Tuesday, 13 May 2014

Sinopsis Gap Dong Episode 7 Part 2

[Episode Sebelumnya]


Kini, Ha Moo Yeom menjalani pemeriksaan. Dia sudah sadar dan tentu dokter ingin mengetahui perkembangan lebih lanjut akan kondisi Moo Yeom. Ma Ji Wool menunggu di ruang yang menjadi pembatas dengan ruang pemeriksaan. Dia melambaikan tangannya seolah memberikan semangat, dan bahkan membentuk tanda hati dengan kedua tangannya. Tapi Moo Yeom sama sekali tak melihat aksi yang Ji Wool lakukan.





(Suka lihat Ji Wool)



Lalu, di lain hari Ji Wool kembali menemani Moo Yeom yang kini sedang dirawat oleh suster. Dia duduk di dekat Moo Yeom dan terlihat sedang menggambar wajah Moo Yeom. Moo Yeom mengernyit menahan sakit, dan Ji Wool terus sibuk menggambar. Dia menggambar sesuai dengan apa yang dilihatnya saat ini.



Tak berhenti sampai di situ saja, malam harinya Ji Wool menemani Moo Yeom yang tengan terlelap. Sepertinya Moo Yeom mimpi buruk karena terlihat dari raut wajah Moo Yeom dan keringat di dahi Moo Yeom. Ji Wool menyeka keringat itu dengan tatapan penuh kasih pada Moo Yeom. Dia sedih sekali dengan kondisi Moo Yeom saat ini.



Sementara itu, Maria sedang asik membuat patung dengan bahan yang mirip seperti tanah liat. Disampingnya tergeletak manis sebuah sketsa Gap Dong yang dulu menyebar. Mungkinkah Maria sedang mencoba mengingat seperti apa sosok Gap Dong di puluhan tahun itu?



Di lain tempat, pagi harinya.
Ryu Tae Oh melaksanakan tugasnya sebagai barista kafe itu dengan penuh senyum. Di salah satu kursi pengunjung, tampak dua pria yang Tae Oh tahu adalah suruhan para polisi untuk mengamati dan mengawasi gerak-geriknya.



Di kantor polisi, semua tampak sibuk, hari ini adalah hari dimana 2 hari sebelum peringatan kasus kelima terjadi. Mereka bersiaga dan mencoba mencegah agar kasus kelima tak terulang kembali seperti berpuluh tahun lalu.



Ryu Tae Oh datang ke RS dengan niatan menjenguk Moo Yeom. Dia bahkan membawa buah tangan. Terdengar siaran TV yang mengabarkan kalau polisi bersiaga untuk mencegah akan kasus kelima yang sebentar lagi akan terjadi.



Ternyata Moo Yeom tengah bersama Maria. Moo Yeom mengeluh panjang lebar kalau RS bahkan ga bisa mengeluarkan peluru yang bersarang dikepalanya. Moo Yeom bertanya apa dia harus ke pusat rehab tempat Maria bekerja? Maria bertanya apa itu untuk menangkap Gap Dong?

“Bukan karena itu, tapi karena aku rasanya sudah ga normal lagi. Kau tahu apa yang terjadi pada lobas frontalku? Beberapa penelitian menyebutkan psikopat memiliki lobus frontal yang rusak. Mereka tidak memiliki emosi dan tidak dapat mengendalikan hati.”

Maria menimpali kalau yang Moo Yeom katakan tadi belum diverifikasi secara ilmiah. Jadi belum tentu benar. Moo Yeom pun tiba-tiba memegang tangan Maria, dan memaksa tangan Maria menyentuh keningnya. Maria tentu heran dan kaget, karena gerakan tiba-tiba itu. Moo Yeom menyuruh Maria merasakan keningnya,karena sepertinya dia merasa demam. (Modusss)




Ryu Tae Oh yang ingin pulang, tanpa sengaja melihat adegan itu. Dia melihat kebersamaan Moo Yeom dan Maria. Tae Oh tercekat, ditempatnya berdiri. Tak percaya dengan apa yang dilihat oleh matanya. Entah kenapa Tae Oh tak menyukainya.

Dia kembali berjalan dan kemudian bergumam “Ada apa ini? Kenapa aku mulai merasa tak nyaman dengan yang tadi.?”

