Monday, 16 June 2014

Sinopsis A New Leaf Episode 12 Part 1

[Episode Sebelumnya]


Setelah kepergian Seok Joo, CEO Cha mendapat telepon dari seseorang. Orang tersebut berkata kalau Asosiasi BANK sedang menunggu tanggapannya. Penelpon juga bertanya apa Kim Seok Joo bisa menangani kasus ini?
Young Woo pun langsung memberitahu kalau Kim Seok Joo sudah berhenti dari firmanya. Tentu saja penelpon kaget, tapi Young Woo segera berkata kalau dia akan mencari alternatif lain yang tentu tak kalah hebat, jadi tenang saja.




Jeon Ji Won sudah sampai di ruangannya CEO Cha, tentu saja sang CEO menyambut ramah pengganti Seok Joo ini. Dia tak lupa mengucapkan selamat datang pada Ji Won di firmanya ini. Jeon Ji Won juga menyambut dengan positif, dia berkata kalau suasana kantor firma CYW terasa seperti rumah.

Ji Won bertanya tentang Seok Joo yang tadi dilihatnya pergi membawa barang-barang. CEO menjelaskan kalau Seok Joo mengundurkan diri lebih cepat daripada yang dia duga. Ji Won lalu berkata kalau sekarang dia sudah bukan Hakim lagi. Dia sudah melepaskan segala hak dan statusnya sebagai Hakim karena memilih kerja di Firma ini. Itu artinya dia tidak menganggap pekerjaan ini sebagai sampingan saja.

CEO lalu memanggil Sang Tae, dan ketika Sang Tae masuk ke ruangan CEO, Young Woo langsung meminta Sang Tae menemani Ji Won keliling kantor dan membantu Ji Won untuk mengenal seluruh staf. Sang Tae jelas saja tak membantah.


Sang Tae dan Ji Won keluar ruangan CEO, dan Sang Tae langsung menjelaskan tentang lantai-lantai yang digunakan di firma ini. Sang Tae tak lupa memperkenalkan Ji Won pada semua staf, lalu tepat ketika dia memberitahu letak ruangannya, dia menatap ke ruangan Seok Joo. Disana tampak Nona Kim dan salah satu staf sedang membereskan ruang kerja Seok Joo, karena sudah tak dipakai lagi. Sang Tae tentu menatap dengan pandangan sedih.

Ji Won tahu itu dan berkata kalau dia dengar Seok Joo dekat dengan Sang Tae. Sang Tae membenarkan. Tapi sekarang tiba-tiba Seok Joo mengundurkan diri. Kemudian Sang Tae berkata kalau sebenarnya banyak yang ga suka kerja di lantai ini karena berdekatan dengan kantor CEO, tapi ketika itu Seok Joo ga peduli. Dia menerima saja berada di lantai yang sama dengan bos mereka.
Lalu Sang Tae bertanya pada Ji Won, apa Ji Won akan menolak dapat kantor yang satu lantai dengan CEO? Ji Won menjawab kalau untuknya itu juga bukan masalah.


Lee Ji Yoon masih merasa sedih akan kepergian Seok Joo, entah mengapa dia merasa kehilangan. Ketika dia kembali ke ruangannya, dia melihat seorang staf sedang membawa kardus berisi barang-barang Seok Joo. Ji Yoon pun mendekati staf tersebut dan berkata bukankah seharusnya barang-barang milik Seok Joo segera dikembalikan? Staf menjawab memang benar ini harus segera dikembalikan makanya dia akan mengirim barang-barang ini lewat jasa kurir saja. Ji Yoon langsung menawarkan diri untuk mengantar barang-barang itu ke tempat Seok Joo. Staf tersebut jelas saja tak menolak.


Tiba-tiba Jeon Ji Won datang dan menyapa semua, Ji Yoon menoleh ke sumber suara dan terkejut melihat Ji Won ada disini. Ji Won menjelaskan kalau dia mulai sekarang akan kerja di firma ini. Sang Tae yang menemani Ji Won terkejut karena ternyata Ji Won juga kenal dengan Ji Yoon. Dia langsung menambahkan kalau itu tandanya Ji Won cocok ada di lantai ini.


