Episode 10 kemarin berakhir saat Eun Joong terkejut melihat benda yang ternyata sedari tadi di genggam Ah Mi dalam pingsannya. Sebuah kancing kemeja mahal yang menurut Ah Mi milik penjahat yang membakar rumahnya.
Episode 11
Eun Joong melihat Ah Mi dari luar, dia melihat Ah Mi yang dia yakini sedang menangis tersedu-sedu karena kehilangan bayi. Insiden tadi sudah merenggut satu-satunya yang Ah Mi miliki di dunia ini.
Di dalam kamar, di ruang itu,Ah Mi menangis sambil memegang perutnya. Yeon Doo nya sudah tak ada. Sekarang dia benar-benar sendiri.
Myung Geun dan Wakil Kepala Polisi Song sedang berbicara di telepon. Kepala Polisi berkata kalau Eun Joong sudah dia pindahkan ke divisi lain, yang pekerjaannya hanya tulis menulis. Myung Geun mengucapkan terima kasih pada Wakil Kepala Polisi. Wakil Kepala Polisi Song pun meminta agar Myung Geun bernafas lega sekarang.
Wakapol Song meminta agar Myung Geun ga terus hidup di tahun 1988.
“Hidup ini tidak begitu lama, satu-persatu orang akan sakit-sakitan dan meninggal dengan cepat. Keluarlah dari masa lalumu, aku mohon. ”
Myung Geun hanya diam menyadari kebenaran kalimat Wakapol Song itu. Myung Geun hanya meminta agar Wakapol Song memenuhi janji untuk tetap melakukan penyelidikan ini. Wakapol mengiyakan tapi dia juga mau Myung Geun berjanji untuk tidak mencoba melawan Jang Tae Ha.
Soo Young sudah masuk ke rumahnya, diikuti oleh Eun Joong-Bok. Myung Geun dari dalam yang mendengar suara Soo Young, berkata kalau dia sedang berbicara ditelepon.
Soo Young pun menunjukkan letak kamar mandinya pada Eun Joong, karena tadi alasan Eun Joong adalah untuk numpang ke kamar mandi sebentar.
Soo Young berkata kalau Eun Joong bisa menggunakan kamar mandi, dan dia akan ke kamarnya sebentar. Eun Joong-Bok pun mengiyakan.
Keluarlah Myung Geun, dan dia terkejut melihat Eun Joong dihadapannya. Jang Eun Joong. Anak palsu Jang Tae Ha. Eun Joong-Bok sendiri awalnya sedikit canggung dan Myung Geun pun bertanya kenapa Eun Joong ada disini? Eun Joong-Bok menjawab kalau dia ingin menanyakan sesuatu pada Myung Geun.
“Benarkah Anda adalah ayah dari Detektif Ha Eun Joong?”
Myung Geun kaget dan hanya diam menatap Eun Joong-Bok.
Kali ini Jin Woong duduk berhadapan dengan Joo Ha, Joo Ha langsung berkata kalau studio tinju dan hotel adalah tempat yang sudah direncanakan oleh Jin Woong agar Jin Woong bisa memeriksa situasinya kan? Jin Woong menjawab santai terserah apa yang Joo Ha pikirkan saja.
Joo Ha bertanya memangnya Jin Woong ga merasa kalau perkawinan ini ga masuk akal?
Jin Woong dengan keren menjawab kalau dia ga hanya melakukan hal-hal yang masuk akal aja, kadang dia juga mau melakukan hal yang tidak masuk akal seperti perkawinan ini.
Joo Ha ga percaya Jin Woong sudah berubah seperti ini. Dulu aja waktu Jin Woong masih jadi guru lesnya, Jin Woong ga berani menatapnya dan bahkan jika Jin Woong menatap matanya, maka Jin Woong akan langsung mimisan. Kenapa sekarang Jin Woong seberani ini dengannya? Jin Woong menjawab santai, kalau dia ga ingat tentang hal itu? Dia juga bilang kalau dia ga peduli apapun, yang dia mau pernikahan mereka dipercepat.