Kemudian dia tersenyum sinis menyadari kebodohannya. Psikopat tak boleh menggunakan emosi, apalagi hati. Diapun melempar buah tangan yang tadinya akan dia beri untuk Moo Yeom. Setelah itu dia mantap melangkah pergi.




Pengawas dari kantor Gyeonggi sudah sampai di RS dan bersiap untuk menanyai Moo Yeom. Moo Yeom pun menemui mereka dan kini mereka sedang duduk berhadapan. Staf pengawas yang datang adalah dua orang. Salah satu dari mereka mengatakan kalau Moo Yeom punya hak untuk tetap diam. Moo Yeom juga boleh menyewa pengacara. Tapi disarankan jangan, kecuali jika Moo Yeom mau berdebat dengan mereka berdua.

Sejauh ini Moo Yeom tak menanggapi. Dia teringat akan pesan Chul Gon yang memintanya untuk menjawab dengan baik ketika petugas pengawas datang agar Moo Yeom bisa kembali bekerja.
Pengawas bertanya apa benar Moo Yeom menggunakan Russian roulette dihadapan Ryu Tae Oh yang merupakan warga sipil?

“aku hanya ga ingin kehilangan Gap Dong yang telah memperkosa dan membunuh 9 wanita 20 tahun lalu..dan aku yakin Ryu Tae Oh adalah peniru Gap Dong. Jadi aku tidak bisa mengakui apa yang kalian tuduhkan tadi padaku” jawab Moo Yeom tegas.



Kwon Oh Shin yang merupakan pengacar Tae Oh kini berada di apartemen tae Oh, sepertinya mereka cukup mengenal satu sama lain dengan baik. Oh Shin berkata kalau polisi tidak mau mengakui bahwa Moo Yeom melakukan penyelidikan paksa pada Tae Oh. Tae Oh dengan wajah polos bertanya apa itu artinya Moo Yeom akan kembali bekerja? Oh Shin mengiyakan karena Chul Gon bersikeras mengembalikan Moo Yeom, tapi walaupun Moo Yeom boleh bekerja Moo Yeom ga boleh memiliki senjata. Moo Yeom juga harus melapor jika Moo Yeom akan mendekatimu.

Oh Shin meminta Tae Oh untuk pergi keluar negeri sampai keadaan tenang. Tae Oh seolah menolak, dia bertanya memangnya kenapa dia harus keluar negeri? Oh Shin menjawab kalau polisi tengah menyelidiki ulang kasus kematian ayah Tae Oh, dan bahkan catatan kejiwaan Tae Oh juga kembali diperiksa.

“Jika polisi sampai menemukan sesuatu yang aneh, mereka akan menghubungkanmu pada Gap Dong.”

Tae Oh dengan santai menjawab kalau dia sudah punya rencana, jadi Oh Shin ga perlu khawatir, yang harus Oh Shin lakukan adalah melakukan negosiasi dengan jaksa karena dia akan menuntut Moo Yeom jika sampai Moo Yeom mengumumkan dirinya sebagai tersangka.

“Aku ga akan bisa pergi ke berbagai tempat, jika wajahku terungkap.”

Oh Shin akan melangkah pergi. Tapi kemudian langkahnya terhenti dan dia kemudian berkata “Tolong jangan lakukan sesuatu..”

Oh Shin berhenti sejenak, kemudian dia menoleh menatap Tae Oh dan melanjutkan kalimatnya “yang tak bisa kututupi.”

Tae Oh seolah tertohok mendengar kalimat itu. Dia menatap tajam pada pengacaranya. Apakah sang pengacara sudah tahu seperti apa sepak terjangnya? Dia kemudian bertanya apa maksud Oh Shin dengan pertanyaan tadi? Tae Oh memasang wajah polosnya. Oh Shin memilih tak menjawab.




Tae Oh bermimpi buruk malam ini, dalam mimpinya Tae Oh mengejek dia karena ayahnya adalah Gap Dong, dan itu artinya Moo Yeom lebih tahu siapa Gap Dong yang ada di pusat rehab. Dalam mimpi dia menembakkan pistolnya berkali-kali, dan Tae Oh hanya menyeringai sinis menatap Moo Yeom. Lalu yang ada malah darah mengucur deras dari kepala Moo Yeom, membuatnya kaget saat mengetahuinya



Moo Yeom terbangun sambil berteriak. Dia sudah tidak di RS lagi. Biksu-biksu kecil menungguinya dan bertanya apa paman Moo Yeom baik-baik saja? Bahkan seorang biksu kecil menaruh tangannya dikening Moo Yeom dan berkata kalau Moo Yeom demam tinggi.
Moo Yeom mengelus kepala bocah itu sambil berkata kalau dia ga apa-apa kok.



