Monday 27 October 2014

Sinopsis My Spring Day Episode 14 Part 2

[Sebelumnya]

Kang Dong Ha ada di ruangannya Lee Hyuk Soo, dan disana Dong Ha meminta ijin untuk bisa menemani Bom Yi di RS. Hyuk Soo menjawab kalau dia mengijinkan kok Dong Ha disamping Bom Yi.

“Sebagai ayah Bom Yi aku yakin aku bisa menyelamatkannya. Tapi sebagai seorang dokter, aku tidak bisa menjamin apapun padamu. Ini akan menjadi perjuangan yang panjang. Tapi bisa juga berakhir besok. Tak ada yang tahu.”

Dong Ha mengangguk tanda mengerti. Dia sama sekali tak menyesal, walau itu hanya sebentar waktu yang dia dan Bom Yi miliki. Selama mereka bersama, itu sudah cukup. Tiba-tiba Hyuk Soo meminta maaf pada Dong Ha, dia berkata kalau jantung itu sangat berharga tapi dia malah ga bisa menjaga jantung tersebut.




Dong Ha masuk ke kamar perawatan Bom Yi, dan Myung Hee yang sepertinya sudah luluh membiarkan Bom Yi dan Dong Ha menghabisan waktu berdua. Dia memilih keluar, karena dia tahu Bom Yi pasti ingin berdua saja dengan Dong Ha.

Setelah hanya berdua dengan Bom Yi, dan Dong Ha duduk di dekat Bom Yi. Bom Yi bertanya apa dia terlihat mengerikan? Dong Ha menjawab tidak. Bom Yi malah tampak lebih cantik saat tanpa makeup. Bom Yi pun tersenyum mendengarnya. Dong Ha berkata kalau dia merasa lega bisa melihat senyum Bom Yi lagi.

Bom Yi tiba-tiba meminta maaf. Dia meminta maaf karena dia sudah mencoba pergi tanpa berkata apapun pada Dong Ha. Dong Ha menjawab ini adalah salahnya. Dia yang kurang peka akan apa yang terjadi. Jika dia tahu, mana mungkin dia membiarkan Bom Yi meninggalkannya seperti itu. Dong Ha meminta agar Bom Yi tidak melakukan hal itu lagi. Jangan tiba-tiba pergi darinya tanpa dia tahu apa-apa. Bom Yi mengangguk.


Malam ini, Jo Se Na dan Park Hyung Wook datang ke RS untuk menjenguk Bom Yi. Mereka juga membawa banyak barang. Tapi sebelum masuk ke dalam RS, Hyung Wook tampak tak bisa menahan tangisnya. Se Na meminta kekasihnya ini berhenti menangis. Dia juga meminta agar Hyung Woo tidak melakukannya di depan Bom Yi dan Dong Ha. Percaya saja bahwa semua akan baik-baik saja. Se Na pun membersihkan ingus di hidung Hyung Wook dengan tisu, tapi Hyung Wook malah sengaja mengeluarkan ingusnya lebih banyak dan membuat Se Na sedikit jijik.


Se Na dan Hyung Wook sampai di kamar perawatan Bom Yi, mereka memasang peta pulau Udo yang ada di kamar Bom Yi dan menempelkan itu di salah satu dinding kamar perawatan Bom Yi yang mudah untuk Bom Yi lihat. Se Na juga memberi botol yang berisi kapsul obat warna-warni yang diberikan Poo Reum pada Bom Yi dulu. Bom Yi senang karena Se Na ga lupa membawa botol kapsul warna-warni ini.

Ternyata Se Na dan Hyung Wook tak hanya membawa pakaian dan perlengkapan untuk Bom Yi saja, mereka juga membeli beberapa benda untuk pasangan. Seperti : Sandal untuk pasangan, kaos kaki untuk pasangan, selimut untuk pasangan, dan yang terakhir adalah Mug untuk pasangan. Mug itu akan tampak seperti orang yang sedang berpelukan jika Mug itu saling didekatkan.
Bom Yi nampak senang dengan semua hadiah itu.


Hyung Wook juga menunjukkan barang-barang yang dibawanya. Ada kue ikan. Ada kue beras dan madu, dan yang selanjutnya adalah buku tua. Hyung Wook berkata kalau buku ini bahkan sangat tua sehingga kadang muncul cacing didalamnya. Dong Ha mengedip pada Bom Yi, dan Bom Yi tahu Dong Ha menyiapkan semua karena semua itu adalah hal-hal yang dia sukai. Hal-hal yang sangat ingin dia rasakan.

Lalu tiba-tiba Hyung Wook berkata pada Dong Ha kalau dia ga punya kekuatan alam, jadi dia ga bisa membawa daun yang dibasahi air hujan. Dong Ha malu dibuatnya, dan Bom Yi hanya tersenyum geli. Dia lalu mengucapkan terima kasih pada Se Na dan Hyung Wook. Se Na menjawab kalau Bom Yi memang berterima kasih maka Bom Yi harus segera sembuh.


