Sunday 26 January 2014

Sinopsis Emergency Couple Episode 1 Part 1



Episode 1 Part 1

Di dalam keramaian, sepasang pengantin terlihat tengah berlari menghindari kejaran dua orang pria di belakang mereka. Mereka berlari sambil terus berpegangan tangan erat. Sesekali mereka menoleh ke belakang melihat, apakah orang-orang yang mengejar mereka semakin mendekat atau tidak?
Saat tengah sibuk berlari itulah, tanpa disadari bunga yang dipegang pengantin wanita terjatuh dan akhirnya terinjak-injak.
Sepasang pengantin tersebut adalah Oh Chang Min (Choi Jin Hyuk) dan Oh Jin Hee (Song Ji Hyo)

[***]

Di sebuah gereja, sang pastur sedang memberikan wejangannya.
Keheningan dan ketenangan para jemaat terganggu dengan suara pintu yang terbuka. Membuat semua mata tertuju pada siapakah yang datang dan mengacaukan ibadah pagi ini.?
Pastur terus melanjutkan ceramahnya, ditengah para jemaat gereja yang berbisik-bisik dan bertanya bingung.

Oh Chang Min dan Oh Jin Hee melangkah mantap mendekati pastur sambil tetap berpegangan. Chang Min tersenyum menatap sang pastur seolah Chang Min memang kenal baik dengan pastur tersebut. Sementara Jin Hee terlihat begitu tegang.
*Pasturnya bapak Eun Jin di One Warm Word...hihihi


Chang Min mengeluarkan secarik kertas di saku jasnya dan memberikan pada pastur. Dia kemudian berbalik dan menatap pada semua jemaat gereja lalu menunduk memberi hormat pada mereka diikuti oleh Jin Hee disampingnya.
“Kami akan melangsungkan pernikahan disini hari ini. Kami memiliki alasan, jadi tolong mengerti kami, dengan meminta berkah dari surga. Dan merengkuh kami dengan cinta dari TUHAN”

Jemaat gereja yang ada disana tertawa kecil mendengar kalimat yang Chang Min ucapkan tadi. Chang Min tak peduli, dia berbalik kembali menatap pastur, dan meminta pastur segera membacakan kertas yang dia berikan tadi.


Pastur akhrirnya membacakan kertas itu yang bertuliskan “Mempelai Oh Chang Min yang berdiri didepan saya sekarang ini, adalah mahasiswa favorit saya saat saya masih menjadi professor, di sekolah kedokteran, sebelum saya akhirnya mendapatkan panggilan TUHAN. Dia tampan dan bersinar, selalu memiliki nilai yang bagus.”

Pastur terlihat mulai enggan membacakan kertas yang berisi kenarsisan Chang Min, sementara itu, Jin Hee menahan tawanya karena mendengar pernyataan calon suaminya ini yang begitu percaya diri. Sedang Chang Min, hanya tersenyum manis, karena memang itu semua benar adanya.
*Senyum nya manis kayak gula sekarung.hihihi


Akhirnya pastur mengangkat tangannya, dan memberkati serta menikahkan mereka. “Sampai rambut hitam mereka berubah menjadi putih, mereka berjanji di depan TUHAN akan saling mencintai dengan berbagai kesulitan. Amen”

Chang Min turut mengucap Amen, dan Jin Hee seolah terhipnotis dengan suasana khidmat itu sehingga dia hanya terdiam. Chang Min menyenggol lengan Jin Hee dan menyuruh Jin Hee mngucap kata Amen. Jin Hee pun menurut.

Chang Min menatap Jin Hee, dan mereka saling berhadapan sekarang. Dia mengeluarkan cincin yang dia simpan di saku jasnya.Lalu tanpa ragu memasangkan cincin itu di jari manis Jin Hee.
Jin Hee terharu sekali, dan menatap suaminya dengan penuh cinta.


Mereka saling menatap lama, dan setelah itu, Chang Min langsung mencium bibir Jin Hee. Semua yang ada di gereja bersorak dan bertepuk tangan, sedang pastur merasa sedikit malu melihat hal tersebut.

[***]

Di sebuah tempat, yang mana tedapat banyak sekali foto pernikahan Chang Min dan Jin Hee terpampang. Foto mereka dalam balutan busana pengantin dan terlihat bahagia penuh cinta.

