Tuesday 1 April 2014

Sinopsis God's Gift - 14 Days Episode 8 Part 1

[Episode Sebelumnya]


Episode 8

Han Ji Hoon datang ke apartemen Min Ah, dan langsung menampar pipi Min Ah bahkan sebelum Min Ah bertanya apapun. Min Ah jelas syok, ditambah Ji Hoon yang langsung berkata kalau dia mencoba mengancam Ji Hoon dengan foto-foto itu.
Saat Ji Hoon melangkah pergi, Min Ah menyuruh Ji Hoon berhenti.







Sementara itu, Soo Hyun masih terpukul mengetahui perselingkuhan suaminya. Dia kecewa dan tak percaya semua ini. Ki Dong Chan yang melihat Soo Hyun terdiam di anak tangga, ikut merasa sedih.
Dong Chan pun menaruh tangannya di pundak Soo Hyun, menyalurkan kekuatan untuk Ahjumma yang begitu pemberani dimatanya.

Soo Hyun yang tahu itu tangan Dong Chan langsung berkata kalau dia hanya ingin menyelamatkan Saet Byul saja. Soo Hyun kemudian pergi sambil berkata kalau dia harus tahu barang apa yang diterima oleh suaminya.
Dong Chan tak bisa menghalangi kepergian Soo Hyun.


Kembali lagi ke apartemen Min Ah.

Min Ah menyodorkan secarik kertas pada Ji Hoon, yang ternyata kertas itu berisi keterangan kalau Min Ah setuju diaborsi. Min Ah dengan getir berkata pada Ji Hoon

“anakmu telah dibunuh karena keinginannmu. Sudah puas sekarang?”

Ji Hoon menatap Min Ah kesal, dan melempar surat itu di depan wajah Min Ah, sambil berkata agar Min Ah jangan pernah menghubunginya lagi. Min Ah menangis tersedu, sambil memegang perutnya. Bayi ini adalah bukti cintanya pada Ji Hoon.

Kemudian Min Ah memalingkan wajahnya menatap ke sebuah kamar, dimana Saet Byul tidur disana. Dia menatap dengan penuh kebencian.





Han Saet Byul, pura-pura tertidur saat dia mendengar ada yang masuk ke kamar ini. Jo Min Ah duduk di tepi ranjang Saet Byul, dan memandangi anak dari pria yang dicintainya. Dia memandang geram pada Saet Byul yang terpejam. Dengan senyum tipis, dia bergumam apa Saet Byul sudah tidur?



Kim Soo Hyun sampai di ruang kerja suaminya, dan mencoba mencari paket apa sebenarnya yang diterima suaminya tadi? Paket yang diantar oleh pria bertato NEMESIS. Soo Hyun mengobrak-abrik meja kerja suaminya, tapi tak menemukan apapun. Saat sedang kalut itulah, mata Soo Hyun menuju ke piagam HAM yang dimiliki suaminya. Piagam Hak Asasi Manusia yang dipajang suaminya sebagai citra diri, kalau suaminya adalah seorang yang membela Hak Asasi orang lain. Melihat piagam itu, Soo Hyun mencibir kesal, dan langsung memukul-mukul piagam itu pada laci terakhir di meja suaminya. Sampai akhirnya laci itu terbuka, dan Soo Hyun terkejut melihat apa yang di simpan dalam laci itu.

Laci itu menyimpan foto perselingkuhan suaminya dengan Min Ah. Soo Hyun tak menyangka wanita itu adalah Min Ah. Diapun menatap tak percaya akan fakta yang menusuk ulu hatinya ini.





Soo Hyun teringat akan kejadian di masa sebenarnya saat dia belum kembali ke masa ini. Saat itu Min Ah dengan air mata berkata padanya kalau Min Ah akan membalas semua rasa sakit yang dirasakan Min Ah pada orang yang sudah menyakiti Min Ah.

Mengingat itu, Soo Hyun bergumam kalau penderitaan dia adalah kehilangan anak. Soo Hyun mengucap itu, seolah tahu bahwa Min Ah pelaku sebenarnya.

