[Sebelumnya di episode 20 part 1]
Ah Mi dan Soo Young menatap aneh pada tangan Myung Geun dan Eun Joong yang terborgol. Ah Mi bertanya kenapa kalian berdua memakai borgol? Apa yang sedang kalian lakukan?
Soo Young langsung menuduh kalau itu pasti ulah Eun Joong. Dia yakin itu karena dulu Eun Joong juga melakukan hal yang sama padanya.
Eun Joong tak menjawab dan hanya bilang pada ayahnya kalau dia mau ke kamar kecil. Myung Geun pun menuruti dan mereka ke kamar kecil bersama, diiringi tatap heran Ah Mi dan Soo Young. Ah Mi bahkan tertawa karena menganggap ini lucu.
Joo Ran senang sekali karena mendapat sertifikat rumah yang dia minta pada Hwa Young, dan Hwa Young juga mendapat pita rekaman CCTV itu.
Joo Ran keluar rumah dengan perasaan senang, dia kembali berjoget-joget dengan kedua lukisan ditangannya. Ini benar-benar rezeki nomplok dan dia ingin tahu berapa harga kedua lukisan ini.
Jang Joo Ha yang baru pulang melihat ibunya, terlebih dia mendengar kalimat ibunya, yang menyumpahi agar Hwa Young terkena flu burung.
Joo Ha bertanya konspirasi apa sebenarnya yang sedang ibunya rencanakan? Joo Ran menjawab kalau ini bukan konspirasi, ini sebuah rencana yang brilian. Rumah Joo Ha akan meledak malam ini, jadi dia mau Joo Ha diam dan menikmati saja yang ada. Joo Ha jelas bingung dengan maksud ibunya yang aneh itu.
Ha Eun Joong galau sekali, dia sudah punya rencana malam ini. Berkali-kali Eun Joong melihat jam ditangannya. Tapi, bagaimana dia bisa pergi, jika nanti ayahnya harus ikut, karena borgol ditangan mereka ini.
Datanglah Hee Chan, dan Soo Young yang membuka pintu pagar langsung tahu kalau Hee Chan datang untuk membuka borgol, maka Hee Chan dipersilakan masuk.
Hee Chan yang bertemu Soo Young bertanya,apa ini adiknya Ha Eun Joong? Soo Young menjawab benar. Hee Chan berkata kalau dia sudah mendengar banyak tentang Soo Young. Soo Young menjawab mana mungkin, kakaknya saja kan pendiam.
Hee Chan jadi kikuk dan menjawab, sebenarnya dia hanya mendengar sedikit, tapi menurutnya itu sudah banyak.
*Aih, akankah mereka menjadi pasangan?hihihi
Saat mereka melangkah ke dalam, Hee Chan berkata kalau Soo Young salah satu member SNSD adalah favoritnya. Soo Young berbalik menatap Hee Chan dan bertanya lalu apa hubungannya dengan nama yang dia miliki dengan member SNSD yang di sukai Hee Chan itu?
Hee Chan juga kaget mendapat pertanyaan seperti itu, diapun menjawab kalau dia hanya berkata saja, kata-kata yang biasa.
Setelah Hee Chan masuk, dia langsung melepas borgol yang ditangan Eun Joong, tapi saat Hee Chan akan melepas borgol ditangan Myung Geun, Eun Joong berkata biar dia saja yang melepas borgol ayahnya.
Hee Chan pun menuruti itu tanpa curiga.
Ternyata kini keadaan berbalik, Hee Chan lah yang diborgol bersama Myung Geun. Hee Chan kaget, tapi Eun Joong ga peduli. Dia hanya meminta agar Hee Chan melindungi ayahnya.
Eun Joong pun bergegas pergi tak peduli teriakan ayahnya.
Sebelum pergi, Eun Joong bertemu Ah Mi yang baru berbelanja, dan bilang akan masak kari. Eun Joong berkata dia akan makan kari buatan Ah Mi besok, karena biasanya kari akan terasa lebih enak di hari kedua. Ah Mi pun tak membantah. Saat Eun Joong akan masuk ke mobil, tiba-tiba Ah Mi berpesan, agar Eun Joong hati-hati saat menyetir, dan tidak pulang larut.