Terdengar suara Chang Min “Dalam ajaran budha, dikatakan bahwa seorang suami dan istri akan saling bertemu setelah 7000 gup takdir. Gup adalah waktu dimana untuk satu tetes hujan, setiap seribu tahun yang bisa menembus batu hingga menjadi sebesar rumah. Jadi pernikahan adalah keajaiban. Tapi selama kalian menjalani kehidupan sebagai suami istri, maka keajaiban itu akan hilang kedalam Galaksi Andromeda.”

Keajaiban yang hilang itu ditunjukkan dengan sebuah foto pernikahan Chang Min dan Jin Hee yang awalnya tersenyum namun akhirnya berubah menjadi wajah cemberut dan dipenuhi kemarahan.

[***]

Oh Chang Min mengisi gelas di depannya dengan air namun tidak penuh. Di hadapannya duduk seorang dokter yang mendengarkan curhat Chang Min dalam diam. Chang Min bertanya meminta persetujuan dokter kalau gelas ini setengah kosong kan?
Jadi bagaimana bisa istrinya bilang ini gelas setengah isi. Bukankah itu hal gila yang dikatakan istrinya?

Sementara itu, Jin Hee ternyata juga mendatangi dokter yang sama untuk sesi curhatnya. Tentu mereka datang dengan waktu berbeda.Dia terlihat hanya menunduk saja, dengan raut wajah sangat sedih.
Dia berkata kalau dia bahkan merasa sudah tak memiliki energy lagi untuk melayani pertengkaran suaminya.
Dia sangat lelah. “aku merasa seperti pecundang di muka bumi ini.”

Kembali lagi ke sesi curhatnya Chang Min yang mengaku sudah berusaha sebisa mungkin memahami istrinya. Tapi, ternyata dia tidak bisa. Dengan berapi-api Chang Min menjelaskan tentang sikap Jin Hee “Malas, bodoh, ceroboh, dia tak punya apapun untuk dilakukan, atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Dia bahkan tidak punya niat untuk sekedar mencoba.”

Beralih kembali ke curhatnya Jin Hee. Jin Hee membuka topinya, dan memperlihatkan bagian kepalanya yang sedikit botak karena stress yang dia alami. Kerontokan rambut itu membuatnya minder.

[***]

Chang Min yang masih menjalani waktu konsultasinya dengan dokter menceritakan dengan marah bahwa sangat aneh bila istrinya selalu membiarkan Anjing makan di meja makan, dan menyuruh dia untuk membersihkan mangkuk Anjing itu setiap pagi. Kenapa harus dia? Chang Min berteriak membuat dokter sedikit takut.

Kemudian kita beralih ke masalah Jin Hee, dokter yang melihat kebotakan di kepala Jin Hee menjelaskan kalau kebotakan itu mulai bertambah lebar. Dokter juga bertanya, apa Jin Hee memperlihatkan kebotakan ini pada suami Jin Hee? Jin Hee menggeleng dan bilang, kalau dia ga ingin memperlihatkan kebotakan ini pada Chang Min.

Chang Min kembali dengan ceritanya, dia bilang baiklah dia bisa memahami istrinya yang selalu menyuruh dia membersihkan mangkuk Anjing itu, tapi hanya karena dia mengeluh sedikit dan membiarkan Anjing peliharaan istrinya berkeliaran, istrinya menangis seakan mata istrinya mau keluar sambil terus memeluk Anjing itu.

“Kenapa aku harus menjalani kehidupan yang melelahkan ini sampai aku mati?”

Sementara itu Jin Hee juga bercerita kalau dia merasa mungkin saja suaminya memasukkan obat di makanannya yang membuat pembuluh darahnya melebar. Dokter sedikit terkejut mendengrnya dan kemudian bertanya, kenapa suami Jin Hee berhenti dari sekolah kedokteran?

“Keluarga yang memintanya berhenti, karena dia menikahi seseorang sepertiku. Semua orang di keluarganya Dokter”

Tiba-tiba ketika sedang bercerita itu, Jin Hee memegang dadanya dengan wajah panik kesakitan. Dia berkata pada dokter kalau dia merasa seolah sulit bernafas. Dia kemudian menceritakan kalau dia memakan sisa obat yang tidak dijual suaminya dan kata suaminya itu untuk sakit jantung. Tapi, dia sekarang jadi ga mempercayai suaminya. Bisa saja Chang Min sengaja pelan-pelan ingin membunuhnya.
Dokter menyarankan agar Jin Hee ke psikiater saja.


