Sebelumnya di part 1
**
Part 2
Kim In Jung mendapat telepon dari seorang ahjussi yang mengabarkan kalau ahjussi itu akan membuka toko roti. In Jung berkata kalau dia akan memberi karangan bunga, dan dia juga akan memberikan yang special untuk pembukaan itu.
Setelah berbincang dengan Ahjussi itu, In Jung menghubungi Myo Mi dan berbasa-basi dengan pertanyaan, apa Myo Mi sudah makan? Apakah da harus mengirimkan makanan yang sesuai dengan selera Myo Mi? Myo Mi yang malas sekali dengan In Jung menjawab datar kalau dia sudah makan.
Myo Mi langsung bertanya ada apa?
In Jung menjawab kalau dia mau Myo Mi pergi ke pembukaan toko roti dan ikut ke sesi tanda tangan di toko roti itu.
Myo Mi jelas tidak suka, dan In Jung bertanya sinis, biasanya Myo Mi juga melakukan semua tanpa complain, kenapa sekarang seperti ini?
Bo Tong sedang bersama dengan Duk Saeng. Duk Saeng bilang kalau dialah yang paling tahu tentang Ma Te. Bo Tong pun bertanya bagaimana cara agar dia bisa mendapatkan hati Ma Te?
Duk Saeng menjelaskan kalau Bo Tong harus bisa menjadi wanita pada umumnya. Wanita yang sok jual mahal. Bukan hanya Ma Te, tapi setiap laki-laki suka dengan wanita dengan tipe seperti itu.
“Kau terlalu polos.”
“Wanita yang sok jual mahal? Bagaimana caranya?”
Duk Saeng pun seolah menjadi mentor pada Bo Tong dengan bertanya bagaimana cara Ma Te memanggil Bo Tong. Bo Tong menjelaskan kalau Ma Te tidak penah lembut saat memanggilnya. Bahkan selalu menyuruhnya, seperti menyuruhnya mengambilkan air.
Tapi, tepat saat Ma Te memanggilnya, dia akan menjawab dengan penuh kelembutan dan senyum di bibir sambil bilang “Ya Oppa. Ada apa?”
Duk Saeng menjawab itulah masalahnya. Seharusnya saat Ma Te memanggil Bo Tong, Bo Tong jangan langsung menjawab, tapi diamlah selama 2 detik dulu. Kemudian berputar, baru melihat kearah Ma Te. “Hanya lihat dia, dan jangan merespon.”
“Lalu?”
Bo Tong terus memperhatikan Duk Saeng, yang menuju kulkas, dan berkata jika Ma Te meminta air, ya Bo Tong harus menuju kulkas, sambil tetap diam, dan ambil airnya.
Bo Tong masih memperhatikan DUk Saeng dengan serius, dan Duk Saeng menjelaskan kalau Bo Tong harus tetap menatap mata Ma Te, tatap dengan tajam, kemudian baru berikan air itu.
Lalu dua detik kemudian, berbaliklah pergi dan kerjakan pekerjaanmu seperti biasa. Itu pasti akan membuat Ma Te penasaran.
Duk Saeng bertanya diakhir penjelasannya, apa Bo Tong mengerti. Bo Tong mengangguk, dan menggumam “Ooo..dua detik”
Keesokan paginya, di kantor Ma Te, dia memanggil Kim Bo Tong. Bo Tong langsung kaget, dan Duk Saeng dengan gerakan mata mengisyaratkan pelajarannya yang dia berikan kembarin. David hanya heran menatap tingkah dua rekan kerjanya yang aneh ini.
Bo Tong mempraktekkan apa yang dikatakan Duk Saeng kemarin, dia menghitung dua detik dalam hati, kemudian menolehkan kepalanya menatap pada Ma Te yang ada di ruangannya.
Ma Te meminta agar Bo Tong membawakannya air yang dingin.
Bo Tong benar-benar tak merespon, dan langsung berjalan menuju kulkas, persis seperti yang Duk Saeng contohkan semalam. David hanya melongo heran menatap ke Duk Saeng, seolah meminta penjelasan akan sikap aneh Bo Tong.
