Monday, 5 May 2014

Sinopsis Gap Dong Episode 5 Part 1

[Episode Sebelumnya]


Oh Maria mengisi pagi ini dengan olahraga. Dia lari pagi tentu dengan penuh semangat. Tiba-tiba ada yang menghubunginya dan dia menerima panggilan itu. Orang yang menelpon Maria adalah Detektif Lee. Detektif Lee mengabarkan pada Maria kalau Ha Mu Yeom mengaku sebagai Gap Dong. Maria kaget mendengarnya.




Di ruang interogasi, Mu Yeom menandatangai pernyataan akan pengakuannya sebagai Gap Dong. Gil duduk menunggu di depannya dna menatap tak percaya pada Mu Yeom. Setelah Mu Yeom selesai menulis pernyataan itu, Gil berkata kalau dia benar-benar ga percaya Mu Yeom ternyata melakukan hal yang sangat tak masuk akal. Apa Gap Dong benar-benar Mu Yeom? Mu Yeom memilih diam saja. Gil pun bangkit berdiri dan akan meninggalkan Mu Yeom.






Yang Chul Gon datang ke sebuah kafe dan disana Oh Maria terlihat sedang menunggunya. Maria belum menyadari kalau Chul Gon sudah datang. Tapi Chul Gon begitu melihat kearah Maria dia seolah familiar dengan wajah Maria. Wajah itu tak asing baginya. Chul Gon pun teringat akan gadis kecil yang selamat ketika malam dimana Gap Dong beraksi puluhan tahun lalu. Gadis kecil yang didekap sang ibu. Entah mengapa dia merasa Maria adalah si gadis.




Akhirnya Maria menyadari kehadiran Chul Gon, dia kemudian melambai kearah Chul Gon menandakan kalau dialah yang menunggu Chul Gon. Chul Gon pun menghentikan ingatannya akan gadis yang selamat itu, dia kemudian berjalan mendekati Maria. Setelah mereka duduk bersama Maria memberikan kartu namanya pada Chul Gon. Chul Gon hanya menatap Maria dengan tatapan yang membuat Maria bertanya kenapa Chul Gon terus menatapnya seperti itu?

Chul Gon menjawab kalau dia hanya teringat pada gadis kecil yang pernah ditemuinya. Dia berharap gadis kecil itu baik-baik saja. Maria pun tak menanggapi perkataan Chul Gon, dia malah bertanya apa Chul Gon mau minum sesuatu? Chul Gon menjawab kalau dia ga punya waktu untuk minum, langsung saja katakan apa niat Maria mengajaknya bertemu? Maria menjawab kalau nanti Chul Gon akan tahu setelah membaca catatannya.

Tapi kemudian Maria menjelaskan kalau Ha Mu Yeom bahkan ga pernah mengenal Lee Sun Shim. Jadi bagaimana bisa Mu Yeom adalah Gap Dong, jika Mu Yeom saja tak tahu wajah korban. Chul Gon langsung menanggapi hal itu dengan dingin, dia berkata kalau niat Maria hanya untuk bicara tentang ini, maka itu sudah terlambat. Mu Yeom sudah mengaku.
Maria kemudian bertanya

“Bagaimana jika..itu pengakuan palsu?”

“Apa maksudmu? Jangan biarkan tampangnya yang bodoh membohongimu” jawab Chul Gon sinis

Maria tersenyum membenarkan, kemudian dia melanjutkan kalimatnya. Dia yakin ada alasan kenapa Mu Yeom mengaku sebagai Gap Dong. Chul Gon tertarik. Terlihat raut wajahnya berubah begitu mendengar kalimat Maria barusan.




Reka ulang atas kasus kedua yang menewaskan Lee Sun Shim digelar. Mu Yeom sebagai tersangka diminta mempraktekkan semua adegan yang terjadi sbeelum Mu Yeom menghabisi nyawa Sun Shim.
Reka ulang pertama adalah adegan mengobrol sambil minum dengan korban. Mu Yeom sedikit canggung melakukan reka ulang itu, karena jelas dia tak memiliki bayangan apapun saat kejadian itu terjadi.
Gil menaruh manekin yang diumpamakan Sun Shim dengan posisi duduk di depan Mu Yeom.

