Tae Baek benar-benar terkejut mendengar kabar kalau Presdir Nam sedang menuju BK, mungkin untuk menandatangi kontrak penjualan perusahaan. Tanpa pikir panjang Tae Baek langsung meluncur ke BK,dia harus membatalkan niat Presdir Nam, semua belum berakhir. Masih ada harapan untuk Termos Bok Nyeon.
Episode 6
Mobil Tae Baek melaju dengan kekuatan penuh, berharap dia tidak terlambat sampai ke BK.
Ji Yoon sendiri sudah mendengar kabar, dan langsung menelpon sekretaris pribadi Presdir Baek untuk menanyakan kejelasannya. Di seberang sana, sekretaris pribadi Baek mengiyakan berita itu, dan menjelaskan kalau surat kontrak akan ditandatangani hari ini.
Presdir Nam akhirnya sampai di BK, dan disambut oleh sekretaris pribadi Presdir Baek. Saat itu anak Presdir Nam juga terlihat kaget menyaksikan keberadaan ayahnya, mungkin syok karena berarti Bok Nyeon akan diambil alih BK.
Di dalam lift, saat akan menuju keatas, Presdir Nam berkomentar kalau liftnya berjalan cepat sekali, pasti tagihan listriknya mahal. Mungkin Presdir Nam mengingat Lift yang ada di Bok Nyeon yang hanya digunakan untuk orang-orang berkebutuhan khusus saja.
Akhirnya sampailah Presdir Nam di ruangan Presdir Baek, dan terlihat Presdir Baek memang sudah menunggu Presdir Nam.
Tae Baek menerobos masuk, dan orang-orang keamanan BK mencoba menghentikannya. Tapi Tae Baek mana peduli, dia tetap berusaha. Namun sekuat apa Tae Baek mencoba, karena dia hanya sendiri, dia tidak sanggup melawan mereka yang bergerombol. Tae Baek diseret keluar. Anak Presdir Nam melihat itu, dan terkejut.
Tae Baek dijatuhkan begitu saja oleh orang-orang BK, dan anak Presdir Nam mengikuti Tae Baek keluar, dia berkata kalau ini tidak akan berhasil. Tae Baek tidak akan mungkin bisa masuk ke ruangan Presdir Baek. Tae Baek bertanya lalu apa dia harus duduk diam saja seperti ini disini? Tae Baek kemudian mengingat sesuatu dan bertanya apa dia bisa naik keatap? Mungkin Tae Baek ingin mencoba dengan bergelantungan di tempat yang pas sehingga bisa terlihat oleh Presdir Nam.
Saat itu Ji Yoon berlari menuju BK dan tidak melihat Tae Baek, saat akan memasuki BK, Ji Yoon berhenti sebentar untuk memantapkan hatinya, dan setelah dia yakin, dia melangkah masuk kedalamnya.
Ji Yoon menemui Resepsionis, dan berkata kalau dia ingin bertemu Presdir Baek. Resepsionis bertanya Ji Yoon siapa? Dan Ji Yoon dengan sedikit lama, menjawab kalau dia adalah Baek Ji Hyun (Memakai nama yang diberikan Presdir Baek padanya, nama yang tidak dia suka. )
Presdir Baek sudah menyiapkan surat kontrak dan bolpoin di hadapan Presdir Nam. Presdir Nam masih gamang, sehingga belum mengambil tindakan apapun, dia hanya memandang kontrak itu, seolah tidak yakin dengan keputusannya.
Dengan hati yang berat, dan tangan yang bergetar Presdir Nam mengambil bolpoin dan siap untuk menandatanganinya.
Tepat pada saat itu, terdengar ketukan yang keras di kaca jendela, dan Presdir Nam terkejut begitu juga dengan Presdir Baek.
Tae Baek benar-benar bergelantungan di depan kaca, dan memanggil-manggil nama Presdir Nam. Dia berteriak agar Presdir Nam tidak menandatangi surat kontrak itu.
Tae Baek berkata Dengan penuh keyakinan kalau mereka pasti bisa melindungi Termos Bok Nyeon. Jangan menyerah.
Sekretaris Presdir Nam menelpon keamanan untuk meminta segera menangkap Tae Baek yang bergelantungan di depan kaca ruangan Presdir Baek.
Dan tiba-tiba masuklah Ji Yoon, dan dia terkejut melihat Tae Baek di luar jendela. Tae Baek juga sama terkejutnya menyadari kok ada Ji Yoon, dan bahkan dia bisa masuk ke ruangan itu.
