Thursday 23 January 2014

Sinopsis No Breathing (K-Movie) Part 1


Movie : No Breathing
Director : Jo Yong Sun
Writter : Jo Yong Sun, Yoo Young A
Producer : Lee Song Joon, Park Chang Hyun, Jung Dae Hoon
Release : 30 October 2013

Cast :

Lee Jong Suk as Jeong Woo Sang
Seo In Guk as Jo Won Il
Yuri as Jung Eun
Shun Min Chul as Lee Jung Dong
Kim Jae Young as Dae Chan
Ah Young as Se Mi
Park Chul Min as Jae Suk
Park Jung Chul as Coach Jang
Jeon Bo Mi as Ha Na

*#*


Sinopsis No Breathing part 1

Beberapa tahun lalu saat Woo Sang dan Woo Il masih kecil.

Di sebuah perlombaan renang terdengar suara announcer yang mengatakan bahwa Woo Sang terus melaju kedepan. Dengan waktu 4 menit 53 detik dan itu sungguh waktu yang luar biasa cepat.
Announcer yang satunya menyebut kalau lawan Woo Sang hanyalah Won Il, yang kini terus menyusul. Persaingan yang sengit.

Ibu Won Il dan Jung Eun kecil juga berteriak menyemangati Won Il yang sedang mengikuti lomba.

“Untuk atlet semuda itu, mereka berdualah yang terbaik.”


*#*

Tahun sekarang.

Woo Il sudah remaja, dan kini sedang berada di ruang guru. Guru itu mengatakan kalau Won Il sekarang harus bisa menerima kenyataan bahwa Won Il diberhentikan dari sekolah.
Won Il membela diri kalau dia sama sekali ga minum alkohol.

Guru tak peduli, dan berkata bagaimanapun Won Il tetap ga bisa sekolah disini.
Guru bahkan mengatakan kalau sebagai manusia Won Il harusnya sadar diri.
“Dalam tes kau bukanlah yang terbaik, latar belakang keluarga juga hanya rata-rata. Itulah permasalahannya.”


*#*

Won Il keluar dari ruang guru dengan perasaan sangat kesal. Dia juga merasa terhina karena guru berkata seperti itu padanya. Dia masuk ke kelas ditengah guru sedang mengajar.
Semua murid pun melihat kearahnya, karena suara yang dia timbulkan pada saat membuka pintu begitu mengganggu.

Won Il menuju mejanya, dan mengambil tas lalu mendekati salah seorang temannya. Dia terlihat akan memukul temannya itu, namun temannya yang awalnya terlihat takut malah tertawa. Melihat temannya tertawa, Won Il pun mengajaknya temannya itu bersalaman. Teman Won Il menerima dan merekapun berjabat tangan.

Won Il menggenggam erat tangan temannya seraya berkata “Mari kita berteman baik, dengan menjalani hidup masing-masing untuk selamanya.”

Sepertinya itu kalimat bernada tak suka yang ditujukan Won Il pada temannya, dan teman Won Il tak bisa tertawa seperti tadi, karena ekspresinya berubah sedikit takut.


*#*

Sebuah taksi terlihat tanpa penumpang, dimana supirnya sedang asik memakai masker wajah dan berbaring santai. Supir itu adalah Jae Suk, bapaknya Jung Eun. Tiba-tiba masuklah seorang wanita yang akan menggunakan jasa taksi itu dan minta diantar ke Stasiun Sinsa.

Wanita itu terkejut saat melihat wajah supir taksi yang sedang memakai masker. Jae Suk pun mulai melaksanakan tugasnya sebagai supir taksi, tapi tiba-tiba ada yang menelponnya.
Mendengar berita yang disampaikan si penelpon, Jae Suk berubah kesal.


*#*

Jae Suk meminta penumpangnya untuk keluar, karena dia ga jadi mengantar penumpang itu. wanita itu marah dan bertanya apa Ahjussi menolak untuk mengantarnya? Dia sedang buru-buru. Jae Suk menjawab kalau dia juga sedang ada urusan mendesak. Sangat mendesak, makanya dia ga bisa mengantar.

“Aku tidak mau turun” Bentak si wanita mengancam.

“Oke, kalau begitu aku saja yang turun”

Wanita itupun tak menyangka jika Ahjussi supir taksi benar-benar tak peduli padanya sebagai penumpang. Dia berteriak kesal melihat Ahjussi yang langsung pergi.


*#*

Ternyata berita yang mengejutkan Jae Suk, adalah dikeluarkannya Won Il dari sekolah. Kini dia sudah bersam Won Il yang terlihat sangat rakus saat memakan galbi. Won Il menyuruh agar Jae Suk ikut makan, tapi Jae Suk menolak dengan berkata kalau dia sudah kenyang melihat Won Il makan. Nafsunya juga sudah hilang. Won Il memang ga hanya makan satu piring galbi saja, tapi sudah berpiring-piring.