Joo Ha bertanya kenapa buru-buru? Jin Woong menjawab karena ini hanya akan membuat mereka kelelahan dan kepayahan satu sama lain.
“Kenapa kau ingin menikah jika ini melelahkan menurutmu?”
“Ayahmu dan ayahku yang menginginkan seperti ini”
Joo Ran memandang senang disket berisi rekaman Video CCTV. Dia teringat kembali saat dulu, Man Bok datang pertama ke rumah, dan Tae Ha bertanya apa Hwa Young yakin jika Man Bok adalah Eun Joong. Hwa Young menjawab yakin bahkan tanpa keraguan sedikitpun.
Joo Ran bergumam kalau ini waktunya Man Bok keluar. Permainan Hwa Young pun berakhir sekarang.
“Kalian berdua akan mati sesegra mungkin, bila video ini diketahui. Mati hancur. Mati secara tidak alami,se-be-lum-wak-tu-nya.”
Kembali ke rumah Myung Geun. Eun Joong-Bok dan Myung Geun sudah lebih santai sekarang. Mereka berdua duduk disofa, dan Eun Joong-Bok bertanya kenapa saat dipemakaman Myung Geun sangat penasaran akan identitasnya? Seolah-olah Myung Geun mengenal dia.
Myung Geun menjawab kalau dia sama sekali ga kenal dengan Eun Joong. Lebih tepatnya, baru sekarang dia kenal dengan Eun Joong yang merupakan putranya Jang Tae Ha.
Myung Geun pun bilang jika yang ingin Eun Joong tahu apakah dia benar ayah detektif Ha, maka dia menjawab iya. Detektif Ha adalah putranya.
Apa itu cukup, atau sebenarnya Eun Joong penasaran dengan putranya?
Soo Young keluar dan kesal karena ayahnya ga menyajikan apapun untuk tamunya. Soo Young pun bertanya apa yakin ayahnya dan Eun Joong mau, dia akan buatkan sekarang?
Eun Joong-Bok langsung berdiri dan berkata kalau dia akan pulang saja. Soo Young meminta agar Eun Joong makan semangka dulu, sebelum pergi. Eun Joong menjawab lain kali saja, dia pasti akan datang lagi ke rumah Soo Young dan makan bersama.
Soo Young senang mendengarnya.
Dokter menemui Eun Joong yang menunggu di luar ruang Ah Mi dirawat. Dokter berkata kalau stabilitas mental bisa dicapai saat stamina fisik pasien bagus. Jadi dia berharap Eun Joong bisa membantu pasien untuk makan dan tidur secara teratur.
“Apa sih sebenarnya yang Anda lakukan sebagai suami, sementara kondisi fisik istri Anda seperti itu?Hal-hal serius bisa terjadi, jadi perhatikanlah istri Anda.”
Setelah itu dokter pun berlalu. Eun Joong merasa sangat kasihan pada ha Mi, dan bingung harus berbuat apa.
Telepon di rumah Myung berdering, dan Eun Joong lah yang menelpon. Eun Joong bertanya apa ada cukup rumput laut di rumah mereka? Myung Geun heran dan bertanya kenapa memangnya?
Eun Joong ga menjelaskan dan meminta ayahnya untuk membuatkan sup rumput laut itu.
Myung Geun heran dan kembali bertanya apa Eun Joong ingin makan sup rumput laut. Eun Joong menjawab kalau Woo Ah Mi baru saja kehilangan bayinya.
Dia ingin ada yang menemani Ah Mi di RS. Jadi dia harap ayahnya bisa datang dan membawa sup rumput laut itu. Myung Geun jelas kaget mendengar kabar ini.
Jang Tae Ha dan keluarga Jo Chi Guk makan malam bersama. Tae Ha berkata kalau Joo Ha dan Jin Woong bisa menikah di bulan september. Joo Ha akan menolak, tapi Jin Woong berkata kalau September nanti dia akan ke London, jadi apa Tae Ha bisa buat sebelum dia berangkat ke London.
