Friday, 4 October 2013
Sinopsis Two Weeks Episode 11
Episode 10 kemarin berakhir saat Tae San berhasil mendapatkan kamera yang merupakan kunci dari semua masalahnya beberapa hari terakhir ini. Dia terlihat senang sekali.
Episode 11
Tae San memandang kameranya sambil bergumam sebenarnya apa sih yang dimiliki kamera ini, sehingga seakan hidupnya bergantung pada kamera ini?
In Hye ternyata belum pulang, dan tersenyum senang melihat Tae San berhasil mendapatkan kamera itu. Tapi senyum In Hye berubah cemas, saat mendengar sebuah suara yang menyebut nama Jang Tae San.
Dia melihat seorang laki-laki berambut ungu yang sedang berbicara di telepon, dan In Hye tahu kalau polisi akan segera datang ke kampus ini.
Taek Nam dan tim sudah menuju kampus tempat dimana kabar menyatakan seseorang melihat Jang Tae San. Sang Ho bertanya apa mereka harus mengabarkan ini pada Jaksa Park dan detektif Im?
Taek Nam menjawab ga usah, Jae Kyung sedang rapat dan Seung Woo juga sedang ada dirumah sakit.
Sementara itu, terlihat Seung Woo juga mengendarai mobilnya dan sedang mencari In Hye. Sepertinya Seung Woo juga sudah mendapatkan info dari Young Ja, saat bertemu di tempat Young Ja kerja tadi.
Seung Woo sudah sampai di kampus, dan melihat sosok In Hye,Seung Woo pun bergegas mengikuti In Hye dengan mobilnya.
Di lain tempat, tentu masih di sekitar area kampus, Tae San sedang melihat kamera itu. Dia memang merasa heran mengapa aplikasi video ga bisa dibuka?
Tae San memutuskan mencari tahu nanti, dan memasukkan kamera itu ke dalam balik jaketnya.
Saat itulah, dia melihat bayangan di belakangnya, dan dia tahu itu pasti Kim.
Kim datang dan langsung saja menonjok wajah Tae San. Tae San jelas mencoba melawan, namun Kim bukanlah tandingan Tae San, sehingga sia-sia saja Tae San memukul atau meninju Kim.
Kim langsung membuka jaket Tae San, dan mencoba mengambil kamera yang tersembunyi disana. Kim berhasil mengambil kamera itu, dan dia langsung mencekik leher Tae San, dia harus melenyapkan nyawa Tae San, seperti apa yang ayahnya perintahkan.
Tepat saat itulah In Hye datang, dia melihat Tae San dalam bahaya, dan In Hye pun tanpa pikir panjang langsung mengambil marka jalan dan memukulkan marka itu dengan sangat keras pada tubuh Kim, sehingga Kim pun melepaskan cekikannya pada Tae San.
In Hye memang berhasil melepaskan Tae San dari cengkaraman Kim, tapi kamera itu masih ditangan Kim, membuat In Hye menyeruduk Kim dan dnegan sekuat tenaga mencoba mengambil kamera itu. Tapi apalah daya, In Hye yang hanya seorang wanita jelas kalah jika mencoba melawan Kim. Kim bahkan menjambak rambut In Hye, membuat In Hye mengarang kesakitan.
Tae San yang mendengar dan melihat In Hye terluka, tentu langsung bangkit dan melayangkan tendangannya pada wajah Kim. Setelah In Hye terlepas dari pegangan Kim, Tae San menyuruh In Hye segera lari.
Kim menginjak dada Tae San, dan In Hye lagi-lagi menyeruduk tubuh Kim berharap Kim melepaskan kakinya pada dada Tae San.
Seung Woo yang berhasil mendapati In Hye, tentu terkejut melihat wanita nya itu sedang dianiaya. Sinar lampu mobil Seung Woo, mengejutkan ketiga orang itu. Kim langsung berlari sebelum dia tertangkap.
Tae San juga tak kalah terkejutnya, melihat di dalam mobil adalah tunangan In Hye.
In Hye langsung memberikan kunci mobilnya pada Tae San dan meminta Tae San ke tempat parkir karena mobilnya ada disana.
Belum sempat Tae San beranjak pergi, terdengar sirine mobil, dan tim polisi pun akan segera sampai di tempat itu. Semakin paniklah In Hye dan Tae San.
Seung Woo yang dilemma, akhirnya dia menyuruh Tae San untuk segera pergi sebelum polisi menangkap Tae San. Seung Woo menarik tangan In Hye untuk segera masuk ke mobil, sebelum polisi tahu keterlibatan In Hye, dalam kasus Tae San. Sedang Tae San berlari dengan arah berlawanan, ke tempat parkir seperti yang In Hye katakan tadi padanya.
Polisi sudah sampai, dan Taek Nam masih sempat melihat sebuah mobil keluar dengan tergesa-gesa, dia sedikit curiga, namun belum begitu yakin dengan kecurigaanya.
Sementara itu Tae San sudah sampai di tempat parkir, dia langsung menuju mobil In Hye dan segera mengendarainya. Di perjalanan, Tae San masih berfikir bagaimana bisa Kim tahu dia ada disana? Dan tepat di depannya, terlihat Kim yang akan berjalan mendekati mobil Tae San. Di tangan Kim sudah tergenggam sebilah pisau kecil yang siap dihujamkan pada tubuh Tae San. Kali ini dia harus berhasil melenyapkan Tae San.
Tae San mengumpulkan keberaniannya, dia melajukan mobilnya secepat kilat, dan bersiap menabrak Kim yang berlari dengan cepat di depannya. Tapi ternyata Kim melompat sehingga tidak jadi tertabrak, dan berhasil mendarat di belakang mobil Tae San.
Kim langsung mendekati mobil Tae San dan mencoba membuka pintu mobil. Tae San memberanikan diri membuka pintu mobil, dan langsung menendang Kim sehingga Kim terpental.
Kemudian Tae San memilih berjalan mundur dimana Kim didepannya ikut mendekat. Tapi ternyata Kim tak bisa mengejar Tae San, sehingga diapun menjadi sangat kesal.
Di aula kampus, Taek Nam mengumpulkan mahasiswa yang menjadi saksi insiden tadi.
Seorang mahasiswa mengatakan kalau setelah dia menelpon polisi, dia ingin memastikan apakah benar laki-laki itu Jang Tae San apa bukan, tapi ternyata di tempat itu sudah terjadi perkelahian.
Mahasiswa satunya menjawab kalau orang yang melawan Tae San benar-benar ahli, gaya berkelahi orang itu seperti sebuah seni.
Chul Kyu yang ada di belakang mahasiswa-mahasiswa itu bertanya, jadi mereka ga yakin apa laki-laki itu Tae San atau bukan?
Mahasiswa satunya menjawab mungkin bukan Tae San, karena ditempat tadi terlihat ada tiga orang pria dan satu orang wanita, seperti cinta bujur sangkar menurutnya.
Taek Nam heran begitu tahu jika ada seorang wanita juga ditempat tadi, dan mahasiswa pertama menjelaskan kalau saat orang yang dia kira Tae San dipukul oleh laki-laki satunya, wanita itu langsung datang dan memukulkan marka jalan pada laki-laki yang menyerang itu. Steelah itu datanglah pria yang menggunakan mobil.
Taek Nam bertanya apa mahasiswa itu melihat seperti apa wajah laki-laki yang menggunakan mobil?
Mahasiswa pertama menjelaskan kalau dia ga melihat karena terlalu sibuk memperhatikan perkelahian.
Jae Kyung dan Sang Hoon datang ke RS dimana ada Il Do yang menjaga disana. Il Do menjelaskan kalau Seung Woo sedang menyelidiki kasus Tae San, sedang In Hye belum kembali dari siang tadi. Jae Kyung heran dan berpesan agar Il Do menyampaikan pada In Hye, jika dia mencari In Hye dan suruh In Hye menelponnya.
