Friday, 13 December 2013

Sinopsis Scandal Episode 15 Part 2

Sebelumnya di part 1



Part 2

Myung Geun, sedang sibuk membuat kursi. Lalu tiba-tiba dia teringat akan rencana Joo Pil yang akan memberitahu Tae Ha tentang Eun Joong yang asli.


Myung Geun kemudian teringat sesuatu, dan dia pun mencoba mengambil benda yang diingatnya itu. Ternyata itu adalah sebuah buku catatan. Dimana di dalamnya berisi catatan yang persis seperti isi USB Gong Gi Chan.
Dia pun menyiapkan rencananya.


Tae Ha sedang berbicara di telepon dengan Kang Ho yang melaporkan kalau istrinya hanya punya jadwal ke RS hari ini. Semnetara itu ada Joo Pil disana dengan hasil tes DNA tentang Eun Joong asli.


Setelah telepon usai, Tae Ha mendekati Joo Pil dan meminta Joo Pil menjawab telepon Joo Pil yang dari tadi terus bergetar. Getar itu begitu mengganggunya.
Joo Pil yang tahu Myung Geun menghubunginya, menjawab kalau dia akan menerima telepon ini diluar.

Tae Ha ga suka kalau Joo Pil bolak-balik masuk kantornya. Joo Pil gelisah, karena dia ga mungkin menjawab telepon Myung Geun di depan Tae Ha. Tae Ha heran dan bertanya apa Joo Pil punya pacara rahasia, sehngga ga mau menerima telepon itu dihadapannya? Padahal dia ga akan mengganggu. Joo Pil makin gelagapan saat ditanya tentang pacar rahasia itu.

Tae Ha pun bilang kalau Joo Pil terlihat sangat tidak tenang, dan itu membuatnya curiga. Jika Joo Pil ga mau menerimanya disini, maka tolak saja panggilan itu.


Joo Pil memilih tetap menerima panggilan itu diluar, dan meninggalkan kertas hasil tes DNA itu. Tae Ha melihatnya dan merasa ingin tahu. Dia menimbang-nimbang apakah akan membuka amplop milik Joo Pil itu atau tidak.


Myung Geun mengajak Joo Pil bertemu setelah jam kantor. Joo Pil menjawab kalau dia sudah ga punya alasan lagi untuk bertemu Myung Geun. Kemudian Myung Geun menjawab kalau dia memiliki daftar suap Tae Ha Grup. Joo Pil pun mau bertemu dengan Myung Geun.


Setelah telepon usai, Joo Pil teringat akan amplop yang dia tinggalkan di ruang Tae Ha, Joo Pil pun bergegas masuk dan melihat amplop itu masih dalam posisi semula. Dia menebak-nebak apa Tae ha sudah melihat isi di dalamnya atau belum? Tae Ha saat itu juga dalam posisi tertidur, sehingga dia sedikit kaget saat Joo Pil masuk dan bergumam, apa tadi dia tertidur. Joo Pil tak menjawab apapun, karena hatinya bergejolak. Bahkan nafas Joo Pil masih memburu sehingga dia hanya diam saja. Tae Ha sama sekali tak menyadari perubahan raut wajah Joo Pil, dan dia bertanya hal penting apa yang ingin Joo Pil katakan padanya?

Joo Pil, entah masih menetralisir hatinya, dia terlihat tidak mendengar apa yang Tae Ha tanyakan padanya.
Tae Ha pun membentak Joo Pil, dan Joo Pil langsung berkata kalau dia bertemu dengan Ha Myung Geun.
Tae Ha tentu tidak lupa dengan nama itu, nama si penculik anaknya.

Dengan wajah penuh keseriusan Tae Ha bertanya apa itu benar-benar Ha Myung Geun? Joo Pil membenarkan. Tae Ha pun bertanya dimana Joo Pil bertemu si brengsek itu?
Joo Pil menjawab kalau dia bertemu Myung Geun secara kebetulan. Joo Pil pun bertanya, apa Tae Ha benar-benar masih ingin bertemu dengan Myung Geun? Tae ha membenarkan dengan geram, dia juga berkata kalau dia harus bertemu Myung Geun dan bertanya padanya tentang kejadian 25 tahun silam.
Joo Pil pun berjanji akan membawa Myung Geun ke hadapan Tae ha bagaimanapun caranya.