Ji Yoon memanggil nama Tae Baek, dan Presdir Baek terkejut, karena putrinya mengenal laki-laki pengacau itu.
Tae Baek dari luar bertanya, bagaimana Ji Yoon bisa tahu berita ini? Tae Baek berkata kalau dia akan masuk, Ji Yoon tunggu saja disitu.
Tae Baek berusaha membuka kaca jendela, tapi sepertinya memang susah, dan tidak dapat dibuka. Tae Baek berkata pada Ji Yoon kalau jendelanya dikunci dari dalam, apa Ji Yoon bisa membukanya? (setres nih Tae Baek, orang lagi darurat juga masih mikirin buka kaca jendela.)
Tapi, belum sempat Ji Yoon melakukan apapun, Tae Baek sudah ditarik keatas, dan Ji Yoon tekejut melihatnya, khawatir terjadi sesuatu pada Tae Baek.
Diatas atap petugas keamanan BK menarik Tae Baek dengan sekuat tenaga. Dan akhirnya sampailah Tae Baek dimana seharusnya dia berpijak, bukan bergelantungan seperti tadi.
Karena Tae Baek ditarik terlalu keras, maka Tae Baek pun terjatuh dan dia sedikit mengaduh. Orang-orang keamanan BK geram dengan ulah Tae Baek yang lancang. Tae Baek pun harus rela menerima dihajar oleh para ajudan BK, sehingga wajahnya babak belur.
Orang yang memegang Tae Baek berkata kalau polisi baru saja tiba dan akan segera mengamankan Tae Baek.
Sebelum pergi Tae Baek berpesan pada mereka semua agar tidak menyentuh wanita yang ada di ruangan Presdir Baek, karena dia tidak akan memafkan mereka semua, walaupun dia harus mati dengan melawan mereka (Ji Yoon maksudnya)
Sementara itu di ruangan Presdir Baek, Ji Yoon berkata agar Presdir Nam menghentikan niatnya, dan tidak menandatangi surat itu. Presdir Baek berkata pada Presdir Nam kalau Ji Yoon adalah putrinya. Ji Yoon sangat manja, sehingga sedikit kekanak-kanakan, semoga Presdir Nam bisa memakluminya.
Ji Yoon tidak peduli dengan kata-kata ayahnya, dia tetap berkata pada Presdir Nam yang sedang menatapnya kalau Presdir Nam harus mempertimbangkan ini lagi, jangan menyerah. Presdir Baek menyela perkataan Ji Yoon dengan bilang kalau ini bukan urusan Ji Yoon. Berhenti bersikap manja, dan segera pergi.
Dengan mantap Ji Yoon menolak keinginan ayahnya itu. Dia berkata kalau dia tidak akan melangkahkan kakinya seinci pun dari ruangan ini, sampai Presdir Nam memutuskan untuk membatalkan keinginannya.
Presdir Baek meminta sekretarisnya untuk segera mengeluarkan Ji Yoon. Ji Yoon menepis tangan sekretaris Kim dan berkata lagi pada Presdir Nam agar tidak menjual perusahaannya.
Keterkejutan mereka tidak berhenti sampai disitu, karena anak Presdir Nam masuk dan berkata agar ayahnya tidak menjual perusahaanya. Ayo bersama-sama membangun kembali Bok Nyeon, karena dia akan membantu. Presdir Nam jelas tidak percaya dengan pendengarannya.
Presdir Baek yang merasa kalau ini berjalan tidak sesuai rencana meminta Presdir Nam tidak terpancing dan berubah pikiran karena semua yang terjadi.
Anak Presdir Nam berkata kalau orang lain bahkan mempertaruhkan segalanya untuk membela perusahaan ayahnya, lalu kenapa dia sebagai anak hanya diam saja? Dia selama ini hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri dan pekerjaannya. Namun sekarang, dia sadar dan akan membantu ayahnya membangun kembali Bok Nyeon. Di Bok Nyeonlah seharusnya dia berada.
Presdir Nam terharu (Aku apalagi, udah banjir disini), dia berkata terima kasih pada putranya itu. Putranya berkata “Ayo pergi ayah.” (Kata-kata itu luar biasa sekali menurutku, biasa tapi terdengar indah untuk moment ini.)
Presdir Nam berdiri, dan Presdir Baek berkata kalau apa mungkin Bok Nyeon bisa bengkit setelah semua yang terjadi?
