[Sebelumnya di episode 22 part 1]
Joo Ran ada di ruang kerja anaknya, dan bergumam heran bagaimana bisa orang seperti itu yang menjadi pewaris asli Grup Tae Ha. Joo Ha yang mendengar, ikut berfikir. Joo Ran kemudian berkata kalau mereka harus terus bergerak, agar pewaris yang ga masuk akal itu ga bisa mengambil semuanya.
Mereka bahkan harus mencegah agar orang itu ga bisa menginjakkan kaki ke Grup Tae Ha.
Joo Ha dengan tegas meminta ibunya agar tak sedikitpun mencelakai Ha Eun Joong. Jika sampai ibunya melakukan itu, maka dia ga akan tinggal diam.
Joo Ran mentaap Joo Ha dan bertanya, menurut Joo Ha siapa yang akan menjadi pewaris Grup Tae Ha jika Ha Eun Joong bisa disingkirkan? Joo Ha menjawab bahwa Ha Eun Joong bukan orang yang akan mau masuk ke Grup Tae Ha.
Joo Ran menjawab dengan yakin, bahwa Eun Joong akan masuk ke Grup Tae Ha, akan tinggal juga di rumah yang sekarang Joo Ha tempati, karena seperti itulah manusia. “Karena dia manusia, siapapun dia, dimanapun dia, manusia tetaplah sama.”
Setelah menemui Joo Ha, Joo Ran datang ke ruangan Tae Ha. Disana Tae Ha terlihat sedang minum-minum dan Joo Ran heran bertanya kenapa Tae Ha minum di siang bolong seperti ini?
Tae Ha menatap Joo Ran dan bertanya apa untuk balas dendam, Joo Ran menempel padanya seumur hidup?
Joo Ran bertanya heran, kenapa dia harus balas dendam pada Tae Ha?
Dengan emosi sepertinya, dia pasti bisa melakukan balas dendam itu dari dulu, jika memang dia mau melakukannya.
Tae Ha pun bertanya, lalu kenapa Joo Ran selalu ada disampingnya? Joo Ran menjawab, itu mungkin karena cinta yang mengganggu dan cinta pertama yang mengerikan. Dia bertemu dengan Tae Ha disaat umurnya 19 tahun, dalam hidupnya secara otomatis tidak ada pria selain Tae Ha.
Tiba-tiba di intercom sekretaris Yoon mengatakan kalau Joo Pil akan datang menemui Tae Ha, dan Joo Ran yang mendengar nama Joo Pil terkejut. Joo Ran lah yang buru-buru menjawab kalau Joo Pil ga boleh masuk.
Tae Ha menatap heran dan bertanya pada Joo Ran, memangnya apa yang terjadi antara Joo Ran dan juga Joo Pil? Apa Joo Pil dan Joo Ran bertengkar.
Joo Ran dengan gugup menjawab kenapa dia harus bertengkar dengan Joo Pil, dia kan wanita yang elegan.
Tiba-tiba saja Tae Ha bertanya, Joo Ran ga mengkhianatinya kan? Joo Ran menjawab mantap, kenapa dia harus berkhianat? Apa itu berkhianat? Ga ada kata berkhianat dalam kamusnya.
Kang Joo Pil kesal mengetahui wanita yang dia suka sedang ada di dalam bersama Tae Ha, diapun mengirim pesan pada Joo Ran yang berisi agar Joo Ran datang ke lantai 56, dia akan menunggu disana. Joo Pil terbakar cemburu.
SMS itu masuk ke ponsel Joo Ran dan Joo Ran membacanya, ada banyak tanda hati diSMS yang dikirimkan Joo Pil padanya. Joo Ran tersenyum dan merasa tersanjung dengan SMS itu.
Kemudian Joo Ran berkata pada Tae Ha agar Tae Ha ingat satu hal ini.
“Aku sudah menjalani seluruh hidupku, untuk menunggumu memanggilku. Dan sekarang aku masih menunggu.”
