Episode 19
Hwa Young benar-benar meluapkan emosinya, dia bahkan berkata pada Myung Geun kalau dia sangat membenci dirinya sendiri yang sudah merasa kasihan pada Myung Geun. Dia ingin memotong tangannya, yang bahkan pernah menggenggam tangan Myung Geun kala itu. Semua membuatnya jijik. Jika dia memegang senjata maka dia akan menembakkannya sekarang juga, dan jika dia membawa pisau maka dia juga akan langsung menusuk Myung Geun.
Myung Geun pasrah menerima kekecewaan Hwa Young padanya, karena dia tahu, dia pantas untuk itu. Dia hanya berkata kalau ada sesuatu yang ingin dia kembalikan pada Hwa Young, jadi dia mau Hwa Young mengikutinya ke dalam rumah.
Hwa Young membuka kotak kardus yang disediakan Myung Geun, di dalamnya ternyata berisi barang-barang putranya. Baju yang terakhir kali putranya kenakan sebelum hilang, sepatu, dan beberapa benda lainnya.
Hwa Young mengambil sepatu itu, dan mulai meneteskan air matanya.
Saat itu Myung Geun berkata kalau dia selalu ingin mengembalikan semua seperi sedia kala. Setiap hari dia hidup dengan fikiran seperti itu di kepalanya. Dia selalu berkata, besok dia akan kembalikan Eun Joong pada orang tua aslinya.
Hwa Young mengambil seragam Eun Joong, seragam yang jika dikenakan putranya, pasti akan terlihat tampan. Dia sedih karena kehilangan masa-masa itu. Sementara Myung Geun masih berkata. Dia menjelaskan jika ternyata keinginannya untuk menahan Eun Joong sehari saja berubah menjadi setahun, begitu seterusnya. Setiap hari, dia selalu berkata hanya hari ini, dan besok dia akan mengembalikan Eun Joong.
“Saat dia memanggilku Ayah, aku menyukainya. Aku suka memotong rambutnya, saat dia mengoleskan krim otot untuk punggungku yang sakit, aku juga menyukainya. Aku tidak tahu kapan, tapi putranya yang telah meninggal, tidak pernah datang lagi di mimpinya. Aku menganggapnya lebih dari putraku yang telah tiada.”
Myung Geun juga mengaku jika pada awalnya dia memperlakukan Eun Joong dengan dingin. Lalu Eun Joong akan menangis semalaman karena sikapnya itu, dan dia tiba-tiba merangkul Eun Joong yang sedang menangis. Lalu diapun menangis semalaman menyesali sikapnya pada Eun Joong.
“Aku akhirnya menyadari, aku mencintainya. Aku tahu, seharusnya aku ga boleh mencintainya,dan harus selalu waspada serta berhati-hati. Tapi ternyata aku malah mencintainya. Dia juga begitu.”
Hwa Young beralih pada album foto, dia menatap foto putranya lama, dan membelai wajah putranya di foto itu.
Myung Geun terus berbicara, sambil mengingat semua kenangannya bersama Eun Joong.
“Kami saling mencintai satu sama lain. Bagiku, Eun Joong juga putraku. Selama 25 tahun, dia menjadi siksaan bagi saya. Tapi dia tetaplah putra saya.”
Hwa Young kali ini melihat buku gambar Eun Joong. Melihat dalam tangis apa saja yang digambar putranya saat kecil dulu.
Lalu Hwa Young menemukan salah satu gambar putranya. Eun Joong menggambar keluarganya, ya keluarganya. Tentu tidak ada Hwa Young disana, karena Eun Joong menggambar seorang laki-laki yang itu pasti Myung Geun, dan seorang perempuan kecil, yang tentunya itu adalah Soo Young.
Dibawah gambar itu, Eun Joong menulis “Namaku Ha Eun Joong, nama adikku Ha Soo Young, dan nama ayahku Ha Myung Geun. Saat kami bertiga sedang bersama, maka ja dinya Ha Ha Ha, itu adalah suara tawa. ”
Flashback.
