap dokter yang tidak menghormati nyawa pasien adalah orang asing.”
Hoon menjawab jika seperti itu yang Jae Joon pikirkan maka sebaiknya Jae Joon memang harus disini. Suatu saat nanti dia yakin Soo Hyun akan bisa mengerti Jae Joon. Jae Joon menolak, dia berkata bahkan dia ga bisa memaafkan dirinya saat ini. Kemudian Jae Joon mengajukan permintaan pada Hoon. Hoon bertanya permintaan apa itu?
“Soo Hyun…dia sungguh menyukaimu. ”
“Maaf..tapi aku sudah menemukan Jae Hee. Aku tidak bisa menceritakan semuanya, tapi yang jelas aku sudah menemukan dia. Jadi sekarang aku tidak peduli pada wanita lain. Hanya dia yang ada di pikiranku. Jadi aku menolak permintaanmu.”
Jae Joon tak memaksa dia kemudian bertanya lalu apa dia bisa minta sesuatu yang lain. Dia ingin Hoon bisa menjadi teman yang baik bagi Soo Hyun dan menjaga Soo Hyun. Jae Joon memohon pada Hoon agar Hoon mau menerima permintaanya tadi. Jae Joon tak menunggu jawaban Hoon, dia langsung berbalik pergi. Dia yakin Hoon ga akan menolak menjadi teman yang baik bagi Soo Hyun.
Oh Soo Hyun menunggui ayahnya sampai ketiduran di tepi ranjang sang ayah. Joon Gyu terbangun dan tampak melihat ke kanan dan kiri seolah mencari seseorang. Soo Hyun yang sudah terbangun dan menyadari ayahnya sadar langsung bertanya apa ayahnya mencari seseorang?
Joon Gyu menjawab dia mencari Jae Joon. Dimana Jae Joon. Soo Hyun menjawab kalau Jae Joon sudah pergi dan ga akan ada lagi di RS ini. Joon Gyu menyuruh Soo Hyun membawa Jae Joon kesini. Dia ingin bertemu dengan Jae Joon. Ada yang ingin dia katakan pada Jae Joon. Soo Hyun heran dan meminta ayahnya untuk mengurungkan niat tersebut. Dia kesal dengan Jae Joon yang hanya menonton saja saat ayahnya jatuh pingsan.
Joon Gyu menggeleng lemah dan menjawab bahwa apa yang Soo Hyun katakan itu tidak benar. Jae Joon lah yang sudah menyelamatkan hidupnya. Soo Hyun menatap tak percaya pada perkataan ayahnya.
Flashback
Saat itu, Joon Gyu tengah kesakitan. Jae Joon tiba-tiba mendekat dan menekan-nekan dadanya, mencoba melakukan pertolongan pertama agar jantungnya tak berhenti berdetak. Dia masih bisa melihat itu walau samar. Ya, Han Jae Joon lah yang melakukan CPR padanya, disaat kondisinya kritis dan bisa berakibat fatal jika saja Jae Joon tak melakukan pertolongan pertama itu.
Saat CPR berhasil dilakukan Jae Joon, Joon Gyu masih sempat melihat kearah Jae Joon yang berkata kalau ini semua hanya demi Oh Soo Hyun. Setelah itu mata Joon Gyu terpejam.
Flashback End
Soo Hyun mencoba untuk tak mempercayai cerita ayahny tentang apa yang dilakukan Jae Joon. Dia berharap ayahnya berbohong, karena dia merasa bersalah sudah berkata sekasar itu pada Jae Joon tadi. Joon Gyu bersikeras meminta Soo Hyun segera membawa Jae Joon ke hadapannya.
Soo Hyun tahu dia ga bisa membantah. Soo Hyun berdiri di luar ruang rawat ayahnya dan mencoba menghubungi Jae Joon, tapi ternyata ponsel Jae Joon ga aktif. Soo Hyun cemas, dan takut jangan-jangan Jae Joon sudah pergi.
Sementara itu, Han Jae Joon sudah bersiap meninggalkan RS ini. Dia menatap jas dokternya dimana disana tersemat namanya sebagai dokter bedah jangutung dada di RS ini. Jae Joon memegang jas dokternya itu dan mengusap bagian namanya lembut. Setelah itu dia berlalu keluar meninggalkan kantornya ini.
Tepat setelah Jae Joon pergi, Soo Hyun msuk ke ruangan Jae Joon dan mendapati ruangan itu kosong. Soo Hyun ga tahu jika Jae Joon baru saja pergi,dan mungkin masih bisa dia kejar.
Soo Hyun berlari ke lobi RS, dia mencoba menyusul Jae Joon yang ternyata sudah masuk ke dalam mobil. Soo Hyun mencoba berlari dan berharap masih bisa menghentikan Jae Joon. Tapi Soo Hyun terlambat, mobil Jae Joon sudah melaju jauh, dan tak mampu dihentikannya.
