[Episode Sebelumnya]
Ha Mu Yeom denan seragam kepolisiannya memberikan penjelasannya tentang tersangka Cha Do Hyuk yang diyakini sebagai Gap Dong, lengkap dengan foto para korban termasuk Choi Mi Ja yang ternyata dikenal oleh Do Hyuk sejak dari kecil. Saat sedang fokus menjelaskan rincian itu tiba-tiba Ma Ji Wool pela-pelan membuka pintu dan melihat kearah Mu Yeom yang sangat tampan dengan seragam polisi. Mu Yeom menyadari kehadiran Ji Wool membuat Ji Wool langsung tersenyum dan memberikan tanda jempol di tangannya. Dia memuji Mu Yeom.
Kini, setelah hanya berdua dengan Mu Yeom, Ji Wool memuji Mu Yeom yang sangat pantas memakai seragam polisi. Dia senang melihatnya. Mu Yeom hanya tersenyum menanggapi pujian itu, dia kemudian berkata kalau dia berharap Ji Wool ga terkejut dengan berita yang ada sekarang ini. Ji Wool menjawab kalau dia sebenarnya ga percaya kalau Do Hyuk yang merupakan tetanggganya adalah Gap Dong.
Mu Yeom kemudian memberikan sesuatu untuk Ji Wool, dia bahkan berpesan agar Ji Wool terus membawa benda ini, karena dengan benda ini dia bisa mengawasi Ji Wool. Benda ini bisa melacak keberadaan Ji Wool.
Ji Wool terkejut, tapi dia lalu bertanya “Bisakah aku memintamu…memberitahuku apa yang akan terjadi pada Tae Oh?Apa benar dia akan dihukum mati?”
Di apartemen Tae Oh, ibu Tae Oh dan dua pengacara sedang membahas masalah Tae Oh. Pengacara memberitahu ibu Tae Oh kalau sepertinya Maria sudah memberitahu dokter lain untuk memberi kesimpulan yang sama pada hasil tes Tae Oh.
Pengacara juga memberitahuibu Tae Oh keinginan Tae Oh untuk tetap hidup. Dia cukup senang karena Tae Oh menemukan keinginan untuk hidup. Ibu Tae Oh lega mendengarnya.
Tae Oh mendapat kunjungan pengacara di pusat rehabilitasi, dia diantar keluar oleh petugas dan berpapasan dengan Ho Seok. Ho Seok menatap tajam kearah Tae Oh selagi dia trus berjalan, sementara Tae Oh biasa saja. Ketika jarak mereka sangat dekat, dan tepat ketika Ho Seok selangkah menjauhinya tiba-tiba Tae Oh memegang perut bagian kirinya dan seketika limbung terjatuh dengan darah mengucur di bagian kiri perutnya.
Ho Seok ikut berhenti mendengar teriakan petugas begitu sadar Tae Oh terluka. Di tangan Ho seok terlihat ada sikat gigi dengan ujung sedikit lancip yang dia gunakan menusuk Tae Oh saat mereka berpapasan tadi. Ho Seok sendiri seolah tak sadar sudah menusuk Tae Oh, tangannya gemetar dan sikat gigi itu terjatuh ke lantai.
Ho Seok yang otaknya benar-benar ga waras berkata kalau dialah Gap Dong asli, sementara Tae Oh hanyalah Gap Dong palsu. Tae Oh menahan sakitnya, berharap dia tidak mati karena tusukan ini. Tidak..dia ingin sekali hidup.
Kejaksaan memanggil Yang Chul Gon. Kepala kejaksaan meminta Chul Gon kembali lagi bertugas sebagai kepala penyelidikan. Chul Gon dengan mantap berkata kalau dia akan berhenti setelah kasus Gap Dong berakhir.
Ha Mu Yeom terlihat sedang menunggu seseorang. Dia dengan kebiasaannya mengetuk-ngetuk tembok atau dinding dengan ujung sepatunya selagi menunggu. Setelah orang yang ditunggunya keluar, dan orang itu adalah Cha Do Hyuk, Mu Yeom langsung mendekat.
Do Hyuk bertanya ada apa lagi? Mu yeom bertanya kenapa Do Hyuk ga membunuhnya? Do Hyuk bisa membunuhnya kapan saja.