Ha Eun Joong sedang asik menggambar, menggambar keluarga kecilnya yang sangat dicintainya. Ada ayahnya dan juga Soo Young.
Dia menamakan keluarganya adalah keluarga Ha Ha Ha.
“Aku paling suka suara tawa ayah di dunia ini. Tapi ayahku tidak terlalu suka tertawa. Aku berharap dia akan banyak tertawa. Aku sangat menyukai ayahku.”
Flashback End
Hwa Young membalik buku itu, dan menemukan tulisan Eun Joong yang lain. Tulisan dengan judul Hari Ketika Gigiku Copot.
Flashback
Ha Eun Joong kembali menggambar dan menulis cerita, kali ini ketika giginya copot saat sarapan pagi.
“Aku adalah orang yang paling bahagia ketika gigiku copot, karena dihari itulah ibu yang di surga datang menemuiku. Aku akan membuang gigiku yang copot keatas atap, jadi sebelum kucing mengambilnya, kau harus segera mengambil itu Ibu.”
Malam harinya saat Eun Joong membuang giginya yang copot keatap.Dia berkata “Ibu saat aku keatas, disana aku betul-betul melihat sebuah bintang bergerak naik di langit. Aku pikir itu pasti ibu. Ibuku ada disini. Yahu..Ibu berjuanglah. Aku mencintaimu ibu.”
Flashback End
Hwa Young menangis tersedu membaca cerita itu. Myung Geun ikut terduduk di lantai dan meminta maaf pada Hwa Young. Dia tahu apa yang dilakukannya salah. Dia tidak tahu jika saat itu akan ada banyak orang yang menderita karena ulahnya.
“Aku tidak tahu jika ternyata meminta tebusan lebih sulit daripada membalas dendam. Aku hanya berfikir bagaimana caranya bisa hidup dari hari ke hari. Untuk Eun Joong ku, aku benar-benar tidak memikirkan bahwa dia juga memiliki kehidupan. Aku benar-benar tidak berfikir nerakaku, menjadi neraka juga untuknya.”
Hwa Young menjawab kalau dia juga akan membalas dendam. Rasa sakit yang dia lalui, dan hidup tersiksa seperti di neraka, semua akan dia kembalikan pada Myung Geun. Eun Joong bahkan tak bisa mengenali jika dia ibunya, ketika Eun Joong melihatnya. Itu sangat menyakitkan.
Dia kehilangan banyak momen bersama Eun Joong. Dia tak pernah menerima bunga anyelir dari anaknya, ketika hari orang tua tiba. Dia juga tak pernah melihat anaknya memakai seragam sekolah ataupun seragam olahraga saat anaknya sekolah dulu. Terlebih dalam seragam kepolisian. Dia kehilangan semua masa-masa itu.
“Tidak ada apapun, aku tidak pernah sempat melihat semua itu. Ketika kau dipanggil ayah oleh putraku, aku hanya berharap putraku tetap hidup..tetap selamat. Berikan aku kembali waktu ketika aku hidup seperti di neraka. Berikan aku kembali semua waktuku yang hilang. Maka aku akan bisa memaafkanmu. Aku akan coba memaafkanmu.”
Jang Tae Ha sudah datang dengan tongkat golfnya, dan begitu melihat Myung Geun ada bersama istrinya, dia tak berfikir panjang. Langsung saja dia memukul tubuh Myung Geun dengan tongkat golf itu. Hwa Young tentu kaget.
Hwa Young berdiri dan langsung mencegah suaminya dengan mengambil paksa tongkat golf itu. Dia meminta Tae Ha berhenti dan tidak melakukan itu.
Tapi, Tae Ha tidak berhenti hanya karena tidak memegang tongkat golf itu, dia dengan amarahnya langsung menarik Myung Geun berdiri dan meninju wajah Myung Geun berkali-kali, sampai Myung Geun kembali terjatuh.