Ah Mi datang ke firma hukum Cheonha, dan Hwa Young melihat tampilan Ah Mi yang berbeda. Ah Mi menjelaskan kalau dia berpakaian seperti ini, karena baru melamar pekerjaan di beberapa tempat tadi. Hwa Young kemudian bertanya, apa jurusan Ah Mi? Ah Mi menjawab dia tidak kuliah, jadi dia ga punya jurusan. Dia hanya terus bersiap untuk ikut ujian petugas administrasi kejaksaan.

Ah Mi kemudian bercerita kalau dia sudah gagal selama 7 kali, jadi dia berharap yang kali ini berhasil.
Dia sekarang sudah sendiri, suaminya sudah pergi, bahkan anak dalam kandungannya juga meninggalkannya karena kebakaran. Ah Mi pun meminta agar mereka membicarakan urusan mereka saja.
Hwa Young menyetujuinya.


Sementara itu, Eun Joong menelpon Jang Joo Ha, dan ternyata Joo Ha sedang ada di pelataran parkir dan terlihat bimbang apakan dia akan menerima panggilan dari Eun Joong ini atau tidak. Eun Joong melihat semua itu. Dia heran kenapa Joo Ha hanya memandang ponselnya saja, tanpa berniat mengangkat panggilan darinya. Tapi kemudian Eun Joong membunyikan klakson mobilnya, membuat Joo Ha menoleh dan melihat kalau Eun Joong lah yang membunyikan klakson, dan mengagetkannya.
Eun Joong pun menyapa Joo Ha dengan gaya hormat seorang detektif yang bertemu atasannya.


Joo Ha akhirnya masuk ke mobil Eun Joong dengan perasaan tak nyaman. Eun Joong bertanya kenapa Joo Ha ga menjawab teleponnya tadi? Joo Ha hanya diam. Tapi tiba-tiba Eun Joong berkata tentang kancing manset yang dia tahu dibeli oleh Joo Ha untuk Tae Ha, dan Joo Ha ternyata menyembunyikan fakta itu.
Eun Joong bahkan bertanya bukan Joo Ha kan yang memerintahkan Kang Ho untuk membunuhnya?
Joo Ha membelalakkan matanya, dan Eun Joong berkata kalau Joo Ha bereaksi terlalu berleihan menurutnya.

“Apapun yang dilakukan ayahku, meskipun dia sedang melakukan apa yang sedang kau selidiki. Aku tetap harus melindungi ayahku, dan Grup Te Ha. Aku menyadarinya kali ini, kalau ini adalah pekerjaanku. Ini adalah jalan dan nasibku. ”

Eun Joong pun menjawab maka dari itu, jangan menghindarinya, dan jawab saja teleponnya. Mereka berdua kan hanya melakukan pekerjaan mereka, dan berjalan sesuai dengan jalan mereka masing-masing.

“Aku memerlukan kau, dan kau memerlukan aku. Mari pikirkan itu saja. Kau juga harus mengetahui gerakanku untuk melindungi ayahmu. Dan jika aku mnemukan fakta-fakta tindak pidana atau semacamnya, aku akan menahanmu tanpa belas kasihan. Jadi kau tidak perlu merasa kasihan padaku.”

“Aku tahu itu, tapi tetap saja aku merasa kasihan dan khawatir.”

Eun Joong mengajak Joo Ha untuk pergi, Joo Ha pun menjawab kalau mobilnya belum dikunci. Eun Joong berkata tenang saja, jika mobil Joo Ha dicuri, maka dia akan menemukannya. Apa Joo Ha lupa, pacar Joo Ha ini seorang detektif?

“Walau aku tidak bisa membelikanmu sebuah mobil, tapi mobil yang hilang, aku akan menemukannya untukmu.”