Joo Ha kesal dan bertanya pada Jin Woong, kenapa Jin Woong mau menikahinya sedangkan Jin Woong ga menyukainya, bahkan Jin Woong sama sekali ga mengingatnya?
“Berfikirlah positif. Paling tidak kita sebagai psangan tidak mempunya kekecewaan satu sama lain. Kita hanya akan memakai sabuk pengaman, dan berjalan bersama di jalan yang baru, kau dan aku.” Jawab Jin Woong santai.
Joo Ha semakin kesal mendengarnya, sedangkan Tae Ha malah sangat menyukai jawaban Jin Woong dan mengajak Jin Woong bersulang dan berkata kalau Jin Woong memang harus jadi menantunya.
Chi Guk mengakaj Tae Ha untuk merayakan ini diluar, Tae Ha pun menyetujuinya, karena dia juga sedang dalam suasana hati yang baik.
Joo Ran keluar dengan senang dari ruang Hwa Young, sedang Tae Ha dan lainnya juga bersiap keluar. Para lelaki akan melanjutkan minum mereka di tempat lain. Saat itulah Joo Ran dan Hwa Young bertemu. Joo Ha jelas kaget melihat ibunya, sedang Chi Guk langsung menyapa Joo Ran.
Chi Guk berkata bukankah ini Nona Go Jo Ran?
Joo Ran tanpa malu menjawab kalau dia bukan nona lagi, statusnya sudah istri. Chi Guk tersenyum lebar dan menyebut Joo Ran masih sama seperti dulu, padahal sekarang ini, banyak orang sudah berubah.
Joo Ran yang ceplas-ceplos berkata kalau Chi Guk sudah berubah sekarang. Chi Guk sudah melepas gaya murahan Chi Guk yang dulu berkat suaminya tentu saja.
Chi Guk mati gaya, dan ga bisa berkata apa-apa.
Tae Ha mulai kesal dan bertanya apa Joo Ran ga pernah liat berita? Joo Ran menjawab cuek, memangnya ada apa di berita? Sedang Hwa Young dan Joo Ha, sudah merasa hawa-hawa ga enak akan terjadi di sini, dna itu karena mulutnya Joo Ran.
Jin Woong maju ke depan sedikit mendekati Joo Ran dan memperkenalkan dirinya. Joo Ran tersenyum dan berkata kalau dia ingat kok sama Jin Woong, dan ternyata Jin Woong benar-benar melakukan perubahan besar pada tubuh Jin Woong ya? Apa Jin Woong suntik botoks?
Jin Woong menjawab kalau dia tidak melakukan suntik botok tapi berolahraga.
Joo Ran semakin bertingkah konyol dengan bilang kalau dulunya Jin Woong kan snagat kurus, kecil, dan terlihat tak terawat. Dulu dia sempat bertanya-tanya, dengan tubuh Jin Woong sekecil itu, apa Jin Woong bisa melakukan tugas seorang pria?
(What..inii ahjumma bener-bener ya, pengen tak lemparin sandal deh.)
Chi Guk mulai ga suka dengan kalimat Joo Ran, dan Ta Ha bahkan menutup matanya saking malu karena kelakuan Joo Ran. Akhirnya, Hwa Young berkata kalau Tae Ha mengundang Jin Woong kesini, karena Jin Woong calon suami Joo Ha.
Chi Guk mulai bisa mengatasi rasa malunya dengan berkata yang penuh penekanan dalam setiap kalimatnya, kalau anak laki-lakinya akan menjadi suami anak perempuan Joo Ran.
Joo Ran malu sekali, dan hanya bisa menundukkan wajahnya. Setelah itu, Tae Ha langsung mengajak Chi Guk dan Jin Woong untuk melanjutkan rencana mereka tadi.