Chul Gon dan tim nya juga mengikuti jalannya reka ulang tersebut. Gil menyuruh Mu Yeom segera melakukan reka ulang. Kenapa Mu Yeom hanya diam. Gil bahkan menusuk-nusuk perut Mu Yeom dengan ranting kayu yang dipegangnya.
Melihat Mu Yeom diperlakukan kasar, Hyeon Nyeon tak terima. Dia ingin menghentikan Gil. Tapi rekan disampingnya mencegah Hyeon Nyeon. Dia memilih mengajak Hyeon Nyeon keluar daripada nanti semuanya kacau.




Kini, reka ulang kedua adalah membuat simpul ditangan korban. Gil sudah mengatupkan tangan korban dan menyuruh Mu Yeom segera mengikat tangan korban. Mu Yeom jelas bertambah bingung. Dia sama sekali ga tahu simpul itu. Simpul yang menjadi ciri khas Gap Dong.
Chul Gon tahu reaksi Mu Yeom. Dia tahu Mu Yeom seolah tak bisa mengikat tangan korban. Chul Gon pun teringat akan kalimat Maria saat mereka bertemu tadi.


Flashback

Ketika tadi mereka bertemu Maria berkata ada alasan Mu Yeom sehingga mau mengaku sebagai Gap Dong. Chul Gon tertarik mendengar kalimat itu.

“Ha Mu Yeom…dia ingin menangkap Gap Dong. Itu sebabnya dia mengaku sebagai Gap Dong.”


Flashback End

Chul Gon meminta Gil melanjutkan ke reka ulang berikutnya. Gil ingin protes namun Chul Gon ga suka dibantah, sehingga akhirnya Gil mematuhi itu.
Do Hyuk bahkan berkata kalau reka ulang ini ga sama persis dengan saat mereka menemukan korban. Tapi Chul Gon yang diotaknya dipenuhi dengan nafsu bahwa Mu Yeom benar-benar Gap Dong tak peduli dengan interupsi Do Hyuk. Dia tetap meminta Gil melanjutkan reka ulang ke adegan berikutnya.



Do Hyuk tak tahan lagi, dia mengajak Chul gon untuk bicara berdua dengannya. Do Hyuk berkata kalau Chul Gon lihat sendiri bahwa Mu Yeom sama sekali tak bisa membuat simpul pancingan itu. Chul Gon dengan cuek menjawab kalau Mu Yeom hanya pura-pura saja agar bisa keluar dari kasus ini. Do Hyun membantah. Dia rasa Mu Yeom ga seperti itu.

“Kau tahu…ayah Ha Mu Yeom..dilepaskan karena tak bisa membuat simpul pancingan itu. Tapi apa kau tak tahu..Ha Il Shik pernah bekerja pada nelayan?”

Do Hyuk tentu saja kaget mendengar kalimat Chul gon barusan. Jika memang Ha Il Shik pernah membantu nelayan, bukankah seharusnya Il Shik tahu tentang simpul pancingan itu.

“Kau benar-benar berfikir kalau Ha Il Shik ga bisa mengikat simpul itu”

Chul Gon bertanya hal itu sambil menatap Do Hyuk tajam. Do Hyuk masih tak percaya, dia tetap membela Mu Yeom. Dia berkata kalau Mu Yeom mengaku karena Mu Yeom punya alasan berbeda. Chul Gon tak peduli, baginya yang penting Mu Yeom mengaku, dan itu sudah cukup untuknya. Do Hyuk kesal akan ambisi Chul Gon yang ingin sekali membuat Mu Yeom sebagai Gap Dong. Diapun berkata kalau dia akan melaporkan tindakan Chul Gon ini pada atasan.

