Sunday 26 October 2014

Sinopsis My Spring Day Episode 14 Part 1

[Sebelumnya]

Lee Bom Yi melangkah lunglai sambil menahan tangis. Sambil terus melangkah menapaki tangga dia berkata dalam hati “Aku percaya..Aku percaya atas semua ini. Aku sudah diizinkan...kurasa aku sudah diizinkan..untuk bertemu denganmu.”

Tiba-tiba Bom Yi memegang jantungnya, menahan rasa sakit yang teramat sangat. Dia bahkan merasa sulit bernafas. Tak berapa lama Bom Yi pun tergeletak pingsan di area parkir kawasan itu.

Orang-orang yang ada di area parkir itu langsung panik dan mendekati Bom Yi, merekapun langsung menelpon ambulans agar Bom Yi segera diselamatkan.




Sementara itu Kang Dong Ha yang masih tak percaya Bom Yi mengatakan hal seperti tadi kepadanya, berjalan dengan lunglai. Dia masih teringat akan semua kalimat Bom Yi tadi, sampai dia tak peduli akan ribut-ribut dibelakangnya. Dong Ha juga cuek saja saat ambulan lewat di dekatnya. Yang ada di otaknya hanyalah Bom Yi. Apakah ini artinya hubungan dia dan Bom Yi berakhir?

Bahkan kenangan akan Bom Yi tak jua usai dari ingatan Dong Ha. Saat sudah masuk ke dalam mobil dia teringat akan permintaan Bom Yi yang meminta agar dia menahan Bom Yi walau itu hanya sekali saja. Dia ingat saat dia menerima uluran tangan Bom Yi di pulau Udo, saat Bom Yi mendatanginya dengan hati penuh cinta.
Dia, yang awalnya menolak akhirnya mau menerima Bom Yi dan meminta Bom Yi untuk pergi darinya. Tapi sekarang? Semua terasa fana..


Tiba-tiba ponsel Dong Ha berdering dan Hyuk Soo yang menghubunginya. Hyuk Soo bertanya apa Bom Yi bertemu dengan Dong Ha? Dong Ha membenarkan. Hyuk Soo nampak lega, dia yang masih mengira Bom Yi masih ada bersama Dong Ha bertanya apa Bom Yi baik-baik saja? Apa sekarang Bom Yi masih ada bersama Dong Ha? Dong Ha menjawab kalau Bom Yi sudah pergi. Hyuk Soo yang awalnya lega kembali panik. Saat itulah ada panggilan lain masuk, dan Hyuk Soo langsung menyudahi percakapannya dengan Dong Ha.


Hyuk Soo menerima panggilan masuk itu, yang ternyata mengabarkan bahwa Bom Yi masuk rumah sakit dan kini ada di UGD. Syoklah Hyuk Soo dibuatnya. Dia bahkan menghentikan mobilnya di tengah jalan membuat mobil di belakangnya terpaksa menekan klakson mobil agar Hyuk Soo segera melanjutkan perjalanan.


Episode 14

Dong Ha datang ke rumah Bom Yi, tapi lampu rumah Bom Yi nampak tak menyala. Dong Ha memberanikan diri memencet bel rumah, berharap Bom Yi membukanya. Tapi setelah lama menunggu, tak ada seorang pun yang keluar untuk membuka pinu membuat Dong Ha heran.

Dong Ha pun mulai mengingat dan merangkai semua kejadian akhir-akhir ini yang membuatnya merasa Bom Yi sedikit aneh. Termasuk cerita Bom Yi bahwa Bom Yi akan melakukan check up rutin. Dong Ha pun seolah yakin ada sesuatu terjadi. Diapun memutuskan menghubungi Dong Wook untuk menanyakan apa yang terjadi sebenarnya.

Dong Wook yang sedang menunggu Bom Yi operasi di luar ruangan menerima telepon Dong Ha. Dong Ha langsung bercerita kalau dia merasa Bom Yi aneh sekali akhir-akhir ini. Diapun bertanya sebenarnya ada apa? Dong Wook langsung memberitahu yang sebenarnya kalau Bom Yi ada di RS, Bom Yi masuk UGD beberapa jam yang lalu. Dong Ha pun terkejut dibuatnya.