Setelah selesai dengan Il Do, Jae Kyung dan Sang Hoon akan pergi, sambil berjalan keluar Jae Kyung berkata kalau benar In Hye belum datang dari tadi, itu waktu yang cukup untuk In Hye dan Tae San mendapatkan kamera tersebut.
Sang Hoon bertanya apa In Hye dan Tae San sedang mencoba membuka video itu?
Jae Kyung menggeleng dan bilang sulit untuk menemukan orang yang bisa membuka video itu.
Sementara itu Seung Woo dan In Hye sedang dalam perjalanan kembali. Seung Woo bertanya kenapa In Hye begitu ceroboh? Bagaimana jika tadi In Hye terluka?
In Hye hanya diam, dan Seung Woo bertanya kenapa harus ada rahasia diantara mereka?
In Hye berkata kalau orang yang mencoba membunuh Tae San adalah salah satu orang yang membuat Tae San masuk penjara 8 tahun yang lalu. Dia bisa mengerti kalau sekarang Tae San ga mau dimanfaatkan lagi oleh orang itu. Jadi dia hanya ingin membantu Tae San. Dia ga bisa menyuruh Tae San menyerahkan diri pada Seung Woo.
In Hye bilang kalau itu ga akan adil untuk Tae San dan juga hidup Tae San.
Seung Woo bertanya bukankah 8 tahun yang lalu itu adalah saat dimana Tae San meninggalkan In Hye tanpa alasan kan? In Hye hanya diam.
Tae San ada di sebuah tempat yang terlihat luas dan sepi, disana dia meluapkan kekesalannya. Sambil menangis Tae San berkata kalau dia bahkan hampir mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk kamera itu, dan sekarang kameranya malah diambil orang lain. Tae San kecewa dengan dirinya sendiri, dan diapun menampar pipinya, serta menyebut dirinya adalah orang yang ga berguna. Dia benar-benar sampah. (Ikut sedih..)
In Hye yang sudah sampai di rumah sakit berpapasan dengan Jae Kyung yang akan berjalan keluar.
Mereka pun memutuskan bicara diluar RS.
Jae Kyung syok saat In Hye mengatakan kalau kamera itu diambil oleh orang lain. In Hye bilang kalau dia berani bersumpah, bahwa ga ada yang mengikutinya tadi. Tae San sudah merencanakannya dengan baik, jadi ga mungkin ada yang bisa mengikutinya.
Jae Kyung terduduk lemas di bangku saat mendengar yang In Hye katakan.
Jae Kyung berkata kalau kamera itulah yang menyebabkan Mi Suk meninggal. Dia berdiri dan dengan kesal bertanya apa In Hye ga bisa mempercayainya? Jae Kyung bahkan berteriak dan bilang kalau In Hye sudah membohonginya? Bahkan jika Tae San mendapatkan kamera itu, Tae San ga akan bisa membukanya.
In Hye yang merasa Jae Kyung sangat egios, berkata dengan nada kesal, kalau Tae San punya seseorang yang bisa membuka kamera itu.
"Kau tidak seperti orang yang benar-benar peduli padanya..sehingga mau membantunya. Jadi kenapa kau menyalahkan dia? Ini hanya tentang balas dendam buatmu, tapi untuknya? Dia bahkan mempertaruhkan nyawanya.
Apa yang telah dilakukannya, sehingga dia harus melarikan diri seperti ini? Siapa yang membuat kamera itu?
Dia melakukan itu untuk menyelamatkan hidup Soo Jin, dan hidupnya sendiri. Apa itu salah? Dia bilang kamera itu ga akan melepaskan tuduhan palsu itu darinya. Dia bilang dia menginginkan kamera itu hanya agar dia bisa ke rumah sakit untuk operasi Soo Jin."
Flashback
Saat Tae San dan In Hye bertemu tadi di mobil, sebelum In Hye mengantar Tae San ke kampus. In Hye meminta agar Tae San menyerahkan kamera itu pada Jaksa Park. Jaksa Park janji padanya akan melindungi Tae San sampai hari operasi Soo Jin dan juga bisa melepaskan Tae San dari tuduhan palsu itu.
Saat itu Tae San menggeleng dan menjawab kalau yang diinginkan Jae Kyung hanya bukti keterlibatan Moon Ill Suk dan seseorang yang terekam di kamera itu. Jae Kyung bukan orang yang benar-benar ingin membersihkan namanya dari tuduhan palsu itu.
In Hye yang heran bertanya bukankah ini semua akan berakhir jika Tae San menemukan kamera itu? Tae San menjawab jika di kamera itu tidak ada bukti bahwa bukan dialah pembunuh Mi Suk, maka dia akan tetap masuk penjara lagi, dan bisa terbunuh di penjara seperti waktu itu. makanya, dia harus memastikan dulu isi video itu.
Flashback End
In Hye sangat marah pada Jae Kyung. Jae Kyung hanya peduli kamera itu tanpa peduli Tae San yang bahkan harus beberapa kali meloloskan diri dari kematian. Jae Kyung sendiri sangat terpana mendengar semua luapan hati Tae San sebenarnya yang juga dirasakan In Hye saat ini.
Mereka berdua akhirnya duduk di bangku, dan In Hye kali ini sudah terlihat sedikit lebih tenang daripada tadi. In Hye berkata harusnya memang dia mengatakan pada Jae Kyung, sehingga kamera itu tidak akan diambil orang lain.
Jae Kyung yang merasa menyesal karena apa yang dikatakan In Hye tadi benar akhirnya meminta maaf.
In Hye berkata dengan heran bagaimana bisa orang itu tahu Tae San mendapatkan kameranya?
Jae Kyung menjawab kalau orang yang In Hye temui di toko kuku itu melaporkan ke polisi.
In Hye jelas kaget dan bertanya apa maksud Jae Kyung, Young Ja? Bagaimana bisa? Dia bahkan ga menyebut nama Jang Tae San tadi.
Jae Kyung menjelaskan kalau menurut cerita Man Suk pada Young Ja, kamera itu dipinjam dari Tae San dan ide cincin itu juga dari Tae San. Young Ja menjelaskan pada polisi kalau In Hye mungkin disuruh Tae San, karena Young Ja masih mengira man Suk dibunuh Tae San.
Dengan cemas In Hye bertanya lalu apa yang akan terjadi pada Tae San sekarang?
In Hye masuk ke ruang Aseptik, dan melihat Soo Jin sudah tertidur pulas. In Hye merasa sangat bersalah, karena terlalu lama meninggalkan Soo Jin hari ini.
In Hye pun membereskan buku-buku yang ada di tempat tidur Soo Jin. Saat dia memandang wajah putrinya itu, matanya tiba-tiba menatap benda yang ada dalam genggaman Soo Jin. In Hye merasa tidak asing dengan benda itu, sehingga mengambilnya pelan dari tangan Soo Jin agar Soo Jin ga terbangun. Ternyata itu adalah fotonya saat bersama Tae San dulu. Foto yang sudah dirobek dan dibuangnya. In Hye pun kaget, bagaimana bisa Soo Jin mempunyai foto ini?
Soo Jin terbangun dan langsung kaget melihat ibunya memegang foto itu. Reflek Soo Jin langsung merebut foto tersebut dari tangan In Hye dan memegangnya erat.
Soo Jin berkata kalau foto ini sudah menjadi miliknya sekarang. Dia berkata seperti itu agar ibunya ga membuang kembali foto ini.
In Hye yang masih tak percaya bertanya darimana Soo Jin mendapatkan foto itu?
Soo Jin menjawab bukankah foto ini sudah ibunya buang? Jadi ini miliknya. Waktu itu Ibu merobeknya, dan dia menempelkannya kembali, jadi sekarang ini adalah miliknya. Ibunya bahkan membuang foto ini ke tempat sampah. Bukankah benda yang sudah dibuang ke tempat sampah, berarti sudah tidak dibutuhkan lagi?
In Hye yang hampir menangis bertanya lagi, jadi selama ini Soo Jin menyimpannya? Soo Jin menjawab takut-takut itu karena ada wajah ayahnya di foto ini.