Tae Oh datang ke kuil tempat Moo Yeom tinggal dan biksu Jinjo menemui Tae Oh. Biksu Jinjo terus menatap Tae Oh membuat Tae Oh heran lalu bertanya kenapa terus memandangnya seperti itu? Biksu Jinjo dengan santai menjawab kalau Tae Oh sangat cantik.

“Mungkinkah kau mau menjadi biksu?”

Tae Oh tersenyum menanggapi pertanyan biksu Jinjo. LOL



Moo Yeom keluar dan tahu Tae Oh datang. Mereka akhirnya bicara berdua. Moo Yeom berkata kalau tae Oh pasti sedang sibuk mempersiapkan kasus kelima. Jadi kenapa datang menemuinya?
Tae Oh menjawab santai kalau dia sedang sibuk mengurus detektif-detektif yang terus membuntutinya.
Benar saja, ketika Moo Yeom menoleh ada dua orang yang ditugaskan mengikuti Tae Oh.

Moo Yeom bertanya lalu kenapa? Apa sekarang Tae Oh ingin mengakui diri sebagai Gap Dong? Tae Oh menjawab kalau bukan dia, tapi Moo Yeom lah yang harus bertindak sebagai Gap Dong. Moo Yeom heran dan Tae Oh melanjutkan kalau dia punya rencana yang menarik.

“Kau harus menjadi Gap Dong kali ini.”



“Bagaimana kalau kau yang melakukan kasus kelima? ”

Moo Yeom terkejut, dan Tae Oh bertanya kenapa kaget? Bukankah sebelumnya Moo Yeom sudah mengaku kalau Moo Yeom adalah Gap Dong. Moo Yeom berkata kalau semua hanya bualan Tae Oh saja.

“Kau harus melakukannya?”

“Kenapa?”

“Karena jika tidak…seseorang akan mati?”

Moo Yeom semakin terkejut dia kemudian bertanya siapa yang akan mati?
Tae Oh dengan santai menjawab seseorang disekitar Moo Yeom lah yang akan mati.



Ma Ji Wool sedang melihat kolom komentar di webtoons miliknya. Ada beberapa yang meminta lanjutan dari lintasan monster part 5. Bahkan ada yang menyebut kalau dia adalah Gap Dong.
Sebagian juga menulis komentar kalau dirinya menakutkan dan bisa saja dialah penjahat sesungguhnya.
Ji Wool gamang. Dia juga takut untuk melanjutkan webtoonsnya ini.

Lalu Mr. Kim dari tempatnya kerja menelpon dan bertanya part selanjutnya dari webtoons yang Ji Wool buat. Ji Wool menjawab kalau dia jadi merasa sedikit takut dan memilih untuk tidak melanjutkan lintasan monster karyanya itu.



Tae Oh sempat memberitahu kalau korban kasus kelima adalah seorang pelajar SMU. Mendnegar itu Moo Yeom bertambah takut, sementara Tae Oh tersenyum senang Kemudian Tae Oh akan pergi meninggalkan Moo Yeom, tapi belum seberapa jauh melangkah Tae Oh berhenti dan kembali menatap Moo Yeom, dia berkata kalau kasus kelima terjadi besok tengah malam, dan dia mau Moo Yeom juga mengupload foto untuk kasus itu. Tae Oh kembali melangkah, tapi kemudian Moo Yeom memanggil namanya membuat dia kembali meoleh.
Moo Yeom berkata geram

“Kau tahu apa yang paling kutakuti? Mengasihanimu..bersimpati padamu tentang bagaimana manusia bisa lahir menjadi monster. Merasa kasihan padamu. Kini aku rasa aku tak perlu khawatir lagi. Aku memantapkan pikiranku hari ini, kalau kau bukanlah manusia. Mulai sekarang kau berada di tingkat yang sama seperti tikus dan kecoak yang menjijikkan.”


Kantor polisi Iltan benar-benar sibuk, mereka meneliti kembali kasus kelima terdahulu yang mana korban memang seorang gadis SMU. Nama gadis itu adalah Cha Eun Young (Kalau Cha Eun Sang gimana?)