Dong Ha sudah sampai di RS, Dong Wook menjelaskan kalau Bom Yi sudah diberi obat. Jika obat itu bekerja dengan baik di jantung Bom Yi, maka semua juga akan baik-baik saja. Dong Ha lalu bertanya bagaimana jika obat itu tidak bekerja dengan baik? Dong Wook hanya menjawab kalau tim medis akan mencoba segala perawatan agar Bom Yi ga kesakitan sampai Bom Yi mendapatkan donor baru.


Dong Ha masuk ke ruang Bom Yi dirawat. Dia sudah memakai baju RS yang sudah disterilkan. Dong Ha menatap Bom Yi dengan sedih. Dia berusaha menhan tangis dan menggenggam tangan Bom Yi dalam diam. Dia berharap Bom Yi segera sadar dan kembali sehat.


Dong Ha menunggu di luar, dia tampak menautkan kedua tangannya dan dalam hati berkata “Hal yang bisa dilakukan sekarang hanyalah berdoa. Kita hanya bisa berdoa untuk sebuah keajaiban.”


Lalu tampak adegan saat Bom Yi jatuh tenggelam laut pulau Udo, saat itu tangan Soo Jung yang mendorong kaki Bom Yi keatas dan tangan Dong Ha berhasil meraih tangan Bom Yi lalu menarik Bom Yi keatas. Saat itulah tampak Soo Jung tersenyum lalu melambaikan tangannya.


Saat adegan itu berakhir, mata Bom Yi langsung terbuka. Dia sadar.


Hari sudah pagi, dan Dong Ha masih ada menunggu. Ji Won datang menyampaikan kalau Bom Yi sudah sadar. Bom Yi sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Dong Ha hanya bisa mengangguk tanpa berkata apa-apa. Dia sangat lega Bom Yi sadar.


Bom Yi yang sudah sadar ditemani ayah dan ibunya. Dia hendak bertanya pada ayahnya apa dia baik-baik saja? Hyuk Soo menjawab kalau mereka hanya perlu menunggu. Myung Hee menjelaskan kalau Bom Yi ga usah berfikir apapun, dan istirahat saja. Pikirkan saja untuk sembuh. Bom Yi harus sehat agar bisa dilakukan operasi.

Myung Hee juga memberitahu putrinya bahwa ada Dong Ha disini. Bom Yi tak terkejut dan menjawab kalau dia sudah tahu, dia bisa merasakan bahwa Dong Ha datang. Tapi dengan wajah sedih Bom Yi menggeleng, tanda bahwa dia ga mau bertemu Dong Ha.


Hyuk Soo yang keluar dari kamar rawat Bom Yi melihat ada Dong Ha yang sepertinya juga ingin melihat Bom Yi. Hyuk Soo akhirnya mengajak Dong Ha keruangannya untuk bicara berdua. Hyuk Soo menjelaskan kalau ini adalah keajaiban, bisa disebut keinginan pasien yang membuat Bom Yi sadar. Walaupun begitu, yang penting sekarang mereka bersyukur karena Bom Yi bisa melewati walau yang terjadi nanti belum bisa diprediksi. Dia juga berterima kasih karena Dong Ha sudah mau datang kesini.

“Untuk saat ini Bom Yi baik-baik saja. Tapi tetap harus dalam pengawasan.”


Bom Yi menggenggam tangan ibunya dan berkata agar ibunya ga usah khawatir. Aku sudah bilang pada Dong Ha untuk tidak saling bertemu lagi. Myung Hee bertanya apa itu karenanya? Bom Yi menggeleng dan menjawab “Bukan...itu karena diriku. Aku sangat yakin, lebih dari siapapun. Aku percaya kalau aku sangat mencintainya. Tapi aku tidak yakin, kalau aku bisa bertahan untuk hidup.”

Myung Hee menahan tangisnya. Diapun mengusap-usap rambut putrinya mencoba menenangkan Bom Yi.