Presdir Nam dengan mantap menjawab “Itu benar, Bok Nyeon Termos bisa saja menghilang besok. Walaupun begitu termos kami dibuat agar bertahan ratusa tahun. Tidakkah anda berfikiur itu umur yang cukup panjang? ”
Presdir Nam beralih menatap Ji Yoon dan berkata kalau Presdir Baek berhasil membesarkan putri yang begitu menakjubkan seperti Ji Yoon.
Setelah Presdir Nam pergi bersama anaknya, Presdir Baek menatap tajam pada Ji Yoon.
Sementara itu Tae Baek dibawa oleh para petugas polisi, sepertinya Tae Baek akan dipenjara.
Kembali lagi ke Ji Yoon dan ayahnya, disana Ji Yoon berkata kalau kali ini ayahnya tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.
Saat Ji Yoon akan berbalik pergi, Presdir Baek bertanya apa ini yang Ji Yoon inginkan? Menghancurkan bisnis ayahnya? Padahal ayahnya sudah lama menginginkan ini.
Presdir Baek bahkan bertanya sampai kapan Ji Yoon akan terus bersikap kekanak-kanakan seperti ini? Apa dia harus berlutut dulu agar Ji Yoon senang? Ji Yoon berbalik dan menatap Presdir Baek dengan marah sambil berkata “Ayah bukan ayah yang aku harapkan. Setidaknya ayah harus menjadi ayah yang jujur.”
Presdir Baek dengan tidak kalah emosinya menjawab kalau dia bisa memberi makan 10.000 orang dengan mengorbankan 100 orang kelaparan, apa salahnya? Itulah yang selalu menjadi pilihannya,dan itulah yang juga diharapkan oleh semua orang.
“Karena itu anda hanya seorang Presiden Direktur bagi saya.”
Presdir Baek marah dan berkara bagimanapun Ji Yoon putrinya, dan dia adalah ayah Ji Yoon, kenyataan itu tidak akan bisa diubah.
Ji Yoon berkata karena itu dia malu menjadi putri Presdir Baek. “Aku sangat malu karena kenyataannya, Presdir adalah ayahku.”
Presdir Baek sedikit terguncang tapi segera menjawab “Aku tidak butuh seorang putri yang malu mengakui aku sebagai ayahnya.”
Dengan membentak, Presdir Baek mengusir Ji Yoon. Ji Yoon kecewa, namun sebelum pergi dia berkata kalau ibu selalu kasihan pada Presdir Baek, tapi dia tidak bisa seperti ibu. Setelah itu Ji Yoon melangkah pergi.
Di dalam lift, Ji Yoon masih mengingat apa yang Presdir Baek katakan tadi. Ji Yoon menangis karenanya.
Di Geumsan Adv, Ah Ri masuk ke ruangan Addie dan mengabarkan kalau ada masalah dengan termos Bok Nyeon. Ah Ri memperlihatkan video klip yang sudah tersebar luas di internet tentang Presdir Nam. Addie syok melihat Video itu. Dia bertanya pada Ah Ri siapa yang membuat Video ini?
Di GRC, Sun Hye sedang melihat respon masyrakat tentang video yang mereka buat, dan memang sebagian besar menyukai itu. Mereka memuji apa yang dilakukan oleh GRC. Sun Hye, Ma Yi Cha dan Hassan ingin ikut berkomentar, tapi Bos Ma yang mendengar komentar konyol mereka tentang keunggulan Termos Bok Nyeon. Bos Ma mengatakan kalau itu komentar yang tidak penting. Pengguna Termos nanti juga akan berkomentar sendiri. Ma Yi Cha bertanya apa mereka harus diam saja?
Bos ma kemudian melipat Koran yang dipegangnya dan menyuruh Sun Hye mengetik komentar “Siapa yang membuat ini? Apakah GRC? Aku ingin meminta mereka membuat iklan untukku”
Hassan berkata kalau Bos Ma tidak tahu malu.
Haha..gaya Bos Ma lucu..^^
Bos Ma mengelak dan berkata kalau itulah iklan sesungguhnya.Bos Ma masih dengan gaya lucunya berkata kalau Videonya saja sudah mendapat respon baik seperti ini, bagaimana jika iklannya jadi dibuat. Pati iklannya akan meledak. “Tahap kedua kehidupan Ma Jing Ga akan dimulai”
Ma Yi Cha bertanya bagaimana Tae Baek? Apa dia baik-baik saja? Bos Ma menjawab jangan khawatir, Tae Baek akan bertahan walaupun jatuh di tengan gurun. Bos Ma kemudian kembali bertingkah lucu dengan berkata siapa ya yang akan jadi sutradara iklan ini? Haha..