Do Hyuk pun bergerak pergi, tapi Chul Gon langsung menarik jaket Do Hyuk sehingga Do Hyuk pun berhenti. Chul Gon meminta agar dia diberi waktu. Do Hyuk bertanya sampai kapan? Sekarang saja penyelidikan sudah terjadi, dan Chul Gon masih minta waktu?

“Jika kita bisa menangkap Gap Dong dan mengungkapkan semua..aku akan berhenti. Apa kau tak mengerti bagaimana inginnya aku menangkap Gap Dong?”

Do Hyuk masih menolak, tapi Chul Gon memaksa. Bukankah memaksa adalah keahliannya. Dia sama sekali tak suka dibantah. Do Hyuk akhinya mengalah, walau dia sama sekali tak menyukai hal ini.




Reka ulang selesai, wartawan ramai menunggu di luar. Chul Gon maupun Do Hyuk yang keluar tak berniat menanggapi pertanyaan wartawan.
Berita tentang reka ulang kejadian terbunuhnya Lee Sun Shim sudah menyebar luas di media. Televisipun sudah menyiarkan kabar itu.
Sementara di TKP seorang reporter berkata

“Pengakuan detektif Ha Mu Yeom menyebabkan diadakannya reka ulang. Jika tidak ada yang terjadi hari ini, yang mana disebutkan hari ini adalah hari kasus ketiga terjadi maka pengakuan detektif Ha sebagai tersangka dipertanyakan.”





Seorang wanita keluar dari sebuah toko sepatu. Dia menggunakan mantel warna merah, dan terlihat senang akan high heels barunya yang juga berwarna merah. Wanita itu bernama Jung Mi Ra.
Mi Ra terlihat berhenti sebentar di depan toko sambil terus tersenyum menatap high heelsnya yang sangat cocok di kakinya. Dia tak sadar jika Ryu Tae Oh tengah melintas didepannya dan dengan sengaja menjatuhkan sarung tangan. Mi Ra jelas saja langsung memungut sarung tangan hitam itu dan memanggil pria yang baru saja lewat di depannya tadi.





Tae Oh mendengar panggilan itu, sesuai seperti harapannya. Dia melirik sedikit kemudian baru berbalik dan ketika Mi Ra melihat wajah si pria dia langsung kenal. Mi Ra pun bertanya bukankah pria ini yang bekerja di kafe itu? Tae Oh pura-pura bertanya apa Mi Ra kenal dia? Mi Ra megingatkan Tae Oh dan akhirnya Tae Oh pun ingat walau sebenarnya sedari awal dia sudah menyiapkan Mi Ra sebagai korban ketiga.

Dengan senyum manisnya Tae Oh bertanya kenapa Mi Ra berkeliaran di luar hari ini? Apa Mi Ra ga takut? Hari ini kan kasus ketiga terjadi?
Mi Ra menjawab sambil tersenyum kalau pelaku kan sudah tertangkap, jadi kenapa dia harus takut? Tae Oh pun membenarkan.

Kemudian tiba-tiba Tae Oh bertanya apa dia boleh meminjam ponsel Mi Ra? Batre ponselnya habis. Tanpa menaruh curiga, Mi Ra pun meminjamkan ponselnya pada Tae Oh.





Hari sudah malam. Di Mobil Rumahnya Maria tengah berfikir. Dia terus mondar-mandir dengan pikiran yang terus memenuhi otaknya. Tangannya bersedekap tanda seriusnya hal yang sedang dia fikirkan. Kemudian Maria teringat akan peluit yang diberikan Mu Yeom padanya. Saat itu Mu Yeom berkata kalau peluit lebih berguna untuk kondisi darurat, karena jika dia meniup peluit itu maka akan ada seseorang yang berlari menyelematkannya.

Maria penasaran, diapun meniup peluit itu yang dia pakai sebagai kalung di lehernya. Dua kali dia meniup, dan pada tiupan kedua berhenti, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu mobil rumahnya. Maria jelas terkejut. Apakah benar Mu Yeom yang datang?