Do Hyuk menjawab “Aku pikir kau tidak akan melihat aku, karena kita bekerja sangat dekat. Sama seperti kau tidak bisa melihat menara Eiffel dari kanan bawah. ”
Ha Mu Yeom datang ke RS untuk memeriksakan kepalanya. Di sedang melakukan tes MRI. Dokter menyuruhnya berbaring dan memejamkan mata saat pemeriksaan berjalan. Sebelum Mu Yeom memejamkan mata dia sempat melihat nama dokter yang memeriksanya. Noh Seung Yu.
Ternyata dokter itu langsung memberitahu Do Hyuk atas hasil MRI kepala Mu Yeom. Dr Noh berkata pada Do Hyuk lewat telepon kalau hasil MRI Mu Yeom memang sangat mengerikan. Dr Noh berkata kalau Mu Yeom tetap harus operasi. Do Hyuk pura-pura terkejut dan bertanya apa jadinya jika Mu Yeom ga dioperasi?
Sepertinya Do Hyuk sangat ingin Mu Yeom mati, karena Mu Yeom adah hambatan baginya. Bagi kebahagiaan dan kebebasannya selama ini.
Ha Mu Yeom sedang sibuk menatap layar laptopnya. Ada gambar menara Eiffel disana, dan Mu Yeom menatap gambar itu dengan seksama, berharap menemukan petunjuk. Chul Gon masuk, dan melihat seriusnya Mu Yeom memeriksa gambar menara tersebut dan kemudian bertanya apa menurut Mu Yeom menara Eiffel adalah piala bagia Do Hyuk? Setiap penjahat terkadang suka menyimpan piala. Bisa saja menara Eiffel adalah piala Do Hyuk.
Mu Yeom menjawab kalau dia juga belum yakin. Tapi ini hanya untuk jaga-jaga saja. Seorang staf datang dan membagikan dokumen pada Mu Yeom serta Chul Gon. Mereka lalu membaca dokumen itu dengan cermat.
Ternyata itu dokumen dari NFS. Di dalamnya memang terdapat gambar menara Eiffel. Staf tadi menjelaskan kalau menurut laporan ga ada konsistensi dari semua gambar. Selain gambar menara Eiffel ada gambar zodiac disana. Chul Gon bertanya apa gambar zodiac ini merupakan sebuah kode pembunuhan?
Mu Yeom pun ikut berfikir sambil menatap ke gambar zodiac tersebut.
Staf berkata kalau semua ini bisa saja jebakan untuk mereka sehingga penyelidikan mereka terganggu.
Chul Gon menjawab kalau semua prediksi bisa saja mengungkap niat Do Hyuk sebenarnya. Jadi sekecil apapun itu jangan mereka anggap remeh. Mu Yeom pun ikut berfikir.
Di rumahnya, Cha Do Hyuk berlaku sebagai ayah yang baik dengan membacakan buku cerita pada putrinya. Bahkan Do Hyuk membaca dengan suara berbeda-beda sesuai dengan peran di buku itu, sehingga membuat putrinya senang.
Jaksa Seo datang menemui pengacara-pengacara Tae Oh mengabarkan situasi yang terjadi saat ini dan kemungkinan kecil Tae Oh bisa bebas dari hukuman mati. Pengacara Tae Oh geram dan bertanya bagaimana bisa semua seperti ini? Pengacara Kwon kemudian berkata kalau ibu Tae Oh ingin mengembalikan Tae Oh ke Negara asli Tae Oh. Jaksa Seo jelas saja kaget.
Pengacara-pengacra Tae Oh bahkan mengancam agar Jaksa Seo bisa mengupayakan hal tersebut karena kalau tidak mereka bisa menuntut kejaksaan atas kasus pelanggaran HAM.
Di RS Hankuk, ruangan VVIP. Ruangan tersebut benar-benar seperti rumah nyaman daripada bangsal RS pada umumnya. Luas dan bahkan ada halaman di bagian belakang tempat itu. Disanalah tampak Tae Oh sedang menikmati harinya dengan bermain golf. Sepertinya luka tusukan itu tak membahayakan dirinya, karena dia terlihat cukup sehat pagi ini.