*Kalau aku bukannya kenyang, jadi jijik lihat cara makannya.

Ditengah kunyahan lahap itu, Jae Suk meminta Won Il mulai berenang lagi, dia akan masukkan Won Il ke sekolah untuk Atlet. Dia ga ingin apapun, cukup ijasah kelulusan Won Il dari SMA Atlet. Khusunya renang.
Won Il menolak, dia berkata bahwa ga mau sekolah.

“Aku cuma menyampaikan pesan ayahmu.”

Won Il kesal dan meminta Jae Suk tak membawa-bawa nama ayahnya. Dia ga suka.

“Kalau begitu setidaknya demi ibumu. Kau sudah janji, kau akan mendapatkan ijasah kelulusan itu”


*#*

Kali ini, Won Il sampai di tempat penyimpanan abu ibu dan ayahnya. Dia menatap foto ayahnya yang ternyata juga merupakan atlet renang semasa hidup dulu. Tapi karena sangat kesal dan ga mau menatap wajah ayahnya walau hanya lewat foto, membuat Won Il menutup foto ayahnya itu.
Kemudian Won Il beralih ke foto wanita disamping foto ayahnya, yang merupakan ibu Won Il. Won Il menatap foto ibunya dengan perasaan sedih.


*#*

Jeong Woo Sang, baru sampai di bandara dan sudah dihadang oleh banyak wartawan. Berita menghebohkan tentang dirinya yang menghajar Atlet renang bernama Peter Forest membuat semua wartawan ingin tahu apa sebabnya dia melakukan hal itu.
Woo Sang terlihat tak peduli, dan para petugas keamanan juga sudah menggiringnya untuk menjauh.


*#*

Rapat pun diadakan atas insiden kekerasan yang Woo Sang lakukan, dan salah satu staf rapat mengatakan mereka ga bisa melakukan apapun untuk mengatasi masalah ini.
Woo Sang dan ayahnya juga ada dirapat itu, dan saat Woo Sang ditanya apa alasannya menghajar Peter Forest, Woo Sang memilih tak menjawab dan malah mengenakan earphone nya. Dia lebih memilih mendengar musik daripada harus menjawab pertanyaan yang menurutnya ga penting itu.


Seorang laki-laki tua yang merupakan pemimpin rapat itu meminta agar Woo Sang benar-benar mengerti posisi mereka. Ayah Woo Sang lah yang meminta maaf atas insiden ini.


*#*

Malam harinya, setelah sampai di rumah. Woo Sang menolak usul ayahnya yang menyuruhnya masuk ke sekolah Atlet untuk memulihkan nama baik Woo Sang. Ayah Woo Sang memaksa dan menyuruh Woo Sang untuk menerima ide itu, meskipun itu bertentangan dengan keinginan Woo Sang.

Woo Sang mengingatkan ayahnya kalau setahun lagi sudah watunya Olimpiade, jadi mana bisa Ayahnya melakukan ini padanya.? Ayah Woo Sang dengan kesal bertanya, jika sudah tahu Olimpiade tinggal setahun lalu kenapa Woo Sang melakukan kekerasan itu? Ini adalah konsekuensinya.


*#*

Pagi harinya, Jae Suk sudah datang di sebuah sekolah Atlet dimana pelatihnya adalah seorang pria yang Jae Suk sapa dengan sebutan Pelatih Jang. Mereka sepertinya sudah saling mengenal dengan baik.

Jae Suk memuji Jang yang merupakan pelatih terkenal sekarang. Dia mendekati Jang dan duduk di samping temannya itu. Tapi Jang malah bergeser menjauh setiap Jae Suk mendekat seraya berkata kalau dia bukan orang yang terkenal.
Jang bertanya kenapa Jae Suk kesini?

Jae Suk menggeser lagi posisinya mendekat ke Jang, tapi Jang kembali menjauh. Jae suk bertanya apa bisa Jang menerima seorang murid lagi? Jang menjawab kalau sekolah ini hanya sekolah renang kecil. Mana bisa dia menerima murid lagi.?

Jae Suk mendekat kembali, dan kali ini sepertinya Jang sudah capek bergeser, sehingga dia membiarkan saja Jae Suk duduk sedikit lebih dekat disampingnya. Jang menjelaskan kalau pendaftaran ini hanya formalitas saja, karena sekolah mereka harus menerima Jeong Woo Sang. Tapi, bukan berarti sekolah bisa menerima murid baru lagi.

Jae Suk menjelaskan kalau siswa yang dia rekomendasikan ini sangat bagus. Jang akhirnya menyerah dan bertanya, dari SMA mana dulunya siswa yang direkomendasikan Jae Suk?