Di dalam mobil, Eun Joong sudah mengisi peluru di pistolnya. Dia siap untuk rencananya kali ini. Tapi sebelum berangkat, Eun Joong mendapat SMS dari Hwa Young yang memberi tahu kalau rekaman kotak hitam mobilnya sudah terhapus, dan dia meminta maaf pada Eun Joong.
Di kediaman Tae Ha, Joo Ha menemukan ponsel ibunya di sofa, dan tepat saat itu seseorang yang bertuliskan “Eun Joong-ku” di layar ponsel ibunya menelpon. Joo Ha jelas mengira itu adiknya dan langsung menerima panggilan tersebut.
Joo Ha menjelaskan kalau ibu lagi ga ada, makanya dia yang menerima panggilan ini. Eun Joong pun menyapa Joo Ha, dan Joo Ha terkejut karena ternyata ini bukan adik tirinya. Dia yang tak percaya mencoba melihat kembali nama di ponsel ibunya, dan itu benar, jelas-jelas tertulis nama “Eun Joong-ku” yang ternyata bukan Jang Eun Joong yang dia kenal, melainkan Ha Eun Joong. Mantan pacarnya.
Joo Ha masih syok dengan fakta ini, tubuhnya bergetar, karena dia dulu bahkan sempat berdebar saat bersama Eun Joong, yang jika benar adalah adik tirinya yang asli. Dia teringat kembali akan kegigihannya saat berkata pada ayahnya tentang dia yang tak akan melepas Ha Eun Joong, bahkan pada saat itu, dia ingat sekali jika Eun Joong-Bok berteriak padanya, memintanya berhenti membicarakan Ha Eun Joong.
Eun Joong-Bok bahkan memintanya untuk tidak bersama Ha Eun Joong. Tidak boleh. Atau tepatnya, Eun Joong-Bok berkata tidak pernah boleh.
Joo Ha bergumam, ini ga mungkin. Taoi kemudian Joo Ha juga teringat akan kalimat ibunya tadi, yang bilang bahwa rumahnya akan meledak malam ini, dan dia hanya disruruh menunggu, apakah yang menyebabkan rumahnya meledak.
Joo Ha pun langsung menuju ruang kerja ayahnya, dan mendapati sketsa wajah itu. Diapun semakin terkejut dibuatnya. Inikah fakta yang sesungguhnya terjadi?
Kepala Deputi Song Jae Moon sudah siap dengan tim yang banyak, mereka akan segera berangkat, dan Kepala Deputi memberitahu tim kalau Ha Eun Joong disadap jadi mereka akan bersiap lebih dulu. Eun Joong akan bergerak ke lokasi berbeda, bukan di lokasi yang sudah diatur tadi. Jae Moon juga meminta agar tim tak kehilangan target, karena jika mereka kehilangan maka tamatlah sudah semua. Hal terpenting adalah keselamatan Ha Eun Joong.
Saat akan berangkat, tiba-tiba Myung Geun menghadang mobil Jae Moon. Diapun langsung memaksa masuk, tanpa bisa dihalangi oleh Kepala Deputi Song.
Ha Eun Joong sudah sampai dimana Tae Ha juga sudah menunggu. Mereka saling mendekat. Tae Ha tiba-tiba mengulurkan tangan mengajak Eun Joong bersalaman, dan Eun Joong membalas uluran tangan itu.
Tae Ha mengajak Eun Joong ke Villanya yang ada di Ganghwado. Eun Joong menjawab kenapa harus kesana, dia hanya butuh uang, dan Tae Ha butuh USB?
Tae Ha menjawab uang yang diinginkan Eun Joong ada di Villanya itu.
Sementara itu, Song Jae Moon dan Ha Myung Geun mendengarkan apa yang dikatakan Tae Ha dan juga Eun Joong.
Eun Joong tahu ada yang ga beres, dia menjawab dia akan mengikuti Tae Ha. Tapi ternyata Kang Ho dibelakangnya dengan sebuah pisau, dan meminta Eun Joong hanya diam dan ikut saja.