Ji Yoon pun kembali ke tempatnya, dia harus kembali fokus bekerja. Staf magang lainnya mulai berbisik-bisik melihat Ji Yoon. Mereka merasa aneh karena kenalan Ji Yoon sepertinya orang-orang penting. Seorang staf berkata apa mungkin Ji Yoon adalah anak dari seorang konglomerat, atau anak Hakim top? Jelas semua merasa itu mungkin saja dan merekapun kembali terkejut.


CEO Cha kembali mendapat telepon dari Presdir BANK lainnya yang mendapat kabar kalau Kim Seok Joo berhenti. Young Woo membenarkan kabar itu. Presdir lalu bertanya ke firma mana Seok Joo pindah, karena dia berencana akan bekerjasama degan firma dimana Seok Joo bekerja.

Cha Young Woo menjelaskan kalau Presdir memilih firma lain, maka semuanya akan merumitkan dan membuat tak efisien. Dia pun mengajak semua Presdir BANK untuk bertemu hari Rabu ini? Presdir itupun tak menolak.


Kim Seok Joo yang sedang dalam perjalanan pulang, begitu menikmati kebebasannya. Seolah semua beban buruk masa lalunya lenyap ketika dia meninggalkan Firma Cha Young Woo. Dia merasa inilah lembaran baru yang akan ditulisnya dengan baik. Seharusnya tak ada hal kotor di lembaran baru ini. Karena dia merasa seolah terlahir kembali.
Tapi tiba-tiba Seok Joo merasa kepalanya kembali sakit. Diapun memilih menepikan mobilnya agar hal buruk tak terjadi.


Kwon Jae Yoon sedang bersama kedua putranya. Kedua putranya berharap agar dia ga jadi menikahkan Jung Sun dengan Seok Joo, karena Seok Joo kini menusuk mereka dari belakang. Jae Yoon menjawab dia ga bisa melakukan itu, karena keinginan Jung Sun lah yang terpenting, dia hanya bisa berharap Jung Sun mau berpisah dengan Seok Joo karena semua situasi ini.
Lalu seorang dari mereka nyeletuk kalau Jung Sun sepertinya akan nekat seperti ibu Jung Sun.
Jae Yoon malas menanggapi hal tersebut.


Di apartemennya malam ini, Seok Joo tengah bersantai. Dia sedang mencoba alat pancingnya. Khan ada di lantai menemaninya. Mereka asik sendiri menikmati sunyi yang ada.


Keesokan paginya, sidang lanjutan untuk kasus Jung Sun diadakan. Jung Sun setuju untuk meminta maaf dan mengaku menyesal karena sudah membuat pengakuan palsu. Dia sebenarnya hanya menyetujui pendanaan asing, tapi dia benar-benar ga tahu kemana dana itu mengalir dan dari mana dana itu didapat. Dia sungguh ga tahu. Dia terpaksa melakukan ini karena dia ga ingin kakeknya ditahan padahal kakeknya sakit-sakitan dan sudah tua.

Seok Joo tampak ada disana, dan cukup lega dengan apa yang dikatakan Jung Sun. Pengacara Jung Sun pun meminta agar Jung Sun dibebaskan karena Jung Sun pasti bisa diajak kerja sama dan sudah menyesali semuanya. Hakim akhirnya menyetuji permintaan pengacara tersebut. Hakim juga memberitahu kalau nilai jaminan ditentukan sebesar 500 juta won.

Pihak Yurim jelas senang, tapi tak begitu dengan pihak korban. Lee Ae Sook—bibi Ji Yoon tampak tak suka dengan keputusan Hakim yang seolah menguntungkan Yurim, dan malah merugikan mereka sebagai korban.


Jung Sun sudah berganti pakaian, dia bisa bebas hari ini, dan diluar sudah menunggu kakek dan paman-pamannya serta Seok Joo. Jung Sun sepertinya lebih tertarik dengan kehadiran Seok Joo, terbukti dengan permintaan Jung Sun pada kakeknya yang ingin waktu sebentar bersama Seok Joo, karena dia ingin berbicara.Kakek tak melarang dan berkata kalau dia akan menunggu di depan.


Jung Sun langsung mendekati Seok Joo. Dia berterima kasih dan juga meminta maaf karena pasti ini sangat berat untuk Seok Joo. Seok Joo menjawab itu ga masalah, karena dia toh juga terlibat dengan semua ini dan malah membuat Jung Sun masuk penjara.