Bo Tong berjalan dengan penuh gaya masuk ke kantor Ma Te, dan masih tanpa berkata apa-apa dia langsung menaruh minum yang Ma Te minta, lalu dalam hitungan kedua, dia berputar balik.
Saat itulah Ma Te memanggil namanya.
Bo Tong senang dan dalam hati berkata kalau cara ini benar-benar bekerja.
Bo Tong pun dengan anggunnya menoleh menatap Ma Te, yang lagi-lagi berkata bawakan air untuknya.
Bo Tong jelas bingung, bukannya yang dia bawa tadi juga air, kemudian Ma Te mengisyaratkan matanya, ke benda yang Bo Tong bawa tadi. Dan ternyata itu adalah saus sambal. (Hahaha..)
Bo Tong pun malu sekali.
Bo Tong menuju tempatnya, dan menatap kesal pada Duk Saeng, lalu dia duduk dan frustasi sekali dengan yang dia lakukan. Diapun menundukkan kepalanya di meja, dan David hanya bisa keheranan dengan keanehan dan kekesalan Bo Tong hari ini.
Myo Mi dan pacar palsunya, yaitu Dokgo Ma Te berada dalam mobil, dan sedang melakukan perjalanan. Mereka akan ke pembukaan toko roti, yang disuruh In Jung tadi.
Ma Te bertanya kenapa asisten Myo Mi ga ikut? Myo Mi menjawab kalau asistennya sedang sakit, dan dia ga mungkin mengendarai mobil sendiri, karena tempat itu sangat jauh. Ma Te sepertinya ga tahu, kalau mereka akan ke pembukaan toko roti dan itu suruhan In Jung.
Ma Te melihat wajah Myo Mi yang terlihat kesal, dan galau. Diapun meminta Myo Mi tidur, dan nanti jika sudah sampai, dia akan bangunkan Myo Mi.
Di sebuah tempat, memang terpasang wajah Myo Mi, untuk meramaikan acara opening sebuah toko. Myo Mi juga sudah sampai disana, dimana semua orang berkerumun meminta tanda tangan. Myo Mi melayani mereka dengan ramah.
Bahkan seorang ahjussi memuji wajah Myo Mi yang sangat cantik jika dilihat langsung.
Ma Te menemui In Jung yang heran dan bertanya kenapa Ma Te ada disini?
Ma Te menjawab kalau dia datang kesini untuk mengungkapkan kalau dia sangat malu menggunakan koneksi In Jung dalam menjual kaus kakinya. Itu memalukan untuknya.
“Aku menggunakan kesepianmu agar aku bertahan hidup.”
In Jung bertanya apa maksudnya? Ma Te menjawab kalau dia mau In Jung menghentikan semua ini.
In Jung pura-pura ga mengerti, dan Ma Te menjelaskan kalau Myo Mi bukanlah seorang yang mau melakukan tanda tangan pada sebuah pembukaan roti di pedalaman.
“Aku tidak tahu, apa yang terjadi diantara kalian, tapi jangan coba sesuka hati membuatnya terluka lagi. ”
In Jung bertanya kenapa Ma Te melakukan ini, apa Ma Te menyukai Myo Mi? Bukankah Ma Te tahu kalau Myo Mi seorang lesbian?
Ma Te menjawab ."Dunia ga bisa dijelaskan hanya dengan seorang pria dan wanita.”
In Jung masih berpura-pura ga mengerti kenapa Ma Te seperti ini, dan Ma Te dengan tegas menjawab “Jangan buat orang lain kesusahan, hanya karena kesepianmu. Jangan buat Myo Mi mengalami waktu yang sulit lagi. Ini permintaan terakhirku.”
Setelah Ma Te pergi, In Jung masih dengan niatnya kalau sekarang dia sudah bebas dan aman bertemu dengan koneksi pribadinya, yaitu Dokgo Ma Te.
**
Sementara itu, Ma Te yang sudah akan berjalan keluar kantor In Jung, mendapat SMS dari Myo Mi yang berbunyi “kalau memang pacarku, maka kau harus traktir stafku minuman soda.”
Entah kenapa, senyum Ma Te mengembang setelah membaca SMS Myo Mi itu.