Kang Ho meraba tubuh Eun Joon, dan mendapati alat penyadap itu, di kancing Eun Joong, lalu segera melepasnya. Kang Ho memberikan alat penyadap itu pada Tae Ha.
Dengan sengaja, Tae Ha berkata tepat di depan alat penyadap itu agar terdengar jelas oleh Jae Moon. Dia hanya berkata mengajak Eun Joong pergi.
Pistol yang sudah disiapkan Eun Joong pun berhasil diambil Kang Ho yang langsung diserahkan pada Tae Ha.
Flashback
Eun Joong tidak hanya memasukkan peluru di pistolnya, tapi juga sebuah perekam.
Flashback End
Kang Ho belum berhenti, dia memeriksa sepatu Eun Joong, dan kembali menemukan alat penyadap disana.
Tae Ha mendekat dan berkata senang pada Eun Joong, kalau bagaimanapun Eun Joong berusaha, Eun Joong ga akan menang melawannya.
Karena sebuah mobil terlihat melintas, Jae Moon yakin itu Eun Joong dan Tae Ha, sehingga dia memerintahkan tim untuk bergerak mengikuti. Padahal pada kenyataannya, Eun Joong dan Tae Ha masih ada disana. Di tempat tadi, tidak beranjak sedikitpun. Eun Joong tahu ini situasi yang tak menguntungkan untuknnya.
Kang Ho yang melihat Eun Joong hanya diam di tempatnya, langsung menghajar Eun Joong, dan memaksa Eun Joong masuk ke mobil.
Ha Myung Geun heran karena selama 30 menit dia bahkan ga mendengar apapun. Terlalu sepi, dan ini aneh menurutnya. Jae Moon berkata kalau Eun Joong hanya berhati-hati saja, agar ga ada yang curiga. Myung Geun membantah, dia yakin ada yang ga beres. Dia meminta agar mobil mereka mendekati mobil di depan. Agar sedikit jelas. Dia yakin sekali ini aneh.
Melihat plat mobil di depannya, Myung Geun berkata itu mobil sewaan. Jae Moon langsung menyuruh tim untuk menghentikan mobil itu. Tim langsung mematuhinya. Mobil itupun berhasil dihentikan.
Ha Myung Geun lah yang bergegas turun, dimana para tim sudah menodongkan senjata agar yang di dalam mobil tak kabur. Saat Myung Geun membuka pintu mobil belakang, tak ada orang disana, sedang di bangku depan, hanya ada seorang laki-laki yang sebagai supir, dan hanya ada supir itu saja di dalam, tanpa Eun Joong ataupun Tae Ha.
Di dalam sebuah bangunan, Tae Ha duduk nyaman di kursi, dengan Ha Eun Joong di depannya, dan Kang Ho yang menodongkan pistol padanya. Eun Joong benar-benar ga bisa berkutik.
Tae Ha bertanya dimana USB itu? Eun Joong menjawab jujur kalau USB ada di dalam mobil.
Tae Ha pun menyuruh Eun Joong mengambilnya ditemani oleh Kang Ho.
Sesampainya di dalam mobil, Eun Joong menatap boneka kekhawatiran yang memang tersimpan USB Gong Gi Chan di dalamnya, dia tak mengambil dan malah bertanya pada Kang Ho yang masih mengarahkan pistol kearahnya. Eun Joong bertanya, menurut Kang Ho seperti apa Ketua Jang itu?
Kang Ho ga mau menjawab, dan dengan tegas menyuruh Eun Joong segera mengambil USB itu. Eun Joong malah menatap Kang Ho, dan bertanya lagi apa artinya Tae Ha bagi Kang Ho, sehingga Kang Ho mau melakukan semua ini?
“Hargailah diri Anda sendiri, Tuan Shin Kang Ho”
“Karena saya berhutang nyawa pada Ketua Jang. Karena dialah orang pertama yang memperlakukan saya sebagai manusia.”
Jadi itulah alasan Kang Ho mau melakukan semua ini demi Tae Ha. Eun Joong kembali bertanya, tapi apa harus melakukan pembunuhan? Bagaimana bisa Kang Ho membunuh seseorang, hanya karena Kang Ho disuruh untuk melakukan itu? Kang Ho ga menjawab dan hanya berkata kalau Ketua Jang sudah terlalu lama menunggu.