**

Di kantor polisi, saat Man Soo sedang digiring polisi, muncullah Dong Chan yang langsung marah-marah pada Man Soo. Dia akan menghajar Man Soo, tapi dihentikan oleh staf lainnya. Dong Chan berkata kesal, kalau Man Soo sudah membohonginya. Orang yang membeli teleskop 300mm yang Man Soo katakan, bukanlah orang yang dia cari.

Man Soo yang juga geram pada Dong Chan, berkata kalau orang itu memang membeli kamera 300mm, tapi dia ga bilang bahwa pembeli membayar dengan uang tunai, dan bukan dengan kartu kredit seperti yang Dong Chan kira. Man Soo pun tersenyum sinis pada Dong Chan, melihat Dong Chan yang frustasi. Dia juga berkata mau Dong Chan hajar dia sampai mati, Dong Chan tetap ga akan bisa menemukan orang itu. Man Soo terlihat puas sekali setelah mengatakan hal tersebut pada Dong Chan.



Min Ah begitu kalap, dia menarik paksa tangan Saet Byul dan menarik Saet Byul ke jalan. Saet Byul mengaduh kesakitan karena perbuatan Min Ah padanya, dia pun berhasil melepaskan diri dari cengkraman Min Ah, dan berlari tanpa melihat kanan kirinya.

Min Ah ikut mengejar Saet Byul dan tanpa disangka sebuah mobil melintas tepat di depan Saet Byul. Melihat sinar mobil yang mendekat, Saet Byul jadi takut dan menjerit sekeras-kerasnya.
Sementara Min Ah sempat terlihat tersenyum puas begitu mengetahui jika Saet Byul akan celaka.




Kemudian tangan Min Ah mendorong tubuh Saet Byul, dan mobil itu pun mengerem mendadak. Tak terlihat ada orang yang berdiri, menandakan sesuatu memang telah terjadi?
Apakah Saet Byul selamat?



9 hari sebelum insiden kematian Saet Byul

Ki Dong Chan dan Kim Soo Hyun berhasil ke apartemen Min ah, disana Soo Hyun langsung memanggil nama putrinya. Dia masuk ke kamar dan sama sekali tak menemukan Saet Byul. Sementara Dong Chan melihat secarik kertas yang ternyata berisi persetujuan Min Ah untuk aborsi.

Di dalam kamar, Soo Hyun melihat gambar yang dibuat Saet Byul di robek-robek, dan itu membuat Soo Hyun semakin cemas dengan Saet Byul. Dong Chan pun memperlihatkan surat yang dia temukan pada Soo Hyun.

Soo Hyun kemudian mengingat kembali kejadian sebenarnya di masa depan. Kejadian saat Min Ah lah yang menjadi orang terakhir yang bersama Saet Byul, sebelum Saet Byul diculik malam itu. Soo Hyun pun syok menyadari kalau saksi terakhir yang bersama Saet Byul, adalah Min Ah, dan kini dia malah menitipkan Saet Byul nya pada Min Ah. Soo Hyun begitu ketakutan karenanya.





Di TKP terlihat sebuah sepatu anak kecil tergeletak dengan sedikit warna merah di sisinya. Orang-orang berkerumun, dan ada ambulans juga disana. Apakah itu Saet Byul? Apakah warna merah di sepatu itu adalah darah Saet Byul?



Soo Hyun dan Dong Chan bergegas ke RS, mereka langsung menuju ruang UGD dan membuka semua tirai yang ada. Begitu sampai di tirai terakhir, Soo Hyun sedikit terkejut melihat ternyata Min Ah yang terbaring disana.
Lalu datanglah Saet Byul, yang membuat Soo Hyun lega ketika melihat putrinya. Dia langsung memeluk Saet Byul.