Di lokasi Myo Mi kerja, Ma Te memenuhi janjinya, dan semua kru yang bertugas mengucapkan makasih pada Ma Te. Ma Te berkata pada Myo Mi, kalau seperti ini terus mereka bisa kencan sungguhan, dan jika itu terjadi, Myo Mi mungkin ga bisa melepaskannya. Myo Mi tersenyum malu mendengarnya.
Asisten Myo Mi datang dan meminta jadwal Myo Mi untuk potong rambut dengan model bob. Myo Mi menolak, dan asisten bilang, semua juga sedang memilih gaya ini. Myo Mi menjawab, biarkan saja orang-orang memilih gaya rambut itu, tapi dia tetap ga mau.
Asisten pun bertanya apa alasannya?
Myo Mi kemudian berkata kalau dia ingin membuat imej feminim sekarang, karena selama ini dia selalu maskulin.
Asisten hanya menjawab kalau untuk itu mereka bicarakan saja nanti. Kemudian berlalu meninggalkan Myo Mi.
Kedatangan Ma Te saat Myo Mi kerja, juga sudah menjadi santapan media. Myo Mi yanga ada bersama Ma Te di mobil juga melihat berita itu, dan Ma Te meminta maaf pada Myo Mi, karena dirinyalah semua jadi semakin berantakan untuk Myo Mi. Dia sebenarnya ingin melarikan diri dari jaringan yang dibuat oleh Kim In Jung ini.
Myo Mi bertanya apa yang membuat Ma Te terperangkap dalam jaringannya In Jung? Ma Te pun menceritakan semuanya, dan Myo Mi berkata “Kalau kau punya ambisi terlalu besar, kau akan berakhir seperti menggali kuburanmu sendiri.”
Myo Mi bertanya kenapa Ma Te ingin sukses dengan melakukan hal-hal sejauh itu?
“Aku ingin sukses dan membalas kematian ibuku.Aku..aku sudah menjalani hidup tanpa seorang ayah. Ibuku..setelah melahirkanku, mengalami banyak waktu sulit. Kesepiannya pasti sulit sekali dia rasakan. Dia berfikir, mungkin aku akan terluka besar tanpa seorang ayah. Dia selalu ketakutan, tapi aku baik-baik saja. Aku bahagia selama ibu ada disampingku. Tapi sepertinya dia tidak tahu itu.”
Myo Mi jelas tersentuh mendengar cerita itu, Ma Te kemudian berkata jika ambisinya membalas dendam itu tidak berguna, dia akan melepaskan ambisinya itu.
Di kediaman David malam ini. Ma Te sudah menuggu dan ternyata David serta Bo Tong datang bersama Mal Ja, ibu Bo Tong, dan juga Dae Shik. Ibu Bo Tong senang karena rencana usaha membuka restoran sup sosis daging di Seoul akan terlaksana, karena usaha David.
Bo Tong akhirnya menyadari adanya Ma Te, dan langsung mendekat. Ma Te pun tersenyum berdiri dan Ibu Bo Tong juga menghampiri Ma Te lalu bilang kalau kulit wajah Ma Te sepertinya memburuk. (Haduh ibu, kalau yang kayak gitu aja buruk. Terus yang bener-bener mulus yang seperti apa?)
Ibu Bo Tong benar-benar perhatian pada Ma Te dan bertanya apa Ma Te sudah makan? Ma Te malah memuji kalau Ibu Bo Tong tambah cantik. Lee Mal Ja pun tersipu malu dibuatnya.
Mal Ja bercerita kalau beberapa hari yang lalu dia ke pemakaman ibu Ma Te, dan ibu Ma Te marah padanya karena ga memberikan makanan untuk Ma Te, makanya dia menghubungi Ma Te untuk mengajak Ma Te makan. Ma Te hanya tersenyum senang diperhatikan seperti ini.
Mal Ja juga meminta maaf pada David karena mengundang tamu dirumah orang lain, Davidpun menjawab tak apa-apa, tapi dari raut wajahnya terlihat jelas dia cemburu dengan kedekatan dan keakraban Ma Te dengan keluarga Bo Tong.
Mereka menikmati makan malam bersama, Dae Shik meminta agar Ma Te nanti menghubungi supir pengganti. Ma Te menolak, dan Bo Tong dengan nada khawatir bilang kalau Ma Te sudah terlalu mabuk, jadi ga bisa menyetir sendiri.