Chang Min dengan sedih berkata kondisi ini sangat buruk untuknya, dia bahkan buang kecil dengan pancaran yang lemah ketika usianya masih muda seperti sekarang. Bukankah itu sangat buruk?
Dokter kemudian berdiri dan mendekat sambil menunjuk kearah vital Chang Min, dimana Chang Min langsung menutupnya. Dokter berkata itu adalah efek dari stress dan seharusnya Chang Min ke psikiater untk mendapatkan perawatan.
Sesi itu akhirnya berakhir, dan dokter merasa heran akan pasien-pasiennya hari ini.

[***]

Di toilet pria, terlihat seorang yang Buang Air Kecil, namun pancaran dari air seninya tidak kuat. Dia adalah Oh Chang Min. Chang Min setres sekali karena ini begitu buruk dan memalukan menurutnya. Kemudian datang seorang pria yang juga akan pipis, dan begitu pria tersebut membuka celananya, pancaran air seni si pria sangat kencang, membuat Chang Min iri dan memandang kearah si pria yang malah tersenyum bangga.

[***]

Oh Chang Min menemui temannya yang bekerja di RS, dan terlihat marah karena terjadinya pembatalan kontrak. Chang Min menjelaskan bahwa obat yang dibawanya ini sangat laku di Amerika, dan bahkan mendapat penghargaan dari Presdien Jerman. Tiba-tiba teman Chang Min mendapat telepon, dan kemudian dia berkata pada Chang Min kalau dia ada jadwal operasi. Teman Chang Min itupun berdiri dan berniat meninggalkan Chang Min.

Chang Min kemudian berkata sambil menatap temannya, apa temannya bercanda? Apa temannya mau membodohi dia. Chang Mi tertawa dan bertanya, apa menurut temannya dia berkeliling menjual obat, karena dia ga bisa melakukan operasi?
Chang Min bahkan berteriak mengagetkan semua yang ada di sekitar mereka.

Teman Chang Min memannggil Chang Min dengan sebutan senior, Chang Min langsung memotong kalimat juniornya itu, dengan berkata bagaimana bisa juniornya ini jadi dokter tapi ga tahu degan obat bagus yang sedang dia tawarkan? Chang Min lalu memukulkan kotak obat itu kearah temannya, membuat teman Chang Min kesakitan karena kotak obat itu mengenani hidungnya yang mancung. Hihihi


Teman Chang Min menjadi kesal, dia kemudian menepis obat itu membuat obat yang Chang Min bawa berhamburan di lantai. Chang Min ikut marah dan bertanya geram, bagaimana bisa seorang junior melakukan hal ini pada senior sepertinya? Teman Chang Min ga peduli dan memilih tetap berlalu, tapi Chang Min berteriak memanggil temannya yang langsung dibalas dengan teriakan juga oleh juniornya itu.
Lagi-lagi mereka menarik perhatian orang-orang yang ada disana.

[***]

Chang Min mendekat dan menggenggam tangan temannya, sembari meminta maaf. Junior Chang Min akhirnya berkata kalau keputusan tentang ini bukan ada ditangannya, tapi jika Chang Min mau dia akan mempertemukan Chang Min dengan Direktur. Direktur itulah yang bisa mengambil keputusan tentang kontrak yang Chang Min tawarkan.
Chang Min jelas tersenyum senang, dan setuju dengan apa yang dibilang juniornya ini.
*Maaf belum tahu namanya siapa. Hihihi

[***]

Jin Hee sampai di rumah dan tengah duduk di meja riasnya, dia menatap kepalanya yang terserang kebotakan dan sedih karenanya. Jin Hee membuka laci meja rias lalu mengeluarkan sesuatu. Ternyata itu adalah surat permohonan cerai yang mungkin sudah lama disimpan Jin Hee. Dia menatap lama surat itu, dan berkata kalau dia akan mencobanya kali ini.
Jin Hee pun memantapkan hatinya.

[***]

Di sebuah tempat karaoke, Chang Min mengintip kedalamnya dan melihat seorang wanita yang menurutnya bukan orang yang dia cari. Terlebih wanita itu dikelilingi pria dan wanita itu terlihat sangat liar menurutnya. Chang Min pun menutup kembali pintu dan berkata pada juniornya kalau ini ruangan yang salah. Junior Chang Min menjawab, ini memang ruangan direktur itu. Chang Min pun heran tak percaya.
Dia juga meminta agar Chang Min bisa bertahan saat didalam nanti.