Kembali ke firma hukum Cheonha, disana Hwa Young berkata agar mereka membuktikan dulu bahwa benar ada kerusakan di konstruksi Zeus. Jika mereka bisa membuktikan adanya kesalahan itu, maka mereka akan bisa mengajukan perkara melawan Tae Ha konstruksi.

Ah Mi menjawab yang terpenting adalah Tae Ha Grup mau membongkar konstruksi Zeus. Jika tidak maka akan terjadi bencana.
Melihat Ah Mi yang berapi-api, Hwa Young hanya menatapnya.

Kemudian, Hwa Young menawari Ah Mi untuk kerja di firma hukumnya ini. Hwa Young menjelaskan kalau sekretaris yang bekerja di bawah pengacara Jang mengundurkan diri, jadi posisi itu kosong sekarang. Jadi dia merasa posisi itu cocok untuk Ah Mi selagi menunggu saat ujian Ah Mi tiba.

Ah Mi tak menyangka dan bertanya apa Hwa Young benar-benar ingin mempekerjakannya?
Hwa Young mengangguk, dan Ah Mi langsung membungkuk hormat tanda dia berterima kasih pada Hwa Young.


Hwa Young pun ingin langsung mengenalkan Ah Mi pada staf lain, dan tentu juga pada Eun Joong-Bok. Soo Young langsung berdiri melihat bosnya datang, dan memberitahu kalau Eun Joong-Bok sedang keluar. Hwa Young pun mengenalkan Ah Mi yang menjadi sekretaris untuk Eun Joong-Bok, menggantikan sekretaris Eun Joong-Bok yang lama.
Soo Young jelas terkejut.

Ah Mi menyapa Soo Young dengan nada akrab, membut Hwa Young bertanya apa Ah Mi dan Soo Young saling mengenal? Ah Mi mengangguk dan menjelaskan kalau Soo Young adalah anak Ha Myung Geun.


Jang Eun Joong, ternyata sedang ada di tempat dia meminta untuk memeriksa rekaman suara yang dia yakini adalah suara Myung Geun. Petugas datang dan menjelaskan kalau kedua suara memang berasal dari orang yang sama. Diapun tetap terkejut dengan fakta yang sebenarnya sudah dia duga sebelumnya ini. Tangannya mengepal geram.


Hwa Young datang ke RS seperti biasa. Dia sedang mengambil daftar obat yang harus diminumnya. Dia melihat ke sekeliling, seolah mencari seseorang. Kemudian dia melihat seseorang yang dia yakini itu Myung Geun. Hwa Young pun menghampiri laki-laki itu dan berniat menyapanya.
Saat Hwa Young mendekat dia terkejut karena ternyata laki-laki itu bukan Myung Geun.


Tae Ha yang sedari tadi ada di RS dan melihat Hwa Young memutuskan untuk menghampiri Hwa Young dan duduk di samping Hwa Young. Hwa Young jelas kaget. Tapi Tae Ha tersenyum manis pada Hwa Young.


Hwa Young langsung bertanya kenapa Tae Ha ada disini. Apa Tae Ha mengikutinya? Senyum di wajah Tae Ha pun menghilang.
Tae Ha yang jadi geram bertanya kenapa Hwa Young ga berfikir jika dia datang kesini karena dia merasa khawatir? Untuk menunjukkan ketulusannya, untuk memberitahu Hwa Young kalau dia menyesal dengan yang dia lakukan waktu itu.

Wajah Hwa Young benar-benar tanpa ekspresi bahkan saat Tae Ha mengucap maaf dan khawatir padanya.


Ha Myung Geun sedang menjalani pemeriksaan di RS. Dia terlihat sedikit tegang.


Malam harinya, Tae Ha mengajak Hwa Young makan malam romantic bersama. Hwa Young heran melihat hanya ada mereka di restoran ini, dan dia pun bertanya pada Tae Ha. Tae Ha menjawab kalau dia hanya ga mau ada yang mengganggu.
Tae Ha bahkan dengan sangat baik membantu Hwa Young memotong daging steaknya, agar Hwa Young gampang memakan daging itu.