Dia hanya ingin tahu seperti apa wajah ayahnya.
Sambil menahan tangis In Hye membenarkan yang Soo Jin katakan tadi, kalau Soo Jin pasti ingin tahu wajah ayah Soo Jin. Soo Jin yang heran bertanya kenapa Ibunya ga marah padanya? In Hye pun meminta maaf pada Soo Jin. Ini semua salahnya yang ga membiarkan Soo Jin tahu tentang ayah Soo Jin. Sehingga akhirnya Soo Jin mencari tahu secara diam-diam. Tapi kenapa Soo Jin ga bilang kalau Soo Jin mau tahu tentang ayah Soo Jin?
Soo Jin yang sudah hampir menangis menjawab "Ibu bilang, setiap orang punya cerita yang ga bisa di bagi dengan orang lain. Ibu bilang jika kita terus meminta orang itu cerita, maka orang itu bisa menjadi sedih. Jadi itu sebabnya. Penyakitku saja sudah membuat ibu sedih setiap hari. Dan ayah juga membuat ibu sedih. Jadi aku ga mau ibu bertambah sedih."
In Hye yang tak mampu membendung air matanya langsung memeluk Soo Jin, dan berkata kalau selama ini dia salah menilai ayah Soo Jin. Soo Jin bertanya benarkah?
In Hye menjawab benar, dan nanti setelah operasi,dia akan memberitahu semuanya pada Soo Jin.
Setelah itu, In Hye memberikan jepit rambut yang tadi di titipkan Tae San padanya. Soo Jin menerimanya dengan sangat senang, dan In Hye berkata kalau nanti setelah rambut Soo Jin tumbuh lagi, Soo Jin bisa memakai jepit ini.
(Adegan ini aja udah ngabisin tisuku, belum yang selanjutnya..)
Tae San ada diluar rumah sakit, dia menengadah melihat ke atas, mungkin melihat ke ruang Aseptik, dimana sekarang putrinya berada. Tiba-tiba Tae San mengingat kenangan masa kecilnya.
Flashback
Tae San kecil bertanya pada ibunya yang sedang berdandan, seperti apa ayahnya? Saat itu ibunya menjawab kalau Tae San ga punya ayah. Dengan tersenyum Tae San berkata bagaimana bisa dia lahir tanpa seorang ayah? Lagian dia bukan anak kecil yang bisa dibohongi lagi. Ibu Tae San menjawab memang ada yang memanggil Tae San dengan sebutan anak?
Tae San yang masih ingin tahu tentang ayahnya, langsung dibentak ibunya yang berkata kalau ayah Tae San membenci Tae San. Tae San menjadi sedih mendengar itu.
Flashback End
Tiba-tiba Soo Jin sudah ada disamping Tae San. Soo Jin bertanya ayahnya sedih dan terluka kan? Tae San hanya mengangguk.
Tae San kemudian jongkok di depan Soo Jin dan menggenggam tangan putrinya itu. "Anakku akan bertanya-tanya tentang ayahnya, sepertiku dulu, dan juga merindukan ayahnya. Aku tidak tahu kalau aku akan menjadi ayah yang membuat anakku merasakan hal seperti ini."
Soo Jin menjawab "Aku juga ga tahu kalau aku akan bertanya-tanya tentang ayahku..dan aku masih menyayangi ayahku tanpa alasan."
Tae San berkata kalau itu diluar dugaannya. Dia ga menyangka kalau Soo Jin masih menganggap bajingan sepertinya sebagai ayah.
Tae San membelai pipi Soo Jin, dan dia berkata Setiap kali dia memikirkan Soo Jin, hatinya menjadi sangat sakit.
Soo Jin mengarahkan tangan mungilnya pada dada Tae San dan bertanya disinikah sakitnya?
Dia pun membelai dada ayahnya itu, berharap agar rasa sakit yang ayahnya rasakan bisa hilang.
Tae San menggenggam tangan Soo Jin yang sedang membelai lembut dadanya, kemudian dia tersenyum pada Soo Jin, dan Soo Jin pun membalas senyum ayahnya.
Soo Jin yang jadi ga bisa tidur, mencoba-coba memakai jepit rambut itu, sambil melihat dicermin, dan dia tersenyum senang. In Hye juga ikut tersenyum melihat kebahagiaan anaknya.
Tiba-tiba ponsel In Hye berbunyi, dan ternyata ada SMS dari Tae San.
"Aku minta maaf, kau pegi sejauh itu untukku, tapi..aku datang dengan tangan kosong. "
In Hye menuliskan balasannya, kalau itu bukan salah Tae San. Tae San sudah melakukan semua sebisa Tae San. Pasti akan ada cara lain nanti.
Tae San yang masih diluar RS, membaca balasan In Hye yang bahkan masih menyemangatinya.
Tae San pun membalas SMS In Hye,kalau dia akan memikirkan cara lain itu, dan mobil In Hye dia parkir di RS.
Ill Suk sedang ada bersama dua anak buahnya, dan juga Kim. Ill Suk yang sudah dapat kamera itu berkata kalau kamera ini sudah benar-benar mencengkeram tenggorokannya. Dia akan membantingnya, namun Hyung Jin melarang itu, dan berkata lebih baik mereka periksa dulu. Ill Suk pun setuju, dan dia juga berkata kalau ini berarti Tae San harus kembali dari awal.
Dae Jun bilang kalau saja ga ada In Hye dan Seung Woo, pasti Tae San sudah mati malam ini. Ill Suk menjawab setidaknya dia cukup puas, karena sudah mendapatkan kamera ini. Tanpa kamera ini Jae Kyung ga akan bisa menangkapnya.
Ill Suk juga menyuruh anak buahnya untuk mengikuti Jae Kyung, dan bunuh Tae San sebelum Jae Kyung bertemu dengan Tae San.
Hyung Jin bilang kalau dia akan menyadap telepon In Hye, karena bisa saja Tae San menghubungi In Hye.
Ill Suk bahkan memberikan imbalan bagi orang yang bisa menemukan Tae San. Dia akan memberi 300 juta won. setelah itu, Ill Suk beralih pada Kim yang memang juga ada disana. Ill Suk berkata agar Kim tidak ragu lagi, jika Kim bertemu Tae San maka Kim harus langsung membunuh Tae San. Kim pun mengangguk patuh.
Kim yang sudah ada diluar, tidak menyadari jika Tae San sedang mengamatinya dari jauh.
Tae San pergi ke tempat dimana dia menyimpan USB yang menyimpan bukti percakapan Dae Jun dengan Dae Ryung dihari Mi Suk terbunuh. Di loker itu Tae San juga menyimpan, beberapa catatan lainnya yang mendukung tentang kasus yang sedang dia hadapi saat ini. Tae San mengambil semua catatan itu, dan memasukkannya kedalam jaket.
Jae Kyung saat ini tengah berdiskusi dengan kedua rekannya, Sang Hoon dan Min Soo. Tapi pikiran Jae Kyung malah ada di tempat lain
Flashback
Jae Kyung sedang bersama Jung Woo. Saat itu Jung Woo, meminta Jae Kyung berfikir jika Jae Kyung jadi Seo Hee, maka apa yang sebenarnya Seo Hee inginkan dibalik pencalonan Seo Hee sebagai walikota Seoul. Kenapa itu begitu tiba-tiba?
Jae Kyung menjawab kalau acara lelang amal itu adalah jawabannya. Dia juga tahu kalau Seo Hee berencana pensiun setelah acara itu.
Jung Woo kemudian berkata itu berarti Seo Hee membutuhkan kekuatan untuk acara lelang amal tersebut.
Flashback End
Jae Kyung memejamkan matanya, dia tidak mempedulikan pertanyaan Sang Hoon. Tiba-tiba saja Jae Kyung berkata sesuatu yang aneh, dan bertingkah yang juga tidak seperti dirinya.
Jae Kyung memposisikan dirinya seolah dia adalah Seo Hee.