Joo Ha hanya memandang kesal pada ibunya, dan langsung masuk ke dalam rumah. Kini, tinggallah Hwa Young bersama Joo Ran. Joo Ran menatap tajam pada Hwa Young, dan Hwa Young bertanya kenapa lagi? Joo Ran menuduh Hwa Young melakukan ini sengaja padanya. Hwa Young sengaja membuatnya malu di depan calon suami anaknya.
“Kenapa harus kau yang bertemu calon suami putriku. Kau seharusnya memberitahuku”
Joo Ran berteriak-teriak mengatakan kalau Hwa Young adlah perempuan jahat. Setelah bisa mengontrol emosinya, Joo Ran berkata
“Kau..hidup seperti dalam kehidupan mudah yang tidak layak. Mulai saat ini, kau akan layu dan mengering. Kau akan menjadi kering dan tercabik, lalu menjadi bubuk dan tertiup jauh dari rumah ini. Tunggu dan lihat saja bagaimana aku akan memperlakukanmu.”
Hwa Young bingung mendengar amarah Joo Ran dan menganggap biasa saja dengan apa yang Joo Ran katakan.
Myung Geun sudah sampai di RS, dan dia membawa sup rumput laut sesuai permintaan Eun Joong. Myung Geun menatap Ah Mi yang terlihat masih bersedih karena kehilangan bayinya. Diapun menggenggam tangan Ah Mi, mencoba menyalurkan kekuatan untuk Ah Mi dimasa sulit ini.
“Ah Mi, jadilah anak perempuanku. Bahkan jika kau memintaku pergi, aku tidak akan pergi. Bahkan jika kau bilang tidak mau makan, aku akan membuatmu makan dengan memarahimu. Menyuruhmu tidur, membuatmu tersenyum kembali. Aku..akan membuatmu seperti itu. sebagai ganti Gong Gi Chan, sehingga Gi Chan tidak menjadi khawatir.”
Eun Joong terdiam di luar ruang Ah Mi, dan Myung Geun melihatnya. Diapun mendekati Eun Joong, dan berkata kalau dia yang akan menunggui Ah Mi, jadi dia mau Eun Joong beristirahat.
Eun Joong tidak mengiyakan dan malah berkata kalau kebakaran itu disengaja. Itu sebuah kecelakaan.
Eun Joong pun memperlihatkan kancing kemeja itu dan berkata kalau dia akan mencari tahu siapa pemilik kancing ini. Tapi dia sudah yakin akan kepemilikian kancing ini, jadi ga akan makan waktu lama untuk memastikannya.
Myung Geun terlihat panik, dan merasa cemas. Apakah benar itu milik Jang Tae Ha? Dia ga mau Eun Joong terlibat urusan dengan Tae Ha, karena bisa saja itu membahayakan Eun Joong.
Jang Tae Ha, dan calon besan serta calon mantunya sedang ada di sebuah klub karaoke, mereka ditemani gadis-gadis. Jika Chi Guk dan Jin Woong hanya ditemani satu gadis, maka Tae Ha ditemani dua gadis.
(Serakah nyaa ini aki-aki..hihihi)
Tae Ha terlihat sudah sedikit mabuk, dia bernyanyi didepan, sementara Chi Guk dan Jin Woong melihatnya di tempat duduk mereka.
Setelah Tae Ha selesai bernyanyi, dia memanggil Jin Woong kedepan dan menyuruh Jin Woong menyanyi.
Jin Woong pun mematuhinya. Tae Ha yang memang merasa senang sekali karena Jin Woong calon mantunya, memeluk Jin Woong erat.
Jin Woong sudah di depan dan mulai bernyanyi. Tae Ha merasa lagu Jin Woong terlalu mellow, tapi menurut Chi Guk itu ga masalah, terdengar cocok saja ditelinganya.
Tae Ha bertanya apa Chi Guk yakin kalau anak Chi Guk ga menyembunyikan seorang perempuan? Kalau dari lagu yang dia dengar, sepertinya Jin Woong memiliki wanita lain.