Tiba-tiba masuklah Eun Joong-Bok ke ruang Tae Ha. Joo Ran yang melihat wajah kusut Eun Joong-Bok bertanya, kenapa wajah Eun Joong-Bok seperti itu? Eun Joong-Bok tak menjawab dan menatap pada Tae Ha, dia memanggil Tae Ha dengan sebutan Ketua Jang yang sangat mengagetkan Joo Ran begitu mendengarnya.
Dengan rasa keheranan itu, Joo Ran memilih pergi.
“Apakah anda memanggil saya Ketua Jang?”
Tae Ha sebenarnya juga sedih mendengar Eun Joong-Bok memanggilnya seperti itu, dimana sudah bertahun-tahun dia menyayangi Eun Joong-Bok sebagai putranya. Dia menahan tangisnya, dan Eun Joong-Bok juga berusaha sebisa mungkin membiasakan diri tak memanggil Tae Ha dengan sebutan ayah.
Go Joo Ran sudah sampai di lantai 56, tepatnya di ruang rapat. Disana sudah menunggu Joo Pil, dan Joo Ran masih asik bergumam akan keherannya pada Eun Joong-Bok yang memanggil Tae Ha dengan sebutan ketua Jang. Dia merasa Tae Ha sangat mengerikan.
Joo Pil mendekat dan bertanya apa yang Joo Ran katakan tadi? Joo Ran ga menjawab dan balik bertanya kenapa Joo Pil mengajaknya bertemu? Joo Pil yang dipenuhi rasa cemburu bertanya apa yang Joo Ran lakukan bersama Tae Ha tadi?
Joo Pil memeluk Joo Ran dan berkata kalau dia akan menjadi pelayan Joo Ran, dia akan melayani Joo Ran. Apapun yang Joo Ran inginkan dia akan melakukannya. Joo Ran hanya tersenyum senang.
Joo Ran bertanya benarkah? Joo Pil menjawab iya, dan Joo Ran pun langsung mengatakan keinginan pertamanya agar Joo Pil segera menyingkirkan Ha Eun Joong.
Joo Pil kaget dan melepaskan pelukannya pada Joo Ran. Joo Ran langsung menjelaskan kalau tadi dia mendengar Geum Man Bok memanggil Tae HA engan sebutan ketua Jang. Itu artinya Tae Ha sudah membuang Geum Man Bok. Tae Ha dengan segera membuang putra yang sudah dibesarkan selama 22 tahun itu.
Joo Ran tahu setelah Man Bok, bisa saja Joo Ha yang akan disingkirkan Tae Ha karena Tae Ha sudah bertemu putra aslinya. Jadi mereka harus menyingkirkan Ha Eun Joong.
Jang Tae Ha yang duduk bersama Eun Joong-Bok berkata kalau dokumen keluarga akan segera diperbaharui. Diapun menyuruh agar Eun Joong-Bok segera mengurus dokumen keluarga Eun Joong-Bok. Dia juga mau agar Eun Joong-Bok segera mengganti nama. Eun Joong-Bok menjawab bahwa dia mengerti.
Tae Ha berkata kalau Eun Joong-Bok suah melakukan tugas sebagai Jang Eun Joong dengan baik. Tapi dia akan memanggil putra aslinya untuk tinggal bersama, jadi di harap kalau Eun Joong-Bok segera mencari tempat tinggal baru, karena dia yakin putranya ga akan mau tinggal bersamanya jika masih ada Eun Joong-Bok.
“Jika kau masih disana, aku tak bisa memanggil Eun Joong-ku kembali.”
“saya akan segera keluar.”
Tae Ha juga dengan tegas meminta agar Eun Joong-Bok membatalkan tuduhan atas putranya sehingga komite disiplin tidak jadi menghukum putranya. Jika Eun Joong bisa melakukan itu maka dia akan memaafkan manipulasi yang sudah Eun Joong-Bok buat padanya.
“Aku akan memaafkanku yang mencoba menipuku untuk membunuh anakku dengan tanganku sendiri.”
Jang Joo Ha sedang bingung mengganti nama Detektif Ha di ponselnya. Dia menulis kata adikku untuk nama Eun Joong di ponselnya. Tapi kemudian dia menulis kata adik namun dengan makna menghina.