Bae Ji Won menatap pemberian Dong Wook yaitu penghangat tangan dan dia juga mengingat kalimat Dong Wook yang meminta maaf padanya. Saat Dong Wook masuk ruangannya, Ji Won langsung menyembunyikan penghangat tangan itu dan meminta maaf pada Dong Wook kalau dia masuk ke ruangan Dong Wook padahal Dong Wook sedang tak ada. Dong Wook tak mempermasalahkan hal tersebut.

Ji Won berkata kalau dia sudah menunda pertemuan dengan Ketua Song. Dong Wook berterima kasih mendengarnya. Ji Won lalu bertanya apa yang mau Dong Wook makan? Dong Wook menyebut Ji Won seperti istrinya saja. Ji Won membalas candaan itu dengan berkata kalau Dong Wook seperti orang yang sudah pernah menikah saja. Dong Wook dan Ji Won pun tersenyum bersama.

Dong Wook lalu bertanya apa Dong Ha sudah bertemu dengan Bom Yi? Ji Won menjawab belum. Ji Won berkata kalau dia bisa mengerti bagaimana posisi Bom Yi.

“Bom Yi menyembunyikan penyakitnya dan menghindarinya karena tidak ingin menyakitinya dan mengkhawatirkan itu daripada penyakitnya sendiri. Aku mengerti dirinya, karena aku pernah ada di posisi seperti itu. Jadi aku yakin dia bisa melaluinya.”

Dong Wook bertanya apa yang seperti itu disebut cinta? Itu hanyalah sebuah keegoisan. Ji Won terpana menatap Dong Wook.


Dong Wook sedang memeriksa kondisi Bom Yi. Dia berkata agar jika tiba-tiba Bom Yi merasa sakit, maka Bom Yi harus segera memencet tombol biar dokter datang. Bom Yi tak menjawab, dia hanya berkata kalau dia bahkan ga pernah melewatkan jam minum obatnya. Dong Wook menyebut ini bukan salah Bom Yi. Bom Yi mengelak, dan berkata ini memang salahnya.

“Aku sedang dihukum, karena aku sudah menyakitimu.”

Dong Wook tak menjawab, dia hanya berkata kalau kakaknya masih ada disini. Kenapa Bom Yi ga mau menemui kakaknya? Kakaknya bahkan menunggu Bom Yi semalaman.

“Tidak akan ada yang tahu berapa lama dia akan betah menungguku. Kalau aku meninggal seperti istrinya aku akan merasa bersalah padanya.”

Dong Wook menjawab kalau dia ga mau itu terjadi, tapi jika itupun terjadi itu akan lebih menyakitkan dengan tidak bertemu sama sekali. Bom Yi tampak memikirkan kalimat Dong Wook.


Dong Ha masih menunggu, dia membaca SMS yang Bom Yi kirim padanya. SMS itu berbunyi agar mereka tak perlu bertemu lagi. “Aku tidak mampu menjadi bintang yang melampaui langit hidupmu. Aku akan menjadi bintang yang hilang selamanya.”

Dong Ha membalas SMS Bom Yi dengan tulisan yang berbunyi “Si penggembala melakukan yang terbaik untuk melindungi Stepanette. Tidak peduli hujan atau badai. Atau bahkan salju yang menghantam.”

Bom Yi membaca SMS itu sambil menahan tangis, sementara aku sudah banjir air mata.


Akhirnya Lee Bom Yi memutuskan menemui Dong Ha yang menunggu di luar. Sayang, saat Bom Yi tiba Dong Ha sudah tak ada. Bom Yi pun menyesal tak lebih cepat untuk datang.


Ternyata Dong Ha diajak ketemu ibunya. Disana Hyun Sun berkata kalau dia tahu seberapa berartinya Bom Yi bagi Dong Ha. Tapi jika Dong Ha kehilangan kesempatan lagi apa yang akan kau lakukan? Bukankah Dong Ha yang lebih tahu bagaimana rasanya hidup sendiri dan kesepian? Untuk saat ini dia mau Dong Ha menemani Bom Yi. Dong Ha pun mengangguk.