Ternyata Ma Ji Wool yang datang. Ji Wool membungkuk hormat di depan Maria dan berkata kalau ada detektif yang memberitahunya bahwa Maria lah yang pernah memeriksa Mu Yeom. Maria membenarkan dan bertanya kenapa memangnya? Ji Wool hampir menangis kemudian menjawab kalau Mu Yeom pasti sedang ga waras kan? Bagaimana bisa Mu Yeom mengaku sebagai Gap Dong?



Entah bagaimana ceritanya, malam ini di tengah hutan Jung Mi Ra tengah berlari ketakutan. Dia berlari menhindari kejaran seseorang dibelakangnya. Ketakutan jelas terpancar di raut wajahnya. Dia lelah sekali sedari tadi terus berlari, tapi dia juga tak mungkin berhenti, karena bisa saja dia mati.
Sementara itu dibelang Mi Ra seorang pria berjalan santai mengikuti Mi Ra dari belakang. Pria itu tentu saja Ryu Tae Oh.


Kepala polisi memarahi Chul Gon yang mengarang cerita tentang pengakuan Mu Yeom. Dia bahkan memberi pilihan pada Chul Gon, pilhan pertama Chul Gon berhenti jadi polisi atau bebaskan Ha Mu Yeom?
Do Hyuk juga ada disana dan mendengar semuanya. Tapi bukan Chul Gon namanya, jika dia tak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia kemudian berkata agar dia bisa diberi waktu sebelum dia bisa memutuskan langkah apa yang akan dia pilih.



Sepertinya keinginan Chul Gon disetujui. Dia kini berniat melakukan interogasi pribadi pada Mu Yeom yang sudah menunggu. Tim polisi mengerubungi tempat itu membuat Chul Gon menyuruh semua bubar. Hanya Do Hyuk yang ada menemani Chul Gon di luar ruang interogasi. Chul Gon bertanya pada Doo Hyuk apa Don Hyuk ga penasaran kenapa Mu Yeom mengaku? Do Hyuk yakin kalau pengakuan Mu Yeom adalah pengakuan yang dipaksakan. Chul Gon kemudian melepas jasnya dan berkata geram kalau dia bahkan belum pernah memaksa Mu Yeom, dan sekarang Do Hyuk akan tahu bagaimana dia memaksa Mu Yeom.



Yang Chul Gon kemudian masuk ke ruang interogasi Mu Yeom dan menutup pintu dengan cara membantingnya keras. Mu Yeom cuek saja. Dia hanya menatap kearah Chul Gon dan bertanya apa lagi sekarang yang diinginkan Chul Gon? Chul Gon bertanya apa benar Mu Yeom pergi ke pusat rehab kejiwaan itu? Mu Yeom tak menjawab dan malah balik bertanya, siapa yang bilang hal itu pada Chul Gon? Chul Gon menyebut nama Oh Maria. Mu Yeom pun bergumam kalau Maria benar-benar ga berguna. Kemudian dia kembali menatap Chul Gon dan bertanya apa itu inti dari Chul Gon menginterogasinya secara pribadi seperti ini?

Chul Gon menjawab bukan itu pertanyaan sesungguhnya. Dia akhirnya bertanya tentang jaket Ha Il Shik yang Mu Yeom bakar. Dia ingin tahu apa alasan Mu Yeom saat itu membakar jaket Il Shik?

“Alasannya…aku takkan memberitahumu.”

Moo Yeom geram, dia mengambil kursi dan langsung menghantamkan kursi itu ke kepala Mu Yeom. Mu Yeom tak mengaduh. Dia kembali menegakkan kepalanya dna terlihat darah mengucur di kepalanya. Moo Yeom menatap penuh amarah pada Chul Gon. Tangannya terkepal ingin membalas. Tapi dia tak bisa melakukannya karena satu tangannya di borgol di kaki meja. Diapun kembali mengingat saat dimana ayahnya meninggal.