Di pusat rehabilitasi, semua penghuni sedang asik berkumpul. Salah satu meja tengah membahas tentang pengacara Tae Oh yang datang dan meminta salah satu dari mereka untuk bersaksi. Pemuda yang diminta bersaksi itu berkata kalau dia akan segera bebas dari pusat rehab ini tapi dia malah diminyta bersaksi. Teman lainnya bertanya memangnya berapa yang ditawarkan oleh pengacara Tae Oh? Pemuda itu membentuk angka dua dengan jarinya yang membuat semua teman yang melihatnya di meja itu terkejut tak percaya dengan jumlah yang lumayan besar tersebut.
Ha Mu Yeom menemui Tae Oh, dan menunjukkan gambar Menara Eiffel itu pada Tae Oh. Mu Yeom ingin Tae Oh memeriksa apa ada sesuatu di balik makna gambar menara ini. Mu Yeom tahu orang biasa mungkin ga bisa menemukan makna tersembunyi di balik gambar ini, tapi dia yakin Tae Oh bisa.
Tae Oh menolak, dia bahkan menyingkirkan gambar itu dan kembali fokus pada permainan golfnya. Tae Oh bertanya kenapa Maria ga menjenguknya, dia kan hampir mati. Mu Yeom dengan santai menjawab “Kamu kan tetap akan mati dengan hukuman itu, jadi kenapa dia harus repot-repot menemuimu”
Kalimat itu berhasil membuat Tae Oh terpana, dia kemudian menatap Mu Yeom. Mu Yeom langsung berkata kalau Tae Oh harus bisa menunjukkan ketulusan. Mu Yeom menyodorkan gambar menara itu dan langsung berlalu pergi. Tae Oh ga punya alasan lagi menolaknya, walau dia tak ingin.
Tae Oh menelpon Maria. Dia bertanya apa Maria ga ingin mengunjunginya. Mu Yeom saja baru selesai menjenguknya tadi. Maria langsung bertanya apa yang Tae Oh inginkan? Tae Oh terkejut mendapat nada dingin dari kalimat Maria sehingga dia berkata kalau dia ingin mengajukan pertanyaan pada Maria.
Tapi belum sempat pertanyaan itu tuntas disampaikan Tae Oh, Tae Oh kemudian mengurungkan niatnya. Maria juga ga berniat bertanya atau mendesak lebih jauh.
Ji Wool menemui staf redaksi yang mungkin berniat menerbitkan webtoons barunya. Kali ini webtoon nya bercerita tentang seorang psikopat yang sembuh dan menjadi manusia seutuhnya. Staf itu bertanya apa webtoon kali ini bisa lebih bagus dari pada lintasan monster? Ji Wool menjawab kalau dia juga ga tahu karena belum mencobanya. Tapi setidaknya cerita ini berakhir bahagia.
Ji Wool datang menemui Tae Oh di RS, dengan membawa sebuah kardus yang berisi barang-barang. Dia berkata pada Tae Oh kalau mungkin dia bukan Sonya bagi Tae Oh, tapi setidaknya dia ingin membuat Tae Oh menjadi manusia seutuhnya.
Latihan pertama untuk membuat Tae Oh menjadi manusia seutuhnya adalah dengan menggambar. Ji Wool memberi Tae Oh buku gambar dan meminta Tae Oh menggambar emosi Tae Oh kedalam sebuah buku. Tae Oh menurut, dia pun mulai menggambar. Tae Oh menggambar seorang yang sednag marah. Sangat acak-acakan, dan Ji Wool menjelaskan kalau inilah yang disebut ekspresi. Marah adalah emosi, dan ekspresinya bisa seperti yang Tae Oh gambar tadi.
Tae Oh menatap Ji Wool lalu bertanya apa Ji Wool benar-benar mau mengajarinya? Ji Wool tak menjawab dia malah mengambil gadgetnya yang sudah dia isi dengan beragam macam ekspresi yang harus Tae Oh tahu.
Gambar itu gambar animasi bergerak, yang menampakkan seorang anak sangat senang ada di pelukan ibunya. Ji Wool menjelaskan kalau banyak orang merasa sangat nyaman berada di pelukan ibunda.