*#*

Jo Won Il sampai di rumah Jae Suk, namun terlihat rumah itu sepi. Tanpa Won Il sadari, Jung Eun datang dan menyapa Won Il dengan memukul keras bagian belakang kepala Won Il. Won Il pun mengaduh kesakitan sambil mengusap kepalanya yang dipukul Jung Eun tadi.


*#*

Kini, Won Il kembali dengan kerakusannya saat makan. Dia memakan semua seolah tak pernah makan selama seminggu. Jae Suk berkata agar Won Il makan banyak, karena mulai besok Won Il akan mulai latihan.
Jae Suk juga berkata kali ini hadiahnya sepeda motor. Won Il sepertinya setuju dengan syarat itu, dia juga mengingatkan agar Jae Suk ga memotong uang sakunya dan makan daging setiap minggu. Itu adalah kesepakatan, yang ga boleh dilanggar.

Jae Suk menjawab dia tahu itu, dan dia akan menepati janji,memangnya dia terlihat seperti seorang pembohong?
Mendengar pertanyaan itu, membuat Jung Eun dan Won Il saling pandang, menandakan kalau Jae Suk memang suka melanggar janji.

Jae Suk kesal dan memilih pergi, tapi sebelum pergi dia mengeluarkan suara kentut tepat saat posisinya membelakangi Won Il dan putrinya. Jung Eun kesal, tapi Jae Suk menjawab santai, kentut yang ada suaranya itu malah kentut yang ga berbau.

*Hahahaha


*#*

Tinggallah Jung Eun berdua saja dengan Won Il. Won Il sih masih terus ngunyah, aku juga ga tahu seberapa besar lebar perut dan mulutnya.
Jung Eun mengambil gitar dan mulai menyanyi, kemudian Won Il berkata kalau Jung Eun terlihat keren saat bernyanyi. Bukankah bermusik bisa dijadikan mata pencharian untuk Jung Eun.?

“Makanya, kau juga. Carilah mata pencaharianmu. Berhenti bersikap keras kepala. Kau juga kelihatan keren saat berenang.”

n

*#*

Jae Suk mengantar paksa Won Il ke sekolah atlet pagi ini. Dia mengantar dengan taksinya dan berkata kalau Won Il ga akan dikenakan tarif taksi, jadi dia mau Won Il segera keluar. Dikarenakan Won Il tetap ga keluar, membuat Jae Suk terpaksa menarik Won Il dan melempar tubuh Won Il ke tanah. Won Il terus berteriak menolak dan saat akan bangkit berdiri, Jae Suk melempar tas Won Il yang langsung mengenai wajah Won Il.

Kini mereka saling berteriak. Won Il berkata dia ga mau sekolah, sementara Jae Suk keukeuh menyuruh Won Il segera masuk ke dalam. Jae Suk ga peduli, dan langsung meninggalkan Won Il, yang kali ini ga mungkin bisa menolak lagi.


*#*

Jo Won Il sampai di kamarnya, dimana dia tidak sendiri, karena didalamnya sudah ada seorang yang terlihat sedang mengeringkan rambut. Orang itu lah yang menjadi teman sekamar Won Il. Melihat teman sekamarnya memiliki otot yang besar, membuat Won Il pun memuji teman sekamarnya yang terlihat kuat.

Jeong Woo Sang lah yang menjadi teman sekamar Won Il. Dia kaget mengetahui ada yang tinggal bersamanya, karena biasanya dia selalu mendapat kamar sendiri.
Woo Sang pun menatap makhluk di depannya dengan pandangan tak suka.


*#*

Woo Sang langsung menemui Pelatih Jang, dan protes akan dia yang harus berbagi kamar. Pelatih Jang ga peduli itu, dan menyuruh Woo Sang menerima saja. Jangan membantah. Woo Sang berkata kalau dia ga pernah sekamar dengan orang lain. Pelatih Jang menjawab, itu malah bagus. Gunakan kesempatan ini untuk bersosialisasi dengan baik.

“Pelatih, aku ini Jeong Woo Sang.”

Masih tanpa mengalihkan pandangan pada majalah yang dibacanya, pelatih Jang menjawab dia tahu kok kalau yang berdiri di hadapannya adalah Wu Sang.
Melihat reaksi pelatihnya yang biasa saja saa mendengar namanya, membuat Woo Sang mengulang kembali kalimatnya tadi.

“Aku bilang Aku Jeong Wu Sang”

“Aku tahu”


*#*

Siswa-siwa renang lainnya terlihat ga suka karena ada dua siswa pindahan ke sekolah mereka. Padahal berita yang dia dengar pelatih ga mencari murid baru lagi. Lalu masuklah Pelatih Jang ditemani dengan Wu Sang dan juga Won Il, lalu satu orang asisten Jang.

