Tuesday, 1 October 2013
Sinopsis Two Weeks Episode 10
Episode 9 kemarin berakhir saat Tae San yang berniat kembali ke RS karena ingin memberikan jepit rambut yang dia beli di Mall Shin Ha tadi pada In Hye, agar diberikan pada Soo Jin. Namun saat sampai di dalam RS dia mendengar kalimat Seung Woo yang berkata pada In Hye bahwa Soo Jin sudah dia anggap putrinya sendiri.
Episode 10
Seung Woo kaget melihat Tae San di depan matanya, dan Tae San juga sebaliknya, dia kaget saat melihat jika tunangan In Hye adalah detektif yang selama ini juga mengejarnya.
Seung Woo yang ingin langsung menangkap Tae San, dihentikan In Hye. In Hye langsung memegang lengan Seung Woo dan menyuruh Tae San segera pergi. In Hye bahkan memeluk tubuh Seung Woo dari belakang dan memohon agar Tae San dibiarkan pergi. In Hye juga berkata kalau Tae San bukan pembunuh.
Seung Woo ingin melepaskan pelukan In Hye yang begitu kuat di pinggangnya, pembunuh atau bukan, dia harus menangkap Tae San.
Tapi pelukan In Hye memang sangat kuat, sehingga percuma saja untuk melepaskan diri, karena Tae San pasti sudah lari jauh.
Seung Woo berbalik dan melepaskan tangan In Hye di pinggangnya, In Hye menurut walau ga sepenuhnya melepaskan tangannya. Dia masih memegang kuat tepi jaket Seung Woo. Bahkan mata Seung Woo melihat tangan In Hye yang bergetar saking takutnya jika pegangannya pada jaket Seung Woo terlepas.
Seung Woo bertanya apa tadi benar yang In Hye bilang jika In Hye percaya padanya? Setelah semua yang Tae San lakukan pada In Hye, seharusnya In Hye ga melakukan ini semua padanya.
Dia seorang detektif, dan Tae San adalah buronan, lalu dia harus bagaimana jika In Hye melarang seorang dertektif dalam menangkap buronannya?
In Hye hanya bisa meminta maaf. Dia juga bilang kalau Tae San bukanlah pembunuh.
Seung Woo dengan geram berkata, entah Tae San pembunuh atau bukan, yang jelas Tae San adalah buronan sekarang ini. In Hye menjawab kalau Tae San akan datang pada hari Soo Jin operasi. Seung Woo bisa menangkapnya saat itu, jadi dia minta Seung Woo bersabar menunggu.
In Hye juga bilang kalau Tae San akan terbunuh jika sampai tertangkap. Tae San pernah mengalami itu saat Tae San dipenjara.
Seung Woo kaget, bukan kaget karena fakta Tae San yang hampir terbunuh di penjara, tapi kaget karena ternyata In Hye sudah berhubungan dengan Tae San bahkan sejak hari itu, sehingga In Hye bisa tahu kejadian tersebut.
Seung Woo pun bertanya, jadi sebelum ini In Hye sudah bertemu Tae San? In Hye menjawab kalau dia hanya berbicara lewat telepon dengan Tae San. In Hye juga menjelaskan kalau Tae San kabur demi operasi Soo Jin.
Seung Woo bertanya apa In Hye percaya yang Tae San katakan?
In Hye menjawab kalau dia ga ada pilihan selain mempercayai Tae San.
Seung Woo kesal, dan bertanya lalu kenapa In Hye ga percaya padanya? Apa In Hye pikir, dia akan membiarkan orang yang akan menyelamatkan Soo Jin terbunuh?
In Hye semakin bingung dan ga tahu bagaimana lagi harus berkata pada Seung Woo, dia bukannya lebih mempercayai Tae San daripada Seung Woo. Bukan seperti itu maksudnya.
Dia hanya percaya kalau Tae San berusaha untuk tak terbunuh demi operasi Soo Jin.
Tae San tentu langsung berlari secepat kilat agar Seung Woo ga mengejarnya. Dia terus berlari. Dalam larinya itu dia mengingat kembali kalimat In Hye di hari pertama mereka bertemu setelah 8 tahun berpisah. Saat itu In Hye berkata jika In Hye sudah punya tunangan, dan bahkan tunangan In Hye sangat menyayangi Soo Jin seperti anak sendiri. Soo Jin pun begitu.
Tae San berhenti di sebuah tangga, dan duduk disana dengan perasaan kacau. Tubuhnya limbung mengetahui kenyataan ini. Tae San bahkan menangis dan mengingat kembali ejekan Seung Woo padanya yang mengatakan jika dia hanyalah sampah.
Tae San memukul kepalanya, tanda dia sangat frustasi dengan kenyataan ini.
Saat kalut itulah Soo Jin muncul dan berkata apa yang sedang ayahnya lakukan? Memalukan, ayahnya kan sudah dewasa, masak menangis.
Tae San berkata kalau In Hye pasti malu padanya. In Hye pasti merasa sangat dipermalukan.
Pria itu (Seung Woo) bahkan sudah menganggap Soo Jin sebagai anak sendiri. Dan dia, dia adalah ayah kandung Soo Jin yang sangat memalukan.
In Hye bahkan ga bisa mengandalkan pria itu karena dia. Tae San menangis terisak dan bertanya kenapa dia harus hidup seperti ini?
Soo Jin yang sedari tadi ada disitu menjawab benar, kenapa ayahnya harus hidup seperti ini?
Flashback
Busan, 8 tahun lalu
Tae San yang sedang menangis ada bersama Ill Suk. Ill Suk mengancamnya, membuatnya tak berdaya. Dia geram akan ancaman Ill Suk, namun dia juga ga bisa membantah ataupun menolak keinginan Ill Suk.
Ill Suk yang sedang berdiri membelakangi Tae San berkata
“Kau tahu Jang Tae San, racun ular tak akan pernah meleset mengenai mangsanya? Jika mangsanya diam saja, dia akan memakannya secara perlahan-lahan. Tapi jika mangsanya melarikan diri, dia akan merobek mangsanya, lalu memakannya.”
Sambil berjalan mendekati Tae San, Ill Suk melanjutkan kalimatnya “Jika mangsanya punya tangan dan kaki, dia juga akan merobeknya. Jika mangsanya masih muda, dia juga akan merobeknya”
Ill Suk mengancam Tae San, jika Tae San ga mau kekasih Tae San mati, maka Tae San jangan coba-coba melarikan diri. Bahkan setelah dipenjara, Tae San jangan pernah mencoba melakukan hal bodoh. Ill Suk mengulangi kembali kalimatnya, kalau racun ular ga akan pernah meleset mengenai mangsanya. “Meskipun kepala mangsanya putus, dia tetap akan menangkap mangsanya. Seperti itulah..hidupku..”
Tae San yang bersimbah air mata, hanya mampu mengangguk, karena takut. Takut In Hye nya terluka.
Flashback End
Tae San mengingat kembali kalimat Ill Suk di gudang Choongchun yang bilang kalau Tae San lemah, dan karena itulah Tae San ga punya keberanian. Tae San lah yang bodoh yang ga berani mengambil keputusan untuk menentang Ill Suk atau menolak ancaman Ill Suk.
Tae San berkata kalau semua itu benar, ini memang salahnya. Dialah yang takut dan Soo Jin bertanya lalu apa yang akan Tae San lakukan sekarang?
Tae San menatap putrinya itu, dan berdiri lalu dengan mantap menjawab kalau dia ga mau mati, dan juga ga mau tertangkap oleh tunangannya In Hye.
Tae San kemudian bilang kalau dia ga mau Soo Jin hidup sebagai putri dari seorang buronan.
Dia akan mengungkap kalau semua ini dalangnya adalah Moon Ill Suk.
Kim, Dae Jun, dan Hyung Jin berdiri tegak seolah siap menerima hukuman Ill Suk. Ill Suk mendekati Dae Jun dan menepuk pundak anak buanya itu lalu berkata kalau sepertinya dia lebih baik mempertahankan Tae San daripada Dae Jun.
Apa Dae Jun ga bisa menilai karakter orang?