Tae Oh lalu menatap gambar itu. Gambar seorang anak yang tersenyum senang di dekapan sang ibu, dan ibu pun tampak bahagia memeluk anaknya.
Gambar kedua adalah gambar dua orang anak kecil bermain bersama dan terlihat gembira.
Ji Wool menjelaskan kalau masa menyenangkan adalah saat kita bisa bermain bersama teman kita.
Lalu gambar selanjutnya adalah seorang anak yang membantu ibunya. Ji Wool berkata hal menyenangkan lainnya adalah ketika kita bisa membantu orang tua kita. Ji Wool bertanya apa Tae Oh pernah membantu orang tua Tae Oh?
Tae Oh menatap Ji Wool dan menjawab kalau dia ga pernah melakukan hal seperti itu.
Ji Wool menggeleng dan berdecak tak percaya.
Gambar terakhir adalah gambar seorang pria yang memberikan bunga pada wanita yang disukai. Itu adalah perasaan bahagia lainnya. Memberikan bunga pada seorang yang disukai akan membuat perasaan pria dan wanita itu menjadi bahagia.
Ha Mu Yeom masih berkutat dengan gambar menara Eiffel ketika Chul Gon masuk dan bertanya apa Mu Yeom sudah menemukan sesuatu? Mu Yeom menjawab belum, dia hanya menemukan kesamaan pada menara ini dan kasus Gap Dong, sama-sama punya masa kadaluarsa. Chul Gon tertarik, lalu Mu Yeom melanjutkan penjelasannya.
Ketika menara Eiffel dibangun tahun 1889 banyak yang menyebut itu monster.Lalu sebuah rencana terbentuk untuk menghancurkan menara itu setelah 20 tahun. Tapi ternyata monster itu menjadi sebuah panorama indah yang dinikmati jutaan pasang mata.
Chul Gon bertanya apa itu alasan Do Hyuk sangat menyukai menara Eiffel? Mu Yeom ga menjawab. Dia juga bingung, apa benar karena ada masa kadaluarsa pada menara Eiffel makanya Do Hyuk suka dengan Menara ini?
Maria memutuskan mengajak istri Do Hyuk bertemu. Mereka kini duduk berhadapan dan Maria mulai bertanya apa Do Hyuk pernah tampak mencurigakan ketika di rumah? Istri Do Hyuk menjawab kalau suaminya ga pernah kelihatan seperti itu.
Ketika Maria bertanya apa pernah Do Hyuk tersinggung atau marah tiba-tiba? Istri Do Hyuk tampak berfikir, dan seolah ingin memberitahu sesuatu pada Maria, namun dia mengurungkannya membuat Maria menahan rasa penasaran itu dan mencoba tak mendesak istri Do Hyuk lebih jauh.
Tapi kemudian Maria bertanya tentang hubungan Do Hyuk dan istri di ranjang? Jelas saja istri Do Hyuk marah dengan pertanyaan itu, pertanyaan tak pantas ditanyakan padanya. Itu masalah pribadi. Istri Do Hyuk mulai berdiri dan memarahi Maria yang ga sopan. Maria ikut berdiri dan tak takut ketika berkata kalau Do Hyuk adalah Gap Dong, jadi lebih baik istri Do Hyuk ga menutupi apapun dan membujuk Do Hyuk untuk minta maaf agar mendapat pengampunan dari para korban.
Istri Do Hyuk tak tersentuh, dia malah berkata “Memohon maaf? Pengampunan katamu? Suamiku paling benci dengan kata itu. Baginya ga ada kata memaafkan karena dia ga pernah melakukan sesuatu sehingga harus dimaafkan.”
Maria terpana, sementara istri Do Hyuk langsung pergi.
Sesampainya di rumah, istri Do Hyuk langsung melapor pada suaminya kalau dia sudah melakukan semua seperti yang Do Hyuk suruh. Dia juga sudah bilang pada Maria kalau Do Hyuk benci kata memaafkan dan pengampunan. Do Hyuk tampak puas.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Siapa yang rela komentar? Monggo..saya sih males..hahaha.
Suka Tae Oh ma JiWool mbak.. hihihi
ReplyDeleteMbaak suka sinopsisnya
ReplyDeleteDitunggu part 2 nya ya mbak :)