Pelatih berkata kalau dia yakin semua sudah mengenal Jeong Woo Sang yang merupakan atlet renang negara mereka.
Pelatih pun menyuruh Wu Sang memperkenalkan diri. Wu Sang menurutinya dan hanya berkata “Aku Jeong Wu Sang”

Pelatih Jang heran dan bertanya apa hanya itu? Wu Sang mengiyakan. Pelatih Jang pun tak mempermasalahkannya dan menyuruh agar latihan segera dimulai. Tapi saat Jang mulai berjalang, Won Il menarik baju pelatih Jang, sebagai protes kalau dia belum memperkenalkan diri.


*#*

Latihan pun dimulai, dan Won Il saja yang terlihat tak ikut latihan. Won Il malah dengan santainya menyemangati teman-temannya yang sedang berlatih.
Jang bertanya pada Won Il apa yang sedang Won Il lakukan, Kok ga ikut berlatih? Won Il menjawab kalau dia ga bawa baju renang.

Jang geregetan sama sikap Won Il yang dihari pertama saja sudah membuat masalah. Bagaimana bisa masuk sekolah renang tapi malah ga bawa baju renang?


*#*

Jam makan adalah jam yang sangat disukai Won Il. Dia benar-benar memanfatkan jam ini dengn makan dalam porsi besar. Lalu tiba-tiba ada dua oarng yang ikut duduk di mejanya.
Mereka adalah Dae Chan dan Jung Dong.

Dae Chan berkata agar nanti malam Won Il datang ke kamar mereka. Dengan polosnya Won Il bertanya kenapa? Jung Dong menjawab pokoknya datang saja, dan jangan bilang pada yang lain.


*#*

Malamnya, benar saja Won Il langsung datang ke kamar Jung Dong dan Dae Chan. Terlihat disana kedua orang itu sedang unjuk kekuatan di depan Won Il. Won Il hanya menatap aneh pada kedua teman barunya ini.
Dia kemudian berkata kalau dia ngantuk, apa dia boleh ke kamarnya sekarang?


*#*

Sebuah layanan paket makanan datang di sekolah itu. Pengantar makanan, mengikat makanan itu dengan tali yang sudah tersambung ke sebuah kamar di atas. Tentu ini adalah salah satu akal siswa agar bisa membeli makanan tanpa harus ketahuan oleh pelatih Jang. Paket makanan itu dengan bebasnya terngkat melewati ruangan pelatih Jang. Saat pelatih Jang menoleh ke belakang, paket makanannya sudah naik dan tak terlihat. Tapi Pelatih Jang heran karena hidungnya mencium bau makanan.


Ternyata makanan yang dipesan tadi adalah makanan untuk Won Il. Dia yang selalu kalap saat melihat makanan lezat tentu tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Won Il langsung menyikat makanan itu tanpa ampun. Seolah besok dia akan mati dan ga bisa makan lagi.
Jung Dong mengajak Won Il masuk ke kelompok mereka, tapi Won Il dengan mulut penuh makanan menjawab kalau dia menolak ide itu.

Dae Chan sambil menyodorkan pizza berkata pada Won Il jika Won Il mau bergabung di kelompok mereka, maka tiap hari Won Il bisa makan-makanan enak ini. Won Il menatap pizza lalu melahapnya dan menjawab baiklah kalau begitu. Dia mau, karena makanan ini semuanya enak.

Dae Chan kemudian menuangkan bir ke gelas Won Il, dan meminta Won Il meminumnya. Won Il menolak dengan halus, dia beralasan kalau dia memiliki kenangan buruk tentang bir. Jadi dia ga mau meminumnya. Dae Chan menjawab, kali ini hanya akan ada kenangan indah yang muncul. Makanya Won Il harus mau.

Won Il masih menolak karena dia ingat peraturan disekolah ini yang ga memperbolehkan siswa minum minuman keras. Jika sampai ketahuan maka siswa itu bisa dikeluarkan. Tapi, kedua teman barunya itu berubah cemberut dan ngambek karena permintaanya ditolak oleh Won Il.
Won Il bingung dan serba salah, karena kedua teman barunya ini sangat baik, mau mentraktirnya makanan enak.


*#*

Sementara itu, Woo Sang malam ini sedang asik menatap layar gadgetnya. Dia terlihat serius karena di layar itu sedang mempertontonkan salah satu teknik berenang. Woo Sang merasa dia belum mampu melakukan satu teknik itu. Sehingga dia menontonnya berkali-kali.

Setelah merasa mengerti, untuk kesekian kalinya Woo Sang mencoba cara itu. Dia sudah ada di kolam renang, membuka jaketnya dan mulai melompat indah ke dalam kolam. Dia bergerak mengikuti cara yang dia tonton tadi, dan berharap kali ini dia berhasil.
Tapi, belum sampai Woo Sang ke bagian finish, Woo Sang sudah menyembulkan kepalanya, dan menjadi kesal, karena dia kembali gagal. Dia pun menepuk air kolam meluapkan kekesalannya. Kenapa teknik satu ini begitu sulit?
Woo Sang pun memtuskan berhenti berlatih dan segera keluar dari kolam renang tersebut.