Myung Geun tak mampu bangkit, dan Tae Ha kali ini menendang dada Myung Geun keras. Hwa Young hanya mampu memejamkan matanya tak tahan menyaksikan semua ini.
Sementara itu, Ha Eun Joong sedang dalam pemeriksaan dengan kedua rekannya yang menjadi saksi. Petugas bertanya apa benar Ha Eun Joong menerima uang dari Shin Kang Ho sebesar 100 juta won? Eun Joong pun menjawab tidak.
Petugas kemudian beralih pada detektis Song Gyong Hee yang memverifikasi sidik jari di kancing manset itu. Petugas bertanya apa benar Gyong Hee melakukan itu atas permintaan Ha Eun Joong?
Gyong Hee membenarkan pertanyaan itu. Petugas bertanya lagi apa benar hasilnya positif, bahwa kancing manset itu ada sidik jarinya Shin Kang Ho? Gyong Hee lgi-lagi membenarkan hal itu.
Petugas beralih pada detektif Goo Hee Chan. Dia bertanya apa benar Hee Chan yang memverifikasi identitas Shin Kang Ho atas permintaan Ha Eun Joong? Hee Chan belum menjawab dia menatap Eun Joong, merasa tak enak jika dia membenarkan hal itu. Dia kasihan Eun Joong diperlakukan seperti ini.
Eun Joong akhirnya berkata agar petugas berhenti menyiksa teman-temannya dengan pertanyaan seperti tadi. Jika petugas sudah selesai, lebih baik biarkan temannya pergi. Dia hanya akan menjelaskan ini pada komite disiplin.
Petugas kesal dan berkata terserahlah akan apa yang Eun Joong lakukan, apa akan menjelaskan atau tidak, tapi yang jelas bagaimana bisa Eun Joong melepaskan penjahat yang bahkan sudah mengaku. Menerima suap juga hal yang tidak bisa diterima, dan hukuman jelas akan diterima Eun Joong, bahkan Eun Joong bisa dipecat karena yang Eun Joong lakukan ini.
Hee Chan jelas kaget mendengar kemungkin Eun Joong juga bisa dituntut karena melepaskan penjahat seperti itu.
Ha Myung Geun sudah tak berdaya, wajahnya babak belur, dan dia bahkan sudah tak sanggup untuk berdiri. Tae Ha menarik paksa rambut Myung Geun sehingga kepala Myung Geun terangkat dan Tae Ha bertanya kenapa Myung Geun sama sekali ga membalas serangannya?
Myung Geun hanya diam membuat Tae Ha semakin kesal, lalu dia menarik tubuh Myung Geun sehingga kali ini Myung Geun dalam posisi berdiri. Hwa Young meminta suaminya menghentikan ini. Dia tak tahan melihatnya. Tae Ha bertambah kesal dan berkata pada Hwa Young bagaimana bisa dia berhenti?
Tae Ha kembali menatap Myung Geun yang masih berada dalam cengkaramannya, dia bertanya apa Myung Geun kira dia bisa memaafkan Myung Geun walaupun Myung Geun sudah mengembalikan putranya?
Tae Ha kemudian berkata kalau dia akan mengembalikan semua seperti yang sudah dia dapatkan. Dia akan menghancurkan putra Myung Geun tepat di depan mata Myung Geun, sama seperti Myung Geun dulu, menculik putranya di depan matanya.
Hwa Young syok mendengar itu, Eun Joong nya akan dicelakai oleh Tae Ha. Oleh ayahnya sendiri, dia ga boleh membiarkan ini terjadi. Apalagi Tae Ha berkata akan menghancurkan Ha Eun Joong sampai setiap tulang di tubuh Eun Joong patah semua. Kalimat itu semakin membuat Hwa Young takut.