"Aku membutuhkan kekuatan untuk keberhasilan acara lelangnya."
Jae Kyung membuka matanya dan melanjutkan kembali kalimat yang dia yakini itulah kalimat yang akan diucapkan Seo Hee.
"Tidak ada yang bisa menghentikan acara itu. Bahkan jika si jalang Park Jae Kyung itu tahu Moon Ill Suk akan datang ke acara lelangnya. Aku tidak takut lagi. "
Sang Hoon memanggil nama Jae Kyung, namun Jae Kyung yang sedang berakting menjadi Seo Hee, tiba-tiba berteriak mengagetkan Sang Hoon. Sambil membelalakkan matanya,
Jae Kyung berucap "Park Jae Kyung..kau tidak akan pernah bisa menghentikan acara itu. Apa kau tahu, berapa banyak uang yang kuhabisakan untuk membuat acara itu? Dengan uang hasil jerih payahku, aku akan hidup bahagia selamanya. Jika kau ikut campur, aku akan membunuhmu."
Jae Kyung bahkan berteriak sangat kencang untuk kalimat terakhirnya itu, membuat Sang Hoon bertanya Jae Kyung kenapa?
Jae Kyung tersadar kembali, dan beralih pada Min Soo lalu berkata agar Min Soo menghubungi semua nomer seniman yang terdaftar dalam pamflet untuk acara lelang itu. Min Soo terkejut karena harus menelpon semua, tapi Jae Kyung ga peduli dan meminta Min Soo mencari tahu siapa yang mensponsori acara lelang itu, apa orang-orang itu memang benar-benar seniman di negaranya masing-masing.
Sang Hoon bertanya apa Jae Kyung mengira Seo Hee sedang menyelundupkan benda-benda seni itu? Jae Kyung menjawab kalau benda-benda seni itu selalu dibuatkan dokumen asli dengan sampul bangunan pusat kesejahteraan. Tapi benda-benda seni itu tidak diperjualbelikan dimanapun sekarang.
Ponsel Jae Kyung berdering dan saat Jae Kyung menerimanya, ternyata itu dari Jang Tae San.
Jae Kyung jelas kaget dan tak percaya.
Ill Suk masih bersama dua anak buahnya, dan seorang pria yang diminta untuk membuka kamera Jae Kyung. Pria itu berkata kalau kamera ini tidak bisa dibuka dengan password, melainkan dengan pemindai mata. Itu berarti hanya bisa dibuka dengan menempatkan mata ke lensa. Akhirnya Ill Suk menyuruh pria itu untuk membongkar kamera agar bisa melihat isi video tersebut. Pria itupun mematuhinya, dan dengan hati-hati dia mengambil benda kecil yang merupakan inti dari kamera itu. Setelah benda itu berhasil diambil, dia memberikannya pada Hyung Jin dan berkata sekarang rekaman itu sudah bisa dilihat. Ill Suk menyuruh agar salinannya dibuat lalu menyuruh pria itu pergi.
Sebelum pria itu keluar dari ruangan Ill Suk, Dae Jun memasangkan penutup mata agar pria itu tidak bisa melihat dimana sebenarnya pria itu berada.
Ill Suk dan kedua anak buahnya melihat rekaman itu. Dae Jun berkata jika rekaman ini sampai ke tangan Park Jae Kyung, tentu saja Ill Suk dan Seo Hee langsung ditangkap. Ill Suk dengan penuh percaya diri menjawab, kalau ga ada yang akan bisa menangkapnya di Negara ini.
Park Jae Kyung, yang mendapat telepon dari Tae San tadi kini sudah berada di sebuah terowongan, dimana ditempat itulah Tae San mengajaknya bertemu.
Tempat itu masih sepi dan Jae Kyung terus berjalan, lalu di salah satu pilar terowongan itu, Jae Kyung mendengar suara Tae San yang berkata “Disini”
Tae San pun keluar dari tempatnya sembunyi dan mendekati Jae Kyung. Jae Kyung bertanya kenapa Tae San ingin menemuinya di tempat ini? Bukankah Tae San tidak mempercayai siapapun? Tapi dia senang melihat Tae San, dan lebih senang lagi jika Tae San bisa mempercayainya disaat Tae San pergi untuk mengambil kamera itu.
Tae San yang menyesal dan meminta maaf karena kamera itu dicuri darinya tadi. Tapi pertemuan ini bukan berarti dia menyerahkan diri pada Jae Kyung. Jae Kyung menjawab dia sudah tahu itu dari Seo In Hye.
Tae San yang khawatir pada In Hye bertanya, apa In Hye baik-baik saja?
Jae Kyung menjawab, kenapa Tae San bertanya padanya, bukankah Tae San dan In Hye sama-sama punya telepon rahasia sehingga bisa saling menghubungi.
Tae San yang tanpa takut mengancam akan membunuh Jae Kyung jika sampai nomer baru In Hye disadap lagi seperti dulu.
In Hye tidak mempedulikan ancaman itu dan berkata agar Tae San melakukan yang terbaik untuk membersihkan nama Tae San dari tuduhan palsu itu, juga untuk menangkap pelaku yang sebenarnya, dan tentu untuk operasi Soo Jin. Itulah pesan Seo In Hye yang dititipkan padanya untuk Tae San.
Jae Kyung meminta Tae San mengatakan saja langsung ke intinya, maksud Tae San menemuinya? Tae San menjawab sebelum itu dia ingin memastikan beberapa hal dulu dengan Jae Kyung.
Tae San bertanya apa benar Mi Suk dan Ill Suk menjalin hubungan, dan kamera yang digadaikan Mi Suk padanya adalah pemberian Jae Kyung? Jae Kyung menjawab kalau hal itulah yang paling dia sesali dalam hidupnya sekarang ini.
Tae San bertanya “Jadi aku hanya seekor babi ditengah perseteruan kalian?” (kenapa Babi? Karena Babi identik dengan hewan yang bodoh, dan kerjanya cuma makan. )
Jae Kyung hanya bisa minta maaf untuk hal itu. Tae San meminta agar Jae Kyung membantunya untuk menangkap Moon Ill Suk. Jae Kyung jelas kaget dan Tae San berkata kalau ga ada yang tersisa sekarang karena kamera itu sudah ditangan Ill Suk. Jika Jae Kyung bisa menangkap Ill Suk karena membunuh Mi Suk, maka mungkin akan ada pencerahan untuk kasus yang sedang Jae Kyung selidiki saat ini.
Jae Kyung mengajak Tae San untuk makan dulu, karena paling tidak dia harus melayani orang yang sudah menyelamatkan hidupnya. Sebenarnya ketika di pabrik Choon Chun, dia benar-benar merasa takut. Dia selalu berkata kalau seluruh hidupnya dia habisakan untuk bisa menangkap Ill Suk, dan jika dia bisa menangkap Ill Suk, maka dia bisa melanjutkan hidupnya dengan normal.
Tapi tahukah Tae San dengan yang dia pikirkan saat Moon Ill Suk menangkapnya di pabrik Choon Chun?
Tae San hanya diam dan mendengarkan kalimat lanjutan Jae Kyung. Jae Kyung berkata kalau saat itu dia berfikir, kenapa dia harus memulai ini semua? Saat itu dia benar-benar menyesalinya. Tae San hanya tersenyum dan bilang kalau aga ada orang yang ga takut mati.
Jae Kyung berkata kalau mungkin ini terdengar sedikit memalukan, tapi dia harus mengatakannya. Jika saat itu Tae San ga menolongnya, mungkin dia sudah terbunuh
oleh Moon Ill Suk, dan itu berarti dia mati sia-sia.
Jae Kyung kini sudah ada di mobilnya, bersama dengan seorang yang terlihat seperti wanita. Ternyata itu adalah Jang Tae San, yang memakai rambut panjang, dan menyamar menjadi wanita. Tae San yang ga nyaman dengan penyamarannya ini bertanya apa dia harus berdandan seperti ini? Jae Kyung tersneyum geli dan menjawab kalau dia bisa dipecat jika ketahuan bekerja sama dengan buronan.