Ill Suk beralih ke Kim dan bilang kalau Kim juga berhasil dikecoh oleh Tae San dengan diajak berbicara. Dia tahu kalau Tae San itu gesit tapi dia ga menyangka kalau Tae San juga sepintar ini.
Dae Jun berkata kalau ini murni kesalahan Kim (Dae Jun kayaknya kok dendam kesumat banget ni sama Kim, dikit-dikit nyalahin Kim)
Ill Suk membenarkan itu, memang Kim membuat kesalahan, lalu Ill Suk memukul pipi Kim.
Ill Suk pun beralih pada Dae Jun dan berkata kalau Dae Jun sama sekali ga bisa mendapatkan informasi yang cukup tentang Tae San. Ill Suk juga tak lupa memukul pipi Dae Jun diakhir kalimatnya.
Dan terakhir, Ill Suk beralih ke Hyung Jin. Dia berkata kalau Hyung Jin juga ga cukup pintar untuk membaca langkah atau pikiran Tae San. Ill Suk pun memukul pipi Hyung Jin.
Ill Suk melangkah ke depan dan membelakangi mereka bertiga, lalu berkata bagaimana bisa Jae Kyung selalu tahu apa yang akan dilakukan Tae San? Kim menjawab kalau In Hye datang ke Mall itu. Hyung Jin dnegan hati-hati berkata berarti yang ingin ditemui Tae San adalah ibu kandung Soo Jin. Dae Jun dengan santainya bertanya kenapa In Hye mau menemui Tae San? In Hye kan mau menikah dengan detektfi itu.
Ill Suk menggeleng tanda kalau semua yang dikatakan anak buahnya itu salah, dia kemudian teringat akan obat-obatan dan antibiotic yang dia temukan di tas Tae San waktu berhasil menyandera Tae San. Lalu Ill Suk bertanya pada Hyung Jin apa benar kalau hari dimana Mi Suk terbunuh, Tae San pergi ke RS? Hyung Jin membenarkan, dan Ill Suk pun mengingat pertemuannya dengan Soo Jin, saat itu Soo Jin juga bilang kalau Tae San baru saja datang ke RS ini. Dengan penuh senyum Ill Suk menyuruh Hyung Jin mencari tahu kapan operasi Soo Jin?
In Hye yang menemani Soo Jin di ruang Aseptik,melihat Soo Jin sedang menggambar. In Hye bertanya apa Soo Jin murung hari ini? Kenapa gambar Soo Jin seperti itu?
Soo Jin menjawab kalau ini lanjutan dari ceritanya tentang Matahari dan Gunung. Saat itu Soo Jin menggambar gunung yang diselimuti warna hitam, terlihat sangat gelap.
In Hye bertanya kenapa gunungnya seperti itu?
Soo Jin menjawab “Matahari meninggalkan gunung. Beginilah jadinya. Setelah matahari pergi, karena tak ada sinar dari matahari, ini menjadi sangat gelap, dan dingin. Jadi burung-burung ga ada yang datang ke gunung lagi, dan bunga-bunga juga ga mau tumbuh. Dan gunung ga bisa bergerak, karena dia sebuah gunung. Itu sebabnya gunung sendirian, dan ga bisa kemana-mana. Gunung merasa kedinginan dan gelap setiap hari. Sedih kan? Gunung merasa kesepian kan, mom?”
In Hye mengangguk dan berkata benar kalau gunung pasti sangat kesepian karena ga bisa bergerak. Setelah itu ponsel In Hye Berdering, dan In Hye menerimanya, ternyata yang menelpon In Hye adalah jaksa Park.
Jae Kyung dan In Hye akhirnya bertemu di luar RS. Jae Kyung memperkenalkan dirinya, kalau dialah yang menangani kasus Tae San. In Hye menjawab dia tahu.
Jae Kyung kemudian bertanya apa tadi In JHye ketemu Tae San di Mall? In Hye hanya diam, dan Jae Kyung berkata kalau dia tahu semuanya. Dia tahu kalau Tae San ga membunuh. Tae San kabur karena ingin mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Soo Jin. Dia juga tahu kenapa Tae San ga bisa menyerahkan diri, karena Tae San bisa terbunuh.
In Hye mengelak dengan menjawab kalau dia ga tahu hl itu, Jae Kyung langsung menyela dan bilang kalau In Hye tahu hal itu. Jae Kyung bertanya apa In Hye ga khawatir? Tae San kabur begitu saja, bagaimana jika Tae San terluka atau terbunuh? In Hye menjawab kalau Tae San ga mau mendengarkannya. Tae San bilang kalau Tae San pasti akan datang di hari operasi nanti. Tae San juga bilang ga bisa percaya siapapun.
Jae Kyung menjawab kalau dia bisa tidur di samping Tae San saat di penjara, atau menempatkan pengawal pribadi untuk Tae San. Akan dia pastikan Soo Jin bisa operasi, jadi suruh Tae San menyerahkan kamera itu.
In Hye bingung dan Jae Kyung menjelaskan kalau dia butuh kamera itu, dan hanya dengan kamera itu Jae Kyung bisa menangkap semua yang mengancam Tae San.
In Hye bertanya apa Jae Kyung yakin bisa melindungi Tae San? Jae Kyung dengan mantap menjawab kalau ini janjinya pada In Hye. In Hye pun berkata kalau Tae San menghubunginya lagi, dia akan membicarakan hal ini.
In Hye berbalik dan akan pergi, Jae Kyung tahu kalau In Hye sepenuhnya belum mempercayainya, dia pun berkata kalau Tae San masuk penjara 8 tahun yang lalu. Tepatnya di Bulan Agustus, tahun 2005. Kalimat itu cukup sukses membuat In Hye terkejut.
In Hye berbalik dan menatap Jae Kyung menuntut penjelasan. Jae Kyung berkata kalau saat itu, Tae San masuk penjara untuk menggantikan seseorang, atas tuduhan membunuh ayahnya. Orang itu mengancam akan membunuh orang terdekat Tae San, jika Tae San menolak masuk penjara.
Mungkin itulah alasan kenapa Tae San ga mau In Hye membicarakan apapun tentang Tae San pada siapapun. Tae San ingin melindungi In Hye dan juga Soo Jin.
In Hye sangat syok dengan fakta ini. Dia bahkan ga mampu berkata apapun.
In Hye masuk ke tangga darurat, dan menangis disana. Tubuhnya limbung karena tak mampu menahan rasa di hatinya. Dia sudah menuduh Tae San saat itu. Rasanya sangat menyesal, karena dia bahkan selalu menyimpan rasa sakit hatinya pada Tae San selama 8 tahun ini, tanpa dia ketahui kejadian yang sebenarnya menimpa Tae San waktu itu. In Hye menangis, sampai dadanya terasa sesak. Tae San hanya ingin melindunginya saat itu.
Jae Kyung yang masih di tempat parkir dan akan keluar, dia melihat Seung Woo, dan Jae Kyungpun memberhentikan mobilnya.
Seung Woo tanpa basa-basi bertanya apa yang sedang Jae Kyung fikirkan saat ini? Mengapa Jae Kyung menyembunyikan fakta kalau Tae San lah pendonor bagi Soo Jin?
Jika Jae Kyung memberitahu padanya, maka dia ga mungkin menembak Tae San di tebing waktu itu.
Jae Kyung menjawab kalau dia ga tahu Seung Woo akan menembak Tae San waktu itu. Seung Woo kembali bertanya kenapa setelah kejadian itu, Jae Kyung juga ga memberitahunya? Jae Kyung menjawab kalau In Hye lah yang ga mau memberitahu Seung Woo. Itu murni keputusan In Hye, dan bukan dia.
Seung Woo pun terhenyak, karena menyadari benarnya kalimat Jae Kyung.
Seung Woo kembali berkata apa Jae Kyung kira dia ga tahu kalau ada yang ingin membunuh Tae San? In Hye mungkin ga memberitahu dia karena In Hye takut. Tapi itu berbeda dengan Jae Kyung, dia berkali-kali sudah bertanya pada Jae Kyung, tapi Jae Kyung tetap diam. Apa Jae Kyung merahasiakan itu semua demi kepentingan penyelidikan Jae Kyung saja?
