Cha Hong-Do berjalan pulang kerumah, sepanjang perjalanan dia ngomong sendiri.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Kalung!”
“Aku telepon dulu sebelum datang, sekarang sudah satu minggu“
“Ibu dalam keadaan senang belakangan ini?“ tanya dr Ko
Yi-Seok.
”Kau benar-benar berhenti sekolah demi menjadi artis?”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disebuah
rumah makan mewah, dr Ko Yi-Seok sedang berkencan dengan kekasihnya sambil
merayakan keberhasilan dr Ko Yi-Seok dalam penyelamatan seorang wanita dari
ancaman bunuh diri. Kekasihnya meragukan
keseriusan dr Ko Yi-Seok terhadap dirinya, dan dr Ko Yi-Seok memberikan sebuah
kalung kepada kekasihnya sebagai bukti bahwa dia serius terhadap kekasihnya.
Seperti biasa setelah berkencan mereka pulang kerumah dr Ko Yi-seok dan disana
terjadi keributan kecil.
“ Ini !” dr Ko Yi-Seok memberikan serangkaian bunga yang cantik
kepada kekasihnya.
“Apa ini ?, seharusnya aku yang kasih !’ kata
kekasihnya sambil menerima bunga yang dberikan dr Ko Yi-Seok.
“Cantik sekali, terima kasih“
“Kau lihat?“ tanya dr Ko Yi-Seok
“Tentu saja, aku sendiri yang menyiarkannya, aku merasa
sangat beruntung jadi pembaca berita hari ini” jawab kekasihnya, “Aku
benar-benar ingin berteriak, Dia Milikku!” kata kekasihnya.
“Kenapa dibesar-besarkan, aku hanya melakukan
pekerjaanku!” jawab dr Ko Yi-Seok dengan santai.
“Aku merasa bahwa kau
menganggapku wanita gampangan, kau selalu menggunakan champagne untuk memberiku
sinyal, kadang aku merasa seperti anjing, selama kau memberiku champagne, aku
akan mengikutimu pulang kerumahmu“ kata kekasihnya.
“Atau
kita kerumahmu saja?” jawab dr Ko Yi-Seok.
“I Seok, Terkadang aku berpikir bahwa kau tidak pernah menganggap
serius hubungan kita” kata kekasihnya serius, dr Ko Yi-Seok tidak menjawab, dia
hanya tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.
“Ini”
“Apa ini?” tanya kekasihnya, “Bukalah” jawab dr KoYi-Seok.
“Kau pikir
aku akan beri itu kesiapa saja?, aku serius, meskipun aku tidak mengatakannya,
kuharap kau bisa mengerti!” jelas dr Ko Yi-Seok dengan serius.
“Aku mengerti!” jawab kekasihnya.
“Kalau begitu...., rumahmu atau rumahku?!” dr
Ko Yi-Seok mengisyaratkan untuk mengajak pulang.
Cha Hong-Do yang baru tiba dirumah kaget menemukan kertas
yang menempel didepan pintu yang isinya
bahwa harga sewa rumah naik, Cha
Hong-Do sangat kesal dengan kenaikan harga sewa rumah.
“= Harga sewa naik 5.000 dolar, cepat hubungi aku, Pemilik
Rumah =”
“Tidak mungkin naik 5.000 dolar!” Cha Hong-Do menggerutu.
“Naik 5.000 dolar?, Omo...omo..Ajumma ini benar-benar.., dia pikir aku
siapa, aku harus cari jalan keluarnya”
“Kau pikir aku bank berjalan?, dia selalu menaikkan harga
sewa, benar-benar ini membuatku gila, keterlaluan!!!”
“Aku lapar!!, aku akan membuat ramyeon!!”
“Aku harus pindah........... atau tetap disini, aku harap
pekerjaan dengan Presdir akan berjalan dengan lancar, Mengetik apa?"