Dong Ha kembali ke rumahnya untuk berkemas, dia bertekad akan menemani Bom Yi di RS. Sebelum pergi, Dong Ha menatap foto Soo Jung dan berkata “Kita sempat berpisah. Ada banyak yang ingin aku katakan tapi aku tak bisa. Ada banyak hal yang ingin aku lakukan bersamanya tapi aku tak bisa. Itu sangat menyakitkan. Jadi inilah keputusanku, ini bukan karena jantung Bom Yi atau untuk kepentinganku. Tapi karena aku hanya ingin terus bersamanya agar aku tak menyesal lagi. Aku hanya berharap waktuku bersamanya tidak singkat.”


Dong Ha sudah siap pergi ke RS, tapi dia terkejut melihat Bom Yi di depan rumahnya. Dong Ha langsung mendekati Bom Yi dan melepas jaketnya lalu memakaikan jaket itu ke tubuh Bom Yi. Bom Yi menahan dingin dan sambil terbata-bata berkata kalau dia merindukan Dong Ha. Bom Yi yang melihat tas Dong Ha bertanya Dong Ha mau kemana? Dong Ha menjawab kalau dia akan menemani Bom Yi di RS.

Bom Yi langsung memeluk Dong Ha, dia berkata bahkan setelah dia menyuruh Dong Ha pergi, dia tetap merasa takut kalau Dong Ha benar-benar akan pergi. Dong Ha membalas pelukan Bom Yi sambil tersenyum.


Semua sudah cemas menunggu, dan saat Bom Yi datang bersama Dong Ha tampak ibu Bom Yi masih tak suka. Dia langsung merebut putrinya dan menjauhkan Bom Yi dari tangan Dong Ha. Dong Ha tak melawan.

Myung Hee langsung membaringkan Bom Yi di ranjang. Dong Ha keluar ditemani Hyuk Soo. Saat itulah Myung Hee memarahi Bom Yi, kenapa Bom Yi melakukan ini? Apa Bom Yi ingin mati?
Bom Yi sambil menahan tangis menjawab “Aku ingin hidup Omma. Aku..ingin sehat lagi...dan hidup bahagia bersamanya Omma.”

Bom Yi beralih ke Dong Wook dan berkata “Oppa..tolong aku. Oppa bisa kan menyelamatkan aku? Tolong selamatkan aku Oppa.”

Dong Wook bahkan ikut sedih dengan apa yang Bom Yi katakan.


Bersambung ke part 2

Celotehanku :

Ampun daaah episode ini menguras air mata. Waktu liat aku udah nangis, saat nulis pun aku juga masih aja nangis. Sampai meler-meler. Hehehehe
Apa yang Dong Wook bilang pada Ji Won adalah benar. Menyembunyikan sakit pada pasangan kita bukanlah cinta, tapi keegoisan. Walau kita tahu alasan Ji Won adalah juga demi Dong Wook, tapi saat tahu alasan itu Dong Wook sendiri bilang bahwa ternyata itu jauh lebih sakit daripada Ji Won memutuskannya tanpa sebab.

Menikmati waktu yang tersisa bersama orang yang kita sayang, itu adalah keputusan tepat. Mau itu cuma seminggu, sehari bahkan semenit. Asal bersama yang kita cinta, maka semua sudah lebih dari cukup. Benar kan?

5 comments:

  1. Onni, gomawo.. Hikhikhik...masa BomYi nanti meninggal ya??

    ReplyDelete
  2. sediiiih mba bacanya, apalagi pas nonton ini ep, nyeseeeek :'(

    ReplyDelete
  3. Semoga happy ending...kalo di drama kan keajaiban sering datang, beda dg dunia nyata,jadi aku berharap banyna karena ini drama...bom yi hidup dan bahagia....gumapshimnida bak ayu...

    ReplyDelete
  4. Semoga bom yi g ganti jantung .. Jd cintax k dong ha jg g ikut ilang T.T sediihhhhh

    ReplyDelete
  5. huwaaa..... nontonny nangis bacanya juga nangis... darama yg menguras air mata ;'(

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^