Saet Byul sambil menangis berkata kalau Bibi Min Ah demi menolongnya malah jadi terluka. Soo Hyun menatap tak percaya pada Min Ah setelah mendengar kalimat Saet Byul barusan. Benarkah Min Ah berniat menyelamatkan Saet Byul?



Flashback

Ketika Saet Byul berteriak ketakutan karena melihat mobil yang akan menabraknya, Min Ah memang tersenyum tipis, seolah memang berharap Saet Byul tertabrak dan mati. Tangan Min Ah pun mendorong tubuh Saet Byul semakin ke depan. Tapi ternyata, Min Ah tak berniat sama sekali mencelakai Saet Byul. Mobil mengerem mendadak, dan terlihat Saet Byul serta Min Ah tergeletak di jalan.


Saet Byul tak terluka, dia mendekati Min Ah yang terlihat mengucurkan banyak berdarah di sela-sela kakinya. Saet Byul takut, dan panik dengan kondisi bibi Min Ah. Terlebih wajah Min Ah, terlihat menahan sakit, sambil terus memegang perutnya.


Flashback End

Min Ah dilarikan ke ruang operasi, dan Soo Hyun ikut menyertainya.Tapi dokter melarang Soo Hyun masuk, karena biar dokter saja yang menangani. Dokter juga bilang kemungkinan Min Ah akan keguguran karena mengalami pendarahan hebat.

Soo Hyun langsung memegang tangan dokter dan meminta agar dokter bisa menyelamatkan anak yang dikandung Min Ah. Harus selamat.

“Jika Min Ah keguguran, maka anakku akan berada dalam bahaya.”

Dokter jelas heran dengan apa yang dikatakan Soo Hyun, tapi dokter tak mencoba bertanya banyak.


Ki Dong Chan dan Saet Byul sedang berada di toko dan di sana, Dong Chan berniat membelikan Saet Byul sepatu. Melihat Saet Byul mengikat tali sepatu dengan sangat kencang. Dong Chan pun membenarkan tali sepatu Saet Byul yang dipasang kencang itu. Saet Byul menatap Dong Chan sambil tersenyum. Dong Chan yang merasa diawasi oleh Saet Byul, langsung menatap Saet Byul tapi Saet Byul berpura-pura mendongak keatas, membuat Dong Chan bergumam kalau Saet Byul secerdik Soo Hyun.

Setelah melonggarkan ikatan tali di sepatu Saet Byul, Dong Chan bertanya bagaimana, apa Saet Byul sudah merasa nyaman? Saet Byul menjawab kalau rasanya nyaman sekali. Dia tersenyum senang.
Saet Byul juga memberitahu Dong Chan kalau dia sudah melihat paman bertato. Dong Chan pun kaget mendengarnya.


Han Saet Byul tertidur di gendongan Dong Chan. Ketika sampai di RS, ada pemberitahuan bahwa keluarga Jo Min Ah, diminta datang ke bangsal bersalin. Dong Chan pun berharap tak ada sesuatu yang buruk terjadi.


Soo Hyun sudah menghubungi Ji Hoon, dan menyuruh Ji Hoon segera ke RS. Ketika Ji Hoon sampai di RS, dia langsung mencari keberadaan Soo Hyun. Ternyata Soo Hyun ada di luar RS. Soo Hyun mendengar suara Ji Hoon memanggilnya, dan begitu langkah Ji Hoon mendekat, Soo Hyun teringat kembali saat kematian Saet Byul, saat itu Ji Hoon menyalahkannya. Ji Hoon bilang kematian Saet Byul adalah kelalaiannya, karena malam diculiknya Saet Byul adalah saat dia tergoda bertemu cinta pertamanya, yaitu Hyun Woo Jin dan memilih menyuruh Min Ah yang menjaga Saet Byul.

Sesampainya Ji Hoon di dekat Soo Hyun, Soo Hyun langsung melayangkan tamparannya ke pipi Ji Hoon. Ji Hoon jelas terkejut. Sambil menangis Soo Hyun berkata

“Ternyata bukan gara-gara aku. tapi gara-gara kaulah kejadian ini menimpa Saet Byul.”