Tae Ha mengajak Hwa Young untuk memulai semua dari awal, dia akan menjadi baik untuk Hwa Young.

“seluruh hidupku, walaupun aku hidup sesuka hati, untuk sisa waktu hidupku, aku akan sesuaikan denganmu.”

“Mari bercerai”

Tae Ha mencoba ga peduli dan menyuruh Hwa Young segera memakan dagingnya sebelum dingin. Hwa Young berkata kalau dia akan tetap melanjutkan perkara Zeus itu. Dia akan menghentikan kesalahan konstruksi dan juga menghentikan Tae Ha.

“Aku aka merangkul orang-orang yang terluka karena dan meminta maaf pada mereka. Untuk mengurangi luka, aku akan menutupinya. AKu pikir itu cara untukku bertobat.”

“Bertobat? Orang yang sok suci seperti kau mau bertobat. Kejahatan apa memangnya yang membuatmu ingin bertobat?”

Tae Ha berkata kalau dia ga berniat melawan Hwa Young. Hwa Young mengira Tae Ha menyerah dan mau untuk memulai kembali konstruksi.
Tae Ha menjawab kalau dia memang ga akan melawan Hwa Young, tapi putra merekalah yang akan melawan Hwa Young. Eun Joong-Bok akan membela Tae Ha konstruksi.

“Semoga beruntung melawan putramu. Ibu dan anak akan melawan di pengadilan. Pers akan membuat ini menjadi berita besar. Itu akan buruk untuk kita, tapi orang-orang menyukainya.”

Hwa Young syok sekali mendengar pernyataan suaminya tadi.

**

Ah Mi pulang dan melihat ada Eun Joong-Bok sedang duduk di tangga depan rumah. Ah Mi pun menyapa Eun Joong-Bok yang bahkan tak menyadari kehadirannya, karena sedari tadi menundukkan kepala.

Saat Eun Joong-Bok mengangkat kepalanya dan melihat Ah Mi dia berkata, Oh kau datang?
Ah Mi bertanya siapa yang ingin Eun Joong-Bok temui?Dia atau Ahjussi?
Tak disangka Eun Joong-Bok menjawab kalau dia ingin menemui Ha Eun Joong. Tapi kemudian Eun Joong-Bok mengajak Ah Mi minum bersamanya? Apa Ah Mi bisa?Jika tidak bisa, maukan Ah Mi menemaninya minum?

“Aku tidak bisa kehilangan pikiranku. Jika aku minum sedikit. Aku merasa seperti aku akan kehilangan pikiranku. Tapi, aku tidak berfikir aku bisa menemuinya tanpa minum. Nona Ah Mi, pegang saya, hingga saya tidak ambruk.”


Kali ini, Joo Ha dan Eun Joong olahraga lompat tali bersama. Mereka sama-sama berkeringat. Eun Joong yang lebih dulu berhenti dan bertanya apa ga lebih baik Joo Ha pulang? Joo Ha kemudian ikut berhenti dan balik bertanya apa ajakan pulang ini karena Eun Joong mau bertemu dengan ayahnya dan membuat ayahnya marah lagi?

Eun Joong menjawab, kalau begitu mereka harus menemui ibu Joo Ha. Joo Ha bilang punya dua ibu. Mari selesaikan satu demi satu.
Jika ibu Joo Ha menentang hubungan mereka, Joo Ha bisa mengemasi barang-barang Joo Ha lalu tinggal dengannya.

Joo Ha tentu kaget, dan Eun Joong menjelaskan kalau ayah Joo Ha kan punya banyak apartemen, mereka bisa pilih salah satu lalu tinggal disana bersama.

Joo Ha pun mengajak Eun Joong pergi. Eun Joong terlihat antusias dan bertanya apa iiimereka akan ke rumah Joo Ha, Joo Ha menggeleng dan berkata kalau mereka akan ke hotel

Eun Joong kaget, dan Joo Ha menjelaskan sambil tersenyum kalau ibu yang membesarkannya sedang tinggal di hotel, jadi mereka akan menemui ibunya dihotel itu.