Eun Young menghilang dalam perjalanan pulang setelah mengikuti piknik sekolah. Korban ditemukan dengan tangan terikat oleh kaus kaki jala. Kasus kelima terjadi 13 April 1994, mayat ditemukan di taman bunga dengan mulut tersumpal sapu tangan. Ditemukan tulisan di kacamata korban , namun tulisan itu tak terbaca.
Do Hyuk yang menjelaskan pada semua stafnya, dia kemudian menambahkan kalau kata kunci untuk kasus kelima adalah, gadis SMU, piknik, taman bunga, kaus kaki jala, saputangan, dan kacamata.




Yang Chul Gon sedikit terkejut mendapati laporan yang tertulis bahwa penyelidikan di pusat rehabilitasi di hentikan. Dia bertanya pada Do Hyuk sambil menyodorkan laporan itu.
Dia bahkan berkata pada Do Hyuk kalau Do Hyuk adalah calon terkuat untuk menggantikannya jika dia memang dia dihentikan nanti. Tapi apa cara lemah seperti ini yang hanya bisa Do Hyuk usahakan? Kenapa Do Hyuk menghentikan penyelidikian di pusat rehab itu? Do Hyuk beralasan kalau di tempat itu ga ada satupun yang bisa mereka curigai sebagai Gap Dong.
Chul Gon tersenyum mengejek, dia bertanya haruskah dia mencari tahu apa penyelidikan yang Do Hyuk lakukan sudah cukup?




Di pusat rehabilitasi, pria berkacamata yang ternyata bernama Choi Tae Shik mendekati seseorang yang tengah berdiri menatap keluar jendela. Tubuh pria itu tertutup tirai jendela, sehingga sulit untuk melihat siapakah laki-laki itu. Tapi Tae Shik kemudian berkata pada laki-laki itu kalau dia sama sekali ga punya niat untuk mengungkap jati diri laki-laki itu pada siapapun. Jadi jangan khawatir, setelah mendengar kalimat Tae Shik, si laki-laki langsung pergi.


Pasien di pusat rehab sedang berkumpul, mereka tengah membicarakan fakta bahwa Harimau Seram sendiri yang akan datang memeriksa mereka. Salah satu pasien berkata bukankah hal itu termasuk pelanggaran HAM? Mereka harus mengajukan banding dan melapor pada majelis hakim.

Kemudian salah satu dari mereka bertaka bahwa banyak yang bilang, pembunuh pun takut pada Harimau Seram.
Si pria idiot juga ada disana, dia kemudian bertanya dengan nada polos, siapakah yang lebih kuat, Gap Dong atau Harimau Seram?

Pria yang mukanya sedikit gemuk menjawab
“Bukankah sudah jelas kalau harimau seram ga bisa menangkap Gap Dong, tentu Gap Dong lah yang lebih kuat.”

Pria idiot kembali berkata kalau menurutnya Harimau Seram menakutkan, karena Harimau Seram lebih banyak membunuh orang daripada Gap Dong. Jadi dia yakin Harimau Seram adalah orang yang jahat.


Aku yakin si pria idiot ini..adalah si Gap Dong..Setujukah kalian?

Chul Gon menemui Maria di pusat rehabilitasi, dan Maria bertanya kenapa Chul Gon datang menemuinya? Apa ini terkait masalah Gap Dong? Maria kemudian menjelaskan kalau alasannya datang kesini adalah agar Gap Dong ditangkap. Tapi sekarang dia jadi ragu, apa Gap Dong benar-benar ada di tempat ini atau tidak? Sejauh yang dia lihat, Gap Dong ga ada di pusat rehab ini.
Maria juga bilang kalau memang ada beberapa tersangka yang dia pikirkan, tapi ternyata semua tersangka itu tak bersalah. Chul Gon pun bertanya bisakah dia bertemu dengan para tersangka menurut versi Maria itu?


Yang Chul Gon mulai memeriksa pasien di pusat rehab tersebut. Semua tersangka yang Maria curigai, Chul Gon panggil satu persatu. Chul Gon juga mengingat analisa tentang tersangka yang berhidung mancung, dan wajah bentuk almond.
Sampai pada pasien berkacamata yang bernama Choi Tae Shik.