Chi Guk menjawab terus kenapa kalau Jin Woong punya wanita atau tidak punya wanita? Toh, dia berkata dengan yakin kalau dia akan menikahi Joo Ha tanpa ragu.
Wajah Jin Woong memang terlihat tanpa ekspresi saat menyanyikan lagu itu.
Joo Ha masih diliputi perasaan kesal dihatinya karena perjodohan ini. Dia berkata yakin kalau ini adalah balas dendam.
“Balas dendam adalah cara paling lemah.”
Joo Ha menutup mata dan bertanya bagaimana bisa dia mencegah ini? Eun Joong-Bok datang dan membuka kulkas di belakang Joo Ha.
Joo Ha yang ga tahu suasana hati adik palsunya itu berpesan agar Eun Joong ga menyapa dia dulu, karena suasana hatinya sedang tidak baik.
Eun Joong-Bok yang memang ga berniat menyapa kakak palsunya itu, berlalu saja dalam diam. Tapi kemudian dia berhenti karena Joo Ha bertanya, ada apa dengan Eun Joong, kok akhir-akhir ini Eun Joong ga kayak biasanya?
Eun Joong ga berniat menjawab, tapi kemudian Joo Ha bertanya lagi, apa tentang Ha Eun Joong yang dipindahtugaskan adalah ulah Eun Joong?
Eun Joong-Bok menjawab kalau itu bukan ulahnya.
Joo Ha berkata kalau begitu ini pasti ulah ayah mereka. Tapi dia tahu kalau Ha Eun Joong bukan orang yang mudah disingkirkan. Jika sekali lagi Detektif itu menyentuh ayah mereka, maka dia yakin ayah akan menghancurkan Ha Eun Joong.
Eun Joong-Bok masuk ke kamarnya, dan mulai mencari di internet berita tentang hilangnya Jang Eun Joong, di tahun 1988 itu.
Eun Joong-Bok pun membuka satu situs dan membaca berita yang ditulis didalamnya. Kronologis kejadian saat itu. Eun Joong-Bok pun tahu kalau ada sebuah telepon dari penculik yang meminta Tae Ha ga mencari Jang Eun Joong lagi, karena penculik ga berniat mengembalikan Eun Joong.
Eun Joong masih berfikir apa sebenarnya motif penculikan ini?
Tiba-tiba terdengar suara Tae Ha yang memanggil-manggil Eun Joong. Eun Joong pun menjawab dari dalam kalau dia akan segera keluar.
Hwa Young memapah Tae Ha yang sempoyongan karena banyak minum. Tae Ha yang memang sudah mulai ngaco ngomongnya bertanya pada Hwa Young, apa dia membuat hidup Hwa Young selalu berada dalam kesulitan? Tapi, bukan Hwa Young saja yang sulit, dia juga sulit.
“Yoon Hwa Young, kepada orang lain kau tersenyum. Bicara sedikit, dan bahkan membuat kontak mata. Kalau kau tidak akan tersenyum padaku, jangan tersenyum juga pada yang lain.”
Datanglah Eun Joong-Bok dan bertanya kenapa Ayahnya mabuk seperti ini? Tae Ha menjawab kalau dia sudah minum dari tadi pas dia menunggu Eun Joong. Eun Joong mengajak ayahnya masuk.
“Sebelum aku masuk, biarkan aku peluk putraku.”
Tae Ha pun memeluk Eun Joong erat. Dia memeluk putranya itu dengan penuh rasa sayang, sedang Eun Joong-Bok, hatinya seolah kosong.
Setelah Tae Ha melepas pelukannya, dia bertanya pada Eun Joong.
“Eun Joong..kau putra siapa?”
Kali ini Eun Joong tanpa ragu menjawab dengan penuh penekanan, kalau dia putra Jang Tae Ha.
“Aku putra Jang Tae Ha.”
“Jangan pernah, kapanpun dan dimanapun, kau melupakan itu.”