Dengan santai Ma Te menjawab kalau dia akan tidur disini saja. David jelas langsung kaget dan membelalakkan mata menatap Ma Te.
Bo Tong jelas yang paling senang, dan bilang ide Ma Te memang bagus. Dia setuju sekali dan bertanya apa Ma Te mau bermalam dikamarnya? Mal Ja langsung menarik jaket putrinya, dan Bo Tong hanya terdiam saja.
Ma Te bertanya dimana kamar Duk Saeng? David menjawab kalau Duk Saeng ga pulang hari ini, dan biasanya kamar Duk Saeng dikunci jadi ga ada yang bisa masuk. David sengaja bilang gitu, biar Ma Te ga jadi nginep. Tapi kemudian Ma Te bertanya lalu kamar untuk tamu terhormat ada dimana? Dengan gerakan kepala David menunju ke suatu tempat, dan terkejutlah Ma Te.
Ternyata inilah kamar tamu terhormat, di dalam tenda dan bersama David. Mereka sudah ada di dalam kantong tidur masing-masing, dan David berkata kalau ini sangat keren.
Tiba-tiba Ma Te bertanya apa di rumah David ada hantunya? Kenapa David tinggal diluar seperti ini?Bukankah ini ga nyaman?
Sebelum menjawab David bertanya, bukankah ibu Ma Te belum lama ini meninggal?
"Rumah tanpa seorang ibu, bagaimana rasanya itu?"
Ma Te pun bertanya apa ibu David sudah tiada? David tidak menjawab secara jelas pertanyaa itu, dan Ma Te tidak menuntut lebih jauh lagi.
Keesokan paginya, di kantor Ma Te.
Dia mendapat kiriman pesan suara dari In Jung yang ternyata berisi rekaman suaranya saat menelpon In Jung dan menawarkan diri untuk menjadi pecinta In Jung.
Ma Te kaget dengan hal ini dan ga percaya.
Masuklah David yang mengabarkan kalau ada masalah. Pembeli dari Houston membatalkan kontrak. David menjelaskan kalau terakhir kali dia bertemu dengan bule itu, semua baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang jadi seperti ini? Ma Te kaget luar biasa.
Tepat saat kebingungan itu, In Jung menelpon Ma Te.
Ma Te menerimanya, dan langsung tahu kalau In Jung lah yang menggagalkan kontraknya dengan pembeli dari Houston itu. In Jung bahkan bertanya apa Ma Te sudah mendengar rekaman itu?
“Suaramu benar-benar merdu.”
Ma Te diam saja, dia kesal sekali. Apalagi In Jung berkata kalau dia dengar Ma Te membuka cabang di China? Apa menurut Ma Te dia bisa membuat perusahaan di China itu tidak bisa beroperasi lagi? Ini jelas ancaman dari In Jung.
Ma Te sedikit takut dan berkata kalau bukan ini yang In Jung janjikan.
“Kaulah yang tidak menjaga janjimu. Kau tidak perlu sakit kepala, kau hanya perlu kembali ke awal.”
Ma Te syok sekali.
David ternyata masih ada diruang Ma Te dan langsung bertanya apa Ma Te baik-baik saja? Melihat wajah Ma Te pucat pasi setelah menerima telepon, membuat David tahu ada sesuatu yang ga beres.
“Manajer Choi, seandainya ini hanya sampai di tengah jalan, maka apa yang akan terjadi?”
Ma Te tahu David juga kaget dengan pertanyaannya, dan jadi bingung harus menjawab apa. Diapun kemudian berkata pada David, kalau dia akan membicarakan ini nanti dan sekarang David bisa kembali bekerja.
**
Ma Te menghubungi Myo Mi dan bilang kalau dia akan kembali mengikuti In Jung. Ma Te juga berkata kalau keadaanlah yang membuatnya harus melakukan ini.
“Jangan. Untuk sekarang, jangan. Ini bukan waktunya. Percaya padaku, dan tunggu saja Ma Te.”