Flashback

Duka masih menyelimuti hati Moo Yeom atas meninggalnya sang ayah. Dia terus mengurung dirinya di kamar, membuat ahjumma-ahjumma tetangga bergosip di depan rumahnya.

Seorang ahjumma yang nampak peduli dengan Moo Yeom berkata pada ahjumma lain kalau sudah berhari-hari Moo Yeom ga keluar setelah Il Shik meninggal. Dia takut Moo Yeom kelaparan karena belum makan sama sekali. Ahjumma yang mendengar kekhawatiran temannya meminta agar temannya ga usah ikut campur. Orang seperti Moo Yeom pantas kok kalau mati kelaparan.



Malam harinya Moo Yeom pergi ke kandang ayam dan mengambil satu ayam hidup lalu merebusnya. Ayam rebus adalah makanan kesukaannya, dan dia menikmati itu dengan sangat lahap. Nampak memang dia seperti tak makan berhari-hari. Saat sedang asik makan itulah Moo Yeom tiba-tiba melihat baju putihnya yang bernoda darah. Darah ayam.

Melihat darah ayam membekas di kemeja putihnya entah mengapa membuatnya mual dan ingin muntah. Moo Yeom berlari ke luar rumah lalu dia mengeluarkan semua isi perutnya.





Setelah selesai muntah, Moo Yeom melihat kembali noda daah di bajunya. Entah kenapa dia jadi teringat sang ayah. Diapun menangis, menyadari kalau darah di jaket ayahnya dulu adalah darah ayam, bukan darah dari korban ketiga. Dia tentu menyesal karena setidaknya saat itu dia sempat ikut mengira ayahnya adalah Gap Dong.

Moo Yeom pun teringat akan ayahnya yang saat itu membuatkan ayam rebus kesukaannya. Dia memakan itu lahap. Lalu matanya menangkap bercak merah di jaket ayahnya. Bercak merah yang saat itu tak dia ketahui bahwa itu adalah darah ayam. Coba saja dia tak membakar jaket ayahnya, mungkin saat itu akan ditemukan bahwa bercak darah itu bukanlah darah manusia. Melainkan darah ayam. Moo Yeom sangat menyesal. Penyesalan memang selalu datang terlambat.




Flashback End

Jung Mi Ra yang ketakutan masih terus berlari di tengah hutan. Berkali-kali dia jatuh, namun dia terus bediri dan terus berlari. Dia melepaskan high heels merahnya agar dia semakin leluasa menghindari kejaran Tae Oh. Tae Oh memungut high heels Mi Ra sambil tersenyum puas. Dia kemudian berkata

“Mengejar mangsa adalah hal yang paling menyenangkan.”

Tae Oh pun bisa melihat Mi Ra yang tengah terseok-seok menghindarinya. Kemudian siul itu terdengar.




Jung Mi Ra yang terus berlari tanpa sadar kakinya terkena menabrak batang pohon yang jatuh dan itu membuatnya terguling ke bawah. Mi Ra tak pingsan, dia kembali mendengar siulan itu. Siulan yang menurutnya menyeramkan.


Jaksa Park datang ketika Do Hyuk tengah melihat CCTV diruang interogasi. Mengawasi jalannya interogasi Chul Gon pada Moo Yeom. Jaksa Park bertanya apa Chul Gon benar-benar mengira Moo Yeom adalah Gap Dong? Dia mendekatkan kepalanya ke laptop untuk melihat lebih jelas. Saat itu terlihat Chul Gon juga sedang menatap CCTV. Chul Gon tak senang diamati, dia kemudian dengan kesal memutar CCTV itu sehingga kini menghadap kearah lain dan tentu ga bisa melihat lagi apa yang akan dia lakukan pada Moo Yeom.
Jaksa Park dan Do Hyuk tentu terkejut dengan yang Chul Gon lakukan.