Hwa Young hanya melihat itu dalam diam. Dia sedih, karena bukan Eun Joong nyalah yang mendapat kalimat seperti itu dari ayahnya. Bukan Eun Joongnya melainkan Geum Man Bok, anak laki-laki yang diakuinya sebagai Jang Eun Joong. Sampai kapan dia akan terus menutupi kebenaran ini?
Eun Joong-Bok mengantarkan ayahnya sampai tempat tidur, lalu Hwa Young pun datang. Eun Joong berkata kalau ayahnya ga mungkin bisa bebersih badan dengan kondisi seperti ini. Jadi, dia akan membersihkan muka dan tangan ayahnya. Hwa Young menjawab biar dia saja yang melakukan itu, jadi Eun Joong bisa istirahat.
Eun Joong langsung menjawab tidak, dia tetap ingin membersihkan muka dan tangan ayahnya.
Hwa Young walau heran, tidak membantah keinginan anaknya itu.
Tapi, tiba-tiba Tae Ha berkata kalau dia mau Hwa Young lah yang membersihkan badannya.
(Iyalah, naluri laki-laki…hihihi)
Eun Joong-Bok pun keluar dari kamar ayahnya. Dia kemudian punya pikiran untuk melihat atau mencari petunjuk tentang rekaman itu, maka Eun Joong-Bok masuk ke ruang kerja atau ruang belajar ibunya. Diapun mulai mencari. Berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya, namun dia belum menemukan apapun. Lalu Eun Joong beralih ke lemari di ruang itu dan menemukan sebuah kotak. Dia membuka kotak itu, dan melihat jika isinya berisi informasi tentang Jang Eun Joong dimur 5 tahun. Jang Eun Joong, putra asli ibunya.
Bukan hanya itu yang Eun Joong-Bok temukan, tapi Eun Joong-Bok juga sudah menemukan rekaman suara itu. Diapun menyalakan perekam itu.
Hwa Young dengan telaten membersihkan tangan suaminya. Tae Ha tidak tertidur, tapi malah asik memandangi wajah Hwa Young yang begitu dingin tanpa senyum. Hwa Young tahu dia diamati lalu meminta Tae Ha menutup mata, dan segera tidur.
“Jika aku mati, apa kau akan tersenyum? Setelah aku mati, apa kau akan tersenyum dengan bahagia?”
“Jangan khawatir, kau akan hidup lebih lama daripada aku.”
Tae Ha tersenyum dan berkata “Sebelum kau mati, tersenyumlah dengan bahagia.”
Hwa Young merasa heran dan bertanya kenapa tiba-tiba Tae Ha ngomong tentang senyuman, rasanya bukan seperti Tae Ha yang dia kenal.
Tae Ha jadi marah dan berkata
“Itu karena, kau tersenyum pada laki-laki lain. Jika kau tersenyum sekali lagi pada lelaki lain, jangan berfikir aku akan membiarkanmu dan lelaki yang membuatmu terseyum itu lepas dengan mudahnya. ”
Eun Joong-Bok keluar dari ruang ibunya, dan tepat saat Hwa Young juga sudah berada di sekitar tempat itu. Dia pun tahu Eun Joong masuk ke ruangannya.
Hwa Young bertanya kenapa Eun Joong ada disini? Eun Joong-Bok sedikit gugup. Tapi kemudian dia berkata kalau dia sedang mencari buku yang bersangkutan dengan kasus hukum yang sedang dia lakukan saat ini.
Karena Hwa Young melihat Eun Joong keluar tanpa buku apapun, membuat Hwa Young berkata kalau sepertinya Eun Joong ga berhasil mendapatkan buku yang Eun Joong maksud. Eun Joong-Bok hanya menjawab iya.
Hwa Young pun menyuruh Eun Joong segera beristirahat. Tapi sebelum Eun Joong jauh melangkah, Hwa Young berkata kalau dia mengkhwatirkan Eun Joong akhir-akhir ini.