Hwa Young berkata menengahi suaminya dengan bilang kalau Myung Geun sudah menyesal. Terlebih putra mereka kembali dengan selamat, bukankah itu yag terpenting? Jang Tae Ha menjawab tidak dengan berteriak pada Hwa Young. Dia bahkan berkata kalau Hwa Young masih dibohongi oleh Myung Geun.
Tae Ha kembali beralih pada Myung Geun dan bilang, kalau Myung Geun sengaja menggunakan putra Myung Geun untuk menyelidikinya. Myung Geun juga memalsukan pekerjaan Myung Geun untuk mendekati istrinya.
“sebagai ganti putramu yang meninggal, kau mengambil anak dari jalanan, lalu menjadikan dia seorang polisi, membesarkan dia untuk membidikkan senjata padaku.”
“Kau salah, aku tidak sedang mencoba membalas dendam.”
Tae Ha tak peduli penjelasan Myung Geun dan berkata kalau Myung Geun bahkan berani memberikan nama Eun Joong pada putra Myung Geun, nama yang sama seperti nama putranya. Kalau yang seperti itu bukan dendam, lalu apa namanya?
Hwa Young lagi-lagi membela Myung Geun dengan berkata kalau Myung Geun menyesal makanya Myung Geun juga menamai putra Myung Geun dengan nama seperti putra mereka. Myung Geun juga membesarkan dengan baik seperti anak kandung Myung Geun sendiri.
Hwa Young mencoba menjelaskan bahwa Ha Eun Joong ga ada hubungannya dengan masalah mereka ini. Myung Geun terpana, karena walau semarah apapun, Hwa Young bisa mengerti dirinya. Paling tidak Hwa Young tahu jika dia juga mencintai Eun Joong, seperti putranya sendiri.
Tae Ha tak bergeming, dan akhirnya dia berkata pada suaminya kalau dia akan melepaskan perkara hukum Zeus. Tae Ha akhirnya menoleh, dan Hwa Young bilang dia ga akan menentang Tae Ha lagi.
Tae Ha memang menuruti keinginan istrinya untuk menghentikan semua ini, tapi sebelum pergi dia berkata pada Myung Geun, kalau ini belum berakhir, dia akan kembali lagi.
Ha Eun Joong memenuhi janjinya bertemu Joo Pil. Melihat Eun Joong minum di siang bolong membuat Joo Pil berkata kalau ada orang bilang minum disiang bolong akan membuat kita tidak mengenal ayah ibu kita sendiri.
Eun Joong yang sudah menenggak minumannya menjawab itu hanya opini seseorang, dan jika seseorang berpendapat seperti itu, maka itulah yang akan terjadi. Sedang menurutnya saat ini, Joo Pil lebih buruk dari apa yang dia fikir.
Eun Joong berubah serius dengan bertanya di tahun 88 siapa sebenarnya yang Tae Ha bunuh? Apakah yang dibunuh Tae Ha berkaitan dengan ayahnya? Joo Pil terkejut mendapat pertanyaan seperti ini tapi akhirnya dia menjawab dengan menyebut sebuah nama, Ha Gun Young.
Joo Pil menjelaskan kalau Ha Gun Young itu putra kandung Myung Geun. Giliran Eun Joong yang terkejut kali ini.
Ha Myung Geun tertatih menuju kamarnya, dia langsung meminum obat yang ditaruhnya di botol suplemen gizi, karena sakit ini tak tertahankan lagi. Ditengah sakit yang dia rasakan, Myung Geun teringat kembali ajakan Eun Joong untuk mendaki bersamanya. Myung Geun jadi sedih, namun sakit itu bertambah membuat dia tak kuasa. Dia mencoba terus menahannya, dan akhirnya dia hanya mampu menangis.
Masih bisakah dia berkemah dan mendaki bersama Eun Joong, jika sakit yang dia rasakan benar-benar menyiksanya?