Jae Kyung bertanya lalu apa yang memangnya akan Seung Woo lakukan jika dia memberitahukan semuanya pada Seung Woo? Apa Seung Woo akan memberikan pengawalan pada Tae San? Jika memang seperti itu, bukankah dia juga harus memberitahu semua polisi tentang penyelidikannya? Apa menurut Seung Woo dia akan mau melakukan yang seperti itu? Itu sama saja membahayakan Soo Jin.
Seung Woo berkata kalau ga ada koneksi kok antara ayahnya dan Seo Hee, jadi Jae Kyung bisa mengatakan itu padanya.
Jae Kyung hanya bilang kalau orang-orang itu adalah orang yang sanggup melakukan apapun. Orang-orang itu bahkan mampu membunuh Soo Jin, hanya demi kepentingan orang-orang tersebut.
Saat itu, yang Seung Woo lihat bahwa dia ada di dalam mobil bersama Tae San, adalah benar. Jika saja saat itu, Tae San ga menyelamatkannya, maka tentu dia sudah mati. Tapi bagaimana bisa dia mengatakan hal itu, jika dia bahkan ga punya bukti?
Jika dia bisa mempunyai bukti, tentu sudah 8 tahun yang lalu dia berhasil menangkap orang-orang itu. Dia bahkan mempunyai banyak kotak informasi mengenai orang-orang tersebut, tapi orang-orang tersebut sangat pintar sehingga dia ga bisa mendapatkan jejak atau bukti perbuatan orang-orang itu.
Seung Woo pun bertanya lalu siapa selain Jo Seo Hee?
Hyung Jin datang melaporkan pada Ill Suk kalau tanggal operasi Soo Jin adalah tanggal 26. Ill Suk kaget dan Dae Jun bergumam kalau itu adalah hari H mereka. Ill Suk berkata jadi itulah alasan kenapa cacing seperti Tae San bisa menjadi sekuat karet. Tae San dan dia pasti musuh abadi di kehidupan sebelumnya.
Hyung Jin bilang kalau mereka harus menemukan kamera itu, dan Dae Jun menyarankan untuk menculik In Hye saja, karena In Hye pasti akan dihubungi oleh Tae San.
Hyung Jin menolak gagasan itu dan bilang kalau sepertinya ide itu cukup berbahaya, mengingat tunangan In Hye adalah seorang detektif.
Seung Woo yanga da di kantornya mulai mencari tahu tentang nama Moon Ill Suk. Dia searching di Internet, dan tentu langsung menemukan fakta tentang Ill Suk. Saat melihat wajah Moon Ill Suk, Seung Woo merasa seolah tidak asing dengan wajah itu, tapi dia lupa, dimana dia bertemu dengan Ill Suk.
Il Do tiba-tiba datang dan Seung Woo langsung menutup laptopnya. Il Do bertanya apa Seung Woo memanggilnya? Seung Woo langsung menunjukkan sebuah pisau yang sudah di masukkan kedalam plastic, dan bertanya apa Il Do pernah melihat pisau seperti ini? Il Do menjawab dia ga pernah lihat yang kayak gini. Dia juga penasaran darimana pisau ini berasal.
Seung Woo pun menyuruh Il Do untuk mencari tahu darimana asal pisau ini, dan dia juga menyerahkan daftar nama toko pandai besi yang ada di kota ini. Seung Woo juga memberikan Il Do sebuah nama untuk diselidiki. Nama itu adalah Kwan Hee Ok.
Seung Woo juga bilang kalau semua itu terkait dengan kasus Jang Tae San.
Il Do sedikit heran dan bertanya apa ini tandanya Seung Woo mau investigasi ulang? Seung Woo menjawab jika Tae San memberitahu semua sandera saat itu, bahwa Tae San bukan pembunuh, dan hanya dijebak, maka sebagai detektif, mereka harus
mengungkapnya.
Setelah Il Do pergi, Seung Woo kembali focus pada laptopnya yang memuat data tentang Moon Ill Suk yang sedang dia cari. Seung Woo juga sedang mengingat-ingat dimana dia pernah melihat Ill Suk?
Tiba-tiba Seung Woo teringat akan kejadian saat dia berpapasan tidak sengaja dengan Ill Suk, di RS.
Seung Woo pun mengingat kalimat Jae Kyung dimana orang seperti Ill Suk sanggup membunuh Soo Jin demi menangkap Tae San.
Seung Woo jelas kaget, dan takut terjadi sesuatu pada Soo Jin nya. Dia pun langsung menelpon RS, dan menanyakan apa yang dilakukan Ill Suk di hari mereka berpapasan saat itu.
Kembali lagi ke Ill Suk yang masih rapat bersama dua anak buahnya. Dae Jun berkata kalau mereka mengancam Tae San menggunakan Soo Jin, maka permainan ini akan segera berakhir.
Hyung Jin bilang kalau Seung Woo sudah mulai mencurigai Seo Hee, jadi akan sangat berbahaya jika mereka menculik In Hye.
Dae Jun kesal, karena pendapatnya selalu saja ditolak Hyung Jin, dia berkata jika mereka tidak menyingkirkan kuda dan benteng, lalu bagaiman mereka akan memposisikan diri? Ill Suk menjawab lebih baik mereka ambil pion saja.
Telepon di ruang itu mengabarkan kalau Im Seung Woo ingin bertemu dengan Ill Suk.
Ill Sukpun terkejut.
Tae San yang masih dalam penyamarannya, melewati rumah Mi Suk, yang masih dipasangi garis polisi. Tae San menghafalkan alamat dan nomer rumah Mi Suk, setelah itu diapun berlalu pergi.
Seung Woo masuk menemui Ill Suk, setelah Dae Jun dan Hyung Jin keluar.
Disana Seung Woo tanpa basa-basi bertanya apa benar beberapa hari yang lalu, Ill Suk ke RS Yoo Il bagian kanker anak?
Ill Suk membenarkan dan bilang kalau ada anak kecil yang sangat cantik di RS itu.
Seung Woo langsung bilang kalau anak cantik itu adalah putrinya. Ill Suk menjawab kalau dia sudah tahu. Seung Woo kesal dengan Ill Suk, dan bertanya apa Ill Suk menganggap semua yang ada di dunia ini remeh?
Ill Suk mengatai Seung Woo seperti anak anjing yang bersemangat. Apa Seung Woo yakin kalau Seung Woo putra dari komisari polisi?
Masak putra dari Komisaris Polisi bersikap seperti ini?
Seung Woo ga peduli dengan pertanyaan itu dan bilang kalau dia memang ga tahu atas alasan apa Ill Suk memberi sumbangan yang besar di RS Yoo Il.
Ill Suk langsung melanjutkan kalimat Seung Woo. Apa Seung Woo mau bilang jika dia menyentuh Soo Jin atau In Hye maka Seung Woo akan membunuhnya.?
Jika itu yang ingin Seung Woo katakan, maka sebaiknya Seung Woo pulang saja.
Seung Woo berkata kalau dia belum selesai bicara.
“Jika kau menyentuh In Hye dan Soo Jin, maka aku akan menghabiskan sisa hidupku untuk menghancurkan hidupmu.”
Ill Suk menjawab kalau yang dia mau hanya kamera yang dimiliki Jang Tae San. Seung Woo langsung mengingat yang Jae Kyung katakana padanya saat di tempat parkir, bahwa memang ada sebuah kamera yang merekam pertemuan Ill Suk dan Seo Hee, yang saat ini ditangan Tae San. Dan karena kamera itulah Mi Suk terbunuh.
Seung Woo pura-pura ga tahu tentang kamera itu. Ill Suk ga mau menjelaskan dan bilang kalau dia Cuma butuh kamera itu, bukan yang lain. Jika Seung Woo bisa meyakinkan In Hye untuk memberikan kamera yang ada pada Tae San maka dia ga akan membunuh Tae San, karena dia dengar hidup Soo Jin sangat bergantung pada Tae San.
Melihat Seung Woo yang sangat kesal, Ill Suk mengambil toples cemilan di mejanya, dan memberikannya pada Seung Woo sambil berkata kata orang coklat bisa membuat kita tenang, dan dia mau Seung Woo mengambil satu agar Seung Woo juga tenang.