Tae Baek benar-benar ada di penjara, dia terduduk dalam diam. Ji Yoon, Presdir Nam dan anaknya datang. Ji Yoon bertanya apa Tae Baek baik-baik saja? Tae Baek berdiri dan tersenyum pada mereka semua, lalu mendekat. Tae Baek menjawab kalau dia baik-baik saja, Ji Yoon tidak perlu khawatir dan segera kembali bekerja.
Ji Yoon meminta Tae Baek bersabar, karena dia dan yang lain akan berusaha mengeluarkan Tae Baek.
Tae Baek menjawab dengan bercanda, kalau dia harus bisa merasakan sup tulang sapi di penjara. Seperti apa rasanya, dia penasaran? Tae Baek berpesan agar Ji Yoon merahasiakannya dari staf GRC, karena kalau mereka tahu, mereka pasti khawatir sekali.
Tiba-tiba sipir penjara mendekat pada mereka dan Presdir Nam bertanya, kejahatan apa yang sudah dilakukan Tae Baek sehingga dia harus dipenjara?
Petugas itu menjawab kalau Tae Baek menyerang target yang salah, seharusnya Tae Baek tidak menyerang Presdir Baek. Petugas itu menyuruh Tae Baek untuk berlutut pada Presdir Baek, agar dimaafkan. Karena cuma itu satu-satunya cara yang bisa Tae Baek lakukan.
Tae Baek tentu tidak mau melakukan hal seperti itu. Mana mungkin dia harus berlutut pada Presdir Baek.
Ji Yoon yang menelpon Sekretaris ayahnya, dan meminta dia mengusahakan agar Tae Baek dibebaskan.
Sekretaris Kim mencoba membujuk Presdir Baek sesuai permintaan Ji Yoon. Presdir Baek kesal, apa Ji Yoon tidak tahu kalau dia sudah melukai hati ayahnya? Sekretaris Kim menjelaskan kalau Ji Yoon memiliki hati yang sangat lembut. Presdir Baek bertanya siapa laki-laki yang bergelantungan di jendela tadi? Sekretaris Kim menjawab kalau dia akan memeriksa catatan di kepolisian untuk mencari tahu.
Presdir Baek meminta agar diatur jadwal untuk bertemu Addie hari ini. Sekretaris Kim pun mematuhinya.
Ji Yoon masih berada di kantor polisi, dia menunggu di luar, duduk dengan memegang kedua lututnya. Ji Yoon mengingat kata-kata ayahnya pagi tadi. Kenyataan bahwa dia adalah putri dari Presdir Baek, dan kenyataan itu tidak akan bisa berubah. Ji Yoon pusing memikirkan Semua, sehingga dia meletakkan kepalanya diatas tangan yang bertumpu pada lutut.
Addie Kang makan malam bersama dengan Presdir Baek. Presdir Baek berkata “Kau mampu memulai angin, tapi tidak mampu memadamkan lilin.”
Addie minta maaf dan berkata kalau dia sangat menyesal untuk itu. Dia berjanji akan bertanggung jawab. Presdir Baek bertanya seperti apa Addie akan bertanggung jawab? Addie menjawab kalau dia akan mengundurkan diri sebagai agen iklan Grup BK.
Presdir Baek berkata karena relokasi kantor pusat ditunda semua memang jadi tidak jelas. Dia tidak ingin menyalahkan Addie karena hal ini. Tapi dia punya satu permintaan pada Addie.
Presdir Baek bertanya diantara karyawan magang Geumsan pasti ada yang bernama Baek Ji Yoon. Addie membenarkan hal itu. Presdir Baek berkata kalau Ji Yoon adalah putrinya. Addie pura-pura terkejut, padahal dia sudah tahu. Presdir Baek meminta agar Addie memecat Ji Yoon.
Addie tidak menanggapi permintaan Presdir Baek, sehingga membuat Presdir Baek bertanya kenapa Addie hanya diam saja? Addie dengan mantap menjawab kalau dia tidak mungkin memecat Ji Yoon. Addie menjelaskan kalau Ji Yoon memang karyawan magang di Geumsan, tapi dia benar-benar bekerja dengan baik. Ji Yoon juga tertarik dengan iklan, dan memiliki bakat untuk itu.