Sesampainya di kamar, dengan wajah kecewa dia masuk dan tak sadar menginjak tangan seseorang. Woo Sang tentu terkejut karena ternyata dia menginjak tangan Won Il, yang langsung mengaduh kesakitan.
Won Il yang dalam posisi mata terpejam diatas lantai, mengernyit sakit namun tetap tak sadarkan diri dari tidurnya, dia malah bergumam sesuatu yang tak jelas, dan Woo Sang tahu Won Il pasti habis mabuk.


Keesokan paginya, pelatih Jang sudah mengumpulkan semua siswa. Sebelum dia memulai latihan dia berkata kalau dia tahu semalam ada siswa yang mabuk. Jadi dia mau siswa itu mengaku.
Jung Dong menyikut lengan Dae Chan seolah bertanya bagaimana ini. Dae Chan menggelengkan kepala, sebagai isyarat agar mereka jangan mengaku. Pelatih Jang menghitung, dan sampai pada hitungan kedua, majulah Won Il ke depan.

Pelatih Jang bertanya apa alasan Won Il sehingga semalam minum minuman keras? Won Il menjawab asal kalau dia sangat jengkel, makanya dia minum. Pelatih Jang kesal dan menyebut Won Il si pembuat masalah, diapun memberi hukuman bukan hanya pada Won Il tapi pada seluruh siswa. Setiap dari mereka harus melakukan 50 putaran, dan dimulai dari sekarang. Sebagai hukuman tambahan tidak ada libur akhir pekan untuk mereka.

Won Il merasa ini tak adil, dia kemudian berkata pada Pelatih Jang agar hanya menghukumnya, dan tidak melibatkan teman-temannya. Dialah yang melakukan kesalahan. Pelatih Jang maju dan bertanya apa Won Il serius dengan yang Won Il katakan?

“Tentu saja.” jawab Won Il mantap

“Baik, kalau begitu lakukan 500 putaran seorang diri..!!”

Pelatih juga mencabut larangan libur akhir pekan yang dia katakan tadi.


*#*

Jo Won Il sudah bersiap dengan baju renangnya. Dia ditemani Jung Dong dan Dae Chan yang menatap Won Il dengan rasa menyesal, karena tadi mereka ga mengaku. Won Il menenangkan temannya dan bilang, dia ga apa-apa kok.
Tapi, Won Il menatap air dengan perasaan gugup. Dia merasa dia ga sanggup melakukannya. Namun akhirnya dengan penuh keberanian, Won Il melemparkan tubuhnya ke kolam dan mulai berenang. Dia menjalani hukumannya.

Entah sudah berapa putaran yang dilakukan Won Il, tapi dia belum keluar dari kolam. Dia terus berenang, dan disana terlihat Jung Dong serta Dae Jun menemani Won Il, sembari memberikan semangat pada Won Il. Mereka bertindak seolah mereka adalah cheerleaders nya Won Il. Menari sambil meneriakkan yel yel penyemangat untuk temannya itu.

Karena Jung Dong dan Dae Jun capek jadi cheerleader, mereka pun berhenti dan memilih duduk di tepi kolam, sambil terus menemani Won Il. Dae Jun menyarankan agar Won Il minta maaf saja, dan ga usah melakukan ini. Pelatih Jang pasti mau memaafkan Won Il. Jung Dong membenarkan hal tersebut.

Tapi, mereka berdua akhirnya malah bertengkar dengan saling menyalahkan satu sama lain. Jung Dong bilang ini salah Dae Jun karena menyuruh Won Il minum. Dae Jun yang ga mau disalahkan berkata sebaliknya, kalau ini adalah ide Jung Dong.


*#*

Won Il sudah menyelesaikan 500 putarannya tanpa henti, dan kini dia tergolek lemah setelah berhasil mengeluarkan dirinya dari kolam. Masih ada Jung Dong dan juga Dae Jun disana. Tapi mereka ditemani oleh pelatih Jang yang tak menyangka Won Il nekat melakukan hukumannya tadi.

Melihat Won Il terkapar dengan mulut terbuka seolah berkata sesuatu, membuat pelatih Jang menyuruh salah satu dari mereka mendengarkan apa yang dikatakan Won Il. Jung Donglah yang mendekatkan telinganya ke mulut Won Il, dan mendengar apa yang Won Il katakan.

Jung Dong sudah yakin dengan apa yang dia dengar kemudian memberitahukan pada pelatih Jang bahwa tadi Won Il bilang, agar pintu ruang makan ga ditutup.
Pelatih Jang menatap tak percaya kalau kalimat itulah yang diucapkan Won Il yang menurutnya sudah seperti orang sekarat. Dae Jun sendiri, menatap Jung Dong dan bertanya memang benar itu yang dikatakan Won Il tadi? Jung Dong menangguk dengan tampang serius.