Seung Woo jelas merasa disepelekan, dia mengambil toples berisi cokelat itu, dan menaruhnya dengan kasar di meja. (Aku mauuu cokelatnya, nonton Two Weeks memang mungkin butuh cokelat deh, biar ga tegang..hahaha)
Dengan penuh senyum Seung Woo bertanya apa Ill Suk mau dia jadi mata-mata untuk Ill Suk? Ill Suk menggeleng dan bilang kalau ini lebih seperti sebuah kesepakatan. Dia bisa mendapatkan kamera itu dan Seung Woo bisa menyelamatkan Soo Jin.
Seung Woo menyebut Ill Suk bajingan gila.
Seung Woo langsung berdiri dan menarik kerah jas Ill Suk, membuat Ill Suk juga dipaksa berdiri. Seung Woo berkata kalau Ill Suk salah dalam mengancam orang?
Saat Seung Woo sudah melepaskan pegangannya pada Jas Ill Suk, dan akan berjalan meninggalkan ruangan itu, Seung Woo juga berkata kalau hidup Ill Suk sudah berakhir mulai hari ini. Sebelum Ill Suk menangkap Tae San, maka dia yang akan lebih dulu menemukan Tae San. Lalu kemudian dia akan menangkap Ill Suk.
Ill Suk memanggil Seung Woo, namun Seung Woo bukan pengecut seperti yang dibayangkan Ill Suk, Seung Woo sama sekali ga berbalik ataupun mempedulikan ancaman Ill Suk. (Keren broo…hihihi)
Seung Woo langsung ke RS setelah sebelumnya dia menyuruh Il Do juga ke RS. Il Do datang dengan tergesa-gesa, dan Seung Woo langsung menyuruh Il Do menjaga tempat ini. Jangan tanya alasannya, dan jangan coba untuk mencari tahu. Il Do bahkan juga diminta untuk ga ke Toilet. (Pake pampers aja yaa..hahaha)
Seung Woo juga memberikan daftar nama-nama orang yang sering lewat ditempat ini. Il Do harus bisa mengingat nama dan wajah orang-orang itu. Dan jika ada yang ingin berkunjung, Il Do harus menemani orang-orang itu. Harus tetap bersama orang-orang itu, sampai orang-orang itu pergi. Il Do pun mengangguk tanpa bantahan atau pertanyaan sedikitpun.
Lalu In Hye keluar dan Seung Woo langsung menarik tangan In Hye untuk mengajak In Hye bicara berdua saja.
Setelah di luar RS, Seung Woo masih menggenggam tangan In Hye, dia berkata kalau sekarang yang terpenting adalah operasi Soo Jin, urusan tentang mereka berdua dibicarakan nanti saja.
Seung Woo juga berpesan jika Tae San menghubungi In Hye lagi, maka In Hye harus meyakinkan Tae San untuk menyerahkan diri. Dia berjanji akan melakukan yang terbaik, untuk membuktikan Tae San ga bersalah. Dia ingin In Hye melakukan seperti yang dia minta.
Tae San berada di pegadaian, dia bersembunyi di tempat ini, karena dia tahu inilah tempat yang aman untuknya bisa beristirahat.
Tae San berkutat dengan computer di kantor itu. Saat di melihat satu aplikasi di dekstop, dia membuka aplikasi itu.
Ternyata aplikasi itu adalah aplikasi The Dating Chat, dimana kita bisa Chat dengan wanita seksi via Online.
Terlihat di aplikasi itu ada aktifitas terakhir dimana Dae Ryung dan Suk Do, dengan muka mesum meminta si wanita membuka bajunya.
Tae San langsung mendapat pencerahan, dia langsung mencari hari dimana Mi Suk terbunuh, karena mungkin saja, hari itu Dae Ryung juga sedang Chat menggunakan ini, sehingga dia bisa tahu apa yang terjadi, dan ini juga bisa dia jadikan bukti.
Ternyata memang benar tanggal dimana Mi Suk dibunuh, Dae Ryung dan Suk Do menggunakan aplikasi ini. Tae San pun langsung mengklik pada tanggal tersebut.
Lalu terdengarlah percakapan dimana Dae Jun menelpon Dae Ryung dan bertanya tentang Tae San.
Flashback
Siang itu, Dae Jun menelpon Dae Ryung dan bertanya dimana Tae San? Dae Jun juga menyuruh agar Tae San dikirim ke gudang Paju untuk mengambil apapun yang ada disana, dan juga Tae San harus naik taksi.
Jo Seo Hee sedang ada di rumah mewahnya, dia berada di depan laptop yang terhubung dengan putra kesayangannya. Kim Sung Joon (Kang Ha Neul)
Seo Hee bertanya berapa jam hari ini Sung Joon menggambar? Sung Joon menjawab kalau dia menggambar selama 6 jam.
Seo Hee bertanya lagi, apa Sung Joon tahu tersisa berapa hari lagi hingga dia datang menemui Sung Joon?
Anak Seo Hee yang memang difabel itu, menjawab dengan terbata-bata kalau ibunya akan datang dalam 7 hari lagi. Seo Hee senang kalau anaknya masih mengingat itu dan bilang kalau Sung Joon tidur malam lagi selama 7 hari, maka dia akan bisa bersama Sung Joon.
Sung Joon bertanya apa kalau ibunya sudah datang, ibunya akan tidur disamping kamarnya? Seo Hee menjawab kalau dia bahkan akan tidur di kamar Sung Joon.
Sung Joon bertanya lagi, apa mereka akan pindah kalau ibunya sudah datang nanti? Dia ingin mengajak ibunya untuk ke Cyprus saja.
Seo Hee tersenyum dan mengangguk, lalu menjawab tentu saja mereka akan ke Cyprus.
Sung Joon kemudian berpamitan pada ibunya karena akan belajar, dan Seo Hee membelai layar laptopnya tanda dia sangat menyayangi putranya itu. (Yeeahh gimanapun, ibu tetap seorang ibu, ya kan? Dia akan terlihat sebagai seorang yang penuh kasih, walaupun di kehidupan nyata, dia adalah iblis.)
Seo Hee membuka laci dan mengeluarkan paspornya. Ada beberapa paspor disana, dan Seo Hee mengambil satu yang bertuliskan namanya, yang menuju San Fransisco. Lalu kemudian dia mengambil paspor lainnya, dengan identitas yang berbeda, tapi tetap dirinya. Paspor lain Seo Hee dengan nama May Hong. Dua paspor bernama May Hong Itu dengan tujuan Fineland, dan Swiss.
Adegan beralih ke sebuah konferensi pers, dimana ada banyak wartawan dan juga ada Seo Hee disana. Seorang wartawan bertanya apa benar Seo Hee menolak menjadi walikota Seoul?
Seo Hee menjawab dengan ramah kalau di depan pintu rumahnya ada ratusan surat. Surat dari para nenek jelata yang tak berdaya. Sekarang dia merasa tidak bisa lagi menolak hati para nenek itu yang ingin bergantung padanya.
Seorang wartawan di sisi lainnya juga bertanya bahwa ada rumor yang mengatakan kalau setelah acara lelang amal Seo Hee akan pensiun?Seo Hee lagi-lagi dengan senyum menjawab kalau rumor hanyalah sebatas rumor saja. terlihat di sebuah bangku, ada Jae Kyung yang mengikuti konfrensi pers Seo Hee, dan dia merasa heran. Apa lagi rencana Seo Hee, bukankah Seo Hee akan menemui Sung Joon makanya Seo Hee mau pensiun?
Setelah konferensi pers, Jae Kyung secara pribadi mengucapkan selamat pada Seo Hee dan memberikan Seo Hee bunga, lalu langsung bertanya, apa yang membuat Seo Hee berubah pikiran?
Seo Hee tidak menjawab dan Jae Kyung bertanya lagi, apa dalam 6 hari dia bisa menggantikan Moon Ill Suk untuk datang ke acara lelang amal Seo Hee?