Myung Geun dan Tim kembali ke tempat semula, dimana sudha tak ada Eun Joong ataupun Tae Ha disana, hanya ada ponsel Ha Eun Joong yang diketemukan di tanah. Myung Geun yang mengambilnya. Myung Geun sudah ketakutan, dia benar-benar ingin nomer Tae Ha. Song Jae Moon yang juga cemas berkata akan memberikannya.
Selagi menunggu Chae Moon yang mencari nomer Tae Ha, Myung Geun menghubungi Hwa Young. Hwa Young yang ada di kamar menerima panggilan itu, walau pada awalnya dia sedikit ragu.
Setelah Hwa Young menjawab telepon itu, dengan bergetar Myung Geun meminta nomer telepon Tae Ha pada Hwa Young. Dia harus menghubungi Tae Ha.
Hwa Young bertanya heran kenapa Myung Geun mau menghubungi suaminya? Myung Geun menjawab Eun Joong dalam bahaya sekarang. Hwa Young kaget dan bertanya apa maksudnya dalam bahaya itu?
Myung Geun pun memberitahu bahwa Eun Joong menemui Jang Tae Ha saat ini.
“Eun Joong bisa membunuh Tae Ha tanpa mengetahui Tae Ha adalah ayahnya, dan Tae Ha bisa membunuh Eun Joong, tanpa mengetahui Eun Joong adalah putranya. Kita harus memberitahu dia. Kita harus menghentikan dia.”
Hwa Young jelas sangat terkejut dengan fakta ini, tangannya bergetar saat dia mencoba menelpon suaminya. Tapi tak ada jawaban sama sekali, membuat Hwa Young semakin cemas dan takut.
Sementara itu di tempat Eun Joong berada, Kang Ho memberitahu Tae Ha jika isi USB itu bukanlah daftar yang mereka cari. Tae Ha geram mendengarnya. Eun Joong dengan santai menjawab, kenapa Tae Ha ga pakai Koran saja untuk mencetak uang palsu ini.
Dia tahu kalau ini palsu, karena telah menyelidiki cirri-cirinya di masa lalu.
Tae Ha bertanya dimana USB itu? Eun Joong menjawab dia ga membawanya. Eun Joong berdiri dan berkata kesepakatan hari ini dia anggap ga pernah terjadi. Jadi, mari bertemu lagi, dan pastikan Tae Ha membawa uang asli.
Tae Ha sangat marah, dia langsung mengacungkan pistolnya. Tapi, alih-alih dia menembakkan pistol ke Eun Joong, dia malah menarik pelatuknya ke atas, dan terdengarlah letusan itu.
Eun Joong berkata harusnya Tae Ha hemat peluru jika memang ingin membunuhnya. Kang Ho mengikat Eun Joong atas suruhan Tae Ha, dan Eun Joong kembali berkata,kalau dia bisa saja jadi kasus bunuh diri seperti Gi Chan.
Tae Ha mendekati Eun Joong ketika Eun Joong meminta agar jasadnya dibiarkan terlihat bagus agar ayahnya ga pingsan atau terluka melihat mayatnya nanti.
Kali ini, setelah dekat dengan putra asli yang tak diketahuinya itu, Tae Ha benar-benar menempelkan pistol di kepala Eun Joong. Sekali tembak maka Eun Joong akan mati.
Tanpa Tae Ha sadari ada perekam di dalam pistol, dan Eun Joong melirik kearah pistol itu dengan ujung matanya.
Eun Joong dengan santai berkata kalau dia sudah memberitahu PD penyiaran, jika dia tidak datang besok jam 12 siang, maka dia meminta agar Daftar suap Tae Ha dipublikasikan. Tae Ha kaget mendengar itu.
“Coba tembak” dengan santainya Eun Joong berkata itu sambil menatap pada Tae Ha.
“Anda bahkan mnenggunakan bulldozer untuk membunuh anak 5 tahun. Saya hanya berusia 30 tahun. Apakah Anda ingat anak yang Anda bunuh? Ha Gun Young? Dan anak itu masih hidup menurut catatan sebagai Ha Eun Joong. Sebagai ganti anak itu, saya menjalani hidupnya. Apa Anda akan membunuh lagi anak itu, hari ini?”