(Cowok korea emang hampir selalu cantik, kalau bergaya jadi wanita yaaa??)
Jae Kyung dan Tae San sudah sampai di apartemen Jae Kyung. Tae San yang gugup menggandeng tangan Jae Kyung, dan Jae Kyung meminta agar Tae San bersikap biasa saja, agar ga ada yang curiga.
Setelah Jae Kyung membuka pintu rumahnya, dia langsung mendorong Tae San masuk dengan cepat.
Tae San yang heran bertanya apa Jae Kyung membawanya ke rumah Jae Kyung?
Jae Kyung menjawab kalau ini adalah tempat yang paling aman, Jae Kyung juga bilang kalau suar ga akan bersinar di pangkalannya sendiri.
Dia berkata kalau Tae San pasti belum makan, makanan yang selama 8 hari ini Tae San inginkan, jadi lihatlah ke papan itu.
Tae San pun mendekati White Board Jae Kyung, dan membaca semua informasi yang Jae Kyung tulis disana. Saat mata Tae San menuju ke profil Jo Seo Hee, Jae Kyung hanya berkata kalau dua orang itulah yang sedang dia incar selama ini. Dua orang itu juga yang mencoba membunuh Tae San.
Ill Suk datang ke kediamannya Jo Seo Hee, dia merasa heran kenapa Seo Hee menyuruhnya datang ke rumah Seo Hee disaat situasi sedang tidak aman sekarang ini?
Seo Hee menjawab ketika situasi buruk seperti ini,orang-orang itu (Jae Kyung dan kawan-kawannya) bahkan tidak bisa mencium sesuatu yang tepat di bawah hidung mereka. Seo Hee sudah tahu kalau dia selalu diawasi oleh tim Jae Kyung.
Ill Suk hanya tersenyum tipis, dan langsung membuka tasnya. Dia memberikan benda yang didalamnya berisi rekaman mereka saat dirumah Mi Suk saat itu.
Seo Hee menerimanya, dan langsung menghancurkan benda yang belakangan terakhir ini mengancam hidupnya.
Ill Suk jelas heran dan bertanya apa Seo Hee ga ingin memeriksa rekaman itu?
Seo Hee menjawab kalau dia masih sangat ingat apa yang mereka bicarakan saat itu, jadi buat apa dilihat lagi?
Ill Suk berkata kalau masalah ini akan selesai jika mereka sudah membunuh Jang Tae San.
Seo Hee dengan cuek menjawab kalau untuk urusan itu dia serahkan pada Ill Suk saja. Seo Hee bahkan bertanya apa bisa, Ill Suk digantikan oleh orang lain untuk datang ke acara lelangnya?
Ill Suk bingung dan bertanya apa maksud Seo Hee? Seo Hee menjelaskan kalau Jae Kyung tahu Ill Suk akan datang ke acara itu.
Ill Suk yang awalnya terkejut langsung berkata apa sekarang Seo Hee jadi takut pada Jae Kyung, ini terlihat bukan Seo Hee yang dia kenal saja.
Seo Hee menjawab "Kau pikir bendungan akan runtuh jika ada badai besar? Kau harus berhati-hati. Selalu waspada bahkan sebelum kau melompat."
Ill Suk menanggapi kalimat Seo Hee dengan berkata kalau pengaruh dan kekuasaan yang Seo Hee miliki sat ini, maka akan sangat mudah bagi Seo Hee memecat Jae Kyung. Seo Hee menjawab kalau dia ga bisa menyalah gunakan kekuasaannya. Selain itu bukankah Ill Suk bisa mencabut rumput tanpa harus memotongnya?
Ill Suk membalas kalimat itu dan berkata kalau pisau harus diasah dulu baru bisa digunakan untuk memotong.
"Kenapa kau hanya menggambar pisau jika kau tidak menggunakannya untuk memotong sesuatu?"
Seo Hee menjawab "Pisau bukan hanya digunakan untuk memotong, tapi bisa juga digunakan untuk menakuti seseorang."
Ill Suk malas menanggapi dan hanya bilang kalau Seo Hee harus menyingkirkan Jae Kyung sebelum Seo Hee pergi.
Seo Hee heran dan Ill Suk menjelaskan kalau Jae Kyung pasti akan menuduhnya yang bertanggungjawab atas yang apa terjadi Choon Chun juga atas rekayasa CCTV itu.
Kembali ke Jae Kyung dan Tae San. Jae Kyung sedang menyiapkan makan malamnya bersama Tae San, dia berkata kalau sehari ini dia belum makan karena In Hye sudah menipunya.
Tae San yang makan dengan lahap tiba-tiba berhenti menyuap nasinya, membuat Jae Kyung heran dan bertanya ada apa?
Tae San menjawab kalau nasi yang baru dimasak dan masih hangat ternyata rasanya sangat enak. Dia tidak menyadari itu sebelumnya.
Tae San kemudian mengeluarkan sketsa wajah Kim, dan menjelaskan pada Jae Kyung kalau pria inilah yang selalu mengejarnya, dan merupakan salah satu anak buah Ill Suk.
Jae Kyung melihat sketsa wajah itu dan ingat saat di Choon Chun, dia yang berhasil mengahlahkan dua anak buah Ill Suk, tiba-tiba tubuhnya dilempar oleh sesorang sehingga dia tak sadarkan diri, dan akhirnya tertangkap. Termyata inilah orang itu.
Jae Kyung bertanya kok Tae San bisa menggambar wajah laki-laki itu?
Tae San menjawab itu karena dia sudah tiga kali bertemu dengan pria tersebut.
Jae Kyung kaget dan Tae San menjelaskan, pertama kali dia bertemu dengan pria itu saat bom meledak di Moon Kyung, lalu yang kedua dihari Man Suk terbunuh, dan yang terakhir, di depan Mall Shin Ha.
Tae San juga menjelaskan kalau dia belum pernah melihat laki-laki itu di sekitar Moon Ill Suk, jadi bisa dipastikan laki-laki itu tinggal di luar negeri selama ini. Jika Jae Kyung bisa menangkap pria itu atas tuduhan membunuh Man Suk, maka Jae Kyung bisa menyelidiki keterlibatan Moon Ill Suk atas kasus ini. Mungkin laki-laki itu dibayar oleh Ill Suk, jadi ga ada alasan bagi laki-laki itu untuk berbohong saat diinterogasi nanti.
Tae San juga menyuruh agar Jae Kyung mengecek rekaman CCTV Mall untuk memastikan adanya wajah ini. Jae Kyung menjawab kalau ga ada bukti jika orang ini yang membunuh Man Suk.
Tae San menjawab ada kok. Orang itu memiliki pena yang sama yang ternyata berisi pisau dan digunakan untuk membunuh Man Suk. Jadi mungkin saja orang itu membawa penanya, saat Jae Kyung menangkap orang itu nanti.
Jika orang itu mengatakan yang sebenarnya, maka Jae Kyung bisa menyelidiki kembali kasus Oh Mi Suk, dan jika Jae Kyung berhasil menyelidiki itu, maka Jae Kyung akan tahu kenapa kesalahan itu dilimpahkan padanya. setelah itu Jae Kyung pasti akan menemukan lebih lanjut informasi lainnya terakit penyelidikan yang selama ini Jae Kyung lakukan.
Jae Kyung bertanya bagaimana bisa kamera itu ada di tangan Young Ja, jika Mi Suk saat itu menggadaikannya pada Tae San?
Tae San menceritakan semuanya, dan setelah selesai bercerita dia mengeluarkan USB yang berisi rekaman suara Dae Jun saat menelpon Dae Ryung dan menyuruhnya untuk ke gudang Paju, sehingga dia ga memliki alibi selama 3 jam di hari Mi Suk terbunuh. Jae Kyung bertanya dimana Tae San mendapatkan ini? Tae San menjawab di pegadaian.