Chul Gon menatap lama melihat Tae Shik. Dia kemudian bertanya dulu Tae Shik kerja di perusahaan apa? Tae Shik menjawab kalau perusahaannya membuat dan memasang telepon umum. Chul Gon kembali bertanya, itu artinya Tae Shik tahu jalanan di Iltan? Tae Shik tersenyum menanggapi perkataan Chul Gon tadi, dia kemudian berkata kalau dia bukanlah Gap Dong.

“aku bosan…banyak teman atau orang di sekitarku yang selalu mengatakan aku mirip dengan sketsa Gap Dong. Polisi juga menyerangku.”

Chul Gon kemudian bertanya apa menurut Tae Shik Gap Dong ada di tempat ini? Awlanya Tae Shik menjawab entahlah, tapi kemudian raut wajahnya berubah, mungkinkah Tae Shik mengingat janjinya pada Gap Dong asli di pusat rehab ini untuk tak mengungkapkan siapa sebenarnya Gap Dong yang bersembunyi di tempat ini. Dia kemudian berkata pada Chul Gon “Bagaimana aku bisa tahu, sementara kau saja tidak tahu.”

Chul Gon akhirnya menawari Tae Shik untuk menjadi mata-mata. Tae Shik tertawa, dia teringat Moo Yeom juga pernah menawarinya hal tersebut. Tae Shik bercerita kalau saat Moo Yeom menawarinya menjadi mata-mata, dia menolak, dan sepertinya keputusan itu tetap sama walau Chul Gon yang menawarinya.




Ha Moo Yeom memperingatkan Ji Wool untuk tak bertemu dengan Tae Oh apapun yang terjadi. Ji Wool menjawab baiklah, dia kemudian bertanya kapan dia bisa bertemu Moo Yeom? Moo Yeom tak menjawab dan malah menyuruh Ji Wool untuk tak pergi kemanapun juga bahkan termasuk ke sekolah. Biasanya Ji Wool juga sering bolos kan? Ji Wool menuruti semuanya, apa coba yang tidak untuk Biksu Gila nya?

“Baiklah..aku akan dengarkan apapun kata sayangku.”

Ji Wool kemudian bertanya senang, apa sekarang Moo Yeom sedang mengkhawatirkannya? Tiba-tiba saja ibu Ji Wool datang dan merebut ponsel Ji Wool lalu memarahi Moo Yeom, dia meminta Moo Yeom ga menghubungi putrinya terus-menerus. Ji Wool protes, dia ingin merebut ponselnya kembali, tapi ibunya melarang.




Rapat kembali di adakah di kejaksaan. Seorang staf berkata kalau ibu Tae Oh yang tinggal di New York merasa ga terima dengan tuduhan yang dilemparkan pada anaknya, sehingga ibu Tae Oh akan menuntut.
Jaksa Park dan Chul Gon juga ada disana.
Kejaksaan bahkan di tekan oleh Taeyeon corporation atas kasus ini. Jaksa Park meminta agar Chul Gon segera menangkap Gap Dong.

Pimpinan disana kemudian berkata yang dia tujukan pada Chul Gon “Saat kau menetapkan tersangka, tapi kau tidak bisa menangkapnya. Entah, apakah benar tersangka itu pelakunya, atau kau yang tidak kompeten?”

Chul Gon tentu tertohok dengan kalimat sinis tersebut.




Kini, di atap sebuah gedung Chul Gon bertemu Moo Yeom. Disana Moo Yeom bertanya apa benar Chul Gon akan mundur? Chul Gon hanya tersenyum dia kemudian bertanya, apa Moo Yeom tahu kenapa kasus Gap Dong yang lama tak pernah berkembang?

“Itu karena tersangka berubah setiap kepala penyelidikan berubah, dan itu mengacaukan segalanya.” lanjut Chul Gon menjelaskan.

Moo Yeom kemudian menceritakan tentang pertemuannya dengan Tae Oh yang aneh. Tae Oh menyuruhnya melakukan kasus kelima. Chul Gon tertarik dan sedikit terkejut. Moo Yeom melanjutkan kalimatnya “Perkataan orang gila merisaukannku. Apa sebenarnya niat dia?”

Chul Gon menjawab pasti ada sesuatu di balik maksud kalimat Tae Oh tersebut. Jadi Moo Yeom harus bisa mencari tahu apa maksud yang tersembunyi di balik niat Tae Oh itu. Kecuali jika Moo Yeom memang benar berniat melakukan kasus kelima menuruti keinginan Tae Oh.