Ketika Jung Sun dan keluarganya akan meninggalkan pengadilan, banyak dari para korban yang ga terima dan berteriak meminta semua pihak Yurim dipenjara. Bahkan para korban ga segan melempar telur kearah keluarga Jung Sun. Seok Joo melihat semua itu, dia bahkan mendengar orang yang berdiri tak jauh dibelakangnya yang berkata kalau uang memang hebat.

“Karena putri konglomerat yang ditahan pasti mereka pilih kasih.”


Kekacauan yang terjadi saat ini adalah banyaknya perusahan menengah kebawah yang membeli jaminan nilai tukar mata uang dari BANK dan ternyata perusahaan menengah ke bawah itu bangkrut karena membeli nilai tukar tersebut. Pihak BANK tentu takut para korban mengajukan gugatan atas kasus penipuan, karena pihak BANK ga menjelaskan secara rinci positif dan negatifnya membeli opsi jaminan nilai tukar tersebut.

Jeon Ji Won menjelaskan situasi itu dengan sangat professional membuat Young Woo terkagum-kagum. Ji Won juga menjelaskan kalau BANK juga mengancam para perusahaan menengah untuk membeli nilai tukar itu dan gugatan perdata ini senilai 3 triliun won.

Ji Won lalu menjelaskan strateginya, dia berkata kalau Firma mereka harus menerima dan mengambil kasus ini. Harus sebagai firma ekslusif, yang artinya semua pihak BANK harus bersatu padu di firma mereka, dan bukan berpencar menyewa firma hukum lain.

Strategi kedua, ketika BANK dituduh melakukan penipuan maka jalan terbaik adalah jangan sampai ada sidang, dan harus diupayakan kejaksaan mau membatalkan tuduhan tersebut. Jika mereka bisa menghentikan disana maka tentu mereka menang dengan mendapat putusan tak bersalah di pengadilan.

Strategi ketiga, dalam gugatan perdata estimasi ganti rugi terendah sebesar 30%. Tujuan mereka tentu membuat nilai itu menjadi sangat rendah untuk biaya ganti rugi.

Young Woo bertanya menurut Ji Won mana yang utama dari 3 strategi itu?
Ji Won menjawab kalau menurutnya mereka harus bisa memenangkan kasus pidana. Jika mereka bisa menang, maka 60% masalah bisa selesai, dan untuk kasus perdata akan lebih mudah.
Young Woo merasa sangat puas dengan penjelasan Ji Won.


Seok Joo hari ini mengunjungi sang ayah di rumah. Tampak Kim Shin Il sudah rapi dengan kemeja dan jasnya. Dia heran melihat Seok Joo datang lalu bertanya memangnya Seok Joo ga kerja? Seok Joo menjawab bukankah dia sudah pernah bilang kalau dia akan berhenti? Shin Il yang memang mulai lupa hanya bertanya benarkah itu?

Seok Joo tersenyum dan tak curiga dia mengira karena ayahnya mulai tua makanya jadi pelupa. Lalu Seok Joo melihat kancing kemeja ayahnya yang salah. Diapun langsung membetulkan kancing kemeja sang ayah dengan penuh kasih.


Seok Joo menemani ayahnya ke rumah sakit untuk menjenguk teman ayahnya.
Shin Il meminta maaf pada temannya karena ga bisa membantu. Teman Shin Il berkata kalau kesehatannya jadi seperti ini karena perusahaannya jatuh bangkrut.

Lalu datanglah rekan lainnya yang ikut menjenguk dan melihat Shin Il serta Seok Joo. Dua orang yang datang itu tampak kecewa karena Shin Il menolak membantu kasus mereka. Shin Il meminta maaf karena dia benar-benar ga bisa membantu karena itu terlalu rumit untuk pengacara individual seperti dirinya.
Shin Il pun menyarankan agar kedua rekannya itu menyewa firma hukum besar untuk mengusut tuntas kasus financial seperti ini.


Kini, Seok Joo tengah melihat seperti apa sebenarnya kasus tersebut. Dia membaca data yang dibawa para korban nila tukar dan mencoba mencermati semua. Seok Joo menjawab kalau ini benar-benar ga mudah, karena nilai tukar sewaktu-waktu bisa naik, dan menyebabkan perusahaan yang membeli merugi besar.