Kemudian Jo Jin Woong masuk ke ruang Joo Ha dan meminta agar pertemuan keluarga dijadwal ulang, karena keluarga Joo Ha membatalkan pertemuan itu secara sepihak. Ayahnya jadi benar-benar tak senang dengan pembatalan tersebut.
Joo Ha dengan santai berkata dia ga mau mengadakan pertemuan itu. Joo Ha mau mereka langsung menikah. Dia juga akan pindah ke rumah Jin Woong. Jin Woong jelas heran, tapi kemudian dia menjawab kalau dialah yang akan pindah kerumah Joo Ha, karena ayah Joo Ha lah yang menyuruhnya untuk pindah. Dia pikir Joo Ha pasti menyukainya, kenapa Joo Ha malah seperti ini?
Apa ada yang ingin Joo Ha hindari sehingga Joo Ha ga mau tinggal di rumah itu?
Joo Ha menjawab kalau dia ingin menghindari adiknya. Jin Woong pun bertambah heran.
Eun Joong-Bok memenuhi keinginan Tae Ha agar dia segera datang ke komite disiplin yang memang diadakan hari ini, untuk mengembalikan nama baik Eun Joong.
Staf komite disiplin terkejut melihat Eun Joong-Bok yang tiba-tiba masuk.
Laki-laki yang merupakan staf disana menyuruh Eun Joong-Bok keluar jika Eun Joong-Bok ga ada kaitannya dengan rapat komite disiplin hari ini.
Eun Joong-Bok pun menjelaskan kalau Ha Eun Joong tidak bersalah. Detektif Ha selalu mengerjakan tugas dengan rajin.
Eun Joong-Bok ditanya apa Eun Joong-Bok memiliki bukti? Eun Joong-Bok berkata mantap kalau dia adalah saksi untuk kasus Kang Ho ini.
Atasan disana, bertanya jika memang Ha Eun Joong ga bersalah, kenapa Ha Eun Joong melepaskan Kang Ho? Belum sempat Eun Joong-Bok menjawab, Song Jae Moon datang dna berkata dialah yang menyuruh Ha Eun Joong melepaskan Kang Ho.
Jae Moon juga mengatakan kalau Ha Eun Joong bahkan mengorbankan nyawa untuk kasus ini, untuk mengungkap siapa dalang di balik kasus Shin Kang Ho.
Eun Joong-Bok menjadi sangat curiga dengan pernyataan Song Jae Moon.
Setelah rapat komite usai, Jae Moon diajak bicara serius oleh seorang staf yang meminta Jae Moon ikut dengannya sebentar. Eun Joong-Bok yang sedari tadi memang curiga, mencuri dengar apa yang dikatakan Jae Moon dengan staf pria itu.
Staf pria melaporkan kalau pistolnya menghilang. Tidak ada pistol di TKP Ha Eun Joong. Jae Moon jelas kaget. Diapun bertanya lalu bagaimana dengan rekaman yang tersembunyi di dalam pistol? Staf itu menggeleng. Eun Joong-Bok sendiri terkejut mengetahui fakta ini.
Eun Joong-Bok menutup pintu pelan, dengan pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Dalam hati dia bergumam, kenapa bisa pistol itu menghilang? Lalu siapa yang mengambilnya?
Di pulau Slimi, Eun Joong menatap pita rekaman yang dia susupi di dalam pistol. Dia menatap pita rekaman itu dengan perasaan gamang. Ah Mi datang dengan alat pancing dan mendekati Eun Joong. Dia meminta mana cacingnya? Eun Joong bertanya apa Ah Mi bisa mengaitkan cacingnya? Ah Mi menjawab dia sudah dapat pengarahan tadi, jadi sepertinya mudah.
Eun Joong pun membuka kotak yang berisi cacing dan menyerahkannya pada Ah Mi sambil berkata biasanya wanita selalu takut dengan cacing? Ah Mi menjawab santai, kalau cacing malah pernah menjadi makanan ringannya.