Sang Hoo sedang menjelaskan tentang Kang Ho Jun pada semua staf polisi yang ada di depannya. Kang Ho Jun juga seorang psikopat yang memiliki panutan bernama Ted Bundy. Ted Bundy memiliki wajah tampan dan dengan ketampanan itulah Bundy menarik para wanita, hal sama dilakukan oleh Kang Ho Jun.

“seorang psikopat biasanya meniru model seperti ini. Ryu Tae Oh adalah Gap Dong. Dia sangat menghormati Gap Dong. Kalian dapat membuatnya kehilangan ilusi tentang Gap Dong agar bisa menghentikannya.”



Masuklah Moo Yeom dan Chul Gon dan melihat Sang Hoon sedang memberikan kisi-kisi pada staf polisi tentang kelakuan psikopat pada umumya. Sang Hoon yang melihat Moo Yeom serta Chul Gon dengan santai mengedipkan matanya pada kedua pria itu. Moo Yeom hanya sempat tersenyum kecil melihat Sang Hoon yang akhirnya menerima tawaran Chul Gon.


Oh Maria kembali dengan akifitasnya, dia membuat patung Gap Dong lagi yang belum juga selesai. Dia ingin mengembalikan ingatannya tentang Gap Dong di malam itu. Dia kesal karena ingatannya belum juga kembali.


Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah Maria. Maria membukanya dan terkejut melihat Tae Oh yang datang. Tae Oh berkata kalau ada sesuatu yang ingin dia akui di depan Maria. Maria bimbang, apakah dia akan memperbolehkan Tae Oh masuk ke rumahnya untuk mendengar sesuatu itu atau tidak? Para polisi yang mengikuti Tae Oh langsung mengabarkan pada Moo Yeom kalau kini Tae Oh ada di rumah dokter Oh Maria.




Di dalam rumah, Maria akhirnya memilih memperbolehkan Tae Oh masuk kedalam. Kini mereka sudah duduk berhadapan, dan meja Maria juga sudha bersih tanpa patung itu.

Mereka terdiam cukup lama, dan Tae Oh kemudian meminta agar Maria tersenyum seperti gambar smile di gelas ini. Tae Oh pun memperlihatkan gambar smile di gelas yang dipegangnya pada Maria.
Maria tak suka berlama-lama, dia langsung menyuruh Tae Oh untuk langsung saja ke inti. Apa yang sebenarnya ingin Tae Oh akui di depannya?

“apa kau juga berfikir aku pelakunya?” tanya Tae Oh

Maria bertanya apa Tae Oh ingin jawaban jujur? Tae Oh membenarkan. Maria pun tanpa segan membenarkan, dia berfikir Tae Oh memang pelaku. Tae Oh bertanya kenapa? Maria langsung menjawab kalau dia ga punya alasan. Itu hanya kecurigaannya untuk saat ini saja.

“Kau sama saja seperti detektif Ha. Kalian menjadikan hal-hal sulit bagiku. Padahal aku sudah menunjukkan padamu kalau aku bukan pelaku kasus keempat. Tapi kau masih tak percaya.”

Maria tak ingin membahas hal itu, dia hanya bertanya apa yang mau Tae Oh akui di depannya? Tae Oh menjawab kalau dia bermain lelucon dengan Ha Moo Yeom.

“Dia terus menuduhku..jadi secara kebetulan aku mengatakan omong kosong padanya. Aku tak mengira dia akan menganggap itu hal serius. Tapi aku khawatir karena Ha Moo Yeom sepertinya juga sedang tak waras.”

Maria terkejut. Dia tahu ada maksud dibalik kalimat Tae Oh. Tapi apa itu. Apa benar Moo Yeom juga sudah tak waras? Psikopatkan yang dimaksud Tae Oh?





Bersambung ke part 3

KOMENTAR :

Aku gregetan banget sama Tae Oh, juga sama lambannya polisi. Hihihi..
Tae Shik juga aneh, udah jelas ada Gap Dong dan dia tahu, eh dia malah masih mau menyembunyikan identitas si Gap Dong di pusat rehabilitasi kejiwaan itu.
Sejauh ini aku yakin Gap Dong di Pusat Rehab itu adalah pria idiot…

No comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^