Jae Kyung kaget, dan Tae San menjelaskan kalau Dae Ryung dan Suk Do ga pernah kembali ke pegadaian setelah pegadaian ditutup jam 12 malam.
Jae Kyung bertanya jadi selama ini Tae San tidur di pegadaian? Tae San tersenyum dan menjawab sama persis seperti yang Jae Kyung ucapkan kalau suar ga akan bersinar di pangkalannya sendiri.
Jae Kyung bertanya bagaimana jika Tae San tertangkap? Tae San menjawab dia ga peduli, saat itu yang dia pikirkan hanya mencari bukti, dan bisa beristirahat. Dia merasa pegadaian adalah tempat yang sangat aman.
Jae Kyung menjawab kalau Tae San bisa terbunuh, jadi jangan pergi lagi.
Tae San mengeluarkan kembali satu dokumen yang dibawanya, yaiut dokumen rumah Mi Suk yang ternyata pemilik rumah bernama Kwan Hee Ok, dan Kwan Hee Ok itu adalah istri Dae Jun. Jae Kyung menjawab kalau untuk itu dia sudah tahu. Jadi apa rencana Tae San untuk menangkap orang itu? (Kim)
Tae San menjawab "Aku..akan ditembak olehnya."
Jae Kyung jelas sangat kaget.
Dae Jun menyiapkan anak buahnya untuk memeriksa stasiun, tempat sauna, dan tempat-tempat lain yang mungkin didatangi Tae San, dan menyuruh anak buahnya itu untuk menangkap Tae San.
Sementara itu anak buah Ill Suk lainnya diminta untuk mengawasi dan mengikuti Jae Kyung kemanapun Jae Kyung pergi.
Jae Kyung bertemu Jung Woo dan melaporkan rencananya ini. Di ruangan itu juga ada Sang Hoon dan Min Soo yang menemani Jae Kyung. Jae Kyung meminta agar Jung Woo merekomendasikan dua detektif yang Jung Woo percaya untuk misinya kali ini.
Jung Woo bertanya apa Jae Kyung pikir, Jae Kyung bisa menangkap hanya dengan 4 orang saja?
Jae Kyung menjelaskan kalau orang ini (Kim) sangat pintar, jika terlalu banyak yang terlibat maka orang itu bisa curiga. Jae Kyung juga bilang kalau dia meminta bantuan Seung Woo, karena Seung Woo juga ingin menyelesaikan kasus Jang Tae San sama sepertinya.
Sang Hoon berkata kalau informasi ini bocor, maka misi mereka akan gagal. Jung Woo akhirnya mau memilihkan dua detektif yang dia percaya untuk membantu Jae Kyung.
Jae Kyung dan yang lainnya berterima kasih pada Jung Woo, tapi Jung Woo melanjutkan kalimatnya, kalau ini menjadi yang terakhir kalinya dia membantu Jae Kyung.
Jae Kyung terhenyak tak percaya. Jung Woo menjelaskan kalau Jo Seo Hee sedang membangun tembok besi. Jadi jangan pikir dia bisa terus membantu Jae Kyung. Berhentilah mengacau semua, apa Jae Kyung pikir kepalanya terbuat dari besi? (Ini marahnya marah sayang lo ya..)
Soo Jin yang ada di ruang Aseptik sedang melanjutkan gambarnya. Di ruang itu terlihat In Hye yang sedang mengetik pesan untuk Seung Woo yang berisi "Seung Woo..apa kau masih marah padaku? Aku minta maaf. Hidup Soo Jin sangat bergantung pada Tae San sekarang"
tapi entah In Hye jadi mengirim pesan itu atau tidak, karena dia terlihat berhenti dan belum menekan tombol kirim di ponselnya.
Sementara itu Seung Woo yang ada di RS, masuk ke ruang Ji Suk. Ji Suk heran dan bertanya kenapa Seung Woo pagi-pagi begini menemuinya?
Seung Woo menjawab kalau ada hal yang ingin dia tanyakan pada Ji Suk.
Ji Suk bertanya apa itu?
Seung Woo menjawab apa benar Tae San akan datang di hari operasi Soo Jin? Jam berapakah?
Ji Suk meminta maaf karena dia ga bisa memberitahu Seung Woo, karena ini termasuk keselamatan hidup Soo Jin. Seung Woo menghela nafas dan berkata kenapa Tae San menjalani hidupnya seperti ini? Seperti sampah? Apa karena Tae San putus dengan In Hye?
Ji Suk yang tahu Seung Woo sebenarnya cemburu berkata kalau itu sudah 8 tahun yang lalu.
Seung Woo yang sudah selesai dengan Ji Suk menemui Il Do yang sedang berjaga, dia bertanya apa tempat ini aman? Il Do membenarkan, dan Seung Woo bertanya lagi apa Il Do sudah mendapatkan dimana pisau itu dibuat? Il Do menjawab iya, dia sudah tahu, tapi pisau itu dibuat bukan di negeri ini.
Il Do bertanya kenapa sebenarnya dia disuruh berjaga disini? Seung Woo ga menjawab dan meminta agar Il Do tetap saja berjaga selama beberapa hari. Il Do pun mematuhinya, dan dengan gerakan tangan dia menandakan kalau dia akan tutup mulut. Dia ga akan bertanya atau mencoba mencari tahu, karena seperti itulah persahabatan sejati.
Seung Woo juga memberi Il Do tugas tambahan yaitu menemukan supir taksi yang mengantar Tae San ke gudang paju di hari Mi Suk terbunuh. (Kasian Il Do, tugasnya bejibun gitu..hahaha)
Il Do kaget dan Seung Woo berkata kalau dia akan mengirimkan semua daftar taksi yang ada di Seoul.
Jae Kyung menelpon Seung Woo, dan mengajak Seung Woo ketemu. Saat mereka sudah bertatap muka, Jae Kyung menceritakan tentang Tae San yang akan menyerahkan diri. Seung Woo jelas heran. Jae Kyung membenarkan hal tersebut, tapi tujuan mereka sebenarnya adalah menangkap orang itu.(Kim)
Seung Woo bertanya bagaimana caranya? apa memang ada mata-mata di timnya? Jae Kyung menjawab kalau mereka akan tahu tentang hal itu hari ini. Dia minta maaf karena ga bisa memberitahu Seung Woo secara detail. Tapi bisakah Seung Woo mempercayai, dan membantunya kali ini?
Seung Woo galau, dan bertanya jadi orang itu akan datang di tempat Tae San menyerahkan diri? Kenapa? Jae Kyung menjawab karena orang itu harus membunuh Jang Tae San.
Seung Woo jelas ga setuju. Bukankah Ill Suk sudah mendapatkan kameranya, jadi kenapa Tae San tetap dibunuh?
Jae Kyung hanya menjawab kalau orang itu hanya harus membunuh Tae San. Seung Woo bertanya apa Tae San yakin orang itu akan datang? Jae Kyung menjawab kalau ide ini saja dari Tae San.
Sang Hoon datang ke sebuah toilet umum, dia mengetuk setiap bilik toilet itu, dan saat belum ada respon, Sang Hoon beralih ke bilik lainnya, dan tetap mengetuk. Sampai di bilik terakhir, terdengar ada respon di dalam bilik toilet itu.
Setelah itu, keluarlah seseorang dari toleit umum yang bukan Sang Hoon melainkan Tae San. Tae San menuju motor yang di parkir di depan toilet, motor yang tadi di bawa Sang Hoon. Tae San pun segera menjalankan motornya.
Tim detektif sedang berkumpul, disana ada Taek Nam, Sang Ho dan juga Chul Kyu. Sang Ho bertanya pada Taek Nam, sebenarnya kemana Jin Il Do?
Taek Nam kemudian mengingat permintaan Seung Woo hari itu.
Flashback
Seung Woo datang menemuinya, dan meminta cuti selama seminggu.
Flashback End
Taek Nam menjawab kalau dia menugaskan Il Do disuatu tempat untuk kasus Jang Tae San.