Bom Yi suka sekali dengan mug pasangan yang Se Na berikan. Mug pasangan itu memang tampak seperti orang sedang berpelukan jika saling didekatkan. Se Na dan Hyung Wook masih ada di kamar perawatan Bom Yi, mereka tampak mesra dan bercanda bersama. Dong Ha dan Bom Yi melihat itu. Bom Yi pun entah mengapa tampak sedih. Masih bisakah dia melewatkan hari bahagia dan mesra dengan Dong Ha seperti Se Na dan Hyung Wook.


Myung Hee dan suaminya tampak sedang bersama. Myung Hee berkata kalau dia takut ada rumor menyebar di RS karena Dong Ha dan Bom Yi bersama. Hyuk Soo berkata kenapa Myung Hee memikirkan rumor. Pikirkan saja kesehatan Bom Yi. Biarkan Bom Yi melakukan apa yang Bom Yi inginkan, mereka sebagai orang tua hanya bisa menuruti saja. Myung Hee akhirnya mengangguk. Apa yang suaminya katakan adalah benar.


Dong Ha menyamankan posisi berbaring Bom Yi. Dia juga mematikan lampu dan menyiapkan tempat tidurnya tepat di samping ranjang Bom Yi. Mereka pun dalam posisi menyamping saling menatap. Bom Yi berkata kalau Hyung Wook dan Se Na pasti akan menikah? Pasti Se Na dan Hyung Wook bahagia dengan itu. Dong Ha hanya terdiam saja. Kemudian Bom Yi berkata kalau rasanya menyenangkan bisa bersama Dong Ha seperti ini.

Bom Yi dengan santainya menyuruh Dong Ha untuk tidur di sampingnya. Dong Ha jelas saja menolak, dan menyebut Bom Yi sengaja menggodanya. Dong Ha pun merebahkan dirinya dan bersiap tidur, Bom Yi mengucapkan selamat malam lalu berkata kalau besok mereka harus bertemu lagi.

Saat Bom Yi terpejam, Dong Ha membuka matanya dan menatap Bom Yi sambil dalam hati berkata “Untuk menahanmu di mata dan hatiku. Agar aku bisa melukisnya.”


Pagi ini Bom Yi bangun dengan sedikit kaget. Dia bersyukur karena pagi ini dia masih bisa membuka matanya. Bom Yi kemudian menoleh ke samping dan mendapati Dong Ha masih terlelap. Bom Yi pun mulai membelai rambut Dong Ha. Setelah itu Bom Yi membelai hidung Dong Ha yang mancung. Lalu beralih ke pipi Dong Ha yang terasa lembut. Bom Yi membelainya pelan. Bom Yi pun tersenyum. Lalu dalam hati dia berkata sambil terus menatap Dong Ha “Untuk menahanmu..di mata dan hatiku. Agar aku bisa melukisnya.”


Dong Ha panik saat bangun Bom Yi tak ada. Saat dia akan mencari, Bom Yi sudah datang dan menjelaskan kalau tadi dia jalan-jalan sebentar. Dong Ha bertanya kenapa Bom Yi ga membangunkannya sih? Bom Yi menjawab itu karena tidur Dong Ha lelap sekali. Dong Ha berkata tentu saja tidurnya lelap, semalam dia susah tidur karena Bom Yi mendengkur. Bom Yi pun hanya tersenyum


Dong Ha mengintip apa yang Bom Yi lakukan di kamar mandi. Tapi ternyata Bom Yi kesulitan mengikat rambut karena tangan Bom Yi yang satu dipasangi infus, sementara Bom Yi ingin menggosok gigi. Dong Ha pun datang membantu Bom Yi.

Setelah mengikat rambut Bom Yi, Dong Ha juga memberikan pasta gigi diatas sikat gigi Bom Yi agar Bom Yi tinggal menggunakannya saja. Dong Ha sebenarnya ingin menemani Bom Yi sampai selesai menggosok gigi, tapi Bom Yi sepertinya malu jika dilihat saat sedang menggosok gigi. Dong Ha pun paham. Dia keluar namun tetap mengawasi Bom Yi.


Saat itulah, tiba-tiba tubuh Bom Yi terasa lemah. Dong Ha bertanya apa Bom Yi baik-baik saja. Bom Yi menjawab dia baik-baik saja. Dia hanya butuh banyak latihan agar dia bisa pergi ke bukit berangin di Pulau Udo. Saat itulah Bom Yi pingsan, dan Dong Ha langsung berlari memegang tubuh Bom Yi. Dia memanggil-manggil nama Bom Yi. Bom Yi berusaha tetap membuka matanya. Dia hanya terus menatap Dong Ha, karena bisa saja setelah matanya tertutup, selamanya dia ga akan bisa membuka matanya ini.