*LOL banget ketiga orang ini.


*#*

Akhirnya Won Il selesai menjalani masa hukumannya, dan sekarang dia sedang digendong Dae Jun. Jung Dong berseru kalau Won Il benar-benar seorang pria. Dae Jun bertanya Won Il mau makan apa? Won Il menjawab dia mau pizza.

*Grrrr…


*#*

Pagi ini, Woo Sang sudah siap untuk latihan, dia melihat Won Il yang masih tertidur dan dengan perasaan bimbang dia menatap Won Il. Dia bingung haruskah dia membangunkan Won Il, karena nanti Won Il bisa telat latihan, atau membiarkan saja.?

Tepat saat tangan Woo Sang akan menyentuh selimut Won Il untuk membangunkan teman sekmarnya itu, Won Il bangkit dan mengagetkan Woo Sang.
Woo Sang yang malu takut ketahuan, berpura-pura sedang melakukan peregangan tubuh atau olahraga pagi. Dia menggerakkan tangannya kekanan dan kiri mirip gerakan orang yang sedang olahraga.

Won Il dengan mata terpejam menoleh kearah Woo Sang dan berkata “Ambilkan aku air.”

Won Il menjelaskan sambil memperlihatkan tangannya, kalau tangannya masih gemetaran, dia ga bisa mengambil minum dengan tangan seperti ini.


*#*

Woo Sang dengan perasaan terpaksa, akhirnya mau mengambilkan air untuk Won Il.
Dia menyodorkan gelas itu, tapi Won Il malah memoyongkan bibirnya, dan minta agar Woo Sang juga membatunya minum. Dia ga bisa memegang gelas itu dengan tangannya, jadi tolonglah dia.

Woo Sang bertanya apa Won Il butuh sedotan? Won Il menjawab tidak, bukan begitu. Dia meminta agar Woo Sang mendekatkan saja gelas itu ke bibirnya, maka dia akan meminumnya.

“Kenapa harus aku?” tanya Woo Sang malas bercampur kesal

“Karena kau lah yang mengadu pada pelatih. Makanya dia jadi seperti ini” Jawab Won Il

Woo Sang kesal dan bilang bukan dia yang mengadu.
Won Il tersenyum dan beralasan kalau tadi dia hanya bercanda saja.
Akhirnya Woo Sang mau membantu Won Il minum, tapi Won Il masih saja protes membuat Woo Sang berkata, apa Won Il mau diguyur?

Won Il yang sudah selesai minum dengan bantuan Woo Sang menepuk bokong Woo Sang, membuat Woo Sang kesal. Woo Sang bertanya memangnya dia teman Won Il? Won Il menjawab santai kalau mereka memang teman kok.

“Kau tidak ingat? Akulah orang yang menemukan medalimu?”


*#*

Flashback

Saat itu, Woo Sang masih kecil. Dia terlihat membuang medali peraknya ke tempat sampah. Dia kesal sekali. Won Il kecil yang ternyata memang sudah hobi makan, menatap Woo Sang sambil mulutnya terus mengunyah.

*Woo Sang kecil manis ya, cocoklah pas gede tetep ganteng. Lha ini, Won Il kecil manisnya gitu, kok setelah besar jadi (maaf) jelek banget ya..idiih..
kayaknya Seo In Guk bagusnya ga usah buka mulut deh. Setiap dia ngomong sama sekali ga keren. Bagusan dia mingkem aja..hihihi

sambil berlari mengejar Woo Sang, Won Il berteriak “Hei, ini medalimu.”

Woo Sang bukannya berhenti malah terus berlari, membuat Won Il akhirnya terjatuh saat mengejar Woo Sang.


Woo Sang menoleh dan menjulurkan lidahnya tanda mengejek pada Won Il yang terjatuh. Woo Sang masuk ke mobil, dan berkata pada ayahnya agar segera pergi, tapi ternyata Woo Sang salah masuk mobil, dan seorang pria disana berkata dengan nada marah kalau dia bukan ayah Woo Sang.
Woo Sang yang menolehpun menjadi kaget, karena ternyata benar dia salah masuk mobil.

*LOL


Setelah Woo Sang keluar mobil, Won Il mendekat dan mengembalikan medali Woo Sang. Dia berkata kalau sepertinya Woo Sang ga tahu medali Woo Sang jatuh.

“Tidak. Itu kubuang” Jawab Woo Sang sambil menatap marah pada Won Il.

Won Il bertanya kenapa dibuang? Bukannya Woo Sang sudah susah payah mendapatkan medali ini?

“Karena aku benci dapat medali perak.”

Sambil tersenyum pada Woo Sang, Won Il melepas medali emasnya dan berkata “Kalau begitu ambil saja medali emasku.”