Tagline untuk iklan mobil Dae Sung, adalah hasil karya Ji Yoon.
Addie tidak bisa memecat orang tanpa alasan yang jelas, jadi dia meminta maaf karena tidak bisa memenuhi keinginan Presdir Baek.
Presdir Baek bertanya apa menurut Addie permintaannya sangat tidak masuk akal? Addie meminta maaf tetapi menurutnya jika Presdir Baek benar-benar mengkhawatirkan Ji Yoon, akan lebih baik Ji Yoon berada di Geumsan Adv saat ini. Presdir Baek bertanya apa alasannya? Addie menjelaskan kalau Ji Yoon walaupun dia dipecat dia tetap akan bekerja di bidang iklan. Jika Ji Yoon dipecat dari Geumsan, Ji Yoon mungkin akan bekerja di perusahaan iklan yang tidak ternama. Itu malah akan membuat dia khawatir?
Presdir Baek bertanya apa Addie mengkawatirkan Ji Yoon karena orangnya atau karena pekerjaannya? Atau malah ada maksud tersembunyi di balik rasa khawatir Addie?
Tapi apapun itu Presdir Baek mengakui alasan Addie tidak salah.
Addie yang baru pulang ke apartemennya terkejut melihat ayahnya sudah ada di dalam, dan santai menikmati anggur.
Addie berkata kalau ayahnya ingin minum anggur kenapa tidak memintanya menemani ke bar saja? Han Chul menjawab kalau disini lebih nyaman daripada di Bar. Dia bertanya bagaimana dengan Presdir Baek? Addie menjawab kalau hasilnya tidak terlalu buruk, tapi entah mereka menerima Geumsan sebagai agen iklan atau tidak, Presdir Baek akan melihatnya dulu mulai sekarang.
Han Chul sudah tahu kalau Presdir Baek akan menjawab seperti itu.
Addie duduk di sofanya dan berkata kalau dulu ibunya selalu bilang bahwa ayah hanya melihat sesuatu dari sisi negatifnya saja. Itulah penyebab banyaknya masalah yang timbul dalam pernikahan kalian.
Han Chul bertanya apa Addie mengira sakit ibunya karena dia? Han Chul berkata kalau depresi bisa sembuh jika diatasi dengan cara yang benar.
Addie menjelaskan kalau dia tidak tahu itu, tapi mengkonsumsi pil terus menerus tidak membuat hidupnya bisa bahagia.
Han Chul mulai kesal dan berkata kalau ibunya pergi ke Amerika setelah bercerai, bukankah itu sudah lebih dari cukup? Apa lagi yang harus dia lakukan?
Kali ini Addie yang marah, dia langsung berdiri dan membentak ayahnya dan berkata benar ayah telah melakukan semuanya. “Ibu selalu membutuhkan orang yang peduli padanya. Sejak aku berusia 14 tahun, aku adalah pengasuhnya”
Han Chul semakin kesal, dia pun berdiri dari duduknya dan bertanya lalu apa menurut Addie dia bahagia hidup di Korea? Semua uang yang dia miliki telah dihabiskan oleh Addie dan ibunya. “Itu uangku..anak tak tahu diuntung”
Addie mungkin terkejut tapi dia tetap tenang dan menjawab “Apa yang kita butuhkan saat itu bukanlau uang, tapi ayah. Ibu menikah lagi dan depresinya semakin parah. Itu semua karena ayah”
Han Chul bertanya apa Addie datang ke Korea untuk balas dendam padanya? Addie menjawab kalau dia terlalu sibuk untuk memikirkan hal-hal seperti itu. Ayahnya bertanya lagi, lalu apa tujuan Addie bekerja padanya? Addie yang sudah mulai tenang kembali duduk di sofanya dan menjawab kalau dia bekerja untuk ayahnya hanya sementara saja, Grup BK mempersiapkan diri untuk menjadi media raksasa, BK akan menguasai surat kabar, TV, Film dan bisnis periklanan. Itu sebabnya BK mencari agen periklanan baru, dan Addie ingin naik ke puncaknya.
Han Chul berkata tidak peduli seberapa besar bakat Addie, tapi rasanya mustahuil BK akan memberikan posisi itu pada Addie. “Tidakkah kau tahu, puncak piramida hanya untuk para raja?”