Ketika sampai di dalam, direktur RS yang memang seorang wanita tersenyum senang senang menatap kedua pria di depannya. Junior Chang Min mengenalkan Chang Min yang bekerja dibagian farmasi. Direktur suka melihat ketampanan Chang Min, dan meminta Chang Min duduk disampingnya.
Chang Min tak bisa menolak tentu saja.


Direktur bertanya, apa Chang Min dulu satu kampus dengan dokter Bong. *ternyata namanya Bong. Bong apa? Pasti bukan KoBong lah? Hihihihi

Chang Min membenarkan, diapun mulai menawarkan produknya, tapi sang direktur wanita malah memegang paha Chang Min. “Bagaimana bisa begitu keras?”

Teman Chang Min yang bernama Bong, melihat itu dan tahu Chang Min pasti ga menyukainya. Direktur meraba paha Chang Min semakin keatas, membuat Chang Min langsung menutup bagian pribadinya dengan tangan. Dia risih sekali, karena direktur wanita ini benar-benar terlalu aktif.
Chang Min kemudian mengingatkan tujuannya kesini adalah untuk menawarkan produk obat yang dijualnya. Tapi sang direktur dengan gerakan tangan menolak perbincangan tentang pekerjaan di saat santai seperti ini. Kepalanya bisa pusing jika terus membicarakan masalah kerjaan. Dia hanya mau Chang Min ikut menikmati malam ini dan bersantai. Mau tak mau Chang Min menuruti keinginan sang direktur.

Akhirnya Oh Chang Min pun bersulang dengan posisi tangannya yang saling bertaut pada tangan sang direktur lalu menenggak habis minumannya.

[***]

Berbeda dengan Oh Jin Hee, malam ini dia sedang sibuk menyiapkan makan malam. Tapi ponselnya berdering dan saat dia melihat siapa yang menelponnya, Jin Hee jadi terlihat kaget.
Panggilan itu dari ibu mertuanya, Jin Hee menyapa ramah sang ibu mertua dan mendengarkan semua yang dikatakan ibu mertuanya.

[***]

Chang Min meminum gelas yang terus menerus diisi oleh direktur wanita itu. Dia terpaksa mengikuti acara ini walaupun dia sangat tak ingin. Sampai akhirnya Chang Min sedikit mabuk, dan mulai bernyanyi serta bergoyang diatas meja. Direktur dan teman-temannya juga ikut menikmati dengan bernyanyi dan berjoget mengikuti Chang Min.
Chang Min melompat, dan bergerak mengikuti irama lagu. Dia ditemani oleh direktur yang selalu menempel padanya.

[***]

Jin Hee terluka mendengar kalimat ibu mertuanya yang selalu merendahkan harga dirinya. Saat percakapan di telepon usai, Jin Hee teringat akan masakannya yang sudah matang. Dia sedang memasak kari, dan kuah kari sudah mendidih. Saat Jin Hee berlari untuk mematikan kompor, dada Jin Hee terasa sakit. Dia pun terhenti dan memegang dadanya sambil terus berusaha untuk bernafas.

Tapi, Jin Hee tak sanggup. Dia pun terjatuh sambil satu tangan memegang pintu kulkas, sedang tangannya yang lain memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Dia teringat Chang Min dan berniat menelpon suaminya itu.

[**]

Oh Chang Min tentu ga tahu bagaimana kondisi istrinya, karena ponselnya memang sengaja tak dinyalakan. Acara malam ini sudah berakhir, Chang Min mengantarkan direktur ke mobilnya, dan secara mengejutkan direktut itu melayangkan ciumannya ke pipi Chang Min. Chang Min tentu bertambah kaget.

Setelah direktur pulang, Bong mendekati Chang Min, dan hanya mengucapkan selamat malam, sebelum akhirnya Bong juga melangkah pergi.