Soo Hyun tampak menahan tangis melihat Jae Joon yang sudah pergi, dia hanya bisa berkata maaf tanpa bisa didengar oleh Jae Joon. Jelas terlihat Soo Hyun menyesal dan penyesalan selalu datang terlambat. (Mobilnya kemana mbaa?Dikejar dooonnnkkk…heheheh)
Tae Seol baru saja memberi tahu PM Jang akan kondisi Joon Gyu, dan setelah selesai, diapun keluar ruang rawat PM. Seorang staf yang berjga di depan membisikinya sesuatu yang langsung membuat raut wajah Tae Seol berubah. Dia kemudian bertanya apa benar jasad Jin Soo ga ketemu? Staf itu membenarkan. Tae Seol dengan tegas menyuruh stafnya itu untuk segera menemukan Cha Jin Soo.
Cha Jin Soo, dia masih hidup dan nampaknya sudah pulih dari luka tembak Tae Seol. Tempat pertama yang dia tuju adalah klinik Hoon yang sekaligus rumah bagi Hoon. Tak ada siapapun disana. Jin Soo jelas saja ga putus asa, dia beralih ke rumah Song Jae Hee. Berharap dia menemukan Hoon disana. Tapi ternyata di apartemen Jae Hee, juga tak terdapat siapapun. Kosong.
Tae Seol langsung menghubungi anak buahnya. Dia memberitahu kalau sepertinya Jin Soo masih hidup jadi dia mau anak buahnya tetap waspada. Anak buah Tae Seol ternyata tengah menjaga ibu Hoon. Diapun berjanji akan berhati-hati.
Oh Soo Hyun ditunjuk sebagai direktur sementara RS Myung Woo selama ayahnya sakit, dan selama belum ada kandidat lain yang tepat mengemban posisi direktur RS ini. Staf Direksi bertepuk tangan menyambut kedatangan Soo Hyun di ruang rapat. Soo Hyun berjanji pada semua staf Direksi kalau dia akan melakukan yang terbaik untuk RS Myung Woo. Semua pun bertepuk tangan atas pidato singkat Soo Hyun sebagai direktur sementara RS ini.
Moon Hyung Wook ada di ruangan Soo Hyun dan Soo Hyun meminta Hyung Wook bersikap biasa saja padanya meskipun sekarang dia sebagai direktur pengganti. Hyung Wook mengangguk lalu bertanya apa sekarang posisi manager untu departemen bedah jantung-dada adalah dia? Soo Hyun mengangguk dan menjawab iya. Hyung Wook pun menjadi sangat senang.
Kini, di ruangan barunya, Hyung Wook berkali-kali membersihkan papan nama yang terpajang diatas mejanya. Dia seolah tak menyangka kalau posisi ini bisa dia dapatkan kembali setelah sempat direbut Jae Joon kala itu. Staf dokter lainnya ikut senang atas posisi baru Hyung Wook. Hoon juga ada disana, dan seperti biasa dia duduk diatas meja dengan cueknya.
Hoon tersenyum geli melihat tingkah konyol Hyung Wook, diapun meminta agar Hyung Wook ga usah berlebihan. Hyung Wook menjawab bahwa ini adalah momen berharga untuknya. Chi Gyu mengajak staf dokter lainnya untuk bertepuk tangan sebagai ucapan selamat untuk Hyung Wook. Tentu saja itu membuat hati Hyung Wook semakin berbunga-bunga.
Sekarang giliran Hyung Wook memberikan pidato singkat atas posisi barunya ini dihadapan departemen bedah jantung-dada. Seharusnya itu menjadi pidato singkat, tapi bukan Hyung Wook namanya jika dia tidak memperpanjang kalimatnya dan tentu membuat semua yang mendengar menjadi bosan. Chi Gyu bahkan tak bisa menahan kantuknya dan menguap di depan Hyung Wook.
Hyung Wook bertanya ada apa pada Chi Gyu, dan Chi Gyu langsung beralasan kalau dia kemarin habis shift malam. Hyung Wook pun seolah menganggap itu angin lalu dan melanjutkan pidato panjangnya.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Jae Joon keren ihhh…di episode ini aku suka sama Jae Joon dan Hoon. Suka sama Hoon yang tegas menolak permintaan Jae Joon, dan berkata kalau dia sudah menemukan Jae Hee, dan ga butuh wanita lain lagi. Cukup Jae Hee. It So Sweet.
Hiks.. hiks.. T.T
ReplyDeleteStuju ama mbak ayu..
Jae joon n hoon adlh cowok yg keren..
Ksian Jae joon. Knpa coba Soo Hyun ga mkir d posisi Jae joon. Soo hyun hnya mkir rsa skitx sndri n ga peduli sma sakitx orang lain. Poor jae joon..
Gomawo mba Ayu
ReplyDeleteHwaiting^^
aku juga setuju sm mba ayu, Hoon dan Jae Joon pria tampan yang super keren banget, setia pd satu wanita..
ReplyDeletegomawo mba ayu sinopnya..
semangat..
sedih banget liat jae joon di eps ini. q sampe nangis T.T.
ReplyDeletemian baru komen eonni ^^