Salah satu dari korban berkata masalahnya nilai tukar itu naik secara cepat dalam jangka waktu kurang dari setahun. Besar kerugian untuk ini bisa mencapai triliunan dan merekalah yang harus membayar BANK-BANK itu setiap bulan selama dua tahun. Walaupun ada untung dari perusahaan, tapi jika terus menerus untuk membayar nilai tukar tersebut, maka semua perusahaan akan bangkrut.
Seok Joo lalu bertanya apa alasan mereka semua membeli nilai tukar ini disaat perusahaan besar sama sekali tak tertarik?


Flashback

Pihak BANK mengajak beberapa pemilik perusahaan menengah kebawah untuk bertemu. Pihak BANK menjamu mereka semua dengan banyak hidangan mahal. Salah satu dari pihak pemilik perusahaan kecil bertanya kenapa Pihak BANK mengundang mereka dan memberi makanan mewah seperti ini? Apa agar mereka membeli opsi nilai tukar?

Pihak perwakilan BANK tersenyum dan berkata mana mungkin mereka menawarkan sesuatu yang merugikan kedua belah pihak. Opsi nilai tukar ini akan menguntungkan keduanya.


Lalu dilain pihak, ketika pemilik perusahaan kecil bertanya kenapa nilai tukar ini harus 3 tahun? Perwakilan BANK dengan ramah menjelaskan jika nilai kontrak ini turun di bawah 500 won, maka secara otomatis kontrak batal. Jadi jangan khawatir. Pihak perusahaan kecil lalu bertanya bagaimana jika ternyata nilai tukar naik?

Pihak BANK dengan yakin mengatakan kalau nilai tukar ga akan pernah naik. Karena ini adalah laporan kecenderungan nilai tukar di seluruh dunia, jadi semua akan aman-aman saja.


Flashback End

Seok Joo menjelaskan kalau untuk nilai tukar sangat beresiko mengambilnya walau hanya dengan waktu 6 bulan. Itu karena nilai tukar selalu berubah dan sulit diprediksi.
Seorang korban kemudian bercerita kalau dulu dia juga yakin ada yang aneh setelah membeli nilai tukar tersebut, makanya keesokan hari dia berniat untuk membatalkan. Tapi ketika itu pihak BANK berkata ga bisa, dan jika mau mereka harus membayar 200 juta sebagai biaya pembatalan.
Sekarang dia sangat menyesal. Seharusnya dia merelakan saja uang 200 juta, daripada tercekik seperti sekarang.

Seok Joo lalu kembali fokus ke surat perjanjian nilai tukar dan berkata kalau dalam kontrak disebutkan kalau nilai tukar ini ga akan merugikan pihak manapun. Dia memang yakin ada yang mencurigakan dari angka-angka ini, tapi dia juga ga bisa menghitungnya. Hanya ada satu cara untuk menghitungnya dan itu menggunakan program di BANK.
Shin Il bertanya apa Seok Joo bisa melakukan itu untuk teman-temannya? Seok Joo kemudian menjawab kalau dia akan mencobanya.

Seok Joo kemudian berkata “Saat tumbang, Anda seharusnya menjatuhkan Bom untuk menarik media dan simpati publik.”

Seok Joo pun memberi gambaran kalau kasus ini mungkin akan dimenangkan pihak lawan. Raut-raut wajah kecewa nampak diantar semua korban. Salah satu dari mereka berkata kalau pihak BANK mengancam mereka, karena BANK itu adalah BANK dimana mereka bisa melakukan pinjaman besar. Jika BANK tidak menyetujui pinjaman mereka, maka mereka jelas akan bangkrut. Jadi terpaksa mereka harus menuruti keinginan pihak BANK.
Orang itu kemudian bertanya para Hakim tentu mau mendengar mereka kan? Mereka korban,dan bukankah Hakim adalah orang yang pintar?

Seok Joo menghela nafas mendengar semua ini. Hakim? Bahkan Hakim pun belum tentu bisa mengetahui secara lengkap kasus ini.


Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Kayaknya Firma Hukum Cha itu kumpulan orang-orang licik, pengacara licik, yang memilih membantu pihak yang salah. Sudah jelas BANK menipu perusahaan kecil untuk kepentingan mereka sendiri, dan Firma Hukum Cha malah membantu Pihak BANK agar terbebas dari tuduhan penipuan dan tidak perlu membayar ganti rugi yang besar.
Jeon Ji Won, adalah salah satu pengacara yang akan membuat kasus itu menguntungkan firma mereka. Dia bukan membantu orang lemah nan membutuhkan, tapi malah akan mematahkan mereka yang lemah satu persatu.