Ji Hoon heran dan bertanya apa maksud Soo Hyun? Soo Hyun ga menjelaskan apapun, dia malah menyuruh Ji Hoon segera menyelamatkan anak Ji Hoon. Ji Hoon panik dan bertanya apa Saet Byul terluka?

“Bukan Saet Byul, tapi anak yang ada di perut Min Ah.”

Ji Hoon berpura-pura tak mengerti maksud Soo Hyun. Dia memasang wajah polos dan meminta Soo Hyun menjelaskan padanya.

“Apa maksudku? Harusnya kau lebih tahu.”

Ji Hoon menjawab kalau Soo Hyun sudah salah paham padanya. Ini bukan seperti yang Soo Hyun fikirkan. Soo Hyun ga peduli, dia mengancam Ji Hoon, jika sampai sesuatu terjadi pada Saet Byul, maka dia ga akan memaafkan Ji Hoon, dan akan membunuh Ji Hoon.
Soo Hyun akan pergi, tapi Ji Hoon memegang lengan Soo Hyun. Soo Hyun marah, dia ga mau disentuh Ji Hoon. Dia berkata Ji Hoon kotor, dan dia ga suka. Ji Hoon masih nekat memegang tubuh Soo Hyun untuk menenangkan Soo Hyun, tapi Soo Hyun berontak.

Dong Chan yang akhirnya melihat kejadian itu, langsung menahan tubuh Soo Hyun yang sedang mengamuk dan meminta Soo Hyun menenangkan diri. Saet Byul ga akan kenapa-napa, jadi Soo Hyun ga usah khawatir.

“Aku berani menjamin, tidak akan terjadi apa-apa pada Saet Byul.”


Kini, Soo Hyun sudah jauh lebih tenang. Dia ada di ruang tunggu RS, dan ditemani Dong Chan. Soo Hyun bertanya dimana Saet Byul? Dong Chan menjelaskan kalau dia memesan satu kamar lagi di RS untuk Saet Byul agar Saet Byul bisa istirahat malam ini. Soo Hyun mengucapkan terima kasih.
Dong Chan pun menceritakan tentang pengakuan Saet Byul yang melihat paman bertato NEMESIS. Menurut cerita Saet Byul paman bertato itu datang ke rumah Min Ah.


Soo Hyun bergegas masuk ke ruang perawatan Min Ah begitu mendengar cerita Dong Chan tadi. Disana terlihat Min Ah masih belum sadar dari pengaruh obat bius. Dalam hati Soo Hyun berkata kalau harus ada yang mati, untuk bisa menghentikan takdir kematian Saet Byul.

Soo Hyun pun kemudian mengarahkan tangannya ke leher Min Ah. Dia berniat mencekik Min Ah, tapi Min Ah langsung terbangun. Dia memandang takut pada Soo Hyun. Min Ah juga langsung memegang perutnya. Soo Hyun bertanya seberapa penting anak Min Ah? Kenapa Min Ah malah berniat membunuh anak orang lain?

Min Ah menatap tajam pada Soo Hyun, dan menjawab kalau anak di perutnya sangat penting, sama seperti Soo Hyun yang menganggap penting Saet Byul.

“Sebagaimana kau ingin melindungi Saet Byul, seperti itulah aku ingin melindungi anakku.”

Soo Hyun bertanya lalu apa karena itu Min Ah ingin membunuh Saet Byul? Min Ah menjawab apa Soo Hyun ga tahu, karena Saet Byullah dia hampir mati. Soo Hyun meminta Min Ah untuk tak bohong. Jujur sajalah kalau Min Ah ingin membunuh Saet Byul nya.

“Betul. Aku ingin membunuh semuanya. Tidak peduli Unni ataupun saet Byul, kuharap kalian semua lenyap. Dengan begitu Han Ji Hoon akan jadi milikku.”