Addie menjawab dengan mantap, kalau dia akan masuk ke dalam keluarga kerajaan itu.
Tae Baek yang masih ada di jeruji besi, tiba-tiba diperbolehkan keluar. Tae Baek tentu heran dan bertanya apa dia dibebaskan? Sipir penjara menjawab anggap saja Tae Baek sedang beruntung karena BK mencabut tuntutannya.
Saat sudah diluar, Tae Baek melihat Ji Yoon seorang diri. Tae Baek pun menghampiri Ji Yoon, dia melepas jaketnya dan menyampirkannya di bahu Ji Yoon. Ji Yoon terbangun karena itu, dan melihat Tae Baek sudah bebas. Tae Baek duduk di samping Ji Yoon dan berkata kalau Ji Yoon bisa kena flu kalau diluar seperti ini.
Ji Yoon bukannya menjawab, malah balik bertanya apa Tae Baek baik-baik saja? Ji Yoon melihat luka gores di wajah Tae Baek dan bertanya apa ini ulah karyawan BK? Tae Baek menjawab kalau dia hanya tergores tali saat bergelantungan tadi. Tae Baek pun bertanya bagaimana dengan Bok Nyeon?
Ji Yoon tersenyum dan berkata kalau Presdir Nam tidak jadi menandatanganinya. Tae Baek merasa sangat lega. Ji Yoon sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya, Tae Baek bertanya bagaimana Ji Yoon bisa datang ke BK? Ji Yoon menjawab sambiul tetap sibuk mencari kalau dia ke BK untuk masalah iklan, lalu terdengarlah berita itu. Tae Baek berkata ini bisa membuat Ji Yoon dipecat. Karena Ji Yoon sibuk sendiri, Tae Baek jadi bertanya apa yang sedang Ji Yoon cari?
Ji Yoon sennag karena akhirnya menemukannya, dan menjelaskan kalau ini obat untuk kulit lecet. Ji Yoon akan memakaikan obat ini pada luka-luka Tae Baek. Ji Yoon menoleskannya perlahan agar tidak terasa perih dan berkata kalau Tae Baek mirip anak yang sedang kabur dari rumah, karena dia bahkan ikut merasa tidak tenang.
Tae Baek berkata apa Ji Yoon khawatir?
Ji Yoon hanya terdiam, dan Tae Baek berkata kalau dia kana mengantar Ji Yoon pulang malam ini, jadi jangan menolaknya.
Ji Yoon tetap tidak mau. Tae Baek beralasan kalau Ji Yoon sudah menyemangatinya selama dipenjara, jadi biar dia melakukan ini.
Ji Yoon pura-pura kesal dan berkata, jadi hanya saat dipenjara saja. Keterlaluan.
(Padahal kan Ji Yoon selalu menyemangati dimanapun..^^)
Mereka pun berjalan pulang, saat itu Ji Yoon akan mengembalikan jaket Tae Baek, tapi Tae Baek tidak mau, dan mereka jadi seolah sedang kejar-kejaran karena itu.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Ikut merasa lega karena Presdir Nam tidak jadi menjula Bok Nyeon, dan rukun kembali dengan sang anak. Sat itu adalah part yang kau sukai.
Ji Yoon dan Presdir Baek, semakin memanas, mereka sellau saja bersebarangan. Aku kesal dengan Presdir Baek yang liciuk, dang a ingat umur. Udah tua gitu lo..udah bau tanah. (Protes sana sama sutradaranya..haha)
Di Part pertama ini, memang berisi tentang ayah dan anak. Dimulai dari Presdir Nam dan putranya, Ji Yoon dan Presdir Baek, dan yang terakhir adalah Addie dengan ayahnya. Semua memiliki konflik tersendiri..
Menarik sekali..
Part 2 aku usahakan secepatnya ya..
Semoga sabar menanti..
Terima kasih..^^
Ditunggu part 2nya mba . . . fight . . . . .!!
ReplyDeletePart 2 sudah ya,,silakan dibaca..^^
Delete@Ya mb seneng bgt ma episode ini,apa lg pas anakNy presedir nam bilang "ayo pergi ayah" jd terharu..ditunggu episode slnjtNy..
ReplyDeleteFighting!!
Yup,,aku juga rasanya tersentuh banget sama Presdir Nam, dan seneng akhirnya anak Presdir Nam sadar.
DeletePart 2 sudah aku psoting ya..^^