Ma Te menjawab kalau dia benar-benar diancam oleh rekaman itu, dan dia juga ga mau Myo Mi jadi aneh karena dia. Tapi yang lebih penting, ada orang yang mengorbankan masa mudanya untuk perusahaan ini.(Bo Tong) Bahkan ada yang keluar dari pekerjaannya di perusahaan besar, hanya untuk bekerja dengannya.(David)
“Yang harus aku lakukan sekarang, adalah melindungi orang-orang itu.”
“Itu sebabnya, aku harap kau mau menunggu.”
Ma Te dan David sama-sama ada di kamar mandi. Dan melalu kaca kamar mandi yang besar itu mereka saling menatap. David berkata, tadi Ma Te bertanya padanya, apa yang akan terjadi jika perusahaan ini hanya sampai di tengah jalan?
David melanjutkan kalimatnya, saat pertama dia bertemu Ma Te, Ma Te bahkan ga punya surat resmi sebuah perusahaan. Maka, jika itu terjadi, Ma Te bisa ulang lagi kembali dari awal.
Ma Te pun seolah mendapat suntikan semangan dari David, dan dia kembali dengan kenarsissannya.
Sambil merapikan jasnya, dia berkata mantap “Benar..aku adalah Dokgo Ma Te.”
David yang lagi gosok gigi, langsung tersedak mendengar kata-kata Pedenya Ma Te.
Bo Tong sedang cemberut hari ini, ditambah dengan cerita Duk Saeng tentang hadiah yang Ma Te terima dari Jaek Hee dulu. Saat melamar Ma Te, Jaek Hee bahkan membuat bentuk hati di sebuah gedung.
Duk Saeng bertanya, apa Bo Tong tahu apa artinya itu? Itu artinya, Bo Tong harus ada di skala tersebut jika mau mendapatkan Ma Te.
David menyarankan jika membuat hati di sebuah gedung sulit, maka Bo Tong bisa membuatnya di sebuah kapal layar.
Bo Tong menjawab dia ga ada uang untuk melakukan itu. David pun menyarankan kalau Bo Tong harus meningkatkan kekayaan Bo Tong.
Myo Mi sedang berganti pakaian, dan penata berkata kalau nominasi best actress benar-benar membuat sulit menentukan pemenangnya nanti. Myo Mi yang galau hanya diam tak menanggapi kalimat itu. Dia hanya bingung, haruskah dia melakukan ini?
In Jung menelpon Reporter Kim untuk memberikan berita heboh lainnya, dan dia mau untuk kali ini ditulis dengan sangat bagus.
In Jung pun mengajak reporter Kim untuk bertemu.
Setelah percakapan di telepon usai, In Jung berkata sendiri, agar Myo Mi tidak coba-coba mengancamnya. “Kau menuai apa yang kau tabur. ”
Kim Bo Tong memutuskan daripada membuat hati di kapal layar, lebih baik dia membuat cerita. Maka kali ini, dia mencoba menulis cerita itu.
“Oppa..dengan hati berdetak kencang. Sudah lama sekali aku..”
Bo Tong berhenti dan beralih pada boneka yang dia anggap mirip Ma Te sambil berkata “Oppa..dengan hati berdetak kencang. Aku mengungkapkan. Aku..sudah lama sekali..Jadi..mulai dari pertama aku bertemu denganmu.”
Bo Tong kesuliatan merangkai kata, berkali-kali dia menghela nafas dan saat dia melanjutkan kalimatnya dia berkata “aku..”
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, David datang dengan dua minuman ditangannya. Bo Tong pun dengan tanda oke ditangan menyetujui itu, untuknya. Bo Tong berkata sebelum minum, dia akan menyelesaikan tulisan ini dengan cepat.
David penasaran dan bertanya apa itu? Bo Tong menjawab kalau hari ini akan jadi hari bersejarah, karena dia akan mengungkapkannya hari ini.
Saat melihat apa yang Bo Tong tulis, raut wajah David pun berubah sedih. Patah hati.
Bo Tong berkata kalau tulisan ini akan dia kirim ke radio, dan dia akan mengungkapkan perasaannya ini saat on air. Dia benar-benar gugup.
Bo Tong ga lihat ekspresi kecewa David, dan malah bertanya apa David mau melihat apa yang dia tulis? Bo Tong malah meminta pendapat, mana tulisannya yang lebih bagus., karena dia membuat beberapa tulisan.