Soo Hyun geram, dan langsung mencengkram baju Min Ah, dan berteriak, bagaimana bisa Min Ah melakukan ini padanya?
Min Ah pun meminta Soo Hyun melepaskannya. Dong Chan datang dan langsung memegang tubuh Soo Hyun. Masih dalam dekapan Dong Chan, Soo Hyun berkata jika sampai Min Ah menyentuh putrinya, maka dia akan mengejar dan membunuh Min Ah, walau itu harus ke neraka.

Tiba-tiba Soo Hyun berlutut di depan Min Ah, dan meminta maaf. Dia berkata kalau ini salahnya.

“Ambil saja Han Ji Hoon. Apa yang kau mau, ambil saja semua. Tapi kumohon, ampuni Saet Byul. Aku yang bersalah. Asal punya Saet Byul, aku tak butuh lainnya.”

Soo Hyun bahkan mengambil tangan Min Ah, dan menautkan kelingkingnya di jari kelingking Min Ah, sambil berkata kalau Min Ah sudah berjanji. Min Ah tak menjawab, dia menatap heran pada Soo Hyun. Sementara itu, Dong Chan langsung menarik tubuh Soo Hyun dan membawa Soo Hyun keluar.


Saet Byul bersembunyi di balik punggung Dong Chan, begitu melihat ayahnya mendekat. Ji Hoon jelas heran, dan berkata pada Saet Byul, kalau ini dia, ayah Saet Byul.
Soo Hyun yang keluar dari kamar mandi, langsung mengajak Saet Byul pulang, tapi Ji Hoon menahan. Soo Hyun ga peduli, dia tetap pergi sambil menggandeng tangan Saet Byul. Sementara Dong Chan menghalangi Ji Hoon yang akan menyusul Soo Hyun.


Ji Hoon marah dan langsung menampar Dong Chan. Dong Chan tak membalas dia hanya berkata kalau dia sudah 4 tahun bekerja sebagai detektif, dan baru kali ini dia bertemu kasus kotor. Bisa-bisanya seorang suami main serong dibelakang sang istri?

Ji Hoon emosi, dia mencengkeram jaket Dong Chan. Ji Hoon juga bertanya siapa Dong Chan? Belum sempat Dong Chan menjawab, seorang suster muncul dan mencari keluarga Jo Min Ah. Dong Chan pun berkata bukankah Ji Hoon yang sedang dicari suster?
Ji Hoon tak bisa menjawab, walau dia sendiri merasa sangat geram.


Kini, Soo Hyun sudah sampai di rumah bersama Saet Byul, dia mengemasi baju-baju Saet Byul dan memberi alasan kalau ayah akan kerja di luar kota dan rumah juga harus direnovasi, makanya mereka sekarang tinggal di hotel saja. Saet Byul mengangguk, walau dalam hatinya penuh dengan pertanyaan.

Soo Hyun menyuruh Saet Byul mengemasi barang-barang Saet Byul, karena dia juga akan berkemas. Setelah ibunya keluar, Saet Byul mengeluarkan sebuah tas di lemarinya. Tas yang terlihat berat karena isinya banyak. Saet Byul mencoba memasukkan tas itu kedalam koper yang tentu tak muat.


Sementara itu, di kamarnya Soo Hyun mengemasi pakaiannya ke dalam koper dan masuklah Ji Hoon. Ji Hoon mengajak Soo Hyun untuk bicara dulu dengannya. Ji Hoon meminta agar Soo Hyun mau mendengarkan penjelasannya dulu.

“Menjelaskan? Apa lagi yang harus dijelaskan? Belum cukupkah kau menunjukkan sisi kotormu di hadapanku? Apa masih ada yang ingin kau tunjukkan padaku?”

Soo Hyun berkata jika saja selingkuhan Ji Hoon bukan Min Ah, dia masih bisa menerimanya, walau sakit. Tapi bagaimana bisa Ji Hoon bermain dengan Min Ah dibelakangnya? Lucukah menurut Ji Hoon melakukan ini di belakangnya?
Binatangpun ga akan melakukan hal sekotor itu.
Bagaimana bisa Ji Hoon bercumbu dengan Min Ah di rumah? Bagaimana jika Saet Byul melihat? Sebenarnya Ji Hoon dan Min Ah manusia atau bukan?