[***]

Jin Hee berusaha dengan tangannya menggapai rak bagian atas untuk mengambil obat. Dia tak sanggup berdiri tegak. Akhirnya Dia berhasil mendapatkan kotak obat itu, segera saja Jin Hee mengambil obat yang dia cari dan berniat meminumnya. Belum sempat obat itu masuk kedalam mulut Jin Hee, tiba-tiba dia teringat kalau obat itu obat dari Chang Min yang menurutnya hanya membuat dia semakin tak baik.
Dia merasa Chang Min sengaja memberikan obat itu untuk perlahan-lahan membunuhnya.
Jin Hee pun tak jadi memakan obat itu, dan pasrah menerima rasa sakit ini dengan terduduk lemas di lantai.
Kari yang dibuatnya pun tak mampu dia selamatkan.

[***]

Oh Chang Min berjalan pulang ditengah hujan, lalu ada seorang yang berlari dan menabraknya membuat kotak obatnya jatuh dan isinya berantakan. Chang Min pun memungut obat-obatnya itu dan memasukkan kembali ke kotaknya, namun karena derasnya hujan, kotak itu jadi basah kuyup dan tak bisa digunakan lagi, membuat obat-obat Chang Min kembali berjatuhan. Chang Min menatap obat-obat itu dengan rasa kesal. Dia merasa nasibnya hari ini sangat sial. Chang Min pun menginjak-injak obat tersebut dan menendangnya.

[***]

Sesampainya di rumah, Chang Min meminta handuk pada Jin Hee yang dia lihat sedang berbaring di sofa. Jin Hee sama sekali tak mempedulikan apa yang diminta Chang Min. Chang Min pun mendekati Jin Hee dan berkata kalau seharusnya Jin Hee melihat siapa yang datang saat seseorang masuk kerumah.
Jin Hee akhirnya menoleh dan hanya bilang, bukankah tadi dia sudah menyuruh Chang Min untuk bawa payung? Apa tadi Chang Min juga ga bisa beli payung di toko, sehingga akhirnya kehujanan sseperti ini?
Jin Hee juga bertanya kenapa ponsel Chang Min mati tadi? Chang Min yang sedang mengeringkan kepalanya menjawab kesal kalau dia punya alasan untuk itu, dan Jin Hee ga harus selalu tahu.


Chang Min kemudian melihat masakan yang ada di panci, dan bertanya masakan apa ini? Jin Hee menjawab itu kari. Chang Min kaget dengan bentuk kari yang menurutnya malah seperti kotoran.
Chang Min bahkan mengejek Jin Hee yang belajar nutrisi tapi malah ga bisa menggunakannya.

Tiba-tiba Chang Min membelalakkan matanya saat menatap akuariumnya. Ternyata ikan di akuarium itu sudah mati dan tentu membuat emosi Chang Min tersulut.
Dia mendekati Jin Hee, dan memaksa Jin Hee bangun.
Chang Min berteriak marah pada Jin Hee yang membiarkan ikan-ikannya mati. Atau Jin Hee sengaja melakukannya?

“Aku bilang padamu, setidaknya beri mereka makan, bahkan jika kau tidak mau melakukan apapun.”

“Memberi makan? Aku bahkan hampir mati tadi, jadi aku tidak bisa memberi mereka makan.”

Chang Min ga percaya dan dengan geram bertanya memangnya apa saja kegiatan Jin Hee dirumah sampai bisa-bisanya Jin Hee ga memberi ikannya makan.? Jin Hee menahan diri untuk tak menangis, dia bertanya sebenarnya obat apa yang diberikan Chang Min padanya?
Apa benar itu obat untuk jantung, atau bukan?
Jin Hee kemudian menatap Chang Min tajam, dan melanjutkan kalimatnya. Apakah obat itu, sengaja Chang Min berikan untuk membunuhnya?

“Omong kosong apa ini? Siapa yang membunuh siapa? Kau yang membunuh bayi-bayiku.!!” Teriak Chang Min emosi.


Jin Hee akhirnya berdiri dan menatap Chang Min, dia lalu berkata bukankah tadi dia sudah bilang kalau dia hampir mati. Chang Min ga peduli dan berkata kalau sakit Jin Hee itu bukan sakit jantung, tapi sakit mental. Jin Hee terluka mendengarnya, dan bilang, lalu apa Chang Min ga sakit mental? Mana ada seseorang yang langsung meledak-ledak hanya karena kematian beberapa ekor ikan?

“Hanya beberapa ikan katamu? Baiklah. Lalu apa aku harus menghancurkan sesuatu milikmu, baru kau tau rasanya.”