Ah Mi juga menyampaikan kalau tadi ada layanan paket untuk Eun Joong.
Eun Joong pun meminta waktu sebentar untuk mengecek paket ini. Ternyata itu memang barang pesanan Eun Joong, sebuah alat pemutar karena dia ingin mendengar pita rekaman itu.
Sementara itu, Ah Mi sibuk mengaitkan cacing di kail sebagai umpan. Dia senang sekali karena dia sukses mengaitkan cacing ini hanya dalam sekali coba. Ah Mi kegirangan karenanya. Diapun mulai menyemangati dirinya untuk memancing.
Eun Joong batal mendengarkan rekaman itu,dia merasa masih tak berani untuk mendegarkan apa yang sebenarnya terjadi. Eun Joong dari jauh melihat Ah Mi yang kesusahan saat memancing. Diapun berteriak meminta Ah Mi mengarahkan pancing dan melemparnya dalam garis lurus. Ah Mi bergumam sendiri, apa maksudnya garis lurus, dia ga ngerti.
Tapi, Ah Mi mencobanya, dan kait pancing malah tersangkut ke kemejanya, dan Ah Mi bertambah kebingungan.
Diapun mengomeli dirinya sendiri yang seharusnya menangkap ikan dan bukannya menangkap diri sendiri. *LOL
Eun Joong kemudian mendekat dan melepaskan kait yang tersangkut di kemeja Ah Mi.
Eun Joong berkata akan mengajari Ah Mi, jadi Ah Mi ikuti saja dia.
Karena mengajari Ah Mi, tentu saja Eun Joong harus berdekatan dan seperti memeluk Ah Mi dari belakang. Ah Mi menjadi kikuk, dan tak malah memegang pancing dengan erat. Eun Joong mengingatkan agar Ah Mi ga usah memegang terlalu kuat. Ah Mi yang gugup berkata kalau dia akan belajar sendiri saja. Eun Joong menjawab, selagi dia masih mau mengjari Ah Mi, maka Ah Mi ga boleh menolak.
Eun Joong mulai mengajari Ah Mi bagaimana caranya melempar kail, lalu tanpa disadari hati Eun Joong juga berdegup kencang saat berada dekat dengan Ah Mi seperti sekarang. Diapun mengarahkan tangannya untuk memeluk Ah Mi. Melingkarkan tangannya di leher Ah Mi.
Mereka hanya terdiam lama menikmati saat-saat sedekat ini.
Jang Tae Ha masuk ke ruang istirnya dan menukar obat Hwa Young. Saat keluar ruang itu, ternyata ada Hwa Young yang bertanya kenapa Tae Ha ada di ruangannya? Tae Ha beralasan bahwa saat Joo Ha dan Jin Woong menikah, mereka akan memakai pesanggrahan yang dulu Hwa Young tempati, jadi dia ingin melihat ruang Hwa Young dan berencana akan mengosongkannya.
Hwa Young terlihat tak suka dan bertanya kenapa ga mendiskusikan ini dulu dengannya?
Tae Ha yang sudah siap pergi kembali menoleh dan menatap Hwa Young, dia kemudian menjawab apa saat Hwa Young mengambil Man Bok lalu menjadikan Man Bok sebagai Eun Joong, Hwa Young juga mendiskusikan itu dengannya?
Tae Ha geram dan berkata agar Hwa Young jangan melakukan apapun jika tanpa perintahnya. Hanya teruslah bernafas, bernafas seperi ikan. Lakukan itu saja, dan jangan yang lain.
Senja ini, Ah Mi duduk menatap laut lepas di hadapannya, dengan matahari yang terlihat sudah akan tenggelam.
Eun Joong datang dan berniat menyampirkan jaketnya di badan Ah Mi. Ah Mi menoleh dan menatap Eun Joong sambil berkata dia ga kedinginan kok.
Eun Joong tetap memakaikan jaketnya dan bilang, meskipun Ah Mi ga kedinginan, pakai saja. Ah Mi tak menolak.
Secara mengejutkan Eun Joong mengungkapkan perasaannya yang menyukai Ah Mi. Ah Mi kaget dan menatap Eun Joong dengan raut tak percaya akan yang didengarnya tadi.