Seo Hee masih terseyum dan dengan ramah menjawab kalau dia ga bisa memilih pengunjung yang datang ke acara tersebut. Setelah itu Seo Hee berlalu pergi.
Dalam hati Jae Kyung bertanya kenapa Seo Hee terlihat sangat percaya diri?
Setelah Seo Hee membelakangi Jae Kyung, ekspresi Seo Hee berubah menjadi khawatir, dalam hati dia bertanya, bagaimana bisa Jae Kyung tahu kalau Ill Suk akan datang keacara lelangnya?
Ill Suk yang melihat rekaman acara Konferensi pers Seo Hee berkata kalau Seo Hee ingin mengumpulkan kekuasaan selama 6 hari ini. Meskipun Jaksa Park bisa mendapatkan kamera itu, tapi Seo Hee akan bisa menghentikan Jae Kyung dengan kekuasaannya . Sepertinya Seo Hee ga peduli, apa yang akan terjadi padanya, apakah dia ditangkap atau dibunuh.
Hyung Jin yang ada disana disuruh Ill Suk untuk mencari tahu kapan Seo Hee berangkat meninggalkan Korea?
Tae San menelpon In Hye yang ada di ruang Aseptik. Seorang staf RS menyambungkan telepon Tae San ke ruang In Hye, dan saat In Hye menerimanya, In Hye tahu ini adalah Tae San.
In Hye dengan cemas bertanya apa yang terjadi kemarin? Kenapa Tae San ga datang? Tae San yang ada di telepon umum menjawab kalau sepertinya ponsel In Hye sudah disadap.
In Hye jelas kaget. Dia pun bertanya apa telepon ini aman?
Tae San menjawab seharusnya panggilan ini aman, karena ini kan panggilan tidak langsung. Tae San kemudian bertanya apa bisa dia bertemu In Hye lagi hari ini?
In Hye menceritakan tentang Jaksa Park yang menemuinya, dan meminta agar Tae San menyerahkan diri, karena Jaksa itu akan membantu Tae San. Tae San menggeleng dan bilang kalau dia ga bisa menyerahkan diri.
In Hye masih mencoba meyakinkan Tae San, kalau Jaksa Park sepertinya bisa dipercaya, dan itu lebih aman untuk Tae San.
Sementara itu, Kim Min Soo di luar RS, mendengar semua yang In Hye dan Tae San katakan.
Terdengar jawaban Tae San kalau dia akan memikirkan tawaran Jaksa itu setelah dia berhasil menemukan sesuatu, diapun mengajak In Hye bertemu di stasiun Kwangheung Chang.
Min Soo tentu langsung menelpon Jaksa Park dan melaporkannya.
Di ruangan Jung Woo, Jae Kyung mendengar rekaman Tae San dan In Hye. Di rekaman itu terdengar Tae San yang memberitahu In Hye kalau ada bangku tempat mereka duduk saat liburan ke laut timur dulu. Mereka bertemu disana saja. Dia akan berangkat sekarang, dan dia berpesan agar In Hye hati-hati karena In Hye pasti sedang dalam pengawasan.
In Hye berkata di rekaman itu, kalau dia akan mampir ke tempatnya kerja, agar tidak ada yang curiga padanya. Tae San meminta In Hye datang jam 3.
Setelah rekaman itu selesai didengar, Jae Kyung bertanya pada Jung Woo, bagaimana pendapat Jung Woo? Jung Woo menjawab kalau sepertinya Jae Kyung meyakinkan Tae San dengan baik.
Jae Kyung berharap agar ini adalah terakhir kalinya. Dia berharap kali ini dia berhasil menangkap Tae San.
Jung Woo bertanya apa Jae Kyung akan mengajak tim detektif kali ini?
Jae Kyung menolak karena Moon Ill Suk bisa tahu, jika tim detektif tahu.
Dia hanya akan membawa timnya saja. Jung Woo menyuruh agar Kim Min Soo saja yang membuntuti In Hye, karena Min Soo belum pernah dilihat oleh In Hye.
Jae Kyung pun setuju.
In Hye yang sedang bersama Soo Jin, berkata kalau hari ini dia harus bekerja, dan mungkin akan pulang malam. Soo Jin langsung menjawab kalau ibunya bohong. In Hye jelas kaget, dan Soo Jin bilang kalau dia tahu, ibunya ga harus pergi kerja sampai dia dioperasi.
In Hye mencoba memuji putrinya, dan Soo Jin bilang kalau dia ga mau mendengar pujian apapun. Apa benar In Hye ibunya? Kenapa In Hye selalu meninggalkan dia sendiri? Memang ibunya mau kemana? Untuk urusan apa?
In Hye langsung memeluk Soo Jin dan meminta maaf, tapi dia benar-benar meminta untuk dibiarkan pergi kali ini. Soo Jin yang berada dalam pelukan ibunya bertanya apa ini begitu penting? In Hye mengangguk dan menjawab iya.
Soo Jin bertanya lagi, lalu apa Orang yang akan In Hye temui begitu penting? In Hye hanya mengangguk dan dalam hati berkata kalau orang ini memang begitu penting, karena orang inilah yang akan menyelamatkan Soo Jin.
In Hye hanya bilang setelah operasi nanti, dia akan menceritakan semuanya pada Soo Jin.
Soo Jin bertanya benarkah? Apa nanti ibunya akan menjawab setiap pertanyaanya? In Hye menjawab, tentu saja.
In Hye benar-benar pergi ke tempat kerjanya dulu, dia melayani pengunjung di toko dengan ramah. Rekan kerja In Hye yang bernama Jeong Oh, menatap heran pada In Hye yang sedang bekerja dan bertanya apa In Hye yakin bisa mulai bekerja?
In Hye kemudian berkata kalau dia butuh bantuan Jeong Oh.
Diluar sana agak sedikit jauh dari tempat kerja In Hye, terlihat Seung Woo sedang mengintai apa yang In Hye lakukan. Sedang di sisi lainnya, terlihat Kim Min Soo yang memang ditugaskan untuk mengamati dan membuntuti In Hye.
In Hye keluar dari tempat kerjanya, dan Seung Woo serta Min Soo langsung mengikuti In Hye. In Hye sudah sampai di stasiun kereta, dan masuk menuju kereta yang diberitahukan Tae San padanya, entah In Hye sadar atau tidak Kim Min Soo dan Im Seung Woo berhasil mengikutinya sampai di tempat ini.
Saat sudah masuk di dalam kereta, In Hye ingat pesan Tae San yang menyuruhnya berdiri di depan pintu kereta, dan In Hye pun mematuhinya.
Min Soo yang berdiri tidak jauh dari In Hye langsung melaporkan tentang In Hye yang baru saja naik kereta, sedang Seung Woo memilih berdiri tepat di belakang In Hye.
Di luar kereta, di tempat yang menjadi tempat janjiannya In Hye dan Tae San, ternyata Jae Kyung sudah menyiapkan timnya, untuk bisa menangkap Tae San nanti.
Sang Hoon yang juga tentu saja menemani Jae Kyung dalam penangkapan ini bertanya apa benar semua akan berakir hari ini? Jae Kyung menjawab, kalau pertempuran yang sesungguhnya malah baru akan dimulai.
Sang Hoon bertanya lagi, apa menurut Jae Kyung, In Hye masih memiliki perasaan pada Tae San? Karena In Hye berhasil meyakinkan Tae San untuk menyerahkan diri.
Jae Kyung entah mengapa merasa sedikit aneh, kenapa In Hye meyakinkan Tae San umtuk menyerahkan diri di depan Soo Jin? Bukankah Tae San adalah ayahnya Soo Jin.
In Hye keluar dari kereta, dan Min Soo jelas saja langsung mengikutinya. Saat sedang berjalan diluar kereta, In Hye mengingat kembali pesan Tae San agar setelah turun sebentar, dia harus masuk lagi kedalam kereta. In Hye pun berlari masuk ke dalam kereta, tepat saat Min Soo sudah keluar. Min Soo jelas sangat kaget, dan berlari melihat kedalam kereta, tapi terlambat, Min Soo ga bisa masuk, karena kereta mulai berjalan lagi.
