dr Ko Yi-Seok menggendong wanita itu turun dan diserahkan kepada polisi. Selesai sudah perjuangan panjang dr Ko Yi-Seok yang telah berhasil membujuk wanita itu. Mulai saat itu dr Ko Yi-Seok banyak mendapat pujian dari berbagai pihak.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Part 2
”Kau benar ny. Oh dari Hoseok-Dong?” tanya kepala rumah tangga kepada
Cha Hong-Do yang menyamar wanita tua dengan nama Oh Young-Rae.
“Meskipun rumah ini sangat besar, aku bisa mengerjakan semua sendiri”
jelas Cha Hong-Do.
Cha
Hong-Do menyamar sebagai wanita tua berusia 76 tahun dengan nama Oh Yang-Rae untuk
mengikuti tes memasak bersama dua wanita yang lainnya dirumah Presdir Ko
Sang-Gyu, seorang pengusaha sepeda yang kaya raya ( yang diperankan oleh aktor
Joo Hyun ). Kepala rumah tangga Presdir Ko Sang-Gyu dengan angkuh memberikan
penjelasan panjang lebar kepada tiga wanita pelamar dan diantaranya Cha
Hong-Do, kemudian diruang kerja Presdir Ko Sang-Gyu bersama seorang karyawannya
( juru tulis), sedang menulis biografi Presdir Ko Sang-Gyu serta sejarah awal
mula berdirinya perusahaan sepeda miliknya.
“Kalian
semua tahu Presdir Go, kan?, disini adalah rumah kediaman Presdir Go !” jelas kepala
rumah tangga Presdir Ko Sang Gyu dengan lantang.
“Yang sering bekerja dirumah pejabat?” tanyanya lagi, Cha
Hong-Do hanya menundukkan kepala.
“Tahun ini 76 tahun ?, aigoo.........kau terlihat
sehat diusiamu ini !” kata kepala rumah tangga sedikit memuji. “Setua ini
masih punya kekuatan?” tanyanya dengan sombong.
“Halmeoni..., dengarkan aku” jawab kepala rumah tangga
sambil tertawa sinis.
“Aku akan mengamati dan memilih yang terbaik!” “Jadi kalian sudah siap?, satu dua, mulai!” kepala rumah tangga memberikan aba-aba untuk memulai memasak.
Cha Hong-Do bersama dua wanita rekannya mulai memasak.
Diruang kerjanya Presdir Ko Sang-Gyu bersama juru tulisnya
sedang sibuk menulis biografi sejarah awal mula berdirinya perusahaan sepeda
miliknya. Presdir Ko Sang-Gyu dengan semangat bercerita tentang sejarah
perjuangannya mendirikan perusahaan sepeda miliknya, dari masa perang hingga
dia tertarik dengan sepeda sampai berdirinya perusahaan.
Beberapa kali juru tulis mengangkat tangannya.
“Tanganmu lelah?” tanya Presdir Ko Sang-Gyu saat melihat
juru tulisnya mengangkat tangannya, tapi dia masih tetap melanjutkan ceritanya.
“Setelah itu aku jadi pembantu rumah tangga, suatu ketika
aku melihat sesuatu melewatiku, bukan sesuatu yang besar tapi lewat dengan
cepat, punya roda dua yang besar dan ada seseorang yang duduk ditempat yang
kecil, saat itulah aku mulai jatuh cinta dengan roda” Presdir Ko Sang-Gyu terus
bercerita, dan juru tulis itu kembali mengangkat tangannya.
“Tanganmu sakit?” tanya Presdir “Istarahatlah sebentar!” lanjutnya.
Presdir menyuruh juru tulisnya untuk istirahat dan dia
meminta hasilnya, jurutulis itu segera beranjak dari tempat duduknya dan membawa hasil ketikan kepada Presdir, betapa
kecewanya Presdir saat melihat hasil kerja juru tulisnya, dia sangat marah, juru
tulis berusaha menjelaskan namun kemarahan Presdir tidak bisa dihentikan.
Presdir marah besar, dengan tongkatnya dia mengejar juru tulisnya.
“Ini cara untuk membuat Ramyeon....?” tanya Presdir dengan
marah.
“Apa ini ?” kata Presdir sambil melemparkan kertas kewajah
jurutulisnya.
Sementara diruang keluarga, Cha Hong-Do bersama dua wanita
yang lainnya sudah selesai memasak dan kepala rumah tangga Presdir bersama
seorang asisten laki-laki sedang mencicipi hasil masakan mereka. Kepala rumah
tangga tidak percaya dengan penilaian asistennya, dia menyuruh pergi
asistennya, dengan sombong kepala rumah tangga mengacak-acak makanan yang
seharusnya dicicipi, dua wanita rekan cha Hong-Do tersinggung, sambil mengomel
mereka langsung pergi dan mengundurkan diri.
Dua wanita rekan Cha Hong-Do mengundurkan diri dan mereka
meninggalkan ruangan.
“Omo-omo........kenapa
ada wanita sekasar itu?” kepala rumah tangga itu menggerutu.
Sekarang yang tersisa tinggal Cha Hong-Do, kepala rumah
tangga itu mulai mencicipi masakan Cha Hong-Do, dia sedikit memuji, Cha Hong-Do
tersenyum lega berharap bisa diterima kerja.
“Mmmmm... Aigoo...., rasanya
lumayan penataannya juga bagus!” komentar kepala rumah tangga, Cha Hong-Do
tersenyum bangga.
“Tapi............, aku tidak pernah berpikir
akan menyerahkan pekerjaanku kepada wanita tua, aku tidak enak, maafkan aku”
kata kepala rumah tangga. Artinya Cha Hong-Do ditolak untuk bekerja dirumah
Presdir.
“Tidak penting berapa umurnya, masakannya
enak, sepertinya orangnya juga baik” asisten berusaha membela, Cha Hong-Do
tersenyum lega, tapi tidak bisa merubah keputusan kepala rumah tangga, Cha
Hong-Do tetap ditolak untuk bekerja dirumah Presdir.
Cha Hong-Do kecewa
Tiba-tiba dari ruang kerja
Presdir mengejar juru tulisnya sambil marah-marah, semua terkejut,kepala rumah
tangga jadi bingung dan berusaha membujuk Presdir agar tidak marah-marah namun
tidak digubris, Presdir terus mengejar juru tulisnya sambil marah, juru
tulisnya berusaha untuk menjelaskan namun tetap tidak bisa menghentikan
kemarahan Presdir bahkan Presdir memecatnya dan menyuruh Cha Hong-Do untuk
menggantikannya. Cha Hong-Do diminta untuk mulai kerja minggu depan.
Presdir mengejar juru tulis
sambil marah-marah
Kepala rumah tangga berusaha
membujuk Presdir agar tidak marah-marah.
Juru tulis menjelaskan bahwa dia hanya menulis apa yang
diceritakan Presdir namun Presdir tetap marah.
Presdir memecat juru tulisnya, meminta Cha Hong-Do untuk
menggantikannya dan mulai kerja minggu depan, Presdir bergegas meninggalkan ruangan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^