Tapi David malah pergi, dan berkata kalau dia akan membawakan yang manis-manis untuk Bo Tong.
Setelah ditinggal oleh David, Bo Tong menelpon Ma Te dan bertanya “Presiden Oppa, kau dimana?”
Bo Tong pun meminta agar Ma Te mendengarkan radio saat perjalanan pulang agar Ma Te ga merasa sepi. Bo Tong bahkan menyebutkan frekuensi radio yang bagus untuk didengarkan, dan dia mau Ma Te nanti mendengarkan radio itu. Bahkan Bo Tong berkali-kali menekankan kata harus diakhir kalimatnya.
Di acara penghargaan malam ini. Ada banyak tamu yang diundang, dan tak ketinggalan para reporter.
Host pun mengumumkan pemenang penghargaan Korean Culture ; Entertainment Award adalah Myo Mi. Layar di depan langsung memasang wajah Myo Mi yang memang ada disana. Semua pun bertepuk tangan, tapi entah kenapa wajah Myo Mi tak terlihat senang. Dia seolah menyimpan beban.
Myo Mi pun naik keatas panggung menerima penghargaan itu.
Masih dengan wajah biasa saja, padahal menjadi pemenang, Myo Mi menuju microfon untuk memberi sepatah dua patah kata kemenangan malam ini.
Sementara itu, Ma Te masih melajukan mobilnya di jalan malam ini. Dia benar-benar mendengarkan siaran radio, yang Bo Tong usulkan padanya tadi. Penyiar radio menjelaskan kalau nanti dia akan berbicara dengan orang yang sudah mengirimkan cerita di radio ini.
Penyiar berkata “Keliatannya orang yang mengirim cerita ini sudah jatuh cinta dalam waktu yang lama. Dia bilang dia akan mengungkapkannya hari ini.”
Tapi sebelum Ma Te mendengar lebih lanjut, dia menatap layar di depannya. Sebuah layar yang memang terpasang di area public,dan saat itu menampilkan sosok Myo Mi.
Ma Te menepikan mobilnya, dan masih menatap pada layar.
Kim In Jung, menemui reporter Kim di kafe dengan memilih tempat duduk yang aman.
Saat In Jung sudah duduk, reporter Kim langsung bertanya apa berita itu benar? Kalau hanya rumor dia ga bisa menuliskan itu dan mempublikasikannya.
In Jung menjawab, apa pernah dia berkata hal-hal yang tidak masuk akal?
Kim Bo Tong, sudah siap mengungkapkan perasaannya.
“Ini sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu. Aku akan mengungkapkan perasaan cintaku”
Setelah terdiam cukup lama, Myo Mi sepertinya sudah siap mengatakan kata sambutannya untuk kemenangan ini.
Kalimat pertama yang Myo Mi ucapkan adalah “Dokgo Ma Te, aku mencintaimu. Terima kasih buatmu, karena berhasil membuatku berani mengumpulkan keberanianku. Hari ini aku akan mengungkapkannya.”
Myo Mi mengambil nafas, dan Ma Te masih terus menatap layar di jalan ini.
“Semuanya…aku punya seorang anak yang aku lahirkan 10 tahun lalu”
Hadirin pun heboh, dan kaget dengan pengakuan Myo Mi ini.
Reporter Kim juga mendengar berita itu, dan langsung memberitahu In Jung kalau Myo Mi sudah mengaku. In Jung langsung syok, tak menyangka keberanian Myo Mi.
Tak terkecuali Ma Te, dia terkejut sampai lupa menutup mulutnya, tapi tetep tampan kok. Hihihi.
Ma Te pun bergumam, jadi ini kelemahan Myo Mi yang selama ini dipegang Kim In Jung. Itu sebabnya Myo Mi hidup dengan label seorang lesbian.
Kim Bo Tong, tak tahu kalau hanya terfokus dengan pengakuan Myo Mi.
“Ma Te Oppa, aku..aku..Oppa..aku sangat..”
Lagi-lagi Bo Tong belum sempat menuntaskan kalimatnya, karena David datang dan langsung mengambil ponsel Bo Tong, dan mematikan panggilan yang terhubung ke acara radio itu. Bo Tong jelas terkejut.