Yang Chul Gon, amarahnya semakin menjadi-jadi. Jika tadi dia memukul kepala Moo Yeom dengan kursi, maka sekarang dia memukul kepala Moo Yeom dengan tumpukan buku. Lalu apa Moo Yeom takut? Sama sekali tidak. Dua kali dia memukul dengan keras kearah kepala Moo Yeom dengan buku, dan entah mengapa emosinya malah semakin menggila. Chul Gon pun membalikkan meja, yang tentu membuat Moo Yeom langsung tersungkur jatuh mengingat tangan Moo Yeom yang terborgol bersama kaki meja.

Terlihat tubuh Moo Yeom ketindihan meja akibat aksi brutal Chul Gon. Masih merasa belum cukup, Chul Gon kemudian menginjak-injak tubuh Moo Yeom tanpa ampun. Moo Yeom kesakitan.
Tapi apa peduli Chul Gon. Dia seolah kerasukan. Kini dia mengambil kursi dan kembali menghantamkan kursi itu ke tubuh Moo Yeom. Berkali-kali dan tanpa ampun.




Di luar ruang interogasi, tim mendengar kegilaan Chul Gon.Hyeon Nyeon jelas saja tak terima Moo Yeom diperlakukan seperti itu. DIa ingin menerobos masuk, tapi Gil dan rekan lain mencegahnya. Gil bahkan mengingatkan Hyeon Nyeon kalau Chul Gon sudah mendapat ijin untuk melakukan hal tersebut. Hyeon Nyeon marah, tapi Gil langsung mencengkeram baju Hyeon Nyeon, dia menyuruh agar Hyeon Nyeon ga ikut campur, dan biarkan saja karena ga ada yang bisa menghentikan kedua orang itu.




Jung Mi Ra menyembunyikan dirinya. Siulan itu kembali terdengar. Tapi tiba-tiba siulan berhenti membuat Mi Ra mencoba menoleh untuk melihat apakah dia sudah aman? Tanpa dia sadari, Tae Oh berdiri di belakangnya dan bertanya

“Oh..kau disini rupanya..”

Mi Ra ketakutan. Dia tak berani melihat kearah Tae Oh. Sementara Tae Oh terus mendekatinya seraya berkata

“Bukankah sudah ku bilang untukmu bersembunyi dengan baik. Tapi kini aku bisa melihat rambutmu.”

Setelah semakin dekat, Tae Oh memegang kepala Mi Ra dan memaksa Mi Ra untuk melihat kearahnya. Mi Ra menangis takut. Tae Oh kemudian berkata kalau Mi Ra harusnya hati-hati ketika bersembunyi. Lihat, sekarang Mi Ra menyakiti diri Mi Ra sendiri. Mi Ra menangis sesenggukan sambil memohon agar dia dibiarkan pergi. Bahkan Mi Ra mengatupkan tangannya memohon agar Tae Oh melepaskan dirinya.

“Maafkan aku..ini salahku” ucap Mi Ra dengan suara bergetar.

Tae Oh dengan heran bertanya memangnya apa salah Mi Ra, kok sampai minta maaf padanya?





“Apa menjadi terlalu baik padaku adalah kesalahan? Oh..atau mempercayai berita itu?”

Mi Ra memberanikan diri bertanya kenapa Tae Oh melakukan semua ini? Jika memang karena ponsel, ambil saja ponsel itu kalau Tae Oh mau, dia ga akan lapor polisi. Tae Oh tak menjawab, dia mengeluarkan ponsel Mi Ra, dan membuka akun kakaotalk Mi Ra, dan menulis status baru disana. Status baru itu berbunyi

“Jalan-jalan adalah refresing terbaik. Coba tebak dimana aku?”

Setelah menulis status baru di akun kakaotalk Mi Ra, Tae Oh kembali menatap mangsanya itu. Dia kemudian berkata kalau dia akan memberitahu Mi Ra bahwa lokasi di daerah ini benar-benar ga bisa dilacak. Jadi ga ada bukti yang bisa menyebutkan bahwa mereka pernah bersama-sama. Dia pun tersenyum kearah Mi Ra. Senyum magis yang mengerikan.
Menatap senyum itu semakin membuat Mi Ra takut. Dia tahu, tak lama lagi, dia akan dihabisi Tae Oh.