Kang Joo Pil bertanya apa Eun Joong ga penasaran siapa orang tua kandung Eun Joong? Eun Joong menjawab kalau orang tuanya hanyalah yang sekarang. Dia tidak mengenal dan tidak ingin mengenal orang tua lainnya.
Joo Pil masih mencoba menawari Eun Joong untuk mengetahui siapa orang tua asli Eun Joong dengan berkata jika Eun Joong tahu maka bisa saja Eun Joong berubah fikiran. Bisa saja, orang tua Eun Joong yang asli adalah orang yang sangat kaya raya. Bukankah dengan begitu kehidupan Eun Joong akan menjadi baik?
Eun Joong menjawab mantap kalau dia sangat menyukai kehidupannya yang sekarang. Dia punya ayah, adik, dan karir sebagai seorang detektif. Itu sudah cukup untuknya.
Joo Pil berkata kalau hidup itu ga akan selalu mudah. Bisa saja semua yang kita hadapi berubah menjadi kesialan.
Joo Pil juga bilang jika Eun Joong penasaran tentang siapa ayah kandung Eun Joong, maka Eun Joong bisa datang padanya. Dia akan memberitahu semua. Tanpa ada yang ditutupi.
Hwa Young meminta Tae Ha untuk berjanji tidak akan menyentuh Detektif Ha Eun Joong. Dia ga mau Tae Ha mengganggu anak-anak yang tidak berdosa seperti detektif itu. Hwa Young bahkan terdengar sangat memohon pada suaminya itu.
Tae Ha menatap istrinya dan dia berkata kalau dia ingin memperjelas dulu semuanya. Benar kan Hwa Young tidak akan melanjutkan perkara hukum Zeus? Hwa Young membenarkannya. Tae Ha juga mengatakan kalau dia mau Hwa Young mengambil alih yayasan Jung Ahm.
Hwa Young heran dan Tae Ha menjelaskan kalau yayasan itu akan menjadi landasan untuk menjadikan Eun Joong-Bok presiden 15 tahun lagi.
Tae Ha juga mengatakan sebelum orang-orang membuat rumit keadaan, dia mau mereka membeli sebuah perusahaan terdaftar. Lalu secara diam-diam mengalihkan saham Grup TaeHa pada putra mereka.
Dia tahu Jin Woong berambisi besar. Jadi jika mereka ingin menghindari perpecahan di Grup TaeHa, maka itulah yang harus mereka lakukan.
Hwa Young yang sedikit kaget bertanya apa Tae Ha benar akan menyerahan semua pada anak mereka?
Tae Ha kesal dan bertanya lalu apa Hwa Young mau dia memberikan yang dia miliki pada Joo Ha?
Lalu ponsel Hwa Young berdering dan tertulis nama “Eun Joong kita” di layar ponselnya. Tae Ha melihat Hwa Young hanya diam, dan menyuruh Hwa Young segera mengangkat telepon itu. Hwa Young menjawab dia akan menerimanya di luar. Hwa Young pun segera berlari keluar dan menerima panggilan dari anaknya itu.
Eun Joong mengajak Hwa Young makan malam bersama, apa Hwa Young mau? Hwa Young bergegas menerima ajakan itu. Mana mungkin dia akan melewatkan makan malam bersama putra tercintanya. Eun Joong bertanya apa makanan yang Hwa Young suka? Hwa Young menjawab apa saja, dia suka semuanya. Dimanapun itu tempatnya, tak masalah.
Setelah percakapan di telepon itu usai, Eun Joong kembali teringat pada apa yang dikatakan Hwa Young tentang uang yang akan masuk ke rekeningnya. Dia jadi tahu kalau Hwa Young mencoba memberitahunya kalau ada yang menjebak dia. Kemudian Eun Joong mengeluarkan boneka kekhawatiran yang Ah Mi berikan padanya. Dia menatap boneka itu. “Aku tidak perlu khawatir bukan? Kau sudah buang jauh kekhawatiranku itu kan? Baiklah, aku akan serahkan padamu segala kekhawatiranku.”