“Nona Kim?, ini Ny. Oh dari
Hoseok Dong, Iya hari ini aku pergi wawancara, .......Itu..... kau tahu tentang
Presdir?” “Tidak. Kupikir dia menginginkanku melakukan sesuatu!” “Benar, kau
akan cari tahu Kan?, Baik, kututup ya!?”
“Bagaimana kalau Detektif Jang benar-benar mau menikah,
Halmeoni?, selama 7 tahun aku tidak pernah berbicara padanya”. Sejak tadi Cha
Hong-Do berbicara sendiri.
Dirumah dr Ko Yi Seok terjadi keributan kecil, kekasihnya
marah karena setiap kali tidur dirumah dr Ko Yi-Seok, kekasihnya selalu
ditinggal pergi keklinik prakteknya dan dr Ko Yi-Seok selalu tidur diklinik.
“Mau kemana?“ tanya kekasihnya, “Sudah bangun?” dr Ko
Yi-Seok balik bertanya.
“Aku
saja yang pergi, ini rumahmu!!” kata kekasihnya. “Tak apa-apa, tidur lagi
saja” jawab dr Ko Yi-Seok.
“Kau pikir aku bisa tidur disini sendirian?, Tidak bisakah
kau tidur diruang tamu?” kata kekasihnya dengan nada marah.
“Sofa diklinik lebih nyaman, besok kutelepon”.
“Ini keterlaluan, Aku jadi wanita murahan hanya demi segelas
champagne”
“Tidurlah
kita bicarakan besuk saja!!”
“Kau punya masalah, kau memperlakukanku begini, karena kau waktu
kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, kau tidak pernah bisa
tidur dengan wanita dan menghapus air matanya, aku rasa kaulah pasiennya!”
“Selamat tidur“. dan dr Ko Yi-Seok bergegas pergi.
Ditempat terpisah Cha Hong-Do setelah selesai makan, dia
sangat kaget saat mencuci panci yang dipakai untuk memasak, ada gambar wajah dr
Ko Yi-Seok yang menempel dibelakang panci, dan saat itu dia mulai tertarik
dengan buku-buku yang ditulis dr Ko Yi-Seok.
“Omo......”
“Apa ini?, menakutkan....!!!, Siapa ini???“ tapi tidak
lama kemudian Cha Hong-Do teringat buku yang dipakai untuk tatakan pancinya.
“Maaf!!”
“Siapa yang bisa berbicara soal cinta, Kalau tidak siapa
yang bisa jatuh cinta?”
“Oke kita lihat orang seperti apa dia“. Sejak saat itu Cha
Hong-Do tertarik dengan buku-buku dr Ko Yi-Seok.
“Hei....., Kau bilang kau datang???”
“Baru
lebih dari seminggu, penting apanya?, Dirumah baik-baik saja kan, ceritakan
padaku!”
“Baik-baik apanya, Ibu belanja banyak barang“
“Baik-baik saja. Rasanya seperti akan terbang, Menurutmu
sampai kapan?, Kau tahukan 2 minggu yang lalu ibu tidak menghidupkan lampu
dikamarnya?” adik dr Ko Yi-Seok banyak bercerita keadaan rumah dan ibunya,
diceritakan pula dia berhenti sekolah untuk mengikuti casting film dan minggu
depan mulai syuting.
”Oppa. Setahun lagi kau akan susah bertemu denganku”.
“Siapa sutradaranya?” tanya dr Ko Yi-Seok.
“Meskipun bukan Oliver Stone atau Stanley Kubrick ....Aku
yakin dia sutradara berpengalaman, Juga aku sedang tidak dalam posisi pilih-pilih”. Jawab adiknya.
”Aigoo....Dewasa sekali, Lakukan dengan serius!”
“Jangan khawatir, aku yang terbaik !” jawab adiknya.
“Oke selamat malam” kata dr Ko Yi-Seok mengakhiri pembicaraan
denngan adiknya, dan mobilnya terus melaju menyusuri indahnya kota dimalam
hari.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^