Ji Hoon mencoba menjelaskan kalau hari itu Min Ah mendadak mencarinya di rumah. Sama sekali ga ada yang terjadi. Bukan seperti yang Soo Hyun pikirkan. Dengan menahan air matanya, Soo Hyun bertanya pada Ji Hoon, apa Ji Hoon tahu kenapa akhirnya dia memutuskan menikah dengan Ji Hoon? Apa Ji Hoon tahu alasan sebenarnya?


Sementara itu, di kejauhan terlihat seseorang sedang mengamati rumah Soo Hyun. Seseorang yang sampai detik ini belum diketahui siapakah dia.


Saet Byul masih berusaha memasukkan tas nya ke dalam koper, dan tentu saja selalu gagal. Dia menekan-nekan koper itu agar tasnya bisa masuk ke dalam, namun selalu tak bisa. Sampai terdengarlah suara ibunya memanggil. Saet Byul bergegas memasukkan tas itu ke dalam lemari, agar ibunya tak tahu.

Soo Hyun mengajak Saet Byul segera pergi. saet Byul agak ragu, dia memandang kembali ke lemari dimana tasnya tersimpan. Padahal dia ingin sekali membawa serta tas itu, tapi dia tahu ibunya akan marah jika dia membawa tas tersebut. Akhirnya Saet Byul mengikuti ibunya.


Ji Hoon kini sendiri, dan dia sedih sekali karena Soo Hyun dan Saet Byul meninggalkannya. Tiba-tiba ada yang mengirim SMS padanya, dan bertanya bagaimana?
Ji Hoon memilih menelpon langsung si pengirim SMS, setelah tersambung, dan panggilannya diterima oleh pengirim SMS, Ji Hoon kemudian berkata

“Kau salah besar dalam menggunakan kartumu. Kau tidak tahu jika ini hanya menambah kekacauan diatas kekacauan yang sudah ada. Segera keluar kau!!”


Kim Soo Hyun sudah sampai di hotel, kini dia ada di kamar mandi dan menangis sendiri. Dia berusaha menahan tangisnya, agar Saet Byul tak mendengar. Soo Hyun pun memutuskan melepas cincin nikahnya, walau terasa sangat berat. Kemudian dia teringat lagi, alasan kenapa dia memilih menikah dengan Ji Hoon.

“Sebelum bertemu denganmu..dunia yang kukenal adalah dunia yang penuh dengan kebohongan..pengkhianatan..dan juga kebencian. Aku selalu merasa tertekan dan kesakitan.”


Flashback

Saat itu, Soo Hyun datang ke sebuah persidangan, dimana terdakwa atas nama Lee Min Suk, diputuskan tidak bersalah oleh hakim. Ji Hoon adalah jaksa penuntut umum saat itu, dan dia terlihat menyesal dengan keputusan hakim. Keluarga korban pun bersedih karena terdakwa yang harusnya mendapat hukuman malah dibebaskan.


Ibu dari keluarga korban mengamuk saat Min Suk lewat dihadapannya. Dia meminta anaknya dikembalikan. Tentu saja staf pengadilan berusaha melepaskan cengkaraman si ibu dari Min Suk, dan Min Suk malah menyuruh sang ibu untuk menjaga baik-baik si anak. Kenapa malah menyalahkan dia?

Ibu itu hanya mampu menangis, dan Soo Hyun masih melihat dari tempat duduknya. Tiba-tiba Ji Hoon berdiri di depan Min Suk, dan menghalangi langkah Min Suk. Dengan geram dan tatap mata tajam, Ji Hoon berkata pada Min Suk

“Nantikan saja, aku akan membuatmu menjadi seorang terpidana mati. Sekalipun harus mengejarmu sampai keujung dunia, akan ku bongkar semua perbutanmu.”