Dong Ha yang panik langsung menekan tombol gawat darurat yang juga tersedia di kamar mandi. Dia berharap Bom Yi baik-baik saja. Tidak, Bom Yi harus baik-baik saja.


Akhirnya Bom Yi masih bisa membuka matanya. Dia melihat sinar kekhawatiran di mata Dong Ha, walau Dong Ha berusaha menyembunyikan itu. Dong Ha menjelaskan kalau Bom Yi mengalami edema : bengkak karena kelebihan cairan.


Kini Dong Ha dan Dong Wook tengah bersama, Dong Ha berkata kalau dia sudah menduga suatu saat situasi yang buruk akan menimpa Bom Yi, tapi ketika itu benar-benar terjadi, tak ada hal yang bisa dia lakukan.

Dong Ha kemudian meminta tolong pada Dong Wook. Dia berkata “Agar aku bisa melindungi Bom Yi..aku butuh bantuanmu.”

Dong Wook menjawab baiklah. Dia akan menolong Dong Ha. Dia akan melakukan itu. (Apakah itu?)

“Karena aku juga sudah bekerja keras..dan kau tidak ingin mengecewakan keluargaku dan orang-orang aku cintai. Aku akan melakukannya.” Ucap Dong Wook pada kakaknya.


Dong Ha kembali ke kamar perawatan Bom Yi dan duduk di tepi ranjang Bom Yi. Bom Yi lalu bertanya apa yang membuat Dong Ha sedih? Beritahu dia agar dia bisa membuat Dong Ha tenang. Dong Ha menjawab “Wanita yang aku cintai sedang sakit. Dan itu membuatku sangat sedih.”

Bom Yi tersenyum lalu merentangkan tangannya lebar-lebar tanda kalau dia akan memeluk Dong Ha. Agar Dong Ha tenang. Merekapun berpelukan walau kondisi Bom Yi masih lemah dan terbaring di ranjang. Mereka berdua sama-sama menahan tangis, agar satu dan lainnya tak bertambah khawatir.


Hyun Sun, Ba Da dan Poo Reum datang untuk menjenguk Bom Yi. Tiba-tiba Hyun Sun berpapasan dengan Myung Hee. Mereka pun saling membungkuk memberi salam.


Poo Reum dan Ba Da yang masuk ke kamar perawatan Bom Yi. Disana mereka membawa bubur untuk Bom Yi. Tiba-tiba Ba Da yang lucu berkata pada ayahnya agar ayahnya juga membuat permohonan di bubur itu. Poo Reum menjelaskan kalau ini bubur ajaib. Dia dan Ba Da sudah mengatakan permohonannya, jadi sekarang giliran ayahnya. Dong Ha pun akhirnya mau melakukannya. Dia memejamkan mata dan membuat permohonan.

Ba Da kemudian berkata kalau dia akan membacakan buku untuk menemani Bom Yi Noona makan. Tapi Dong Ha malah berkata kalau Ba Da kan belum lancar dalam membaca. Ba Da cemberut dan Poo Reum langsung mendelik kesal pada ayahnya, sementara Bom Yi juga menatap kesal pada Dong Ha. Akhirnya karena diserang kedua pihak akhirnya Dong Ha meralat ucapannya dan meminta Ba Da untuk membaca.


Hyun Sun dan Myung Hee bersama. Hyun Sun berkata kalau dia mendengar Bom Yi sakit makanya dia datang membakan bubur.Myung Hee mengucapkan terima kasih dan Hyun Sun berkata jangan berkata terima kasih. Dia yang seharusnya berterima kasih pada Bom Yi. Myung Hee kemudian meminta maaf atas segala hal yang terjadi. Hyun Sun menjawab kalau Myung Hee ga perlu bicara seperti ini. Myung Hee saat ini sedang dalam keadaan tak bisa mempedulikan orang lain, karena putri Myung Hee saja sedang sakit.

“Ketika anakmu sakit, kau bahkan rela mati untuk bisa menyelamatkannya. Kita hanya bisa berharap yang terbaik. Aku yakin semua akan baik-baik saja. ”

Myung Hee terharu dengan ketulusan Hyun Sun. Diapun menahan tangisnya.


Dong Wook dan Hyuk Soo sedang berdiskusi bersama. Hyuk Soo bertanya bagaimana dengan kasus transplantasi di Perancis yang juga pernah melakukan transplantasi dua kali pada pasien yang sama? Dong Wook menjawab mereka ga bisa menjadikan itu sebagai acuan karena itu hanyalah eksperimen dan bisa dibilang saat itu tak sukses karena hanya bertahan 75 hari.