“Aku suka memandangmu..aku suka bersamamu, dan aku suka bicara denganmu. Di hari ketika kau mengatakan, kembalilah dengan selamat, aku merasa seperti kau menungguku. Itu sebabnya aku terus menerus melihat jam saat bekerja dan tak sabar untuk pulang. Di hari ketika kau berkata agar aku mengemudi hati-hati, maka aku berusaha mengikuti rambu-rambu di jalan dan mengemudi dengan pelan. Aku tidak tahu perasaan apa ini, tapi akhirnya aku sadar setelah kita ada di tempat ini bersama. Aku tidak memelukmu tanpa alasan. Sejak tadi malam, aku ingin memelukmu. Aku berusaha menahan diri, namun aku sudah tak sanggup lagi. Itu sebabnya aku tadi memelukmu. Aku tidak meminta lebih banyak lagi, jadi santai saja. aku sadar aku tidak bisa melangkah lebih jauh lagi. Jadi kau tidak perlu khawatir. Jika aku tidak mengatakan ini sekarang. Maka mungkin aku tidak akan pernah bisa mengatakannya. Aku menyukaimu, Woo Ah Mi.”
Ha Eun Joong malam ini sendirian di tepi laut, dia mendengarkan rekaman itu dan menangis tak percaya saat mendengar kebenaran ini. Dia benar-benar syok dan terisak. Eun Joong berteriak kenapa harus dia?
Pagi ini, obat yang diminum Hwa Young mulai bereaksi. Tubunya mulai lemah dan wajahnya sudah tanpa ekspresi. Tae Ha masuk dan melihat kondisi istrinya dengan perasaan santai. Dia kemudian mendekati Hwa Young dan malah mencokoki Hwa Young dengan obat mengerikan itu. Hwa Young yang mengira itu memang obatnya, menurut saja ketika Tae Ha menyodorkan obat itu kemulutnya.
Dia bahkan mengucapkan terima kasih pada Tae Ha.
Tae Ha menjawab jika Hwa Young memang berterima kasih maka minum saja obat ini secara teratur.
Setelah Tae Ha pergi, Hwa Young mencoba pindah ke tempat tidurnya, namun dia sangat lemah dan malah terkapar di lantai kamar.
Joo Ha bertemu ayahnya yang baru keluar kamar dan menanyakan bagaimana kondisi ibu? Tae Ha menjawab kalau Hwa Young terserang flu dan batuk yang cukup parah, sehingga biar saja Hwa Young beristirahat. Joo Ha mengerti, dan Tae Ha juga berkata agar Joo Ha mempersiapkan pernikahan dengan Joo Ran saja, karena sepertinya Hwa Young ga mungkin bisa melakukan itu.
Tae Ha keluar rumah dengan rencananya hari ini. Dia ingin membuat Myung Geun malu dan membuat putri Myung Geun tahu seperti apa Myung Geun sebenarnya. Saat melangkah ke pintu, Tae Ha melihat sosok Eun Joong. Eun Joong nya yang asli.
Eun Joong pun menatap Tae Ha yang mulai mendekat kearahnya.
Setelah berada dekat di depan Eun Joong, Tae Ha langsung memeluk putranya. Memeluk dengan rasa sayang yang sebenar-benarnya sayang. Sayang ayah pada anaknya. Sementara eun Joong, perasaannya malah hampa. Dia tak membalas pelukan ayah kandungnya ini.
KOMENTAR :
Kasihan sama Hwa Young. Kejam banget Tae Ha, tapi udah ga heran sih sama kekejamannya Tae Ha. Kayaknya bawaan orok.
Tapi, entah kenapa aku suka sama peran Tae Ha, ahjussi satu itu keren banget, apalagi pas ekspresi dia yang sayang banget sama Eun Joong. Acting marah-marahnya pun oke.
Jadi ga bisa terlalu benci deh. Hihihi
Kayaknya mudanya si Ahjussi Park Sang Min bener-bener kece ya? Hihihi
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^