Semakin marahlah Woo Sang, dia bertanya apa maksud Won Il? Apa Won Il mengejeknya?
Won Il menjawab bukannya begitu, di rumahnya sudah banyak medali emas, jadi dia ga masalah jika yang satu ini untuk Woo Sang.
Woo Sang ga terima, dia merampas medali peraknya, dan tetap membuang medali itu, lalu beranjak meninggalkan Won Il.


Flashback End

*#*

KOMENTAR :

Film ini benar-benar ga ada unsur romantic percintaan. Ada sih, tapi hanya sebagai selingan saja. Cukup menyenangkan karena aku selalu suka tema persahabatan. Ternyata dulunya, Woo Sang ga pernah menang melawan Won Il.

Woo Sang baru bisa menjadi atlet nasional, setelah Won Il memutuskan ga terjun lagi ke dunia perenangan yang digelutinya. Aku rasa ini karena kematian ayahnya.

Sementara itu, Woo Sang sepertinya memang terlalu berambisi menjadi yang pertama, tepatnya itu adalah ambisi ayahnya.
Dia selalu menuruti ayahnya, karena ga ingin ayahnya sedih.

Jung Dong dan Dae Jun menjadi pelengkap drama ini, mereka lucu.
Oiya, pelatih Jang juga keren. Setelah dia memukau di Drama Scandal sebagai suami Joo Ha, disini aku rasa dia juga sangat membuatku kesengsem.
Satu aja yang Ilfil aku lihatnya, Won Il.
Cara makan, caranya ngomong, caranya ketawa, kenapa malah bikin aku jadi ngerasa pengen muntah. Asli..(maaf) kok dia bisa se mengerikan itu sih…Hiiiyy..

Karena ini 118 menit, aku mungkin akan membaginya lebih dari dua part.
Biar ga kepanjangan dan ga bikin bosen. Biar pikunya juga ga dikurangi. Oiya, Lee Jong Suk tambah putih ga sih disini? Hihihihi

*Tambah cakep si iya Ay..hahahaha

19 comments:

  1. download K-movie dmn sih sis?.

    ReplyDelete
  2. mba ay, aku suka deh baca sinopsis mba
    walau biasanya cuma jd silent reader hehehe
    tetep semangat ya lanjutin sinopsisnya, fighting!!
    ada link buat download movie ini g mba?
    makasiiiih

    ReplyDelete
  3. Untuk DL movienya bsa di Indowebster ya...tapi hrus register dulu..it free kok..tinggal searching movienyaa..gmpang kok..^^

    ReplyDelete
  4. Waaah..jd pgn liat movienya..

    Btw..liat Won Il dsini jd inget Soo Kyung (Let's Eat)...hehe..
    Sama2 kalap klo liat mknan..
    Seo In Guk..keren kok Ay..tp y..mgkn klo dsni emg rda2 gmnaaa gtu..
    :D

    Semangat y Ay..dtggu lnjutannya..jgn lupa..Scandalnya..pnsrn bgt..pgn nnton blm smpet2..*keenakan bc sinop dr my story..*
    =Vie=

    ReplyDelete
  5. hihihi surprise dari mbak ayu^^
    suka mbak, sama nih seleranya tentang sahabat
    mulai dari school sebenernya
    lega banget bisa nemu drama itu di antara banyak drama yang mengumbar cerita cinta :D (apalagi mbak ayu buat sinopnya juga)
    dialnjut ya mbak,
    padat nih sinopnya, tapi semoga mbak ayu tetep SEMANGAT XD
    makasih^^
    *no komen jong suk haha

    ReplyDelete
  6. Akhirnya ada drama selingan yg menarik
    Saya suka saya suka

    ReplyDelete
  7. trima kasih sinopsis' n dtunggu lanjutan sinopsis'a suka ska suka

    ReplyDelete
  8. Tema persahabatan baguslah, tp lebih keren kalo lee jong suk dan kim woo bin hehe..
    suka banget couple ini.
    Makasih sinopnya, banyakin pikunya yaa^^

    ReplyDelete
  9. wah sinopsis kk isinya cm menjelekkan orang lain ja... kurang profesional bgt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah lo..kalo emng aku ga ptofesional nulisnya..ya mngoo ga usah baca sinop syaa..gitu kok repot lo kamuu...
      Itu juga pndapat pribadi sayaa..suka2 sya dong..saya juga ga larang2 kamu buat suk atau tidak suka sama siapapun..
      Be carefull klo koment yaa..