Dengan wajah memohon, David meminta agar Bo Tong ga melakukan ini lagi.
Bahkan saat Bo Tong mencoba mengambil kembali teleponnya, dan berkata akan menguhungi siaran itu lagi, David berteriak dengan perkataan yang sama, “Jangan lakukan itu”
Dengan terbata-bata David berkata “Aku..marah Bo Tong.”
KOMENTAR :
In Jung benar-benar nyebelin,memaksa, dan harus dapat.
Apa Ma Te benar bakalan suka sama Myo Mi.?
Kayaknya cocok juga ya David sama Bo Tong. Hehehe.
Kekuasaan yang ingin Ma Te raih, memang penuh duri, dan Yoo Ra hanya menyarankan ini dan itu, tanpa membantu sama sekali. Dia datang dengan menciptakan misi dan masalah baru untuk Ma Te. Lalu nanti menikmati hasil.
Kayaknya kalau David ga segera jujur, Bo Tong ga akan pernah tahu perasaannya, lha dia Oon nya tingkat dewa gitu. Hihihi
Gimana ya respon, Ma Te setelah tahu Myo Mi punya anak, dan otomatis Myo Mi mempertaruhkan karirnya dengan pengakuannya itu.
Tapi sepertinya kata peramal tentang Ma Te ada benarnya..Setiap wanita yang ingin bersama Ma Te, harus mau merelakan sesuatu yang berharga, setelah itu baru mendapatkan yang lebih besar dari kehilangan itu. Persis seperti yang peramal listrik bilang sama Jaek Hee dulu.
menarik.....tapi kadang bingung nyarinya.....mau baca dimana...(maaf belum terbiasa aja kok)
ReplyDeletelama lama ma te jadi sosok pemimpin yg bertanggung jawab n manusiawi
iya bo tong oon banget sih....
kita tunggu lanjutannya......terimakasih
({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) snopsisnya,
ReplyDeleteSemngat!!!
Bo tong oonnya g ketulungan,tapi jd lucu sih!drama ini ceritanya mkn seru g ngebosenin
ReplyDeleteAkhirnya ep 8 kluar jg...udah bolak balik kayak setrika kesini...
ReplyDeleteGak sabaran nunggu ep selanjutnya yg bakal tayang entar malam,gomawo mbak ayu sinopsisnya klw bisa gambarnya ditambah lg ya...
Dramanya bikin tambah penasaran aja tiap episode.... Makasih ya mba atas sinopsisnya...
ReplyDeletetadinya dikira ceritanya ga menarik soalnya lagi focus di the heirs.
ReplyDeletetapi pas baca seru bangett jadi ga sabar nunggu episode selanjutnya.
semangan mba...di tunggu bangett kelanjutan nyaa..
David,kayaknya anaknya Nang Hong Ran..
ReplyDeletegood (Y)
ReplyDeletedi tunggu episode selanjut nya. . , . . Thx
ReplyDeleteJdi penasran episod slnjut nyA
ReplyDeletemungkin di akhir cerita ini bo tong pasti sama ma te....tapi kenapa ya aku berharap banget kalo bo tong sama david,secara david udah berkorban banyakn untuk bo tong......,seperti dramkor kebanyakan,pihak ketiga ga pernah dapet yang ia inginkan.contoh d the heirs,young do,ga dapet eun sang,dan lain lain....
ReplyDeleteSeharusnya Ma Te tetep deketin in jung , biar terus manfaatin koneksi in jung tp ma te nya gegabah~
ReplyDeleteJadi hancur sendiri kan
Bo tong nih o'on nya over deh -,-" mending sama david ajasih pusing gue ngeliatnya -_-
Semangat buat yang nulis sinopsis , Lanjutkan :))
"Yosa"
episode 9 cepetan donk
ReplyDeleteSemangat yo buat yang nulis sinopsisnya dan ditunggu episode selanjutya...
ReplyDeletemenarik... hidup dgn label lesbian untuk melindungi karir dan anak... tp lbh besar mana prosentasenya... anak adalah segalanya
ReplyDeletenadine
Yo ran kayanya ad ngebantu deh mbak waktu dia jaminin cafenya hehe
ReplyDelete