“Putraku yang dulu aku kenal, memiliki mata, hati, dan pikiran sangat jernih, sehingga aku bisa mengetahui tentang apa yang sedang dia lihat, dan apa yang sedang dia pikirkan. Apakah dia bahagia, ataukah dia bersedih.? Tapi belakangan ini, aku merasa berbeda. Apa kau tidak keberatan memberitaku, kenapa kau jadi seperti ini?”
“Tunggu sedikit lama untukku. Sampai mataku, hatiku, dan pikiranku menjadi jernih kembali. Aku tidak akan membuat ibu menunggu lebih lama.”
Hwa Young pun tidak mendesak lebih jauh lagi.
Setelah Eun Joong pergi, Hwa Young masuk ke ruangannya. Dia melihat ke lemari kecilnya, dan merasa ada sesuatu yang aneh. Diapun terkejut, dia merasa Eun Joong sudah melihat video itu.
Saat Hwa Young menuju ke pemutar video yang tua itu, dia semakin terkejut karena ternyata video yang selalu dia lihat sudah tidak ada di tempatnya. Hwa Young panik dan semakin panik saat dia yakin jika Eun Joong lah yang mengambil video itu.
Keesokan paginya, terlihat seseorang sedang mengambil gambar Eun Joong dari jauh dan tentunya tanpa seijin si pemilik wajah. Saat itu Eun Joong terlihat sedang keluar dari kantornya.
Shin Jeong Man lah yang mengambil gambar Eun Joong dengan diam-diam. Diapun mulai mengikuti mobil Eun Joong, yang berlalu dari kantor polisi itu.
Ternyata Eun Joong pergi ke tempat yang bisa jadi tempat dimana kancing kemeja itu dibuat. Ternyata pemilik toko menyatakan kalau kancing itu bukan dari tempatnya. Eun Joong pun bertanya, apa tidak bisa dilihat kira-kira kancing ini dibuat dimana?
Pemilik toko menjawab sepertinya cukup sulit. Lalu Eun Joong mempersempit pertanyaan dengan bertanya, kalau asesoris yang dipakai oleh seorang pemimpin perusahaan, apakah sama?
Pemiliki toko menjawab itu tergantung siapa pemimpin perusahaannya.
Sekarang ini cara yang paling populer adalah memesan secara khusus pda seorang desainer.
Kemudian Eun Joong bertanya lagi, kali ini lebih spesifik. Dia bertanya apa aksesoris atau pakaian yang dipakai Ketua Jang Tae Ha dari Tae Ha grup?
Pemilik toko menjawab kalaupun dia tahu, dia ga mungkin bisa memberitahunya, karena itu termasuk hak dari klien Premium.
Eun Joong pun paham dan diapun mengucapkan terima kasih lalu pergi dari tempat itu.
Saat keluar dari tempat itu, Eun Joong berjalan melewati dimana mobil Jeong Man terparkir. Jeong Man pura-pura melihat kameranya. Lalu secara mengejutkan, Eun Joong membuka pinto mobil Jeong Man dengan kasar, dan menarik Jeong Man keluar dari mobil. Dia bahkan mencengkeram kerah baju Jeong Man dan menyudutkan Jeong Man ke bagian mobil.
Eun Joong berkata kalau dia yakin informasi tentang dia sudah diketahui dengan sempurna. Sekarang dia hanya ingin identitas laki-laki ini? Kenapa membuntuti dan mengambil gambranya?
Jeong Man yang tersudut, mengambil kartu namanya, dan menunjukkannya pada Eun Joong. Eun Joong langsung mengambil dan membaca keterangan di kartu nama itu.
Eun Joong semakin menekan leher Jeong Man dengan tangannya dan bertanya siapa klien Jeong Man? Kalau Jeong Man memberitahukan nama klien Jeong Man, maka dia akan membiarkan Jeong Man pergi dengan selamat.
Jeong Man masih diam, membuat Eun Joong mengancam akan membawa Jeong Man ke kantor polisi dan memproses ini secara hukum.
Akhirnya Jeong Man mengalah, diapun berkata kalau pengacara Jang Eun Joong lah kliennya.