Eun Joong menemui Wakapol, dan menceritakan semuanya, jika ayahnya adalah pengungkap masalah Zeus, dan Eun Joong-Bok menemuinya untuk memberi peringatan, jika Tae Ha sedang mengincar ayahnya. Dia harus menghentikan ini. Sebelum ayahnya terluka dan menjadi Gong Gi Chan yang lain, maka dia harus menghentikan semua ini. Dia harus menangkap Jang Tae Ha.
Wakapol Song bertanya Bagaimana caranya? Eun Joong mengeluarkan USB yang berisi daftar suap itu. Eun Joong berkata kalau dia akan memancing Tae Ha dengan USB ini. Eun Joong meminta agar Wakapol mau membantunya.
Tae Ha dengan anak palsunya, dan Shin Kang Ho berkumpul lagi malam ini. Tae Ha berkata kalau dia sudah separuh membunuh Myung Geun. Eun Joong-Bok kaget dan bertanya apa yang Myung Geun katakan pada ayahnya? Apa Myung Geun berkata sesuatu tentangnya?
Tae Ha bertanya memangnya apa yang harus dikatakan keparat seperti Myung Geun itu?
Eun Joong-Bok bertanya apa yang akan ayahnya lakukan? Ayahnya menjawab kalau dia akan menyingkirkan Ha Eun Joong. Entah melemparkan detektif itu ke penjara, atau melempar ke sebuah tempat yang asing, atau jika bisa mengubur Ha Eun Joong dalam tanah, yang jelas dia harus menyingkirkan Ha Eun Joong. Dia ga bisa melepaskan Myung Geun dan Ha Eun Joong begitu saja, mengingat yang dia dapatkan oleh kedua orang tersebut. Dia harus membalas semua.
Eun Joong-Bok yang sudah dikuasi ketamakan, bertanya bagaimana jika Ha Eun Joong mereka kirim bersama Kang Ho, saat Kang Ho akan melarikan diri?
Tae Ha menjawab dia ga ingin Eun Joong-Bok mengotori tangan untuk melindunginya.
“saat pekerjaan ini selesai, aku akan mencuci tanganku yang kotor.”
Eun Joong-Bok juga berkata kalau dia sudah memasang penyadap di meja dan mobil Ha Eun Joong, agar mereka tahu gerakan apa yang akan dilakukan detektif itu. Jadi, mereka bisa menyiapkan balasan, jika Ha Eun Joong mulai menyerang mereka.
Ha Eun Joong mengeluarkan USB itu dan menatap boneka kekhawatiran yang tergantung di mobilnya. Dia berkata pada boneka tersebut untuk bisa menahan satu kekahwatiran lagi, dan penyadap itu memang terpasang di mobil Ha Eun Joong. Apakah Eun Joong tidak menyadarinya? Karena penyadap itu ada ditempat boneka kekhawatiran sedang terpasang.
Eun Joong-Bok pun mendengar apa yang Ha Eun Joong katakan tentang boneka kekhawatiran. Dan dia merasa ga mengerti apa maksud yang dikatakan Ha Eun Joong.
Tapi ternyata Eun Joong-Bok mendengar Ha Eun Joong mengucapkan sejumlah nama pemerima suap yang ada di daftar USB itu. Eun Joong-Bok jelas terkejut.
Bena saja, di dalam mobilnya sambil menyetir, Ha Eun Joong menghafal semua nama di USB itu, nama-nama penerima suap TaeHa. Dia tahu jika USB itu hilang, maka bukti juga hilang, maka cara teraman adalah menyimpan nama-nama itu di otaknya.
Ah Mi menempelkan plester luka di wajah Myung Geun, dia terlihat cemas dan meminta agar mereka ke RS saja, agar luka Myung Geun bisa diobati.