Sang Ho heran kenapa harus ada yang ditutupi untuk kasus Tae San pada dia dan lainnya. Taek Nam menjawab, bukannya ditutupi, tapi mereka kan sudah dibagi dalam beberapa bagian, sehingga harus fokus pada bagian itu.
Saat itu datanglah Jae Kyung yang berkata ingin mentraktir mereka semua minum.
Jae Kyung dan tim detektif berpindah ke kereta bawah tanah, dimana disana ada sebuah tempat untuk minum dan makan. Saat sedang asik minum, tiba-tiba Jae Kyung berkata kalau dia ingin ke kamar mandi dulu sebentar.
Saat Jae Kyung pergi ke toilet, ponsel Jae Kyung berdering, dan Chul Kyu melihat kalau Do Sang Hoon lah yang menelpon. Sang Ho yang juga melihat itu bertanya apa dia boleh menerima panggilan dari detektif Do itu?
Taek Nam menjawab biarkan saja, Sang Ho kan ga harus menjawab panggilan dari ponsel orang lain.
Tapi karena ponsel Jae Kyung terus berdering, membuat Chul Kyu kesal dan berkata akan memberikan ponsel ini pada Jae Kyung. Belum sempat Chul Kyu menyusul Jae Kyung, Jae Kyung sudah datang.
Jae Kyung yang diberitahu kalau ponselnya berdering terus langsung menelpon balik Sang Hoon. Diseberang sana, Sang Hoon berkata dengan sangat keras sehingga, semua tim detektif bisa mendengar. Dan Sang Hoon jelas mengucap nama Jang Tae San.
Jae Kyung menjawab sedikit berbisik, tunggu lima menit dulu. Lalu hubungi dia lagi.
Saat telepon usai, Sang Ho bertanya apa itu tentang Jang Tae San? Jae Kyung menjawab kalau pimpinannya ingin agar dia melaporkan kasus Jang Tae San.
Setelah itu, Jae Kyung ijin lagi ke toilet.
Saat Jae Kyung sampai di dekat toilet, ada SMS masuk yang berbunyi kalau ada yang ikut keluar. Jae Kyung tahu ini saatnya beraksi.
Dia pun berdiri di balik tembok, dengan sengaja memperlihatkan sebagian tubuhnya, agar orang yang dia curigai sebagai mata-mata bisa tahu dan mendengar semua yang dia katakan.
Jae Kyung menerima ponselnya yang berdering dan bersuara dengan sedikit keras. Jae Kyung berkata kalau dia senang Tae San menyerahkan diri, dimana tempat Tae San akan menyerahkan diri? Di kejaksaan apa kepolisian?
Dia juga berkata kalau dia akan datang sendiri ditempat Tae San menyerahkan diri.
lalu saat itu, terlihat memang ada orang di belakang Jae Kyung yang mendengar semuanya.
Orang itu mendengar kalau Tae San akan menyerahkan diri di Suk He dong 601, jam 5 nanti. Jae Kyung berkata kalau dia akan ke tempat itu antara jam 5 dan jam 8.
Jae Kyung yang kembali ke toilet, berkata kalau tadi pimpinan menelpon, dan dia harus segera kembali. Chul Kyu terlihat sedikit aneh saat mendengar itu dan bertanya apa Jae Kyung akan pergi sekarang?
Jae Kyung menjawab tenang aja, dia sudah memesankan bir 5000cc lagi untuk mereka semua, jadi nikmati saja.
Jae Kyung pun berbalik pergi, dan saat sampai di meja dekat pintu dia memberikan sebuah catatan pada Min Soo, yang sedari tadi memang ada disana. Tim detektif juga belum tahu seperti apa wajah Min Soo, sehingga aman bagi Min Soo ada di sekitar tim detektif.
Kini tim Jae Kyung sudah tahu siapa mata-mata yang ada di tim detektif.
Ill Suk tentu langsung tahu kabar ini, dan bergumam kalau bajingan kecil itu kini sudah berada dalam genggamannya. Ill Suk tidak sendiri di ruangannya, ada Hyung Jin, Kim, dan juga Dae Jun.
Hyung Jin heran kenapa Tae San mau menyerahkan diri dengan cepat? Ill Suk menjawab tentu saja itu bisa terjadi mengingat Tae San ga punya tempat untuk tidur.
Kim berkata kalau dia akan membunuh Tae San. Ill Suk menjawab kali ini jangan sampai Kim gagal dan tertangkap. Kim mengangguk tanda dia mengerti.
Kemudian Ill Suk berkata kalau setelah ini Kim harus meninggalkan korea, karena Kim sudah banyak terlibat.
Setelah Kim pergi, Ill Suk berkata pada Hyung Jin agar mengapus semua CCTV di gedung ini yang ada Kim nya.
Hyung Jin heran kenapa Ill Suk begitu peduli pada Kim? Dae Jun menjawab kalau Ill Suk juga akan peduli pada Hyung Jin, jika Hyung Jin melakukan semua yang Ill Suk mau.
Ill Suk berkata "Dia tidak dibayar untuk apa yang dia lakukan untukku. "
Ill Suk pun meminta agar mereka berdua benar-benar memastikan apa Jae Kyung pergi sendiri saat bertemu Tae San nanti atatu tidak?
Hyung Jin menjawab kalau tempat Tae San menyerahkan diri adalah tempat yang sulit didatangi orang, karena tempat itu hanya tempat konstruksi dengan beberapa bangunan.
Ill Suk tersenyum puas karena Tae San memilih tempat yang bagus, sehingga pasti mudah bagi Kim untuk membunuh Tae San hari ini.
Jae Kyung yang sudah siap untuk pergi, ternyata diawasi oleh Dae Ryung yang langsung melaporkan kalau Jae Kyung memang pergi sendirian.
Sementara itu di kantor Jaksa, Kim Min Soo mengangkat telepon di kantor yang berdering, dan ternyata diseberang sana Suk Do lah yang menelpon. Dia bertanya apa Jaksa Do Sang Hoon ada?
Min Soo menjawab tunggu sebentar. Saat itu Min Soo sudah menyiapkan rekaman suara Sang Hoon dan segera memutar rekaman itu, dan mendekatkannya ke gagang telepon, dimana seolah-olah Sang Hoon memang ada dikantor.
Sementara itu di luar kantor jaksa, Suk Do dengan teropongnya melihat lebih jelas apakah benar semua jaksa memang sedang di kantor. Memang terlihat Min Soo yang berdiri di dekat jendela. Suk Do tersenyum dan langsung melapor kalau semua jaksa memang ada di kantor kecuali Jaksa Park Jae Kyung.
Kim sudah sampai lebih dulu di tempat Tae San akan datang, dia melompat pagar dengan gesit.
Jae Kyung juga sudah sampai di tempat itu, dia melihat jam tangannya. Dimana sebentar lagi memang jam 5.
Diatas sana Kim sudah menyiapkan diri, dia meneropong dulu keluar, melihat keadaan. Kim melihat memang hanya ada Jae Kyung di luar pagar.
Jae Kyung yang menunggu dengan gelisah, mengingat kembali kalimat Tae San kalau orang itu pasti akan datang satu jam sebelumnya untuk memeriksa dan berkeliling.
Flashback
Jae Kyung dan Tae San malam itu merencanakan misi mereka menangkap Kim. Tae San berkata kalau Jae Kyung harus datang sebelum Kim untuk menyiapkan segalanya.
Flashback End
Jae Kyung berkata kalau orang itu akan memilih tempat yang pas untuk menembak Tae San. Orang itu juga akan mengecek semua ruangannya, untuk memastikan tidak ada yang bersembunyi disana.
Di sela-sela suara Jae Kyung, Kim memang benar sedang memeriksa keadaan gedung itu.
Flashback
Sang Hoon dan satu rekannya bersembunyi, di room service, karena menurut Jae Kyung, Kim ga akan mencurigai ruangan itu.
Sementara itu, Seung Woo dan satu detektif lainnya, bersembunyi di tumpukan kardus yang ada di ruang bawah tanah, mengikuti instruksi Jae Kyung.