Soo Hyun : “Saat pertama kali aku melihatmu, sebuah harapan baru tentang dunia ini mulai tumbuh di hatiku.”


Dilain kesempatan, Soo Hyun bertemu lagi dengan Ji Hoon, dan kali ini Ji Hoon berdiri membawa tulisan ditengah hujan deras yang mengguyur kota. Ji Hoon berdiri dengan ibu korban menuntut keadilan.
Soo Hyun melihat dan membaca tulisan yang dipegang Ji Hoon di dadanya. Tulisan itu berbunyi

“Saat hukum menjadi budak orang kaya. Dengan uang tidak ada yang mustahil. Inilah Republik Korea.”

Semua orang pun melihat dan berdecak heran dengan apa yang Ji Hoon lakukan. Soo Hyun terpana melihat kegigihan Ji Hoon dalam membantu ibu korban. Dalam hati Soo Hyun bergumam, ternyata masih ada orang yang seperti itu di dunia ini. Pandangan mata Soo Hyun tak lepas menatap Ji Hoon.

“Mungkin orang itu tidak akan membuatku melihat dunia yang kejam dan suram ini.”


Flashback End

Soo Hyun menangis di kamar mandi, dan berkata betapa bodohnya dia pernah membayangkan Ji Hoon seperti itu. Jika ternyata kenyataan yang dia alami, jauh berbeda.


Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Drama ini akan aku bagi 3 part. Jadi jangan lupa ya my beloved readers.
Melihat masa lalu Ji Hoon, aku yakin Ji Hoon awalnya memang berniat baik dan bersih, tapi namanya manusia, kadang hati bergeser menjadi sesuatu yang menakutkan. Mungkin Ji Hoon juga seperti itu.
Bukan berarti disini aku membela Ji Hoon yaaa..aku hanya melihat dari segi masa lalunya.

Cuma memang gerak-gerik Ji Hoon mencurigakan, terlebih saat dia menelpon si pengirim SMS, sepertinya memang dia tahu siapa yang menyebabkan kekacauan ini. Semakin bertambah tinggi rasa penasaranku. Keren drama ini. Gregetnya nambah, karena ga ada preview sama sekali untuk episode selanjutnya. SW dan PD keren abis bikin kita kepikiran sama kelanjutan drama ini. Hahaha

Selamat menanti part 2 dan 3 nya yaaa…diusahakan cepat kok..

4 comments:

  1. sama mbak aku juga merasa dulu ji hoon orang yang baik. tapi yang namanya manusia pasti bisa berubah, tapi sgt disayangkan kenapa berubah jaddi jahat. akhhhh

    i like dong chan. haaahaha

    ReplyDelete
  2. Semangat yag mbak. Yah wlw JH skrg udah berubah. Tp kyknya perselingkuhannya cmn sekedar pelampiasan aja. Dia emg slh. Gak mau tangung jwb ama anak yg di kandungan MA . Tp jujur seneng liat cara JH syg ama SB. Semoga SH ama DC jd pasangan. Tp saya penasaran ni mbak, masak sih peran WJ cuman gitu doang. Kyknya dia juga rombongan org yg jht. Tp blm tau yah. Wkwkwkwk. Fighting

    ReplyDelete
  3. Kyknya JH selingkuh cuman untuk pelampiasan aja. Dia emg slh. Gak mau tangung jwb ama anak yg di kandungan MA . Tp jujur seneng liat cara JH syg ama SB. Semoga SH ama DC jd pasangan. Tp saya penasaran ni mbak, masak sih peran WJ cuman gitu doang. Kyknya dia juga rombongan org yg jht. Tp blm tau yah. Wkwkwkwk. Fighting

    ReplyDelete
  4. semangat mbak lanjutt ya . makasih nih buat episode 8 part 1 nya dari kemaren nunggu ngga ada yang muncul muncul dari google . eh tadi serch ada nihh , semoga cepet ya ngeluarin part 2 sama part3 nya =)))) ^^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^