Myung Geun menjawab kalau dia baik-baik saja. Dia meminta agar Ah Mi membantunya membereskan rumah, dan membuat makan malam, karena sebentar lagi anak-anaknya pulang.
Ah Mi bertanya siapa yang melakukan semua ini? Dia tahu luka itu bukan disebabkan karena Myung Geun jatuh. Myung Geun tetap mengatakan hal yang sama, kalau dia benar-benar terjatuh, makanya mendapatkan luka seperti ini.
Kemudian Ah Mi bertanya lalu kenapa ada tongkat golf disini? Ah Mi berkata jika Myung Geun ga mau jujur, maka dia terpaksa harus meminta Eun Joong untuk mencari siapa pemilik tongkat golf ini.
Akhirnya Myung Geun jujur dan menyebut nama Tae Ha. Orang itulah yang datang dan membawa tongkat golf itu lalu memukulkan padanya. Ah Mi kaget.
Myung Geun juga bilang kalau Hwa Young sudah mengetahui yang sebenarnya. Sekarang dia hanya ingin memberitahu Eun Joong, sebelum putranya itu mendengar dari orang lain. Ah Mi pun membenarkan hal itu, bahwa Ahjussi Ha lah yang harus menjadi orang pertama yang memberitahu Eun Joong, apa yang sebenarnya.
Myung Geun pun mengatakan kalau Eun Joong mengajaknya berkemah, dan saat itulah dia akan memberitahu Eun Joong. Tidak perlu menunggu sampai musim gugur, karena dia tidak yakin memiliki waktu sebanyak itu, maka sebelum musim gugur dia akan berkemah dengan putranya, dan mengatakan semua rahasia ini.
Hwa Young bertemu putranya malam ini. Di sebuah restoran, yang sudah dipilih oleh Eun Joong. Eun Joong bertanya apa tempat ini membuat Hwa Young ga nyaman? Hwa Young menggeleng dan tetap menatap putranya. Kemudian Eun Joong bilang, jika dia sudah memikirkan beberapa tempat yang bagus, dan dia merasa ini adalah salah satunya. Dia berharap Hwa Young menyukai pilihannya ini.
Eun Joong bahkan menuangkan minum untuk Hwa Young,dan tangan Hwa Young bergetar saat memegang gelas itu. Dia tak bisa menahan perasannya.
Makanan sudah datang, dan Eun Joong berkata memang bukan dia yang memasak makanan ini, tapi dia berharap Hwa Young bisa menikmatinya. Hwa Young menjawab dia juga berharap, Eun Joong menikmati makan malam mereka ini.
Hwa Young bukannya makan, dia malah menatap putranya itu. Menatap lama dalam diam, dan meneteslah air mata Hwa Young.
Eun Joong yang tadi asik menyuap, terkejut saat dia menatap Hwa Young yang sudah bersimbah air mata.
Eun Joong bertanya, kenapa Hwa Young menangis? Dia juga bertanya kenapa tatapan Hwa Young seperti tatapan yang seolah mengenalnya dengan sangat baik? Hwa Young hanya mampu menangguk dengan air mata terus mengalir di pipinya. Eun Joong bertanya lagi, bagaimana bisa Hwa Young mengenalnya?
Hwa Young hanya berucap Nak. Membuat Eun Joong bertambah kaget..
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Apakah Hwa Young akan mengungkapkan jati dirinya sebagai ibu kandung Eun Joong? Mungkin tidak…
PERTAMAXXX..
ReplyDeleteeonnie.. makasih dh lanjutin sinopsis SCANDAL.. komen dulu baru baca.. hehe.. lanjuttt terussss ya.. dan semoga sehat slalu.. aq tunggu part II ny.. jeongmal gomawo^^
aq kasian juga sama myung geun. memang bener dia salah karena dah nyulik anak orang, tapi dia kan dah pernah mau ngembaliin.
ReplyDelete