Jae Kyung dan timnya sedang berdiskusi, dimana tepatnya Kim nanti akan menembak, dan Jae Kyung langsung menunjuk satu bagian di gedung ini yang menurutnya pas untuk Kim gunakan saat akan menembak Tae San.
Flashback End
Kim sudah memutuskan kalau di tempat inilah, dia akan menghabisi nyawa Tae San. Sebelum beraksi dia melihat lagi keluar jendela untuk memastikan tepatkan tempat ini, dan terdengar kembali suara Jae Kyung yang berkata kalau Kim pasti akan siap ditempatnya 5 atau 10 menit sebelum Tae San datang.
Datanglah Tae San dengan motornya, dan dia langsung mendekati Jae Kyung. Jae Kyung pun berjalan mendekati Tae San.
Tae San membuka kaca helmnya, dan Jae Kyung mengangguk tanda semua siap sesuai yang direncanakan.
Tae San pun balas mengangguk pertanda kalau dia sudah siap.
Saat Tae San dan Jae Kyung semakin mendekat satu sama lain, Kim sudah siap dengan senjatanya. Diapun mengarahkan pistol itu tepat ke arah Tae San.
Sedetik kemudian Kim langsung menarik pelatuk pistolnya, dan mengenai bagian kepala Tae San.
Tae San pun mulai limbung, dan Kim menembakkan kembali pelurunya ke tubuh Tae San. Pistol dengan peredam suara itu membuat Tae San berhasil limbung ke tanah.
Jae Kyung pun berteriak menyebutkan nama Tae San.
Flashback
Saat Jae Kyung masih dengan timnya berdiskusi, Jae Kyung berkata kalau dia sudah meneriakkan nama Jang Tae San, itu tandanya tim harus segera bergerak untuk menangkap Kim.
Flashback End
Seung Woo dan rekannya yang mendengar sinyal Jae Kyung langsung bergegas keluar dari persembunyiannya, dan langsung bergerak untuk menangkap Kim.
Sementara itu, di luar sana Jae Kyung juga langsung memanjat pagar dan masuk ke dalam gedung.
Sedangkan Kim siap menerbangkan senjatanya dengan alat yang sudah dia siapkan. Kim tersenyum senang karena paling tidak barang bukti sudah tidak ada ditangannya.
Setelah itu diapun segera berlari pergi.
Saat Kim sudah sampai di sebuah pintu yang akan dibukanya, dia terkejut karena ternyata di diluar pintu sudah menunggu Sang Hoon dan satu rekan Sang Hoon yang menodongkan pistol padanya.
Sang Hoon tentu tidak menunggu waktu lama, dia langsung melumpuhkan tangan dan kaki Kim dengan pistol yang bisa membuat sekujur tubuh lemas dan tak berdaya. Kim pun seketika itu limbung dan terjatuh.
Soo Jin di ruangannya mencoret kembali satu hari di kalendernya yang sudah dia lewati.
Soo Jin pun tersenyum senang dengan berlalunya hari ini.
Sementara itu Tae San yang tadi ditembak Kim, tiba-tiba membuka matanya, tanda bahwa tembkan tadi memang mengenainya, namun sma sekali tidak melukai tubuhnya, dan dia berharap Jae Kyung beserta tim berhasil melumpuhkan Kim.
KOMENTAR :
Semakin seru disaat tinggal beberapa episode terakhir.
Kali ini dan seterusnya, Jae Kyung serta Seung Woo jelas berada di pihak Tae San.
Kim ku (What..? Kim ku?hehehe)
Apakah Kim juga akan jujur saat di interogasi nanti? Apakah dia akan mengatakan bahwa memang Moon Ill Suk yang menyuruhnya?
Apakah akan semudah itu?
Lalu bagaimana dan cara apa lagi yang akan digunakan Jae Kyung serta Tae San dalam membongkar kedok Ill Suk dan Seo Hee, sedang kamera itu saja sudah tidak ada di tangan mereka?
Aku setuju saat In Hye berkata, kalau ini hanya sekedar rasa haus balas dendam yang dimiliki Jae Kyung sedang bagi Tae San ini adalah hidup dan matinya. Iya..itu betul..
Jae Kyung ingin mendapatkan kamera itu awalnya memang bukan untuk membantu Tae San, tapi karena ingin mengungkap kebusukan Ill Suk dan Seo Hee, lalu bisa menangkap keuda orang itu.
Sedang bagi Tae San, kamera itu adalah hidupnya, dia sudah tahu kalau kamera itu ga akan bisa membersihkan namanya dari tuduhan palsu, tapi dia berharap kamera itu bisa membuatnya aman sampai hari operasi Soo Jin tiba.
Yeaahh..paling tidak Jae Kyung sadar dengn keegoisannya , dan mulai berusaha untuk benar-benar membantu Tae San tanpa mengenyampingkan dendamnya pada Ill Suk dan Seo Hee.
Sepertinya Two Weeks ga akan bisa selesai sebelum The Heirs tayang, emang sih kurang 5 episode, dan kurang 5 atau 7 hari lagi The Heirsnya aku buat.. So, rasanya ga mungkin, kecuali selama 5 hari kedepan, aku ga ngapa-ngapain, dan hanya bikin sinop..hahaha..ga mungkin juga kan?^^
So, bersabarlah, entah untuk Scandal atau Two Weeks, dua drama itu tetap akan aku selesaikan sinop nya. Walau Scandal memang masih berhenti di episode 7 atau 8, aku akan tetap merampungkannya. Yah, kalau harus setahun baru selesai,tetep akan aku selesaikan kok.(Lebay deh Ay..hihihi)
Okay..^^
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^
Sedih liat Kim jd boneka Il Suk (ʃ˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ)
ReplyDeleteMkshhh ..aku tnggu terus klnjtan scandal dan two weeks..
ReplyDeleteYg jd kim kaya yg jg men lead x d nail shop paris ? Bener g sih
ReplyDeleteiyyaa..yang jadi Kim main di nail shop paris..
ReplyDeletedisana dia jadii Kay..^^
Pnsrm dg Kim,wlpn melakukan sma printah ll suk,sprtix dy melakukan krna blz budi.mgkn krna dy dbsrkn llsuk,sprtix kim itu ank angktx ilsuk.aku kok curiga,jgn2 kim itu anak ajussi yg kpn hr nolong tae san
ReplyDeleteKim memang anak Han Chi Guk kok..^^
ReplyDeleteMbak, scandalnya gpp pending,tapi two weeksnya jangan ya....
ReplyDelete({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) udah buat sinopsisnya,((y)ˆ⌣')(y) semngat kaKak!!!
lanjjt
ReplyDeletewah,,ga sabar dg sinop selanjutnya,,
ReplyDeleteayoo unnie aq dah nunggu sinop selanjutnya
oenny,,,
ReplyDeletelnjutin two weeks-a....
~elsya
Jaebal unnie....selesain dong sinopnya...aku berharap banget...gomawo.....
ReplyDeletekeren banget ceritany.. :))
ReplyDeletesemangat selalu y eonni..^^
mmgnya mau buat sinop the heirs yah ? sptnya udah ada bbrp blog deh yg mau muat the heirs....
ReplyDeletemba kpan sinopsisnya dilanjut??
ReplyDeleteDitunngu ya..
Hwaiting!!
lanjutin sinopnya dong oenni... .. aku suka bgt sama drama ini..
ReplyDeleteaku juga baru suka sama lee jung kii..gara2 drama ini.. hee
*jujur aku gak trlalu bnyk tau sama aktor/aktris di drama ini sblum nya... sblum nya aku cuma liat dan lupa.... tpi justru ini yg buat aku suka.. krna aku ga tau aktornya dan hanya mengikuti alur cerita dan akting semuanya.. aku suka sama drama ini.. daebakkk...
lanjut ya oenni.. gomawoo.. di antos nya .. di tunggu lanjutannya ^-^
laesa......
lanjutin plis unni..penasaran ..hiksss
ReplyDelete