Eun Joong pun menyuruh Joo Ha mandi dan bersiap-siap selama 7 menit. Jangan sampai terlambat.
Joo Ha gantian terkejut dan hanya menatap kepergian Eun Joong.


Eun Joong-Bok dan Ah Mi sedang menikmati malam bersama. Ah Mi berkata dia sebenarnya ingin tahu seperti apa rupa bayinya? Apakah perempuan atau laki-laki?

Ah Mi kemudian bercerita saat pertama kali dia datang ke RS untuk memeriksakan kehamilannya, dia memakai Bandana berwarna hijau kekuningan. (Yeondo). Itulah sebabnya kenapa dia selalu memanggil bayinya dengan nama Yeon Do. Seharusnya dia memberikan nama yang baik untuk janinnya itu.

“Apa menurut Anda, bayi itu ingat pada ibunya? Bayi itu tidak melihat wajah ku, akupun tidak melihat wajah bayi itu. Nanti, jika suatu saat aku bertemu bayiku, apa dia bisa mengenaliku?"

Eun Joong-Bok malah menangis. Entah karena cerita Ah Mi yang sedih, atau karena dia merasakan kesedihannya sendiri. Tapi yang jelas, Eun Joong-Bok menangis tersedu-sedu dan membuat Ah Mi heran.


Ha Myung Geun siap bertemu Joo Pil, di bar hotel. Saat dia menunggu lift terbuka, dia terkejut ternyata Hwa Young lah yang ada di dalam lift. Hwa Young hanya terdiam, tanpa melihat siapa yang berdiri di depan lift. Tapi kemudian Myung Geun bertanya, apa Hwa Young akan keatas? Hw Young hanya diam, sehingga Myung Geun memutuskan untuk masuk ke dalam lift.


Saat sudah berdua di dalam lift, dan pintu lift pun menutup. Hwa Young tak bisa menahan rasa sedihnya. Dia pun menangis, dan terduduk lemas. Myung Geun meminta agar Hwa Young berdiri.

Hwa Young pun menurutinya, tapi karena lemas, tubuh Hwa Young pun hampir terjatuh jika Myung Geun tak menahan dengan tangganya.
Hwa Young langsung merebahkan kepalanya di dada Myung Geun.

“Hanya sebentar saja, biarkan aku seperti ini.”


Jang Joo Ha sudah ada di lobi hotel, dan sedang mencoba menelpon ibunya. Karena tidak diangkat dia menyuruh Eun Joong untuk duluan ke bar hotel, dan dia akan menjemput ibunya dulu.

Tiba-tiba Eun Joong berkata dia lupa membawa dompetnya, dia berkata pada Joo Ha kalau kali ini dia yang akan membayar. Jadi dia akan mengambil dompetnya dulu di mobil.


Eun Joong kembali ke tempat parkir, dan menuju mobilnya. Di jok belakang mobil Eun Joong, ada sepeda Gi Chan yang dia janjikan pada Ah Mi akan dia bawa pulang hari ini.

Saat Eun Joong mengambil dompetnya tiba-tiba dia melihat ada sebuah sekrup yang jatuh. Dia mengambilnya dan tahu kalau itu adalah bagian dari sepedan Gi Chan. Eun Joong pun mencoba memasang kembali di tempatnya.


Saat itulah, di dalam lubang stang sepeda, menyembul sesuatu yang menarik perhatian Eun Joong. Dia mengambil benda itu yang ternyata sebuah USB. Dia terkejut dan tahu inilah USB yang dilindungi Gong Gi Chan sampai hrus terbunuh.


KOMENTAR :

Kasian juga lihat Eun Joong-Bok ya, tapi kalau ingat dia bakalan jadi jahat, aku jadi gemes sendiri.
Apa Hwa Young memilki perasaan berbeda pada Myung Geun, sehingga dengan gampangnya dia berlabuh di dada Myung Geun, dan menangis di dekapan laki-laki itu?

3 comments:

  1. Makasih sinopsisnya, tetap Sέ♍äπƍάτ.." Dab sehat selalu.

    ReplyDelete
  2. Ditunggu lanjutannya,,, ^_^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^