Tae Ha semakin geram mendengar semua yang Eun Joong ucapkan. Diapun langsung memukul kepala Eun Joong dengan pistolnya, membuat kening Eun Joong berdarah. Bahkan Tae Ha menendang Eun Joong, membuat Eun Joong yang terikat langsung jatuh.
Setelah jatuh itupun, merasa tak puas, Tae Ha menginjak tubuh Eun Joong berkali-kali.
Setiap Eun Joong mencoba bangkit, Tae Ha langsung menginjaknya lagi, sehingga Eun Joong kembali tersungkur. Darah bahkan keluar dari mulut Eun Joong, karena kuat dan berkali-kali dia diinjak dan ditendang perutnya oleh Tae Ha.
Myung Geun yang masih di lokasi menunggu, karena semua tim memang sedang sibuk. Tiba-tiba di dalam mobil, HT Jae Moon berbunyi yang mengabarkan sebuah informasi. Myung Geun mendengar ada sebuah mobil yang dipakir di depan pabrik, dan berharap segera disingkirkan. Myung Geun tahu, itu adalah tempat disekapnya Eun Joong.
Ha Eun Joong sepertinya semakin lemas akibat kerasnya pukulan dan tendangan yang dia terima. Dia sudah didudukkan kembali ke kursi, dengan kepala tertunduk lemas. Jang Tae Ha dengan pistol yang ditempelkan ke kepala Eun Joong menyuruh Eun Joong segera memberitahu dimana USB itu.
“Disaat saya beritahu Anda, saya akan mati. Maka ayahku akan kehingan kedua putranya, di tangan Anda. Jika saya mati ditangan Anda, maka ayah saya tidak akan bisa hidup. Jadi saya akan bertahan, sampai saya mati.”
Eun Joong berkata yakin kalau Tae Ha ga akan mungkin menembaknya, karena dia memiliki daftar USB itu. Jadi, mungkin ada baiknya Tae Ha memohon padanya agar dia tetap hidup dari pukulan dan tendangan Tae Ha, sampai semua berakhir.
“Kau..ada satu hal yang harus kau tahu. Namamu itu, berasal dari nama putraku. Jang Eun Joong. Kau bukan hanya menjalani hidup sebagai Ha Gun Young, tapi kau juga menjalani hidup sebagai putraku.”
Eun Joong terpana kaget dan bertanya apa maksud Tae Ha.
“Ayahmu..adalah penculik putraku.”
Semakin tak percaya Eun Joong dibuatnya.
Tae Ha terus menjelaskan pada Eun Joong, kalau alasan dia membunuh Ha Eun Joong hari ini adalah bukan karena USB itu, tapi karena Ha Eun Joong adalah putra Ha Myung Geun. “Karena kau adalah putra penculik putraku.”
Eun Joong benar-benar tak mampu berkata-kata saat mendengar fakta tentang ayahnya ini. Benarkah ayahnya seorang peculik?
Tae Ha mengacungkan pistolnya pada Eun Joong, kali ini tidak di kening Eun Joong.
Tapi tepat saat Myung Geun membuka pintu pabrik itu, Tae Ha pun menarik pelatuk pistolnya menembak Eun Joong.
Myung Geun terkejut melihat putranya ditembak oleh Tae Ha. Tae Ha yang merupakan ayah kandung Eun Joong.
Dia terlambat. Terlambat menghentikan semua ini.
KOMENTAR :
Uh, menegangkan.
Sebentar lagi, Tae Ha pasti tahu Eun Joong adalah putranya.
Antara sebel dan kasihan sama Eun Joong-Bok. Dia itu benar-benar kelewatan. Bukankah dia mendengar semuanya, karena ponsel Kang Ho yang terhubung dengannya. Berarti dia tahu dengan pasti kejadian ini, dan aku yakin dia menikmati dengan senang.
wahh.. g tau mski komen ap.. makin seru aj. lanjuutt truss ya. SEMANGAT^^… aq tunggu ep 21 nya. GOMAWO!!
ReplyDelete