Seung Woo lah yang masih berhasil mengikuti In Hye. In Hye yang sudah di luar stasiun, melihat sebuah taksi dan dia ingat pesan Tae San bahwa dia harus naik taksi dengan nomer plat 5615. In Hyepun masuk ke dalamnya, dan berkata pada sang supir kalau taksi ini adalah taksi yang sudah dipesankan untuknya.
Seung Woo pun tidak lantas diam, dia juga mengikuti In Hye dengan menaiki sebuah taksi.
Min Soo melaporkan kejadian ini dan berkata kalau ini rasanya seperti misi dalam film actoin saja, bukankah In Hye hanya wanita biasa? Lalu bagaimana bisa In Hye turun lalu berbalik lagi naik kereta.
Sang Hoon berkata kalau In Hye dan Tae San sudah mengelabui mereka. Jae Kyung yang heran langsung tahu kalau pasti In Hye dan Tae San sudah pernah bertemu sebelumnya dan merencanakan hal ini.
In Hye sudah sampai di tempat tujuannya, begitu pula Seung Woo yang sedari tadi memang membuntuti In Hye.
Ternyata In Hye pergi ke toko kuku tempat Young Ja kerja. Disana In Hye mula-mula meminta maaf karena harus mengatakan hal ini, tapi dia ingin mengambil kamera yang dipinjam Go Man Suk beberapa waktu lalu.
Young Ja jelas heran dan bertanya siapa In Hye, dan bagaimana bisa mengenal Man Suk? In Hye yang mengingat pesan Tae San, langsung menjawab kalau dia adalah langganan tetap di bengkel Man Suk.
Young Ja masih belum percaya dan bilang kalau kata Man Suk, kamera itu adalah milik Jang Tae San?
In Hye yang sudah tahu ini akan ditanyakan mengingat kembali pesan Tae San kalau dia harus menjawab bahwa Man Suk bukan meminjam dari Tae San, melainkan darinya.
Kemudian Young Ja meminta maaf karena kamera itu dibawa temannya untuk dibuang. In Hye jelas kaget, bagaimana tidak? Kamera itu adalah saksi kunci dari semua masalah ini. Tapi Young Ja bilang kalau dia akan menelpon temannya dan bertanya dimana kamera itu.
Flashback
Hari dimana Tae San dan In Hye bertemu di rumah sakit, hari itu Tae San berkata kalau hanya In Hye yang bisa membantunya.
In Hye mengangguk tanda mengerti dan meminta Tae San mengatakan saja apa yang harus dia lakukan? Tae San langsung mengatakan tentang kamera itu yang saat ini ada di tangan pacar Man Suk. Tapi dia ga mungkin mengambilnya sendiri, karena pacar Man Suk mengenalinya.
Tae San juga bilang kalau kamera itulah alasan kenapa Oh Mi Suk dibunuh, alasan dia dijebak, dan juga ingin dibunuh.
In Hye bertanya apa dengan kamera itu, Tae San bisa terbukti tidak bersalah? Tae San menjawab dia juga kurang yakin, tapi untuk membuktikannya dia tetap harus menemukan pelaku yang sebenarnya.
In Hye berkata kalau dia cuma perlu memintanya dari Young Ja kan? Tae San menjawab iya, tapi sebelumnya In Hye harus melakukan sesuatu dulu.
In Hye menjawab katakan saja maka akan dia lakukan.
Flashback End
Young Ja berkata kalau kamera itu dibeli seseorang, dan orang itu sedang ada kelas sekarang dan baru selesai jam 8 malam. Jadi nanti In Hye bisa menemui orang itu.
Young Ja memberikan kertas yang berisi alamat dan nomer telepon orang yang membeli kamera itu,dan In Hye mengucapkan terimakasih. Sebelum pergi, In Hye menyerahkan sesuatu pada Young Ja, yang juga merupakan pesan Tae San. Hanya saja Tae San ingin In Hye tidak menyebutkan namanya.
In Hye langsung memberikan kotak cincin itu pada Young Ja dan berkata kalau benda ini adalah titipan Man Suk padanya. Young Ja jelas langsung heran, bagaimana bisa Man Suk menitipkan ini pada In Hye.
In Hye yang sudah akan keluar, menoleh kembali pada Young Ja, yang sedang terpana melihat cincin yang Man Suk berikan padanya. In Hye yang juga melihat cincin itu, teringat kembali pada masa saat dia bersama Tae San.
Flashback
Tae San yang malam itu datang ke studio balet untuk menemuinya, melihat lampu di studio masih menyala dan bergumam kalau In Hye sangat rajin berlatih. Tapi sedetik kemudian lampu studio padam, membuat Tae San terkejut dan takut sesuatu terjadi pada In Hye. Diapun segera masuk ke dalam studio.
Ternyata di dalam studio, In Hye sudah siap dengan kejutannya. Dia berdiri malu-malu dengan meja yang berisi kue tart di belakangnya, dan juga ada tulisan Happy Birthday yang menggantung indah sebagai hiasan.
In Hye juga menyanyikan lagu ulang tahun untuk Tae San. Tae San malah bertanya apa sih yang In Hye lakukan? In Hye kesal dan bilang masak pacar nyanyi Ulang tahun masih ditanya lagi ngapain sih? Ini lagu untuk Tae San.
Tae San menjawab kalau hari ini bukan ulang tahunnya.
In Hye mendekat dan dengan heran bertanya bagaimana bisa bukan? Di SIM Tae San tertulis kalau hari ini ulang tahun Tae San kok.
Tae San menjawab kalau hari ini adalah hari dimana ibunya menyuruh seseorang untuk mendaftarkan kelahirannya.
In Hye pun bertanya lalu kapan Ulang tahun Tae San? Masak dia sebagai pacar ga tahu.
Tae San tersenyum dan menjawab itu bukanlah hal penting jadi In Hye ga perlu tahu.
In Hye terlihat sedikit kecewa, dan berkata kalau seharian ini dia sudah membuat sup rumput laut dan lauk untuk Tae San. Kemudian In Hye mengajak Tae San untuk tetap memakannya, anggap saja sebagai perayaan malam natal.
In Hye pun menggandeng tangan Tae San dan berkata kalau sup rumput laut yang dia buat sangat enak.
Tae San memberanikan diri menjawab kalau dia ga suka sup rumput laut. In Hye pun ga mau bertanya lebih jauh, dan melihat kalau Tae San membawa sesuatu untuknya, In Hye pun senang dan berkata kalau dia juga sudah membeli hadiah untuk Tae San, awalnya sebagai hadiah ulang tahun, tapi anggap saja hadiah natal.
In Hye pun langsung memberikan hadiahnya untuk Tae San.
Tae San membuka kotak itu dan melihat ada cincin di dalamnya. Tae San terkejut dan berkata harusnya In Hye ga boleh jadi yang pertama memberi cincin. Harusnya dia yang duluan memberikan In Hye cincin. Kenapa In Hye ga bisa menunggu sih? In Hye hanya tersenyum melihat tingkah lucu Tae San.
In Hye menjawab kalau cincinnya hanya hiasan, hadiah sebenarnya adalah surat yang dia selipkan di cincin itu.
Tae San mengambil dan membuka surat itu, sedang In Hye langsung menutup mukanya karena malu.
Tae San menangis saat membaca surat In Hye, dan In Hye jelas merasa heran.
Flashback End
Di lain tempat, ternyata Tae San juga mengenang saat itu. Dia masih menyimpan surat In Hye dan membacanya kembali.
"Aku sangat takut kehilanganmu, sehingga aku memelukmu. Sihir apa di dunia ini yang membiarkan kau ada dalam pelukanku? Orang yang berharga bagiku, Jang Tae San terima kasih sudah lahir ke dunia ini."
Flashback
Saat itu Tae San berkata kalau ini adalah pertama kalinya,seseorang mengucapkan terima kasih karena dia lahir di dunia ini. In Hye bertanya apa maksudnya? Tae San yang menangis, berkata kalau ulang tahunnya adalah tanggal 22 September, dan itu juga hari dimana ibunya meninggal.