Kenapa hukum harus seperti itu? Ga salah berarti Shin Il menjadi pengacara HAM karena dia sangat tahu bobroknya Hukum yang hanya dikendalikan oleh orang-orang kaya. Aku kepengen Seok Joo cepet kembali ingatannya, lalu bisa berdiri di samping mereka yang lemah dan dengan gagah membela kepentingan semua korban.
Kasihan rakyat kecil..

Sebenarnya si tanpa ingatan Seok Joo kembali dia tetap bisa menggunakan kemampuan pengacaranya, tapi jika ingatannya kembali setidaknya kasus YURIM,bisa teratasi karena dia kunci utama kasus itu. Dan bisa saja untuk masalah BANK ini, ingatan Seok Joo bisa membuka beberapa hal yang ternyata dia ketahui.

PMY? Maaf ya buat yang suka..aku kok merasa kehadiran dia sama sekali ga membantu drama ini. Kenapa? Ya…rasa-rasanya dia malah kayak pelengkap yang ga terlalu penting. Maaf sekali lagi untuk Fans PMY.
Yang membuat PMY jadi menarik sebagai JI Yoon adalah hanya masa lalunya yang ternyata berhubungan dengan Firma Hukum Cha.
Hubungan dia dan Seok Joo juga ga kelihatan apa-apanya, padahal drama ini aku denger berakhir di episode 16.

Kurang 4 episode lagi, apakah nanti akan ada kesan dipaksakan untuk selesai?
Kalau ga karena Seok Joo, atau Lee Sun Hee yang kece sebagai pengacara dan Jaksa, mungkin aku udah lama ninggalin ini drama.

Ga tahu alurnya dibawa kemana. Ga tahu sebenarnya fokus adanya Ji Yoon dan Jung Sun itu apa, wong adegan romantis aja disini sama sekali ga terlihat.
Hanya Seok Joo yang memenuhi drama ini.
Ji Won? Aku bahkan ga menganggap dia pas sebagai pengacara. Ngomongnya kurang tegas bahkan saat jadi Hakim pendamping di kasus Hye Ryeong. Dia juga bukan kubu pendukung orang lemah, mengingat dia akan membantu pihak BANK terbebas dari kasus penipuan perusahaan kecil ini.

Wibawa suaranya jauh berbeda banget sama Seok Joo, yang bahkan ngomong biasa saja bikin terkesima, atau emang dasar akunya yang suka Seok Joo disini. Entahlah.
Tapi, really itu hanya ketidaksukaan aku pada pemerannya lo ya..bukan pada pribadi mereka. Semoga kalian yang suka bisa mengerti. Sumpah ga bermaksud menjelekkan acting mereka^^

4 comments:

  1. Setuju... dgn semua komentar mbak iu, msh mencoba brtahan di ANL krn sek jo nya yg keren ,coba kalo make up sek jo kyak di king of dramas udah kabur kali sy wkwk :D

    ReplyDelete
  2. Bener Mb, setuju banget. Seok Joo lah yang menjadi pusat dlm drama ini. Kemungkinan malah tidak ada love line dalam drama ini. Tp aku suka melihat kebebasan Seok Joo. Akhirnya ia bisa merasakan ketenangan juga. Yang bikin penasaran, kapan Ji Yoon menemukan kelicikan dari Firma CHA, pdhl di trailer sdh diperlihatkan kalau Ji Yoon menemukan sesuatu yg ganjal.. Hmmm,, kemungkinan memang sesuai dgn komentar Mb Ayu, kalau nantinya akan ada akhirn yg dipaksakan...

    ReplyDelete
  3. Iyah.. sy jg merasa PMY hny sbg pelengkp.. pdhl d episode 1 n 2.. hub.x sm seok jo sdh bikin sy senyum2... tp sy slalu ttp mengikuti drama ini.. emmmm krn PMY tentux..

    ReplyDelete
  4. Sedih memang kok seok joo makin lama bknnya makin lengket sama PMY tp malah sama tunangannya. Drama
    Ini terlalu banyak mslh hukumnya jd krg seru

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^