Hyuk Soo tak menyerah. Dia berkata bukankah RS An Il juga pernah melakukan hal yang sama dan berhasil bertahan selama setahun? Dong Wook membenarkan dan berkata bahwa sampai sekarang pasien masih hidup. Dong Wook juga memberitahu bahwa RS Univ Seong Jin juga berhasil melakukannya. Hyuk Soo seolah mendapat angin segar.


Ba Da bertanya kenapa Bom Yi Noona sakit? Bom Yi menjawab itu karena dia kebanyakan makan es krim makanya perut dia sakit. Ba Da pun tersenyum dan langsung dengan lucunya memegang perut Bom Yi sambil bernyanyi “Tangan Ba Da mampu menyembuhkan, perut Noona yang gendut.”

Ba Da kemudian menjelaskan kalau dulu ibu selalu melakukannya ketika perut dia sakit.

Bom Yi tersenyumm mendengar nyanyian yang seolah mantra milik Ba Da agar dia cepat sembuh. Ba Da kemudian meminta agar Bom Yi membuka satu kapsul warna warni itu karena dia sedang sedih, Bom Yi Noona sakit. Poo Reum pun mengambil satu dan meminta ayahnya untuk membaca apa yang tertulis di dalam kapsul itu. Dong Ha tak menolak, dia kemudian membaca apa yang tertulis di dalamnya “Saat-saat kita bersama...itu merupakan sebuah keajaiban.”

Bom Yi tersenyum mendengarnya. Dia merasa kalimat itu benar. Karena saat-saat seperti ini adalah keajaiban.


Bom Yi dan Dong Ha duduk berdua di taman RS. Dong Ha bertanya apa Bom Yi kedinginan? Bom Yi balik bertanya apa hidungnya terlihat merah? Dong Ha menjawab tidak. Bom Yi menatap Dong Ha lama lalu berkata kalau dia mencintai Dong Ha. Dong Ha membalas dengan kalimat yang sama.
Dong Ha membawa kaos kaki pasangan dan memasangkan kaos kaki itu pada Bom Yi agar kaki Bom Yi tetap hangat.

Bom Yi tersenyum dan berkata kalau sakit kayak gini ternyata ga ada buruknya juga. Dia bisa dapat perhatian dari Dong Ha. Dong Ha lalu bertanya jika dia sakit, apa Bom Yi juga akan melakukan yang seperti ini padanya?
Bom Yi menjawab “Walaupun kau sedang tidak sakit, aku tetap akan melakukan ini padamu. Aku akan melakukan apapun untukmu.”

Dong Ha lalu bertanya kalau begitu menikahlah dengannya? Dong Ha lalu mengeluarkan kembali gelang yang sempat Bom Yi tolak beberapa waktu lalu. Bom Yi terharu dan berkata kalau dia bisa saja meninggal. Dong Ha menjawab dia tahu itu.

“Aku tidak apa-apa walau ini adalah hari terakhirmu. Aku baik-baik saja meskipun itu hanya tersisa satu menit saja asal kau hidup bersamaku. Aku bukanlah si penggembala yang hanya bisa melihatmu tanpa melakukan sesuatu. Aku ingin menjadi malaikat pelindungmu.”

Bom Yi mengangguk dan akhirnya mengulurkan tangannya. Dong Ha langsung memasangkan gelang itu di tangan Bom Yi. Dan mereka berpegangan tangan erat, sambil sama-sama berkata dalam hati “Untuk menahanmu...di mata dan hatiku. Agar aku bisa mengukirnya disana.”


Celotehanku :

Ini adalah bagian terakhirku nulis MSD yaaa..
Terima kasih untuk yang sudah setia mampir kesini walau sibuk, dan maaf untuk kekurangannya. Terima kasih untuk kedua rekanku, dan maaf jika aku tidak sempurna saat menyelesaikan tulisanku ini. Hehehehe

Oya suka sama Myung Hee dan Hyun Sun karena mereka sepertinya sudah bisa saling menerima dan saling menguatkan satu sama lain.
Drama ini bahkan disaat sedih pun tetap terasa manisnya. Awalnya aku ga suka tapi sekarang aku malah tergila-gila. Hahaha.
Dua episode terakhir di minggu ini. Selamat menanti yaaaa...

3 comments:

  1. Terimakasih. Buat bak ayu juga........awlnya juga kurang exited juga sama drama ini to ternyata baguss sekali....semoga happy ending ya....

    ReplyDelete
  2. makanya aneh kaa, prtma prsaan baca sinop nya dsni kaka bilang boring n malesin eh baca ini kok jd muji bgt xD hihiiyy ~~

    ReplyDelete
  3. ° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • ° utk sinopsisnya.

    Dari awal udh suka sama MSD, ceritanya manis dan dewasa banget. *Hehehe*

    Tapiiii ... curiga Bom Yi meninggal nih, semoga aja salah. -_-

    Ditunggu ep selanjutnya. ^^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^