In Hye syok dan Tae San menjelaskan kalau ibunya bunuh diri di hari itu. Saat dia lahir, ayahnya pergi meninggalkannya. Jadi ibunya banyak mengalami masa sulit karena kehadirannya. Di hari ulang tahunnya, ibunya bunuh diri setelah membuat sup rumput laut untuknya.
In Hye yang kaget mendengar cerita Tae San dan berkata itu ga mungkin, pasti saat itu ibu Tae San lupa kalau Tae San ulang tahun.
In Hye yang menahan tangisnya langsung mendekap Tae San dan berkata meyakinkan Tae San kalau pasti hari itu ibu Tae San lupa ulang tahun Tae San. Dia rasa ibu Tae San sangat menderita sehingga lupa ulang tahun Tae San.
Tae San tidak mampu berkata apapun dan hanya menangis dalam dekapan In Hye.
Flashback End
In Hye keluar dari tempat kerja Young Ja dengan ingatan masa itu, dan menjadi sedih. Hatinya merasa sakit setiap mengingat kenangan tentang Tae San, bukan sakit karena Tae San meninggalkannya, tapi sakit karena beratnya beban Tae San, dan dia malah menuduhnya. Seung Woo masih mengamati In Hye dari balik tembok, dia heran melihat kenapa In Hye jadi sedih setelah keluar dari toko itu.
Seung Woo memutuskan masuk ke dalam toko kuku itu, dan mendapati Young Ja sedang menangis, sambil menatap sebuah cincin.
Seung Woo bertanya apa wanita yang baru saja tadi datang mengatakan sesuatu?
In Hye sudah naik taksi, yang lagi-lagi di pesan Tae San di depan toko Young Ja, dan menuju kafe di pesimpangan Shinwon. Tae San dan In Hye tahu kalau kafe itu tempat kencan terakhir mereka.
Saat bertemu di RS Tae San berkata Di kafe itu ada laptop, dan dia sudah memesankan tempat untuk In Hye. Jika In Hye sudah sampai, In Hye harus menghubungi nomer yang sudah ditulisnya ini.
Tae San yang sudah sampai di Kafe, menunggu In Hye dengan cemas. Dia berulang kali menoleh ke meja di belakangnya, yang sudah dia pesan untuk In Hye, dan masih kosong. (Tae San nya kumisan jadi inget sama KNG di Shark deh..hahaha)
Terlihat ada pesan masuk di layar laptop. Pesan dari In Hye yang berkata kalau In Hye akan terlambat. Jadi Tae San diminta menunggu dulu.
Sementara itu, In Hye bertemu Jeong Oh di suatu tempat yang mengantarkan pesanan untuk In Hye. In Hye pun mengucapkan terima kasih.
Kembali lagi ke kafe. Tae San yang masih cemas, mendapati sudah ada pesan baru dan melihat ternyata In Hye memang sudah ada di belakangnya. Tae San langsung menulis pesan kenapa In Hye begitu lama? Apa terjadi sesuatu? In Hye membalas, kalau sekarang dia sudah sampai, dan dia mau Tae San keluar melalui pintu belakang gedung ini.
Setelah diluar kafe, In Hye menyuruh Tae San untuk segera naik ke mobilnya. Tae San pun tidak membantah.
Di dalam mobil, Tae San bertanya apa yang terjadi? Apa In Hye berhasil mendapatkan kameranya? In Hye yang sambil menyetir menjawab kalau teman Young Ja menjual kamera itu di Internet. Tapi dia sudah membuat janji dengan pembeli kamera malam ini.
Tae San menarik nafas lega dan berkata kalau dia kira, In Hye mengalami sesuatu yang buruk. dia juga meminta agar In Hye memberi tahu dimana tempat In Hye janjian bertemu dengan pemilik kamera itu.
In Hye menjawab kalau pembeli itu seorang mahasiswa dan sedang di kampus sekarang, bagaimana jika Tae San tertangkap disana? Jadi biar dia yang mengambil kamera itu.
Tae San menjawab ga apa-apa kok, dia sudah menyamar, jadi pasti aman. Jadi katakan saja dimana dan kapan?
In Hye ga menjawab dan Tae San meminta In Hye menepikan mobil, dia ga ingin In Hye terlibat terlalu jauh.
In Hye pun dengan kesal langsung menghentikan mobilnya.
Karena mobil In Hye berhenti di tempat yang sepi, Tae San pun bertanya kenapa In Hye berhenti disini? kata In Hye janjiannya di kampus.
In Hye bertanya apa Tae San takut, kalau dia akan membawa Tae San pada tunangannya? Pertemuan itu malam hari, jadi apa bisa Tae San berkeliaran siang hari seperti ini? Menurutnya ini adalah tempat yang aman.
Tae San berkata kalau In Hye ternyata ga jauh berubah, masih seperti dulu. Dia pikir In Hye sudah berubah menjadi orang yang berbeda.
In Hye menjawab kalau Tae San juga ga banyak berubah. "Di dalam kau masih orang yang sama. Kau hanya terlihat berbeda di luar."
Tae San meminta maaf karena kejadian kemarin pasti membuat In Hye sangat terkejut. Tapi harusnya In Hye memberitahunya, jika tunangan In Hye adalah seorang detektif.
In Hye bertanya lalu jika dia beritahu, Tae San mau melakukan apa? Tae San menoleh dan menatap In Hye sambil menjawab kalau dia tahu, maka dia ga akan meminta bantuan In Hye.
In Hye bertanya lagi, lalu pada siapa Tae San akan minta bantuan? Tae San terdiam dan meminta maaf karena sudah membuat In Hye malu.
In Hye menjawab "kenapa meminta maaf? Kau harusnya tak melakukan hal yang akan membuatmu merasa bersalah. "
In Hye yang kesal bahkan bertanya kenapa Tae San sangat bodoh sih? Kenapa?
Dia ga tahan dan langsung keluar mobil. In Hye tahu dia pasti bisa menangis jika terus-terusan bersama Tae San.
Tae San akhirnya ikut keluar dan berdiri di samping In Hye. In Hye yang menahan tangisnya menatap Tae San dan bertanya apa benar 8 tahun yang lalu, Tae San pergi naik perahu nelayan? Kenapa Tae San melakukan hal itu? Kenapa Tae San yang memutuskan bagaimana hidupnya? Apa Tae San pikir dia akan hidup bahagia dengan orang tuanya jika Tae San meninggalkannya seperti itu?
Tae San jelas terkejut tapi dia berkata seolah ga tahu apa yang sedang In Hye katakan padanya saat ini. In Hye menjawab kalau saat itu dia dengar jika Tae San sama sekali ga pernah naik perahu nelayan. Dia dengar kalau Tae San ga pernah meninggalkan dia bersama Soo Jin waktu itu.
Tae San hanya diam, dan hampir ikut menangis. In Hye pun berkata, baiklah anggap saja waktu itu Tae San benar-benar melakukannya, lalu kenapa saat mereka bertemu lagi, Tae San ga menceritakan apapun? kenapa Tae San ga mengatakan apa alasan Tae San melakukan hal itu? Kenapa Tae San hanya diam dan menerima saja semua penghinaannya?
In Hye teringat lagi saat pertama mereka bertemu setelah 8 tahun itu. Saat itu In Hye berkata kalau Tae San harusnya menunggu dia sampai selesai aborsi sama seperti gangster lainnya.
In Hye semakin terisak, dia tak mampu menahan air matanya, dan berkata harusnya Tae San memberi alasan saat itu?
Tae San menjawab kalau itu semua hanya masa lalu.
Di dunia ini sebenarnya ga ada alasan untuk seseorang berkata tidak memiliki pilihan lain.
Jadi saat itu, memang itulah pilihannya. Bukan karena dia tidak memiliki pilihan lain untuk dilakukan, tapi memang itulah yang dipilihnya.
Soo Jin yang ada di ruang Aseptik, sedang berbicara melalui sambungan telepon dengan Seung Woo yang ada di luar ruangan. Seung Woo sedang bercerita saat dia melamar In Hye, dan Soo Jin dengan semangat bertanya apa yang dikatakan ibunya saat itu?
Seung Woo menjawab kalau saat itu In Hye menatapnya lama, lalu menanggukkan kepala. Soo Jin heran dan bertanya masak cuma itu yang ibunya lakukan? Soo Jin bertanya lalu apa yang terjadi selanjutnya?
