Saturday 21 March 2015

Sinopsis Heart to Heart Episode 1 Part 2




dr Ko Yi-Seok menggendong wanita itu turun dan diserahkan kepada polisi. Selesai sudah perjuangan panjang dr Ko Yi-Seok yang telah berhasil membujuk wanita itu. Mulai saat itu dr Ko Yi-Seok banyak mendapat pujian dari berbagai pihak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Part 2


Cha Hong-Do menyamar sebagai wanita tua berusia 76 tahun dengan nama Oh Yang-Rae untuk mengikuti tes memasak bersama dua wanita yang lainnya dirumah Presdir Ko Sang-Gyu, seorang pengusaha sepeda yang kaya raya ( yang diperankan oleh aktor Joo Hyun ). Kepala rumah tangga Presdir Ko Sang-Gyu dengan angkuh memberikan penjelasan panjang lebar kepada tiga wanita pelamar dan diantaranya Cha Hong-Do, kemudian diruang kerja Presdir Ko Sang-Gyu bersama seorang karyawannya ( juru tulis), sedang menulis biografi Presdir Ko Sang-Gyu serta sejarah awal mula berdirinya perusahaan sepeda miliknya.




“Kalian semua tahu Presdir Go, kan?, disini adalah rumah kediaman Presdir Go !” jelas kepala rumah tangga Presdir Ko Sang Gyu dengan lantang.


”Kau benar ny. Oh dari Hoseok-Dong?” tanya kepala rumah tangga kepada Cha Hong-Do yang menyamar wanita tua dengan nama Oh Young-Rae.
“Yang sering bekerja dirumah pejabat?” tanyanya lagi, Cha Hong-Do hanya menundukkan kepala.
“Tahun ini 76 tahun ?, aigoo.........kau terlihat sehat diusiamu ini !” kata kepala rumah tangga sedikit memuji. “Setua ini masih punya kekuatan?” tanyanya dengan sombong.


“Meskipun rumah ini sangat besar, aku bisa mengerjakan semua sendiri” jelas Cha Hong-Do.


“Halmeoni..., dengarkan aku” jawab kepala rumah tangga sambil tertawa sinis.
“Aku akan mengamati dan memilih yang terbaik!”  “Jadi kalian sudah siap?, satu dua, mulai!” kepala rumah tangga memberikan aba-aba untuk memulai memasak.


Cha Hong-Do bersama dua wanita rekannya mulai memasak.


Diruang kerjanya Presdir Ko Sang-Gyu bersama juru tulisnya sedang sibuk menulis biografi sejarah awal mula berdirinya perusahaan sepeda miliknya. Presdir Ko Sang-Gyu dengan semangat bercerita tentang sejarah perjuangannya mendirikan perusahaan sepeda miliknya, dari masa perang hingga dia tertarik dengan sepeda sampai berdirinya perusahaan.


Beberapa kali juru tulis mengangkat tangannya.
“Tanganmu lelah?” tanya Presdir Ko Sang-Gyu saat melihat juru tulisnya mengangkat tangannya, tapi dia masih tetap melanjutkan ceritanya.


“Setelah itu aku jadi pembantu rumah tangga, suatu ketika aku melihat sesuatu melewatiku, bukan sesuatu yang besar tapi lewat dengan cepat, punya roda dua yang besar dan ada seseorang yang duduk ditempat yang kecil, saat itulah aku mulai jatuh cinta dengan roda” Presdir Ko Sang-Gyu terus bercerita, dan juru tulis itu kembali mengangkat tangannya.


“Tanganmu sakit?” tanya Presdir “Istarahatlah sebentar!” lanjutnya.
Presdir menyuruh juru tulisnya untuk istirahat dan dia meminta hasilnya, jurutulis itu segera beranjak dari tempat duduknya dan  membawa hasil ketikan kepada Presdir, betapa kecewanya Presdir saat melihat hasil kerja juru tulisnya, dia sangat marah, juru tulis berusaha menjelaskan namun kemarahan Presdir tidak bisa dihentikan. Presdir marah besar, dengan tongkatnya dia mengejar juru tulisnya.


“Ini cara untuk membuat Ramyeon....?” tanya Presdir dengan marah.


“Apa ini ?” kata Presdir sambil melemparkan kertas kewajah jurutulisnya.
Sementara diruang keluarga, Cha Hong-Do bersama dua wanita yang lainnya sudah selesai memasak dan kepala rumah tangga Presdir bersama seorang asisten laki-laki sedang mencicipi hasil masakan mereka. Kepala rumah tangga tidak percaya dengan penilaian asistennya, dia menyuruh pergi asistennya, dengan sombong kepala rumah tangga mengacak-acak makanan yang seharusnya dicicipi, dua wanita rekan cha Hong-Do tersinggung, sambil mengomel mereka langsung pergi dan mengundurkan diri.


 
Dua wanita rekan Cha Hong-Do mengundurkan diri dan mereka meninggalkan ruangan.
 “Omo-omo........kenapa ada wanita sekasar itu?” kepala rumah tangga itu menggerutu.
Sekarang yang tersisa tinggal Cha Hong-Do, kepala rumah tangga itu mulai mencicipi masakan Cha Hong-Do, dia sedikit memuji, Cha Hong-Do tersenyum lega berharap bisa diterima kerja.


“Mmmmm... Aigoo...., rasanya lumayan penataannya juga bagus!” komentar kepala rumah tangga, Cha Hong-Do tersenyum bangga.


“Tapi............, aku tidak pernah berpikir akan menyerahkan pekerjaanku kepada wanita tua, aku tidak enak, maafkan aku” kata kepala rumah tangga. Artinya Cha Hong-Do ditolak untuk bekerja dirumah Presdir.


“Tidak penting berapa umurnya, masakannya enak, sepertinya orangnya juga baik” asisten berusaha membela, Cha Hong-Do tersenyum lega, tapi tidak bisa merubah keputusan kepala rumah tangga, Cha Hong-Do tetap ditolak untuk bekerja dirumah Presdir.




Cha Hong-Do kecewa
Tiba-tiba dari ruang kerja Presdir mengejar juru tulisnya sambil marah-marah, semua terkejut,kepala rumah tangga jadi bingung dan berusaha membujuk Presdir agar tidak marah-marah namun tidak digubris, Presdir terus mengejar juru tulisnya sambil marah, juru tulisnya berusaha untuk menjelaskan namun tetap tidak bisa menghentikan kemarahan Presdir bahkan Presdir memecatnya dan menyuruh Cha Hong-Do untuk menggantikannya. Cha Hong-Do diminta untuk mulai kerja minggu depan.


Presdir mengejar juru tulis sambil marah-marah


Kepala rumah tangga berusaha membujuk Presdir agar tidak marah-marah.


Juru tulis menjelaskan bahwa dia hanya menulis apa yang diceritakan Presdir namun Presdir tetap marah.


Presdir memecat juru tulisnya, meminta Cha Hong-Do untuk menggantikannya dan mulai kerja minggu depan, Presdir bergegas meninggalkan ruangan.


No comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^