Chang Min pun mengambil gunting dan membuat Jin Hee kaget melihatnya. Kemudian Chang Min membawa kotak yang berisi barang-barang Miki. Anjing kesayangannya Jin Hee. Chang Min menggunting salah satu benda disana tanpa ampun, dan tak peduli pada teriakan Jin Hee yang mengancam akan membunuhnya.
Jin Hee berteriak sekencang-kencangnya karena sangat marah.

Jin Hee tentu harus balas dendam, diapun ke dapur dan mencari alat yang bisa dia pakai untuk membalas Chang Min. Benda pertama yang Jin Hee pegang adalah pisau besar, Chang Min syok melihatnya dan tentu sedikit takut.

Tapi, ternyata bukan pisau itu yang akan dipakai Jin Hee, dia mengambil satu benda kecil yang juga tajam, dan merasa inilah yang cocok untuk membalas Chang Min.


Jin Hee mendekati speaker mahal milik Chang Min, Chang Min jelas kaget dan meminta Jin Hee untuk berfikir tenang serta logis. Jin Hee mana mau, setelah perlakuan Chang Min pada benda milik Anjing kesayangannya. Dia tak peduli permohonan Chang Min, dan merusak speaker Chang Min dengan menusuk-nusuk speaker itu.

Chang Min berteriak dan bilang kalau itu benda mahal dengan edisi terbatas, bagaimana bisa Jin Hee merusaknya.
Jin Hee ga peduli, dan terus menusuk-nusuk speaker Chang Min dengan benada tajam yang dibawanya tadi membuat speaker Chang Min rusak, dan Chang Min berteriak histeris karenanya.
Chang Min menyebut Jin Hee bodoh dan seorang penyihir jahat.

Chang Min tak terima, dia mengambil tas mahal Jin Hee, dan dengan tatapan menantang dia menggunting-gunting tas itu, dia juga tak peduli pada teriakan Jin Hee yang bilang kalau tas itu masih kredit dan hanya itu tas bagus yang dia punya.
Setelah menggunting tas istrinya,dia berkata bagaimana jantung Jin Hee sekarang? “Dasar istri bodoh.”


Pertengkaran itu berlanjut, target kedua orang itu adalah benda-benda berharga. Kali ini, Jin Hee langsung mengambil kamera mahal milik Chang Min dan bersiap untuk membanting kamera itu.
Jin Hee berkata kalau dia akan menghapus semua foto di kamera ini. Chang Min yang cemas akan kameranya menyuruh Jin Hee hanya menghapus saja dan jangan membantingnya. Ambil kartu memorinya saja.

"Katamu aku bodoh? Jadi mana aku tahu hal-hal seperti itu!!”

Kamera itupun sukses menjadi barang kesekian yang dikorbankan untuk peperangan ini. Chang Min tak terima, dan mengambil mangkuk-mangkuk cantik Jin Hee dan langsung melempar mangkuk-mangkuk itu, membuat semuanya pecah berantakan. Jin Hee tak mau kalah, dia mengambil koleksi DVD milik Chang Min, lalu melemparnya, membuat Chang Min berteriak kesal.
*disini mereka isinya cuma banting-teriak-banting-teriak

Setelah DVD habis dia lempar, Jin Hee bingung harus mengambil benda apa lagi milik Chang Min yang bisa dia rusak. Sampailah mata Jin Hee pada sebuah remote yang tergeletak pasrah. Dia mengambil remote itu dan langsung melemparnya. Chang Min mengira Jin Hee akan mengenainya dengan remote itu, tapi ternyata remote itu mengenai akuarium milik Chang Min, yang langsung pecah, dan airnya berhamburan keluar.
*berhamburan? Emang lu kira uang koin Ay?hihihi


Chang Min, tak tinggal diam dia mengeluarkan ponselnya dan melempar ponsel itu yang langsung mengarah pada foto pernikahan mereka berdua. Kaca Pigura foto itu langsung pecah, dan foto mereka pun terjatuh di lantai. Jin Hee benar-benar tak menyangka Chang Min melakukan hal itu, begitu pula dengan Chang Min. Mereka akhirnya terdiam ditengah kondisi rumah yang tak berbentuk lagi.


Chang Min seolah menyesal dan Jin Hee terdiam menahan tangisnya. Hujan kemudian dengan derasnya turun disertai petir dan kilat yang menyambar. Alam pun seolah menangisi dan marah dengan pertengkaran mereka malam ini. Tapi tak ada lagi kata kembali. Semua sudah terlambat.


Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Awal yang lucu, aku belum bisa berkomentar banyak, tapi kissu nya sudah langsung ada di episode pembuka. Ga perlu nunguu lama..hihihi

Pertengkaran yang lucu diantara mereka ya..di part kedua nanti, akan menceritakan 6 tahun setelah Mr dan Mrs Oh memutuskan untuk berpisah. Apa yang akan terjadi? Benarkah takdir akan mempertemukan kembali?
Tentu saja, tapi seperti apa mereka akan melalui takdir pertemua itu, disanalah sisi menariknya.

Oya,just iinfo ternyata sudah ada blog juga yang membuat sinop ini..kalau kalian search digoogle maka pasti ketemu..
Aku, Mba Fien en Mba Lilik udah berunding dan memutuskan untuk terus lanjut, karena sudah terlanjur janji dengan semua.*bahasamu Ay..berunding segala..lu kira ini masalah apaan? hihihi

Tapi, jika kalian tidak bersabar menunggu apdet sinop EC dari blog kami bertiga, kalian bisa mengecek di blog lainnya yaa..^^
Yang pasti..insyaalloh kami bertiga akan merampungkan sinop ini.. Oya, aku juga lebih memilih memakai judul emergency couple ya..daripada pria dan wanita gawat..hihihi

Hepi reading guys...

14 comments:

  1. Gak ada tu mbak yang bikin sinopsis drama ini,ada juga link donlodnya aja,,,

    ReplyDelete
  2. mb,kalo mb Lilik nama blognya apa ? ama mb Fien nama blognya apa ? ditg yah... tengkyu

    san

    ReplyDelete
  3. Daebakkkkkkk....suka banget sma choi jin hyuk..pernh liat dia jd model clipnya tae one "sad song"...keep fighting!!!!..

    ReplyDelete
  4. Anonim# ni blog mbak Lilik http://dramapopuler.blogspot.in/
    Ni blog mbak fiefien http://nengfiiefieen.blogspot.in/?m=1

    ReplyDelete
  5. Gpp kok mb, wlaupun ada yg udah bkin sinop ini,,
    Dan jg udah bca di blog ny itu.
    Tp aq suka walking² blog,, jd wlaupun sinop drama yg di bkin sama, tp cra penulisan ny pasti ada yg beda, aq ikutin blog mb trio dr pretty man kmarin.
    Jd mb trio, semangat.. Teruskan lah.. teruskan lah. *hee
    Gomawo sinop ny

    ReplyDelete
  6. Apa nama blog'y.bagi link'y dong

    ReplyDelete
  7. Weleh weleh ay..episode mukadimah dh diisi dg trgedi pecah2an...*sayang bgt tuuh..hihi..*#abaikan
    Smg..next kdpnnya manis ah..serem liat papa gu marah2..hehe..

    Btw..kok kyk mi kyung y..mrs oh tertekan ama sikap mertokunya..
    Lanjut terus ay..mo duet kek mo trio kek..*getuk trio or trio kwek kwek..?* halah..comment opo to iki..!
    Jdul'e..semangat terus ya..wlopn ada blog laen yg bkin..utk EC ak memilih setia dg kalian..trio libels... :D
    Kamsha..
    =Vie=


    ReplyDelete
  8. Aku sukaaa sinopsis yg di sini, drpd yg di blog sebelahh... emosi ku bisa ikut terbawa ke dalam cerita! Semangat!!!

    ReplyDelete
  9. Episod awal udh seru hihihi gumawo

    ReplyDelete
  10. Asiiiikkki...maaf mbk klw bisa gambar nya di besarin ya mbk..gmbr ny kecil,apa lgi klw baca lewat hp.mkshh mbk.semangat..

    ReplyDelete
  11. hahaha lucu-lucu, mba, maaf mau usul nih, kalo gambar diperbesar bisa ga?? hehe makasii SEMANGAT

    ReplyDelete
  12. biarpun ada blog lain yang buat. aq masih lebih suka baca di blogx mbak. aq suka gaya penulisanx

    ReplyDelete
  13. bener2 banyak bertengkarnya hahaha penasaran sama ini drama lanjut buat baca sinopsisnya yang part 2 ^^

    ReplyDelete
  14. Gak suka sama pemeran cweknya , mukanya tua
    harusnya cari lebih muda dr jin hyuk dong , jin hyuk uda ganteng2 gitu :v

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^