Eun Joong semakin geram begitu mendengar nama anak Jang Tae Ha itu, dia langsung mengambil kamera Jeong Man dan melihat apa saja gambar yang Jeong Man ambil tadi. Eun Joong pun menemukan foto ayah dan Soo Young, semakin kesallah Eun Joong. Dia lalu berkata pada Jeong Man
“Aku tidak akan mengatakan apapun, jadi kau tolong diam saja akan fakta tentang aku yang sudah memergokimu. Sebagai gantinya, simpan foto-fotonya saja. Jangan kau sentuh ayahku dan adikku. Sekali lagi kau menyentuh mereka, maka aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan mudah.”
Seorang staf mengantarkan kiriman tanpa nama pengirim pada Eun Joong-Bok yang ada di kantornya. Eun Joong menerima kiriman itu, dan menyuruh stafnya kembali bekerja.
Saat sudah sendiri, Eun Joong membuka berkas itu yang ternyata berisi informasi tentang Ha Eun Joong. Eun Joong-Bok sedikit heran karena nama asli Detektif Ha adalah Ha Geun Young. Lalu pada tahun 2011, berubah nama menjadi Ha Eun Joong.
Eun Joong-Bok jadi yakin kalau Ha Eun Joong bukan anak yang diculik atau diadopsi? Berarti benar Ha Eun Joong adalah putra asli Ha Myung Geun.
Di kantornya, Hwa Young semakin cemas akan kenyataan jika Eun Joong tahu tentang video itu. Terlebih sikap Eun Joong yang berubah akhir-akhir ini. Malam itu, Eun Joong bahkan tidak mau dipanggil dengan nama Jang Eun Joong. Semua itu membuat Hwa Young yakin, jika Eun Joong tahu bahwa Eun Joong bukanlah anak kandungnya. Dia lalu menghubungi reseptionis agar memanggilkan Eun Joong keruangannya.
Semakin memikirkan itu, membuat Hwa Young semakin dilanda rasa takut, dan kepalanya menjadi pusing.
Go Joo Ran, datang ke firma hukum Hwa Young. Dia bertemu resepsionis yang melihat Joo Ran dengan tatapan tidak suka. Joo Ran berkata berdiri dan sapa dia, katakan kalau Resepsionis Wang senang bertemu dengannya. Dengan perasaan enggan yang teramat sangat, resepsionis Wang berdiri dan mengatakan yang disuruh Joo Ran, sebagai kepatutan saja.
Dengan nada tidak hormat, Joo Ran bertanya apa Hwa Young ada di dalam. Resepsionis Wang membalasnya dengan kalimat hormat, dengan mengatakan
“Ya..beliau ada di dalam.”
Resepsionis Wang berkata kalau dia akan memberitahu Hwa Young jika Joo Ran datang, jadi Joo Ran tunggu saja sebentar.
Joo Ran menolak dan menjawab kalau dia datang kesini bukan sebagai tamu. Lalu tiba-tiba Joo Ran juga meminta Resepsionis Wang juga memanggil Geum Man Bok untuknya.
Tentu saja Resepsionis Wang heran, karena merasa ga ada yang namanya Geum Man Bok di kantor ini. Joo Ran ga mau tahu, dan ingin nama itu dipanggil melalui pengeras suara, maka Resepsionis bisa tahu siapa yang dia maksud Geum Man Bok itu. Joo Ran juga meminta agar Resepsionis Wang menyuruh Geun Man Bok datang ke kantor Hwa Young sekarang juga.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Waw..menegangkan. Apa yang akan terjadi saat nama Geum Man Bok diumumkan melalui intercom atau pengeras suara? Eun Joong palsu tentu akan langsung mendengar nama itu?
Apa kira-kira yang akan dilakukan Joo Ran dengan bertemu Hwa Young dan Man Bok di waktu yang sama? Rencana apa yang ada di otaknya yang selalu konyol itu? Hehehe