      Delete
  10. Haha sabar mbk mungkin anonim diatas tu fans nya seo in guk jd tersinggung kali.hehe

    ReplyDelete
  11. ayooo anonim jgn bilang org ga fropesional yaa....kan mbak ay sudah cape2 buat sinopsisnya.
    sebenarnya komentar selingan di sinopsis itu yang malah bikin sinopsis nya lebih hidup dan baca nya juga ga bosan...hee bahasa saia
    lagian kalau sampai kita yg nonton kebawa suasana berarti akting nya seo in guk keren dunk, bisa segitu kocaknya ekpresinya

    mbak ay...yang ku nanti one warm wordnya yaa..hee tetap aja ujung nya

    ReplyDelete
  12. fropesional ====> profesional hee maaf

    ReplyDelete
  13. maaf sblmny buat mb. Ayu. Ak cuma pembaca yg ingin memberikan kritik. Jujur, agak stuju ma anonim diatas (ak bukan anonim diatas & maaf ak sndiri memakai anonim).
    sbg penulis membuat sinopsis memang hak mba Ayu memberikan komentar. Tp lbh baek komentar2 selingan tsb berhubungan dg drama, tokoh dalam drama ato jalan crta drama tsb. Menjadi Penulis yg netral akan lebih baik, mba Ay. Jd komentar ato pendapat pribadi yg tdk brhubungan dg drama, seharusnya tidak perlu diumbar didalam sinopsis. Kita sbg pembaca jd kurang nyaman saat membaca. Krna pemikiran stiap org berbeda, pendapat pribadi jg pasti berbeda.
    Di blog sinopsis tetangga, mereka jg sering memberi komentar2 selingan, tp masih brhubungan dg drama ato jalan critanya.
    Maaf tdk ada maksud apa2, tdk maksud membandingkan. Ak jg ga ingin menjadi pembaca yg kurang ajar dg tidak menghargai usaha mba Ay. Ak sangat menghargai usaha mba Ay membuat sinopsis. Sbg pembaca, ak hanya bisa memberikan saran & kritik, agar jd blog yg lbh baik lg..
    Smoga saran & kritik ini bisa ditrima..
    -Melsa-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf ya kalo jadi urang nyaman..tapii sya trmasuk org yg keras kepala..jdi sya juga ga masalahh jika dbandingkan dngn blog mnapun...apakah blog sya pling jelek...atau blog sya pling tidak profesiaonal..krena suka koment ttg cast nya..dan mnjadi blog yg ga netral...bukan msalah untuk sya..atau jika stelah sya suka komen ttg pra cast di drama yg sya ambil..trus pda ga ada readers yg mau bca..sya ckup ikhlas menerimanyaa..
      intinyaa..klo sya nulis sinop..ya sya ga bsa jika hnyaa brkomentr ttg dramanya...atau jalan certa saja...krena mnrt sya...sya koment ttg cast nya ya krena sya bner2 kbawa bgt sma peran yg didpet di drama ini..bukankah itu trmasuk kberhasilan si aktor..bsa mmpengaruhi pnonton??
      Maaf juga...krena blog sya memang beda..dan sya ga masalah untuk itu..skali lagii...maaf...
      Lagipula..sya mmg tidak ingin dipuji ttg tulisan sya..tapi bkan brrti sya ga menerima kritik..cma sya slalu mnyaring stiap kritik..dan maaf lagii jika kdang kekeras kepalanya sya mmpengaruhi kritik yg sya terima..
      Sya ga marah dan benci..ini murni karena sya berbeda..sya juga ga merasa sama dengan blog lain...blog sbelah..atau blog manapun..
      Sya menulis dengan apa yg mata sya liat dan yg hati sya rasaakan..
      Bukan hnya menulis untuk mnciptakan kepuasan untuk readers..
      Setiap tulisan..pnya sudut pndang pribadi..
      Dan sya sllu mmasukkan sudut pdang sy dalam sinop yg sya tulis..entah itu dramanyaa, Casttnyaa..bahkan bajunyaa..
      Jadi maaf untuk kmu yg ga nyaman..maaf untuk kalian yg merasa blog sya ga netral..dan ga profesional..sya hanya bsa blang maaf..
      Jika mmng krena ini kalian ga suka..dan menganggap sya ngeyel..atau ah jadi males sama blog mba ayu..monggo..tidak ada paksaan kok..
      So..maaf..^^

      Delete
    2. trimakasih mb Ay sudah menanggapi commentku.
      Ak ngga nganggap blog ini jelek mb Ay, serius.. Cuma share pndapat aja mba, ga maksud njelek2in. Ak suka mbaca blog mb Ay.
      Ak Sadar mb, nulis sinopsis itu susah, & ak sndiri jg ga ada pengalaman nulis sinop. Jd bner2 Maaf ya mba, kalo komenku kesannya jd kyak menggurui, pdhal sndirinya ga bisa nulis.. >.<
      tp bner2 makasih mb, commentku sudah ditanggapi..
      -Melsa-

      Delete
  14. Saya sukaa seo in guk nyaaa , mukanya pas bgtt sama karakternyaa^_^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^