Seung Woo sambil malu-malu menjawab kalau dia memeluk ibu Soo Jin seperti layaknya pria sejati. Seung Woo bertanya apa cerita cinta dia dan ibu Soo Jin, sangat menarik bagi Soo Jin?
Soo Jin sambil tersenyum menjawab itu karena ibunya ga pernah menceritakan hal itu meskipun dia bertanya.
Secara tiba-tiba, Seung Woo bertanya pada Soo Jin, apa dia sudah pantas jadi ayah Soo Jin? Dia sangat mencintai Soo Jin dan juga ibu Soo Jin. dia juga sangat kuat dan bisa melindungi Soo Jin serta In Hye selamanya.
Soo Jin menjawab dia rasa memang begitu.
Seung Woo heran dan bertanya kok ga pasti jawabannya? Apa maksud Soo Jin?
Soo Jin jadi kebingungan dan dengan gaya lucunya mengalihkan pembicaraan kalau kupingnya panas. Seung Woo jelas kaget dan bertanya apa Soo Jin demam?
Soo Jin tersenyum dan berkata bukan, kupingnya panas karena dia sudah telpon-telponan dengan Om Seung Woo selama satu jam lebih. Seung Woo melihat jam, dan menyadari kalau dia sudah terlalu asik ngobrol dengan Soo Jin.
Young Ja yang memakai cincin Man Suk, menceritakan kejadian yang dia alami pada temannya. Temannya menjawab karena itulah, Young Ja harus melaporkan kejadian tadi pada polisi, dia yakin itu adalah orang yang suruhan Tae San.
Taek Nam yang ada di kantornya mendapat telepon yang mengabarkan tentang Tae San. Taek Nam jelas kaget dengan informasi ini.
Hari sudah malam, dan sepertinya sudah hampir jam 8, dimana Tae San harus bertemu dengan pemilik kamera itu. In Hye mengantarkan Tae San sampai di depan kampus. Saat Tae San akan keluar mobil, In Hye langsung memberikan sebuah ponsel pada Tae San. Tae San menolak, dan berkata sekarang ini dia sudah ga butuh bantuan In Hye. In Hye menjawab kalau dia membeli ponsel bukan untuk Tae San, ini hanya agar dia ga perlu merasa khawatir lagi. Karena dia kan tetap harus menghubungi Tae San terkait operasi Soo Jin. Tae San harus menghubunginya, setelah mendapatkan kamera itu, dan juga bisa datang di hari operasi Soo Jin.
Tae San terlihat berat menerima bantuan In Hye lagi, dia merasa malu. In Hye yang tahu itu menjawab kalau ini hanya untuk 6 hari saja, setelah itu Tae San bisa mengembalikan padanya. Dia juga sudah menyimpan nomernya di ponsel ini, tapi tidak memakai namanya. Jadi Tae San bisa tenang. Tae San akhirnya menerima ponsel itu dan bilang kalau dia akan menggunakannya selama 6 hari.
Sebelum pergi, Tae San juga memberikan jepit rambut yang dia beli di Mall kemarin. Dia ingin In Hye memberikannya pada Soo Jin.
In Hye menjawab, kalau Soo Jin ga bisa memakai jepit itu, karena rambut Soo Jin rontok dan memakai penutup kepala. Tae San menjawab nanti saat rambut Soo Jin sudah tumbuh, In Hye bisa memberikan jepit ini pada Soo Jin. In Hye pun menerimanya, dan berkata akan memberikannya pada Soo Jin.
Tae San pun keluar mobil dan berkata kalau Soo Jin pasti sudah menunggu In Hye. Hari ini In Hye sudah terlalu lama membuat Soo Jin kesepian.
Di lain tempat, terlihat seorang pria dengan rambut warna ungu, mengangkat ponselnya yang berdering. Di seberang sana seorang bertanya apa benar ini Shin Hyun Woo?
Ternyata Tae San lah yang menelponnya, dan Tae San berkata kalau dia datang untuk mengambil kamera.
Saat sudah bertemu dengan Hyun Woo, Tae San yang mau mengambil kamera itu, berkali-kali dihalangi oleh Hyun Woo. Jadi setiap Tae San akan memegang kamera itu, Hyung Woo selalu menarik tangannya menjauh, dan mengoceh kalau videonya rusak dan itu bukan salahnya.
Tae San masih bersabar dan berkata ga apa-apa, lalu mau mengambilnya dari tangan Hyun Woo, namun lagi-lagi tangan Hyun Woo menjauh, dan dia berkata kalau kamera ini sangat aneh menurutnya.
Tae San jadi kesal dan langsung mengambilnya paksa, dia juga langsung memberikan uang pada Hyun Woo. Lalu beranjak pergi.
Tae San sudah menjauh pergi, namun dia masih disekitar kampus, dia melihat kamera itu dan tersenyum senang karena berhasil mendapatkannya.
Sementara itu Soo Jin, seperti biasa, mencoret kembali satu hari di kalender 14 harinya. Kali ini kedua ayah dan anak itu sama-sama tersenyum senang.
KOMENTAR :
Akhir yang menyenangkan untuk episode ini. Yah, perjuangan yang panjang untuk bisa mendapatkan kamera itu.
Tapi, apakah akan semudah itu Tae San bisa melalui harinya yang tersisa 6 hari lagi?
Tentu saja tidak.
Two Weeks memang menegangkan, tapi selain itu juga selalu membuat air mataku berderai.
Terlalu pahit masa lalu yang dialami Tae San.
Yah,,diusia yang masih kecil dia harus ditinggalkan ibunya, tepat dihari ulang tahunnya, dan ibunya pun mati karena bunuh diri.
Menurutku apa yang dikatakan Tae San benar, bahwa di dunia ini ga ada yang namanya alasan seseorang untuk ga punya pilihan lain. Setiap orang selalu mempunyai pilihan. Entah apapun yang terjadi, setiap dari kita pasti bisa memilih.
Apa yang terjadi di dalam hidup kita, ya itu terjadi karena pilihan yang kita ambil. Bukan karena tidak adanya pilihan lain, sehingga terpaksa mengambil pilihan yang itu, tapi memang kitalah yang memilih pilihan itu untuk kita ambil dan kita lalui.
Seneng juga karena In Hye akhirnya tahu dengan semua yang terjadi 8 tahun yang lalu. Aku jadi bertanya-tanya, apa setelah tahu kejadian yang sebenarnya, In Hye memunculkan kembali rasa cintanya pada Tae San?
Soo Jin sendiri, bahkan saat ditanya Seung Woo tentang pantaskah Seung Woo menjadi ayah baginya? Dia tetap ga mampu menjawab, karena memang dalam hatinya,hanya ada Tae San sebagai ayah yang dia inginkan.
Oya, trik Tae San kali ini keren yaa?
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^
gomawo oenny sinopsis-a
ReplyDeleted tunggu eps slnjut-a ya oenny....?^^
~elsya
tunggu eps slnjut-a ya“
ReplyDeletegomawo oenny, Semakin penasaran saja ama kelanjutannya, ^ ^
ReplyDelete"hohoho moon il suk...justru di kehidupan seblm'y kalian tu bukn musuh abadi...jadi ayah 'n anak malah (iljimae)"...kau t'ingin "goem"(junki oppa) menyentuh pedang, tp jk itu terjadi maka dia hrs menggunakn unt menyelamatkn n membebaskn org lain...bukn belajr pedang unt membunh...tp knp setelh kau reinkarnasi mlh jd jahat..jd pembunuh sadis...bikin q gemezzz...!!!" kggkggg korban film.
ReplyDeleteTW g bs selesai sblm the heirs g pp...yg pntg di selesain pei tamat y...ayu q bergantung pdmu hehehe makasih.
*˚*•(*) Îγα™ (*)•*˚* • ◦ setju menegangkan...gomawo unnie...
ReplyDeletebenar kata jae kyung, seung woo itu terlalu gegabah. begitu mendengar masala ill suk, dia langsung menemuinya. pantas selama ini jae kyung tidak mempercayainya
ReplyDelete