Ma Ji Wool makan dengan lahap di mobil rumah milik Maria. Dia berkata kalau sekarang dia bisa berselera lagi setelah mendengar penjelasan Maria barusan. Maria tersenyum dan meminta Ji Wool ga usah khawatir. Kemudian Ji Wool menyebut kalau Maria benar-benar berbeda.

“Disaat semua orang menyebut Biksu Gila adalah Gap Dong, hanya kau satu-satunya yang menyangkal. Kenapa kau begitu percaya pada Biksu Gila?”

Maria memilih ga menjawab dia malah bakil bertanya kenapa Ji Wool sangat menyukai Moo Yeom? Awalnya Ji Wool ingin memberitahu tapi kemudian dia bertanya kenapa Maria penasaran sekali ingin tahu? Maria menjawab kalau menyukai seseorang adalah perasaan yang baik.

Ji Wool tersenyum lalu berkata tadi dia sempat berfikir apa mungkin dokter cantik seperti Maria akan menyukai detektif miskin seperti Biksu Gila? Ji Wool juga memberitahu Maria kalau Moo Yeom itu ga punya rumah, hanya punya sebuah kuil saja. Sepertinya Ji Wool sengaja memberitahu itu pada Maria, agar Maria ga menyukai biksu gila nya.

“Satu hal lagi…dia mungkin akan jadi biksu.”

Maria tersenyum menanggapi kecemburuan Ji Wool. Tapi kemudian ponsel Maria berbunyi dan ada SMS masuk untuknya. SMS dari Ryu Tae Oh yang bertanya bisakah Maria datang ke rumahnya?




Di ruang interogasi, Chul Gon berkata pada Moo Yeom kalau ternyata Moo Yeom tangguh juga. Moo Yeom pun membalas dengan kalimat yang sama. Wajah Chul Gon sudah bermanidkan peluh akibat aksi hajar dan hantamnya pada tubuh Moo Yeom. Kemudian Chul Gon berkata

“Hatiku meyakini kau adalah Gap Dong. Tapi kepalau bilang bahwa hatiku salah.”

Moo Yeom kemudian menanggapi kalimat itu dengan berkata

“Kehormatan ayahku..itulah alasan sebenarnya aku tak bisa memberitahumu. Tapi nanti aku pasti memberitahumu.”

Chul Gon menatap Moo Yeom dan bertanya nanti kapan? Moo Yeom tak memberitahu, dia kembali mengucap kata nanti. Nanti dia akan beritahu. Tidak sekarang. Jadi percayalah padanya, sekali ini saja.

“Aku akan berhenti dan berikan lenganku atau apapun itu. Jadi biarkan aku melihat Gap Dong.”

Chul Gon terkejut. Matanya membelalak. Dalam hati dia bertanya apakah ini yang Moo Yeom maksud nanti?

“Ha Moo Yeom..apa kau sungguh mempunyai tujuan yang sama sepertiku?” tanya Chul Gon dalam hati?

Dia mulai gamang. Kemudian dia bertanya kenapa Moo Yeom. Apa Moo Yeom tahu kenapa Hipotesis dinamakan Hipotesis?
Moo Yeom tak menjawab. Lalu Chul Gon menjawab sendiri pertanyaannya itu.

“Itu karena hipotesis bisa saja salah”

Chul Gon menatap Moo Yeom dan berkata kali ini dia akan jatuh ke dalam perangkap Moo Yeom. Dia pun mengajak Moo Yeom untuk berspekulasi.




Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Haduuh lihat senyum dan tatap mata Tae Oh..merinding aku..^^

2 comments:

  1. Benar mbak senyumx Tae oh menyeramkan,psikopat...CG emosix campur aduk hati&otak g sinkron....kasiam MY d ajar trus....keren,tegang
    Gomawo mbak IU,d tggu part 2 nya

    ReplyDelete
  2. Ditunggu part 2 nya mba..
    Fighting!!

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^